Sistem Informasi Perhitungan Angka Kredit (Pak) Guru di Dinas Pedidikan Kecamatan Subang
SKRIPSI
Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana
Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Komputer Indonesia
DEDE PERYATNA
10103173
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
(2)
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul
“Sistem Informasi Perhitungan Angka Kredit (PAK) di Dinas Pendidikan Kecamatan Subang“.
Sebagai perwujudan rasa syukur dan penghormatan atas selesainya tugas akhir ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala bantuan dan dukungan yang telah di berikan. Terutama di tujukan kepada :
1. Papap dan Mamah tercinta yang senantiasa menjadi pengharapan dalam menjalani hidup, memberikan dukungan dan motivasi baik moril maupun materil..
2. Kakak-kakakku tercinta, A’Eka dan t’Dina, A’Engkus dan t’Rina Terima kasih atas semuanya, mungkin susah tuk membalas atas segalanya. Keponakan ku tercinta youshould be the best.
3. Ibu Mira Kania Sabariah, S.T., M.T selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Bandung.
4. Ibu Khusnul Novianingsih, S.Si, M.Si, selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk bimbingan dalam menyelesaikan tugas akhir ini. 5. Bapak Irfan Maliki, S.T, selaku reviewer.
6. Ibu Dian Dharmayanti, S.T , selaku Dosen Wali IF-4.
7. Segenap dosen, staff dan karyawan pada Universitas Komputer Indonesia Bandung.
(3)
Caryana, Nidya dan semua temanku yang tidak bisa penulis sebutkan).
9. My Dear “Dina Anggraeni” yang menjadikan hidup ini tidak terlalu sulit tuk dijalani, kekhilafanku terkadang menjadikanmu berada di sisi gelap kehidupan. Semoga dirimu merupakan separuh tulang rusukku yang hilang. 10.Yugie dan Janitha, go to the hell.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik dari berbagai pihak sangat diharapkan untuk perbaikan Tugas Akhir ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Bandung, February 2009
Penulis
(4)
OLEH DEDE PERYATNA
10103173
Pengolahan Penghitungan Angka Kredit yang ada di Dinas Pendidikan Kecamatan Subang masih menggunakan cara yang manual, sehingga menyebabkan beberapa kendala diantaranya yaitu pengarsipan data koperasi yang belum teratur yang mengakibatkan pencarian data sulit untuk dilakukan menjadi acuan dibangunnya sistem koperasi yang dapat memberikan informasi mengenai kegiatan di Dinas Pendidikan Kecamatan Subang tersebut
Untuk itu maka dibangun sebuah sistem informasi penghitungan angka kredit di Dinas Pendidikan Kecamatan Subang. Perhitungan angka kredit secara komputasi dan automatisasi sangat di perlukan, guna mempercepat proses dan mempermudah perhitungan angka kredit guru, sehingga proses kenaikan pangkat/golongan serta peningkatan gaji dan kesejahteraan guru yang telah memenuhi standar ketetapan perhitungan angkat kredit guru semakin cepat dan mudah.
Dengan adanya sistem ini, proses penghitungan angka kredit sudah dapat teratasi dan mempermudah dalam pencarian data penghitungan angka kredit. Kata Kunci : Sistem, Informasi, Penghitungan, angka, kredit.
(5)
BY
DEDE PERYATNA 10103173
Accounting processing credit numerial in Dinas Pendidikan Kecamatan Subang is still use manual way, It’s make some problem such as trouble in cooperation data filing in order cause difficult searching data become reference to build cooperation system which can give some activy information in Dinas Pendidikan Kecamatan Subang.
For that reason then built a information system counting numerial credit in Dinas Kecamatan Subang. Accounting numerial credit computation and automatic very needful, to accelare process and falicitate teacher accounting numerial credit, so ascention rank process or group, salary rise and teacher prosperity already standard fulfill teacher accounting numerial credit faster and easy.
By presence this system process accounting numerial credit already fix and facilitate data search in accounting numerial credit.
(6)
1.1 Latar Belakang
Departemen Pendidikan Nasional menerbitkan aturan penetapan angka kredit jabatan
fungsional guru dan pengawas sekolah untuk menjamin kualitas dan kelangsungan pembinaan
karier. Penetapan angka kredit yang tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Menteri Pendidikan
Nasional (Mendiknas) No 031/U/2002 dan No 014/U/2002, juga dimaksudkan untuk
menfasilitasi kepada daerah, di antaranya sebagai upaya penjabaran Kepres No 102 tahun 2001
tentang kedudukan, tugas, fungsi kewenangan, susunan organisasi, dan tata kerja departemen.
Dalam surat keputusan itu, di tetapkan sebanyak lima pejabat dari daerah hingga pusat
yang berwenang menetapkan angka kredit jabatan fungsional guru. Tim penilai tingkat pusat
berkedudukan di Direktorat Tenaga Kependidikan Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah.
Sedangkan sekretariat tim penilai berada di biro kepegawaian Depdiknas. Sementara itu, tim
penilai tingkat provinsi berkedudukan di kantor dinas yang bertanggung jawab di bidang
pendidikan provinsi, dan sekretariatnya berkedudukan di badai kepegawaian daerah provinsi.
