Persepsi Mahasiswa FISIP USU Terhadap Video Parodi Vicky Prasetyo dan Zaskia Ghotic Karya Eka Gustiwana di Youtube

(1)

PERSEPSI MAHASISWA FISIP USU TERHADAP VIDEO

PARODI VICKY PRASETYO DAN ZASKIA GHOTIC KARYA

EKA GUSTIWANA DI YOUTUBE

(Studi Deskriptif tentang persepsi mahasiswa FISIP USU terhadap video parodi Vicky Prasetyo dan Zaskia Ghotic karya Eka Gustiwana di youtube)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S1) di Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Departemen Ilmu Komunikasi

O

L

E

H

STEVANY JOHANA ABADI

090904056

PROGRAM STUDI HUMAS

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(2)

2015

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan oleh: Nama : STEVANY JOHANA ABADI NIM : 090904056

Departemen : Ilmu Komunikasi

Judul : PERSEPSI MAHASISWA FISIP USU TERHADAP VIDEO PARODI VICKY PRASETYO DAN ZASKIA GHOTIC KARYA EKA GUSTIWANA DI YOUTUBE (Studi Deskriptif terhadap persepsi mahasiswa fisip usu mengenai video parodi Vicky Prasetyo dan Zaskia Ghotic karya Eka Gustiwana di youtube)

Medan, 22 Juli 2013

Dosen Pembimbing, Ketua Departemen

Ilmu Komunikasi,

Harris Wijaya, M.Sos Dra. Fatma Wardy Lubis, M.A NIP. 195307161981121001 NIP. 196208281986012001

Dekan FISIP USU,

Prof. Dr. Badaruddin, M.Si NIP. 196805251992031002


(3)

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, semua sumber baik yang dikutip

maupun dirujuk telah saya cantumkan sumbernya dengan benar. Jika

dikemudian hari saya terbukti melakukan pelanggaran (plagiat) maka saya

bersedia diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.

Nama : Stevany Johana Abadi

NIM : 090904056

Tanda Tangan :


(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmatNya, saya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Persepsi Mahasiswa FISIP USU terhadap video parodi Vicky Prasetyo dan Zaskia Ghotic karya Eka Gustiwana di youtube”.Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sumatera Utara (USU).

Saya menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan skripsi ini.

Pada kesempatan ini, saya menyampaikan ucapan terima kasih dengan setulus hati kepada semua pihak yang sudah memberi dukungan kepada saya dalam menyelesaikan skripsi ini, yakni :

1. Kedua orang tua saya yang sangat saya cintaiAyahandaH. Marso dan Ibunda Hj. Cikmah Lubis yang telah banyak memberikan bantuan dengan penuh keikhlasan dan kasih sayang yang tak terhingga demi kesuksesan saya.Abang dankakak sayaDesriyanto SH,Dewi Wahyuni, Eka RahmawatidanWidya Ningsih yang selalu memberikan dorongan dan dukungan kepada saya untuk menyelesaikan tugas akhir saya ini.

2. Kepada Bapak Dekan FISIP USU Prof. Badaruddin,M.Si beserta seluruh jajarannya.

3. Kepada Ketua Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU, Ibu Dra. Fatmawardy Lubis, M.A dan kepada Serketaris Departemen Ilmu


(5)

Komunikasi FISIP USU, Ibu Dra. Dayana, M.Si yang telah memberikan izin dalam penulisan skripsi ini.

4. Bapak Harris Wijaya, M.Sos selaku dosen pembimbing saya yang telah memberikan bimbingan dan motivasi yang berharga serta meluangkan waktu, tenaga dan kesabaran dalam membantu pengerjaan skripsi ini

5. Kepada sahabat dan sepupu yang saya sayangi yaitu Hambali yang sudah memberikan motivasi, dorongan, semangat dan membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini dan sepupu saya Rohima yang selalu menemani, memberikan semangat dan membantu saya selama proses mengerjakan skripsi ini.

6. Kepada para sahabat saya yang sama-sama berjuang untuk mendapatkan gelar Sarjana Ilmu Komunikasi, yaitu Angelia Utami dan Ase Marso serta Andri Tampubolon yang telah menyelesaikan tugas akhirnya. Terima kasih saya ucapkan untuk kebahagiaan dan kesedihan yang kita lalui bersama saat mengikuti proses belajar mengajar di FISIP USU.

7. Tidak Lupa juga saya ucapkan terima kasih kepada Informan dan Responden dalam memenuhi data penelitian skripsi ini.

Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

Medan,Juli 2015

Penulis


(6)

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Sebagai civitas akademik Universitas Sumatera Utara, saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Stevany Johana Abadi N I M : 090904056

Departemen : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas : Sumatera Utara

Jenis Karya : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Sumatera Utara Hak Bebas Royalti Non Eksklusif (Non-eksklusive Royalty- Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: PERSEPSI

MAHASISWA FISIP USU TERHADAP VIDEO PARODI VICKY PRASETYO DAN ZASKIA GHOTIC KARYA EKA GUSTIWANA DI YOUTUBE(Studi Deskriptif terhadap persepsi mahasiswa fisip usu mengenai video parodi Vicky Prasetyo dan Zaskia Ghotic karya Eka Gustiwana di youtube), beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non Eksklusif ini

Universitas Sumatera Utara berhak menyimpan, mengalih media/ format lain, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat dan

mempublikasikan tugas akhir saya tanpa meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/ pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Medan

Pada Tanggal : 04 Agustus 2015 Yang Menyatakan,


(7)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul persepsi mahasiswa FISIP USU terhadap video parodi Vicky Prasetyo dan Zaskia Ghotic karya Eka Gustiwana di youtube. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak negatif dan dampak positif dari mahasiswa terhadap video parodi Vicky Prasetyo dan Zaskia Ghotic karya Eka Gustiwana di youtube. Teori yang dianggap relevan dalam penelitian ini adalah teori Komunikasi, teori Komunikasi Massa, teori Persepsi dan teori Efek Komunikasi Massa. Adapun Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa FISIP USU Program Reguler S1 Angkatan 2012 yang pernah menonton video parodi Vicky Prsaetyo dan Zaskia Ghotic karya Eka Gustiwana di youtube, yang berjumlah sebanyak 422 orang. Dengan menggunakan rumus Tarro Yamane, diperoleh sampel sebanyak 81 orang.Adapun teknik pengumpulan data dengan menggunakan penelitian lapangan melalui kuesioner dan penelitian kepustakaan melalui literatur, sumber bacaan dan teori-teori yang relevan dalam penelitian ini. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah analisis tabel tunggal. Dari hasil yang diperoleh dalam penelitian ini ternyata bahwa video parodi Vicky Prasetyo dan Zaskia Ghotic karya Eka Gustiwana di youtube menimbulkan Persepsi negatif dari mahasiswa, hal ini dapat dilihat dari hasil persentase dari data tabel tunggal sebesar 73 orang responden (90,12%) yang menyatakan dampak negatif terhadap video parodi Vicky Prasetyo dan Zaskia Ghotic karya Eka Gustiwana di youtube.

Kata Kunci : Video parodi Vicky Prasetyo dan Zaskia Ghotic, Persepsi Mahasiswa


(8)

ABSTRACT

This study titled FISIP USU students' perceptions of the video parody Vicky Prasetyo and Zaskia Ghotic Gustiwana Eka work on youtube. The purpose of this study was to determine the impact of the negative and positive impact on the students' video parody Vicky Prasetyo and Zaskia Ghotic Gustiwana Eka work on youtube. Theories that are considered relevant in this research is the theory of Communication, Mass Communication theory, Perception theory and the theory of Mass Communication Effects. The method used in this research is descriptive method with quantitative approach. The population in this study were students FISIP USU Program S1 Regular Force in 2012 who has ever watched a video parody Vicky Prsaetyo and Zaskia Ghotic Gustiwana Eka work on youtube, which numbered as many as 422 people. By using the formula Tarro Yamane, obtained a sample of 81 orang.Adapun data collection techniques using field research through questionnaires and the research literature through literature, reading sources and theories that are relevant in this study. The data analysis techniques used are single table analysis. From the results obtained in this study it turns out that the video parody Vicky Prasetyo and Zaskia Ghotic Eka work Gustiwana on youtube cause a negative perception of the students, this can be seen from the percentage of single-table data by 73 respondents (90.12%) which states negative impact on the video parody Vicky Prasetyo and Zaskia Ghotic Gustiwana Eka work on youtube.


(9)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PERSETUJUAN... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... vi

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah... 6

1.3 Pembatasan Masalah ... 6

1.4 Tujuan Penelitian ... 7

1.5 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II. URAIAN TEORITIS 2.1 Kerangka Teori ... 8

2.1.1 Komunikasi ... 8

2.1.1.1 Tujuan dan Fungsi Komunikasi ... 14

2.1.1.2 GangguandalamKomunikasi ... 17

2.1.2 Opini ... 18

2.1.3 Opini Publik ... 19

2.1.3.1Proses Pembentukan Opini publik ... 23

2.2 KerangkaKonsep... 25

2.3 Model Teoritis... 25

2.4 Operasional Variabel ... 26

2.5 Definisi Operasional...27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 29

3.1.1 SejarahSingkat FISIP USU ... 29

3.1.2 Visi dan Misi FISIP USU ... 32

3.2 Metode Penelitian... 33

3.3 Populasi dan Sampel ... 33

3.3.1 Populasi ... 33

3.3.2 Sampel ... 34

3.3.3 Teknik Penarikan Sampel ... 35

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 38

3.5 Teknik Analisis Data... 40


(10)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Tabel Tunggal ... 42

4.1.1 Karakteristik Responden ... 43

4.1.2 Persepsi Mahasisw... 46

4.1.3 Video parodi Vicky Prasetyo ... 52

4.2 Pembahasan ... 67

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan ... 71

5.2 Saran Penelitian ... 72

DAFTAR REFERENSI... 73 LAMPIRAN


(11)

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel Halaman

Tabel2.1KonsepOperasional ... 26

Tabel 3.1PopulasiPenelitian ... 34

Tabel 3.2PenarikanSampel ... 36

Tabel 4.1JenisKelaminResponden ... 44

Tabel 4.2Departemen FISIP USU ... 44

Tabel 4.3AngkatanResponden ... 45

Tabel 4.4FrekuensiPenggunaan Bus Lintas USU ... 46

Tabel 4.5Kepercayaan Pengguna ... 47

Tabel 4.6Pemahaman Pengguna... 48

Tabel 4.7Ketertarikan Terhadap Bus Lintas USU... 49

Tabel 4.8Motivasi pengguna ... 50

Tabel 4.9Persepsi Mahasiswa ... 51

Tabel 4.10Jumlah Bus Lintas USU ... 52

Tabel 4.11Keefektifan Bus Lintas USU ... 53

Tabel 4.12Penambahan Jumlah Bus ... 54

Tabel 4.13Fasilitas Bus ... 56

Tabel 4.14Pemeliharaan Fasilitas Bus ... 57

Tabel 4.15Fasilitas Bus Pendukung Kenyamanan ... 58

Tabel 4.16Jumlah Fakultas Yang Dilalui... 59

Tabel 4.17Jalur yang DilaluiBus ... 60

Tabel 4.18Waktu Operasional Bus... 61

Tabel 4.19Jumlah Halte ... 62

Tabel 4.20Cara Mengemudi Supir ... 63

Tabel 4.21Kinerja Kernet... 64

Tabel 4.22Ketertiban ... 65


(12)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul persepsi mahasiswa FISIP USU terhadap video parodi Vicky Prasetyo dan Zaskia Ghotic karya Eka Gustiwana di youtube. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak negatif dan dampak positif dari mahasiswa terhadap video parodi Vicky Prasetyo dan Zaskia Ghotic karya Eka Gustiwana di youtube. Teori yang dianggap relevan dalam penelitian ini adalah teori Komunikasi, teori Komunikasi Massa, teori Persepsi dan teori Efek Komunikasi Massa. Adapun Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa FISIP USU Program Reguler S1 Angkatan 2012 yang pernah menonton video parodi Vicky Prsaetyo dan Zaskia Ghotic karya Eka Gustiwana di youtube, yang berjumlah sebanyak 422 orang. Dengan menggunakan rumus Tarro Yamane, diperoleh sampel sebanyak 81 orang.Adapun teknik pengumpulan data dengan menggunakan penelitian lapangan melalui kuesioner dan penelitian kepustakaan melalui literatur, sumber bacaan dan teori-teori yang relevan dalam penelitian ini. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah analisis tabel tunggal. Dari hasil yang diperoleh dalam penelitian ini ternyata bahwa video parodi Vicky Prasetyo dan Zaskia Ghotic karya Eka Gustiwana di youtube menimbulkan Persepsi negatif dari mahasiswa, hal ini dapat dilihat dari hasil persentase dari data tabel tunggal sebesar 73 orang responden (90,12%) yang menyatakan dampak negatif terhadap video parodi Vicky Prasetyo dan Zaskia Ghotic karya Eka Gustiwana di youtube.

Kata Kunci : Video parodi Vicky Prasetyo dan Zaskia Ghotic, Persepsi Mahasiswa


(13)

ABSTRACT

This study titled FISIP USU students' perceptions of the video parody Vicky Prasetyo and Zaskia Ghotic Gustiwana Eka work on youtube. The purpose of this study was to determine the impact of the negative and positive impact on the students' video parody Vicky Prasetyo and Zaskia Ghotic Gustiwana Eka work on youtube. Theories that are considered relevant in this research is the theory of Communication, Mass Communication theory, Perception theory and the theory of Mass Communication Effects. The method used in this research is descriptive method with quantitative approach. The population in this study were students FISIP USU Program S1 Regular Force in 2012 who has ever watched a video parody Vicky Prsaetyo and Zaskia Ghotic Gustiwana Eka work on youtube, which numbered as many as 422 people. By using the formula Tarro Yamane, obtained a sample of 81 orang.Adapun data collection techniques using field research through questionnaires and the research literature through literature, reading sources and theories that are relevant in this study. The data analysis techniques used are single table analysis. From the results obtained in this study it turns out that the video parody Vicky Prasetyo and Zaskia Ghotic Eka work Gustiwana on youtube cause a negative perception of the students, this can be seen from the percentage of single-table data by 73 respondents (90.12%) which states negative impact on the video parody Vicky Prasetyo and Zaskia Ghotic Gustiwana Eka work on youtube.


(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam era globalisasi berbagai macam jenis media sering digunakan oleh banyak khalayak, baik mahasiswa, pelajar, kalangan pejabat maupun masyarakat awam. Media sudah menjadi bagian kehidupan masyarakat untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan umum. Media juga sering dipakai oleh kalangan pelajar untuk mendapatkan hiburan yang menarik atau sekedar mengikuti perkembangan zaman. Media bertugas sebagai sarana yang digunakan untuk menyalurkan pesan antara komunikator ke komunikan. Jika komunikan yang menerima pesan dari komunikator berjumlah banyak dan beraneka ragam, digunakanlah media massa. Media massa merupakan media yang sering digunakan dalam penyebaran informasi kepada khalayak dengan menggunakan alat-alat komunikasi. Sejumlah media massa baik cetak maupun elektronik seperti koran, majalah, radio, televisi, film dan media internet, menyajikan berbagai peristiwa yang menarik dan memiliki nilai berita sehingga memikat perhatian khalayak. Namun di zaman modern ini dari semua media massa, media internet telah menjadi salah satu pilihan utama khalayak dalam mendapatkan informasi, hiburan dan sebagainya dengan mudah.

Munculnya media internet menghadirkan pola baru dalam masyarakat, termasuk cara masyarakat menanggapinya. Hal ini sering disebut dengan persepsi. Persepsi adalah informasi yang didapatkan seseorang dengan menggunakan indera kita. Persepsi seseorang tidak timbul begitu saja, tentu karena adanya petunjuk wajah atau mimik, tingkah laku dan pengetahuan. Peneliti memilih persepsi karena ingin mengetahui dampak yang terjadi pada mahasiswa dan pengetahuan yang didapat setelah menonton video tersebut.

Media internet dapat digunakan sebagai wadah untuk mengekspresikan karya dalam berbagai bentuk baik musik, video dan film. Hal tersebut dapat ditemukan pada salah satu media sosial yang menjadi bagian pada media internet yaitu youtube. Youtube adalah situs video-sharing paling popular saat ini, di mana para pengguna dapat memuat, menonton dan berbagi klip video secara gratis.


(15)

Pada umumnya isi dari video di youtube adalah film,video klip, TV dan video buatan sendiri. Dalam waktu yang singkat, youtube mendapat perhatian dari berbagai kalangan di seluruh dunia bahkan menjadikan internet sebagai media favorit. Perkembangan youtube yang begitu pesat dapat dilihat perkembangannya melalui 10 fakta situs terbesar di dunia yaitu youtube didirikan pada Februari 2005 oleh mantan karyawan PayPal yaitu Chad Hurley, Steve Chen dan Jawed Karim. Kantor pusat pertama youtube terletak di California dan video pertama yang di upload di youtube adalah berjudul “Me at The Zoo” yang berisikan tentang Jawed Karim di kebun binatang San Diego. Pada November 2005 dilaksanakan official launching youtube dan 8 bulan berikutnya tercatat 65.000 video baru di upload setiap harinya dengan 100 juta views per hari. Pada bulan Oktober 2006, Google inc membeli youtube dikarenakan melejitnya youtube di media sosial. Pada Juni 2008, pendapatan youtube selama 2008 diperkirakan mencapai 200 juta dolar as dan mendapatkan penghargaan “George Foster Peabody Award” karena menjadi “Speakers Corners” dan ikut berjasa dalam pengembangan demokrasi dan kebebasan berpendapat. Pada saat ini youtube menjadi situs online video provider yang paling dominan di dunia dengan menguasai 43 persen pasar. Diperkirakan 20 jam durasi video di upload ke youtube setiap menitnya dengan 6 miliar viewers per hari.

Munculnya youtube menimbulkan dualisme yang kemudian menimbulkan penerimaan dan penolakan. Berkembangnya situs youtube tidak semulus sebagaimana yang kita lihat dewasa ini. Ada banyak kontroversi yang terjadi di dalamnya. Youtube pernah diblokir oleh beberapa negara termasuk Indonesia. Ada pun di antaranya adalah adanya video yang dibuat paparazzi yang menampilkan hubungan seksual pasangan selebriti di Brazil. Maroko memblokir semua akses ke youtube karena adanya hubungan dengan grup separatis poliisario dan video yang mengkritik Raja Mohammed VI. Pada tanggal 1 April 2008, Menteri Informasi dan Komunikasi Indonesia menulis surat untuk menghapus adanya sebuah film Belanda yang diunggah melalui situs youtube yang dibuat oleh politisi Belanda, Geert Wilders. Film ini dinilai menjatuhkan harkat martabat dan derajat Agama Islam.


(16)

Kontroversi yang hadir tidak serta merta membuat penggiat youtube menghentikan langkah mereka. Banyak pihak yang kemudian memanfaatkan keberadaan Youtube seperti menjadikan youtube sebagai media promosi dimana youtube dianggap sebagai media termurah promosi. Promosi usaha yang dihadirkan dalam bentuk video memberikan keistimewaan tersendiri bagi youtube untuk menjadi pilihan terbaik untuk mengekspresikan diri ke seluruh dunia terutama masyarakat Indonesia yang mulai tergiur dengan teknologi informasi ini. Video youtube digunakan pula dalam melejitkan bisnis, beberapa perusahaan menggunakan youtube untuk menghasilkan brand awareness dan sebagian mempromosikan sebuah produk atau drive penjualan khusus untuk took ritel atau website mereka dan sebagian lagi menggabungkan youtube sebagai bagian dari produk mereka dan juga dapat merekrut karyawan. Terutama di Indonesia, youtube sangat banyak diminati masyarakat di mana orang biasa menjadi popular dan terkenal. Adapun beberapa contoh, yaitu Norman Kamaru yang berawal dari iseng mengupload video ketika ia bertugas jaga dengan menyanyikan lagu “Chaiya-Chaiya” secara lipsync, Ayu Ting Ting yang dengan paras cantiknya dan suara yang bagus menyanyikan lagu “Alamat palsu” membuat ia dikenal secara instan oleh Indonesia, Shinta Jojo yang mengupload video dengan gayanya yang lucu membuat mereka menjadi news maker.

Bukan hanya di Indonesia saja, di luar negeri juga ada beberapa yang memuat videonya dan membuat dia menjadi terkenal yaitu Justin Bieber yang berawal mengikuti event dan kejuaraan lomba menyanyi membuat ibunya mengunggah video anaknya di youtube yang kemudian secara tidak sengaja dilihat oleh manajer kenamaan di Amerika yang membuatnya jauh lebih terkenal, Gangnam Style yang seperti kita ketahui penyanyi rap asal Korea Selatan ini mencetak sejarah video online yang di tonton sebanyak 1 milyar di hampir 75 negara yang merupakan daya tarik universal yang diterima masyarakat dunia dengan lagu dan dansa kuda yang adiktif, dan DJ asal Amerika yang membuat tarian popular yang bernama “Harlem Shake” yang menjadi sangat fenomenal di dunia youtube yang di mana isi dari tarian tersebut terdapat beberapa orang yang sedang menari tidak karuan dengan diiringi lagu tersebut yang menghebohkan seluruh dunia baik kalangan pelajar, pekerja bahkan artis - artis.


