Disusun oleh kelompok 7

MAKALAH PENGKAJIAN
KONSEPTUAL MODEL MENURUT VIRGINIA
HENDORSON

Disusun oleh kelompok 7:
Subahi Juliyanto
(A01502004)
Bibit putri sukmawati (A01502028)
Dedi wicaksono
(A01502037)
Endra wahyuni
(A01502050)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN
TAHUN 2015

1

LEMBAR LENGESAHAN


Lembar pengesahan ini telah disyahkan pada :
Hari /Tanggal

:

Waktu

:

,

April 2016

Pembimbing

(....................................)
Nik :

2


KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan banyak waktu dan kesempatan, sehingga kita bisa menyusun makalah
ini yang berjudul “Makalah Pengkajian Konseptual Model Menurut Virginia
Hendorson”. Sholawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad
SAW keluarga, kerabatnya, yang telah membawa kita dari zaman jahiliah menuju
zaman yang terang benerang ini.
Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yan telah terlibat
dalam pembuatan makalah ini. Semoga apa yang mereka lakuakan dibalas oleh
Allah SWT. Amin. Terlepas dari itu kami mohon maaf jika dalam penyusunan ini
kurang dari kata sempurna, oleh karena itu kami mohon saran dan kritik
yang bisa membangun, dan bisa menjadikan makalah selanjutnya lebih baik lagi

3

DAFTAR ISI
Halaman Judul............................................................................................................

i


Halaman Pengesahan .................................................................................................

ii

Daftar Isi..................................................................................................................... iii
Bab 1 Pendahuluan.....................................................................................................

1

1.1 Latar Belakang ..............................................................................................

1

1.2 Tujuan penulisan ...........................................................................................

3

Bab 2 Landasan Teori ................................................................................................


4

2.1 Konsep Moral Dalam Praktek Keperawatan.................................................

4

2.2 Prinsip Etik Perawat Dalam Praktek Keperawatan .......................................

5

2.3 Kode Etik Perawat Dalam Praktek Keperawatan .........................................

5

2.4 Tanggung Jawab Perawat ............................................................................. 11
2.5 Prinsip Konsep Kelalaian Dan Malpraktek................................................... 15
Bab 3 Pembahasan ..................................................................................................... 16
3.1 Gambaran Kasus ........................................................................................... 16
3.2 Analisi Pelanggaran ...................................................................................... 16
3.3 Akibat yang Ditimbulkan.............................................................................. 22

3.4 Penyelesaian Kasus ....................................................................................... 24
Bab 4 Penutup ............................................................................................................ 25
4.1 Kesimpulan ................................................................................................... 25
4.2 Saran-Saran ................................................................................................... 25
Daftar Pustaka ............................................................................................................ 26

4

BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar belakang
Perawat ialah orang yang merawat, membantu dan memberikan
pelayanan kepada pasien agar bisa mewujudkan kemandirian pasien
dalam kebutuhan dasar yang harus dipenuhi. Dalam Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan
pasal 1 yang mengatakan bahwa : “Perawat adalah seseorang yang
telah lulus pendidikan tinggi keperawatan, baik di dalam maupun di
luar negeri yang diakui oleh Pemerintah sesuai dengan ketentuan
Peraturan Perundang-undangan”.
Tindakan atau praktik yang dilakukan oleh perawat biasa

diberikan kepada pasien lewat asuhan keperawatan dengan berbagai
macam

model

konseptual.

Model

konseptual

yang

banyak

dikemukakan oleh banyak ahli seperti hanya viginia handerson dalam
Asmadi (2008:96) dimana teorinya berfokus pada individu.dan juga
mengemukakan bahwa jasmani maupun rohani manusia tidak bisa
dipisahkan. Manusia dalam anggapannya unik karena tidak memiliki
kebutuhan dasar yang sama. Dan klien merupakan individu yang

memebutuhkan bantuan untuk mencapai kemandirian.
Menurut
keperawatan

virginia
harus

henderson

menyetarakan

pada

mengungkapkna
prinsip

bahwa

kesetimbangan


fisiologis. Tugas perawat ialah memebantu individu baik kondisi sakit
atau sehat melaluai upaya berbagai kegiatan akktivitas untuk
kesehatan dan penyembuhan individu. Dalam model tersebt juga
mengungkapakan bahwa perawat menjalankan tugas secara mandiri,
tanpa tergantung pada dokter,namun tetap menyampaikan rencana
pada dokter sewaktu menemui pasien.Asmadi (2008:113
Konsep utama teori virginia hendderson mencakup manusia,
keperwatan dan lingkungan. pada manusia ia mengungkapakan 14
kebutuhan dasar manusia yakni bernafas secara normal, makan dan

