Penelitian Terdahulu Model Proses

8

Bab 2 Tinjauan Pustaka

2.1. Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai Sistem Informasi Geografis telah banyak dilakukan salah satunya adalah “Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis Untuk Pemetaan Fasilitas Umum Pada Tata Ruang Kota” Pujiyono, 2005. Penelitian ini memiliki beberapa kelemahan yaitu tidak dapat diakses oleh masyarakat umum melainkan hanya ditujukan kepada instansi tertentu saja, serta sulit untuk didistribusikan karena berupa aplikasi desktop GIS. Sementara itu, pada penelitian dengan judul “Sistem Informasi Kota Salatiga Berbasis WebGIS” Manuputty, 2008. Pada penelitian ini memiliki beberapa kelemahan yaitu tidak dapat melakukan penambahan fitur secara langsung melalui web interface, dan masih membutuhkan aplikasi desktop GIS untuk penambahan fitur, sehingga sulit untuk melakukan update terhadap fitur yang dimiliki. Sedangkan pada pembangunan aplikasi GIS lokasi SMA dan sarananya di semarang berbasis web yang akan memberikan informasi dan menampilkan sarana pendidikan SMA dan sarana pendukungnya dapat diakses oleh masyarakat umum Prasetya, 2009. Penelitian lain pada pembangunan aplikasi GIS lokasi sarana pelayanan kesehatan berbasis web yang akan memberikan informasi dan menampilkan sarana kesehatan yang lebih menarik dan dapat diakses oleh masyarakat umum Kurnianto, 2009. Fitur yang disajikan dapat di-update secara on-the-fly remote tanpa menggunakan aplikasi desktop GIS, sehingga mudah dilakukan dan menjadikan keakuratan data sesuai dengan perkembangan yang ada. Berdasarkan beberapa penelitian di atas, maka dalam penelitian ini mengacu pada penelitian Kurnianto, namun lebih menekankan pada pemanfaatan GIS berbasis web untuk pemetaan sekolahan dan fasilitas pendukung di Salatiga.

