A. UPAYA-UPAYA PERJUANGAN PEMBEBASAN
IRIAN BARAT
1. Perjuangan Diplomasi. a. th. 1950 – 1953, RI dan Belanda mengadakan berbagai
perundingan secara bilateral dalam ikatan Uni
Indonesia Belanda belum berhasil. b.RI berupaya memasukkan masalah Irian Barat dalam
agenda KAA 1955 di Bandung.
c. RI berupaya memasukkan masalah Irian barat dalam agenda sidang
Dewan Keamanan dan sidang umum PBB digagalkan Belanda.
d.RI membatalkan sepihak kerjasama Uni Indonesia – Belanda 1954 dan
persetujuan KMB 1956. e. RI memutuskan hubungan diplomatik dengan Belanda yg
diumumkan melalui pidato Presiden Soekarno yang
berjudul “Jarek” : Jalannya Revolusi Kita
Bagaikan Malaikat Turun dari Langit pada 17 Agustus 1960.
f. Pada 30 September 1960 Presiden Soekarno menyampaikan masalah
Irian Barat dakam pidato yang berjudul “To build the world a new”
membangun dunia baru didepan Majelis Umum PBB.
By Mbajeng Bremana M, SPd
2. Konfrontasi Ekonomi. a. pada 18 November 1957, diadakan rapat umum
pembebasan Irian Barat di Jakarta.
b. 2 Desember 1957, diadakan aksi pemogokan total buruh- buruh di perusahaan Belanda.
c. 2 Desember 1957, Pemerintah melarang beredarnya semua terbitan dan film berbahasa belanda, termasuk
penerbangan Belanda KLM dilarang terbang dan
mendarat di wilayah Indonesia. d. Pada 5 Desember 1957, pemerintah meminta semua
kegiatan perwakilan konsuler Belanda dihentikan. e. Para buruh melakukan aksi-aksi pengambilalihan
perusahaan-perusahan belanda tempat bekerja.
Nederlandsche Handel Maatschappij N.V, Bank Escompto, percetakan De Unie, Philip dan KLM.; dg
peraturan Pemerintah No. 23 th. 1958.
By Mbajeng Bremana M, SPd
3.
Dengan gagalnya diplomasi dan Konfrontasi ekonomi, pemerintah RI berencana merebut Irian
Barat dengan jalan Operasi Militer.
4 Maret 1961 RI menandatangani perjanjian pembelian senjata dari Uni Soviet kredit jangka
panjang.
6 April 1961 Belanda membentuk Dewan Papua dan menyelenggarakan penentuan nasib sendiri bagi Irian
Barat tanpa persetujuan PBB.
Agustus Belanda mengirim kapal Induk Karel Doorman untuk memperkuat pertahanannya.
19 Desember 1961 Presiden Soekarno mengeluarkan 3 komando pada rapat raksasa di Jakarta; yang
dikenal dengan Tri Komando Rakyat Trikora
By Mbajeng Bremana M, SPd
Tri komando rakyat
• Gagalkan pembentukan negara boneka papua buatan kolonial
belanda.
• Kibarkan sang Merah Putih di Irian Barat Tanah air Indonesia.
• Bersiaplah untuk mobilisasi umum untuk mempertahankan kemerdekaan
dan kesatuan tanah air bangsa.
By Mbajeng Bremana M, SPd
TRI KOMANDO RAKYAT Kami Presiden Panglima Tertinggi Angkatan Perang Republik
Indonesia dalam rangka politik konfrontasi dengan Belanda untuk membebaskan Irian Barat, telah memberikan instruksi kepada
Angkatan Bersenjata untuk pada setiap waktu yang kami akan tetapkan menjalankan tugas kewajiban membebaskan Irian Barat
Tanah Air Indonesia dari belenggu kolonialisme Belanda. Dan kini, oleh karena Belanda masih tetap mau melanjutkan
kolonialisme di tanah air kita Irian Barat, dengan memecah belah Bangsa dan Tanah Air Indonesia, maka kami perintahkan rakyat
Indonesia, juga yang berada di daerah Irian Barat, untuk melaksanakan Tri Komando sebagai berikut.
1. Gagalkan pembentukan “Negara Boneka Papua” buatan Belanda kolonial.
2. Kibarkan Sang Merah Putih di Irian Barat Tanah Air Indonesia. 3. Bersiaplah untuk mobilisasi umum guna mempertahankan
kemerdekaan dan kesatuan Tanah Air dan Bangsa.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Yogyakarta, 19 Desember 1961 PresidenPangti
APRIPBRPanglima Besar KOTI Pembebasan Irian
Barat Soekarno
By Mbajeng Bremana M, SPd
a. Merencanakan, mempersiapkan dan menyelenggarakan operasi- operasi