1

minum yang cukup, membuang kotoran tubuh, bergerak dan menjaga
posisi yang diinginkan.Asmadi (2008:115)
Dari 14 kebutuhan tersebut buth pengkajian data dalam memenuhi dan
menganalisa data yang dikemukakan. Pengkajain menurut Haryanto
(2007:19) ialah tahap atau proses keperawatan dan merupakan tahap atau
proses yang sistematis. Pengkajian data erat berhubunga dengan
pengumpulan data yang diterima setiap berinteraksi denga klien atau
keluarga

b. Tujuan penulisan
Tujuan umum yakni mengetahui pengkajian teori konseptual menurut
virginia henderson.
Tujuan khusus yakni :
Mengetahui gambaran model konseptual keperawatan
Mengetahu kajian yang diajukan dalam pertanyaan.

BAB II
LANDASAR TEORI
A. Pengertian pengkajian menurut para ahli
Pengkajian menurut potter dan perry dalam Haryanto (2007:19)
yakni proses sistematis berupa pengumpulan, verifikasi, dan koomunikasi
data dengan pasien atau klien.
Sedangkan menurut Carpenito dan moyet dalam Haryanto (2007:19)
merupakan tahap atau langkah pengumpulan data tentang individu,
keluarga, dan kelompok atau komunitas yang sistematis.
B. Pengertian model konseptual menurut para ahli
Model keperawatan menurut Haryanto (2007:34) ialah hubungan
antara konsep yang mewakili pemikiran tentang perawat, pasien atau klien,
kesehatan dan lingkungan.

Model konseptual adalah suatu kerangka kerja konseptual, sistem
atau skema yang menerangkan atau menjelaskan tentang serangkaian ide

2

global dalam keterlibatan individu, kelompok, situasi atau kejadian,
terhadap suatu ilmu dan pengembangannya. Nasrudin (2014)
C. Sejarah Virginia Handerson
Virginia Henderson lahir di Kansas City, Missouri pada 1897.
Beliau tertarik dengan keperawatan selama Perang Dunia I karena ke
inginannya untuk membantu personel militer yang sakit atau terluka. Pada
tahun 1918, beliau belajar keperawatan di Sekolah Perawat Militer di
Washington,D.C. dan meraih gelar B.S. dan M.A. di bidang pendidikan
perawatan tahun 1926. Sejak 1953 ia menjadi riset di Yale University
School of Nursing.ia menerima gelar Honorary Doctoral dari Catholic
University of Amerika, Pace University, University of Rochester,
University of Western Ontario,dan Yale University.Bukunya yang di
publikasikan antara lain The Nature of Nursing(1966), Basic Principles of
Nursing Care (1960), dan The Principles and Practice of Nursing(1939).
Asmadi ( 2008: 112)

D. Gambaran model konseptual keperawatan
Menurut Virginia Hendorson dalam Sutandio (1998:4) antara lain
konsep keperawatan . Hal tersebut berkaitan dengan pemberian bantuan
kepada individu agar bisa mewujudkan kesehatan yang baik atau sehat
sehingga memiliki kekuatan dan kemampuan untuk mandiri.
Kemudian alasan tindakan keperawatan. Dari ketidak tercapainya itu
maka alasan tindakan ini untuk mewujudak pemenuhan dari 14 kebutuhan
dasar manusia. Alasan tersebut yang menjadi alasan dari tindakan itu
sendiri. Sutandio (1998:4)
Selain alasan tindakan yakni Sehat.Sehat disini berarti kecapaian
atau hasil yang diharapakn dari tindakan keperawatan berdasarkan fungsi
dari 14 kebutuhan daras manusia menurut virginia henderson. Sutandio
(1998:4)
Konsep individu berkaitan dengan keadaan biologis itu sendiri. Dan
konsep lingkungan berkaitan dengan tindakan dimana lingkungan sangat
berpengaruh dan bisa membuat individu bisa memiliki kekuatan. Sutandio
(1998:20)
E. Model sumplementasi dan komplementasi

3

Menurut model teori virginia henderson dalam Sutandio (1998:4)
meliputi tujuan keperawatan dimana kepuasan individu dalam mencapai
hal yang diinginkan sehingga bisa mandiri dalam 14 konsep kebutuhan
dasar manusia.
Selain tujuan keperawaatan pasien juga merupakan komponen bio,
psiko, kultur, dan spiritual. Dari komponen itu menjadikan tidakan
pemenuhan secara fisik dan rohani. Sutandio. Tidak hanya pasien peran
perawat juga penting dalam meembantu pasien memepertahankan
kemampuanunya untuk mandiri. Sutandio (1998:20)
Penyebab kesulitan pasien merupakan bagian dari model
sumplementasi dimana berkaitan dengan menurunnya kondisi pasien.
Maka dibutuhkan fokus intevensi yang berkaitan dengan cara mengurangi
penyebab itu. Sutandio (1998:20)
Dengan mengurangi penyebab itu maka dibutuhkan pola intervensi
untuk mengembalikan kondisi awal yang sehat. Namun dalam tindakannya
ada konsekuensi tindakan, bisa meningkatkan kemandirian
atau
menjadikan kematian yang tenang. Sutandio (1998:20)
F. 14 komponen kebutuhan dasar manusia
Empat belas komponen kebutuhan dasar manusia menurut Virginia
Henderson dalam Dwidiyanti (1998 : 33 )
1. Bernafas dengan Normal
Memberikan bantuan yang diberikan kepada klien oleh perawat
merupakan dengan membantu memilih tempat tidur, kursi yang
cocok, serta menggunakan bantal, alas dan yang lainnya sebagai
alat pembantu klien agar dapat bernafas dengan normal. Dan
perawat harus waspada terhadap tand-tanda jalan nafas dan siap
memberikan bantun dalam keadaan tertentu. Dwidiyanti (1998 :
33)
2. Kebutuhan akan Nutrisi
Perawat harus mampu memberikan penjelasan mengenai tinggi dan
berat badan yang normal, kebutuhan yang diperlukan adalah
dengan

pemilihan

dan

penyediaan

makanan.

Pendididkan

kesehatan akan berhasil apabila diperhatikan latar belakng budaya
dan sosial klien. Dengan itu perawat harus mengetahui kebiasaan

4

dan kepercayaan klien tentang nutrisi. Perawat juga harus
mengetahui pengetahuan yang cukup tentang nutrisi
Dan tumbuh kembang. Dwidiyanti (1998 : 33 )
3. Kebutuhan Eliminasi
Perawat harus mengetahui semua saluran pengeluaran dan keadaan
normalnya, jarak waktu pengeluaran dan frekwensi normalnya,
yang meliputi keringat, udara yang keluar saat bernafas.
Menstruasi, muntah, buah air besar dan buang air kecil. Dwidiyanti
(1998 : 33 )
4. Gerak dan Keseimbangan Tubuh
Perawat harus mengetahui tentang prinsip-prinsip keseimbangan
tubuh, miring dan bersandar.

Artinya perawat harus bisa

memberikan rasa nyaman dalam semua posisi, dan perawat tidak
membiarkan pasien

berbaring terlalu lama pada satu posisi.

Artinya perawat harus dapat melindungi pasiennya selama sakit
dengan

berhati-hati

saat

memindahkan

dan

mengangkat.

Dwidiyanti (1998 : 34 )
5. Kebutuhan Istirahat dan Tidur
Istirahat dan tidut sebagian besar tergantung pada relaksasi otot,
untuk itu perawat harus bisa mengetahui tentang pergerakan badan
yang baik. Di samping pergerakan badan juga dapat dipengaruhi
oleh emosi (stres), dimana stres merupakan keadaan normal dari
aktifitas kreatif. Dwidiyanti (1998 : 34 )
6. Kebutuhan Berpakaian
Tugas dari perawatan dasarnya membantu klien memilih pakaian
yang tepat dan sesuai dari pakaian yang tersedia dan membantu
untuk bagaimana cara memkainya. Perawat juga tidak boleh
memaksaan kepada klien pakaian yang tidak dia sukai karena al itu
dapat menghilangkn rasa kebebasan klien. Dwidiyanti (1998 : 34 )
7. Mempertahan Temperatur Tubuh atau Sirkulasi

