PRARANCANGAN PABRIK DODEKILBENZENA DARI BENZENA DAN 1-DODEKENA KAPASITAS 45.000 TON/TAHUN (Tugas Khusus Perancangan Reaktor Fixed Bed Multitubular (RE-201))

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Krisis ekonomi yang dialami Indonesia sejak tahun 1997 telah menaikkan
harga barang-barang terutama barang-barang impor dan yang berbahan baku
impor akibat penurunan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar. Salah satu alternatif
pemecahan dari persoalan ini adalah dengan mendirikan pabrik-pabrik kimia baru
yang merupakan industri hulu bagi pabrik-pabrik lain yang selama ini
mendapatkan bahan bakunya dengan cara mengimpor dari luar negeri.
Dampak perkembangan industri adalah masalah pencemaran lingkungan yang
disebabkan oleh bahan-bahan sukar terdekomposisi oleh mikroorganisme.
Dodekilbenzena atau

dikenal

dengan nama

lain

phenyldodecane, atau


laurylbenzene adalah salah satu jenis rantai linier turunan benzena yang dapat
terurai oleh mikro organisme di lingkungan, dan senyawa tersebut merupakan
bahan dasar dari beberapa industri yang dibutuhkan di dalam negeri.

B. Kegunaan Produk
Dodekilbenzena (linier alkilbenzen) banyak digunakan sebagai bahan baku
industri sodium dodekilbenzena sulfonat, detergen, cleansing agents, dan bahan
dasar kosmetik sebagai surfactant kimia.

2

C. Kapasitas Rancangan
Dalam menentukan kapasitas pabrik dodekilbenzena, perlu diperhatikan
beberapa pertimbangan, yaitu proyeksi kebutuhan akan dodekilbenzena dan
ketersediaan bahan baku.
1. Proyeksi kebutuhan produk dodekilbenzena
Dengan semakin pesatnya perkembangan di era industrialisasi ini, maka
kebutuhan akan dodekilbenzena dalam negeri semakin besar karena
banyaknya industri-industri yang menggunakan dodekilbenzena sebagai bahan
bakunya. Data kebutuhan dodekilbenzena dari tahun 2004-2009 dapat dilihat

pada Tabel 1.1. berikut:
Tabel 1.1. Data impor dodekilbenzena di Indonesia
No

Tahun

1
2
3
4
5
6

2004
2005
2006
2007
2008
2009


Kebutuhan (kg/tahun)
862655
3135173
5453739
7862532
8562354
11025333
Sumber: Biro Pusat Statistik, 2009

Kebutuhan (kg/tahun)

12000000
10000000

y = 2E+06x - 4E+09
R2 = 0.9852

8000000
6000000
4000000

2000000
0
2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

Tahun

Gambar 1.1. Grafik kebutuhan dodekilbenzen Indonesia


2010

3

Untuk menghitung kebutuhan impor dodekilbenzena tahun berikutnya
maka menggunakan persamaan garis lurus:
y = ax + b
Keterangan : y = kebutuhan impor dodekilbenzena, ton/tahun
x = tahun keb = intercept
a = gradien garis miring
Diperoleh persamaan garis lurus:
y = 8.675.000x – 17.370.000.000 (kg/tahun)
Dari persamaan di atas diketahui bahwa kebutuhan impor dodekilbenzena
di Indonesia pada tahun 2014 adalah:
y = 8.675.000x – 17.370.000.000
y = 101.450.000 kg/tahun = 101.450 ton/tahun
2. Ketersediaan bahan baku
Bahan baku dodekilbenzena adalah benzena dan 1-dodekena yang
diperoleh dari PT. Chevron Indonesia di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Ketersediaan bahan baku dalam negeri dapat mencukupi kebutuhan bahan baku

pabrik dodekilbenzena sehingga tidak perlu mengimpor.
Dengan memperhatikan kedua hal di atas, maka dalam perancangan pabrik
dodekilbenzena ini dapat dipilih kapasitas 45.000 ton/tahun dengan pertimbangan:
a. Dapat memenuhi kurang lebih 44% kebutuhan dodekilbenzena dalam
negeri yang diperkirakan akan terus mengalami kenaikan.
b. Dapat merangsang berdirinya industri-industri kimia lainnya yang
menggunakan bahan baku maupun bahan pembantu dodekilbenzena.

4

c. Dapat memperluas lapangan kerja.

D. Pemilihan Lokasi
Pemilihan lokasi merupakan hal yang penting dalam perancangan suatu
pabrik, karena berhubungan langsung dengan nilai ekonomis dari pabrik yang
akan didirikan. Faktor pemilihan lokasi meliputi beberapa faktor sebagai
berikut:
1. Bahan baku
Bahan baku yang digunakan adalah benzene dan 1-dodekena yang
diperoleh dari PT. Chevron Indonesia di Balikpapan, Kalimantan Timur.

Maka lokasi pabrik dodekilbenzena dipilih di daerah Balikpapan,
Kalimantan Timur agar dekat dengan sumber bahan baku.
2. Pemasaran
Dodekilbenzena merupakan senyawa intermediate, maka pemilihan lokasi
di Balikpapan, Kalimantan Timur adalah tepat karena dekat dengan
pelabuhan dan merupakan kawasan industri.
3. Utilitas
Utilitas yang diperlukan adalah air, bahan bakar serta listrik. Daerah
Balikpapan, Kalimantan Timur dilalui sungai Manggar Ketjil yaitu sungai
terdekat dengan kawasan industri yang dapat digunakan untuk keperluan
penyediaan utilitas.
4. Tenaga Kerja
Tenaga kerja di Indonesia cukup banyak sehingga penyediaan tenaga kerja
tidak sulit diperoleh. Tenaga kerja yang berpendidikan menengah atau

5

kejuruan dapat diserap dari daerah sekitar pabrik. Sedangkan untuk tenaga
kerja ahli dapat didatangkan dari kota lain. Di samping itu lokasi pabrik
mudah dijangkau oleh transportasi angkutan yang beroperasi secara

permanen pada daerah lokasi pabrik.
5. Transportasi
Lokasi pabrik mudah dijangkau sehingga mudah dalam pengiriman bahan
baku maupun pemasaran produk, serta terdapat transportasi yang lancar
baik darat maupun laut.
6. Perijinan
Lokasi pabrik dipilih pada daerah khusus kawasan industri sehingga
memudahkan dalam perijinan pendirian pabrik.

95

X. SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis ekonomi

yang telah dilakukan terhadap

Prarancangan Pabrik Dodekilbenzena dari 1-dodekena dan benzena dengan
kapasitas 45.000 ton/tahun dapat ditarik simpulan sebagai berikut:

1. Percent Return on Investment (ROI) sesudah pajak adalah 53,74 %.
2. Pay Out Time (POT) sesudah pajak adalah 1,366 tahun
3. Break Even Point (BEP) sebesar 46,99 % dimana syarat umum pabrik di
Indonesia adalah 30 – 60 % kapasitas produksi. Shut Down Point (SDP)
sebesar 33,205 %, yakni batasan kapasitas produksi sehingga pabrik
harus berhenti berproduksi karena merugi.
4. Discounted Cash Flow Rate of Return (DCF) sebesar 54,681 %, lebih
besar dari suku bunga bank sekarang sehingga investor akan lebih
memilih untuk berinvestasi ke pabrik ini dari pada ke bank.

B. SARAN
Pabrik Dodekilbenzena dari 1-dodekena dan benzena dengan kapasitas empat
puluh lima ribu ton per tahun layak untuk dikaji lebih lanjut baik dari segi
proses maupun ekonominya.

ABSTRAK

PRARANCANGAN PABRIK DODEKILBENZENA
DARI BENZENA DAN 1-DODEKENA
KAPASITAS 45.000 TON/TAHUN

(Tugas Khusus Perancangan Reaktor Fixed Bed Multitubular (RE-201))

Oleh
FAJAR ANANTO

Dodekilbenzena (linier alkilbenzen) banyak digunakan sebagai bahan baku
industri sodium dodekilbenzena sulfonat, detergen, cleansing agents, dan bahan
dasar kosmetik sebagai surfactant kimia. Kebutuhan dodekilbenzena meningkat
dari tahun ke tahun, tidak hanya Indonesia saja yang membutuhkan, melainkan
beberapa negara di asia tenggara juga memiliki kebutuhan yang terus meningkat
akan dodekilbenzena. Di Indonesia sendiri, kebutuhan dodekilbenzena masih
dipenuhi dari impor.
Pabrik dodekilbenzena dengan bahan baku benzena dan 1-dodekena akan
didirikan di Kotamadya Balikpapan, Kalimantan Timur. Pabrik ini direncanakan
menghasilkan 45.000 ton/tahun dodekilbenzena, dengan waktu operasi 24
jam/hari, 330 hari/tahun. Bahan baku yang digunakan adalah benzena 1.776,43
kg/jam dan 1-dodekena 3.905,39 kg/jam. Bahan baku benzena dan 1-dodekna
tersebut diperoleh dari PT. Chevron Indonesia, Balikpapan. Tahapan proses pada
pabrik dodekilbenzena yaitu:
1. Persiapan bahan baku yaitu mencampurkan aliran umpan segar benzena

dan 1-dodekena dengan aliran recycle sehingga temperatur campuran
menjadi 60oC sebelum diumpankan ke reaktor (RE-201).
2. Alkilasi benzena dengan 1-dodekena untuk menghasilkan dodekilbenzena.
Reaksi ini berlangsung di dalam reaktor fixed bed multitubular yang mana
di dalam reaktor tersebut berisi katalis montmorillonite, reaktor beroperasi
pada suhu tetap atau isotermal, yaitu 60 oC.
3. Pemurnian dan pembentukan produk sehingga didapat produk berupa
cairan dengan kemurnian 98,55 % dodekilbenzena.

Penyediaan kebutuhan utilitas pabrik dodekilbenzena berupa sistem
pengolahan dan penyediaan air, sistem penyediaan Saturated Steam, sistem
penyediaan udara instrumen, dan sistem pembangkit tenaga listrik. Bentuk
perusahaan adalah Perseroan Terbatas (PT), menggunakan struktur organisasi line
and staff, dengan jumlah karyawan 152 orang.
Dari analisis ekonomi diperoleh:
Fixed Capital Investment
(FCI)
= Rp 175.032.678.784
Working Capital Investment
(WCI)
= Rp 30.888.119.785
Total Capital Investment
(TCI)
= Rp 205.920.798.569
Break Even Point
(BEP)
= 46,99 %.
Shut Down Point
(SDP)
= 33,21 %,
Pay Out Time before taxes
(POT)b
= 1,123 tahun
Pay Out Time after taxes
(POT)a
= 1,366 tahun
Return on Investment before taxes
(ROI)b
= 67,18 %
Return on Investment after taxes
(ROI)a
= 53,74 %
Discounted cash flow
(DCF)
= 54,68 %
Mempertimbangkan rangkuman di atas, sudah selayaknya pendirian pabrik
dodekilbenzena ini dikaji lebih lanjut, karena merupakan pabrik yang
menguntungkan dan mempunyai prospek yang baik.

ii