MUSIK SEBAGAI MEDIA PERSUASI DAN PROPAGANDA (Analisis Teksual Lirik Lagu Speech Composing karya Eka Gustiwana pada Situs YouTube)

(1)

Music as a Media of Persuasion and Propaganda

(Textual Analysis Lyrics of Speech Composing by Eka Gustiwana on Youtube

Site)

By

Ady Guna Pamungkas

Speech composing songs by Eka Gustiwana is a kind of unique song because it consists of a combination some people’s said. The creation of this song is based on the phenomenon has occurred in Indonesia. The object of this study is the lyrics of speech composing song. This research using the hermeneutics theory to interpretation the lyrics of the song. This research also use textual analysis methode to find meaning in the lyrics of the song. The result of this study are lyrics of speech composing songs as a media of persuasion and propaganda. Messages of persuasion found are persuade to following the election process and realize the unity Indonesia. Propaganda message found are about a leader who expect and desire for Indonesia with free from corruption.


(2)

Musik Sebagai Media Persuasi Dan Propaganda

(Analisis Tekstual Lirik Lagu

Speech Composing

Karya Eka

Gustiwana Pada Situs Youtube)

Oleh

Ady Guna Pamungkas

Lagu speech composing karya Eka Gustiwana merupakan jenis lagu yang unik karena terdiri dari gabungan perkataan beberapa orang. Penciptaan lagu ini berdasarkan dengan fenomena yang telah terjadi di Indonesia. Yang menjadi objek penelitian ini adalah lirik lagu speech composing. Penelitian ini menggunakan teori Hermeneutika untuk menginterpretasikan lirik lagu tersebut. Penelitian ini juga menggunakan analisis tekstual untuk menemukan makna yang di dalam lirik lagu tersebut. Hasil penelitian ini adalah lirik lagu speech composing sebagai media persuasi dan propaganda. Pesan persuasi yang ditemukan adalah himbauan untuk mengikuti proses Pemilu dan mewujudkan persatuan. Pesan propaganda yang ditemukan adalah mengenai sosok pemimpin yang diharapkan dan keinginan untuk Indonesia yang bebas korupsi.


(3)

Sebagai

FAKU

Oleh

ADY GUNA PAMUNGKAS

Skripsi

agai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gel SARJANA ILMU KOMUNIKASI

Pada

Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Lampung

ILMU KOMUNIKASI

ULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLIT UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2015

elar


(4)

(5)

(6)

(7)

Penulis dilahirkan di Kota Bumi pada tanggal 19 Juli 1993, sebagai anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Sadi Pamungkas dan Ismiyati. Penulis menyelesaikan sekolah dasar pada tahun 2005 di SD N 1 Metro Utara, Sekolah Menengah Pertama (SMP) N 6 Metro Utara pada tahun 2008, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) N 3 Kota Metro pada tahun 2011.

Pada tahun 2011 penulis terdaftar sebagai mahasiswa jurusan Ilmu komunikasi Fisip Unila melalui jalur tertulis (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Selama menjadi mahasiswa Ilmu Komunikasi Fisip Unila penulis pernah mengikuti Kuliah Kerja Nyata yang bertempat di Desa Taman Negri, Kecamatan Way Bungur, Kabupaten Lampung Timur. Penulis juga pernah mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Siger Tv yang bertempat di Jl. KH. Agus Salim, Kelurahan Sukadanaham, Kecamatan Tanjung Karang Barat, Bandar Lampung.


(8)

ISMIYATI

&


(9)

MOTO

Nikmati setiap momen yang ada, sebab

waktu tidak bertentu.


(10)

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena rahmat, karunia dan hidayah-Nya lah penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “MUSIK SEBAGAI MEDIA PERSUASI DAN PROPAGANDA (Analisis Teksual Lirik LaguSpeech Composingkarya Eka Gustiwana pada Situs YouTube)

Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Lampung, dengan segala kekurangan dan kelebihannya penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih terdapat kesalahan. Dengan demikian, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar menjadi pembelajaran dalam tahapan penulisan selanjutnya.

Skripsi ini tidak akan berjalan dengan lancar dan baik tanpa adanya orang-orang, teman-teman dan saudara-saudara terdekat yang membantu secara lisan bahkan finansial, maka dari itu dalam kesempatan ini penulis akan menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Terima kasih kepada Alla SWT karena rahmat, hidayah, dan nikmat-Nya yang tak terhingga penulis masih dapat bernafas dan mampu menyelesaikan skripsi ini.


(11)

perhatian, semangat, pengorbanan dan doa yang Kalian berikan. Terima kasih kepada Kakak dan Adik ku Anthonio dan Anrio Pamungkas atas segala dorongan semangat dan bantuan serta doanya. Sukses buat kita untuk orang tua.

3. Kepada kekasihku Andry Misna Aprilia, Terima kasih atas semangat, perhatian, kepedulian, dan cintamu.

4. Kepada Bapak Drs. Agus Hadiawan, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik.

5. Kepada Bapak Drs. Teguh Budi Raharjo, M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Lampung.

6. Kepada Bapak Dr. Abdul Firman Ashaf, S.Ip, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberi masukan dan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan studi pada waktu yang diinginkan. Terima Kasih Pak.

7. Kepada Bapak Drs. Cahyono Eko Sugiharto selaku dosen penguji dan dosen pembimbing akademik yang telah banyak memberikan kritik serta saran. Terima kasih juga atas cerita dan pengalaman yang diberikan.

8. Kepada seluruh bapak-ibu dosen Jurusan Ilmu komunikasi : Pak Riza, Pak Agung, Pak Sarwoko, Pak Toni, Pak Rudi, Pak Andy. Dan kepada Ibu Hestin, Ibu Dhanik, Ibu Winda, Ibu Nina, Ibu Tina, Ibu Ida, Ibu Nanda, Ibu Wulan, dan Ibu Ana. Terima Kasih banyak kepada Kalian selaku pengajar-pengajar penulis dari semester awal hingga selesai seperti ini.


(12)

Arya, Arum, Aulia, Amoy, Bayu, Boby, Calvien, Vio, Cita, Devi, Dian, Dian Erta, Diki, Dimas, Duta, Eko, Erwin, Fadhila, Fajri, Fajriati, Fakhri, Febry, Fikri, Violeta, Gigih, Gunawan, Ham-ham, Nisa, Herdiani, Hesty, Hestu, Hilda, Ida, Ilman, Imam, Imel, Inka, Irwin, Sade, Issa Jul, Ivona, Jaya, Hafifah, Kusnul, Mayang, Lidya, Linda, Gusti, Riksa, Malani, Noventa, Marlia, Memeng, Meta, Metal, Mifta, Mizany, Akbar, Syahid, Nanang, Nastria, Ambar, Nita, Novian, Noviatus, Okta, Yoga, Prita, Pije, Rama, Ramanda, Reza T, Ricky, Ridho, Riski, Rizal, Rizka, Ruri, Roman, Sakti, Sartika, Satya, Shaela, Sigit, Teddy, Tere, Hana, Umi, Wahyu, Widya, Wiwin, Yaid, dan Yessy.


(13)

Halaman

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Manfaat Penelitian ... 8

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kontekstual ... 9

2.2 Landasan Teori... 23

Kerangka Pikir ... 29

Bagan Kerangka Pikir ... 31

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian ... 32

3.2 Sumber Data... 32

3.3 Jenis Data ... 33

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 33

3.5 Penentuan Objek Penelitian ... 34

3.6 Fokus Penelitian ... 34

3.7 Teknik Analisis Data... 35

BAB 4 GAMBARAN UMUM 4.1 YouTube... 37


(14)

5.1.1Speech Composingsebagai Media Persuasi... 47

5.1.2Speech Composingsebagai Propaganda ... 80

5.2 Pembahasan... 104

5.2.1Speech Composingsebagai Media Persuasi... 110

5.2.2Speech Composingsebagai Propaganda ... 126

BAB 6 KESIMPULAN & SARAN 6.1 Kesimpulan ... 140

6.2 Saran... 141

Daftar Pustaka Lampiran


(15)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Musik adalah sarana bagi para musisi, seperti kata-kata yang merupakan sarana bagi penulis lagu untuk mengungkap apa yang ingin disampaikan. (Sanjaya, 2013:183) Menurut Aristoteles (328-322 SM), musik adalah sesuatu yang dapat dipakai untuk memulihkan keseimbangan jiwa yang sedang goyah, menghibur hati yang sedang goyah dan merangsang rasa patriotisme dan kepahlawanan. Sedangkan seni musik adalah suatu tiruan seluk beluk hati dengan menggunakan melodi dan irama. (Sanjaya, 2013:185)

Musik senantiasa hadir dalam berbagai sendi kehidupan manusia melalui berbagai media seperti radio, televisi, internet, cd (compact disk), belum lagi akan adanya konser dan pentas musik yang diselenggarakan. Bagi sebagian orang termasuk peneliti, musik mampu memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi yang mendengarkan. Musik bukanlah bahasa konvensional seperti bahasa Indonesia, Inggris, Jepang, Cina, dan lain-lain. Namun dapat dikatakan sebagai sebuah sistem nilai yang mewakili suasana, perasaan, bahkan sebuah gagasan. (http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_Musik) Musik sendiri terdiri dari


(16)

beberapa bagian diantaranya ialah vokal, nada, dan teks atau lirik. Dalam seni bermusik, selain sebagai media hiburan dan pemenuhan dalam budaya kapitalis, musik juga digunakan sebagai media komunikasi untuk menyampaikan pesan. Proses penyampaian pesan dalam bermusik dilakukan melalui perantara teks atau lirik yang terdapat pada lagu tersebut.

Lirik yang ada pada suatu lagu pada dasarnya memiliki pesan, pesan yang coba disampaikan tersebut dapat berupa perasaan cinta, senang, sedih, kecewa, protes, bahkan hingga permasalahan sosial dan isu-isu politik. Musik sebagai hasil karya seni, tidak mungkin dihadirkan oleh penciptanya jika tidak memiliki manfaat bagi masyarakat. Lirik lagu yang dibuat merupakan media komunikasi untuk menyampaikan apa yang ada dalam benak penciptanya. (http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_Musik) Lirik dari lagu merupakan representasi dari sebuah realitas atau fenomena yang dirasakan pencipta lagu. Kekuatan lirik lagu merupakan unsur penting bagi keberhasilan bermusik. Melalui lirik lagu, pencipta berusaha menyampaikan apa yang diungkapkannya. (http://digilib.upnjatim.ac.id/files/disk1/4/jiptupn-gdl-meytatriwa-152-5-babii.pdf)

Terdapat beberapa fungsi dan manfaat lagu di kehidupan masyarakat yang tanpa disadari memiliki cakupan yang luas. Seperti pada penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, bahwa lagu sebagai sebuah karya seni memiliki beberapa fungsi, diantaranya fungsi ekspresi emosional, penikmat estetis, hiburan, komunikasi, representasi simbolik, respon sosial, pendidikan norma sosial, pelestari kebudayaan, dan pemersatu bangsa. (Melina, 2012)


(17)

Sekarang ini, banyak bermunculan lagu-lagu yang menurut penulis jauh dari sifat positif. Hampir setiap lagu baru didominasi oleh masalah percintaan serta hanya mengutamakan kepentingan industri musik dan keuntungan dalam budaya kapitalis. Namun jika kita mengingat ke belakang, ada beberapa pemusik yang memiliki keprihatinan atas kondisi bangsa dan negara Indonesia yang kemudian menciptakan beberapa lagu yang menyangkut permasalahan yang melanda negeri ini. Di era industri musik, kritik sosial yang menyoroti kepincangan-kepincangan sosial juga banyak ditemui, seperti pada lagu-lagu Iwan Fals, Franky Sahilatua, Leo Kristi, Gombloh, Harry Roesli, Mogi Darusman, God Bless, Swami, Kantata Takwa, dan Slank. (https://www.academia.edu/Download)

Misalkan saja Iwan Fals, lagu-lagunya banyak yang bernuansa tentang kritikan, permasalahan sosial, isu-isu politik serta sistem pemerintahan yang tidak berpihak pada masyarakat Indonesia kala itu. Dengan memanfaatkan adanya lirik dalam setiap lagu, pemusik dapat menyisipkan pesan-pesan yang dapat menggugah pola pikir serta tindakan khususnya yang mengarah pada perubahan ke arah yang lebih baik lagi.

Gerakan kritis yang dilakukan oleh Iwan Fals terhadap sistem pemerintahan kala itu juga diikuti oleh salah satu group band papan atas Indonesia yang sudah sangat terkenal yaitu Slank. Lagu-lagunya memang banyak berkisar pada lagu yang mengedepankan pesan kritik. Tidak heran ketika Slank mendapat predikat sebagai salah satu band yang konsisten menyuarakan kritik terhadap permasalahan sosial (Nurrahim, 2009:3).


(18)

Dalam hasil karya bermusiknya, tidak sedikit lagu-lagu milik Slank yang mengangkat tema seputar permasalahan sosial politik yang terjadi di Indonesia. Tanpa kita sadari mereka telah membuka mata, hati, dan telinga kita mengenai bagaimana kondisi real negeri tercinta ini. Tidak hanya itu, musik juga mampu menjadi alat kontrol sosial untuk menjaga kestabilan dalam kehidupan sosial. Dengan hasil karyanya tersebut tidak jarang mereka melakukan sindiran dan kritikan kepada pihak tertentu (pemerintah misalnya) atas kinerja dan permasalahan yang ditimbulkan. Sindiran dan kritikan tersebut sebenarnya bukanlah untuk menjatuhkan, melainkan memberikan kesadaran agar kedepan dapat berintrospeksi diri.

Di Indonesia sudah banyak pemusik yang menciptakan lagu-lagu yang menyinggung tentang permasalahan sosial politik khususnya yang berkaitan dengan keadaan dan sistem pemerintah Indonesia. Selain kedua pemusik yang telah disebutkan tadi, hadirlah sosok Eka Gustiwana yang juga seorang pemusik memberikan warna baru dalam dunia musik Indonesia. Eka Gustiwana adalah seorang komposer muda yang dikenal publik atas karyanya ketika hasil editing video perseteruan Arya Wiguna dengan Eyang Subur di-upload dalam situs YouTube. Hasil karyanya tersebut ia beri nama speech composing, yakni sebuah proses kreativitas yang mengubah pidato/perkataan seseorang menjadi sebuah nyanyian, dengan memasukkan nada-nada tertentu ke dalamnya sehingga kata-kata tersebut seolah dinyanyikan sendiri oleh sang objek. (Gustiwana, 2014)


(19)

Karya speech composing-nya yang pertama tersebut diberi judul Demi Tuhan, cukup mendapat perhatian dari masyarakat luas. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya acara talkshow yang mengundang Eka Gustiwana sebagai narasumber terkait dengan karyanya tersebut. Setelah itu terciptalah beberapa lagu speech composinglainnya yang tidak kalah menarik.

Disamping dengan kesuksesannya menciptakan lagu speech composing sebagai suatu hiburan, ia juga membuat beberapa lagu speech composing yang berkaitan dengan topik-topik terhangat seputar Indonesia. Pesan dalam lagunya sangatlah menarik, hal ini dikarenakan keunikan dan kelucuan dalam mengemas tampilan pesan tersebut. Dengan pembawaan yang humoris secara audiovisual, membuat audiens yang menyaksikan merasa terhibur. Melihat dan menyaksikan hal tersebut, lagu pada akhirnya dapat menjadi suatu media bagi masyarakat yang tidak berkecimpung dalam dunia politik untuk bisa memberikan suara dan gagasannya.

Lagu milik Eka Gustiwana yang ia sebut sebagai speech composing tersebut menurut penulis layak untuk diteliti karena memiliki isi atau konten yang cukup menarik terkait dengan fenomena sosial politik ketika lagu tersebut muncul. Lagu-laguspeech composing karya Eka Gustiwana tersebut memiliki pesan dan makna yang menarik untuk diungkap. Hal ini dikarenakan situasi dan kondisi ketika lagu tersebut muncul bersamaan dengan berbagai fenomena yang terjadi di Indonesia. Alasan lain bagi penulis memilih lagu speech composing karya Eka Gustiwana sebagai studi penelitian adalah dikarenakan kesesuaian konten dengan keadaan


(20)

Indonesia yang mengalami berbagai pergolakan seperti fenomena pemilihan Presiden dan Wakil Presiden tahun 2014 yang kontroversial, masih adanya budaya kasus korupsi, hingga kinerja pejabat yang kurang maksimal. Ditambah lagi berdasarkan pengamatan dan pencarian yang dilakukan oleh penulis, belum ditemukannya penelitian serupa mengenai mengenai lagu speech composing

tersebut sehingga mendorong penulis untuk menelitinya.

Penelitian ini menggunakan teori hermeneutika, hermeneutika dipilih karena menurut penulis teori ini merupakan bentuk interpretasi terhadap teks. Teks yang akan diinterpretasikan disini adalah lirik lagu. Dengan demikian peneliti akan menginterpretasikan teks lagu speech composing karya Eka Gustiwana yang kemudian bertujuan untuk mencari makna tersembunyi dalam teks lagu tersbeut, yakni makna pesan persuasi dan propaganda. Dengan menggunakan teori tersebut maka hasil yang akan didapat nantinya tidak dituntut untuk bersifat objektif melainkan subjektif menurut pandangan dan pemikiran peneliti.

Penelitian ini juga di dorong oleh penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Seperti penelitian oleh Melina (2012) yang meneliti mengenai fungsi musik punk sebagai sarana penyampai kritik. Dalam penelitiannya tersebut dijelaskan bahwa musik punk berfungsi sebagai sarana ekspresi emosional, sarana kritik sosial, dan sebagai sarana kritik politik.

Dalam penelitian tersebut yang menjadi objek penelitiannya ialah berupa lirik lagu punk. Dijelaskan bahwa lirik lagu-lagu punk lebih mengarah pada keadaan


(21)

sosial yang terjadi. Hal ini kemudian memiliki relevansi dengan penelitian yang akan peneliti lakukan. Yakni pemilihan lagu speech composingyang juga didasari pada keadaan sosial yang terjadi pada saat lagu tersebut diciptakan. Selain itu lagu pada dasarnya merupakan sarana ekspresi emosional, seperti pada penelitian sebelumnya tersebut. Sehingga kemudian mendorong penulis untuk meneliti pesan persuasi dan propaganda yang juga merupakan bentuk ekspresi emosional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis lirik laguspeech composingkarya Eka Gustiwana. Teks atau lirik yang akan diteliti adalah lirik lagu speech composing

karya Eka Gustiwana pada situs YouTube.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat diambil rumusan masalah yaitu :

1. Bagaimana makna pesan persuasi yang terdapat pada lirik lagu speech composingkarya Eka Gustiwana ?

2. Bagaimana makna pesan propaganda yang terdapat pada lirik lagu speech composingkarya Eka Gustiwana ?


(22)

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka didapat tujuan penelitian yaitu :

1. Untuk menjelaskan pesan persuasi yang terdapat pada lirik lagu speech composingkarya Eka Gustiwana.

2. Untuk menjelaskan pesan propaganda yang terdapat pada lirik laguspeech composingkarya Eka Gustiwana.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang didapat dalam penelitian ini, diantaranya :

1. Secara teoritis, penelitian ini dapat menjadi rujukan, sumbangan ilmu pengetahuan serta menjadi acuan kajian studi ilmu komunikasi khususnya yang terkait dengan lirik lagu sebagai media persuasi dan propaganda.

2. Secara praktis, penelitian ini dapat berfungsi sebagai penambah wawasan ilmu pengetahuan dan referensi bagi penelitian-penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan kajian komunikasi massa.


(23)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kontekstual

Musik sangat berpengaruh bagi sebagian manusia, karena musik bagi manusia merupakan hiburan menyenangkan yang sanggup memengaruhi jiwa manusia. Seperti halnya yang terjadi pada berbagai jenis tarian, pembentukan watak manusia, pengisi waktu yang bermanfaat, bahkan menjadi alat untuk mencapai kemajuan dan kebahagiaan rohani pada manusia ( Sanjaya, 2013:185).

Musik merupakan salah satu cara dalam melakukan kegiatan komunikasi melalui suara (audio) yang diharapkan mampu menyampaikan pesan dengan cara yang berbeda. Pencipta lagu menyampaikan isi pikirannya melalui teks atau lirik pada lagu agar audiens mampu menerima pesan didalamnya. Setiap teks pada dasarnya dihasilkan lewat kesadaran, prasangka, atau pengetahuan tertentu atas suatu peristiwa (Eriyanto, 2001; 260). Sehingga kemudian lirik yang berbentuk teks tersebut merupakan hasil dari menifestasi kesadaran, pengetahuan, dan prasangka oleh pencipta lagu atas suatu peristiwa. Ketika sebuah lagu diperdengarkan, maka saat itulah proses komunikasi berlangsung. Audiens sebagai pendengar menerima pesan-pesan yang terdapat pada lirik lagu tersebut.


(24)

Dalam perkembangannya, lagu tidak hanya berupa pengombinasian nada dan kata-kata, namun juga diekspresikan dengan gerak tubuh yang dikemas dalam bentuk video. Dengan balutan video dalam seni bermusik maka akan menambah daya pikat bagi masyarakat. Selain itu adanya tarian atau penari sebagai visualisasi tambahan dapat meningkatkan performa musik tersebut.

Banyak sekali fungsi dan manfaat lagu di kehidupan masyarakat yang tanpa kita sadari mencakup berbagai hal. Seperti dalam penelitian sebelumnya dijelaskan bahwa musik memiliki beberapa fungsi, diantaranya adalah fungsi ekspresi emosional, penikmatan estetis, hiburan, komunikasi, representasi simbolik, respon sosial, pendidikan norma sosial, pelestari kebudayaan, dan pemersatu bangsa (Melina, 2012).

Sejak tahun 1998, negara Indonesia mengalami sebuah perubahan yang sangat penting dalam kancah perpolitikan nasional. Dengan bergulirnya reformasi, mampu membuka kran demokrasi di negara ini. Kebebasan untuk mengemukakan pendapat yang merupakan inti dari wacana demokrasi diekspresikan dalam berbagai bentuk, diantaranya kebebasan informasi (Rahmiati, 2011:70). Dengan demikian masyarakat Indonesia semakin banyak mengetahui wacana dengan dukungan arus informasi. Adanya keterlibatan masyarakat dalam berpendapat di bidang politik memberikan angin segar bagi demokrasi politik di Indonesia. Media massa mampu menangkap fenomena sosial, politik, dan fakta di masyarakat dan mengemasnya dalam bentuk berita, artikel, foto jurnalistik, maupun sindiran-sindiran dari tingkatan ringan hingga berat (Rahmiati, 2011:70).


(25)

Dalam bentuk karya seni, salah satunya yang mengangkat permasalahan sosial dan politik adalah seni bermusik. Musik diciptakan oleh manusia untuk manusia. Manusia membuat musik lewat kata-kata yang disusun menjadi lirik, kemudian ditambahkan dengan nada-nada supaya terdengar indah dan enak didengar sehingga dapat disajikan kepada masyarakat (Melina, 2012).

Musik mampu menyuarakan berbagai fenomena, isu, serta topik-topik yang memiliki pengaruh dan melekat dengan kehidupan bermasyarakat. Musik yang lahir berdasarkan proses pengalaman dan pembelajaran atas suatu fenomena biasanya mampu menggambarkan secara khusus tentang fenomena yang telah terjadi.

Hubungan atau kaitan lagu dengan aspek sosial dan politik dapat dilihat pada konten atau isi dari pada lirik lagu tersebut. Pesan yang terkandung dalam suatu lagu umumnya dapat langsung diterima dan dicerna oleh akal pikir manusia ketika lagu tersebut didengarkan. Namun pada sebagian orang ada yang tidak begitu memahami bagaimana makna pesan yang sebenarnya ingin diungkapkan oleh pencipta lagu. Dengan demikianlah dibutuhkan adanya penelitian mengenai analisis teks atau lirik lagu dengan berdasarkan pada bidang akademik yang ditopang oleh teori, penelitian ilmiah sebelumnya, dan penunjang lainnya. Meskipun tidak semua lagu bermuatan aspek sosial dan politik, namun ada beberapa pencipta lagu yang memasukkan unsur sosial dan politik dalam lagu mereka.


(26)

Pesan yang berkaitan dengan aspek sosial dan politik dalam sebuah lagu umumnya berupa permasalahan-permasalahan yang menimpa masyarakat kecil. Misalnya saja berupa masalah kemiskinan dan kelaparan yang terjadi pada masyarakat dengan status sosial yang rendah. Kepedulian dan tanggung jawab pemerintah dalam mensejahterakan rakyatnya. Diskriminasi oleh penguasa terhadap rakyat biasa. Kemudian, fenomena yang tak kunjung tuntas yakni masih adanya kasus korupsi yang terjadi disaat banyak rakyat yang belum mendapatkan kesejahteraan khususnya di bidang ekonomi, pendidikan, dan kesehatan.

Kajian aspek sosial dan politik dalam kehidupan bermasyarakat seperti hubungan sesama antar individu dengan individu, kelompok dengan kelompok, individu dengan kelompok, juga meliputi hubungan pemerintah dengan rakyatnya. Aspek sosial biasanya menekankan pada pola hubungan di dalam kehidupan bermasyarakat seperti masalah adat istiadat, nilai dan norma, sikap, dan lain-lain. Sedangkan aspek politik adalah mengenai para penguasa yang memiliki kekuasaan dan pengaruh terhadap sebagian atau seluruh masyarakat.

Musik merupakan hasil karya cipta yang dapat diolah dan diciptakan oleh siapapun. Kebebasan dalam bermusik justru memberi pengaruh yang cukup besar pada perkembangan dunia musik yang tidak hanya mengejar keuntungan ekonomi semata. Karya-karya dalam seni bermusik juga dapat dipergunakan untuk menyuarakan gagasan mengenai fenomena sosial dan politik yang dianggap berpengaruh bagi masyarakat. Salah satu bentuk permasalahan sosial dan politik


(27)

yang terus menggerogoti dan menimpa Indonesia tidak lain adalah masih adanya budaya korupsi.

Lagu mampu merefleksikan realitas sosial yang berkembang di masyarakat. Realitas kehidupan sosial bukanlah realitas yang netral, tetapi dipengaruhi oleh kekuatan ekonomi, politik, dan sosial. (Eriyanto, 2001;49) Maksudnya disini adalah musik merupakan hasil olah pikir manusia yang dituangkan dalam kata-kata yang dipilih. Pemilihan kata-kata tersebut tentu didasarkan pada pengalaman dan pengetahuan yang telah didapat oleh pencipta musik tersebut. Apa yang terjadi disekitarnya dan lingkungan hidup seperti apa yang melingkupinya menjadi salah satu latar belakang dan faktor terbentuknya lagu tersebut.

Lagu merupakan gubahan seni nada atau suara dalam urutan, kombinasi, dan hubungan temporal (biasanya diiringi dengan alat musik) untuk menghasilkan gubahan musik yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan (mengandung irama). Dan ragam nada atau suara yang berirama disebut juga dengan lagu (http://id.wikipedia.org/wiki/Lagu). Lagu dapat dinyanyikan secara solo, berdua (duet), bertiga (trio) atau dalam beramai-ramai (koir). Perkataan dalam lagu biasanya berbentuk puisi berirama.

Lagu yang terbentuk dari hubungan antar unsur musik dengan unsur syair atau lirik lagu merupakan salah satu bentuk komunikasi massa. Pada kondisi ini, lagu sekaligus merupakan media penyampai pesan oleh komunikator kepada komunikan dalam jumlah besar melalui media massa


(28)

(http://daemoo.blogspot.com/2012/01/pengertian-lirik-lagu.html). Hal tersebut dapat kita ketahui misalkan ketika sebuah acara pada stasiun radio memutar lagu bagi audiensnya. Ataupun ketika sebuah konser musik yang disiarkan secara langsung melalui salah satu stasiun televisi. Selain bersifat hiburan, dengan atau tanpa disadari sebenarnya penyanyi tersebut sedang menyampaikan pesan kepada masyarakat yang mendengar atau menyaksikan.

Pencipta lagu berperan sebagai seorang komunikator, sedangkan pendengarnya sebagai audiens atau komunikan. Pesan yang disampaikan berupa teks atau lirik lagu yang dihiasi dengan nada-nada. Teks tidak mempunyai makna tetapi makna itu diberikan oleh pemakai bahasa. Bahasa menggambarkan bagaimana realitas dunia dilihat, memberi kemungkinan seorang untuk mengontrol dan mengatur pengalaman pada realitas sosial. Karena bahasa yang berbeda akan menghasilkan realitas yang berbeda pula ketika diterima oleh khalayak. Bahasa menyediakan alat bagaimana realitas itu harus dipahami oleh khalayak (Eriyanto, 2001: 134).

Lirik yang terdapat dalam suatu lagu mengandung pesan yang ingin disampaikan oleh pencipta lagu kepada pendengarnya. Lirik lagu merupakan perwujudan tentang apa yang telah dilihat, didengar, dan dirasakan oleh si pencipta lagu, kemudian dijelaskan dalam bahasa dan kata-kata. Proses penentuan dan pemilihan kata dipengaruhi oleh pola pikir dan pengalaman yang terlewati. Untuk mengekspresikan pengalaman yang dimilikinya, pencipta lagu biasanya melakukan pengolahan kata dalam liriknya agar memiliki kesan menarik serta menjadi karakteristik tersendiri. Pemilihan dan pemakaian kata yang tepat dalam


(29)

lirik lagu mampu menjadi daya pikat perhatian. Pemilihan dan pemakaian kata di dalam lirik lagu harus memperhatikan norma, hal ini dimaksudkan untuk menjaga sopan santun.

Lirik lagu dapat memengaruhi emosional khalayak, seseorang bisa menangis dikarenakan liriknya menyentuh perasaannya. Sebuah lirik lagu juga dapat membuat khalayak tertawa karena liriknya yang dapat menghibur. Sebagai media penyampaian pesan, sudah seharusnya bahasa yang digunakan dalam lirik lagu tersebut bersifat komunikatif dan berisi pesan yang positif. Namun faktanya, dalam industri musik Indonesia justru tidak terlalu memperhatikan faktor penggunaan bahasa dalam menciptakan lagu.

Hal tersebut terbukti dengan banyaknya lagu-lagu seputar percintaan dan bahkan banyak juga yang bermuatan vulgar. Misalnya seperti lagu Hamil Duluan, Cinta Satu Malam, Satu Jam Saja, dan Jablay (Jarang Dibelai) dan masih banyak yang lainnya. Dengan tema yang selalu sama tentunya fungsi lirik lagu sebagai suatu sarana untuk menyampaikan pesan yang positif kepada masyarakat menjadi pudar. Lirik dalam lagu seharusnya bisa membicarakan banyak hal, bukan hanya seputar cinta, namun juga permasalahan sosial, politik, ekonomi, hukum, agama, lingkungan, dan sebagainya.

Lirik lagu merupakan ekspresi seseorang tentang suatu hal yang sudah dilihat, didengar maupun dialaminya. Dalam mengekspresikan pengalamannya, penyair


(30)

atau pencipta lagu melakukan permainan kata-kata dan bahasa untuk menciptakan daya tarik dan kekhasan terhadap lirik atau syairnya.

(http://daemoo.blogspot.com/2012/01/pengertian-lirik-lagu.html).

Permainan bahasa ini dapat berupa permainan vokal, gaya bahasa maupun penyimpangan makna kata dan diperkuat dengan penggunaan melodi dan notasi musik yang disesuaikan dengan lirik lagunya. Sehingga pendengar semakin terbawa dengan apa yang dipikirkan pengarangnya.

Menurut penulis, lirik lagu merupakan pesan komunikasi yang berupa tulisan (kata dan kalimat) yang dapat digunakan untuk menciptakan suasana dan gambaran imajinasi tertentu kepada pendengarnya sehingga dapat menciptakan makna-makna yang beragam. Lirik lagu dikemas semenarik mungkin untuk memikat dan menarik perhatian masyarakat agar mau mendengarkannya. Definisi lirik atau syair lagu dapat dianggap sebagai puisi begitu pula sebaliknya. Hal serupa juga dikatakan oleh Jan van Luxemburg (1989) yaitu definisi mengenai teks-teks puisi tidak hanya mencakup jenis-jenis sastra melainkan juga ungkapan yang bersifat pepatah, pesan iklan, semboyan-semboyan politik, syair-syair lagu pop dan doa-doa (Sanjaya, 2013: 187).

Melalui media lagu, beragam bentuk gagasan dapat disampaikan dan diperdengarkan kepada masyarakat. Namun gagasan tersebut harus mengarah pada keutuhan persatuan dan kesatuan antar sesama bukan malah sebaliknya. Pesan persuasi yang coba disampaikan dalam lirik lagu speech composing ini


(31)

mengedepankan perubahan negara Indonesia ke arah yang lebih baik lagi. Kemajuan suatu bangsa dan negara tidak hanya ditopang oleh pemerintahan saja melainkan masyarakat atau penduduk yang tinggal dalam negara tersebut.

Selain iklan, sebuah lagu juga mampu menjadi media untuk memersuasi seseorang bahkan khalayak. Pesan yang bersifat persuasi memiliki tujuan untuk mengubah persepsi, sikap dan pendapat khalayak. Oleh karena itu pesan persuasi yang hendak dibuat tersebut harus memiliki sebuah proposisi. Proposisi disini maksudnya adalah apa yang dikehendaki sumber terhadap penerima sebagai hasil pesan yang disampaikannya, artinya setiap pesan yang dibuat diinginkan adanya perubahan (Cangara, 2002:123).

Dalam berkomunikasi, penyusunan pesan persuasi dapat dilakukan dengan beberapa cara guna meningkatkan efektifitas dari pesan tersebut. Seperti yang dikemukakan oleh Hafied Cangara (2002: 123-125) di dalam bukunya, setidaknya terdapat lima cara yang dapat digunakan dalam penyusunan pesan persuasi yang menggunakan teknik persuasi, diantaranya ialah :

a. Fear appeal

Fear appeal ialah metode penyusunan atau penyampaian pesan dengan menimbulkan rasa ketakutan kepada khalayak. Sebenarnya khalayak kurang senang menerima pesan yang disertai dengan ancaman, sebab mereka tidak memiliki kebebasan untuk menentukan sikap dan mengemukakan pendapat.


(32)

b. Emotional appeal

Emotional appeal ialah cara penyusunan atau penyampaian pesan dengan berusaha menggugah emotional khalayak, misalnya dengan mengungkapkan masalah suku, agama, kesenjangan ekonomi, diskriminasi, dan sebagainya. Dari hasil penelitian yang pernah dilakukan Hartmann ditemukan bahwa penyusunan pesan yang membakar emosional sangat berpengaruh dalam pemungutan suara pemilihan Presiden di Amerika Serikat.

c. Reward appeal

Reward appeal adalah cara penyusunan atau penyampaian pesan dengan cara menawarkan janji-janji kepada khalayak. Di Indonesia metode penyampai pesan pembangunan dengan janji-janji telah banyak dilakukan dengan berhasil. Misalnya naik haji bagi petani yang sukses mencapai target produksi.

d. Motivational appeal

Motivational appeal yakni teknik penyusunan pesan yang dibuat bukan karena janji-janji, tetapi disusun untuk menumbuhkan internal psikologis khalayak sehingga mereka dapat mengikuti pesan-pesan itu. Misalnya menumbuhkan rasa nasionalisme atau gerakan memakai produk dalam negeri.

e. Humorious appeal

Humorious appeal adalah teknik penyusunan pesan yang disertai dengan humor, sehingga dalam penerimaan pesan khalayak tidak merasa jenuh. Pesan yang disertai humor mudah diterima, enak dan menyegarkan. Hanya saja


(33)

dalam pesan yang disertai humor diusahakan jangan sampai terjadi humor yang lebih dominan daripada materi yang ingin disampaikan.

Berkaitan dengan lagu, pesan persuasi yang hendak disampaikan dapat dilakukan dengan beberapa cara di atas. Penggunaan teknik penyusunan pesan persuasi tersebut juga perlu memperhatikan pada situasi dan kondisi pada saat pesan itu ingin disampaikan. Pemilihan dan penggunaan yang tepat dapat menyukseskan pesan yang disampaikan. Seperti dalam lagu-lagu speech composing Eka Gustiwana, banyak dari hasil karyaspeech composing-nya tersebut yang memiliki sifat humor dalam cara penyampaiannya. Meskipun tidak secara keseluruhan lagunya memiliki pesan persuasi, namun cara dan teknik pembuatan lagu miliknya mampu memersuasi khalayak untuk menyaksikannya. Dengan demikian secara langsung akan membuat khalayak diterpa oleh pesan yang disisipkan oleh Eka melalui lirik di dalam lagu tersebut.

Menurut Joseph A. Devito (1997) fungsi persuasi dianggap sebagai fungsi yang paling penting dari komunikasi massa. Persuasi bisa datang dari berbagai macam bentuk seperti mengukuhkan atau memperkuat sikap, kepercayaan, atau nilai seseorang; mengubah sikap; menggerakan seseorang untuk melakukan sesuatu; dan memperkenalkan etika atau menawarkan sistem nilai tertentu (Nurrudin, 2011;72).

Selain mampu memersuasi, sebuah komunikasi juga mampu menjadi propaganda yang sengaja dilakukan oleh komunikannya. Propaganda yang terdapat dalam benak seseorang umumnya merupakan bentuk propaganda yang sifatnya negatif,


(34)

cenderung mengarah pada bentuk perselisihan dan perpecahan diantara sesama. Namun perlu diingat, disamping adanya propaganda yang bersifat negatif, ada pula propaganda yang sifatnya positif. Propaganda berasal dari bahasa Latin modern yakni propagare yang berarti mengembangkan atau memekarkan. Yang kemudian memiliki pengertian sebagai rangkaian pesan yang bertujuan untuk memengaruhi pendapat dan kelakuan masyarakat atau sekelompok orang. Propaganda tidak menyampaikan informasi secara obyektif, tetapi memberikan informasi yang dirancang untuk memengaruhi pihak yang mendengar atau melihatnya. (http://id.wikipedia.org/wiki/Propaganda)

Propaganda adalah sebuah upaya disengaja untuk membentuk persepsi, memanipulasi alam pikiran atau kognisi, dan memengaruhi langsung perilaku agar memberikan respon sesuai yang dikehendaki pelaku propaganda. Sebagai komunikasi satu ke banyak orang (one-to-many), propaganda memisahkan komunikator dari komunikannya. Namun menurut Ellul, komunikator dalam propaganda sebenarnya merupakan wakil dari organisasi yang berusaha melakukan pengontrolan terhadap masyarakat komunikannya. Sehingga dapat disimpulkan, komunikator dalam propaganda adalah seorang yang ahli dalam teknik penguasaan atau kontrol sosial. Dengan berbagai macam teknis, setiap penguasa negara atau yang bercita-cita menjadi penguasa negara harus mempergunakan propaganda sebagai suatu mekanisme alat kontrol sosial. (http://id.wikipedia.org/wiki/Propaganda)


(35)

Adapun teknik-teknik propaganda yang dilakukan, diantaranya adalah : 1. Name Calling

Propagandis menyentuh simbol-simbol emosional keadaan seseorang atau sebuah negara. Targetnya diharapkan merespon sesuai yang dikendaki propagandis tanpa perlu memeriksa lagi atau mencari bukti-bukti. Dengan demikian propagandis melancarkan semacam stereotip kepada sasarannya. 2. Glittering Generality

Ini mirip dengan teknik sebelumnya namun digunakan untuk melukiskan sebuah gagasan atau kebijakan bukannya individu. Istilah dunia bebas adalah generalitas favorit propagandis Barat. Sedangkan solidaritas sosialis dipakai dunia komunis untuk menggambarkan hubungan kompleks diantara negara dan partai komunias.

3. Transfer

Propagandis berusaha mengidentifikasikan sebuah gagasan pribadi, negara atau kebijakan dengan hal lain untuk membuat sasaran propaganda setuju atau tidak setuju. Salah satu caranya adalah membangkitkan kebencian sikap rakyat beragama terhadap komunis yang menyamakan dengan ateisme. Komunis biasanya menyamakan kapitalis dengan dekadensi dan anti semit dengan harapan menciptakan dukungan publik karena menyamakan yahudi dengan komunis.

4. Plain Folks

Propagandis sadar bahwa masalah mereka terhambat jika mereka tampak di mata audiensnya sebagai orang asing. Oleh sebab itu mereka berusaha


(36)

mengidentifikasikan sedekat mungkin dengan nilai dan gaya hidup sasaran propaganda dengan menggunakan slang, aksen dan idiom lokal.

5. Testimonial

Disini propagandis menggunakan pribadi atau lembaga yang dapat dipercaya untuk mendukung atau mengkritik sebuah gagasan atau kesatuan politik. Variasi dari propaganda ini adalah mengaitkan dengan yang memiliki wibawa dimana sasaran propaganda akan memercayai sesuatu karena sesuatu yang memiliki otoritas mengatakan hal itu.

6. Selection

Hampir semua propagandis bahkan ketika menggunakan teknik lain seperti diulas sebelumnya tergantung pada seleksi fakta, meskipun jarang sangat spesifik dalam isi faktanya. Ketika presentasi rinci diberikan, propagandis hanya menggunakan fakta-fakta yang tersedia untuk membuktikan sasaran yang telah ditentukannya.

7. Bandwagon

Teknik ini memainkan perasaan audiens untuk sesuai dengan massa. Teknik ini mirip testimonial namun masalah yang jadi cara untuk menarik perhatian.

Misalnya propagandis komunis sering menggunakan ungkapan “seluruh

dunia tahu bahwa...” atau “semua rakyat yang cinta damai mengakui

bahwa...”. Teknik ini menempatkan sasaran sebagai minoritas sehingga bila mereka menolak harus bergabung dengan mayoritas. Atau jika sasarannya simpati maka akan menguatkan sikap mereka dengan mendemonstrasikan bahwa mereka sudah ada dipihak yang benar beserta orang lainnya.


(37)

8. Frustration Scapegoat

Salah satu cara mudah untuk menciptakan kebencian atau menyalurkan frustasi adalah menciptakan kambing hitam. Rezim-rezim revolusioner yang berhadapan dengan ketidakpastian ekonomi dan sosial internal serta frustasi rakyat sering menciptakan hantu internal atau eksternal untuk menyalurkan penderitaan rakyat.

9. Fear

Kesadaran dapat bangkit dan sikap berubah manakala audiens dibuat sadar akan hambatan atau ancaman terdekat terhadap hidup dan kesejahteraan mereka. Pada masa krisis internasional, pemerintah aktif dalam memobilisasi rakyatnya mengekspresikan solidaritas ketika mereka berhadapan dengan musuhnya. Ancaman nuklir digunakan untuk mendorong pengawasan dan perlucutan persenjataan. Sedangkan kekhawatirkan kerusakan ekologi membangkitkan kesadaran akan isu-isu lingkungan.

2.2 Landasan Teori

Hermeneutika secara umum dapat didefinisikan sebagai suatu teori atau filsafat tentang interpretasi makna. Kata hermeneutika sendiri berasal dari kata kerja Yunani hermeneuien, yang memiliki arti menafsirkan, menginterpretasikan atau menerjemahkan. (Mulyono, 2013;15) Istilah ini memiliki asosiasi estimologis dengan dewa Hermes dalam mitologi Yunani, yang mempunyai tugas menyampaikan dan menjelaskan pesan-pesan Tuhan kepada manusia. Hermes diasosiasikan dengan fungsi menstransmusi apa di balik pemahaman manusia ke


(38)

dalam suatu bentuk dimana tingkat intelejensia manusia dapat menangkap hal tersebut. Nampak, bahwa dari asosiasi estimologis ini tugas hermeneutika adalah membuat pesan supaya dapat dipahami secara baik oleh audiens. (Mulyono, 2013;36).

Pada awalnya hermeneutika digunakan oleh para kalangan agamawan. Melihat hermeneutika dapat menyuguhkan makna dalam teks klasik, maka abad ke-17 kalangan gereja menerapkan telaah hermeneutis untuk membongkar makna teks Injil. Ketika menemukan kesulitan dalam memahami bahasa dan pesan kitab suci itu, mereka berkesimpulan bahwa kesulitan itu akan membantu pemecahannya oleh hermeneutik. Karena itu dalam posisi ini hermeneutik dianggap sebagai metode untuk memehami teks kitab suci. Fakta ini di nisbatkan sebagai langkah awal dalam pertumbuhan hermeneutika adalah gerakan interpretasi atau eksegesis diawal perkembangannya. (Sibawaihi dalam Bashori, 2013:2)

Memasuki abad ke 20, kajian hermeneutika semakin berkembang. Schleiermacher, filusuf yang digelari Bapak hermeneutik modern, memperluas cakupan hermeneutika tidak hanya dalam bidang sastra dan kitab suci. Ia melihat bahwa sebagai metode interpretasi, hermeneutika sangat besar artinya bagi keilmuan dan bisa diadopsi oleh semua kalangan hingga akhir abad ke 20. (Bashori, 2013:3)

Semula hermeneutika berkembang di kalangan gereja dan dikenal sebagai gerakan eksegegis dan kemudian berkembang menjadi filsafat penafsiran. Sebagai sebuah


(39)

metode penafsiran, hermeneutika memperhatikan tiga hal sebagai komponen pokok dalam kegiatan penafsiran yakni teks, konteks dan kontekstualisasi. Setidaknya terdapat tiga pemahaman mengenai hermeneutika yakni :

1. Sebagai teknik praksis pemahaman atau penafsiran, dekat dengan

eksegegis, yakni kegiatan memberi pemahaman tentang sesuatu atau kegiatan untuk mengungkapkan makna tentang sesuatu agar dapat dipahami.

2. Sebagai sebuah metode penafsiran, tentang the conditions of possibility

sebuah penafsiran. Hal-hal apa yang dibutuhkan atau langkah-langkah bagaimana harus dilakukan untuk menghindari pemahaman yang keliru terhadap teks.

3. Sebagai penafsiran filsafat. Dalam pemahaman ini hermeneutika menyoroti secara kritis bagaimana bekerjanya pola pemahaman manusia dan bagaimana hasil pemahaman manusia tersebut diajukan, dibenarkan dan bahkan disanggah. (Raharjo dalam Bashori, 2013:5)

Hermeneutika dapat dipilih dalam tiga kategori yakni sebagai filsafat, sebagai kritik, dan sebagai teori. Pertama Hermeneutika Teoritis yaitu bentuk hermeneutika yang menitikberatkan kajianya pada problem pemahaman yakni bagaimana memahami dengan benar. Sedang makna yang menjadi tujuan pencarian dalam hermeneutika ini adalah makna yang dikehendaki teks. Oleh karena itu tujuannya memahami secara obyektif maksud penggagas, makna hermeneutika model ini dianggap juga hermeneutika romantic yang bertujuan


(40)

untuk merekonstruksi makna. Kedua hermeneutika filsafat, hermeneutika tumbuh sebagai aliran pemikiran yang menempati lahan-lahan strategis dalam diskursus filsafat. Problem utamanya adalah bagaimana tindakan memahami itu sendiri. Hermeneutika ini di gagas oleh Gadamer, menurut Gadamer hermeneutika berbicara tentang watak interpretasi, bukan teori interpretasi.

Ketiga hermeneutika kritik, hermeneutika memberi reaksi keras terhadap berbagai asumsi idealis yang menolak pertimbangan ekstralinguistik sebagai faktor penentu konteks pikiran dan aksi. Pemikiran ini diprakarsai oleh Habermas. Sebagai teori, hermeneutika berfokus pada problem teori interpretasi, bagaimana menghasilkan interpretasi dan standarisasinya. Asumsinya adalah bahwa sebagai pembaca, orang tidak punya akses pada pembuat teks karena perbedaan ruang dan waktu, sehingga diperlukan hermeneutika. (Kurdi dalam Bashori, 2013:12)

Sebagai sebuah ilmu, hermeneutika harus menggunakan cara-cara ilmiah dalam mencari makna, rasional dan dapat diuji. Sebagai sebuah seni, ia harus menampilkan sesuatu yang baik dan indah tentang suatu penafsiran (Mulyono, 2013;17).

Berbahasa selalu melibatkan penafsiran kehendak batin, maka tidaklah semua yang kita ucapkan senantiasa berhasil mempresentasikan seluruh isi hati, pikiran, dan benak kita. Melihat kompleksitas kaitan antara pikiran, perasaan, ucapan, dan tindakan, maka disadari atau tidak, setiap saat orang selalu berada dalam dunia penafsiran. Maka dengan demikian studi mengenai hermeneutika kemudian


(41)

muncul sebagai cara baru untuk bergaul dengan bahasa. Jika pengalaman manusia yang diungkapkan dalam bentuk bahasa tampak asing bagi audiens, maka perlu untuk ditafsirkan secara benar. Disinilah hermeneutika memiliki peran yang sangat besar (Mulyono, 2013;19). Dalam hal ini yang akan dicoba untuk ditafsirkan dan diungkapkan adalah lirik dari beberapa lagu speech composing

karya Eka Gustiwana.

Dilihat dari perkembangan hermeneutika, maka ia memiliki pengertian dasar sebagai ilmu tentang interpretasi atau lebih spesifik, prinsip-prinsip tentang interpretasi teks. Sebagai ilmu interpretasi, hermeneutika merupakan proses yang bersifat triadik, yaitu tanda, pesan, dan teks; perantara atau penafsir; dan penyampaian kepada audiens. (Mulyono, 2013;19). Dengan begitu, interpretasi bisa jadi merupakan aktivitas berpikir manusia yang sangat mendasar; tentu saja, mewujudkannya sendiri bisa dikatakan menjadi sebuah proses yang konstan dari interpretasi (Palmer, 2005;9).

Hermeneutika, ketika didefinisikan sebagai studi pemahaman karya-karya manusia, mentransendensikan bentuk-bentuk interpretasi linguistik. Prinsip-prinsip itu sendiri teraplikasi tidak hanya pada karya yang ditulis tetapi juga karya seni (Palmer, 2005;11). Salah satu hasil karya seni yang dapat dikaji dengan pendekatan hermeneutika adalah lagu. Karena dalam lagu tersebut terdapat rangkaian lirik yang berupa teks. Teks tersebut yang kemudian akan ditafsirkan.


(42)

Ada banyak tokoh dalam hermeneutika, misalnya F.D.E Schleiermarcher, Wilhelm Dilthey, Hans-Georg Gadamer, Jurgen Habermas, dan Paul Ricoeur. (Saidi, 2008:376) Pada penelitian ini penulis menggunakan teori hermeneutika milik Paul Ricoeur. Alasan penulis menggunakan teori hermeneutika milik Paul Ricoeur karena menurutnya makna tidak hanya diambil berdasarkan pandangan hidup pengarang, tetapi juga menurut pengertian pandangan hidup pembacanya. Dengan demikian jelaslah bahwa untuk menafsirkan atau menginterpretasikan lirik lagu speech compoaing karya Eka Gustiwana peneliti dapat mencari makna yang tersembunyi dengan menggabungkan kedua pandangan tersebut. Kekuatan pandangan peneliti sebagai pembaca teks dikombinasikan dengan pandangan di pencipta lagu memungkinkan untuk menemukan makna terpendam dalam teks lirik lagu tersebut.

Dalam bukunya, Hermeneutics and The Human Sciences (1981: 43) Ricoeur mendefinisikan hermeneutika sebagai berikut :

”hermeneutics is the theory of the operations of understanding in their relation to the interpretation of text”. Yang artinya ialah “hermeneutika adalah teori yang

berusaha memahami dalam kaitannya untuk menginterpretasikan teks”.

Hermeneutika akan mengambil peran mengupas tentang makna tersembunyi dalam teks pada lagu, karena setiap interpretasi adalah usaha untuk memahami makna-makna yang masih tersembunyi dalam teks lagu tersebut. Di sisi inilah hermeneutika berperan penting untuk menafsirkan makna dan pesan yang tersembunyi dalam laguspeech composingmenurut pandangan peneliti.


(43)

Kerangka Pikir

Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi dan perkembangan masyarakat yang makin kompleks dan global, makin sulitnya dipisahkan antara kehidupan modern dan telekomunikasi dan media massa. Teknologi komunikasi yang berbasis internet mampu menjangkau khalayak secara luas bahkan hingga ke kancah internasional.

Salah satu media berbasis internet yang mampu menggabungkan fungsi audio dan visual ialah YouTube. YouTube merupakan situs mesin pencari yang terkoneksi melalui internet. Di sana masyarakat dapat menguploaddan mendownloadvideo, berita, lagu, film, dan lain-lain. Melalui media tersebut seorang composer muda bernama Eka Gustiwana mengupload karya seni dalam bermusik yang ia sebut sebagai speech composing. Melalui speech composing-nya tersebut ia mencoba menyisipkan pesan-pesan tertentu kepada khalayak. Lagu yang ia ciptakan memiliki keunikan tersendiri dibanding dengan lagu-lagu yang banyak beredar. Keunikan tersebut dikarenakan lagu tersebut merupakan gabungan dari ucapan berbagai tokoh yang kemudian diimbuhi dengan nada dan diatur sedemikian rupa sehingga seolah-olah mereka sedang bernyanyi.

Berawal dari hal tersebut penulis memiliki ketertarikan untuk melakukan penelitian mengenai lagu tersebut. Yang menjadi fokus utama dalam penelitian ini ialah teks atau lirik dalam lagu tersebut. Penulis ingin mengungkap dan menjelaskan bagaimana pesan persuasi dan propaganda yang terdapat dalam lirik


(44)

pada lagu tersebut. Sehingga nantinya musik dapat menjadi media persuasi dan propaganda.

Lirik merupakan teks tertulis yang kemudian dinyanyikan dengan diiringi dengan nada-nada. Teks tidak mempunyai makna tetapi makna itu diberikan oleh pemakai bahasa. Karena setiap teks pada dasarnya dihasilkan lewat kesadaran, pengetahuan, prasangka, atau pengetahuan tertentu atas suatu peristiwa (Eriyanto, 2001;260). Untuk menjelaskan makna dalam lirik lagu tersebut maka penulis memilih menggunakan analisis tekstual guna memudahkan penelitian serta melakukan pendekatan dengan teori hermeneutika.


(45)

Teori Hermeneutika Persuasi

Speech composingsebagai media persuasi dan propaganda

Musik

Bagan kerangka pikir :

Lirik laguspeech composingEka Gustiwana

Analisis Tekstual Fenomena yang

berkembang di masyarakat


(46)

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Tipe Penelitian

Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai penelitian yang menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertuis dan tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti (Taylor dan Bogdan dalam Bagong S. Dan Sutinah, 2011:166).

Metode kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara utuh, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong dalam Melina 2012;33).

3.2 Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dengan cara mencari, mengamati, dan mengumpulkan data yang dibutuhkan dari


(47)

situs pencari YouTube yaitu berupa laguspeech composingkarya Eka Gustiwana. Adapun data tersebut berupa lagu speech composing karya Eka Gustiwana yang telah memenuhi kriteria sesuai dengan judul dan tujuan penelitian ini.

3.3 Jenis Data

3.3.1 Data Primer

Data primer dalam penelitian ini adalah lagu speech composing karya Eka Gustiwana yang diperoleh melalui situs YouTube. Lagu tersebut berjumlah lima lagu yang masing-masing berjudul Pemilu Damai, Ayo Jangan Golput, Bersatu, Sikat Habis, dan Aiya.

3.3.2 Data Sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini adalah merupakan sumber-sumber atau literatur yang memang berkaitan dan mendukung dengan penelitian ini, seperti buku, artikel, dan internet.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan cara pendokumentasian. Data yang dijadikan sebagai bahan dokumentasi dalam penelitian ini merupakan teks atau lirik lagu speech composing karya Eka Gustiwana yang diciptakan pada tahun 2014.


(48)

3.5 Penentuan Objek Penelitian

Teknik pemilihan objek penelitian ini adalah purposive (disengaja). Menurut Singarimbun dan Effendi (dalam Melina, 2012), teknik purposive bersifat tidak acak, dimana subjek penelitian dipilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Adapun pertimbangan yang digunakan dalam penentuan objek penelitian ini adalah lagu speech composing yang diciptakan pada tahun 2014 yang dipilih berdasarkan kriteria sebagai berikut :

1. Memiliki kaitan dengan fenomena sosial yang terjadi dalam hal ini ialah Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden tahun 2014.

2. Memiliki hubungan dengan hajat hidup orang banyak

3. Tidak sekedar bersifat hiburan melainkan mengandung pesan-pesan tertentu yang sesuai dengan fenomena yang mengikuti munculnya lagu tersebut

3.6 Fokus Penelitian

Fokus peneliti dalam penelitian ini adalah teks atau lirik lagu speech composing

karya Eka Gustiwana pada tahun 2014 yang telah ditentukan berdasarkan kriteria dalam penentuan objek penelitian.


(49)

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini dengan menggunakan analisis kualitatif yang meliputi :

3.7.1 Melakukan pengamatan terhadap lirik lagu speech composing karya Eka Gustiwana

3.7.2 Interpretasi data.

Yakni dilakukan interpretasi data dengan menggunakan pendekatan teori hermeneutika. Adapun prosedur yang digunakan yaitu :

1. Mencari makna unsur teks 2. Latar belakang pemroduksi teks 3. Lingkungan teks

4. Kaitan dengan teks lain, dan 5. Dialog dengan pembaca 3.7.3 Kesimpulan

Dalam tahap ini peneliti menyatukan hasil dari kedua tahap sebelumnya sehingga kemudian dapat diambil kesimpulan.


(50)

BAB 4

GAMBARAN UMUM

Pada penelitian ini, penulis ingin melakukan sebuah penelitian mengenai lirik lagu

speech composing yang isi atau kontennya terkait dengan pesan persuasi dan propaganda. Yang menjadi fokus dan objek dalam penelitian ini tentu lirik-lirik dalam beberapa laguspeech composingyang telah ditemukan melalui pengamatan sebelumnya. Penulis mengambil lagu speech composingsebagai bahan penelitian yang bersumber dari sebuah akun pada situs media YouTube. Akun tersebut ialah milik seorang yang menciptakan atau membuat lagu speech composing tersebut, yaitu Eka Gustiwana. Alasan bagi penulis mengambil langsung lagu speech composing pada akun Eka Gustiwana pada situs media YouTube dikarenakan untuk mendapatkan data penelitian yang lebih akurat. Kemudian alasan lainnya adalah untuk lebih mudah mengetahui jika ada lagu baru yang ia ciptakan.

Dengan demikian, agar lebih jelas untuk memahami penelitian ini maka ada poin-poin yang terlebih dahulu perlu untuk diketahui. Beberapa poin-poin diantaranya ialah mengenai gambaran tentang situs YouTube, profil dari Eka Gustiwana selaku pencipta lagu speech composing, serta lirik lagu yang menjadi objek pada penelitian ini. Berikut ini adalah penjelasannya :


(51)

4.1 YouTube

YouTube merupakan salah satu media berbasis internet yang mampu menampilkan gambar beserta dengan suara (audiovisual). Pendiri situs web YouTube merupakan 3 orang mantan karyawan Paypal yang bernama Chad Hurley, Steven Chen dan Jawed Karim. Sebelum bekerja di PayPal, Hurley belajar reka bentuk di University Indiana Pennsylvania, manakala Chen dan Karim belajar sains komputer bersama-sama di University Illinois di Urbana-Champaign. (http://kumpulan.info/tech/internet/514-youtube.html)

Asal mula pembuatan situs web ini dilatar belakangi oleh keinginan Chad Hurley dan Steven Chen yang ingin memperlihatkan video pesta makan malam kepada Jawed Karim yang tidak bisa hadir. Maka, muncullah ide bagaimana cara untuk membagikan video dengan mudah. Domain YouTube.com mulai aktif pada Febuari 2005. Pada bulan Mei 2005 mereka mulai mempublikasikan situs web ini. Dan akhirnya, diresmikan pada bulan November 2005. Video pertama yang diuploaddi YouTube adalah video buatan Jawed Karim yang berjudul "Me at The Zoo" yang diunggah pada tanggal 23 April 2005. Video ini menampilkan Jawed Karim yang berada di kebun binatang San Diego. (http://kumpulan.info/tech/internet/514-youtube.html)

Bulan Oktober 2010, Hurley menyatakan akan mengundurkan diri dari jabatan CEO YouTube dan menjadi penasihat perusahaan. Salar Kamangar akan mengambil alih kendali perusahaan ini. Pada bulan April 2011, James Zern,


(52)

seorang teknisi perangkat lunak YouTube, mengungkapkan bahwa 30 persen video di YouTube mewakili 99 persen kunjungan ke situs ini. Pada November 2011, jejaring sosial Google+ terintegrasi langsung dengan YouTube dan penjelajah web Chrome, sehingga video-video YouTube bisa ditonton di Google+. Bulan Desember 2011, YouTube meluncurkan antarmuka baru. Kanal video ditampilkan di kolom tengah halaman utama, sama seperti umpan berita situs-situs jejaring sosial. Pada saat yang sama, versi baru logo YouTube dipasang dengan bayangan merah yang lebih gelap. Inilah perubahan desain pertama mereka sejak Oktober 2006. (http://id.wikipedia.org/wiki/YouTube)

Pada bulan Maret 2010, YouTube mulai menyiarkan konten tertentu secara gratis, termasuk 60 pertandingan kriket Indian Premier League. Menurut YouTube, ini merupakan siaran acara olahraga besar via internet pertama di dunia yang bersifat gratis. Pada tanggal 31 Maret 2010, YouTube meluncurkan desain situs baru dengan tujuan menyederhanakan antarmuka dan meningkatkan waktu yang dihabiskan pengguna di situs ini. Pada bulan Mei 2010, YouTube dilaporkan melayani lebih dari dua miliar video per hari, jumlah yang dianggap nyaris dua kali lipat penonton primetimedi ketiga jaringan televisi terbesar Amerika Serikat. Pada Mei 2011, YouTube melaporkan di blog perusahaannya bahwa situs ini menerima lebih dari tiga miliar kunjungan per hari. Bulan Januari 2012, YouTube menyatakan bahwa jumlah tersebut naik menjadi empat miliar per hari. (http://id.wikipedia.org/wiki/YouTube)


(53)

Pada awalnya, kantor YouTube berada di atas sebuah restoran yang menjual pizza dan makanan Jepang di Fransisco. Suntikan dana dari Sequoia Capital dan mantan CFO Paypal diperoleh pada awal berdirinya YouTube yang terus bertumbuh dengan cepat. Perkembangan YouTube semakin terlihat pada tahun 2006 dimana situs web ini mampu menduduki peringkat 5 Alexa. Hasil statistik bulan Juli 2006, ada 100 juta video yang ditonton dan 65.000 video yang diupload setiap harinya. Tetapi, langkah perjalanan YouTube tidak selalu mulus. Pada tahun 2006, YouTube menghadapi gugatan dari Universal Tube & Rollform Equipment yang memiliki domain dengan nama yang mirip, yaitu www.utube.com. Tuntutan dilakukan karena mereka merasa keberatan situsnya dibanjiri oleh para pengunjung yang ingin mengakses YouTube.com. Kepopuleran YouTube menarik perhatian Google. Pada November 2006, YouTube dibeli oleh Google dengan nilai US$1,65 miliar dan resmi beroperasi sebagai anak perusahaan Google. (http://kumpulan.info/tech/internet/514-youtube.html)

Dalam prakteknya, situs ini menggunakan teknologi Adobe Flash Video dan HTML5 untuk menampilkan berbagai macam konten video buatan pengguna, termasuk klip film, klip TV, dan video musik. Selain itu ada pula konten amatir seperti blog video, video orisinal pendek, dan video pendidikan. Kebanyakan konten di YouTube diunggah oleh individu, meskipun perusahaan-perusahaan media seperti CBS, BBC, Vevo, Hulu, dan organisasi lain sudah mengunggah material mereka ke situs ini sebagai bagian dari program kemitraan YouTube. Pengguna tak terdaftar dapat menonton video, sementara pengguna terdaftar dapat mengunggah video dalam jumlah tak terbatas. Video-video yang dianggap berisi


(54)

konten ofensif hanya bisa ditonton oleh pengguna terdaftar berusia 18 tahun atau lebih. (http://id.wikipedia.org/wiki/YouTube). Berikut ini adalah logo dari YouTube :

Salah satu syarat untuk dapat mengunggah video ke dalam situs YouTube adalah dengan memiliki akun Google. Dengan memilikinya, masyarakat dapat dengan mudah untuk mengunggah video. Jika video yang diupload tersebut menarik, maka makin banyak orang yang menonton dan video tersebut akan menjadi tren di YouTube.

Sebagai satu media sosial yang semakin dikenali, YouTube membolehkan pengguna menyiarkan dan memberikan tag kepada video, menonton video yang disiarkan oleh orang lain, dan menyiarkan komentar dalam bentuk perbincangan. YouTube bisa dihubungkan dengan aplikasi blog lain, dan ini memberikan kemudahan bagi pengguna untuk membuat blog mengenai sesuatu video dan menyertakan tautan kepadanya. Pengguna bisa membaca profil seseorang yang menyiarkan atau memberikan komentar kepada sesuatu video, menonton video kegemaran mereka dan menghubungi orang tersebut.