(17)

Kepopuleran yang dihadirkan oleh youtube juga dimanfaatkan oleh seorang penulis lagu, produser rekaman Eka Gustiwana atau lengkapnya Eka Gustiwana Putra. Eka Gustiwana adalah seorang penulis lagu, produser rekaman dan composer ucapan pertama di Indonesia yang di mana setiap ucapan atau rekaman perkataannya diubah menjadi suatu komposisi musik. Berawal dari keisengannya, Eka mengedit berita dengan mengkombinasikan music dengan kata-kata hingga menjadi sebuah lagu. Hal ini yang membuat Eka Gustiwana mulai dikenal masyarakat luas. Kemudian Eka pun meneruskan keisengannya pada berbagai berita dan salah salah satunya adalah berita mengenai Vicky Prasetyo dan Zaskia Ghotic. Zaskia Ghotic merupakan selebriti pada dunia tarik suara. Melambungnya nama Zaskia dikarenakan trend mag yang diciptakan yaitu “goyang itik” yang popular. Bukan hanya goyangannya, lagu yang dibawakan selalu mendapatkan perhatian lebih oleh masyarakat dan menjadi jawara di berbagai stasiun tv. Namanya semakin melambung dikarenakan pertunangannya dengan Vicky Prasetyo. Vicky Prasetyo adalah mantan tunangan Zaskia Ghotic yang namanya menjadi tenar setelah beberapa kasus penipuannya terungkap oleh media. Saat ini, Vicky Prasetyo di tahan di Bulak Kapal Bekasi dengan hukuman 1,5 tahun penjara (m.tempo.co)

Sorotan tajam masyarakat terhadap Zaskia membuat Eka tertarik untuk melirik dan mengubah sebuah wawancara Zaskia dengan infotainment menjadi suatu komposisi musik yang lucu dan menghibur. Kemudian hasil karyanya dipublikasikan melalui youtube.

Video parody yang diunggah oleh speech composer ini berjudul:29 My Age Yeaaah”. Dalam jangka waktu beberapa hari, video parody ini langsung menarik perhatian dari seluruh kalangan masyarakat, terlihat dari jumlah penonton yang mencapai 2000 viewer dalam beberapa hari. Selain itu, video ini juga turut menarik perhatian para pekerja media dan dipamerkan Eka melalui acara “Yuk Keep Smile” Trans TV. Penayangan ini terus mendapat tanggapan positif dari penonton acara YKS sehingga viewer di youtube terus bertambah hingga 20.000 viewer. Hasil remix wawancara Vicky ini terdengar seperti lagu-lagu milik Bondan Prakoso dan Fade2Black meski tetap mengundang tawa. Penonton pun memberikan pujiannya untuk video berdurasi 1 menit 59 detik ini. Adapun


(18)

komentar mengenai video ini salah satunya adalah “sumpah kreatif banget yang buat ini musik dan editannya”.

Gaya bicara pedangdut Zaskia Ghotic, mantan tunangan Vicky Prasetyo menjadi perbincangan hagat dan lelucon di kalangan pegiat media sosial. Sejumlah video Vicky yang diunggah di youtube diserbu ratusan pengunjung internet. Bahasa yang di -pakai Vicky adalah bahasa yang bisa ditemukan sehari-hari di sekitar kita yang kata-katanya tidak berpola, anti kaidah, yang seolah-olah bermakna. Bahasa dan gaya bicaranya menjadi pembicaraan ketika menjawab pertanyaan dalam konferensi pers. Jawaban Vicky terbilang lucu karena menggunakan kata-kata yang tidak umum. Misalnya, dia mengungkapkan usianya 29 tahun dengan bahasa inggris “29 my age”. Kata lain yang diungkapkannya adalah kontroversi hati dan konspirasi kemakmuran serta kudeta keinginan dan statusisasi kemakmuran. Kata-kata yang diungkapkan Vicky dapat dikarenakan kecenderungan penutur bahasa Indonesia lebih senang menggunakan bahasa Inggris demi gaya dan juga faktor kemalasan dalam mencari padanan kata Indonesia.

Hadirnya video parody Vicky Prasetyo dan Zaskia Ghotic yang muncul di youtube turut menghadirkan persepsi baru dari berbagai kalangan. Pada kondisi seperti ini diperlukan kejelian setiap penikmat media untuk kritis dalam memberikan persepsi dan menyaring setiap informasi yang dihadirkan oleh berbagai media. To Entertaint merupakan fungsi komunikasi yang utama hadir dalam video parody Vicky Prasetyo dan Zaskia Ghotic, namun tidak menutup kemungkinan adanya persepsi lain yang hadir di dalam pikiran orang yang menontonnya. Secara sederhana persepsi merupakan tanggapan seseorang saat melihat atau merasakaan sesuatu dengan menggunakan panca indranya.

Dewasa ini, masyarakat sangat sensitif dengan berbagai aksi sosial yang ditampilkan di media sosial, khususnya saat suatu isu berkembang hangat di masyarakat. Sayangnya tidak semua masyarakat yang mendapatkan terpaan karya komunikasi yang menanggapi secara kritis dan membangun. Itu sebabnya kita perlu melihat bagaimana persepsi dari penikmat media sosial yang tidak hanya menikmati namun memberi pandangan yang kritis dan konstruktif.


(19)

Kontroversi terus terjadi terkait video parody Vicky Prasetyo dan Zaskia Ghotic sehingga hangat dibicarakan di masyarakat terutama di kaum muda yang merupakan pengguna aktif internet. Mengingat pentingnya daya analisis yang baik dalam menanggapi karya komunikasi, mahasiswa sebagai kaum muda dengan intelektual mereka cenderung tanggap dalam mengkritik dan memahami setiap situasi yang ada di sekitarnya. Peneliti kemudian tertarik meneliti bagaimana persepsi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) karena mahasiswa FISIP sudah banyak mendapat pandangan baru terhadap lingkungan sosialnya. Lebih spesifik lagi penelitian ini dilaksanakan pada mahasiswa FISIP angkatan 2012 yang sudah mendapat banyak materi perkuliahan yang pastinya memberi pemahaman dan kaca mata baru dalam melihat karya sosial yang ditampilkan di media, khususnya media internet. Sesungguhnya mahasiswa stambuk 2011 dan 2010 tentu memiliki daya analisis yang lebih, namun mereka akan sulit ditemui karena sudah fokus mengerjakan tugas akhir mereka. Sementara mahasiswa 2013 dan 2014 masih dalam tahap mengenal dan memperdalam pandangan mereka terhadap dunia sosial. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai bagaimana persepsi mahasiswa FISIP USU 2012 terhadap video parody Vicky Prasetyo dan Zaskia Ghotic karya Eka Gustiwana di Youtube.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka dapat dirumuskan sebagai berikut: ”bagaimana persepsi mahasiswa FISIP USU mengenai video parodi Zaskia Ghotic dan Vicky Prasetyo karya Eka Gustiwana di youtube?”

1.3Pembatasan Penelitian

Untuk memperjelas dan membatasi ruang lingkup pemasalahan yang akan diteliti agar tidak terlalu luas maka peneliti membatasi masalah sebagai berikut:

1. Penelitian dibatasi pada gambaran efek pengetahuan mahasiswa FISIP USU tentang video parodi Vicky Prasetyo dan Zaskia Ghotic.


(20)

2. Penelitian dibatasi pada gambaran efek emosional dan perasaan terhadap video parodi Vicky Prasetyo dan Zaskia Ghotic.

3. Penelitian dibatasi pada gambaran efek perubahan perilaku mahasiswa FISIP USU terhadap video parodi Vicky Prasetyo dan Zaskia Ghotic. 4. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2014 - Mei 2015.

1.4Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek dari video parodi Vicky Prasetyo dan Zaskia Ghotic karya Eka Gustiwana di Youtube.

2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi mahasiswa FISIP USU mengenai video parodi Vicky Prasetyo dan Zaskia Ghotic karya Eka Gustiwana di youtube.

3. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pesan yang terlihat dari video parodi Vicky Prasetyo dan Zaskia Ghotic.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap khasanah keilmuan di Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU mengenai persepsi mahasiswa FISIP USU mengenai video parodi Vicky Prasetyo dan Zaskia Ghotic karya Eka Gustiwana di youtube.

2. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan serta literatur penelitian komunikasi mengenai opini publik.

3. Penelitian ini kiranya dapat bermanfaat secara akademis dan praktis guna mengembangkan pengetahuan peneliti.


(21)

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1 Kerangka Teori

Teori merupakan faktor yang paling penting dalam proses penelitian. Teori diperlukan untuk membantu peneliti menerangkan fenomena sosial atau fenomena alami yang menjadi pusat perhatian. Teori merupakan himpunan konstruk atau konsep, definisi dan proporsisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan relasi yang terjadi di antara variabel sehingga dapat mempermudah dan memperjelas peneliti dalam menganalisis suatu masalah (Kriyantono, 2010: 43). Adapun teori-teori dalam penelitian ini adalah komunikasi, komunikasi massa, persepsi, youtube, dan efek komunikasi.

2.1.1 Komunikasi

Seperti yang kita ketahui bahwa manusia adalah makhluk hidup dan makhluk sosial tidak dapat hidup sendiri. Dalam kehidupannya, manusia pasti bergantung dengan orang lain karena kita saling membutuhkan dalam hal apapun yaitu melalui komunikasi. Mulai dari mahasiswa berdikusi dengan dosennya, kakak yang sedang berkelahi dengan adiknya.

Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata Latin communicatio dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama dalam arti maksudnya adalah sama makna. Menurut ahli sosiologi, ahli psikologi dan ahli politik di Amerika Serikat, Carl I. Hovland yang mengatakan bahwa ilmu komunikasi adalah upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegar asas-asas penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap. Dalam definisi khusus Carl I Hovland mengatakan bahwa komunikasi adalah proses mengubah perilaku orang lain. Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan oleh seorang komunikator kepada audiens.

Untuk memahami pengertian komunikasi di atas, para ahli komunikasi sering menambahkan paradigma yang dikemukakan oleh seorang ahli komunikasi


(22)

juga yaitu Harold Laswell dalam karyanya, The Structure and Function of Communication in Society. Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik dalam menjelaskan komunikasi adalah: Who, Says What, In which channel, To whom, With what effect yang dapat diterjemahkan antara lain:

a. Komunikator (Communicator, source, sender)

b. Pesan (message)

c. Media ( channel, media)

d. Komunikan (communicant, communicate, receiver, recipient)

e. Efek (effect, impact, influence)

Berdasarkan paradigma Lasswell dapat ditarik kesimpulan bahwa proses penyampaian pesan dari komunikator dapat disampaikan melalui media dan diterima oleh komunikan atau pendengar sehingga menimbulkan efek atau perubahan sikap dari setiap orang yang menerima pesan dari komunikator. Proses komunikasi menurut Lasswell merupakan proses yang sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari dan sangat sering dijumpai pada setiap interaksi seseorang melalui sebuah media komunikasi.

Komunikasi terjadi apabila komunikator menyampaikan pesan kepada komunikan dan pesan yang disampaikan melalui media dapat memberikan pengaruh perubahan sikap seseorang baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif, dalam arti bahwa komunikasi dapat memberikan dampak perubahan sikap seseorang baik individu maupun per kelompok (Effendy, 2005: 10).

Proses komunikasi dalam pengertiannya mengatakan bahwa proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan media dan pesan dari komunikator memberikan dampak perubahan sikap terhadap komunikan atau pendengar maupun penonton yang menerima pesan komunikator. Komunikasi adalah proses pernyataan antarmanusia. Yang dinyatakan itu adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat penyalurnya. Dalam “bahasa” komunikasi pernyataan dinamakan pesan (message). Orang yang menyampaikan pesan disebut komunikator sedangkan orang yang menerima pesan pernyataan diberi nama komunikan (audience). Untuk lebih jelasnya, komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan. Jika dianalisis pesan


(23)

komunikasi terdiri dari dua aspek, pertama isi pesan (the content of the message), kedua lambang (symbol). Konkretnya isi pesan itu adalah pikiran atau perasaan, lambang adalah bahasa (Effendy, 2003: 28).

Komunikasi juga diartikan sebagai suatu hubungan kontak antar manusia baik secara individu maupun kelompok (Effendy, 2006: 12). Komunikasi dapat diartikan sebagai hubungan untuk menyampaikan informasi kepada pendengar individu maupun khalayak untuk memberikan pengaruh positif kepada yang mendengar dan melihatnya.

2.1.2 Tujuan dan Fungsi Komunikasi

Pentingnya komunikasi dalam kehidupan memiliki tujuan, sehingga dapat diketahui untuk apa komunikasi dilakukan. Secara umum, tujuan komunikasi (Effendy, 2005: 8) ialah:

1) Mengubah sikap (to change the attitude)

2) Mengubah opini/ pendapat/ pandangan (to change the opinion) 3) Mengubah perilaku (to change the behaviour)

4) Mengubah masyarakat (to change the society)

Dengan adanya komunikasi dapat membentuk sikap seseorang serta bagaimana sikap itu dapat berubah, sebab melalui proses komunikasi dapat memengaruhi tindakan seseorang, misalnya seorang anak yang memiliki sikap tidak patuh dan suka melawan kepada kedua orang tuanya, namun bisa saja anak tersebut menjadi patuh dan taat terhadap orang tuanya, karena hasil belajar dari pengalaman dalam faktor lingkungan yang menyebabkan si anak memiliki perubahan dalam sikapnya.

Sama halnya dengan mengubah opini, perilaku dan mengubah masyarakat. Manusia dapat saling mengemukakan opininya dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing individu/kelompok, sehingga melalui komunikasi mereka dapat mengambil keputusan yang tepat serta mengubah perilaku mereka menjadi pribadi yang lebih baik. Namun tidak mudah untuk mengubah masyarakat, sebab perlu komunikasi yang lebih dekat dan menyeluruh seperti komunikasi penyuluhan mengenai Keluarga Berencana (KB) dalam sebuah desa,


(24)

agar informasi-informasi mengenai hal tersebut dapat diterima seluruhnya oleh masyarakat bahwa pentingnya untuk ber-KB dalam sebuah keluarga. Begitu juga dengan kegiatan bergotong-royong di sebuah desa, dilakukan demi tercapainya hubungan yang harmonis antar penduduk desa dan menciptakan desa yang bersih nan indah. Adanya ilmu pengetahuan memungkinkan orang bersikap dan bertindak sebagai anggota masyarakat menyebabkan mereka sadar akan fungsi sosialnya sehingga menjadi aktif dalam masyarakat.

Sedangkan fungsi komunikasi menurut Harold D. Laswell (Effendy, 2003: 27) yaitu:

1) Manusia mengamati lingkungannya, baik lingkungan internal maupun eksternal untuk terhindar dari ancaman dan nilai masyarakat yang berpengaruh.

2) Terdapat korelasi unsur-unsur masyarakat dalam menanggapi lingkungannya

3) Penyebaran warisan sosial, dalam hal ini berperan sebagai pendidik dalam kehidupan rumah tangga maupun sekolah untuk meneruskan warisan sosial pada keturunan selanjutnya.

Lebih singkatnya, fungsi komunikasi itu (Effendy, 2005: 8) ialah: 1) Menginformasikan (to inform)

2) Mendidik (to educate) 3) Menghibur (to entertain) 4) Mempengaruhi (to influence)

Penjelasan dari fungsi-fungsi tersebut ialah komunikasi tentunya memberikan informasi mengenai sesuatu hal yang kita inginkan, sehingga kita bisa mengetahuinya. Misalnya, dalam lingkungan sekolah, seorang guru menjelaskan mengenai pelajaran kepada siswa-siswanya, sehingga dalam proses belajar mengajar tersebut para siswa menjadi tahu tentang apa yang diterangkan oleh gurunya. Dan secara langsung, guru telah mendidik sehingga memengaruhi para siswanya untuk rajin belajar, baik di rumah maupun di sekolah. Acara komedi di televisi, buku cerita lucu, perform seorang badut dan pesulap dalam sebuah pesta ulang tahun dan sebagainya, itu semua dilakukan untuk penyegaran semata dan sebagai kesenangan individu maupun kelompok.


(25)

Pengertian Komunikasi massa adalah komunikasi yang dilakukan melalui media massa baik media cetak maupun elektronik. Dengan demikian, media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan pesan secara bersamaan dan cepat kepada audiens yang berkelompok maupun individu. Bahkan media mampu menyampaikan pesan pada waktu yang bersamaan.

Josep A Devito, (dalam Nurudin, 2011: 11), mendefinisikan komunikasi yaitu, “First, mass communication is communication addressed to masses, to an

extremely large audience. This does not means that the audience includes all people or everyone who reads or everyone who watches television; rather it means an audience that is large and generally rather poorly defined. Second, mass communication is perhaps most easily and most logically defined by its

forms, television, radio, news paper, magazines, films, books, and tapes.” Dari kutipan di atas dapat diterjemahkan bisa berarti, “pertama, komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak berarti bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang membaca atau semua orang yang menonton televisi, agaknya ini tidak berarti pula bahwa khalayak itu besar dan pada umumnya agak sukar untuk didefinisikan. Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar audio atau visual. Komunikasi massa barangkali akan lebih mudah dan lebih logis bila didefinisikan menurutnya bentuknya; televisi, radio, surat kabar, majalah, film, buku dan pita.

2.2.1 Fungsi Komunikasi Massa

Secara garis besar pengertian fungsi komunikasi massa adalah menyampaikan pesan melalui media massa yang digunakan. Namun secara spesifik Burhan Bungin dalam bukunya “Sosiologi Komunikasi” (2008: 79) menjelaskan beberapa fungsi dari komunikasi massa, sebagai berikut:

1. Fungsi Pengawasan

Fungsi pengawasan ini dapat berupa peringatan dan kontrol sosial maupun kegiatan persuasif sebagai aktivitas preventif. Dalam hal ini ada upaya memberi reward dan punishment kepada masyarakat. Media massa dapat memberikan reward kepada masyarakat yang bermanfaat dan fungsional


(26)

bagi anggota masyarakat lainnya, namun akan memberi punishment apabila aktivitasnya tidak bermanfaat bahkan merugikan fungsi sosial lainnya pada masyarakat.

2. Fungsi Social Learning

Fungsi utama dari komunikasi massa melalui media adalah dengan melakukan pendidikan sosial kepada seluruh masyarakat. Media massa berfungsi untuk memberikan informasi dan berita kepada masyarakat di mana komunikasi massa sedang berlangsung. Komunikasi massa dimaksudkan agar proses informasi itu berlangsung efektif dan efisien dan sampai secara bersamaan di tengah-tengah masyarakat.

3. Fungsi Penyampaian Informasi

Komunikasi massa yang menggunakan media massa memiliki kegunaan utama yaitu menjadi proses penyampaian informasi kepada publik. Komunikasi massa memungkinkan informasi dari institusi publik dapat sampai kepada masyarakat luas dalam waktu cepat sehingga fungsi informatif dapat sampai dalam waktu cepat.

4. Fungsi Hiburan

Komunikasi massa dapat digunakan sebagai media hiburan, karena komunikasi massa selalu menggunakan media massa sehingga fungsi hiburan yang ada pada media massa juga bagian dari fungsi komunikasi massa. Fungsi hiburan sebenarnya tidak lepas dari fungsi-fungsi lainnya dalam komunikasi massa.

2.2.2 Ciri-Ciri Komunikasi Massa

Melalui definisi-definisi komunikasi massa tersebut, dapat diketahui ciri-ciri komunikasi massa. Menurut Effendy setidaknya terdapat lima ciri-ciri dari komunikasi massa (Fajar, 2009: 226) adalah:

1) Komunikasi massa berlangsung satu arah

2) Komunikator pada komunikasi massa melembaga 3) Pesan pada komunikasi massa bersifat umum 4) Media massa menimbulkan keserempakan


(27)

Dalam komunikasi massa berlangsung satu arah (one-way communication) tidak terdapat arus balik atau arus balik tertunda (delayed feedback) kepada komunikator, karena melalui media massa maka komunikator dan komunikannya tidak dapat melakukan kontak langsung. Arus balik tidak dapat diketahui oleh komunikator dengan seketika, hanya dapat diketahui setelah proses komunikasi itu terjadi. Jika pun terdapat arus balik, maka hal ini jarang sekali terjadi, sehingga harus melakukan perencanaan dan persiapan.

2.2.3 Persepsi

Persepsi adalah proses internal yang memungkinkan kita memilih, mengorganisasikan, dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita dan proses tersebut mempengaruhi perilaku (Mulyana, 2007: 179). Secara etimologis, persepsi atau dalam bahasa inggris perception berasal dari bahasa latin

perception, dari percipere, yang artinya menerima atau mengambil (Sobur, 2003: 445). Persepsi dalam arti sempit ialah penglihatan, bagaimana cara seseorang melihat sesuatu, sedangan dalam arti sempit ialah pandangan atau pengertian, sedangkan dalam artian luas ialah pandangan atau pengertian yaitu bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu (Sobur, 2003: 445)

Sementara Joseph A.Devito mendefinisikan persepsi sebagai proses yang memungkinkan kita sadar akan banyaknya yang mempengaruhi indra kita. Brian Fellows juga mendefinisikan persepsi sebagai proses yang memungkinkan kita memperoleh kesadaran menerima dan menganalisis informasi (Mulyana, 2007: 180).

2.2.1 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Persepsi

Persepsi seseorang tidak timbul begitu saja, tentu ada faktor-faktor yang mempengaruhinya. David Krech dan Richard S, Crutchfield (1977) (dalam Rakhmat, 2001: 58) menyebutnya sebagai berikut :

1. Faktor Fungsional

Faktor fungsional berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu dan hal-hal lain yang termasuk apa yang kita sebut sebagai faktor-faktor personal. Yang menentukan persepsi bukan jenis atau bentuk stimuli, tetapi karakteristik orang yang memberikan respons pada stimuli tersebut. Dari sisi Krech dan


(28)

Cruthfield merumuskan dari persepsi yang pertama yaitu: persepsi bersifat selektif. Ini berarti bahwa objek-objek yang memenuhi tujuan individu yang melakukan persepsi.