2.2. Pengertian Sistem Informasi Geografis

Pengertian sistem informasi geografis dapat kita terjemahkan dengan menguraikan kata demi kata yang terdapat di dalamnya. Dari pengertian tiga kata itu sendiri, yaitu sistem, informasi, dan geografi. Dari pengertian tiga kata tersebut dapat membantu kita mengartikan secara keseluruhan sistem informasi geografis. Dimulai dari pengertian sistem, sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Hartono, 1999. Pengertian lain sistem adalah sekelompok bagian- bagian alat dan sebagainya yang bekerja sama untuk melakukan suatu maksud. Poerwadarminta, 2001. Sistem juga bisa diartikan sebuah tatanan keterpaduan yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional dengan satuan fungsitugas khusus yang saling berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu prosespekerjaan tertentu. Fathansyah, 1999 Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian subsystems. Suatu subsistem adalah bagian dari sistem yang lebih besar. Subsistem-subsistem saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai. Interaksi dari subsistem-subsistem sedemikian rupa, sehingga dicapai suatu kesatuan yang terpadu atau terintegrasi. Berikutnya kita bisa mengambil beberapa pengertian dari informasi. Informasi dapat didefinisikan sebagai hasi dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian- kejadian event yang nyata fact yang digunakan untuk pengambilan keputusan Hartono, 1999. Informasi terdiri dari data yang telah diambil kembali, diolah, atau sebaliknya digunakan untuk tujuan informatif atau kesimpulan, argumentasi, atau sebagai dasar untuk peramalan atau pengambilan keputusan Murdick, Ross, Clagget, 1984. Pengertian lain dari informasi adalah makna atau pengertian yang dapat diambil dari suatu data dengan menggunakan konversi-konversi yang umum digunakan di dalam representasinya. Poerwadarminta, 2001 Data yang diperoleh kemudian akan ditransformasikan oleh aktivitas pemrosesan informasi menjadi berbagai macam informasi yang dibutuhkan oleh end user. Pemrosesan informasi terdiri atas input, proses, output dan kontrol umpan balik. Banyak atribut atau kualitas-kualitas yang berkaitan dengan konsep informasi membantu user dalam mengidentifikasi dan mendeskripsikan kebutuhan- kebutuhan informasi yang spesifik. Persyaratan sebuah informasi yang baik harus memenuhi beberapa kriteria yang tercantum dalam Tabel 2.1 Tabel 2.1 Persyaratan Informasi No. Kriteria Keterangan 1. Akurat Derajat informasi dari kesalahan 2. Presisi Ukuran detail yang digunakan di dalam penyediaan informasi 3. Tepat Waktu Penerimaan informasi masih dalam jangka waktu yang dibutuhkan oleh si penerima 4. Jelas Derajat informasi dari keraguan 5. Dibutuhkan Tingkat relevansi yang bersangkutan dengan kebutuhan pengguna 6. Quantifiable Tingkat atau kemampuan dalam menyatakan informasi dalam bentuk numeric 7. Veriviable Tingkat kesepakatan atau kesamaan nilai sebagai hasil pengujian informasi yang sama oleh berbagai pengguna laik uji 8. Accessible Tingkat kemudahan dan kecepatan dalam memperoleh informasi yang bersangkutan. 9. Non-bias Derajat perubahan yang sengaja dibuat untuk merubah atau memodifikasi informasi dengan tujuan mempengaruhi para penerima 10. Comprehensive Tingkat kelengkapan informasi Sumber : Tabel informasi Murdick, Ross, Claget, 1984 Dari pengertian sistem dan informasi kemudian sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan yang cerdik Hartono, 1999. Sedangkan menurut Pujiono Aziz 2006 sebuah sistem informasi merupakan kumpulan dari perangkat keras, perangkat lunak serta manusia yang akan mengolah data menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak tersebut. Manusia terdiri dari end user dan information system specialist. Perangkat keras terdiri dari mesin dan media. Perangkat lunak terdiri atas sistem operasi, program dan prosedur. Sedangkan data terdiri atas data itu sendiri. Sistem informasi dapat terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan building block. Sebagai suatu sistem komponen-komponen blok tersebut masing-masing berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya. Komponen-komponen sistem informasi tersebut, yaitu : a. Blok Input Input adalah semua data yang diambil dan dikumpulkan untuk diproses di dalam sistem informasi. Data yang diinputkan bisa dalam bentuk data analog maupun data digital. b. Blok Proses Proses merupakan kumpulan prosedur yang akan memanipulasi input yang kemudian akan disimpan dalam basis data dan selanjutnya akan diolah menjadi suatu output yang akan digunakan oleh end user. Manusia, perangkat komputer, prosedur dan penyimpanan data adalah 4 sumber utama dalam proses sistem informasi. c. Blok Output Output merupakan semua keluaran dari model yang sudah diolah menjadi suatu informasi yang berguna dan dapat dipakai oleh penerima. d. Blok Teknologi Teknologi berfungsi untuk memasukkan, mengolah dan menghasilkan keluaran. Ada tiga bagian teknologi yang digunakan yaitu software, hardware dan brainware. e. Blok Basis Data Basisdata merupakan kumpulan data-data yang berupa file yang saling berhubungan yang disimpan dalam perangkat keras komputer dan diolah menggunakan perangkat lunak. f. Blok Kontrol Kontrol merupakan semua tindakan yang diambil untuk menjaga sistem berjalan menuju tujuannya. Geografi adalah informasi mengenai permukaan bumi dan semua obyek yang berada di atasnya, yang menjadi kerangka bagi pengaturan dan pengorganisasian bagi semua tindakan selanjutnya. Geographic adalah ilmu yang mempelajari permukaan bumi sesuai dengan referensi, atau studi mengenai area-area yang berbeda di permukaan bumi. Geographic adalah ilmu mengenai tempat-tempat places yang sangat mengkonsentrasikan diri pada kualitas-kualitas dan potensi-potensi suatu Negara Aziz, Slamet P, 2006. Geografi tidak hanya sebuah subyek bagi kalangan akademik saja, melainkan sebuah disiplin ilmu yang serius yang mempunyai implikasi jutaan bahkan miliaran rupiah jika diterapkan pada sektor bisnis dan pemerintahan. Pemilihan lokasi, target lapisan pemasaran, perencanaan penyebaran jaringan, membalas pada panggilan darurat atau menuliskan kembali batas-batas wilayah suatu negara, semuanya adalah semua permasalahan yang dapat dipecahkan melalui geografi. Aziz, Pujiono, 2006 Berikut ini beberapa pengertian sistem informasi geografis. Sistem Informasi Geografis SIG adalah teknologi untuk mengelola, menganalisis dan menyebarkan informasi geografis dengan menggunakan peta sebagai antar muka Aziz, Pujiono, 2006. Menurut Prahasta 2005 SIG adalah sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang tereferensi secara spasial atau koordinat geografi. Dengan kata lain, SIG merupakan sistem basisdata dengan kemampuan-kemampuan khusus dalam menangani data yang tereferensi secara spasial, selain merupakan sekumpulan operasi-operasi yang dikenakan terhadap data tersebut. Pengertian lain SIG adalah kombinasi perangkat keras dan perangkat lunak komputer yang memungkinkan untuk mengelola manage, menganalisa, memetakan informasi spasial berikut data atributnya data deskriptif dengan akurasi kartografi GIS Basic Principles, 2000. Secara diagram, model pekerjaan Sistem Informasi Geografis dapat digambarkan dalam Gambar 2.1 Gambar 2.1 Model Design Sistem SIG Sumber : GIS Basic Principle, 2000