(55)

Salah satu syarat untuk dapat mengunggah video ke dalam situs YouTube adalah dengan memiliki akun Google. Dengan memilikinya, masyarakat dapat dengan mudah untuk mengunggah video. Jika video yang diupload tersebut menarik, maka makin banyak orang yang menonton dan video tersebut akan menjadi trend

di YouTube.

4.2 Profil Eka Gustiwana

Eka Gustiwana lahir di Jakarta pada tanggal 1 Agustus 1989. Ia adalah seorang produser musik, composer/ pencipta lagu, speech composer,jingle specialist, dan

keyboardistmuda asal Indonesia. Ia juga adalah seorang Youtuber dengan jumlah pelanggan/ subscribers kedua terbesar di Indonesia (kategori individu dengan jenis konten original) yaitu sebesar 294,120 dan total lifetime video views

sebanyak 31.370.536 (per 7 Maret 2015). Namanya mulai dikenal setelah ia menjadi pencipta lagu dan produser untuk Nikita Willy (Kutetap Menanti dan Lebih Dari Indah) dan menjadi speech composer pertama di Indonesia (Karya Demi Tuhan milik Arya Wiguna dan BBM Campuran milik Jeremy Teti). Setiap karya yang dihasilkannya hampir selalu hits, fenomenal, dan menjadi viral di sosial media. (http://www.ekagustiwana.com/#!about/c24vq)

Insting kuatnya dalam mengkomposisi musik membuat ia banyak dipercaya oleh berbagai perusahaan besar untuk memproduksi musik. Sebut saja perusahaan persero PT. Kereta Api Indonesia, Bank Mandiri, ICBC Bank, PT. Jaya Ancol, Transera Waterpark, TRANS Corp, Detik.com, Unilever, Panasonic, Samsung,


(56)

Telkomsel, RS Premier Jatinegara, Bank Kaltim, Bayer, Chevrolet, dan OTO Finance. Hampir seluruh stasiun televisi di Indonesia pernah bekerja sama dengan Eka Gustiwana untuk memproduksi musik dan VT kreatif, sebut saja Metro TV, NET TV, Trans Corp, ANTV, SCTV, RCTI, SINDO TV, dan sebagainya. (http://www.ekagustiwana.com/#!about/c24vq)

Syahrini, Nikita Willy, Maudy Ayunda, dan Coboy Junior adalah beberapa artis yang pernah mempercayai lagu ciptaan Eka Gustiwana sebagai single mereka. Sebagai speech composer pertama dan masih satu-satunya di Indonesia ia pun telah menghasilkan berbagai karya fenomenal. Selain Arya Wiguna dan Jeremy Teti, ia pun memproduksi speech composinguntuk Sarah Sechan, Tukul Arwana, Soimah, Bondan Winarno, Addie MS, Najwa Shihab, bahkan hingga tokoh politik seperti Jusuf Kalla, Joko Widodo, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Prabowo, Hatta Rajasa, Dahlan Iskan, Anies Baswedan, dan masih banyak lagi. Karya unik ini begitu menjadi pusat perhatian hingga beberapa stasiun televisi berlomba untuk menayangkan speech composing Eka Gustiwana. (http://www.ekagustiwana.com/#!about/c24vq)

Kini, sebagai komposer di bawah naungan publisher Trinity Optima Production dan artis di bawah naungan EGP Music, ia bersama dengan partner duo-nya Nadya Rafika telah meluncurkansinglekedua yang berjudul Di Situ Saya Kadang Sedih, featuring Bripka Dewi. Single ini diciptakan dan diproduseri sendiri oleh Eka Gustiwana, menyusul I'm OK yang sudah lebih dahulu rilis sebagai single


(57)

Eka yang cukup fenomenal dan viral di sosial media. (http://www.ekagustiwana.com/#!about/c24vq)

Eka kini aktif berproduksi di studio pribadinya di kawasan Jakarta Utara. Eka juga merupakan endorser resmi untuk produk keyboard Korg. Karena musik adalah

passion-nya, maka ia tidak akan pernah berhenti berkarya dan berkreatifitas. Anugerah insting bermusik yang peka menjadi kekuatan Eka Gustiwana dalam setiap pengerjaan karyaya. (http://www.ekagustiwana.com/#!about/c24vq)

Perjalanan musik Eka Gustiwana bermula dari ayahnya yang memperkenalkan gitar dan digital audio workstation padanya diusia 11 tahun. Kemudian ia lebih memilih keyboard dan piano sebagai alat musik utamanya saat masih tergabung dalam grup band Warnahati sekitar tahun 2008-2010 yang kini berganti nama menjadi deVan. Eka menjadi bintang tamu acara Hitam Putih yang dipandu Deddy Corbuzier pada stasiun televisi Trans 7 setelah sebelumnya kembali membuat heboh dengan karya komposer ucapannya yang kali ini mengenai penyiar berita SCTV Jeremy Teti berjudul Jeremy Teti Nyanyi! - Bbm Campuran. (http://www.harimuhlia.com/2013/06/profil-dan-biodata-eka-gustiwana.html)

Prestasi Eka berawal pada tahun 2010, ia mengikuti Lomba Jingle Dunia Fantasi 2010 dan meraih juara pertama. Selanjutnya di tahun 2011 dalam rangka perayaan HUT ke-66 PT. Kereta Api Indonesia (Persero), Eka memenangkan lomba pembuatan Mars Kereta Api Indonesia dengan mendapatkan hadiah sebesar 100 juta rupiah. Ditahun yang sama ia menulis dan mengaransemen 5 buah lagu untuk


(58)

2 orang artis yaitu Nikita Willy dan Maudy Ayunda serta 1 grup band deVan.Tahun 2012 jingle buatan Eka menang sebagairunner-up untuk kompetisi Jingle Bank ICBC. (http://www.harimuhlia.com/2013/06/profil-dan-biodata-eka-gustiwana.html). Berikut ini adalah foto dari Eka Gustiwana :


(59)

BAB 6

KESIMPULAN & SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian terhadap pesan persuai dan propaganda yang terkandung di dalam lirik laguspeech composing karya Eka Gustiwana diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Makna pesan persuasi yang terkandung dalam lirik laguspeech composing

yaitu himbauan atau ajakan partisipasi demokrasi, pemberantasan korupsi, dan persatuan kesatuan bangsa. Himbauan untuk partisipasi demokrasi diantaranya seperti menolak dan menghindari praktik golput dan mengikuti proses pemilu. Sedangkan pemberantasan korupsi diantaranya seperti kesadaran sikap dan perubahan pola pikir. Kemudian persatuan dan kesatuan bangsa demi kebangkitan nasional.

2. Makna pesan propaganda yang terkandung dalam lirik lagu speech composing yakni untuk mewujudkan Indonesia bebas korupsi dan pemimpin bangsa yang bersih. Indonesia bebas korupsi dapat terwujud dengan penuntasan pejabat nakal dan menghadirkan pemimpin yang jujur. Sedangkan pemimpin bangsa yang bersih akan selalu memiliki keberanian


(60)

dan tekad untuk memberantas korupsi dan selalu mengedepankan nasib rakyatnya.

6.2 Saran

1. Penelitian ini hanya memfokuskan pada pesan persuasi dan propaganda yang terdapat pada lirik laguspeech composingkarya Eka Gustiwana pada tahun 2014. Diharapkan ada penelitian lebih lanjut untuk meneliti makna pesan lain yang mungkin terkandung didalamnya.

2. Masyarakat sebaiknya berpartisipasi dalam setiap kegiatan demokrasi yang diselenggarakan. Masyarakat juga harus tetap menjaga persatuan dan kesatuan khususnya untuk memberantas kasus korupsi.

3. Masyarakat Indonesia khususnya pejabat harus sadar dan tidak melakukan praktek korupsi karena dapat merugikan bangsa dan negara. Pemimpin bangsa beserta jajarannya harus lebih berani dan tegas dalam mengatasi dan memberantas korupsi.

4. Pemimpin bangsa sebaiknya lebih konsen meningkatkan kesejahteraan rakyat. Khususnya terkait bidang ekonomi, pendidikan, dan kesehatan.


(61)

Arifin, Anwar. 2010. Ilmu Komunikasi : Sebuah Pengantar Ringkas. Jakarta. Rajawali Pers

Bashori, Akmal. 2013. Pendekatan Hermeneutika: Sebuah Paradigma dan Kerangka Metodologi.Semarang. Institut Agama Islam Negeri Walisongo

Cangara, Hafied. 2002. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada

Eriyanto. 2001. Analisis Wacana : Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta. LkiS

Mulyono, Edi. 2013.Belajar Hermeneutika.Yogyakarta. IRCiSOD Nurudin. 2011.Pengantar Komunikasi Massa.Jakarta. Rajawali Pers

Palmer, Richard E. 2005. Hermeneutika : Teori Baru Mengenai Interpretasi. Yogyakarta. Pustaka Pelajar

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidik dan Kebudayaan. 1984.Kamus Umum Bahasa Indonesia.Jakarta. Balai Pustaka Suyanto, Bagong dan Sutinah. 2011. Metode Penelitian Sosial : Berbagai Alternatif Pendekatan. Jakarta. Kencana Prenada Media Group

Sumber Skripsi

Rachman, Haidir. 2013. Kajian Hermeneutika Teks Lagu “Kompor Meleduk”

Karya Benyamin Sueb. Universitas Nasional.

Melina, Ade Rizki. 2012. Musik Punk Sebagai Sarana Kritik. Universitas Lampung.

Nurrahim. 2009. Kritik dan Realitas Sosial dalam Musik. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.


(62)

Priastuti, Kartika Erning. 2012. Komunikasi Persuasif Guru Bimbingan dan Konseling dalam Penanganan Pelanggaran Tata Tertib oleh Siswa SMP (studi kasus pada SMP Negeri 2 Pringsewu). Universitas Lampung

Subhandian, Fachril. 2010. Tindak Tutur Persuasif Bahasa Jepang. Universitas Indonesia.

