Ordo Hymenoptera Keragaman, Efektivitas, dan Perilaku Kunjungan Serangga Penyerbuk pada Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas L.: Euphorbiaceae)

15 Data keragaman serangga pengunjung jarak pagar di Indonesia telah dilaporkan oleh Rumini 2006. Peranan serangga pengunjung pun bervariasi, mulai sebagai fitofag, predator, parasitoid, hingga sebagai penyerbuk. Keragaman serangga pada tanaman jarak pagar adalah Odonata, Orthoptera, Mantodea, Hemiptera, Homoptera, Lepidoptera, Hymenoptera, Coleoptera, dan Diptera. Menurut Mahmud 2006 serangga penyerbuk jarak pagar pada kebun induk jarak pagar Muktiharjo, Jawa Tengah adalah lebah dan lalat. Beberapa uraian ordo serangga pengunjung bunga adalah sebagai berikut:

a. Ordo Hymenoptera

Dilihat dari sudut pandang manusia, ordo ini merupakan ordo yang paling berguna dari seluruh kelas serangga. Ordo Hymenoptera dibagi menjadi dua subordo, yakni Symphyta dan Apocrita Elzinga 2004; Triplehorn Johnson 2005. Subordo Symphyta umumnya merupakan pemakan tumbuhan, sedangkan subordo Apocrita beberapa diantaranya termasuk kedalam kelompok penyerbuk. Serangga penyerbuk yang masuk kedalam subordo Apocrita adalah serangga superfamili Chalcidoidea tabuhan ficus: Agaonidae; superfamili Apoidea lebah- lebah: termasuk Melittidae, Collectidae, Halictidae, Oxaeidae, Andrenide, Megachilidae, Anthophoridae Nomadidae, Euceridae, Ceratinidae, Xylocopidae, Apidae Bombinae, Euglossinae, Apinae, Tiphiidae; superfamili Vespoidea tabuhan: Vespidae Masarinae, Vespinae, Polistinae; Superfamili Formicoidea sejenis semut: Formicidae Triplehorn Johnson 2005. Lebah Apoidea di seluruh dunia mencapai 16 000 spesies Michener 2000. Keragaman spesies lebah yang ada saat ini mengikuti koevolusi yang terjadi bersama struktur bunga yang semakin kompleks yang merupakan sumber pakan mereka. Umumnya evolusi terjadi pada bentuk dan ukuran tubuh, kehadiran rambut pada tubuh, serta organ-organ yang memudahkan serangga mendapatkan sumber pakan dari tanaman berbunga. Salah satu organ yang berevolusi adalah probosis. Lebah dengan probosis pendek short-tongued bees diduga telah muncul sejak jaman angiospermae awal dengan bentuk bunga yang dangkal. Seiring dengan perkembangan kompleksitas bunga angiospermae, muncul lebah dengan probosis panjang long-tongued bees. Contoh lebah dengan probosis 16 pendek adalah Halictidae, sedangkan Anthophoridae dan Apidae merupakan contoh lebah dengan probosis panjang Winston 1987. Subfamili Xylocopinae merupakan lebah soliter. Umumnya, induk betina pada kelompok ini tidak pernah bertemu dengan anaknya dan hidup sendiri. Pada Xylocopa diketahui adanya perilaku merawat anak secara aktif di dalam sarang walau bersifat sementara. Hal ini mengelompokkan Xylocopa sebagai lebah subsosial. Struktur tubuh Xylocopa cukup besar dengan rambut tubuh yang lebat pada thoraks. Berbeda dengan Bombus Bombinae yang memiliki rambut hampir diseluruh tubuhnya Struktur rambut inilah yang menjadikan Xylocopa sebagai serangga penyerbuk pada bunga. Dalam proses penyerbukan, Xylocopa membawa serbuksari yang menempel pada rambut tubuhnya menuju putik. Namun kemampuan Xylocopa untuk membawa serbuksari tidak sebanyak kelompok Apis, karena absennya struktur corbicula Triplehorn Johnson 2005. Subfamili Apinae Trigona spp. dan Apis termasuk kelompok lebah eusosial dengan tingkatan paling tinggi Michener 2000. Trigona sp. merupakan lebah terkecil 2.1 mm yang umumnya menjadi penyerbuk utama pada bunga- bunga dengan ukuran kecil. Genus Apis memiliki 9 spesies yang tersebar di dunia, yaitu A. mellifera Linnaeus, A. laboriosa Smith, A. florea Fabricus, A. andreniformis Smith, A. cerana Fabricus, A. dorsata Fabricus, A. koschevnikovi Buttel-Reepen, A. nigrocincta, dan A. nuluensis Michener 2000. Lima spesies terakhir terdapat di Indonesia Hadisoesilo et al. 1995. A. cerana dan A. mellifera membuat sarang didalam lubang dengan beberapa sisir multiple combs. Jumlah pekerja lebah A. mellifera di dalam sarang dapat mencapai 100 000 individu Winston 1987. Umumnya sarang A. florae, A. andreniformis, A. dorsata, A. laboriosa berada di tempat terbuka dengan sisir tunggal single comb Michener 2000. Anggota Apinae dicirikan dengan adanya corbicula pollen basket pada permukaan luar tibia tungkai belakang. Fungsi corbicula adalah untuk membawa serbuksari dan material pembuat sarang. Selain corbicula, Apinae juga memiliki rambut pada tubuhnya dan probosis yang panjang. Struktur-struktur inilah yang menjadikan Apinae sebagai serangga penyerbuk utama pada berbagai tanaman. 17 Tubuh A. cerana, A. mellifera, dan A.dorsata berturut-turut berukuran 10-11 mm dan 19 mm. Famili Formicidae memiliki ciri pedikel metasoma nodus dengan satu atau dua ruas dan berukuran tubuh 1-50 mm. Formicidae berevolusi dari nenek moyang yang mirip tabuhan di jaman Cretaceous tengah 110-130 juta tahun lalu. Antena umumnya menyiku dengan ruas pertama berukuran sangat panjang. Famili ini disebut juga dengan semut. Subfamili Formicinae merupakan subfamili kedua terbesar dari semut dan tersebar sangat luas. Dua genus dalam Formicinae Lasius dan Myrmecocystus adalah semut yang mengumpulkan nektar sebagai sumber pakannya Triplehorn Johnson 2005. Almeida Figueiredo 2003 melaporkan Camponotus yang mencari pakan pada nektar ekstrafloral bunga anggrek. Struktur tubuh semut memiliki rambut yang tipis, sehingga memungkinkan adanya serbuk sari yang melekat saat semut berpindah dari satu bunga ke bunga lainnya. Berdasarkan penelitian tersebut, Camponotus dapat mencegah serangga pemakan tanaman mencapai organ reproduksi pada bunga anggrek, namun tidak didapatkan adanya pengaruh penyerbukan akibat kehadiran Camponotus.

b. Ordo Thysanoptera