Perancangan Dan Pembangunan Sistem Informasi Geografis Pariwisata Di Kota Bandung Berbasis Website

(1)

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang Sarjana Fakultas Teknik & Ilmu Komputer

HILMAN AGUS 1.05.06.068

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

(3)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Allhamdullillahirobbil’aalamin,

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang mana telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PARIWISATA DI KOTA BANDUNG

BERBASIS WEBSITE”.

Serta salawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya, tabiin-tabiinnya dan sampailah kepada kita selaku umatnya sampai akhir zaman, Amin.

Pada penyusunan Skripsi ini tidak semata-mata hasil kerja penulis sendiri, melainkan juga barkat bimbingan dan dorongan dari pihak-pihak yang telah membantu, baik secara materi maupun secara non materi. Maka dari itu penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih yang tak terhingga serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat :

1. Mama dan Papa tercinta atas kasih sayang, do’anya, serta selalu mendukung penulis saat membuat skripsi ini. Semoga Mama dan Papa selalu dalam lindungan Allah SWT dan sehat selalu.

2. Incim, Aci, Kunin, Anih, Uda dan semua kakak penulis yang selalu memberikan arahan dan bimbingan.


(4)

3. Hafiz, Ariiq, Zidan, Zdaki, Aisyah ponakan penulis yang lucu-lucu yang membuat keceriaan saat penulis jenuh.

4. Rina Puspita Rahayu yang telah setia menemani penulis saat senang dan sedih.

5. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia Bandung.

6. Prof. Dr. Ir Ukun Sastraprawira, M.Sc, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer UNIKOM.

7. Dadang Munandar, SE, M.Si, selaku Ketua Jurusan Manajemen Informatika.

8. Citra Noviyasari, S.Si, M.T selaku Dosen Wali yang telah banyak membantu penulis dalam proses akademik selama masa perkuliahan.

9. Lusi Melian, S.Si.,M.T selaku Dosen Pembimbing yang banyak membantu, membimbing dan memberikan saran kepada penulis.

10.Wahyuni, S.Si.,M.T selaku Dosen Penguji yang telah memberikan dukungan serta saran kepada penulis.

11.Imelda, ST.,MT selaku Dosen Penguji yang telah memberikan dukungan serta saran kepada penulis.

12.Para Dosen Manajemen Informatika UNIKOM Bandung yang telah memberikan pengajaran dengan Ikhlas dan Sabar.

13.Para Sekretariat Jurusan atas kesabaran dalam melayani proses administrasi perkuliahan.


(5)

15.Aman selaku pembimbing saat penulis penelitian di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

16.Mulyadi yang telah memberikan masukan saat penulis menyusun skripsi ini.

17.Teman-teman seperjuangan ( Adla ) meskitpun jauh kalian jauh tapi tetap memberikan masukan kepada penulis.

18.Anak-anak MI-2 angkatan 2006 ( Erik, Adri, dan semua Team PB ) tetap semangat dan cepat lulus ya.

19. Buat semua anak HIMA-MI khususnya angkatat 2006 banyak kenangan penulis bersama mereka saat menjabat sebagai pengurus dan buat pengurus HIMA-MI selanjutnya.

20.Seluruh teman-teman mahasiswa UNIKOM yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Akhir kata semoga semua pihak yang telah memberikan bantuan mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT.Amin…. Penulis berharap semoga ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi penulis selaku penyusun, umumnya bagi pembaca.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Bandung, Juni 2010

Penulis


(6)

DAFTAR ISI

ABSTAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

MOTO ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR SIMBOL ... xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Peneliatian ... 1

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 4

1.2.1. Identifikasi Masalah ... 4

1.2.2. Rumusan Masalah ... 4

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.3.1. Maksud Penelitian ... 5

1.3.2. Tujuan Penelitian ... 5

1.4. Kegunaan Penelitian ... 6

1.4.1. Kegunaan Praktis ... 6

1.4.2. Keguanaan Akademis ... 6

1.5. Batasan Masalah ... 7

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 8


(7)

1.6.2. Waktu Penelitian ... 8

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem ... 9

2.1.1. Karakteristik Sistem ... 9

2.1.2. Klasifikasi Sistem ... 11

2.2. Konsep Dasar Sistem ... 12

2.2.1. Kriteria Informasi ... 12

2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi ... 13

2.4. Perancangan Basis Data ... 15

2.5. Sistem Informasi Geografis (SIG) ... 16

2.5.1. Sumber Informasi Geografis ... 17

2.6. Pariwisata dan Wisatawan ... 18

2.6.1. Pariwisata ... 18

2.6.2. Wisatawan ... 20

2.7. Hyper Text Markup Language (HTML) ... 20

2.8. Personal Home Page (PHP) ... 21

2.9. Interconnection Networking (Internet) ... 22

2.10. Word Wide Web (www) ... 22

2.11. MySQL ... 24

2.12. MapInfo ... 27

2.13. MapServer ... 29

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian ... 30


(8)

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 30

3.2.1. Visi dan Misi Perusahaan ... 30

3.1.3. Struktur Organisasi ... 31

3.1.4. Deskripsi Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata . 32 3.2. Metode Penelitian ... 42

3.2.1. Desain Penelitian ... 42

3.2.2. Jenis Pengumpulan Data ... 42

3.2.2.1. Sumber Data Primer ... 43

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder ... 44

3.2.3. Metode Pendekatan Dan Pengembangan Sistem ... 44

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem ... 44

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem ... 45

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 47

3.2.4. Pengujian Software ... 55

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan ... 57

4.1.1. Analisis Potensi Kepariwisataan Kota Bandung ... 57

4.1.2. Analisis Data ... 62

4.1.3. Evaluasi Sistem Yang Berjalan ... 63

4.2. Perancangan Sistem ... 64

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem ... 65

4.2.2. Gambaran Umum Sistem Yang Di Usulkan ... 65


(9)

4.2.3.1. Diagram Kontek ... 66

4.2.3.2. Data Flow Diagram ... 67

4.2.3.3. Kamus Data ... 70

4.2.4. Perancangan Basis Data ... 70

4.2.4.1. Normalisasi ... 70

4.2.4.2. Relasi Tabel ... 72

4.2.4.3. Entity Relationship Diagram ... 73

4.2.4.4. Struktur File ... 73

4.2.4.5 Kodifikasi ... 75

4.2.5. Perancangan Antar Muka ... 76

4.2.5.1. Struktur Menu ... 76

4.2.5.1. Perancangan Input ... 77

4.2.5.2. Perancangan Output ... 80

BAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM 5.1. Pengujian ... 83

5.1.1. Rencana Pengujian ... 83

5.1.2. Kasus dan Hasil Pengujian ... 84

5.1.3. Kesimpulan Hasil Pengujian ... 88

5.2. Implementasi ... 88

5.2.1. Batasan Implementasi ... 89

5.2.2. Implementasi Perangkat Lunak ... 89

5.2.3. Implementasi Perangkat Keras ... 91


(10)

5.2.5. Implementasi Antar Muka SIG Pariwisata ... 93 5.2.6. Implementasi Antar Muka Menu Admin SIG Pariwisata ... 95 5.2.7. Penggunaan Program ... 97 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan ... 102 6.2. Saran ... 102

DAFTAR PUSTAKA


(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1

Transformasi data menjadi informasi ... 13

Gambar 3.1

Stuktur Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung 31

Gambar 3.2

Membangun prototip ... 47

Gambar 3.3

Entitas Satu ke Satu ... 53

Gambar 3.4

Entitas Satu ke Banyak ... 53

Gambar 3.5

Entitas Banyak ke Satu ... 54

Gambar 3.6

Entitas Banyak ke Banyak ... 54

Gambar 4.1

Diagram Kontek SIG Pariwisata yang diusulkan ... 66

Gambar 4.2

DFD Level 1 SIG Pariwisata ... 67

Gambar 4.3

DFD Level 2 Proses 1 SIG Pariwisata... 67

Gambar 4.4

DFD Level 2 Proses 2 SIG Pariwisata... 68

Gambar 4.5

DFD Level 3 Proses 2.1 SIG Pariwisata... 68

Gambar 4.6

DFD Level 3 Proses 2.3 SIG Pariwisata... 69

Gambar 4.7

Relasi Tabel SIG Pariwisata ... 72

Gambar 4.8

Entity Relationship Diagram SIG Pariwisata ... 73

Gambar 4.9

Struktur Menu SIG Pariwisata ... 76

Gambar 4.10

Tampilan Input Perintah Eksekusi Peta ... 77

Gambar 4.11

Tampilan Input Buku Tamu ... 78

Gambar 4.12

Tampilan Login Administrator ... 78


(12)

Gambar 4.14

Tampilan Input Data Pariwisata ... 79

Gambar 4.15

Tampilan Output SIG Pariwisata ... 80

Gambar 4.16

Detail Informasi Daerah Pariwisata ... 80

Gambar 4.17

Tampilan Detail Peta ... 81

Gambar 4.18

Tampilan Form Sejarah Kota Bandung ... 81

Gambar 4.19

Tampilan Form Cara Penggunaan

... 82

Gambar 5.1

AppServ Open Project - 2.5.10 ... 92

Gambar 5.2

Database SIG Pariwisata ... 92

Gambar 5.3

Tampilan Awal SIG Pariwisata ... 93

Gambar 5.4

Tampilan Lokasi Pariwisata ... 93

Gambar 5.5

Form Buku Tamu ... 94

Gambar 5.6

Form Sejarah Kota Bandung ... 94

Gambar 5.7

Form Login Administrator ... 95

Gambar 5.8

Menu Administrator ... 95

Gambar 5.9

Form Kelola Data Pariwisata ... 96

Gambar 5.10

Form Tambah Data Pariwisata ... 96

Gambar 5.11

Halam Utama ... 97

Gambar 5.12

Mengaktifkan Layer ... 98

Gambar 5.13

Tampilan ZoomIn Peta ... 98

Gambar 5.14

Tampilan ZoomOut Peta ... 99


(13)

Gambar 5.16

Tampilan Mengembalikan Peta Posisi Awal ...

100

Gambar 5.17

Info Peta

... 100

Gambar 5.18

Tampilan Informasi

... 101


(14)

DAFTAR SIMBOL A. Bagan Alir Dokumen (Dokumen Flowmap)

No. Simbol Nama Keterangan

1. Dokumen Menunjukkan dokumen input dan output baik untuk proses manual atau komputer. 2. Proses Manual Menunjukkan kegiatan atau arah aliran

dokumen atau data.

3. Garis alir Menunjukkan arus atau arah aliran dokumen atau data.

4. Proses Menunjukkan kegiatan proses dari operasi program komputer.

5. Harddisk Menunjukkan input atau output menggunakan harddisk.

6. Keputusan Digunakan untuk penyeleksian kondisi.

7. Simpangan Digunakan untuk menyimpan data sebagai arsip secara manual.


(15)

B. Data Flow Diagram (DFD)

No. Simbol Nama Keterangan

1. Proses Menunjukkan pemrosesan data yang berada dalam sistem.

2. Kesatuan

luar/entity eksternal

Kesatuan diluar system yang dapat berupa orang, organisasi atau system lainnya.

3. Arus data Menggambarkan aliran data. 4. Simpangan data Tempat penyimpanan data.


(16)

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki banyak kepulauan-kepulauan yang tersebar di seluruh wilayah NKRI ( Negara Kepulaun Republik Indonesia ) ada lima pulau besar yaitu Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, Pulau Irian Jaya. Tiap-tiap pulau memiliki banyak kekayaan seperti sumber daya alam, kebudayaan, peninggalan-peninggalan benda bersejarah, serta panorama alam yang mempesona menjadi aset yang sangat berharga untuk menarik wisatawan dalam negeri maupun luar negeri untuk berwisata ke Indonesia.

Bandung merupakan salah satu kota yang berkembang pesat di Indonesia, hal itu dikarenakan perkembangan perekonomian, pendidikan dan kemajuan teknologi serta pembangunan yang berkembang pesat di kota ini. Bandung dikenal pula dengan beragam macam kuliner serta banyak terdapatnya tempat-tempat bersejarah, bangunan tua seperti museum goelogi, gedung sate, museum kantor pos, gua jepang, dan masih banyak yang lainnya. Dengan keberagaman dan keunikan potensi-potensi pariwisata yang ada dikota Bandung, tentunya hal ini menarik wisatawan-wisatawan untuk berwisata ke kota Bandung,  Industri pariwisata di Jawa Barat memiliki potensi ekonomi mencapai Rp 10 triliun per tahun. Jumlah tersebut terlihat dari jumlah kunjungan wisatawan yang terakomodasi ke Jawa barat tiap tahunnya yang mencapai 6-7 juta orang tiap tahun. Perkembangan wisatawan yang datang ke kota Bandung dapat mempengaruhi faktor perkembangan perekonomian masyarakat kota Bandung.


(17)

semuanya dapat diketahui oleh para wisatawan, dikarenakan kurangnya informasi tempat-tempat pariwisata serta informasi yang ada seperti penyebaran brosur, peta belum bisa memberikan informasi yang lebih presentatif karena tidak semua wisatawan dapat memiliki peta atau brosur dikarenakan tidak efektifnya kegiatan penyebaran peta atau brosur tersebut. Dengan memanfaatkan kemajuan dibidang teknologi informasi yang sekarang semakin pesat, dengan media website yang dapat diakses dengan cepat, data pariwisata dikota Bandung dapat diinformasikan dengan cepat, tepat dan akurat serta informasi dapat digabungkan dengan pemetaan dimana lokasi pariwisata itu berada. Dengan demikian informasi yang diperoleh bukan hanya textual saja tetapi juga dalam bentuk spasial atau peta yang interaktif.

Sistem Informasi Georafis (SIG) atau Georaphic Information Sistem (GIS) merupakan suatu sistem informasi yang berbasis komputer, dirancang untuk bekerja dengan menggunakan data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Sistem ini menagkap, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisa, dan menampilkan data yang secara spasial mereferensikan kepada kondisi bumi. Teknologi SIG mengintegrasikan operasi-operasi umum database, seperti query dan analisa statistik, dengan kemampuan visualisasi dan analisa yang unik yang dimiliki oleh pemetaan. Kemampuan inilah yang membedakan Sistem Informasi Geografis dengan Sistem Informasi lainya yang membuatnya menjadi berguna berbagai kalangan untuk menjelaskan kejadian, merencanakan strategi, dan memprediksi apa yang terjadi.


(18)

keras, maupun aplikasi-aplikasinya, telah dikenal secara luas sebagai alat bantu atau proses pengambilan keputusan. Sebagian besar institusi pemerintah, swasta, akademis maupun non akademis juga individu yang memerlukan informasi yang berbasiskan data spasial telah mengenal dan menggunakan sistem ini.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung merupakan suatu lembaga pemerintahan yang bergerak dalam bidang pengelolaan pariwisata dan kebudayaan khususnya di wilayah kota Bandung. Sesuai dengan visi dan misi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bandung yang bertekat menjadikan Bandung sebagai tujuan wisatawan dan kota budaya, tentunya sebagai tuan rumah pemerintah kota Bandung sudah selayaknya menyediakan fasilitas-fasilitas yang dapat memudahkan calon wisatawan yang berkunjung untuk mencari informasi tempat-tempat wisata yang ada di wilayah kota Bandung. Dengan kemajuan teknologi informasi dan ditambah dengan berkembangnya pengguna internet, hal ini dapat dimanfaatkan sebagai media untuk menginformasikan tempat-tempat pariwisata di kota Bandung. Menggunakan media internet sebagai akses informasi mempunyai kelebihan yaitu dapat di akses siapa saja, dimana saja, kapan saja tanpa mengenal jarak dan waktu.

Berdasarkan pemaparan diatas penulis tertarik untuk merancang sebuah Sistem Informasi Geografis sebagai bahan untuk penelitian skripsi dengan mengangkat judul yaitu “PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PARIWISATA DI KOTA BANDUNG BERBASIS WEBSITE”


(19)

1.2.1. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah merupakan kegiatan untuk mengumpulkan data-data dan informasi yang berhubungan dengan tema serta tempat akan dilakukanya penelitian, yang nantinya dijadikan sebagai bahan acuan, mengapa dilakukan pengembangan dari sitem yang sedang berjalan.

Adapun penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Kebutuhan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung akan Sistem Informasi yang dapat mengelola data objek pariwisata.

2. Kebutuhan para calon wisatawan akan informasi daerah pariwisata di kota Bandung yang cepat akurat dan dapat di akses oleh siapa saja, dimana saja, kapan saja tanpa mengenal jarak dan waktu.

3. Belum adanya ketersediaan informasi daerah pariwisata di kota Bandung yang lebih presentatif dalam memberikan informasi kepada calon wisatawan secara spasial atau pemetaan dengan begitu informasi yang di dapat lebih spesifik.

1.2.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sistem yang mengolah data pariwisata untuk menginformasikan daerah pariwisata yang sedang berjalan di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung.

2. Bagaimana merancang Sistem Informasi Geografis Pariwisata Kota Bandung di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung.

3. Bagaimana implementasi Sistem Informasi Geografis Pariwisata Kota Bandung di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung.


(20)

Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung. 1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1. Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah salah satu syarat menyelesaikan jenjang studi Satra 1 (satu) di jurusana Manajemen Informatika Universitas Komputer Indonesia. Adapun maksud lain dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Membangun Sistem Informasi Geografis Pariwisata berbasis website untuk memberikan informasi lokasi-lokasi daerah pariwisata di kota Bandung.

2. Memberikan kemudahan bagi calon wisatawan yang akan berkunjung ke Bandung untuk mengetahui atau sekedar mencari tahu daerah pariwisata yang tersebar di kota Bandung.

3. Untuk memberikan usulan serta solusi kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung sebagai media untuk menginformasikan daerah potensi pariwisata yang tersebar di kota Bandung.

1.3.2. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui sistem daerah pariwisata yang sedang berjaan di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung.

2. Untuk merancang Sistem Informasi Geografis Pariwisata di kota Bandung berbasis website yang bertujuan untuk memudahkan wisatawan untuk mencari informasi lokasi daerah-daerah pariwisata yang tersebar di kota Bandung dengan cepat akurat yang dapat di akses oleh siapa saja, dimana saja, kapan saja tanpa mengenal jarak dan waktu.


(21)

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bandung.

4. Untuk mengetahui analisis, perancangan, pembangunan dan pengujian Sistem Informasi Geografis Pariwisata di Kota Bandung.

1.4. Kegunaan Penelitian 1.4.1. Kegunaan Praktis

Bagi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung hasil akhir penelitian ini, dapat mengembangkan sistem pariwisata yang sedang berjalan dan dapat menjadi sebagai bahan pertimbangan, masukan ataupun solusi dengan Sistem Informasi Geografis Pariwisata berbasis website ini yang lebih interaktif dan spasial dalam memberikan informasi daerah potensi pariwisata sehingga dapat memberikan informasi secara interaktif, akurat, efektif dan efisien.

Bagi calon wisatawan yang akan berkunjung ke kota Bandung ataupun

user yang hanya ingin sekedar mengetahui lokasi-lokasi daerah wisata yang berada di kota Bandung, hasil akhir penelitian ini dapat membantu dalam pencarian informasi tempat daerah pariwisata yang berada di wilayah kota Bandung dengan cepat dan dapat di akses oleh siapa saja, dimana saja, kapan kapan tanpa mengenal jarak dan waktu.

1.4.2. Kegunaan Akademis

Secara akademis diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat, diantaranya :

1. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, dapat memberikan suatu karya penelitian yang dapat mendukung dalam pengembangan Sistem Informasi Geografis.


(22)

telah diperoleh selama menempuh studi di Universitas Komputer Indonesia dan sekarang dapat menerapkan ilmu tersebut lansung dilapangan untuk pengabdian kepada masyarakat.

3. Bagi peneliti lain, dapat dijadikan sebagai acuan terhadap pengembangan Sistem Informasi Geografis ataupun pengembangan dalam penelitian yang sama.

1.5. Batasan Masalah

Dalam setiap penelitian diharapkan dapat membantu memecahkan masalah yang ada pada suatu tempat penelitian. Untuk memecahkan suatu masalah diperlukan pengelompokan-pengelompokan masalah sehingga dapat dipecahkan secara terstruktur dan terarah. Oleh sebab itu penulis mengelompokan batasan masalah yang akan di bahas pada penelitian ini.

Adapun batasan masalahnya sebagi berikut :

1. Perancangan dan pembangunan Sistem Informasi Geografis Pariwisata Kota Bandung Berbasis Website hanya memberikan informasi seputaran lokasi pariwisata yang berada di kota Bandung sesuai dengan usulan yang diberikan oleh pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung. 2. Dalam kegiatan penelitian, perancangan, pembangunan sampai dengan

pengujian sistem, penulis menggunakan jaringan lokal sebagai lokal

server.

3. Kategori pariwisata kota Bandung yang penulis bahas dalam perancangan Sistem Informasi Geografis adalah pariwisata gedung bersejarah, museum, taman hutan kota dan monumen.


(23)

1.6.1. Lokasi Penelitian

Adapun lokasi penelitian dilaksanakan di Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kota Bandung yang beralamat di jalan Jendral Ahmad Yani No. 277 Bandung. Telpon 022-7271724

1.6.2. Waktu Penelitian

Tabel 1.1 Jadwal Penelitian

Kegiatan yang direncanakan

Tahun 2010 NO

Febuari Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

Identifikasi Kebutuhan

Pemakai

a. Pengumpulan Data b. Wawancara c. Observasi

2

Membangun Prototip Sistem Dasar Yang Akan Dirancang

a. Perancangan Sistem b. Pembuatan Sisten

3

Menggunakan Prototip a.Pengujian Sistem Kepada Pengguna b. Analisis Pengujian

4

Revisi Dan

Meningkatkan Prototip

a.Evaluasi Prototip Yang Telah Dibuat b. Rancangan & Perbaikan Sesuai Analisis Pengujian c. Perbaikan Rancangan Prototip

5

Prototip Lengkap a.Implementasi


(24)

BAB II

LANDASAN TEORI 2.1Konsep Dasar Sistem

Menurut Zulkifli Amsyah (2003 : 27) Sistem adalah elemen-elemen yang saling berhubungan membentuk satu kesatuan atau organisasi. Contoh sistem tata surya, sistem irigasi, dan sistem informasi.

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 2) Pemahaman sistem dengan pendekatan prosedur yaitu suatu urutan kegiatan yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu.

Prosedur adalah rangkaian operasi yang melibatkan beberapa benda (seperti ALU, Control Unit) di dalam satu lebih komponen (seperti memori dan

CPU jika dalam sistem komputer). 2.1.1 Karateristik Sistem

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 4) Suatu sistem mempunyai karateristik atau sifat-sifat tertentu yaitu :

1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi atau berkerjasama membentuk suatu kesatuan.

2. Batasan Sistem

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainya atau dengan lingkungan lainya.


(25)

3. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan merugikan. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus dijaga dan dipelihara. Sedangakan lingkunga luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, jika tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung sistem

Penghubung merupakan media yang menghubungan antara satu subsistem dengan subsitem lainya. Melalui penghubung ini kemungkinan sumber-sumber daya mengalir dari suatu subsitem ke subsistem lainya. Keluaran dari suatu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lainya melalui penghubung.

5. Masukan Sistem

Masukan sistem adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal maintenance input adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat berjalan.

6. Keluaran Sistem

Keluaran sistem adalah energi yang diolah dan klasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat berupa masukan untuk subsistem yang lain.


(26)

7. Pengolahan Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem

Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran, kalau sistem tidak mempunyai suatu sasaran maka sistem tidak akan ada. Suatu sistem dikatakan berasil bila mengenai sasaran atau tujuanya. Sasaran berpengaruh pada masukan dan keluaran yang dihasilkan.

2.1.2 Klasifikasi Sistem

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 6) Sistem merupakan bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain. Karena sistem memiliki sasaran yang berbeda-beda untuk setiap kasus. Oleh karena itu sistem di klasifikasikan kedalam beberapa sudut pandang sebagai berikut :

1. Klasifikasi sistem Abstrak dan sistem Fisik,

Sistem Abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem hubungan manusia dengan tuhan. Sistem Fisik adalah sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer.

2. Klasifikasi sistem alamiah dan sistem buatan manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem tatasurya. Sistem buatan buatan manusia sistem yang dirancang oleh manusia, misalnya sistem komputer.


(27)

Klasifikasi sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksikan. Klasifikasi sistem tidak tentu sistem yang kondisi masa depanya tidak dapat di prediksi karena mengandung unsur probabilitas, misalnya sistem polotik, masyarakat dan sebagainya.

4. Klasifikasi sistem tertutup dan sistem terbuka

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem terbuka merupakan sistem yang berpengaruh langsung dengan lingkungan luarnya.

2.2 Konsep Dasar Informasi

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 8) Sumber informasi adalah data. Data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan suatu kenyataan. Kejadian adalah suatu yang terjadi pada saat tertentu. Informasi diperoleh setelah data-data mentah diproses atau diolah.

Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Informasi digunakan di dalam sistem informasi umunya digunakan untuk beberapa kegunaan. Informasi digunakan tidak hanya oleh satu orang pihak didalam organisasi. Nilai sebuah informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut.

2.2.1 Kriteria Informasi

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 9) Informasi harus memenuhi kriteria sebagai berikut :

1. Informasi harus akurat, sehingga mendukung pihak manajemen dalam mengambil keputusan.


(28)

2. Informasi harus relevan, benar benar terasa manfaatnya bagi yang membutuhkan.

3. Informasi harus tepat waktu, sehingga tidak ada keterlambatan pada saat dibutuhkan.

Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimaanya, perlu untuk dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghilkan informasi. Siklus informasi atau siklus pengolahan data adalah sebagai berikut.

Gambar 2.1 Transformasi data menjadi informasi (Sumber Buku : Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005)) 2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:13) definisi sistem informasi sebagai berikut.

1. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menghasilkan informasi.

2. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan untuk mengendalikan organisasi

3. Sekumpulan sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial


(29)

dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Sistem informasi terdiri dari beberapa komponen, antara lain : 1. Hardware : CPU, disk, terminal, printer.

2. Software : sistem operasi, Sistem Basis Data, program pengontrol komunikasi, program aplikasi.

3. Personal : yang mengoperasikan sistem, menyediakan masukan, mengkonsumsi keluaran dan melakukan aktivitas manual yang mendukung sistem. data yang tersimpan dalam jangka waktu tertentu. Suatu sistem informasi dapat digerakkan oleh elemen – elemen berikut : 1. Perangkat keras ( hardware ) yaitu komputer yang berperan sebagai media

masukan, proses dan keluaran.

2. Perangkat lunak ( software ) yaitu alat yang digunakan untuk menjalankan perangkat keras yang dapat berupa sistem operasi atau program aplikasi. 3. Data yaitu fakta–fakta dari suatu kejadian yang dapat diolah untuk

menghasilkan suatu informasi.

4. Prosedur yaitu urutan kerja secara sistematis agar suatu pekerjaan dapat dilaksanakan secara teratur sesuai dengan rencana.

5. Pengguna komputer ( user ) adalah manusia yang merupakan bagian terpenting yang dapat menangani semua elemen penggerak dari sistem informasi.


(30)

2.4Perancangan Basis Data

Pengertian database atau basisdata menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 129) sebagai berikut :

1. Database adalah sekumpulan data store (bisa dalam jumlah yang sangat besar) yang tersimpan dalam magnetic disk, optic disk, magnetic drum,

atau media penyimpanan yang lainya.

2. Database adalah sekumpulan program-program aplikasi umum yang bersifat “batch” yang mengeksekusi dan memproses data secara umum (seperti pencarian, peremajaan, penambahan, dan penghapusan terhadap data).

Database atau basisdata yang merupakan kumpulan data-data yang saling berhubungan dengan yang lainya, tersimpan dalam simpanan luar komputer dan membutuhkan perangkat lunak tertentu untuk memanipulasi atau menghubungkanya. Kumpulan database dengan perangkat lunak aplikasi yang berbasis database tersebut dinamakan Database Management Sistem (DBMS). DBMS merupakan koleksi terpadu dari database dan program-program komputer yang digunakan untuk mengakses dan memelihara database

Tujuan pengolahan data dalam database adalah agar dapat memperoleh atau menemukan kembali data yang ingin dicari dengan cepat mudah selain itu juga pengolahan data dan tujuan tujuan yang lainya

Berikut tujuan database

1. Kecepatan dan kemudahan 2. Efisien ruang penyimpanan


(31)

3. Keakuratan 4. Ketersediaan 5. Kelengkapan 6. Keamanan

7. Kebersamaan pemakai

2.5 Sistem Informasi Georafis (SIG)

Sistem Informasi Georafis (SIG) atau Georaphic Information Sistem (GIS) merupakan suatu sistem informasi yang berbasis komputer, dirancang untuk bekerja dengan menggunakan data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Sistem ini menagkap, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisa, dan menampilkan data yang secara spasial mereferensikan kepada kondisi bumi. Teknologi SIG mengintegrasikan operasi-operasi umum database,

seperti query dan analisa statistik, dengan kemampuan visualisasi dan analisa yang unik yang dimiliki oleh pemetaan. Kemampuan inilah yang membedakan SIG dengan Sistem Informasi lainya yang membuatnya menjadi berguna berbagai kalangan untuk menjelaskan kejadian, merencanakan strategi, dan memprediksi apa yang terjadi.

Menurut Dra. Romenah (2010:5) berikut ini beberapa definisi SIG menurut para ahli :

1. Menurut Aronaff, 1989.

SIG adalah sistem informasi yang didasarkan pada kerja komputer yang memasukkan, mengelola, memanipulasi dan menganalisa data serta memberi uraian.


(32)

2. Menurut Barrough, 1986.

SIG merupakan alat yang bermanfaat untuk pengumpulan, penimbunan, pengambilan kembali data yang diinginkan dan penayangan data keruangan yang berasal dari kenyataan dunia.

3. Menurut Marble et al, 1983.

SIG merupakan sistem penanganan data keruangan. 4. Menurut Berry, 1988.

SIG merupakan sistem informasi, referensi internal, serta otomatisasi data keruangan.

5. Menurut Calkin dan Tomlison, 1984.

SIG merupakan sistem komputerisasi data yang penting.

Demikian penting dan menarik perangkat lunak SIG hingga banyak pihak yang mempelajari dan kemudian menggunakan untuk memenuhi kebutuhan masing-masing pihak.

2.5.1 Sumber Informasi Geografis

Sumber informasi geografi selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu (bersifat dinamis), sejalan dengan perubahan gejala alam dan gejala sosial. Dalam geografi, informasi yang diperlukan harus memiliki ciri-ciri yang dimiliki ilmu lain, yaitu :

1. Merupakan pengetahuan (knowledge) hasil pengalaman.

2. Tersusun secara sistematis, artinya merupakan satu kesatuan yang tersusun secara berurut dan teratur.


(33)

3. Logis, artinya masuk akal dan menunjukkan sebab akibat.

4. Objektif, artinya berlaku umum dan mempunyai sasaran yang jelas dan teruji.

Selain memiliki ciri-ciri di atas, geografi juga harus menunjukkan ciri spasial (keruangan) dan regional (kewilayahan). Aspek spasial dan regional merupakan ciri khas geografi, yang membedakannya dengan ilmu-ilmu lain. Karena geografi merupakan kajian ilmiah mengenai gejala alam dan sosial dari sudut pandang spasial dan regional

2.6Pariwisata dan Wisatawan 2.6.1 Pariwisata

http://mangkutak.wordpress.com/2009/01/05/dasar-pengertian-pariwisata/20 Maret 2010

Berdasarkan pada ketentuan WATA (World Association of Travel Agent = Perhimpunan Agen Perjalanan Sedunia), wisata adalah perjalanan keliling selama lebih dari tiga hari, yang diselenggarakan oleh suatu kantor perjalanan di dalam kota dan acaranya antara lain melihat-lihat di berbagai tempat atau kota baik di dalam maupun di luar negeri.

Pariwisata adalah perpindahan orang untuk sementara dan dalam jangka waktu pendek ke tujuan- tujuan diluar tempat dimana mereka biasanya hlidup dan bekerja dan kegiatan-kegiatan mereka selama tinggal di tempat-tempat tujuan itu.

Komponen produk wisata sebagai berikut :

1. Atraksi adalah daya tarik wisata baik alam, budaya, maupun buatan manusia seperti festifal, kongres bahkan pentas seni.

2. Aksebilitas adalah kemudahan dalam memperoleh dan mencapai tujuan wisata seperti organisasi pariwisata, paket wisata atau bahkan alat transporttasi umum untuk memudahkan para wisatawan.


(34)

3. Amenities adalah kemudahan dalam memperoleh kesenangan. Dalam hal ini dapat berbentuk akomodasi, kebersihan, kenyamanan dalam berwisata dan keramaha-tamahan.

Jenis jenis pariwisata

1. Pariwisata penikmat perjalanan (Pleasure Tourism)

Pariwisata untuk penikmat keindahan alam untuk mendapatkan udara segar yang baru, bisa juga untuk mendorong ketenangan dan kedamaian. 2. Pariwisata untuk rekreasi (Recreation Tourism)

Pariwisata yang dilakukan untuk memanfaatkan diri liburan untuk beristirahat ataupun untuk memulihkan kembali kesegaran jasmani dan rohani.

3. Pariwisata untuk kebudayaan (Culture Tourism)

Pariwisata yang diikuti motivasi dan keinginan untuk belajar di pusat-pusat pengajaran dan riset yang biasanya mempelajari adat suatu daerah dengan mengunjungi monument atau tempat-tempat bersejarah dan pusat keagamaan atau kesenian.

4. Pariwisata untuk olahraga (Sport Tourism)

Pariwisata olahraga dibedakan menjadi dua jenis :

a. Big Sport Event adalah olahraga yang menyangkut ribuan orang dan peristiwa-peristiwa besar. Contoh olympiade, sepak bola dan lain lain.


(35)

b. Sporting Tourism of the propotitioner adalah pariwisata olahraga yang dilakukan bagi mereka yang ingin berlatih dan mempraktekan sendiri contonya mendaki gunung, berkuda dan lain lain.

5. Pariwisata untuk berkonferensi (Convention Tourism)

Pariwisata yang berhungan dengan konvensi atau konferensi maupun internasional yang dihadiri oleh ratusan orang bahkan ribuan peserta yang biasa tinggal dibeberapa hari dikota atau Negara penyenggara.

2.6.2 Wisatawan

Wisatawan adalah setiap orang yang datang disebuah Negara karena alasan yang sah kecuali untuk berimigrasi dan yang tinggal setidak-tidaknya 24 Jam dan selama-lamanya 6 Bulan dalam tahun yang sama.

Dalam pengertian ini wisatawan dibedakan berdasarkan waktu dan tujuan yang disebut wisatawan adalah orang-orang yang berkunjung setidaknya 24 dan yang dating berdasarakan motivasi Mengisi waktu senggang seperti bersenang, berlibur, untuk kesehatan, studi, keperluan agama, dan olahraga, serta bisnis, keluarga, peurtusan, dan pertemuan-pertemuan.

2.7 Hyper Text Markup Language (HTML)

HyperText Markup Language (HTML) adalah sebuah bahasa markup yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web dan menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah browser internet. Bermula dari sebuah bahasa yang sebelumnya banyak digunakan di dunia penerbitan dan percetakan yang disebut dengan SGML (Standard Generalized Markup Language), HTML adalah sebuah standar yang digunakan secara luas untuk menampilkan halaman web. HTML saat


(36)

ini merupakan standar Internet yang didefinisikan dan dikendalikan penggunaannya oleh World Wide Web Consortium (W3C).

HTML berupa kode-kode tag yang menginstruksikan browser untuk menghasilkan tampilan sesuai dengan yang diinginkan. Sebuah file yang merupakan file HTML dapat dibuka dengan menggunakan browser web seperti Mozilla Firefox atau Microsoft Internet Explorer. HTML juga dapat dikenali oleh aplikasi pembuka email ataupun dari PDA dan program lain yang memiliki kemampuan browser.

HTML dokumen tersebut mirip dengan dokumen teks biasa, hanya dalam dokumen ini sebuah teks bisa memuat instruksi yang ditandai dengan kode atau lebih dikenal dengan TAG tertentu. Sebagai contoh jika ingin membuat teks ditampilkan menjadi tebal seperti: TAMPIL TEBAL, maka penulisannya dilakukan dengan cara: <b>TAMPIL TEBAL</b>. Tanda <b> digunakan untuk mengaktifkan instruksi cetak tebal, diikuti oleh teks yang ingin ditebalkan, dan diakhiri dengan tanda </b> untuk menonaktifkan cetak tebal tersebut.

2.8 Personal Home Page (PHP)

http://id.wikibooks.org/wiki/Pemrograman_PHP/20 Maret 2010

Sejarah singkat php Pada awalnya PHP digunakan sebagai bahasa pemrograman untuk sebuah server-sideHTML-embedded dengan nama Personal Home Pages. Pertama sekali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP masih bernama FI (Form Interpreted), yang wujudnya berupa sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data form dari web. Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan


(37)

menamakannya PHP/FI, kependekan dari Hypertext Preprocessing'/Form Interpreter. Dengan perilisan kode sumber ini menjadi open source, maka banyak programmer yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP.

2.9 Interconnection Networking (Internet)

Interconnection Networking merupakan hubungan antar berbagai jenis komputer dan jaringan di dunia yang berbeda sistem operasi maupun aplikasinya di mana hubungan tersebut memanfaatkan kemajuan media komunikasi (telepon dan satelit) yang menggunakan protokol standar dalam berkomunikasi yaitu protokol TCP/IP.

2.10 Word Wide Web (WWW)

http://ibliz-kecil.blogspot.com/2008/08/pengertian-www.html/ 29 maret 2010 WWW (World Wide Web) adalah sebuah bagian dari internet yang sangat dikenal dalam dunia internet, dengan adanya WWW seorang dapat menampilkan sebuah halaman virtual yang disebut website. Jika dilihat dari proses kerjanya WWW dapat dibagi menjadi beberapa komponen yaitu :

1. Protocol 2. Address

3. HTML (Hypertext Markup Language) 4. HTTP (Hypertext Transfer Protocol) 5. FTP (File Transfer Protocol)

6. Telnet (Tele Networking)

Secara teknis, web adalah sebuah sistem dimana informasi dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lain-lain yang tersimpan dalam sebuah internet webserver


(38)

dipresentasikan dalam bentuk hypertext. Informasi di web dalam bentuk teks umumnya ditulis dalam format HTML (Hypertext Markup Language). Informasi lainnya disajikan dalam bentuk grafis (dalam format GIF, JPG, PNG), suara (dalam format AU, WAV), dan objek multimedia lainnya (seperti MIDI, Shockwave, Quicktime Movie, 3D World). Web dapat diakses oleh perangkat lunak web client

yang secara populer disebut sebagai browser. Browser membaca halaman-halaman web yang tersimpan dalam webserver melalui protokol yang disebut HTTP (Hypertext Transfer Protocol). Dewasa ini, tersedia beragam perangkat lunak browser. Beberapa diantaranya cukup populer dan digunakan secara meluas, contohnya seperti Microsoft Internet Explorer, Netscape Navigator, maupun Opera, namun ada juga beberapa produk browser yang kurang dikenal dan hanya digunakan di lingkungan yang terbatas. Sebagai dokumen hypertext, dokumen dokumen di web dapat memiliki link (sambungan) dengan dokumen lain, baik yang tersimpan dalam webserver yang sama maupun di webserver lainnya. Link memudahkan para pengakses web berpindah dari satu halaman ke halaman lainnya, dan "berkelana" dari satu server ke server lain. Kegiatan penelusuran halaman web ini biasa diistilahkan sebagai browsing, ada juga yang menyebutnya sebagai surfing (berselancar).

2.11 MySQL

http://id.wikipedia.org/wiki/MySQL/ 29 maret 2010

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (bahasa Inggris: database management system) atau DBMS yang multithread,


(39)

multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL Tidak sama dengan proyek-proyek seperti Apache, dimana perangkat lunak dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya masingmasing, MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia MySQL AB, dimana memegang hak cipta hampir atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah: David Axmark, Allan Larsson, dan Michael "Monty" Widenius.

MySQL adalah Relational Database Management System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat closed source atau komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis. Keandalan suatu sistem database (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja optimizer-nya dalam melakukan proses perintahperintah SQL, yang dibuat oleh user maupun program-program aplikasinya.


(40)

Sebagai database server, MySQL dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan database server lainnya dalam query data. Hal ini terbukti untuk query yang dilakukan oleh single user, kecepatan query MySQL bisa sepuluh kali lebih cepat dari PostgreSQL dan lima kali lebih cepat dibandingkan Interbase. Selain itu MySQL juga memiliki beberapa keistimewaan, antara lain :

1. Portability

MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan masih banyak lagi.

2. Open Source

MySQL didistribusikan secara open source (gratis), dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara cuma-cuma.

3. MultiuserMySQL

Dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.

4. Performance tuning

MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per-satuan waktu.

5. Column types

MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti signed / unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lain-lain.


(41)

6. Command dan functions

MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah Select dan Where dalam query.

7. Security

MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta password terenkripsi.

8. Scalability dan limits

MySQL mampu menangani database dalam skala besar, dengan jumlah records lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.

9. Connectivity

MySQL dapat melakukan koneksi dengan client menggunakan protocol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).

10.Localisation

MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada client dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meskipun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk didalamnya.

11. Interface

MySQL memiliki interface (antar muka) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).


(42)

2.12 MapInfo

Mapinfo adalah salah satu software (perangkat lunak) yang digunakan untuk mengelola, mengedit,serta memberikan informasi tambahan yang dibutuhkan dari suatu peta (map), data raster (image) sehingga menjadi suatu peta yang mempunyai informasi yang berguna. Mapinfo. Masih banyak perangkat lunak yang fungsinya sama dengan mapinfo seperti ArcView dan masih banyak yang lainya. Mapinfo dapat dijalankan pada sistem operasi Windows 95/98 dan Windows NT/2000, Windows XP, Windows Vista dan Windows 7.

Telah banyak versi yang dikeluarkan dari MapInfo tetapi pada penelitian ini penulis menggunakan MapInfo Profesional 10 sebagai sarana pembuatan peta, karena pada versi ini dapat dioperasikan pada sistem operasi Windows 7 serta versi ini adalah versi terbaru yang telah banyak terdapat penyempurnaan-penyempurnaan pada versi sebelumnya.

Format Data MapInfo ada sebagai berikut :

1. Data rester adalah data yang berfungsi sebagai suatu tampilan latar belakang. Data ini dapat dimanfaatkan untuk melakukan digitasi dilayar pada suatu gambar hasil scanning juga untuk melengkapi penampilan data agar informasi yang ditampilkan lebih lengkap. Jenis data rester memiliki

extension : BMP, GIF, JPEG, TIFF, dan lain lain

2. Data atribut atau data perlengkapan yang merupakan barisan data tentang informasi yang berkaitan dengan geografis (selalu terkait dengan koordinat) yang dapat dibaca dengan MapInfo, data ini umunya berbentuk


(43)

tabel. Jenis data atribut biasanya mempunyai extension : TXT,BDF,WK#,XLS dan lain-lain.

3. File-file yang bisa dibaca oleh MapInfo :

a. Suatu paket file yang terdiri atas file yang mempunyai ekstensi : *.dat, *.id, *.map dan *.tab

b. *.wor, merupakan file yang terdiri dari beberapa *.tab yang dibuka dengan menyimpan pekerjaan yang telah dilakukan.

Beberapa notasi dan istilah-istilah yang digunakan dalam MapInfo :

a. Peta adalah jendela yang menampilkan gambar spasial (garis pantai, suangai, jaringan jalan, dsb) yang terdiri dari beberapa layer.

b. Tabel adalah bentuk fisik yang tersimpan dalam media komputer yang memuat baik data spasial maupun data tekstual.

c. Layer adalah tampilan tabel dapa layar monitor yang menjadi unsur pembentuk suatu jendela peta.

d. Cosmetic layer adalah layer teratas dari peta MapInfo berfungsi secara otomatis sebagai tempat label.

e. Data spasial adalah data yang penampilanya dilayar monitor berupa tampilan teks atau database yang mempunyai dimensi ruang, terorganisir dalam suatu sistem proyeksi dan koordinat tertentu.


(44)

f. Data tekstual adalah data yang menampilkan dilayar monitor berupa tampilan teks atau database dengan atribut-atribut (field dalam bentuk tabular)

g. Objek adalah unsur gambar pembentuk layar, dimana objek ini dapat di modifikasi. Dikenal 4 jenis objek yaitu : region, titik, garis dan teks.

2.13 MapServer

Menurut Edy Prahasta (2007:35) MapServer merupakan salah satu dari sekian banyak perangkat lunak yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi

internet-based melibatkan data spasial. Pada awalnya MapServer dikembangkan oleh beberapa tim dari Universitas Minesota di Amerika Serikat yang pada saat itu bekerja sama di proyek ForNet dengan NASA (National Aeronautics and Space Administration) sebagai penyandang dana. ForNet merupakan suatu proyek yang pernah di kerjakan dari 18 program remote-sensi database (RSD)

MapServer aplikasi freeware dan open source yang berupa sebuah program CGI (Common Gatway Interface) yang akan dieksekusi di webserver dan berdasarkan parameter tertentu (terutama konfigurasi dalam bentuk file *.MAP) akan menghasilkan data yang akan ditampilkan di web browser baik dalam bentuk gambar peta maupun bentuk yang lain sesuai yang diinginkan.


(45)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian

Penulis melalakukan penelitian di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung yang berlokasi di Jl. Jendral Ahmad Yani No.227 Bandung 40114 Telpon 022-7271724

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung merupakan sebuah instansi pemerintah yang berfungsi untuk mengelola pariwisata dan seni budaya Kota Bandung. Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung terletak di Jl. Ahmad Yani No. 277 Bandung Telp./ fax. +62227210768 website : www.bandungtourism.org, dinas pariwisata ini bediri sejak tahun 1964 sampai sekarang.

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

Visi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung

Kota Bandung sebagai Kota Tujuan Wisata dan Kota Seni Budaya 2008 Misi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung

1. Mendorong perwujudan Kota Bandung sebagai Kota Wisata dan Kota Seni Budaya

2. Mendorong terwujudnya kondisi lingkungan yang kondusif untuk pengembangan kepariwisataan dan kebudayaan, serta pengembangan investasi


(46)

3 3. Men mem 4. Men 5. Men 6. Men 7. Men 3.1.3. Struk Gam ndorong pe mperkuat iden ningkatkan ku ndorong peng ndorong prom ndorong peni ktur Organi

mbar 3.1 Stu

erwujudan ntitas ke-lok ualitas pelay gembangan k mosi kepariw ingkatan pem sasi uktur Organi K potensi da kal-an yanan dan ku

kemitraan wisataan Kot

manfaatan IP

isasi Dinas K Kota Bandung

aerah dan

ualitas apara

ta Bandung PTEK dan LI

Kebudayaan g masyaraka atur ITBANG dan Pariwis at dengan sata


(47)

3.1.4. Deskripsi Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Bagian Kesatu,Kepala Dinas

Pasal 112

1. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan di bidang kebudayaan dan pariwisata berdasarkan asas otonomi daerah.

2. Dalam melakasanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat 1, kepala dinas kebudayaan dan pariwisata mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis lingkup kebudayaan dan kesenian, sarana wisata, objek wisata dan pemasaran wisata.;

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang kebudayaan dan kesenian, sarana wisata, objek wisata dan pemasaran pariwisata;

c. Pembinaan dan pelaksanaan di bidang kebudayaan dan kesenian, sarana wisata, objek wisata dan pemasaran pariwisata;

d. Pelaksanan tugas lain yang diberikan walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

e. Pembinaan, monitoring, evaluasi, dan pelaporan penyelenggaraan kegiatan dinas.

Bagian Kedua, Sekretaris Pasal 113

1. Sekretaris mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dinas kebudayaan dan pariwisata lingkup kesekretarisan


(48)

2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat 1, sekretaris mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan dan penyusunan rencana kesekretarisan;

b. Pelaksanaan pelayanan administrative kesekretariatan Dinas yang meliputi adminsitrasi umum dan kepegawaian serta keuangan dan program Dinas;

c. Pengkoordinasikan penyelenggaraan tugas-tugas Bidang;dan

d. pembinaan, monitoring, evaluasi. pelaporan dan pengendalian kegiatan kesekretariatan Dinas.

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Pasal 114

(1)Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Sekretariat lingkup umum dan kepegawaian: (2)Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi :

a. Penyususnan rencana dan program pengelolaan administrasi umum dan administrasi kepegawaian ;

b. Pelaksanaan pengelolaan adminnistrasi umum yang meliputi pengelolaan naskah dinas, penataan kearsipan dinas, penyelenggaraan kerumahtanggan dinas, pengelolaan perlengkapan dan administrasi perjalanan dinas;

c. Pelaksanaan administrasi kepegawaian yang meliputi penyusunan rencana, penyusunan bahan, pemrosesan, pengusulan dan pengelolaan


(49)

data mutasi, cuti, disiplin, pengembangan pegawai dan kesejahteraan pegawai; dan

d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan administrasi umum dan administrasi kepegawaian.

Sub Bagian Keuangan dan Program Pasal 115

(1)Sub Bagian Keuangan dan Program mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Sekretariat lingkup keuangan dan program ; (2)Untuk melaksankan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Sub Bagian Keuangan dan Program mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana dan program pengelolaan administrasi keuangan dan program dinas;

b. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi penyusunan bahan dan koordinasi penyusunan rencana anggaran Dinas, koordinasi pengelolaan dan pengendalian keuangan ;

c. Pelaksanaan pengelolaan program Dinas meliputi penyusunan bahan dan koordinasi penyusunan rencana dan program kegiatan Dinas serta fasilitasi pengkordinasian penyusunan laporan; dan

d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup administrasi keuangan dan program Dinas.


(50)

Bagian Ketiga Bidang Kebudayaan dan Kesenian Pasal 116

(1)Bidang Kebudayaan dan Kesenian mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup kebudayaan dan keseniaan.

(2)Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaiamana dimaksud pada ayat (1), Bidang Kebudayaan dan Kesenian mempunyai fungsi :

a. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup kebudayaan; b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup kebudayaan;

c. Pelaksanaan lingkup kebudayaan yang meliputi kegiatan pelestarian, pengelolaan dan pemeliharaan sejarah, museum, kepurbakalaan, bahasa, sastra dan penanaman nilai tradisi, pembinaan karakter dan pekerti bangsa, fasilitasi kerjasama dan kemitraan bidang kebudayaan, serta pengembangan jaringan informasi kebudayaan;

d. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian penyelengaraan perfilman; e. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup kebudayaan.

Seksi Kesenian Pasal 118

(1)Seksi Kesenian mempunyai tugas pokok melaksanakan sebgaian tugas Bidang Kebudayaan dan Kesenian lingkup kesenian.

(2)Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Kesenian mempunyai fungsi :

a. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup kesenian; b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup kesenian;


(51)

c. Pelaksanaan lingkup kesenian yang meliputi pembinaan, peningkatan dan pengembangan apresiasi seni tradisional dan modern, revitaslisasi dan kajian seni, pembinaan, fasilitas kerja sama dan pengembangan kesenian serta fasilitasi pemberian penghargaan dibidang kesenian; d. Pembinaan, pengawasan dan penyiapan bahan rekomendasi

penyelenggraan pengiriman dan penerimaan delegasi asing dibidang kesenian.

Bagian Keempat Bidang Sarana Wisata Pasal 119

(1)Bidang Sarana Wisata mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pengendalian lingkup sarana wisata.

(2)Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Sarana Wisata mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana dan program lingkup pembinaan sarana wisata dan pengembangan sarana wisata;

b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup pembinaan sarana wisata dan pengembangan sarana wisata;

c. Pelaksanaan lingkup pembinaan sarana wisata dan pengembangan sarana wisata; dan

d. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup pembinaan sarana wisata dan pengembangan sarana wisata.


(52)

(1)Seksi Pembinaan Sarana Wisata mempunyai tugas pokok melaksankan sebagian tugas Bidang Sarana Wisata lingkup pembinaan sarana wisata. (2)Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Seksi Pembinaan Sarana Wisata mempunyai fungsi :

a. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pembinaan sarana wisata;

b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pembinaan sarana wisata; c. Pelaksanaan lingkup pembinaan sarana wisata yang meliputi

inventarisasi potensi sarana wisata, dan pembinaan pengelolaan sarana wisata; dan

d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pembinaan sarana wisata.

Seksi Pengembangan Sarana Wisata Pasal 121

(1)Seksi Pengembangan Sarana Wisata mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Sarana Wisata lingkup pengembangan sarana wisata.

(2)Untuk melaksankan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pengembangan Sarana Wisata mempunyai fungsi :

a. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pengembangan sarana wisata;

b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pengembangan sarana wisata;


(53)

c. Pelaksanaan lingkup pengembangan sarana wisata yang meliputi pembinaan pengembangan sarana wisata; dan

d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pengembangan sarana wisata.

Bagian Kelima Bidang Objek Wisata Pasal 122

(1)Bidang Objek Wisata mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup objek wisata.

(2)Untuk melaksanakan tugas pokok sebagimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Objek Wisata mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana dan program lingkup pembinaan objek wisata dan pengembangan objek wisata;

b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup pembinaan objek wisata dan pengembangan objek wisata;

c. Pelaksanaan lingkup pembinaan objek wisata dan pengembangan objek wisata; dan

d. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup pembinaan objek wisata dan pengembangan objek wisata.

Seksi Pembinaan Objek Wisata Pasal 123

(1)Seksi Pembinaan Objek Wisata mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Objek Wisata lingkup pembinaan objek wisata.


(54)

(2)Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pembinaan Objek Wisata mempunyai fungsi :

a. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pembinaan objek wisata;

b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pembinaan objek wisata; c. Pelaksanaan lingkup pembinaan objek wisata yang meliputi

inventarisasi objek wisata, pembinaan dan pengelolaan objek wisata; dan

d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan-pelaksanaan lingkup pembinaan objek wisata.

Seksi Pembinaan Objek Wisata Pasal 124

(1)Seksi Pembinaan Objek Wisata mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Objek Wisata lingkup pengembangan objek wisata. (2)Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Seksi Pengembangan Objek Wisata mempunyai fungsi :

a. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pengembangan objek wisata;

b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pengembangan objek wisata;

c. Pelaksanaan lingkup pengembangan objek wisata yang meliputi melaksanakan kajian pengembangan objek wisata; dan


(55)

d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pengembangan objek wisata.

Bagian Keenam Bidang Pemasaran Pariwisata Pasal 125

(1)Bidang Pemasaran Pariwisata mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup pengawasan dan yustisi pemasaran pariwisata.

(2)Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Pemasaran Pariwisata mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana dan program lingkup promosi pariwisata dan kerjasama wisata;

b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup promosi pariwisata dan kerjasama wisata;

c. Pelaksanaan lingkup promosi pariwisata dan kerjasama wisata; dan d. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup promosi

pariwisata dan kerjasama wisata.

Seksi Promosi Pariwisata Pasal 126

(1)Seksi Promosi Pariwisata mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pemasaran Pariwisata lingkup promosi pariwisata.

(2)Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Promosi Pariwisata mempunyai fungsi :


(56)

b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup promosi pariwisata;

c. Pelaksanaan lingkup pengembangan objek wisata yang meliputi fasilitasi penyelenggaraan pameran/event dan sarana pemasaran wisata, dan penyediaan informasi pariwisata;

d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup promosi pariwisata.

Seksi Kerjasama Wisata Pasal 127

(1)Seksi Kerjasama Wisata mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pemasaran Pariwisata lingkup kerjasama wisata.

(2)Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Kerjasama Wisata mempunyai fungsi :

a. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup kerjasama wisata; b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup kerjasama wisata;

c. Pelaksanaan lingkup kerjasama wisata yang meliputi fasilitasi kerjasama kemampuan dalam melaksanakan pengembangan dan promosi pariwisata;


(57)

3.2. Metode Penelitian

Pada metode penelitian penulis akan menjelaskan mengenai desain penelitian, jenis dan metode pengumpulan data, metode pendekatan dan pengumpulan sistem dan pengujian software.

3.2.1. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rancangan menggunakan metode deskriptif dan metode action.

Metode deskriptif yaitu metode yang menggambarkan atau menguraikan keadaan situasi pada tempat observasi, melakukan penelitian dan kemudian melakukan analisis sehingga dapat diperoleh suatu kesimpulan.

Metode action atau tindakan merupakan penelitian dimana peneliti berupaya untuk memecahkan masalah dunia nyata sambil mengkaji pengalaman-pengalaman dalam memecahkan masalah tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti mencoba untuk mempelajari situasi yang ada saat ini dengan tujuan untuk memperbaikinya. Penelitian tindakan dipelopori dalam bidang pendidikan, dimana perubahan besar dalam strategi pendidikan tidak dapat diketahui apabila tidak diimplementasikan.