2. Faktor Struktural

Faktor struktural berasal semata-mata dari sifat stimuli fisik dan efek-efek saraf yang ditimbulkannya pada sistem saraf individu. Dari sisi Krech dan Cruthfield melahirkan persepsi yang kedua yaitu: medan perseptual dan kognitif selalu diorganisasikan dan diberi arti.

3. Faktor Situasional

Faktor ini banyak berkaitan dengan bahasa nonverbal. Petunjuk prosemik, petunjuk kinesik, petunjuk wajah, petunjuk paralinguistik adalah beberapa dari faktor-faktor situasional yang mempengaruhi.

4. Faktor Personal

Faktor personal terdiri atas pengalaman, motivasi dan kepribadian. Pengalaman bertambah melalui rangkaian peristiwa yang pernah dihadapi. Sementara motivasi adalah faktor yang mempengaruhi stimuli yang akan diproses. Sedangkan kepribadian adalah ragam pola tingkah laku dan pikiran yang memiliki pola tetap yang dapat dibedakan dari orang lain yang merupakan karakteristik seorang individu.

2.3 Youtube

Youtube merupakan situs video yang menyediakan berbagai informasi berupa gambar bergerak dan bisa diandalkan. Situs ini memang disediakan bagi mereka yang ingin melakukan pencarian informasi video dan menontonnya langsung. Kita juga bisa berpartisipasi mengunggah video ke server youtube dan membaginya ke seluruh dunia (Baskoro, 2009: 58).

Youtube adalah sebuah situs video-sharing paling popular saat ini. Para pengguna dapat memuat, menonton dan berbagi klip video secara gratis. Ibarat sebuah pedang yang sangat tajam, sisi baiknya youtube sangat menguntungkan, sedangkan sisi lain juga dapat merugikan para pengguna.


(29)

Youtube diprakarsai oleh tiga orang mantan pegawai perusahaan Paypal yaitu Chad Hurley, Steve Chen dan Jawed Karim. Hurley merupakan alumnus design di University Indiana Pennsylvania, sedangkan Chen dan Karim alumnus ilmu komputer di University Illinois Urbana-Champaign. Nama domain Youtube.com sendiri diaktifkan pada 15 Februari 2005 dan pada bulan-bulan berikutnya Youtube mulai dibangun. Mereka mempublikasikan preview dari website tersebut pada Mei 2005 atau 6 bulan sebelum launching secara resmi (http://www.youtube.com).Youtube merupakan penyedia video online terbesar di AS dengan market share 43% dan lebih dari 6 miliar video dilihat di bulan Januari 2009 (http://www.comscore.com).

Tingginya jumlah penonton dan video di Youtube, wajar jika Youtube menjadi bagian dalam budaya internet. Kebebasan setiap orang menikmati komputer pribadi mereka tanpa intervensi dari pemerintah mampu menyajikan berita dari sudut pandang yang lebih variatif.

Semua orang dapat menyiarkan kabar di Youtube. Bahkan ada beberapa berita yang hanya disiarkan lewat Youtube dikarenakan bebasnya orang untuk meng-upload video mereka sendiri. Karena tujuan utama Youtube adalah sebagai tempat bagi setiap orang (tidak peduli tingkat keahliannya) untuk meng-upload dan membagikan pengalaman mereka kepada orang lain (Yogapratama, 2009: 3).

Penggunaan situs youtube terbilang cukup mudah, bahkan bagi pengguna yang bukan anggota dari pembuat youtube tersebut. Dimulai dari kita membuka situs youtube, kita akan disambut oleh halaman youtube. Halaman youtube adalah langkah pertama untuk masuk ke dalam dunia youtube dan halaman ini berisikan video-video yang sedang dilihat saat ini, video-video yang dipromosikan dan video berfitur dan iklan-iklan bagus yang jumlahnya relative sedikit.

Seperti yang kita ketahui, dari banyaknya isi dari youtube yang lagi diminati audience terdapat salah satu diantaranya adalah video parody yang sering dipublikasikan pengguna ke dalam youtube dan dilihat oleh masyarakat yang berisikan hasil dari berita mengenai tingkah laku artis yang diubah menjadi sebuah hiburan.


(30)

2.3.1 Efek Komunikasi Massa

Efek komunikasi massa adalah jelas dan nyata. Kita dapat melihat pada diri kita sendiri ada tedapat beberapa persen materi pembicaraan yang kita kemukakan setiap hari berasal dari atau didasarkan pada saluran komunikasi massa(radio, televise, majalah, surat kabar, internet, buku, kaset atau CD) dan beberapa persen juga yang tidak. Materi pembicaraan yang dilakukan lebih banyak berdasarkan informasi yang didapatkan dari saluran komunikasi massa.

2.3.1.1Jenis-Jenis Efek

Efek komunikasi massa bisa dibagi menjadi beberapa bagian. Secara sederhana Keith R Stamm dan John E Bowes (1990) membagi kedua bagian besar. Pertama, efek primer yang meliputi terpaan, perhatian dan pemahaman. Kedua, efek sekunder yang meliputi perubahan tingkat kognitif(perubahan pengetahuan dan sikap) dan perubahan perilaku (menerima dan memilih)(Nurudin : 193).

a) Efek Primer

Contohnya adalah bagaimana persepsi atau pendapat khalayak saat pertama kali menonton video parody tersebut dan apakah reaksi mereka saat melihat isi dari video tersebut?

b) Efek Sekunder

Contohnya adalah bagaimana persepsi dan pendapat khalayak setelah menonton video Vicky Prasetyo dan Zaskia Ghotic berulang ulang kali?

2.3.1.2Teori-Teori Efek

Sejarah teori teori efek dimulai pada tahun 1930-an dengan munculnya motion picture(gambar bergerak) yang sampai saat ini, taksiran rentang waktu efek komunikasi massa beragam versi tetapi paling tidak dikenal tiga efek dalam komunikasi massa yaitu efek tak terbatas (unlimited effects), diikuti efek terbatas (limited effects) dan efek moderat (not so limited effects)( Nurudin : 200). Adapun rentang waktunya adalah sebagai berikut :


(31)

1. 1930-1950 Efek Tak Terbatas 2. 1950-1970 Efek Terbatas 3. 1970-1980-an Efek Moderat

Dugaan adanya efek komunikasi massa sebenarnya juga beragam. Ada sejumlah alasan yang melatarbelakanginya:

(1) Jenis efek yang dipelajari telah berubah (2) Metode pelajaran yang telah berubah

(3) Kondisi yang telah diubah. Sejarah awal studi tentang efek lebih cenderung melihat dari segi sikap dan perilaku.

1. Efek Tidak Terbatas

Efek tidak terbatas ini bukan berarti benar tidak terbatas karena sebelumnya hanya digunakan untuk membagi rentang waktu efek komunikasi massa yang popular pada tahun 30an sampai tahun 50an. Efek ini mengatakan bahwa media massa punya efek yang besar ketika menerpa audience/penonton. Efek tak terbatas ini didasarkan pada teori atau model peluru atau jarum hipodermik. Menurut asumsi efek ini, media massa mempunyai kekuatan yang luar biasa. Inilah yang mendasari bahwa media massa mempunyai efek terbatas. Efek ini didasarkan pada asumsi-asumsi sebagai berikut:

(1) Ada hubungan yang langsung antara isi pesan dengan efek yang ditimbulkan. (2) Penerima pesan tidak mempunyai sumber sosial dan psikologis untuk menolak upaya persuasif yang dilakukan media massa.

Efek tak terbatas ini muncul dari perspektif psikologi dan sosiologi. Ilmu psikologi memandang individu sebagai makhluk yang tidak rasional dan dalam perilakunya secara luas dikontrol oleh instingnya. Sedangkan menurut ilmu sosiologi, masyarakat massa dianggap tidak melakukan hubungan antar personal. Adapun bukti yang memperlemah posisi efek tak terbatas ini salah satunya adalah studi yang diprakarsai oleh Hovland dan rekannya di Yale University yang menunjukkan bahwa komunikasi massa mempunyai variasi pengaruh dan bukan satu seperti yang diasumsikan efek tak terbatas.


(32)

Efek tak terbatas masih diyakini punya pengaruh yang kuat dalam “membentuk” benak audience. Ada beberapa hal yang bisa dijadikan alasan, yaitu:

a. Redundancy (pengulangan)

Pengulangan sering dilakukan oleh iklan-iklan di televisi khususnya, artinya iklan itu diulang-ulang sampai tiga kali dalam durasi 30 detik. Harapan pemasang iklan itu agar iklan yag disiarkan berdampak pada diri penonton televisi dan juga tidak hanya pada tayangan iklannya, tetapi dialog yang dilakukan pemeran iklan tersebut. Pengulangan dilakukan agar terjadi efek nyata pada diri komunikan. Salah satu sisi, pengulangan menjadi bukti nyata bahwa komunikan tidak punya kekuatan untuk menolak pesan media massa sedangkan di sisi lain, media massa mempunyai kekuatan yang luar biasa. Jadi efek tak terbatas bisa terjadi karena terjadi pengulangan dalam pesan-pesan yang disebarkannya.

b. Mengidentifikasi dan memfokuskan pada audience tertentu yang ditargetkan. Cara lain yang bsa dijadikan alasan munculnya efek tak terbatas adalah jika suatu media ditujukan pada sasaran tertentu dan akan merasa bahwa program yang disiarkan mewakili dirinya sehingga perlu ditiru.

2. Efek Terbatas

Efek terbatas awalnya diperkenalkan oleh Joseph Klaper yang pernah menulis disertasi dan mempublikasikannya dengan judul “Pengaruh Media Massa” pada tahun 1960. Klaper menyimpulkan bahwa media massa mempunyai efek terbatas berdasarkan penelitiannya pada kasus kampanye publik, kampanye politik dan percobaan pada desain pesan yang bersifat persuasif. Dalm pandangan Klaper, hasil dari semua penelitian ini bisa dikemukakan dalam satu kesimpulan yaitu ketika media menawarkan isi yang diberitakan ternyata hanya sedikit yang bisa mengubah pandangan dan perilaku audience.

Joseph Klaper dalam buku The Effect of Mass Commmuncation(1960) menunjukkan faktor psikologis dan sosial ikut berpengaruhi dalam proses


(33)

penerimaan pesan dari media massa. Faktor tersebut antara lain proses seleksi, proses kelompok, norma kelompok dan keberadaan pemimpin opini. Ada dua alasan yang bisa dikemukakan mengapa efek terbatas bisa terjadi, yaitu rendahnya terpaan media massa dan perlawanan.

3. Efek Moderat

Model efek moderat ini mempunyai implikasi positif bagi pengembangan studi media massa. Bagi para praktisi komunkasi, akan menggugah kesadaran baru bahwa sebelum sebuah pesan disiarkan perlu direncanakan dan diformat secara matang dan lebih baik. Sebab bagaimanapun juga, pesan tetap mempunyai dampak tetapi pesan juga tidak serta merta diterima audience dengan begitu saja. Artinya ada banyak variabel yang ikut mempengaruhi proses penerimaan pesan. Ini artinya efek dipunyai media massa, tetapi penerimaan efek itu juga dipengaruhi faktor lain (tingkat pendidikan, lingkungan sosial, kebutuhan, sistem nilai yang dianutnya). Jadi bisa dikatakan bahwa semakin tinggi pendidikan inividu semakin selektif untuk menerima pesan-pesan yang berasal dari media massa.

2.3.1.3Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efek

Wujud efek bisa berwujud dalam tiga hal yaitu efek kognitif, efek afektif dan efek behavioral. Dalam perkembangan komunikasi saat ini, proses pengaruh tersebut tidak dapat berdiri sendiri(Nurudin : 214). Dengan kata lain, ada beberapa faktor yang ikut mempengaruhi proses penerimaan pesan.

Ada 2 faktor utama yang bisa diperbincangkan yakni faktor individu dan faktor sosial, yaitu:

a. Faktor Individu

Faktor individu yang ikut berpengaruh pada proses penerimaan pesan lebih banyak dipengaruhi oleh pemikiran psikologi. Seorang psikologi akan melihat faktor pribadi sesorang ikut menentukan proses efek yang terjadi. Ada banyak faktor pribadi yang ikut mempengaruhi proses komunikasi antara lain


(34)

selection attention, selective perception, selective retention, motivasi dan pengetahuan, kepercayaan, pendapat, nilai dan kebutuhan, pembujukan, kepribadian dan penyesuaian diri.

b. Faktor Sosial

Seperti yang kita ketahui kalau psikolog melihat faktor pribadi yang ikut mempengaruhi efek media massa yang terjadi diri audience lain dengan sosiolog. Sosiolog lebih melihat individu sebagai gejala sosial. Artinya, bagaimana individu tersebut berhubungan dengan orang lain. Ada faktor yang ikut mempengaruhi proses penerimaan pesan adalah umur dan jenis kelamin, pendidikan dan latihan, pekerjaan dan pendapatan, agama dan tempat tinggal.

2.3.1.4Efek Pesan Media Massa

Penelitian tentang efek pesan ini menjadi pusat perhatian berbagai pihak baik para praktisi maupun para teoretisi. Mereka berusaha untuk mencari dan menemukan media yang paling efektif untuk mempengaruhi orang banyak. Efek pesan media massa meliputi efek kognitif, efek afektif dan efek behavioral(Ardianto,2004 : 51).

a. Efek Kognitif

Efek kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya informatif bagi dirinya. Efek kognitif ini membahas tentang bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitifnya.

b. Efek Afektif

Efek ini bisa dikatakan lebih tinggi dari efek kognitif dikarenakan tujuannya bukan sekedar memberitahu khalayak tentang sesuatu, tetapi lebih dari itu dan khalayak diharapkan dapat turut merasakan perasaan iba, terharu, sedih, gembira, marah. Contohnya adalah setelah mendengar dan menonton video parodi Vicky Prasetyo dan Zaskia Ghotic, maka muncullah perasaan lucu, kesal atau emosi. Dari banyaknya perasaan yang digunakan dalam efek ini, para peneliti berhasil menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas ransangan emosional pesan media massa, yang antara lain: suasana emosional, skema


(35)

kognitif, suasana terpaan, predisposisi individual dan identifikasi khalayak dengan tokoh dalam media massa.

c. Efek Behavioral

Efek behavioral adalah akibat yang timbul pada diri khalayak dalam bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan.

2.4 Kerangka Konsep

Kerangka sebagai hasil pemikiran yang rasional merupakan uraian yang bersifat kritis dan memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai. Konsep adalah generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu, sehingga dapat dipakai untuk menggambarkan berbagai fenomena yang sama untuk menjelaskan variabel-variabel yang akan diteliti (Bungin, 2005: 57). Konsep juga merupakan abstraksi yang dibentuk dengan menggeneralisasikan hal-hal khusus (Lubis, 1998: 10). Kerangka konsep dari suatu gejala sosial yang memadai diperlukan untuk menyelesaikan masalah penelitian dengan cara yang jelas dan dapat diuji, karena variabel-variabel yang penting harus didefinisikan dengan jelas (Rakhmat, 2004: 12).

Adapun komponen yang digunakan dalam penelitan ini adalah: Persepsi mahasiswa FISIP USU terhadap video parodi Vicky Prasetyo dan Zaskia Ghotic karya Eka Gustiwana di Youtube. Berdasarkan komponen tersebut, maka terbentuklah suatu skema model teoritis penelitian, sebagai berikut:

Gambar 2 Kerangka Konsep

Persepsi Mahasiswa FISIP USU

Video Parodi Vicky Praseyto dan Zaskia Ghotic karya Eka


(36)

2.5 Operasional Konsep

Konsep yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Tayangan Video Parodi Vicky Prasetyo dan Zaskia Ghotic karya Eka

Gustiwana di Youtube

2. Persepsi mahasiswa FISIP USU. 3. Karakteristik responden.

Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah jenis kelamin, departemen, angkatan dan frekuensi menonton.

Agar konsep penelitian dapat diukur maka konsep penelitian harus dijelaskan ke dalam konsep operasional serta dijelaskan parameter atau indikator-indikatornya. Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep yang telah diuraikan, maka untuk lebih memudahkan penelitian perlu dibuat operasionalisasi konsep sebagai berikut:


(37)

Tabel 2

Konsep Operasional

Konsep Operasional Operasionalisasi Konsep 1. Video Parodi Vicky Prasetyo dan

Zaskia Ghotic karya Eka Gustiwana di Youtube

2. Persepsi Mahasiswa FISIP USU

3. Karakteristik Responden

1) Efek Kognitif 2) Efek Afektif 3) Efek Behavioral

1) Faktor Fungsional 2) Faktor Struktural 3) Faktor situasional 4) Faktor Personal

1) Jenis kelamin 2) Departemen 3) Angkatan

4) Frekuensi menonton video

2.6 Definisi Operasional

Definisi Operasional merupakan suatu penjabaran yang lebih lanjut mengenai konsep-konsep yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep. Untuk memudahkan peneliti dalam meletakkan konsep-konsep dalam dataran operasional maka dibuat beberapa definisi operasional sebagai berikut:

1. Video parodi Vicky Prasetyo dan Zaskia Ghotic

a. Efek kognitif adalah pengetahuan yang diterima oleh mahasiswa mengenai video tersebut

b. Efek Afektif adalah sesuatu yang dirasakan oleh mahasiswa setelah melihat video tersebut.

c. Efek Behavioral adalah efek yang akan terjadi pada mahasiswa setelah menonton video tersebut.


(38)

2. Persepsi Mahasiswa FISIP USU

a. Faktor Fungsional adalah karakteristik mahasiswa yang menjadi objek penelitian dalam memberikan respon setelah melihat video tersebut. b. Faktor Struktural adalah pendapat dan pemikiran mahasiswa setelah

melihat isi video parodi tersebut.

c. Faktor Situasional adalah reaksi mimik atau ekspresi mahasiswa terhadap video parodi tersebut.

d. Faktor Personal adalah pendapat yang melatar belakangi video tersebut.

3. Karakteristik Responden

a. Jenis kelamin dari mahasiswa FISIP USU, yaitu perempuan dan laki – laki.

b. Departemen Program Reguler S1 yang ada di FISIP USU, yakni Administrasi Negara, Antropologi, Ilmu Komunikasi, Ilmu Politik, Kesejahteraan Sosial, Sosiologi dan Administrasi Niaga/Bisnis.

c. Angkatan yaitu mahasiswa FISIP USU angkatan 2012

d. Frekuensi menonton video yaitu frekuensi mahasiswa FISIP USU yang pernah menonton video parodi


(39)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara yang terletak di Jl. Dr. A. Sofyan No. 1 Kampus USU, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan, dengan No. Telp. (061) 8211965 dan Fax. 8217168.

3.1.1 Sejarah Singkat FISIP USU

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sumatera Utara merupakan fakultas kesembilan di lingkungan Universitas Sumatera Utara yang berdiri pada tahun 1980. Saat itu, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara masih merupakan Jurusan Pengetahuan Masyarakat pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, dan setahun lamanya berubah menjadi Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial (IIS). Berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 36 Tahun1982, Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial resmi menjadi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, dengan menggunakan gedung perkuliahan di Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Sumatera Utara.

Meskipun FISIP USU baru resmi terbentuk, tetapi cikal bakal FISIP USU sudah muncul, yaitu berdasarkan Surat Keputusan Rektor USU Nomor 1181/PT.05/C.80 pada tanggal 1 Juli 1980, dengan mengadakan perkuliahan pertamakalinya dilakukan pada tanggal 18 Agustus 1980. Jumlah mahasiswa yang berhasil dalam mengikuti ujian SIPENMARU bulan Juli 1980 yaitu sebanyak 75 orang (Hutapea, 2010: 62).

Namun, dalam proses perkembangannya tidak semua pembentukan jurusan di FISIP dibuka secara bersamaan, disebabkan oleh ketersediaan para staf pengajar dan didasarkan pada pilihan mahasiswa yang disesuaikan dengan kebutuhan dalam bidangnya masing-masing. Berdasarkan hal itu, pada tahun ajaran 1980/1981, FISIP USU hanya membuka 2 (dua) jurusan saja, yaitu jurusan Ilmu Komunikasi dan jurusan Ilmu Administrasi Negara. Pada tahun ajaran 1983/1984, FISIP USU membuka lagi jurusan lainnya, yaitu jurusan Sosiologi,


(40)

jurusan Kesejahteraan Sosial dan menerima jurusan Antropologi dari Fakultas Sastra.

Berdasarkan dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I Nomor 0535/0/83 tentang jenis dan jumlah jurusan pada fakultas-fakultas di lingkungan Universitas Sumatera Utara,FISIP USU dinyatakan mempunyai enam (6) jurusan, yaitu :

1. Jurusan Sosiologi

2. Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial 3. Jurusan Antropologi

4. Jurusan Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU) 5. Jurusan Ilmu Administrasi

6. Jurusan Ilmu Komunikasi

Dengan adanya pertimbangan bahwa jurusan MKUD bukanlah suatu disiplin ilmu yang berdiri sendiri, maka jurusan tersebut akhirnya diputuskan untuk diserahkan di luar FISIP USU dengan mengelola mata kuliah yang termasuk pada Mata Kuliah Dasar Umum. Perkembangan selanjutnya, FISIP USU mengusulkan agar membuka program Diploma I dan Diploma III. Pada tahun 1996 berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Pendidikan Tinggi Nomor 104/dikti/Kep/1996 dan Nomor 105/dikti/Kep/1996, program Diploma 1 Perpajakan dan Program D3 Perpajakan dinyatakan secara resmi berada di bawah naungan FISIP USU.

Sesuai dengan Surat Keputusan Dikti No. 108/Dikti/Kep/2001 pada tanggal 30 April 2001, FISIP USU menambah 1 (satu) program studi baru yaitu Ilmu Politik. Dengan demikian, jurusan yang berada di bawah naungan FISIP USU hingga saat ini ialah Departemen Ilmu Administrasi yang dibagi ke dalam Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis, Departemen Ilmu Komunikasi, Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial, Departemen Sosiologi, Departemen Antropologi, Departemen Ilmu politik, Program Studi Diploma III Administrasi dan Perpajakkan, Pogram Studi S2 Megister Studi Pembangunan (http://fisip.usu.ac.id).


(41)

3.1.2 Visi FISIP USU

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara memiliki visi, yaitu “Menjadi Pusat Pendidikan dan Rujukan Bidang-Bidang Ilmu Sosial dan Politik di Wilayah Barat”(http://fisip.usu.ac.id).

3.1.3 Misi FISIP USU

Misi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara ialah, sebagai berikut :

1) Menghasilkan Alumni dengan skala kualitas global dan menjadi pusat riset, kajian dalam studi ilmu sosial dan politik.

2) Menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dengan seluruh

stakeholders dan mitra pendidikan. Misi ini berhubungan dengan fungsi relasi yang harus dibangun oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara sebagai suatu organisasi profesional pendidikan. Bentuk kolaborasi dengan organisasi lain perlu dijajaki dengan sikap open minded dan profesional. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara harus mampu melihat peluang kerjasama yang ditawarkan atau malah mampu menawarkan kerjasama tersebut pada pihak lain.

3) Membentuk lingkungan kerja sehat, harmonis dan profesional bagi staf dan mitra kerja. Misi ini berhubungan dengan azas profesionalitas dalam menjalankan pekerjaan. Lingkungan dan suasana kerja yang dibangun harus memperhatikan situasi fisik dan psikologis seluruh civitas akademika. Harus ada mekanisme yang mampu membangun suasana tersebut. Prinsip Profesionalitas juga harus didukung dengan prinsip persaudaraan dan pertemanan (makna positif) dengan kemampuan bisa menempatkan dan menjalankan fungsi masing-masing.

4) Menjadi Institusi bagi kepentingan publik. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara sangat potensial sebagai institusi pendidikan yang membawa misi di atas dengan melihat pengalaman-pengalaman yang telah dilalui oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara sendiri (http://fisip.usu.ac.id).


(42)

3.2 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang membangun pengetahuan dan memperoleh kebenaran berdasarkan data-data terukur. Artinya data harus dikumpulkan, diolah, dianalisis dalam bentuk angka-angka, dan lebih mencari kebenaran melalui logika matematika dan statistika (Vardiansyah D, 2008: 64). Pendekatan kuantitatif dalam komunikasi lebih banyak menggunakan metode pengumpulan data seperti wawancara, angket, focus group discussion, analisis isi kuantitatif, dokumentasi, teknik visualisasi dan sebagainya tergantung pada objek penelitian mana yang sedang diteliti. (Bungin, 2006: 313).

3.3Populasi dan Sampel 3.1Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (creswell, 2012: 5). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa FISIP USU Program Reguler S1 Angkatan 2012. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dirmahasiswa, jumlah mahasiswa FISIP USU Program Reguler S1 Angkatan 2012 yang masih aktif adalah 739 jiwa.

Tabel 3.1 Populasi

Jurusan Populasi

Ilmu Komunikasi 140 orang

Ilmu Politik 77 orang

Kesejahteraan Sosial 80 orang

Antropologi 70 orang

Sosiologi 79 orang


(43)

Administrasi negara 141 orang

Jumlah 725 orang

Sumber:www.dirmahasiswa.usu.ac.id

3.2Sampel

Sampel merupakan perwakilan/bagian dari jumlah kelompok dengan karakteristik tertentu yang dimiliki oleh populasi (Creswell, 2012). Jadi sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti dan dilihat sebagai perwakilan dari populasi yang hasilnya mewakili dari seluruh gejalan yang diamati oleh peneliti. Ukuran sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan rumus Tarro Yamane dengan presisi 10% dengan tingkat kepercayaan 90%, yakni sebagai berikut :

2 1

d N N n Keterangan :

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

�2 = Nilai presisi yang ditetapkan sebesar 10% atau 0,1

Berdasarkan rumus di atas, maka jumlah sampel yang dibutuhkan :

2 1

d N N n =

 

0.1 1 725 725 2 = 1 25 , 7 725  = 25 , 8 725

= 88 orang

Jadi sampel yang digunakan untuk penelitian ini adalah berjumlah 88 orang

3.3 Teknik Penarikan Sampel


(44)

1. Stratified Proportional Sampling

Dalam teknik stratified proportional sampling, populasi dikelompokkan ke dalam kelompok atau kategori yang disebut strata, yang bisa berupa usia, kota, jenis kelamin, agama, tingkat penghasilan, dan sebagainya yang bertujuan untuk membuat sifat homogen dari populasi yang heterogen. Dalam teknik ini, setiap strata diambil jumlah yang proporsional dengan besar setiap strata, memungkinkan untuk memberi pelunang kepada populasi yang lebih kecil untuk tetap dipilih sebagai sampel (Rakhmat, 2004: 79), yaitu dengan rumus :

n =

N Xn n1

Keterangan :

n1 = Jumlah mahasiswa tiap angkatan

n = Jumlah sampel keseluruhan populasi N = Jumlah populasi

Berdasarkan rumus tersebut maka dapat dihitung sampel yang terpilih di setiap departemen adalah :

Tabel 3.2 Penarikan Sampel

Departemen Populasi Sampel

Ilmu Komunikasi 140 x 88

725 17

Ilmu Politik 77 x 88

725 9

Kesejahteraan Sosial 80 x 88

725 10

Antropologi 70 x 88

725 9

Sosiologi 79 x 88

725 9

Administrasi niaga bisnis 138 x 88


(45)

Administrasi negara 141 x 88

725 17

Total 725 88

Sumber data :Dirmahasiswa.usu.ac.id

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah: 1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Yaitu pengumpulan data dengan cara mempelajari dan mengumpulkan data melalui literatur dan sumber bacaan yang relevan dan mendukung penelitian. Dalam hal ini penelitian kepustakaan dilakukan dengan mempelajari, mendalami, dan mengutip teori-teori atau konsep-konsep dari sejumlah literatur baik buku, karya tulis serta tulisan yang relevan dengan masalah penelitian.

2. Penelitian Lapangan (Field Research)

Penelitian lapangan yaitu pengumpulan data di lokasi penelitian. Dalam penelitian peneliti menggunakan kuisioner/angket sebagai alat pengumpulan data. Kuisioner yaitu alat pengumpulan data dalam bentuk sejumlah pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada reponden penelitian yang harus dijawab secara tertulis pula oleh responden.

3.5 Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan dipresentasikan (Singarimbun, 1995: 263). Data yang diperoleh dari hasil penelitian dapat dianalisis melalui analisis deskriptif atau analisis tabel tunggal. Analisis Deskriptif merupakan suatu analisa yang dilakukan dengan membagi-membagi variabel penelitian kedalam kategori yang diatas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal untuk menganalisa data yang terdiri dari dua kolom yaitu kolom jumlah frekuensi dan kolom presentasi untuk setiap kategori (singarimbun, 1995: 266).Data-data yang terkumpul diproses sesuai dengan tahapan-tahapan yang telah ditetapkan, kemudian ditabulasi dan


(46)

dianalisis, selanjutnya peneliti akan melakukan pembahasan dan menginterpretasikannya.


(47)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab keempat ini berisi penjelasan proses penelitian, hasil penelitian, analisis tabel tunggal, serta pembahasan atas hasil penelitian yang telah didapatkan tentang persepsi mahasiswa angkatan 1012 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik terhadap video parodi Vicky Prasetyo dan Zaskia Ghotic karya Eka Gustiwana di youtube.

4.1 Analisis Tabel Tunggal

Analisis tabel tunggal merupakan pengolaham data dengan menggunakan analisis tabel tunggal. Merupakan suatu analisa yang dilakukan dengan membagi-membagi variabel penelitian kedalam kategori yang diatas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal untuk menganalisa data yang terdiri dari dua kolom yaitu kolom jumlah frekuensi dan kolom presentasi untuk setiap kategori (singarimbun, 1995: 266).Data-data yang terkumpul diproses sesuai dengan tahapan-tahapan yang telah ditetapkan, yaitu karakteristik responden, video parodi Vicky Prasetyo dan Persepsi mahasiswa FISIP USU.

4.1.1 Karakteristik Responden Tabel 4.1 Jenis Kelamin Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Perempuan 43 69.35%

Laki-Laki 19 30.65%

Total 62 100%

P1/FC3

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa dari 62 orang responden,19 responden(30.65%) diantaranya berjenis kelamin laki-laki dan 43 responden(69.35%) berjenis perempuan. Dari uraian tersebut dapat dilihat perbedaan yang cukup jauh antaara responden perempuan dan laki-laki yang menunjukkan bahwa responden perempuan lebih banyak daripada responden laki-laki sehingga ketika peneliti melakukan penarikan sampel dengan tehnik purposive sampling responden perempuan lebih sering terpilih sebagai sampel dari responden laki-laki.


(48)

Tabel 4.2 Departemen

Departemen

Departemen Frekuensi Persentase

Administrasi Negara 8 12.90%

Antropologi 7 11.29%

Ilmu Komunikasi 12 19.35%

Ilmu Politik 9 14.52%

Kesejahteraan Sosial 8 12.90%

Sosiologi 10 16.13%

Administrasi Niaga/Bisnis 8 12.90%

Total 62 100.00%

P2/FC4

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa masing-masing departemen menghasilkan sampel yang dibutuhkan sehingga total keseluruhannya berjumlah 62 responden. Uraian tersebut menunjukkan responden dari Departemen Ilmu Komunikasi dan Departemen Sosiologi memiliki sampel yang paling banyak, yaitu berjumlah 12 orang (19,35%) dan 10 orang (16.13%) dibanding departemen lainnya. Kemauan mahasiswa untuk menonton video parodi Vicky Prasetyo dan Zaskia Ghotic karya Eka Gustiwana di youtube ternyata lebih banyak jumlah mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Sosiologi, sehingga sampel paling yang sering dijumpai ialah kedua jurusan ini. Sedangkan yang paling sedikit sampelnya ialah Departemen Antropologi berjumlah 7 orang (11.29%).

