9
diharapkan mampu menciptakan media pembelajaran yang menarik, agar siswa memiliki pengalaman yang baru dalam proses belajar mengajar.
2. Tinjauan Pustaka
Penelitian Terdahulu
Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Dulari penelitian tersebut bertujuan mengembangkan media tutorial berbantuan komputer untuk
meningkatkan keterampilan pemecahan masalah serta mendeskripsikan kelayakannya untuk mendukung pembelajaran fisika pada materi
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan model prosedural mengadaptasi prosedur
pengembangan Sukmadinata. Penelitian menggunakan angket untuk penilaian validator dan uji kualitas produk oleh pengguna dalam uji coba
terbatas. Kegiatan validasi meliputi validasi produk pengembangan dan validasi soal pilihan ganda sebagai komponen produk. Jenis data penelitian
meliputi data kuantitatif berupa penilaian validator dan tanggapan siswa berdasarkan skala Likert, data kualitatif berupa tanggapan dan saran yang
diberikan oleh validator dan pengguna. Hasil dari analisis data kuantitatif menunjukkan bahwa produk yang dihasilkan berkategori baik sehingga
tidak memerlukan revisi. Berdasarkan data kualitatif, produk telah direvisi berdasarkan tangapan dan saran validator. Produk yang dihasilkan sudah
dikatakan layak namun masih memerlukan penelitian dan pengembangan lebih lanjut, serta uji coba yang berulang agar lebih bermanfaat dalam
pembelajaran [1].
Penelitian lainnya dilakukan oleh Meyta Pritandhari dan Triani Ratnawuri tujuan penelitian tersebut adalah mengevaluasi penggunaan
video tutorial sebagai media pembelajaran. Penggunaan video tutorial sebagi media pembelajaran berdampak positif terhadap mahasiswa.
Mahasiswa lebih tertarik terhadap pembelajaran yang langsung dipraktekkan. Video tutorial berisi tentang materi yang akan dipelajari.
Pemanfaatan video tutorial terhadap pembelajaran bukan hanya memudahkan mahasiswa dalam mendalami materi, tapi memudahkan
dosen dalam membimbing mahasiswa secara langsung. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan analisis
kualitatif dengan model analisis interaktif. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling untuk mahasiswa. Teknik
pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa
faktor yang mempengaruhi kualitas belajar mahasiswa. Diantaranya adalah pembelajaran yang monoton, kurangnya fasilitas pembelajaran, dan materi
kurang menarik. Oleh karena itu penggunaan media video tutorial sangat bermanfaat bagi pembelajaran. Kurangnya kemandirian belajar dapat
diatasi dengan pembelajaran menggunakan media pembelajaran yaitu media video tutorial. Dengan menggunakan media berupa video tutorial
mahasiswa sangat antusias dalam mengikuti mata kuliah pengenalan komputer. Minat mahasiswa dalam belajar pun meningkat. Hal ini
10
ditunjukkan oleh tingkat absensi yang hampir selalu terisi penuh. Hasil rekap absen kelas A dan B menunjukkan bahwa rata-rata mahasiswa yang
tidak masuk hanya 10 atau 7 mahasiswa selama satu semester ini. Jika dibandingkan dengan semester yang lalu mahasiswa yang tidak hadir bisa
mencapai 20 atau 14 mahasiswa selama satu semester. Dengan meningkatnya minat mahasiswa, akan berdampak terhadap hasil dan
kualitas pembelajaran yang meningkat [2].
Penelitian-penelitian terdahulu digunakan sebagai acuan pada penelitian yang akan dilakukan. Terdapat kesamaan dengan penelitian
pertama dan kedua yaitu pengembangan media pembelajaran berbasis komputer. Berbeda dengan penelitian sebelumnya yang telah dilakukan
oleh 1 Dulari mengembangkan media pembelajaran tutorial untuk peningkkatan keterampilan fisika dan 2 Meyta Pritandhari dan Triani
Ratnawuri meneliti evaluasi penggunaan video tutorial sebagai media
pembelajaran, penelitian kali ini meneliti pengembangan media pembelajaran simulasi untuk membantu siswa mempraktekkan instalasi
sistem operasi selain itu media pembelajaran simulasi ini juga dapat digunakan sebagi alat peraga.
Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang
disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna [3]. Kata media berasal dari bahasa latin medius yang
secara harfiah berarti „tengah‟, „perantara‟, atau „pengantar‟ [3]. Selain itu media apabila dipahami secara garis besar adalah materi atau kejadian
yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini buku teks,
dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat
– alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan
menyusun kembali informasi visual dan verbal. Ciri – ciri media
pembelajaran sebagai berikut : 1 ciri fiksatif yaitu, Ciri yang menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan,
dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek, 2 ciri manipulatif yaitu, ciri yang bisa merubah suatu kejadian atau proses. Contoh, kejadian yang
memakan waktu berhari
– hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dalam teknik pengampilan gambar time-lapse
recording, 3 ciri distributif yaitu, merupakan ciri media yang bisa direproduksi seberapa kali pun dan siap digunakan secara bersamaan di
berbagai tempat. Kemiripan informasi yang telah direkam akan terjamin sama atau hampir sama dengan aslinya [3]. Ciri fiksatif terdapat pada
media
pembelajaran tutorial
karena media
pembelajaran ini
merekonstruksikan suatu proses instalasi sistem operasi. Selain itu media pembelajaran ini juga memenuhi syarat ciri manipulatif karena proses
intalasi sistem operasi menggunakan media pemelajaran tutorial lebih
11
singkat dibandingkan dengan proses instalasi yang sebenarnya. Selain memenuhi ciri fiksatif dan manipulatif, media pembelajaran ini juga
memenuhi syarat ciri distributif karena media pembelajaran ini dapat digunakan bersamaan dimana saja dan kapan saja.
Fungsi media pembelajaran ada 4 yaitu : 1 fungsi atensi yaitu, fungsi yang berguna untuk menarik dan mengarahkan perhatian siswa
untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran, 2 fungsi afektif yaitu, fungsi yang dapat menggugah minat, emosi dan sikap siswa melalui media visual.
Dapat terlihat dari tingkat kenikamatan siswa ketika belajar atau membaca teks yang bergambar, 3 fungsi kognitif yaitu, fungsi yang
mencakup tentang pengetahuan, pemahaman dan penerapan. Jadi media pembelajaran berupa tutorial dapat membantu pencapaian tujuan untuk
memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung, 4 fungsi kompensatoris yaitu, fungsi yang digunakan untuk membantu siswa
yang lemah dalam mengorganisasikan informasi maupun teks[3].
Peran media pembelajaran yaitu, 1 Memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses
belajar, 2 Meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara
siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri- sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya, 3 Mengatasi
keterbatasan indera, ruang, dan waktu; a objek atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan langsung di ruang kelas dapat diganti dengan
gambar, foto, slide, realita, film, radio, atau model; b objek atau benda yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh indera dapat disajikan dengan
bantuan mikroskop, film, slide, atau gambar; c kejadian langka yang terjadi di masa lalu atau terjadi sekali dalam puluhan tahun dapat
ditampilkan melalui rekaman video, film, foto, slide disamping secara verbal [4].
Menurut Walker dan Hess memberikan kriteria dalam me-review media pembelajaran yang berdasarkan kualitas diantaranya, 1 Kualitas
isi dan tujuan meliputi, kesesuaian contoh gerakan dengan penjelasan uraiannya, kesesuaian dengan tujuan pembelajaran, kesesuaian dengan
tujuan pembelajaran 2 Kualitas pembelajaran diantaranya, dapat memberikan bantuan untuk belajar, dapat memberikan dampak yang
signifikan bagi siswa dalam menerima materi 3 Kualitas teknis meliputi, media pembelajaran mudah untuk digunakan, kualitas tampilan dan
kualitas suara [4].
Media Pembelajaran Simulasi Simulasi adalah suatu representasi dari sebuah kenyataan atau bayangan
dari suatu obyek, sistem atau sebuah fenomena. Ini adalah sebuah imitasi atau tiruan. Banyak fenomena dapat direpresentasikan dari struktur tata
surya hingga atom, dari erosi tanah hingga terbang ke angkasa [5]. Model simulasi pada dasarnya merupakan salah satu strategi pembelajaran yang
bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih konkret melalui
12
penciptaan tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang mengikuti suasana sebenarnya dan berlangsung dalam suasana yang tanpa resiko. Model
simulasi adalah model CBI yang menampilkan materi pelajaran yang dikemas dalam bentuk simulasi-simulasi pembelajaran dalam bentuk
animasi yang menjelaskan konten secara menarik, hidup dan memadukan unsure teks, gambar, audio, gerak dan paduan warna yang serasi dan
harmonis [6]. Secara umum tahapan materi model simulasi adalah sebagai berikut: pengenalan, penyajian informasi simulasi 1, simulasi 2 dan
seterusnya, pernyataan dan respon jawaban, penilaian respons, pemberian feedback tentang respons, pembetulan, segmen pengaturan pengajaran dan
penutup.
Supaya dapat dikatakan sebagai simulasi, suatu media pembelajaran harus memiliki empat komponen utama. Berikut ini adalah
empat komponen utama yang harus dimiliki oleh setiap simulasi [5] : a Presentasi sistem, presentasi sistem adalah segala sesuatu yang dapat
merangsang indera. Dalam berbagai aplikasi, komputer dan monitor berfungsi untuk mempresentasikan sistem. Simulasi adalah sebuah
presentasi audiovisual dengan gambar 2D3D dan efek suara. Selain gambar dan suara, simulasi harus menampilkan teks. b Siswa, siswa
sebagai subyek yaitu partisipan dalam sebuah simulasi. c Pengontrol sistem, pengontrol sistem termasuk semua hal yang dapat digunakan oleh
siswa dalam menggunakan simulasi, misalnya: joystick, mouse, keyboard, light pen, dan lain-lain. d Manajer sistem, manajer sistem adalah
manusia atau komputer. Terkadang itu adalah gabungan dari keduanya. Sebuah manajer sistem harus memiliki memori dan kemampuan membuat
keputusan. Manajer menyesuaikan tampilan simulasi berdasarkan manipulasi yang dilakukan oleh siswa melalui pengontrol sistem.
3. Metodologi Penelitian