5

Perawat harus mengetahui physiologi panas dan bisa mendorong
kearah tercapainya keadaan panas maupun dingin dengan
mengubah temperatur, kelembaban atau pergerakan udara. Menu
makanan dan pakaian yang dipakai juga ikut mempengaruhi
temperatur suhu. Dwidiyanti (1998 : 35 )
8. Kebutuhan akan Personl Hygiene
Klien harus disediakan fasilitas-fasilitas peralatan dan bantuan dari
perawat sangat dibutuhkan klien untuk membersihkan kulit,
rambut, kuku, hidung, mulut dan giginya. Cara-cara mengenail
kebersihan berbeda dengan tiap klien tetapi tidak perlu
menurunkan hanya karena sakit. Perawat haus bisa menjaga
pasiennya agar tetap bersih terlepas dari besarnya badan klien,
kedudukan, keadaan fisik dan jiwanya. Dwidiyanti (1998 : 35 )
9. Kebutuhan Rasa Amanan Nyaman
Dalam keadaan sehat setiap orang bebas mengontrol keadaan
sekililingnya atau mengubah keadaan itu bila beranggapan sudah
tidak cocok lagi. Ketidaktahun dapat menimbulkan kekhawatiran
yang tidak perlu baik dalam keadaan sehat maupun sakit. Seorang
klien mungkin mempunyai pantangan yang tidak diketahui petugas
kesehatan. Seperti adat istiadat, kasta, maupun kepercayaan serta
agama juga mempengaruhi. Perawat dasarnya meliputi melndungi
klien dri trauma dan bahaya yang timbul mikroorganime patogen.
Dwidiyanti (1998 : 35 )
10. Berkomunikasi dengan orang lain dan mengekspresikan emosi,
keinginan, rasa takut dan pendapat.
Perawat mempunyai tugs yang baik yang bersifat pribadi maupun
yang menyangkut keseluruhan personalitas dalam memberikn
bantuan kepada klien. Perawat merupkan penterjemah dalam
hubungn klien dengan tim kesehatan lain dalam memajukan
kesehatannya. Tugas terberat perawat adalah membuat klien
mengerti dirinya sendiri, mengeri perlunya perubahan sikap yang

6

memperburuk kesehatannyadan menerima keadaan yang tidak
dapat

dirubah.

Penciptaan

lingkungan

yang

terapeutik

( komunikasi)sangat membantu dalam hal ini. Dwidiyanti (1998 :
36 )
11. Kebutuhan Spiritual
Dalam memberikan perawatan dalam situasi apapun kebutuhan
spiritual klien harus dihormati dan perawat harus membantu dalam
pemenuhan kebutuhan itu. Perawat dan petugas kesehatan harus
menyadari bahwa keyakinan, kepercayaan, dan gama sangat
berpengaruh terhadap upaya penyembuhan bagi klien. Dwidiyanti
(1998 : 36 )
12. Kebutuhan Bekerja
Sakit bisa menjadi lebih ringan apabila seseorang dapat terus
bekerja. Rasa keberatan terhadap terapi bed rest ( istirahat )
didasarkan pada meningkatanya perasaann tidak berguna karena
tidak aktif. Rehabilitasi pada klien berarti menempatkan kembali
pada pekerjaannya yang produktif. Dwidiyanti (1998 : 37 )
13. Kebutuhan Brmain dan Rekreasi
Sering kali keadaan sakit menyebabkan seseorang kehilangan
kesempatan menikmati variasi dan udara yang segar serta rekreasi.
Oleh sebab itu perlu dipilihkan beberapa ativitas yang sangat
dipengaruhi oleh jenis kelamin, umur, kecerdasan, pengalaman dan
elera klien, kondisi, serta keadaan penyakitnya. Dwidiyanti (1998 :
37 )
14. Kebutuhan Belajar
Bimbingan latihan atau pendidikan merupaka bagian dari
pelayanan dasar. Fungsi perawat adalah membantu klien belajar
dalam

mendorong

usaha

penyembuhan

dan

meningkatkan

kesehatan serat kuat memperkuat dan menikuti rencana terapi yang
diberikan. Fungsiu perawat sebagai pendidik nampak dalam
pemberian bimbinga dengan memberikan contoh-contoh

