17 Tubuh A. cerana, A. mellifera, dan A.dorsata berturut-turut berukuran 10-11 mm
dan 19 mm. Famili Formicidae memiliki ciri pedikel metasoma nodus dengan satu
atau dua ruas dan berukuran tubuh 1-50 mm. Formicidae berevolusi dari nenek moyang yang mirip tabuhan di jaman Cretaceous tengah 110-130 juta tahun lalu.
Antena umumnya menyiku dengan ruas pertama berukuran sangat panjang. Famili ini disebut juga dengan semut. Subfamili Formicinae merupakan subfamili kedua
terbesar dari semut dan tersebar sangat luas. Dua genus dalam Formicinae Lasius dan Myrmecocystus adalah semut yang mengumpulkan nektar sebagai
sumber pakannya Triplehorn Johnson 2005. Almeida Figueiredo 2003 melaporkan Camponotus yang mencari pakan pada nektar ekstrafloral bunga
anggrek. Struktur tubuh semut memiliki rambut yang tipis, sehingga memungkinkan adanya serbuk sari yang melekat saat semut berpindah dari satu
bunga ke bunga lainnya. Berdasarkan penelitian tersebut, Camponotus dapat mencegah serangga pemakan tanaman mencapai organ reproduksi pada bunga
anggrek, namun tidak didapatkan adanya pengaruh penyerbukan akibat kehadiran Camponotus.
b. Ordo Thysanoptera
Thysanoptera merupakan serangga bersayap duri berukuran kecil. Panjang rata-rata ordo ini adalah 0.5-5 mm. Di daerah tropis, salah satu spesies ini dapat
mencapai 14 mm. Beberapa spesies memiliki sayap. Sayap yang berkembang sempurna berjumlah 2 pasang Triplehorn Johnson 2005.
Thysanoptera dibagi menjadi dua ordo, yaitu: Terebrantia dan Tubulifera. Perbedaan keduanya terletak pada ruas terakhir abdomen dan perkembangan alat
perteluran. Terebrantia memiliki ruas abdomen terakhir seperti kerucut atau membulat. Alat perteluran pada betina Terebrantia berkembang baik. Tubulifera
mempunyai ruas abdomen terakhir seperti tabung, namun alat perteluran bagi betina tidak ada Mound 2005; Triplehorn Johnson 2005.
Salah satu famili Terebrantia adalah Thripidae. Thripidae disebut juga sebagai serangga Thysanoptera bersayap duri. Beberapa spesies penting dari ordo
ini bernilai ekonomi. Sayap-sayap Thripidae berukuran sempit dan runcing pada
18 ujungnya. Antena berjumlah 6-9 ruas. Serangga ini memakan tumbuhan dan
beberapa spesies merupakan hama yang merusak tanaman budidaya. Beberapa contoh diantaranya adalah: Taenotrips yang menyerang kuncup, bunga mekar,
dan daun muda. Thrips menyerang jarak pagar Raju Ezradanam 2002, bawang merah, dan tembakau serta tanaman lain. Umumnya genus ini menjadi
vektor virus yang menyebabkan penyakit layu berbintik pada tanaman Triplehorn Johnson 2005. Beberapa peneliti melaporkan kemampuan Thysanoptera
sebagai serangga penyerbuk Sakai 2001; Terry 2003
c. Ordo Diptera
Ciri taksonomi dari Diptera adalah sepasang sayap sayap depan dan sayap belakang yang tereduksi menjadi struktur halter. Halter berfungsi sebagai organ
keseimbangan. Beberapa famili dari Diptera yang berperan dalam penyerbukan adalah lalat-lalat bunga bentuk tubuh menyerupai lebah, yaitu: famili
Bombyliidae, Apioceridae, dan Syrphidae Triplehorn Johnson 2005. Famili Bombyliidae disebut juga lalat lebah, berambut lebat, gemuk, dan
berukuran sedang hingga besar. Umum ditemukan pada bunga. Famili Apioceridae bertubuh panjang dengan rangka sayap m1 dan rangka sayap anterior
berujung pada bagian depan ujung sayap. Famili Syrphidae memiliki rangka sayap semu dalam sayap antara radius dan media dengan bentuk tubuh mirip
lebah madu, lebah kebun, dan tabuhan Triplehorn Johnson 2005. Raju Ezradanam 2002 melaporkan famili Calliphoridae sebagai
pengunjung jarak pagar di India. Calliphoridae disebut juga lalat hijau yang banyak ditemukan. Banyak jenis diantaranya mempunyai peran ekonomi cukup
besar. Lalat hijau berwarna metalik dan memiliki antena plumosa pada ujungnya. Kebanyakan lalat hijau adalah pemakan zat organik yang membusuk. Jenis ini
meletakkan telur pada tubuh hewan yang mati dan larvanya hidup di bangkai memakan jaringan hewan yang membusuk Triplehorn Johnson 2005.
Selain tiga famili Diptera yang telah disebutkan diatas, terdapat famili Tephritidae yang biasa disebut sebagai lalat buah. Beberapa spesies dari famili ini
berperan sebagai hama karena betina dewasa menggunakan buah sebagai tempat peletakan telur dan sumber pakan awal bagi larva yang baru menetas. Telur
19 diletakkan di dalam terowongan sempit pada di dalam buah Triplehorn
Johnson 2005.
d. Ordo Lepidoptera