195
BAB VI
DESAIN BUSANA
Busana dan pelengkap milineris dan asesoris yang kita pakai setiap hari dibuat tidak asal jadi, tetapi berdasarkan pola atau rancangan
tetentu yang disebut dengan desain. Semakin maju tingkat kehidupan masyarakat, semakin banyak memerlukan peran desain, semakin tinggi
selera masyarakat semakin tinggi pula tuntutan kecermatan desainnya. Hal ini disebab karena dalam berbusana manusia selalu menuntut dua
nilai sekaligus yaitu nilai jasmaniah berupa enak dan nyaman dipakai, dan nilai rohaniah berupa keindahan dan keanggunan.
Desain busana merupakan pengetahuan dasar bagi seorang calon desainer. Pada desain busana ini akan di jelaskan tentang pengertian
desain busana, jenis-jenis desain, unsur-unsur desain, prinsip-prinsip desain, alat dan bahan yang dibutuhkan untuk mendesain, desain
anatomi tubuh, teknik menggambar bagian-bagian busana dan teknik pewarnaan dan penyelesaian desain.
Sebuah desain tidak mungkin tercipta tanpa ada unsur-unsur pembentuknya, dan tidak akan indah atau menarik dilihat tanpa
mempertimbangkan prinsip-prinsip desain. Apa saja yang tergolong pada unsur dan prinsip desain ini akan dibahas secara mendalam pada Bab ini.
Dengan pengetahuan tentang desain ini, diharapkan seorang calon desainer dapat membuat desain busana dengan baik dan benar.
Desain tidak hanya sekedar gambar saja tetapi dengan desain seseorang dapat membuat pakaian mulai dari mengambil ukuran,
membuat pola, pecah pola, menggunting sampai menjahit pakaian dengan kata lain desain merupakan pedoman seseorang dalam
mewujudkan pakaian ke bentuk sebenarnya. Jadi jelaslah bahwa desain memegang peranan penting dalam pembuatan suatu pakaian.
A. Pengertian Desain
Desain berasal dari Bahasa Inggris design yang berarti “rancangan, rencana atau reka rupa”. Dari kata design muncullah kata
desain yang berarti mencipta, memikir atau merancang. Dilihat dari kata benda, “desain” dapat diartikan sebagai rancangan yang
merupakan susunan dari garis, bentuk, ukuran, warna, tekstur dan value dari suatu benda yang dibuat berdasarkan prinsip-prinsip
desain. Selanjutnya dilihat dari kata kerja, desain dapat diartikan sebagai proses perencanaan bentuk dengan tujuan supaya benda
yang dirancang mempunyai fungsi atau berguna serta mempunyai nilai keindahan.
Desain merupakan pola rancangan yang menjadi dasar pembuatan suatu benda seperti busana. Desain dihasilkan melalui
pemikiran, pertimbangan, perhitungan, cita, rasa, seni serta
Di unduh dari : Bukupaket.com
196
kegemaran orang banyak yang dituangkan di atas kertas berwujud gambar. Desain ini mudah dibaca atau di pahami maksud dan
pengertiannya oleh orang lain sehingga mudah diwujudkan ke bentuk benda yang sebenarnya.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa desain merupakan bentuk rumusan dari suatu proses pemikiran, pertimbangan dan
perhitungan dari desainer yang dituangkan dalam wujud gambar. Gambar tersebut merupakan pengalihan gagasan atau pola pikir
konkret dari perancang kepada orang lain. Setiap busana adalah hasil pengungkapan dari sebuah proses desain.
B. Jenis-jenis Desain
Secara umum desain dapat dibagi 2 yaitu desain struktur structural design dan desain hiasan decorative design.
1. Desain Struktur Struktural Design
Desain struktur pada busana disebut juga dengan siluet busana silhoutte. Siluet adalah garis luar dari suatu pakaian,
tampa bagian-bagian atau detail seperti lipit, kerut, kelim, kup dan lain-lain. Namun jika detail ini ditemukan pada desain struktur
fungsinya hanyalah sebagai pelengkap.
Berdasarkan garis-garis yang dipergunakan, siluet dapat dibedakan atas beberapa bagian yang ditunjukkan dalam bentuk
huruf. Dalam bidang busana dikenal beberapa siluet yaitu :
a. Siluet A
Merupakan pakaian yang mempunyai model bagian atas kecil, dan bagian bawah besar. Bisa juga tidak mempunyai
lengan. Perhatikan gambar 77 di bawah ini :
b. Siluet Y
Merupakan model pakaian dengan model bagian atas lebar tetapi bagian bawah atau rok mengecil. Perhatikan
gambar 78 di bawah ini :
Di unduh dari : Bukupaket.com
197
Gambar 77. Contoh desain dengan siluet A
Gambar 78. Contoh desain dengan siluet Y
Di unduh dari : Bukupaket.com
198
c. Siluet I
Merupakan pakaian yang mempunyai model bagian atas besar atau lebar, bagian badan atau tengah lurus dan bagian
bawah atau rok besar.
Gambar 79. Contoh desain dengan siluet I
Di unduh dari : Bukupaket.com
199
d. Siluet S
Merupakan pakaian yang mempunyai model dengan bagian atas besar , bagian pinggang kecil dan bagian bawah atau rok besar.
Gambar 80. Contoh desain dengan siluet S
Di unduh dari : Bukupaket.com
200
e. Siluet T
Merupakan pakaian yang mempunyai desain garis leher kecil, ukuran lengan panjang dan bagian bawah atau rok kecil.
Gambar 81. Contoh desain dengan siluet T
Di unduh dari : Bukupaket.com
201
f. Siluet L
Merupakan bentuk pakaian variasi dari berbagai siluet, dapat diberikan tambahan dibagian belakang dengan bentuk
yang panjangdrapery. Bentuk ini biasanya terlihat pada pakaian pengantin barat.
2. Desain Hiasan Decorative Design
Desain hiasan pada busana mempunyai tujuan untuk menambah keindahan desain struktur atau siluet. Desain hiasan
dapat berupa krah, saku, renda, sulaman, kancing hias, bis dan lain-lain.
Desain hiasan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut yaitu :
a. Hiasan harus dipergunakan secara terbatas atau tidak berlebihan.
b. Letak hiasan harus disesuaikan dengan bentuk strukturnya. c. Cukup ruang untuk latar belakang, yang memberikan efek
kesederhanaan dan keindahan terhadap desain tersebut. d. Bentuk latar belakang harus dipelajari secara teliti dan sama
indahnya dengan penempatan pola-pola pada benda tersebut. e. Hiasan harus cocok dengan bahan desain strukturnya dan
sesuai dengan cara pemeliharaannya.
C. Unsur-unsur Desain