7

dn

menjawab pertanyaan yang diajukan . pembimbing dapat dilakukan
setiap saat ketika perawat memberikan asuhan. Dwidiyanti (1998 :
37 )

BAB III
PEMBAHASAN
A. Sumber-sumber data
Sumber data bida dari klien, keluarga atau orang terdekat, anggota tim
perawat, catatan medis, tinjauan literatur, serta pengalaman perawat
Haryanto (2007:24)
B. Metode
Metode yang bisa didapatkan antara lain wawancara, observasi,
pengkajian fisik, dan data laboratorium. Haryanto (2007:24)
Wawancara merupakan pola komunikasi yang dilakuakan untuk tujuan
spesifik dan berfokus pada area dengan isi yang spesifik. Ada dua tipe
yakni wawancara langsung dan wawancara tidak langsung. Dimana
wawancara langsung merupakan wawancara yang dilakuakn dengan
pasien secara langsung, sedangkan wawancara tidak langsung
dilakuakan pada keluarga peraat atau sumber lainnya. Haryanto
(2007:25)
C. Daftar pengkajian dengan metode wawancara

8

No

Kebutuhan manusia

Pertanyaan
Sebelum sakit

1
2

Apakah sebelumnya Bapak
pernah mengalami sesak
nafas?
Nutrisi makan dan Sebelumnya berapa kali
minum
Bapak makan dalam sehari?
Sebelumnya berapa gelas
Bapak minum dalam sehari?

Apa yang dirasakan
Bapak saat ini pada
saat bernafas?
Apakah
Bapak
sekarang
makannya
teratur?

3

Pola Eliminasi

Sekarang
apakah
Bapak sudah buang air
besar?
Apakah Bapak hari ini
mengalami gangguan
pada saat buang besar?

4

Pola Istirahat dan Biasanya Bapak dalam sehari Apakah
sekarang
Tidur
tidur berapa jam?
Bapak
nyenyak
tidurnya?
Pola
Kebersihan Sebelumnya berapa kali Apakah
sekarang
Diri
Bapak mandi dalam sehari?
Bapak sudah mandi?

5
6
7

Bernafas normal

Saat dikaji

Sebelumnya berapa kali
Bapak buang air besar dalam
sehari?
Sebelumnya apakah Bapak
pernah mengalami gangguan
pada saat BAB?

Pola Rasa Aman Sebelum sakit apakah Bapak
dan Nyaman
merasa aman dan nyaman
dengan kondisi biasanya?
Pola ibadah
Bagaimanakah ibadah Bapak
sebelum sakit?

8

Kebutuhan Kerja

9

Pola berkomunikasi

Apakah Bapak merasa
aman dan nyaman
dalam kondisi saat ini?
Bagaimanakah kondisi
ibadah Bapak saat ini?

Sebelumnya Bapak bekerja Pada saat kondisi saat
sebagai apa?
ini aktivitas apa yang
Bapak lakukan?
Sebelumnya
Bapak
menggunakan bahasa apa
dalam sehari-hari?

9

10

D. Masalah dalam pengumpulan data menurut Haryanto (2007:23) antara
lain ketidakmampuan mengorganisasi data, kehilanag data, data tidak
relevan, duplikasi data, mispersepsi data, data tidak lengkap, interprtasi
data tidak tepat, kegagalan mengambil data baru, kurang termapil
dalam emngumpulkan data baik observasi maupun wawancara
Daftar pustaka

Asmadi. 2008.Konsep Dasar Keperawatan.Jakarta:Buku Kedokteran EGC.
Dwidiyanti.1998. Konsep Dasar Keperawatan Dengan Pemetaan Konsep
(Concept Mapping).Jakarta:Salemba Medika.
Haryanto.2007.Konsep Dasar Keperawatan Dengan Pemetaan Konsep (Concept
Mapping).Jakarta:Salemba Medika.
Nasrudin.2014.”Pengertian Teori Dan Model Konseptual Keperawatan
Keluarga”.www.fik.unipdu.ac.id. diakses pada tangal 9 April 2016.
Sutandio, Y. Agus dan Suprayitno.1998.Aplikasi Model Konseptual
Keperawatan.Semarang:Apker Depkes.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2014
Tentang
Keperawatan

11