2.2.1. Subsistem SIG

SIG dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem sebagai berikut : 1. Data Input Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumber. Subsistem ini pula yang bertanggungjawab dalam mengkonversi atau mentransformasikan format- format data-data aslinya ke dalam format yang dapat digunakan oleh SIG. 2. Data Output Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basisdata baik dalam bentuk softcopy maupun bentuk hardcopy seperti : tabel, grafik, peta dan lain-lain. 3. Data Management Kenyataan Fisik Model Dunia Nyata Model Data Basis Data Peta-peta Laporan Survey Sistem Informasi Geografis Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut ke dalam sebuah basisdata sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, di-update dan di-edit. 4. Data Manipulation Analysis Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG. Selain itu, subsistem ini juga melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan. Uraian Subsistem SIG terlihat dalam Gambar 2.2 Gambar 2.2 Uraian Subsistem-Subsistem SIG Sumber : Analisa dan Perancangan Sistem

2.2.2. Komponen Sistem Informasi Geografis

SIG merupakan sistem yang kompleks yang biasanya, terintegrasi dengan lingkungan sistem-sistem komputer yang lain di tingkat fungsional dan jaringan. Sistem SIG terdiri dari Tabel Laporan Pengukura n Lapangan Data dijital lain Peta tematik, topografi, dll. Citra Satelit Foto Udara Data Lainnya Inpu t Storage database Retrieval Processin g Outp ut Peta Tabel Laporan Informasi dijital softcopy DATA INPUT DATA MANAGEME NT MANIPULATI ON OUTPUT beberapa komponen antara lain sebagai berikut Green, 1994, dalam Sistem Informasi Geografis Konsep-konsep Dasar, Eddy Prahasta, 2005, hal. 58 : 1. Perangkat Keras Pada saat ini SIG tersedia untuk berbagai platform perangkat keras mulai dari PC desktop, workstations, hingga multiuser host yang dapat digunakan oleh banyak orang secara bersamaan dalam jaringan komputer yang luas, berkemampuan tinggi, memiliki ruang penyimpanan harddisk yang besar dan mempunyai kapasitas memori RAM yang besar. Adapun perangkat keras yang sering digunakan untuk SIG adalah komputer PC, mouse, digitizer, printer, plotter dan scanner. 2. Perangkat Lunak SIG merupakan sistem perangkat lunak yang tersusun secara modular dimana basisdata memegang peranan kunci. Setiap sub-sistem diimplementasikan dengan menggunakan perangkat lunak yang terdiri dari beberapa modul, hingga tidak mengherankan jika ada perangkat SIG yang terdiri dari ratusan modul program .exe yang masing-masing dapat dieksekusi sendiri. 3. Data dan Informasi Geografi SIG dapat mengumpulkan dan menyimpan data dan informasi yang diperlukan baik secara tidak langsung dengan cara meng-import-nya dari perangkat-perangkat lunak SIG yang lain maupun secara langsung dengan cara mendijitasi data spasialnya dari peta dan memasukkan data atributnya dari tabel-tabel dan laporan dengan menggunakan keyboard. 4. Manajemen Suatu proyek SIG akan berhasil jika di-manage dengan baik dan dikerjakan oleh orang-orang yang memiliki keahlian yang tepat pada semua tingkatan.

2.2.3. Model Data SIG

Jenis data yang ada di dalam SIG dikelompokkan menjadi 2 jenis data, yaitu data spasial dan data atribut aspasial. Data spasial adalah data mengenai tata ruang menyangkut titik koordinat. Data spasial terbagi atas 2 representasi entitiy spasial yang dalam penyimpanannya terbagi atas 4 macam tipe layer penyimpanan. Representasi entity yang dimaksud yaitu model entitiy data raster dan model entitiy data vector. Model entity data raster adalah model data yang berupa image. Model data raster akan disimpan dalam bentuk grid, dimana setiap grid mewakili data tertentu. Model data vector adalah model data yang didefinisikan dalam suatu bentuk garis, poligon, titik dan sejenisnya. Ada kelebihan dan kekurangannya pada setiap jenis data spasial tadi, penggunaan dan pemilihan terhadap salah satu atau keduanya tergantung pada jenis data dan tujuan yang hendak dicapai dalam penyusunan SIG. Layer penyimpanan dan pengolahan data spasial yang digunakan dalam SIG adalah sebagai berikut : a. Boundary poligon Tipe data ini digunakan untuk mengolah data yang berbentuk luasan seperti yang terlihat pada Gambar 2.3. Contoh penggunaan poligon misalnya untuk menggambarkan gedung, persil dan komplek bangunan. Gambar 2.3 Poligon Sumber : http:courses.washington.edugis250lessonsintroduction_gisspatia l_data_model.html b. Line garis Tipe data line digunakan untuk pengolahan data yang berbentuk garis, seperti pada Gambar 2.4. Berkas garis yang dimaksud adalah kenampakan geografis pada permukaan bumi, seperti jalan, sungai, jaringan kabel dan sebagainya. Gambar 2.4 Garis Sumber : http:courses.washington.edugis250lessonsintroduction_gisspatia l_data_model.html c. Point titik Tipe point digunakan untuk pengolahan data titik dan simbol untuk mewakili data pada posisi tersebut yang berisi tentang informasi titik-titik posisi, seperti terlihat pada Gambar 2.5. Contoh penggunaannya misalnya untuk melambangkan posisi hidran, posisi tempat sampah dan posisi ibukota suatu daerah pemerintahan. Gambar 2.5 Titik Sumber : http:courses.washington.edugis250lessonsintroduction_gisspatia l_data_model.html d. Image gambar Tipe image digunakan untuk memberikan informasi yang bersifat presentasi grafis, seperti terlihat pada Gambar 2.6. Contoh penggunaannya misalnya untuk legenda, skala, nama obyek. Gambar 2.6 Berkas gambar Sumber : http:courses.washington.edugis250lessonsintroduction_gisspatia l_data_model.html