Sumber Jurnal

Sanjaya, Bima Agung A. 2013. Makna Kritik Sosial Dalam Lirik Lagu ”Bento” Karya Iwan Fals (Analisis Semiotika Roland Barthes). Volume 1/ No. 4. 183-199. E-Journal Ilmu Komunikasi

Hidayat, Rahmat. 2014. Analisis Semiotika Makna Motivasi Pada Lirik Lagu Laskar Pelangi Karya Nidji. Volume2/No.1. 243-258. E-Journal Ilmu Komunikasi

Rahmiati, Dyan. 2011.SATIRE POLITIK DALAM LAGU :“ANDAI KU GAYUS

TAMBUNAN. Volume 1/No. 1 69-78. Jurnal Ilmu Komunikasi

https://www.academia.edu/Download Sumber Internet

Gustiwana, Eka. “Cara Membuat Video Viral di Mac Dengan Teknik Speech Composing”, www.makemac.com, http://www.makemac.com/video-viral-di-mac/, diakses tanggal 26 Juli 2014, jam 01.14

Wikipedia Bahasa Indonesia,Komunikasi Musik,Ensiklopedia Bebas

http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_Musik diakses pada tanggal 24 Februari 2015, jam 19.52

Wikipedia Bahasa Indonesia,Lagu, Ensiklopedia Bebas

http://id.wikipedia.org/wiki/Lagu diakses pada tanggal 24 Februari 2015, jam 19.55

http://digilib.upnjatim.ac.id/files/disk1/4/jiptupn-gdl-meytatriwa-152-5-babii.pdf diakses pada tanggal 24 Februari 2015, jam 20.24

https://www.academia.edu/Download diakses pada tanggal 4 Maret 2015, jam 01.56


(63)

http://www.ekagustiwana.com/#!about/c24vq diakses pada tanggal 15 Maret 2015, jam 20.50

Muhlia, Hari.Profil dan Biodata Eka Gustiwana.www.harimuhlia.com http://www.harimuhlia.com/2013/06/profil-dan-biodata-eka-gustiwana.html diakses pada tanggal 15 Maret 2015, jam 20.54

https://www.academia.edu/6499896/HERMENEUTIKA_DAN_PEMAHAMAN_ SCHLEIERMACHER_AND_ARKOUN diakses pada tanggal 24 Maret 2015, jam 18.55

Rachman, Haidir. 2013. Kajian Hermeneutika Teks Lagu“Kompor Meleduk”

Karya Benyamin Sueb. Universitas Nasional

https://www.academia.edu/3432290/KAJIAN_HERMENEUTIKA_TEKS_LAGU _KOMPOR_MELEDUK_KARYA_BENYAMIN_SUEB diakses pada tanggal 24 Maret 2015, jam 19.02

Wikipedia Bahasa Indonesia,YouTube,Ensiklopedia Bebas

http://id.wikipedia.org/wiki/YouTube diakses pada tanggal 27 Maret 2015, jam 21.39

Yang perlu anda ketahui tentang YouTube. Kumpulan.info

http://kumpulan.info/tech/internet/514-youtube.html diakses pada tanggal 27 Maret 2015, jam 21.40

Pandasurya Wijaya,Indonesia diperingkat 107 negara paling korup.

www.merdeka.com, http://www.merdeka.com/dunia/indonesia-di-peringkat-107-negara-paling-korup.html diakses pada tanggal 06 April 2015, jam 00.13

Indark,Propaganda dan Media Massa,wordpress.com,

https://indark007.wordpress.com/2010/06/10/propaganda-dan-media-massa/ diakses pada tanggal 02 Juni 2015, jam 00.42


(1)

44

2 orang artis yaitu Nikita Willy dan Maudy Ayunda serta 1 grup band deVan.Tahun 2012 jingle buatan Eka menang sebagairunner-up untuk kompetisi Jingle Bank ICBC. (http://www.harimuhlia.com/2013/06/profil-dan-biodata-eka-gustiwana.html). Berikut ini adalah foto dari Eka Gustiwana :


(2)

140

BAB 6

KESIMPULAN & SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian terhadap pesan persuai dan propaganda yang terkandung di dalam lirik laguspeech composing karya Eka Gustiwana diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Makna pesan persuasi yang terkandung dalam lirik laguspeech composing yaitu himbauan atau ajakan partisipasi demokrasi, pemberantasan korupsi, dan persatuan kesatuan bangsa. Himbauan untuk partisipasi demokrasi diantaranya seperti menolak dan menghindari praktik golput dan mengikuti proses pemilu. Sedangkan pemberantasan korupsi diantaranya seperti kesadaran sikap dan perubahan pola pikir. Kemudian persatuan dan kesatuan bangsa demi kebangkitan nasional.

2. Makna pesan propaganda yang terkandung dalam lirik lagu speech composing yakni untuk mewujudkan Indonesia bebas korupsi dan pemimpin bangsa yang bersih. Indonesia bebas korupsi dapat terwujud dengan penuntasan pejabat nakal dan menghadirkan pemimpin yang jujur. Sedangkan pemimpin bangsa yang bersih akan selalu memiliki keberanian


(3)

141

dan tekad untuk memberantas korupsi dan selalu mengedepankan nasib rakyatnya.

6.2 Saran

1. Penelitian ini hanya memfokuskan pada pesan persuasi dan propaganda yang terdapat pada lirik laguspeech composingkarya Eka Gustiwana pada tahun 2014. Diharapkan ada penelitian lebih lanjut untuk meneliti makna pesan lain yang mungkin terkandung didalamnya.

2. Masyarakat sebaiknya berpartisipasi dalam setiap kegiatan demokrasi yang diselenggarakan. Masyarakat juga harus tetap menjaga persatuan dan kesatuan khususnya untuk memberantas kasus korupsi.

3. Masyarakat Indonesia khususnya pejabat harus sadar dan tidak melakukan praktek korupsi karena dapat merugikan bangsa dan negara. Pemimpin bangsa beserta jajarannya harus lebih berani dan tegas dalam mengatasi dan memberantas korupsi.

4. Pemimpin bangsa sebaiknya lebih konsen meningkatkan kesejahteraan rakyat. Khususnya terkait bidang ekonomi, pendidikan, dan kesehatan.


(4)

Daftar Pustaka

Arifin, Anwar. 2010. Ilmu Komunikasi : Sebuah Pengantar Ringkas. Jakarta. Rajawali Pers

Bashori, Akmal. 2013. Pendekatan Hermeneutika: Sebuah Paradigma dan Kerangka Metodologi.Semarang. Institut Agama Islam Negeri Walisongo

Cangara, Hafied. 2002. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada

Eriyanto. 2001. Analisis Wacana : Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta. LkiS

Mulyono, Edi. 2013.Belajar Hermeneutika.Yogyakarta. IRCiSOD Nurudin. 2011.Pengantar Komunikasi Massa.Jakarta. Rajawali Pers

Palmer, Richard E. 2005. Hermeneutika : Teori Baru Mengenai Interpretasi. Yogyakarta. Pustaka Pelajar

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidik dan Kebudayaan. 1984.Kamus Umum Bahasa Indonesia.Jakarta. Balai Pustaka Suyanto, Bagong dan Sutinah. 2011. Metode Penelitian Sosial : Berbagai Alternatif Pendekatan. Jakarta. Kencana Prenada Media Group

Sumber Skripsi

Rachman, Haidir. 2013. Kajian Hermeneutika Teks Lagu “Kompor Meleduk” Karya Benyamin Sueb. Universitas Nasional.

Melina, Ade Rizki. 2012. Musik Punk Sebagai Sarana Kritik. Universitas Lampung.

Nurrahim. 2009. Kritik dan Realitas Sosial dalam Musik. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.


(5)

(http://digilib.uin-suka.ac.id/3675/BAB%20I%2C%20V%2C%20DAFTAR%20 PUSTAKA.pdf diakses pada tanggal 24 Maret 2015, jam 20.24)

Priastuti, Kartika Erning. 2012. Komunikasi Persuasif Guru Bimbingan dan Konseling dalam Penanganan Pelanggaran Tata Tertib oleh Siswa SMP (studi kasus pada SMP Negeri 2 Pringsewu). Universitas Lampung

Subhandian, Fachril. 2010. Tindak Tutur Persuasif Bahasa Jepang. Universitas Indonesia.

Sumber Jurnal

Sanjaya, Bima Agung A. 2013. Makna Kritik Sosial Dalam Lirik Lagu ”Bento” Karya Iwan Fals (Analisis Semiotika Roland Barthes). Volume 1/ No. 4. 183-199. E-Journal Ilmu Komunikasi

Hidayat, Rahmat. 2014. Analisis Semiotika Makna Motivasi Pada Lirik Lagu Laskar Pelangi Karya Nidji. Volume2/No.1. 243-258. E-Journal Ilmu Komunikasi

Rahmiati, Dyan. 2011.SATIRE POLITIK DALAM LAGU :“ANDAI KU GAYUS

TAMBUNAN. Volume 1/No. 1 69-78. Jurnal Ilmu Komunikasi https://www.academia.edu/Download

Sumber Internet

Gustiwana, Eka. “Cara Membuat Video Viral di Mac Dengan Teknik Speech Composing”, www.makemac.com, http://www.makemac.com/video-viral-di-mac/, diakses tanggal 26 Juli 2014, jam 01.14

Wikipedia Bahasa Indonesia,Komunikasi Musik,Ensiklopedia Bebas

http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_Musik diakses pada tanggal 24 Februari 2015, jam 19.52

Wikipedia Bahasa Indonesia,Lagu, Ensiklopedia Bebas

http://id.wikipedia.org/wiki/Lagu diakses pada tanggal 24 Februari 2015, jam 19.55

http://digilib.upnjatim.ac.id/files/disk1/4/jiptupn-gdl-meytatriwa-152-5-babii.pdf diakses pada tanggal 24 Februari 2015, jam 20.24

https://www.academia.edu/Download diakses pada tanggal 4 Maret 2015, jam 01.56


(6)

Daemoo. 2012.Pengertian Lirik Lagu,daemo.blogspot.com,

http://daemoo.blogspot.com/2012/01/pengertian-lirik-lagu.html diakses pada tanggal 11 Maret 2015, jam 02.06

http://www.ekagustiwana.com/#!about/c24vq diakses pada tanggal 15 Maret 2015, jam 20.50

Muhlia, Hari.Profil dan Biodata Eka Gustiwana.www.harimuhlia.com http://www.harimuhlia.com/2013/06/profil-dan-biodata-eka-gustiwana.html diakses pada tanggal 15 Maret 2015, jam 20.54

https://www.academia.edu/6499896/HERMENEUTIKA_DAN_PEMAHAMAN_ SCHLEIERMACHER_AND_ARKOUN diakses pada tanggal 24 Maret 2015, jam 18.55

Rachman, Haidir. 2013. Kajian Hermeneutika Teks Lagu“Kompor Meleduk” Karya Benyamin Sueb. Universitas Nasional

https://www.academia.edu/3432290/KAJIAN_HERMENEUTIKA_TEKS_LAGU _KOMPOR_MELEDUK_KARYA_BENYAMIN_SUEB diakses pada tanggal 24 Maret 2015, jam 19.02

Wikipedia Bahasa Indonesia,YouTube,Ensiklopedia Bebas

http://id.wikipedia.org/wiki/YouTube diakses pada tanggal 27 Maret 2015, jam 21.39

Yang perlu anda ketahui tentang YouTube. Kumpulan.info

http://kumpulan.info/tech/internet/514-youtube.html diakses pada tanggal 27 Maret 2015, jam 21.40

Pandasurya Wijaya,Indonesia diperingkat 107 negara paling korup.

www.merdeka.com, http://www.merdeka.com/dunia/indonesia-di-peringkat-107-negara-paling-korup.html diakses pada tanggal 06 April 2015, jam 00.13

Indark,Propaganda dan Media Massa,wordpress.com,

https://indark007.wordpress.com/2010/06/10/propaganda-dan-media-massa/ diakses pada tanggal 02 Juni 2015, jam 00.42