3.2.2. Jenis Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian alat pengumpulan data sangatlah mempengaruhi kualitas data yang akan didapatkan sekaligus menentukan kualitas dari penelitian. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Dalam metode pengumpulan data penulis menggunakan teknik observasi dan wawancara.


(58)

3.2.2.1. Sumber Data Primer

Jenis pengumpulan data primer merupakan penelitian yang mengumpulkan data langsung dari lapangan penelitian atau tempat penelitian untuk mengetahui keadaan penelitian yang akan dijalankan. Metode yang dipakai dibagi ada beberapa cara sebagai berikut :

1. Wawancara

Wawancara merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung dengan narasumber yang terkait dengan objek penelitian yaitu tentang objek wisata yang berada di wilayah kota Bandung. Metode ini dilakukan agar mendapatkan data serta informasi secara langsung dari narasumbernya. Penulis melakukan wawancara kepada kepada kepala bagian Bidang Objek Wisata yaitu Bapak Aman Raksanegara yang menjelaskan tentang objek pariwisata yang ada di wilayah kota Bandung.

2. Observasi

Observasi merupakan proses untuk mendapatkan data dengan mengadakan pengamatan ditempat lokasi penelitian secara langsung yaitu di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, kemudian hasil dari pengamatan tersebut dicatat dan dianalisis lebih lebih lanjut. Penulis melakukan observasi secara langsung dimana penulis mengamati bagaimana proses pengembangan, pembuatan media informasi, serta pemasaran daerah pariwisata yang sedang bejalan di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung pada bagian Bidang Pemasaran Pariwisata.


(59)

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder

Data sekunder merupakan pengumpulan data dengan cara mempelajari data yang telah tersedia atau dikumpulkan terlebih dahulu oleh pihak lain seperti buku-buku, literatur internet atau artikel-artikel ilmiah yang dapat dikaji sebagai bahan rujukan dan landasan teoritis dalam pemecahan masalah.

Cara yang digunakan untuk mengumpulkan data sekunder adalah metode dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan dari sumber-sumber yang ada. Berikut dokumen yang diamati dalam tahap analisis sistem yaitu :

a. Dokumen sejarah berdirinya dinas pariwisata dan kebudayaan provinsi Jawa Barat, visi dan misi, struktur organisasi, dan prosedur kerja (job description).

b. Dokumen lokasi pariwisata kota Bandung c. Peta kota Bandung

3.2.3. Metode Pendekatan Dan Pengembangan Sistem

Dalam sub bab ini akan dijelaskan mengenai metode pendekatan sistem, metode pengembangan sistem dan alat bantu analisis pengembangan sistem. 3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Untuk merancang perangkat lunak Sistem Informasi Geografis Pariwisata di kota Bandung ini, peneliti memakai metode terstruktur (metode konvensional).

1. Perancangan Proses : Flowmap, DFD dan Kamus Data

2. Perancangan Basis Data : ERD, Normalisasi, Tabel Relasi dan Struktur File


(60)

3. Perancangan Program : Perancangan Input, Perancangan Output, Pengkodean, Struktur Menu dan Kebutuhan Sistem.

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Metode yang digunakan penulis dalam pengembangan sistem adalah metode prototipe. Metode prototipe merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat sebuah program dengan cepat dan bertahap sehingga dapat segera di evaluasi oleh pemakai (user).

Berdasarkan pengertian metode prototipe diatas penulis mempunyai beberapa alasan mengapa penulis menggunakan metode pengembangan sistem prototipe yaitu karena penulis akan terbantu dalam merancang sistem yang di inginkan perusahaan dan dapat di terima oleh user sebagai pengguna sistem, hal lainnya adalah penulis menginginkan perancangan sistem yang telah dihasilkan kemudian di presentasikan kepada user dan user di berikan kesempatan untuk memberikan masukan atau pun kritik membangun sehingga sistem informasi yang dihasilkan benar-benar sesuai dengan keinginan dan kebutuhan user terutama bagi perusahaan sendiri. Perubahan dan presentasi prototipe ini dapat dilakukan berkali-kali sampai di capai kesepakatan dari bentuk sistem informasi yang akan di implementasikan.

Tahapan-tahapan yang dilakukan didalam pengembangan sistem menggunakan metode protipe adalah sebagai berikut ini :


(61)

Pembuat sistem dapat mewancarai pemakai sistem tentang kebutuhan pemakai sistem yang paling minimal terlebih dahulu. Proses ini sama dengan proses analisis di pengembangan sistem model (Sistem Development Life Cycle)

SDLC.

2. Membangun prototip.

Prototip dibangun oleh pembuat sistem dengan cepat. Hal ini dimungkinkan karena pembuat sistem hanya membangun bagian yang paling mendasar dulu oleh pemakai sistem.

3. Menggunakan Prototip.

Pemakai sistem dianjurkan untuk menggunakan prototip sehingga dapat menilai kekurangan-kekurangan dari prototip sehingga dapat memberikan masukan - masukan kepada pembuat sistem.

4. Merevisi dan meningkatkan prototip.

Pembuat sistem memperbaiki prototip berdasarkan keinginan dari pemakaian sistem atau berdasarkan keinginan dari pemakai sistem atau berdasarkan pengalamannya untuk membuat sistem sejenis yang baik. jika prototip belum lengkap, maka proses iterasi diulang lagi dari nomer 3.

5. Jika prototip lengkap menjadi sistem yang dikehendaki, proses iterasi dihentikan.

Kelima tahapan ini di dalam mengembangkan sistem dengan metode prototyping dapat dilihat berikut ini.


(62)

Gambar 3.2.Membangun prototip (Sumber: Jogiyanto HM, 2005) 3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Dalam sebuah perancangan sistem informasi di butuhkan sebuah alat bantu untuk menggambarkan alur dari proses atau kegiatan yang ada dalam sebuah sistem. Adapun alat bantu yang penulis gunukan dalam penelitian ini sebagi berikut terdiri dari bagan alir dokumen (Document Flowmap), Diagram Konteks (Conteks Diagram), Diagram Arus Data (Data Flow Diagram), Kamus Data (Data Dictionary) dan Perancangan Basis Data.

1. Aliran Dokumen (Flowmap)

Bagian arus dokumen menggambarkan tentang gerakan dokumen yang di pakai dalam suatu sistem. Bagian tersebut menunjukan tentang dokumen apa saja


(63)

yang bergerak di dalam suatu sistem, dan setiap dokumen tersebut sampai atau melalui suatu kegiatan tentunya akan dapat dilihat perlakuan apa saja yang diberikan terhadap dokumen tersebut.

Berikut aturan dalam pembuatan flowmap:

Http://theitpower.blogspot.com/flowmap dan DFD/ 23 Maret 2010

a. Flowmap digambarkan dari halaman atas ke bawah dan dari kiri ke kanan. b. Aktivitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan

definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.

c. Kapan aktivitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.

d. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja.

e. Setiap langkah dari aktivitas harus berada pada urutan yang benar.

f. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati. Percabangan-percabangan yang memotong aktivitas yang sedang digambarkan tidak perlu digambarkan pada flowmap yang sama. Simbol konektor harus digunakan dan percabangannya diletakan pada halaman yang terpisah atau hilangkan seluruhnya bila percabangannya tidak berkaitan dengan sistem.

g. Gunakan simbol-simbol flowmap yang standar. 2. Diagram Konteks (Conteks Diagram)

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:64) diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Ia akan member gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi oleh boundary (dapat


(64)

digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks.

http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20081115064228AAVFgtK / 23 Maret 2010

Diagram konteks diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Diagram Kontek akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks.

Diagram konteks berisi gambaran umum (secara garis besar) sistem yang akan dibuat. Secara kalimat, dapat dikatakan bahwa diagram konteks ini berisi

1. Siapa saja pihak yang akan memberikan data ke sistem. 2. Data apa saja yang diberikannya ke sistem.

3. Kepada siapa sistem harus memberi informasi atau laporan 4. Apa saja isi atau jenis laporan yang harus dihasilkan sistem. 3. Diagram Arus Data (Data Flow Diagram)

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:64) DFD merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Salah satu keuntungan menggunakan diagram aliran data adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan.

http://id.wikipedia.org/wiki/Data_flow_diagram/23 Maret 2010

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya


(65)

sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas. DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan sistem yang sedang berjalan logis.

4. Kamus Data (Data Dictionary)

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:70) kamus data berfungsi membantu membantu pelaku sistem untuk mengartikan aplikasi secara detail dan mengorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam sistem secara persis sehingga pemakai dan penganalisis sistem mempunyai dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses.

5. Perancangan Basis Data

Perancangan basis data sangat penting karena mengacu pada aktivitas yang memusatkan pada perancangan dari struktur basis data yang akan digunakan untuk menyimpan dan mengatur penggunaan akhir data. Suatu database tidak bias diakses tanpa adanya suatu perangkat lunak atau aplikasi yang familiar denganya, misalnya perangkat lunak aplikasi yang berbasis database, kumpulan database dengan perangkat lunak aplikasi yang berbasis database dinamakan Database Management System (DBMS).

Perancangan basis data sangat penting karena mengacu pada aktivitas yang memusatkan pada perancangan dari struktur basis data yang akan digunakan untuk menyimpan dan mengatur penggunaan akhir data. Oleh karena dalam perancangan basis data dibutuhkan beberapa langkah yaitu:

1. Normalisasi

Normalisasi merupakan cara pendekatan lain dalam membangun desain lojik basis data relasional yang tidak secara langsung berkaitan dengan model


(66)

data, tetapi dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar untuk menghasilkan struktur tabel yang normal.

