Ketuhanan Yang Maha Esa

[4] 2. Filsafat Pancasila Sebagai Dasar Negara Republik Indonesia. Pancasila dalam kedudukannya ini sering disebut sebagai Dasar Filsafat atau Dasar Falsafah Negara Philosofische Grondslag dari negara, ideologi negara atau Staatsidee. Dalam pengertian ini Pancasila merupakan suatu dasar nilai serta norma untuk mengatur pemerintahan negara atau dengan kata lain Pancasila merupakan suatu dasar untuk mengatur penyelenggaraan negara. Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum, Pancasila merupakan sumber kaidah hukum negara yang secara konstitusional mengatur negara Republik Indonesia beserta seluruh unsur-unsurnya yaitu rakyat, wilayah serta pemerintahan negara. Dalam Ketetapan MPRS No. XXMPRS1966 ditegaskan, bahwa Pancasila itu adalah sumber dari segala sumber hukum yang antara lain sumber hukum formal, undang-undang, kebiasaan, traktaat, jurisprudensi, hakim, ilmu pengetahuan hukum. [5] 3. Pancasila Sebagai Jiwa Dan Kepribadian Bangsa Indonesia Menurut Dewan Perancang Nasional, yang dimaksudkan dengan kepribadian Indonesia ialah : Keseluruhan ciri-ciri khas bangsa Indonesia, yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa- bangsa lainnya. Keseluruhan ciri-ciri khas bangsa Indonesia adalah pencerminan dari garis pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia sepanjang masa. Keperibadian bangsa tetap berakar dari keperibadian individual dalam masyarakat yang pancasilais serta gagasan-gagasan besar yang tumbuh dan sejalan dengan filsafat Pancasila. Rumusan Pancasila yang ada saat ini adalah rumusan yang terdapat dalam Tap MPR No IIMPR1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila yaitu: 1. Ketuhanan Yang Maha Esa, 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab, 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Namun, saat ini norma dan nilai-nilai Pancasila sudah mulai memudar dan masyarakatpun mengalami erupsi dan degradasi terhadap nilai-nilai luhur yang ada didalam Pancasila. Sehingga relevansi pancasila sebagai filsafat hidup berbangsa dan bernegara saat ini mulai pertanyakan. Pancasila sebagai dasar dan Ideologi Negara harus dipahami, dimengerti dan diamalkan oleh Seluruh Rakyat Indonesia sebagai Pemersatu Bangsa serta sebagai landasan berfikir, bersikap dan bertindak dalam membangun Indonesia. [6] Oleh karena itu kami ingin mendiskripsikan makna dari sila sila pancasila dan contoh kasus yang menunjukkan ketidak relevannya nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila saat ini. Makna Sila dalam Pnacasila beserta contoh kasus nilai-nilai pancasila yang tidak relevan :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

Makna sila ini adalah: [7]  Percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.  Hormat dan menghormati serta bekerjasama antara pemeluk agama dan penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.  Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.  Tidak memaksakan suatu agama atau kepercayaannya kepada orang lain.  Catatan: frasa Ketuhanan Yang Maha Esa bukan berarti warga Indonesia harus memiliki agama monoteis namun frasa ini menekankan ke-esaan dalam beragama. Contoh kasus : 1. Kekerasan atas nama agama JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama PBNU mencatat sepanjang tahun 2011 masih banyak ditemukan kasus intoleransi baik antar atau sesama agama, yang tak jarang berujung pada kekerasan. Karenanya pemerintah diminta bisa memperbaikinya di tahun 2012 mendatang. Dari Islam sendiri, yang paling parah kita masih ingat kejadian di Cikeusik. Dari Kristen juga ada, yang cabang-cabang alirannya memang juga banyak, kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dalam keterangannya kepada okezone di Jakarta, Kamis 29122011. Kiai Said menambahkan, dalam ajaran agama apapun, termasuk Islam, kekerasan secara tegas dilarang dilakukan. Laa ikraaha fiddin. Tidak ada kekerasan dalam agama ataupun atas nama agama. Agama itu pembawa perdamaian, menjadikan hidup damai. Tidak ada ceritanya agama justru menjadikan manusia saling serang, lanjutnya. Untuk tahun 2012 mendatang, PBNU mewakili seluruh masyarakat Indonesia meminta Pemerintah bisa melakukan langkah nyata menekan, bahkan menghilangkan segalam bentuk kekerasan yang mengatasnamakan agama. Termasuk RUU Kerukunan Umat Beragama yang saat ini tengah disusun, diharapkan bisa menjadi solusi terbaik. Keamanan dalam negeri, termasuk dari aksi-aksi kekerasan yang mengatasnamakan agama, itu sangat mempengaruhi kepercayaan asing. Itu tugas Pemerintah, itu PR yg harus dituntaskan, tandasnya. [8] 2. Kasus Bom atas nama Jihad Islam VIVAnews - Pimpinan Jamaah Ansharut Tauhid Abu Bakar Baasyir mengutuk keras aksi bom bunuh di Gereja Bethel Injil Sepenuh, Solo, Jawa Tengah, pada Minggu 25 September 2011. Menurut Baasyir, bom bunuh diri atas nama jihad itu dilakukan orang yang tidak mengerti agama.Itu tidak boleh. Dalam agama itu, orang kafir tidak boleh diganggu. Kecuali ada bukti mereka mau menyerang Islam. Persoalannya di situ, kata Baasyir di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Senin 3 Oktober 2011. Menurut Baasyir perbuatan bom bunuh diri di Solo, termasuk yang dilakukan di Cirebon pada April 2011 itu tidak dapat dibenarkan dalam Islam. Aksi bom Solo dilakukan pria muda asal Cirebon, Pino Damayanto alias Hayat. Sedangkan bom di Markas Polresta Cirebon dilakukan M Syarief. Keduanya merupakan mantan aktivis Jamaah Ansharut Tauhid Cirebon. Itu perbuatan yang terkutuk, itu dosa, kata Baasyir yang keluar sejenak dari tahanan Mabes Polri untuk berobat gigi. Bagi Baasyir, aksi meledakkan diri dengan alasan jihad itu tidak bisa dibenarkan. Tidak ada. Itu ngawur, bodoh. Itu tidak mengerti agama, kata dia. Baasyir menegaskan, organisasi JAT itu sama sekali tidak terkait aksi-aksi bom di Tanah Air. JAT merupakan tuntutan Nabi dan Rasul. Maka tidak perlu izin-izin dari polisi. Aksi bom Solo menewaskan si pelaku seorang diri. Sebanyak 28 orang jemaat gereja mengalami luka-luka. Dua diantaranya mengalami luka parah. Serpihan bom sempat menancap di dekat otak salah satu korban. Satu korban lain mengalami luka parah kena pecahan bom di bagian kantung kemih. umi [9]

2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab Makna sila ini adalah: