Ekonomi Keluarga Dampingan Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Peringsari - Kecamatan Selat - Kabupaten Keringsari.

3 1 Desak Made Sari Janda 76 tahun - Menganyam bambu Kepala Keluarga 2 Dewa Putu Sleman Tidak kawin 40 tahun - Petani Anggota keluarga cucu Ibu Desak Made Sari hanya tinggal bersama dengan cucunya yaitu Bapak Dewa Putu Sleman di dalam rumah seluas ± 20 m 2 . Rumah Ibu Desak Made Sari terdiri atas 2 kamar tidur, 1 dapur. Keluarga Ibu Desak Made Sari memiliki dapur yang masih sederhana, yaitu masih memasak menggunakan kayu bakar sehingga gangguan kesehatan yang berasal dari asap pembakaran makanan bisa saja terjadi seperti batuk ataupun sesak nafas. Ibu Desak Made Sari juga belum menggunakan listrik untuk di rumahnya, sehingga pengeluaran untuk listrik belum ada. Untuk kebutuhan air, keluarga Ibu Desak Made Sari mengambil air di sumber mata air yang disebutnya sebagai “Toya babah”. Sehingga pengeluaran untuk air pun juga tidak ada.

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

1.2.1 Pendapatan Keluarga Keluarga Ibu Desak Made Sari termasuk keluarga dengan ekonomi rendah. Ibu Desak Made Sari bekerja sebagai penganyam bambu, sehingga setiap harinya belum tentu mendapatkan order. Penghasilan yang diperoleh Ibu Desak Made Sari untuk sebulannya ± Rp. 256.000,00. Hasil anyaman baru selesai dua atau tiga hari sekali dan pengepul pembeli anyaman datang setiap enam atau tujuh hari sekali, maka dari itu Ibu Desak Made Sari memperoleh penghasilan untuk sebulannya ± Rp. 256.000,00. Pendapatan tersebut dihitung berdasarkan, harga per anyaman ± Rp 8.000,00 x 8 banyaknya anyaman yang dibuat selama enam hari = Rp 64.000,00 x 4 hari, dihitung dua hari sekali selama sebulan. Selain pendapatan dari Ibu Desak Made Sari, cucu Ibu Desak Made Sari juga bekerja untuk menambah pendapatan. Bapak Dewa Putu Sleman bekerja sebagai petani dan ternak kerbau dengan penghasilan ± Rp 500.000,00. 4 1.2.2 Pengeluaran Keluarga 1.2.2.1 Kebutuhan Sehari-hari Keperluan makan sehari-hari, keluarga Ibu Desak Made Sari menghabiskan uang sebesar ± Rp 15.000 per hari. Jadi total kebutuhan yang harus dikeluarkan oleh Ibu Desak Made Sari untuk setiap bulannya ± Rp 450.000. Jumlah ini juga belum pasti karena mengingat adanya pengeluaraan mendadak seperti upacara agama banten atau canang saat odalan. Ibu Desak Made Sari tidak mengeluarkan biaya tambahan untuk membayar iuran listrik dan air 1.2.2.2 Kebutuhan Kesehatan Keluarga Ibu Desak Made Sari tidak memiliki Jamkesmas Jaminan Kesehatan Masyarakat untuk keperluan berobat ke puskesmas. Sehingga ketika sakit, Ibu Desak Made Sari harus mengeluarkan biaya untuk berobat. 1.2.2.3 Kebutuhan Sosial Dalam hal ini, keluarga Ibu Desak Made Sari harus mengeluarkan biaya sosial seperti membayar iuran dibanjar. Biaya ini berkisar Rp 50.000,00 – Rp 70.000,00 per bulannya. 5 1 BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH Untuk mengidentifikasi masalah yang dialami keluarga dampingan, yaitu keluarga Ibu Desak Made Sari, dilakukan beberapa kali kunjungan ke kediaman keluarga dampingan. Selama kunjungan tersebut, dilakukan pendekatan secara kekeluargaan yaitu dengan melakukan obrolan- obrolan ringan dengan keluarga Ibu Desak Made Sari mengenai program KKN terutama program KK dampingan, masalah kesehatan yang dialami, masalah perekonomian, serta mengamati suasana tempat tinggal Ibu Desak Made Sari.

2.1 Permasalahan Keluarga