Metode Penelitian T1 672011094 Full text

3 memastikan bahwa user mendapatkan performansi yang handal dari aplikasi- aplikasi berbasis jaringan. Tujuan dari QoS adalah untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhan layanan yang berbeda, yang menggunakan infrastruktur yang sama [10]. 1 � �� � � − � � = � � � �� � � �� �� � � Terdapat juga standar kualitas dari delay yang dapat dikategorikan dalam beberapa kategori berdasarkan ITU-T G.114 cao, 2009: 34, dimana ITU-T ITU Telecommunication Standarzation Sector merupakan badan khusus PBB dibidang telekomunikasi diseluruh dunia [10]. Tabel 1 standarisasi ITU-T G 114 Delay [11] Nilai Delay Kualitas 0-150 ms 150-400 ms 400 ms Baik Cukup Buruk Berikut rumus untuk mendapatkan nilai dari parameter Jitter: 2 = � � �� � �� � � �� �� � � − 1 Total variasi delay diperoleh dari penjumlahan: delay2 – delay1 + delay3 - delay2 +…..+ delay n – delay n-1 3 Tabel 2 standarisasi ITU-T G 114 Jitter [11] Nilai Jitter Kualitas 0-20 ms 20-50 ms 50 ms Baik Cukup Buruk

3. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan tahapan Prepare, plan, Design, implement, Operate, Analysis. Metode ini digunakan untuk merancang suatu jaringan yang nantinya, akan dianalisis sesuai dengan latar belakang masalah. Metode ini terdiri dari enam tahap yaitu Prepare, Plan, Design, Implement, Operate, dan Analysis dapat digambarkan seperti Gambar 2. 4 Gambar 2 Metode Penelitian Prepare dalam tahap ini proses yang dilakukan adalah mempersiapkan segala sesuatu yang ingin dibuat. Baik itu pengumpulan literature dan proses pembelajaran Request for Comment RFC, dalam mendukung proses Analisis HTTP1.1 dan HTTP2 pada tahap Analysis . Tahap berikutnya adalah Plan. Dalam tahap ini, yang dilakukan adalah perencanaan jaringan yang dibuat serta menentukan hardware dan software yang digunakan dalam penelitian ini. Dalam tahap Plan Perencanaan ini spesifikasi system yang menjelaskan dan Mengidentifikasi kebutuhan awal jaringan berdasarkan tujuan, kebutuhan, user, dan juga fitur-fitur yang akan ditampilkan pada Web Server. Plan disusun untuk membantu mengelola tugas, tanggung jawab dan sumber daya dalam jaringan. Kebutuhan perangkat lunak menggunakan sistem operasi Ubuntu server, karena mendukung service untuk komputer server, dan juga karena dukungan integrase dari Apache2, OpenSSL, XAMPP, PhpMyAdmin dan pada client perangkat lunak yang digunakan adalah Wireshark dan google chrome. Perangkat keras yang digunakan adalah 2 laptop yaitu server dan client. Cabel unshielded twisted pair UTP, fitur penunjang adalah Wireshark, video MP4 dan artikel-artikel ilmu pengetahuan dan informasi akademis. Tabel 3 merupakan planning kebutuhan perangkat keras untuk membangun sistem web Server untuk video streaming. Tabel 4 menunjukan kebutuhan sistem operasi dan perangkat lunak pada server dan client. Tabel 3 Kebutuhan Perangkat Keras Procesor RAM Harddisk Ip Address Server IntelR CoreTM i5-3317U CPU 4 GB 500 GB 192.168.56.1 Client Intel core i5 2,5 GHz 4 GB 128 GB 192.168.56.1 5 Tabel 4 Kebutuhan Perangkat Lunak Design adalah Tahap awal pembuatan model Topology. Setelah kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak, kemudian dilakukan arsitektur jaringan video streaming. Dalam design ini topology yang digunakan adalah Peer-to-peer, yang dimana client dapat dihubungakan langsung dengan server melalui kabel unshielded twisted pair UTP. Gambar 3 Topology Peer-to-peer Implement adalah Tahap yang merupakan lanjutan dari tahap design degan mengacu pada design yang telah dirancang. Hasil dari design diimplementasikan dengan menggunkan perangkat keras Hardware dan perangkat lunak Software. Didalam tahap ini dilakukan pengintalan dan konfigurasi Apache2 yang diguanakn sebagai web server. Pada apache2 dilakukan penginstalan openssl, PhpMyAdmin, MySQL. Yang mendukung jalannya HTTP1.1 dan HTTP1.1 pada web Server. Kode program 1 dan kode program 2 menjelaskan pengaturan pada SSL agar dapat menjalankan HTTP1.1 dan HTTP2 untuk melakukan video streaming. Kode Program 1: OpenSSL pada HTTP1.1 IfModule mod_SSL.C VirtualHost_default_:443 Protocols h2 h2C http1.1 ServerAdmin Webmasterlocalhost DocumentRoot varwwwhtml Operation System Software Server Ubuntu Server 14.04 VirtualBox Apache2 Open SSL XAMPP MySQL, PhpMyAdmin Client OS X el Caption Version 10.11.5 Google Chrome Wireshark 2.0.4 6 Kode Program 2: OpenSSL pada HTTP2 IfModule mod_SSL.C VirtualHost_default_:443 Protocols h2 h2C http1.1 ServerAdmin Webmasterlocalhost DocumentRoot varwwwhtml Pada kode program 1 dan 2 dapat dijelaskan bahwa port yang digunakan adalah 443 yang merupakan port default dari SSL kemudian dapat dilihat bahwa terdapat protocols h2 h2c http1.1 kode program ini berfungsi hanya menjalankan HTTP1.1 sedangkan protcols h2 h2c http1.1 ini berfungsi agar server menjalankan HTTP2. Kode program 3 merupakan pembuatan SSL sertificate dan key agar dapat menjalankan web server. Kode Program 3: OpenSSL Operate adalah tahapan selanjutnya dari implement didalam tahap ini merupakan tahap pengujian pada sistem yang telah dibangun dengan memperhatikan tahap pertama hingga tahapa implement. Didalam tahap ini terdapat skenario pembebanan traffic. Didalam pengujian ini digunakan 2 video dengan format MP4, dengan ukuran yang berbeda. video MP4 yang pertama berdurasi 11 detik hanya untuk melakukan streaming, dimana untuk mengetahui jumlah paket yang didapatkan dari HTTP1.1 dan HTTP2 dan melakukan perbandingan paket- paket yang di tangkap oleh Wireshark pada client. Kemudian video ke-2 berdurasi 3 menit 57 detik. Pada video yang kedua ini dilakukan streaming dan download untuk melihat skala Priority prioritas pada HTTP2. Analysis merupakan tahap terakhir dimana, pada tahap ini dilakukan untuk menganalisis hasil capture pada Wireshark untuk mengetahui paket streaming kemudian meilhat QoS Quality of Service dengan mengukur parameter delay, jitter dan skala priority untuk mengetahui kinerja dari HTTP1.1 dan HTTP2.

4. Hasil dan Analisis