Menurut Al-Bahra (2005:176) langkah-langkah pembentukan normalisasi terdiri dari beberapa bentuk yaitu sebagai berikut:

a. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan saat menginput.

b. Bentuk Normal ke Satu (First Normal Form / 1 NF)

Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa group elemen yang berulang agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi diantara setiap baris pada suatu table dan setiap atribut harus mempunyai nilai data yang atomic

(bersifat atomic value). Atomik adalah zat terkecil yang masih memiliki sifat induknya, bisa dipecah lagi maka ia tidak memiliki sifat induknya. Bentuk normal pertama biasa dikenakan pada tabel yang belum ternormalisasi. Tabel yang belum ternomalisasi adalah tabel yang memiliki atribut yang berulang.

c. Bentuk Normal Kedua (Second Normal Form / 2 NF)

Bentuk normal kedua didasari atas konsep full functional dependency

(ketergantungan fungsional sepenuhnya) yang dapat didefinisikan sebagai berikut: Jika A dan B adalah atribut-atribut dari suatu relasi, B dikatakan full functional dependency (memiliki ketergantungan fungsional sepenuhnya) terhadap A, jika B adalah tergantung fungsional terhadap A, tetapi tidak secara tepat memiliki ketergantungan fungsional dari subset (himpunan bagian) dari A.


(67)

d. Bentuk Normal ke Tiga (Third Normal Form/ 3 NF)

Walaupun relasi 2-NF memiliki redudansi yang lebih sedikit dari pada relasi 1-NF, namun relasi tersebut masih mungkin mengalami kendala bila terjadi anomaly peremajaan (update) terhadap relasi tersebut. Suatu relasi dikatakan dalam bentuk ketiga jika berada pada bentuk normal kedua dan semua atribut bukan kunci tidak memiliki transitif terhadap kunci primer.

2. Relasi Tabel

Relasi Tabel menunjukan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Kumpulan semua relasi diantara entitas-entitas yang terdapat pada himpunan entitas-himpunan entitas tersebut membentuk himpunan relasi (Relationship Sets).

3. Kardinalitas/Derajat Relasi

Menurut Fathansyah (2007 : 77), Kardinalitas menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain.

Dari sejumlah kemungkinan banyaknya hubungan antar entitas, kardinalitas relasi merujuk kepada hubungan maksimum yang terjadi dari himpunan entitas yang satu ke himpunan entitas yang lain dan begitu juga sebaliknya. Berikut kardinalitas yang bisa terjadi diantara entitas-entitas, antara lain sebagai berikut :

a. Satu ke Satu (One-To-One)

Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, dan begitu


(68)

juga sebaliknya setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

Gambar 3.3 Entitas Satu ke Satu (Sumber Buku : Fathansyah (2007)) b. Satu ke Banyak (One-To-Many)

Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

Gambar 3.4 Entitas Satu ke Banyak (Sumber Buku : Fathansyah (2007))

Entitas 1

Entitas 2

Entitas 3

Entitas 4

Entitas 1

Entitas 2

Entitas 3

Entitas 4

Entitas 1

Entitas 2

Entitas 3

Entitas 1

Entitas 2

Entitas 3

Entitas 4


(69)

c. Banyak ke Satu (Many-To-One)

Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B.

Gambar 3.5 Entitas Banyak ke Satu (Sumber Buku : Fathansyah (2007)) d. Banyak ke Banyak (Many-to-Many)

Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, dan demikian juga sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A.

Gambar 3.6 Entitas Banyak ke Banyak (Sumber Buku : Fathansyah (2007))

Entitas 1

Entitas 2

Entitas 3

Entitas 1

Entitas 2

Entitas 3

Entitas 4

Entitas 1

Entitas 2

Entitas 3

Entitas 4 Entitas 1

Entitas 2

Entitas 3

Entitas 4


(70)

4. Diagram E-R (Diagram Entity-Relationship)

Menurut Fathansyah (2007 : 79), Model E-R yang berisi komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang merepresentasikan seluruh fakta dari ‘dunia nyata’ yang kita tinjau, dapat digambarkan dengan lebih sistematis dengan menggunakan Diagram E-R.

3.2.4. Pengujian Software

Roger Pressman (2002 : 59).Pengujian Software (perangkat Lunak) adalah elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak dan mempresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, desain dan pengkodean.

Metode pengujian yang digunakan oleh penulis adalah black-box tasting.

Black Box Tasting digunakan untuk menguji fungsi-fungsi dari perangkat lunak yang dirancang. Pengujian black box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dengan demikian, pengujuan black box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapat serangkain kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk semua program. Pengujian

black box merupakan pendekatan komlementer yang kemungkinan besar mampu mengungkap kelas kesalahan.

Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalm kategori sebagai berikut :

1. Fungsi yang tidak benar atau hilang 2. Kesalahan antar muka


(71)

4. Kesalahan kinerja


(72)

BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan

Prosedur sistem yang berjalan di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung dalam hal menginformasikan daerah pariwisata, salah satu prosedurnya adalah dengan menggunakan media peta yang disebar di tempat-tempat strategis dipintu-pintu kedatangan wisatawan seperti bandara, stasiun kereta api, terminal bus, dan lain lain sebagai alat bantu bagi calon wisatawan yang ingin mengetahui jalan atau lokasi-lokasi wisata yang ada di kota Bandung.

4.1.1. Analisis Potensi Kepariwisataan Kota Bandung

Potensi kepariwisataan yang ada dikota Bandung lebih cendrung kedalam wisata perkotaan dikarenakan Bandung memiliki banyak bangunan peninggalan sejarah pada saat zaman penjajahan Belanda dan bangunan tersebut sekarang masih digunakan sebagai bangunan tempat melakukan aktivitas perkantoran maupun dijadikan sebagai bangunan purba dan museum, salah satunya bangunan Gedung Sate yang dijadikan sebagai tempat pusat pemerintahan Jawa Barat. Berikut pembagian atau pengelompokan potensi kepariwisataan di kota Bandung yang digambarkan dalam bentuk tabel sebagai berikut.


(1)

d. Full map untuk mengembalikan peta keposisi awal setelah posisi dalam komdisi yang sudah tidak terarah

Gambar 5.16 Tampilan Mengembalikan Peta Posisi Awal e. Info untuk mengetahui informasi peta


(2)

101

Pilih salah satu objek yang diinginkan, maka akan tampil form


(3)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan

Dengan adanya pembangunan Sistem Informasi Geografis Pariwisata Di Kota Bandung Berbasis Website ini diharapkan dapat memberikan solusi kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung untuk mengelola data-data pariwisata secara komputerisasi, agar menjadi informasi yang berguna bagi para wisatawan serta memberikan manfaat kepada masyarakat luas terutama calon wisatawan yang akan berkunjung ke kota Bandung akan informasi daerah pariwisata yang tersebar dikota Bandung, serta sebagai media promosi daerah pariwisata yang informasinya dapat diakses dimana saja kapan saja tanpa mengenal jarak dan waktu. Dengan demikian diharapkan dapat mengoptimalkan potensi pariwsata yang ada dan meningkatkan pendapatan daerah dari sektor pariwisata.

6.2. Saran

Dalam perancangan dan pembangunan Sistem Informasi Geografis Pariwisata ini penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan yang harus disempurnakan untuk dimana Sistem Informasi Geografis Pariwisata ini mencapai titik kesempurnaan, penulis menyarankan siapa saja untuk mengembangkan Sistem Informasi Geografis Pariwisata ini untuk lebih spesifik dalam pembagian :

1. Penambahan layer arah jalan, rute jalan menuju lokasi, rute angkutan umum dan sebagainya.


(4)

103

2. Mempermudah tampilan dan memaksimalkan space yang ada dalam website agar tampilan website lebih terlihat menarik.

3. Penambahan pencarian yang langsung menunjukan lokasi pada peta. 4. Menggunakan dialogbox untuk menampilkan informasi-informasi lokasi


(5)

104

DAFTAR PUSTAKA

Al-Bahra bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu.Yogyakarta.

Eddy Prahasta. 2007. Sistem Informasi Geografis:Membangun Aplikasi Web-Based GIS Dengan MapServer. Informatika. Bandung.

Fathansyah. 2007. Basis Data. Informatika. Bandung.

Jogiyanto. HM. 2005. Sistem Teknologi Informasi. ANDI. Yogyakarta.

Rulianto Kurniawan. 2008. Membangun Situs dengan PHP Untuk Orang Awam. Maxikom. Palembang.

Zulkifli Amsyah. 2005. Manajemen Sistem Informasi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Dra. Romenah. 2010. Sistem Informasi Geografis. 33 halaman

http://mangkutak.wordpress.com/2009/01/05/dasar-pengertian-pariwisata/20 Maret 2010

http://id.wikibooks.org/wiki/Pemrograman_PHP/20 Maret 2010

http://ibliz-kecil.blogspot.com/2008/08/pengertian-www.html/ 29 maret 2010 http://id.wikipedia.org/wiki/MySQL/ 29 maret 2010


(6)

BIODATA PENULIS

Nama : Hilman Agus

Tempat / Tgl Lahir : Lubuk Alung / 31 Januari 1988 Jenis Kelamin : Laki – Laki

Agama : Islam

Alamat : Jl. Dakota Raya No.47 Sukaraja II Husein Sastra Negara Bandung 40175

No Telpon / Hp : 085691404826

Email : boyz_concept@yahoo.co.id

Pendidikan : 1. Tahun 1994-2000 : SDN 12 Lubuk Alung 2. Tahun 2000-2003 : SLTP Negeri 1 Lubuk Alung 3. Tahun 2003-2006 : SMA Angkasa Bandung

4. Tahun 2006-2010 : Program Studi Sistem Informasi (S1) Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia

Bandung, 16 Juli 2010 Penulis

Hilman Agus ( 10506068 )