Tabel 4.3

Frekuensi menonton video parodi di youtube

P1/FC5

Frekuensi menonton video parodi di youtube Frekuensi menonton Frekuensi Persentase

Sangat sering 2 3.23

Sering 7 11.29

Kurang sering 53 85.48


(49)

Berdasarkan tabel 4.3 terdapat 53 orang (85.48%) yang hanya 1-3 kali seminggu menonton video parodi Vicky Prasetyo dan Zaskia Ghotic karya Eka Gustiwana di youtube, 7 orang (11,29%) yang menonton video hingga 3-6 kali, dan 2 orang (3,23%) yang menonton video parodi ≥ 3 kali. Dengan demikian, lebih banyak atau dominan responden yang kurang sering menonton video parodi Vicky Prasetyo dan Zaskia Ghotic karya Eka Gustiwana di youtube yaitu sebanyak 53 orang. Mereka kurang sering menonton video parodi tersebut dikarenakan mereka tidak begitu menyukai isi daripada video parodi tersebut. Hal ini dikarenakan isi dari video parodi tersebut tidak menarik dan mengedukasi mahasiswa sehingga mahasiswa tidak ingin menontonnya berulang-ulang kali.

Tabel 4.4

Memperoleh informasi setelah menonton video parodi Memperoleh informasi setelah menonton video parodi

memperoleh informasi Frekuensi Persentase

Tidak setuju 17 27.42

Kurang setuju 22 35.48

Setuju 23 37.10

Sangat setuju 0 0.00

Total 62 100.00

P4/FC6

Informasi yang diterima setelah menonton video parodi sangatlah penting dikarenakan informasi tersebut aktual. Hal tersebut dilihat dari informasi yang diterima apakah mahasiswa setuju dengan informasi tersebut. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil data pada tabel 4.4 yang menunjukkan responden untuk pilihan jawaban tidak setuju 17 orang (27.42%), yang memilih kurang setuju 22 orang (35.48%), yang memilih setuju 23 orang (37.10%) dan yang memilih sangat setuju 0 orang.

Data tersebut menunjukkan lebih banyak mahasiswa yang setuju dengan informasi yang diterima setelah menonton video parodi.


(1)

ketertiban dalam bus lintas USU termasuk dalam kategori kurang tertib dikarenakan kondisi dalam bus yang tidak teratur akibat kurangnya bangku, sehingga mahasiswa yang tidak kebagian bangku harus memilih untuk berdiri agar bisa cukup dalam bus lintas USU. Mengingat bahwa setiap alat transportasi pasti memiliki batas maksimum penumpang, begitu juga dengan bus lintas USU. Hal ini yang juga harus menjadi perhatian penyelenggara bus lintas USU agar keberadaan bus lintas USU benar-benar memberi pengaruh yang baik terhadap mahasiswa dalam kemajuan akademik.

Waktu operasional Bus Lintas USU juga merupakan salah satu faktor penentu bagi peneliti dalam manganalisis hasil yang diperoleh dari penelitian ini, karena penghematan waktu merupakan salah satu alasan mahasiswa menggunakan bus lintas USU. Dalam hal ini waktu operasional dinilai kurang mencukupi kegiatan mahasiswa yang ada, keterlambatan yang disebabkan oleh bus juga sering terjadi, hal tersebut disebabkan oleh jumlah Bus yang lebih sedikit dibanding jumlah penggunanya sehingga apabila bus yang 1 memiliki jumlah penumpang yang sudah melewati batas maksimum, maka penumpang harus menunggu bus selanjutnya tiba dihalte tersebut.

Supir dan kernet juga sangat berperan dalam pengoperasian Bus Lintas USU dimana banyak mahasiswa yang memberikan respon bagi keduanya. Untuk supir dinilai dari segi cara mengemudi Bus Lintas USU, apakah sudah memenuhi syarat mengemudi yang baik atau belum. Dari hasil penelitian banyak yang memberikan respon positif terhadap kenyamanan yang diciptakan dari cara supir mengemudi BLU. Namun hal ini berbanding terbalik dengan kinerja kernet yang dinilai kurang baik dalam mengatur ketertiban didalam Bus Lintas USU. Banyak


(2)

Mahasiswa yang mengeluhkan kinerja kernet,seperti kurang perduli denganpenumpang ketika mau masuk kedalam BLU ataupun pada saat sedang berada dalam BLU.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan oleh penulis, maka dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu sebagai berikut:

1. Berdasarkan jawaban-jawaban responden yang telah dikemukakan pada tabel tunggal, dapat dikatakan bahwa efektivitas Bus Lintas USU terhadap partisipasi mahasiswa dalam menggunakan jasa Bus Lintas USU sudah cukup baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan mayoritas jawaban yang bernilai positif dan memiliki persentase lebih dari 50%.

2. Demikian pula berdasarkan jawaban-jawaban responden, maka dapat disimpulkan bahwa mahasiswa memiliki pandangan yang baik terhadap keberadaan Bus Lintas USU, karena mahasiswa juga sangat mendukung keberadaan Bus Lintas USU guna membantu kegiatan Mahasiswa dilingkungan kampus. Adapun faktor ketidakpuasanyang dirasakan mahasiswa terhadap pelayanan Bus Lintas USU, yaitu terletak pada pelayanan waktu dan jumlah bus yang diberikan oleh Penyelenggara Bus Lintas USU. Mahasiswa cenderung menginginkan waktu tunggu dan waktu jarak tempuh yang tepat waktu namun hal tersebut belum terealisasi dengan baik. Mengenai jumlah bus, bus cenderung tiba di halte dalam keadaan penuh penumpang, sehingga mahasiswa harus menunggu bus berikutnya tiba, hal ini dikarenakan jumlah Bus yang belum memenuhi Jumlah Pengguna Bus yang ada, sehingga Hal tersebut menyebabkan mahasiswa terlambat mengikuti mata kuliah yang akan berlangsung.


(4)

5.2. Saran

Melalui penelitian ini, peneliti merumuskan beberapa saran terkait opini mahasiswa terhadap keberadaan Bus Lintas USU yang kiranya dapat menjadi masukan yang membangun bagi pribadi maupun secara umum. Adapun saran tersebut adalah :

1. Keberadaan alat transportasi tidak terlepas dari adanya penumpang. Dalam suatu kegiatan alat transportasi akan bisa dikatakan berhasil melaksanakan tugasnya, apabila kegiatan tersebut dapat memberikan pelayanan yang baik kepada penumpangnya. Dengan demikian penyelenggara Bus Lintas USU akan sangat baik jika dapat memelihara fasilitas yang telah ada dan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang telah ada serta meningkatkan kinerja petugasnya, guna Bus Lintas USU menjadi lebih baik lagi serta dapat terus membantu mahasiswa.

2. Kepuasan mahasiswa atau pengguna Bus Lintas USU, tidak terlepas dari adanya kerjasama dari pihak pengguna dan Pihak penyelenggara. Dalam hal ini mahasiswa diharapkan untuk ikut menjaga kebersihan, ketertiban dan merawat fasilitas-fasilitas yang telah ada didalam Bus Lintas USU, guna menciptakan kenyamanan bersama saat berada didalam bus.

3. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar bisa melibatkan lebih banyak mahasiswa dari semua fakultas yang ada di dalam lingkungan USU guna untuk memperoleh hasil yang jauh lebih nyata dan signifikan. Tanpa disadari penelitian dengan cakupan yang lebih luas dari sebelumnya dapat menambah nilai sebuah karya tulis dan dapat menjadi satu karya tulis yang lengkap serta


(5)

dapat dijadikan referensi utama untuk mengenal keefektivitasan Bus Lintas USU dikalangan mahasiswa USU.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Bungin, H.M.B. 2008. Sosiologi Komunikasi : Teori, paradigma dan diskursus teknologi komunikasi di masyarakat. Kencana, Jakarta.

. 2005. Metodologi penelitian kuantitatif. Kencana, Jakarta. y

Cangara, H.H. 2007. Pengantar ilmu komunikasi.PT Raja Grafindo persada, Jakarta. Creswell, J.W. 2012.Educational research. Pearson, New York.

Effendy, O.U. 2001.Ilmu komunikasi teori dan praktek. PT Remaja Rosdakarya, Bandung. . 2003. Ilmu teori dan filsafat komunikasi. Citra Aditya Bakti, Bandung.

Eriyanto. 1999. Metodologi polling memberdayakan. PT Remaja Rosdakarya, Bandung. Fajar, M. 2008. Ilmu komunikasi teori dan praktek. PT. Graha Ilmu, Jakarta.

Joewono, B.N. 2013.Peluncuran Bus lintas USU. http://kompas.com diakses pada tanggal 29 oktober 2012.

Olii, H. dan N. Erlita. 2011. Opini publik. PT Indeks, Jakarta.

Rakhmat, J. 1991. Metode penelitian komunikasi. PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

, J. 2004. Metode Penelitian Komunikasi: Dilengkapi Contoh Analisis Statistik. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Rizal, A. 2012.Perkembangan teknologi.Bahan Ajar. IT Telkom, Bandung.

Ruslan, R. 1997. Manajemen humas dan manajemen komunikasi. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Singarimbun, M. dan S. Effendi. 1995. Metode penelitian survey. LP3ES, Jakarta.

Tubbs, S.L. dan M. Sylvia. 2005. Human communication : konteks-konteks komunikasi. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.


Dokumen yang terkait

Efektivitas Konseling Kelompok dan Media Promosi Keshatan Video terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Perawatan Kaki Penderita Diabetes Melitus di Klinik Diabetes Puskesmas Sering Medan 2013

3 68 186

Tindakan Mahasiswa FISIP USU Terhadap Cyberbullying yang Dialami Melalui Media Online

3 55 132

Persepsi Mahasiswa FK USU terhadap Kesiapan Menghadapi Self Directed Learning dengan Menggunakan Guglielmino’s SDLR Scale dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya

2 41 74

Talk Show Dan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Tayangan “Apa Kabar Indonesia Malam” di tvOne terhadap Sikap Mahasiswa FISIP USU)

0 71 232

Fenomena Plagiat Dengan Memanfaatkan Situs Google Pada Mahasiswa FISIP USU “ (Studi Kasus pada Skripsi Mahasiswa Departemen Sosiologi)

12 257 57

Persepsi Mahasiswa FISIP USU terhadap Berita Politik di Harian Analisa Medan (Studi Deskriptif mengenai Pemberitaan atas Perilaku dan Sikap Anggota Pansus Century Selaku Anggota DPR –RI Pada Harian Analisa)

0 64 102

Penerimaan Masyarakat Terhadap Kritik Sosial Dalam Video Speech Composing Karya Eka Gustiwana Di Youtube | Angkawijaya | Jurnal e-Komunikasi 6146 11604 1 SM

0 0 12

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 - Persepsi Mahasiswa FISIP USU Terhadap Video Parodi Vicky Prasetyo dan Zaskia Ghotic Karya Eka Gustiwana di Youtube

0 0 18

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Persepsi Mahasiswa FISIP USU Terhadap Video Parodi Vicky Prasetyo dan Zaskia Ghotic Karya Eka Gustiwana di Youtube

0 0 7

PERSEPSI MAHASISWA FISIP USU TERHADAP VIDEO PARODI VICKY PRASETYO DAN ZASKIA GHOTIC KARYA EKA GUSTIWANA DI YOUTUBE

0 0 11