B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah berdirinya Lasykar Sabilillah Karisedenan Surabaya ?
2. Bagaimana peran Lasykar Sabilillah di dalam  pertempuran 10 November
1945 M. di Surabaya ? 3.
Bagaimana Peran KH. Hamza Ismail dan Lasykar Sabilillah  dalam
pertempuran 10 November 1945 M. di Surabaya ?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai  dengan  rumusan  masalah,  maka  tujuan  penelitian  ini  adalah  sebagai berikut :
1. Mengetahui sejarah lahirnya lascar Sabillilah karisedenan Surabaya.
2. Mengetahui  peran  KH.  Hamza  Ismail  dalam  pertempuran  10  November
1945 M. di Surabaya . 3.
Mengetahui peran KH. Hamza Ismail dan Laskar Sabillilah di pertempuran 10 November 1945 M. di Surabaya.
D. Kegunaan Penelitian
Manfaat  penelitian  ini  adalah  agar  kita  mengetahuhi  bahwa  di  masa  lalu ada  peran  para  ulama  dalam  membangun  bangasa  ini.  Agar  sejarah  yang
sudah lama kabur atau hiang bias muncul kembali harapan dari penelitian ini adalah sejarah ini bisa kembali masuk kedalam sejarah nasional Indonesia.
E. Pendekataan Dan Kerangka Teoritik
Skripsi ini disusun dengan menggunakan pendekatan sejarah dan politik. Pendekatan sejarah yang didalamnya terdapat eksplanasi kritis dan kedalaman
pengetahuan tentang “  bagaimana “   dan “  mengapa “ peristiwa-peristiwa masa  lampau  bisa  terjadi
5
.  Sehingga  nantinya  akan  di  dapat  fakta-  fakta sejarah tentang peran Laskar Sabillah dalam pertempuran 10 November 1945
di Surabaya.
Pendekatan Politik berfungsi untuk mengungkapkan peristiwa politik yang terjadi  pada  tahun  1945,  khususnya  yang  terjadi  pada  tanggal  10  November.
Yang merupakan perjuangan dari  golongan pesantren.
Untuk  kerangka  teoritik  penulis  menggunakan  teori  Peran  atau  teori Kepemimpinan.  Yang  mana  pegertian  dari  teori  kepemimpinan  ialah
Kepemimpinan  berasal  dari  kata  pimpin  yang  memuat  dua  hal  pokok  yaitu: pemimpin  sebagai  subjek  dan  yang  dipimpin  sebagai  objek.  Kata  pimpin
mengandung  pengertian  mengarahkan,  membina  atau  mengatur,  menuntun dan  juga  menunjukkan  ataupun  mempengaruhi.  Pemimpin  mempunyai
tanggung  jawab  baik  secara  fisik  maupun  spiritual  terhadap  keberhasilan aktivitas  kerja  dari  yang  dipimpin,  sehingga  menjadi  pemimpin  itu  tidak
mudah  dan  tidak  akan  setiap  orang  mempunyai  kesamaan  di  dalam menjalankan ke-pemimpinannya.
5
Dudung Abdurrahman, Metode Penelitian Sejarah Jakarta : Logos Wacana Ilmu, 1999, 10.
Adapun beberapa pengertian kepemimpinan menurut para ahli yaitu: Hemhill dan Coons adalah perilaku dari seorang individu yang memimpin
aktivitas-aktivitas suatu kelompok ke suatu tujuan yang ingin dicapai bersama shared  goals.  Sedangkn  menurut  Rauch  dan  Behling  menyatakan  bahwa
kepemimpinan  adalah  suatu  proses  mempengaruhi  aktivitas-aktivitas  sebuah kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian tujuan.
Teori  peran  sendiri  mempunyai  arti  Peran  adalah  deskripsi  sosial  tentang siapa  kita  dan  kita  siapa.  Peran  menjadi  bermakna  ketika  dikaitkan  dengan
orang lain, komunitas sosial atau politik. Peran adalah kombinasi adalah posisi dan pengaruh.
Menurut    Kozier  Barbara  peran  adalah  seperangkat  tingkah  laku  yang diharapkan  oleh  orang  lain  terhadap  seseorang  sesuai  kedudukannya  dalam,
suatu system. Peran dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil. Peran adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan
dari  seesorang  pada  situasi  sosial  tertentu.  Sedandkan  menurut    Biddle    dan Thomas  dalam  Arisandi,    peran    adalah    serangkaian    rumusan    yang
membatasi  perilaku-perilaku  yang  diharapkan  dari  pemegang  kedudukan tertentu.  Misalnya    dalam    keluarga,    perilaku    ibu    dalam    keluarga
diharapkan  bisa  memberi anjuran,  memberi  penilaian,  memberi  sangsi  dan lain-lain.
6
6
Hendry , “Teori kepemimpinan Dan Teori Peran”, dalam
https:teorionline.wordpress.com20100125teori-kepemimpinan 01 Januari 2008
Nantinya dalam penulisan karya ini akan dijelaskan bagaimana perjuangan Rakyat  Indonesia  untuk  terlepas  dari  penjajahan  dan  mendapatkan  suatu
kemerdekaan yang telah menjadi mimpi bangsa.
Yang  mana  dalam  usaha  perebutan  kemerdekaan  tersebut    terdapat  pula peran dari golongan pesantren.
F. Penelitian Terdahulu