1
BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
1.1 Profil Keluarga Dampingan
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat KKN-PPM merupakan salah satu kegiatan dalam pendidikan tinggi yang diselenggarakan berdasarkan UUD 1945 dan
Undang-Undang Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional juncto Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi Buku
Pedoman KKN-PPM UNUD, 2015:5. Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat KKN-PPM adalah salah satu
kegiatan intrakulikuler wajib yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa dalam kegiatan
pemberdayaan masyarakat. KKN juga merupakan wahana penerapan serta pengembangan ilmu dan teknologi yang dilaksanakan di luar kampus, dalam waktu, mekanisme kerja dan persyaratan
tertentu. Oleh karena itu, KKN-PPM diarahkan untuk menjamin keterkaitan antara dunia akademik-teoritik dan dunia empirik-praktis. Dengan demikian akan terjadi interaksi sinergis,
saling menerima dan memberi serta saling asah, asih, dan asuh antara mahasiswa dengan masyarakat Buku Pedoman KKN-PPM UNUD, 2015:6.
Ada beberapa macam program KKN-PPM, diantaranya program pokok, program pokok tambahan dan program bantu. Program pokok adalah program yang harus dilaksanakan oleh
setiap mahasiswa KKN-PPM. Mahasiswa yang bersangkutan bertangungjawab penuh atas program tersebut, baik secara ilmiah maupun operasional. Program pokok terdiri dari dua jenis
program, yaitu program pokok tema dan non tema program pendampingan keluarga Buku Pedoman KKN-PPM UNUD, 2015:23
Program pokok non tema, yakni Program Pendampingan Keluarga PPK adalah program unggulan yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN-PPM di
Universitas Udayana. Program Pendampingan Keluarga termasuk program yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN yang bersifat individu Buku Pedoman KKN-
PPM UNUD, 2015:62
2
Maksud PPK adalah untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan dan keterampilan, KB dan
kesehatan serta pembinaan lingkungan untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa mempelajari serta mengawasi permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan
rencana dan pendampingan pada pelaksanaan program yang inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga pedesaan lainnya Buku
Pedoman KKN-PPM UNUD, 2015:62. Sasaran PPK adalah Rumah Tangga Miskin RTM atau keluarga yang tergolong ke
dalam keluarga pra-sejahtera Pra-KS atau keluarga yang mengalami ketertinggalan sehingga perlu pendampingan agar keluar dari ketertinggalannya. Dalam program ini setiap mahasiswa
wajib mendampingi satu keluarga yang tergolong rumah tangga miskin atau keluarga pra- sejahtera Buku Pedoman KKN-PPM UNUD, 2015:62
Secara administratif, Desa Peringsari, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem memiliki 10 Dusun, yaitu Dusun Babakan, Dusun Lusuh Kangin, Dusun Lusuh Kauh, Dusun Umasari
Kangin, Dusun Umasari Kauh, Dusun Padang Aji Kangin, Dusun Padang Aji Tengah, Dusun Padang Aji Kawan, Dusun Siladumi, Dusun Taman Darma.
Pelaksanaan Program Keluarga Dampingan dilaksanakan di 1 dusun, yaitu dusun Taman Darma. Tercatat di Desa Peringsari sendiri terdapat 227
KK Kepala Kelurga yang dikategorikan miskinkurang mampupra-sejahtera. Dan di dusun Taman Darma ini yang
tergolong KK Kepala Keluarga yang dapat dikatakan paling rendah dan kurang mampu. Oleh karena itu kegiatan ini dilaksanakan di 1 dusun. Salah satu KK kurang mampuRumah Tangga
Miskin RTM di dusun Taman Darma adalah Desak Made Sari. Ibu Desak Made Sari adalah seorang perempuan yang lahir di Dusun Taman Darma 74
tahun silam. Ibu Desak Made Sari sudah menikah dengan seorang laki-laki yang juga berasal dari Dusun Taman Darma, namun beliau sudah meninggal. Sehingga Ibu Desak Made Sari hanya
tinggal bersama cucunya. Untuk lebih lanjut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 1.1 profil keluarga dampingan NO
Nama Status
Umur Pendidikan
Pekerjaan Keterangan
3
1 Desak Made
Sari Janda
76 tahun -
Menganyam bambu
Kepala Keluarga
2 Dewa Putu
Sleman Tidak
kawin 40 tahun
- Petani
Anggota keluarga
cucu
Ibu Desak Made Sari hanya tinggal bersama dengan cucunya yaitu Bapak Dewa Putu Sleman di dalam rumah seluas ± 20 m
2
. Rumah Ibu Desak Made Sari terdiri atas 2 kamar tidur, 1 dapur. Keluarga Ibu Desak Made Sari memiliki dapur yang masih sederhana, yaitu masih memasak
menggunakan kayu bakar sehingga gangguan kesehatan yang berasal dari asap pembakaran makanan bisa saja terjadi seperti batuk ataupun sesak nafas. Ibu Desak Made Sari juga belum
menggunakan listrik untuk di rumahnya, sehingga pengeluaran untuk listrik belum ada. Untuk kebutuhan air, keluarga Ibu Desak Made Sari mengambil air di sumber mata air yang disebutnya
sebagai “Toya babah”. Sehingga pengeluaran untuk air pun juga tidak ada.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan