Analisis laboratorium Makanan dan Reproduksi Ikan Tilan (Mastacembelus erythrotaenia Bleeker 1850) di Sungai Musi

sampel diawetkan dengan formalin 10 kemudian dibawa ke Bogor untuk dianalisis di Laboratorium Bio Makro I.

3.5 Analisis laboratorium

Analisis makanan dan analisis reproduksi ikan contoh dilakukan di laboratorium Bio Makro I. Analisis makanan meliputi pengelompokan jenis makanan dan analisis reproduksi meliputi tingkat kematangan gonad TKG dan IKG. Makanan Pada tahap pertama dilakukan pengukuran panjang berat ikan yang sudah diawetkan dengan menggunakan mistar dan timbangan digital. Panjang total ikan diukur mulai dari ujung kepala terdepan yaitu mulut sampai ke bagian ujung sirip ekor. Ikan tilan dibedah dengan menggunakan gunting bedah mulai dari anus sampai ke bagian dorsal di bawah linealateralis, diteruskan sampai ke bagian belakang operculum menuju ke arah ventral hingga ke bagian dasar perut. Otot dibuka dan bagian dalam dikeluarkan dan usus dipisahkan dengan gonad. Panjang usus diukur dan isi lambung dikeluarkan dimasukkan kedalam cawan petri kemudian dikelompok-kelompokkan berdasarkan jenis makanan dan diukur volume makanan dengan memasukkan ke dalam gelas ukur. Jenis makanan dalam usus ikan diidentifikasi berdasarkan Lovett 1981, buku Identifikasi Ikan Kottelat et al. 1993, identifikasi crustasea Chace dan Bruce, 1993, dan Freshwater Invertebrates Pennak, 1953. Untuk memperjelas organisme tersebut dilihat dengan menggunakan mikroskop. Indeks Kematangan Gonad Indeks kematangan gonad diukur dengan membandingkan berat gonad dengan berat tubuh ikan Effendie 1979 : IKG = BG BT x 100 Keterangan : BG : Berat gonad gram BT : Berat tubuh gram Tingkat kematangan gonad Tingkat kematangan gonad ditentukan dengan mengamati ciri-ciri morfologis Nikolsky 1963 Tabel 3. Pengamatan secara morfologis dilakukan dengan menggunakan mikroskop, terutama untuk ikan yang berada pada TKG I dan II. Ikan yang diamati fekunditasnya hanya ikan yang berada pada TKG IV dan V dan fekunditas total telur dihitung dengan menggunakan metode gravimetrik sebagai berikut : F = W W x F Keterangan : F : Fekunditas total butir Fso : Fekunditas sub ovarium butir Wso : Berat sub ovarium gram Wo : Berat ovarium gram Pada tahap selanjutnya diameter telur diukur dengan mengambil contoh dari tiga bagian telur yaitu bagian anterior, median, dan posterior yang masing- masingnya sebanyak 100 butir, lalu dengan menggunakan mikrometer okuler dan objektif diukur diameter telurnya. Ini dilakukan untuk mengetahui penyebaran diameter telur, apakah ikan tilan merupakan ikan yang bersifat memijah secara serentak telur dikeluarkan seluruhnya atau secara bertahap. Tabel 3. Tingkat kematangan gonad ikan menurut Nikolsky 1963 TKG Keterangan Ciri-ciri I Tidak masak Individu masih belum berhasrat untuk melakukan reproduksi, ukuran gonad kecil. II Masa istirahat Produk seksual belum berkembang, gonad berukuran kecil dan telur tidak dapat dibedakan oleh mata. III Hampir masak Telur dapat dibedakan oleh mata, testes berubah dari transparan menjadi warna merah jambu. IV Masak Produk seksual masak dan mencapai berat maksimum, tetapi produk tidak akan keluar jika diberi sedikit tekanan. V Reproduksi Bila perut diberi sedikit tekanan maka produk seksual akan keluar dari lubang pelepasan, berat gonad cepat menurun sejak pemijahan mulai hingga berakhir. VI Keadaan salin Produk seksual telah dikeluarkan, lubang genital berwarna kemerahan, gonad mengempis, ovarium dan testes berisi gonad sisa. VII Masa istirahat Produk seksual telah dikeluarkan, warna kemerah-merahan pada lubang genital telah pulih dan gonad kecil serta telur belum terlihat oleh mata.

3.6 Analisis data