2.2.4. Manfaat Sistem Informasi Geografis

Dari dunia nyata diambil tiga hal penting, yaitu posisi dan klasifikasi, atribut serta hubungan antar item. Ketiga hal tersebut diolah sebagai dasar analisa sistem spasial dalam SIG. Dengan dasar tersebut dapat diperoleh manfaat dari SIG sebagai berikut : 1. Menjelaskan tentang lokasi atau letak Lokasi atau tempat dapat dijelaskan dengan memberi keterangan tentang nama tempat tersebut. SIG menyimpan informasi ini sebagai data atribut dan digambarkannya secara spasial. 2. Menjelaskan kondisi ruang Ruang yang dimaksud adalah tempat tertentu dengan satu atau beberapa syarat tertentu pula. Pada akhirnya, dengan menggunakan SIG dapat dijelaskan secara keseluruhan kondisi suatu kawasan dalam kaitannya dengan tujuan tertentu. 3. Menjelaskan suatu kecenderungan Analisis spasial dalam sistem informasi geografis dapat dilakukan secara multi temporal dengan menggunakan data multi waktu. Perkembangan antar waktu dari beberapa data tersebut menjadi dasar analisis kemungkinan yang akan terjadi pada masa depan. Analisis ini akan memberi penjelasan tentang sesuatu yang mungkin akan terjadi pada masa depan. 4. Menjelaskan tentang pola spasial Spatial Pattern Pola sebuah fenomena dapat dilihat dari sebarannya secara spasial. Sebuah kawasan dapat dilihat bentuk pola pemukimannya dengan melihat bagaimana sebaran rumah-rumah penduduk. Dengan mengetahui pola-pola suatu fenomena secara spasial, dapat dicari korelasinya dengan fenomena lain. 5. Pemodelan Suatu pemodelan biasa digunakan untuk menjawab pertanyaan “jika .... maka ....”, “dengan .... akan terjadi ....”, dan seterusnya. Formulasi pertanyaan ini hampir sama dengan beberapa manfaaat SIG dengan kerumitan yang lebih tinggi. Pemodelan mengaitkan berbagai informasi tentang letak, kondisi lokasi, pola dan kecenderungannya yang akan terjadi di masa datang secara bersama-sama atau sebagian

2.3. Model Proses

Pengembangan sistem menggunakan model waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan. Sebagai contoh tahap desain harus menunggu selesainya tahap sebelumnya yaitu tahap requirement, perancangan prototipe berupa perancangan basisdata dan program, pembentukan prototipe yaitu pembuatan program dan interface dengan menggunakan perangkat lunak Autodesk MapGuide 6.3. Pada model ini pekerjaan dilakukan secara berurutan dari awal sampai akhir pengerjaan. Disebut dengan waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan. Sebagai contoh tahap desain harus menunggu selesainya tahap sebelumnya yaitu tahap requirement. Secara umum tahapan pada model waterfall dapat dilihat pada Gambar 2.7 Gambar 2.7 Model Proses Waterfall Sumber : Analisa dan Perancangan Sistem

2.4. Kartografi

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Informasi Geografis Pemetaan Sekolah Menengah Atas di Salatiga Berbasis Multimedia

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Informasi Geografis Pemetaan Sekolah Menengah Atas di Salatiga Berbasis Multimedia

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Informasi Akademik Berbasis Web T1 672004181 BAB II

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Informasi Geografis untuk Pemetaan Jaringan Pipa PDAM Kabupaten Klaten T1 672010708 BAB I

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Informasi Geografis untuk Pemetaan Jaringan Pipa PDAM Kabupaten Klaten T1 672010708 BAB II

0 2 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Sistem Informasi Manajemen Kontraktor Berbasis Web T1 672006256 BAB II

0 1 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Sistem Informasi Geografis Berbasis Web untuk Pemetaan Sekolah di Salatiga

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Sistem Informasi Geografis Berbasis Web untuk Pemetaan Sekolah di Salatiga T1 682009705 BAB I

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Sistem Informasi Geografis Berbasis Web untuk Pemetaan Sekolah di Salatiga T1 682009705 BAB IV

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Sistem Informasi Geografis Berbasis Web untuk Pemetaan Sekolah di Salatiga T1 682009705 BAB V

0 0 1