Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda

Andri Ulus Rahayu, 2013 IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK MULTISIM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DITINJAU DARI HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN KOMPONEN ELEKTRONIKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sugiyono, 2012: 361 dimana : Sugiyono, 2012: 361 Keterangan : x t 2 : varians ∑X t : jumlah skor seluruh siswa n : jumlah siswa Selanjutnya harga r i dibandingkan dengan r tabel . Apabila r i r tabel , maka instrumen dinyatakan reliabel. Dan sebaliknya apabila r i r tabel , instrumen dinyatakan tidak reliabel. Adapun interpretasi derajat reliabilitas instrumen ditunjukkan oleh Tabel 3.3 sebagai berikut: Tabel 3.3 Kriteria Reliabilitas Soal Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas 0,81 – 1,00 0,61 – 0,80 0,41 – 0,60 0,21 – 0,40 0,00 – 0,20 Sangat Tinggi Tinggi Cikup Rendah Sangat Rendah Arikunto, 2010: 75

3. Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda

Suatu tes tidak boleh terlalu mudah, dan juga tidak boleh terlalu sukar. Uji tingkat kesukaran perlu dilakukan untuk mengetahui tingkat kesukaran dari soal- Andri Ulus Rahayu, 2013 IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK MULTISIM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DITINJAU DARI HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN KOMPONEN ELEKTRONIKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu soal yang akan dijadikan instrumen penelitian Wayan Nurkencana : 1986. Derajat kesukaran yang baik adalah derajat kesukaran yang bergerak antara 25 sampai 75. Item yang mempunyai derajat kesukaran dibawah 25 berarti bahwa item tersebut terlalu mudah. Sebaliknya item yang mempunyai derajat kesukaran di atas 75 berarti bahwa item terlalu sukar. Suatu tes dimaksudkan untuk memisahkan antara murid-murid yang betul- betul mempelajari suatu peljaran dengan murid-murid yang tidak mempelajari pelajaran itu, Maka tes yang baik adalah tes yang mampu memisahkan kedua golongan murid tadi Wayan Nurkencana : 1986. Oleh karena itu sebeum suatu instrument diujikan, perlu dilakukan uji instrumen Daya Pembeda terlebih dahulu. Daya beda yang ideal adalah daya beda 0,40 ke atas. Berdasarkan ketentuan menurut Wayan Nurkencana, maka soal-soal yang telah dibuat harus diseleksi. Bagi soal yang memenuhi syarat dapat digunakan sebagai instrumen penelitian, sedangkan yang tidak memenuhi syarat harus dibuang atau direvisi. Untuk mencari Derajat Kesukaran dan Daya Beda suatu item dapat dilakukan dengan jalan mengadakan analisis item-item. Cara yang akan digunakan adalah sebagai berikut: a. Susun lembar jawaban siswa dari atas ke bawah dengan urutan mulai dari siswa yang mendapatkan nilai tertinggi sampai siswa yang mendapatkan nilai terendah b. Ambil 27 lembar jawaban dari atas untuk dijadikan kelompok atas, dan ambil 27 lembar jawaban dari bawah untuk dijadikan kelompok bawah. c. Buat table seperti dibawah ini: Tabel 3.4 Tingkat kesukaran dan Daya Beda No. Item WL WH WL+WH WL-WH 1 2 3 Andri Ulus Rahayu, 2013 IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK MULTISIM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DITINJAU DARI HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN KOMPONEN ELEKTRONIKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dst Keterangan: WL : Jumlah individu kelompok bawah yang menjawab salah pada item tertentu. WH : Jumlah individu kelompok atas yang menjawab salah pada item tertentu. Wayan Nurkencana, 1986 : 135 Untuk menghitung Derajat Kesukarannya dapat digunakan rumus berikut: Keterangan : DK = Derajat kesukaran nL = Jumlah kelompok bawah nH = Jumlah kelompok atas Wayan Nurkencana, 1986 :136 Untuk mencari Daya Beda dapat diguakan rumus berikut: Keterangan : DB = Daya Beda n = Jumlah kelompok atas atau kelompok bawah Wayan Nurkencana, 1986 :136

3.8 Teknik Pengumpulan Data