Tim penilai tingkat Kecamatan/kota berkedudukan di kantor dinas, dan sekretariatnya
berkedudukan di badan kepegawaian daerah Kecamatan/kota.
Adapun tata cara pengusulan penetapan angkat kredit guru pada sekolah negeri maupun
swasta di buat secara berjenjang. Dalam Surat Keputusan (SK) Mendiknas itu di sebutkan,
Kepala Sekolah dengan di bantu guru senior pada sekolah yang bersangkutan mencantumkan
perkiraan angka kredit prestasi guru. Untuk penetapan angka kredit guru pembina tingkat I
sampai dengan guru utama, dan kenaikan jabatan/pangkat guru pembina ke guru Pembina tingkat
(7)
angka kredit pengangkatan pertama kali sebagai guru pratama sampai guru madya dan kenaikan
jabatan/pangkat guru pratama ke guru pratama tingkat I sampai dengan guru madya disampaikan
oleh kepala cabang dinas pendidikan kepada kepala dinas pendidikan di Kecamatan/kota.
Penetapan itu berlaku bagi guru Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah
Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), Sekolah Menengah Umum (SMU), serta Sekolah Luar Biasa
(SLB).
Melihat begitu banyak birokrasi yang berbelit dalam mengajukan perhitungan angka kredit guru,
dan begitu lamanya penetapan angka kredit tersebut, maka akan mempersulit dan menyebabkan
berlarut-larutnya keputusan kenaikan pangkat/jabatan fungsional guru. Perhitungan angka kredit
secara komputasi dan automatisasi sangat di perlukan, guna mempercepat proses dan
mempermudah perhitungan angka kredit guru, sehingga proses kenaikan pangkat/golongan serta
peningkatan gaji dan kesejahteraan guru yang telah memenuhi standar ketetapan perhitungan
angkat kredit guru semakin cepat dan mudah. Berdasarkan latar belakang di atas maka di
perlukan pembangunan
Sistem Informasi Perhitungan Angka Kredit (Pak) guru di kecamatan
Subang.
1.2 Identifikasi Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah diatas, maka pada penelitian ini dapat dirumuskan
masalah yang akan dibahas yaitu:
(8)
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun Sistem Informasi Perhitungan Angka
Kredit Guru (PAK) di Dinas Pendidikan Kecamatan Subang.
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari sistem informasi Perhitungan Angka Kredit Guru
(PAK) adalah sebagai berikut :
1.
Tersedianya Sistem Informasi Perhitungan Angka Kredit Guru (PAK) di Dinas
Pendidikan Kecamatan Subang, sehingga Pengolahan data menjadi lebih optimal, serta
penambahan dan pencarian data lebih mudah dilakukan.
2.
Untuk mengetahui Perhitungan Angka Kredit yang telah di peroleh setiap Guru
1.4
Batasan Masalah
Agar pembahasan dapat dilakukan secara terarah dan sesuai dengan yang diharapkan, maka
perlu diterapkan batasan-batasan permasalahan yang akan dibahas, yaitu sebagai berikut:
1.
Data-data yang ada didalam sistem ini adalah : data guru, data kategori perhitungan
angka kredit, data pengusulan perhitungan angka kredit, data kenaikan gaji berkala,
daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan pegawai negeri sipil dan data penetapan angka
kredit.
(9)
1.5 Metodologi
Penelitian
Metodologi yang dilakukan untuk penelitian ini dibagi menjadi dua bagian yaitu sebagai
berikut:
a.
Tahap Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang di gunakan adalah sebagai Berikut:
1.
Wawancara
Wawancara dilakukan dengan pihak internal instansi dalam mengumpulkan data dan
informasi mengenai kebutuhan sistem, selain itu dengan orang yang akan bertindak sebagai
user yang akan mempergunakan sistem tersebut.
2.
Observasi
Observasi dilakukan dengan mengamati kinerja para pegawai di instansi tersebut dalam
mengolah data secara langsung untuk pengumpulan data yang lebih efektif.
3.
Studi Pustaka
Pengumpulan data dengan memepelajari teori-teori yang mempunyai kaitan dengan masalah
pembangunan Sistem Informasi Perhitungan Angka Kredit.
b.
Tahap Pengembangan Perangkat Lunak
(10)
dengan elemen-elemen yang lain yaitu perangkat lunak, manusia, dan
database.
2.
Analisis
Pada tahap ini, proses pengumpulan kebutuhan diintensifkan dan difokuskan, khususnya
pada perangkat lunak. Untuk memahami sifat program yang dibangun, perekayasa
perangkat lunak (analis) harus memahami domain informasi, tingkah laku, unjuk kerja, dan
antar muka (
interface
) yang diperlukan.
3.
Desain
Pada tahap ini, desain perangkat lunak sebenarnya adalah proses multi langkah yang
berfokus pada empat atribut sebuah program yang berbeda; stuktur data, arsitektur
perangakat lunak, representasi
interface
, dan detail (algoritma).
4.
Generasi Kode
Pada tahap ini, setelah tahap desain maka program diterjemahkan ke dalam bentuk mesin
yang bisa dibaca. Jika desain dilakukan dengan cara yang lengkap, pembuatan kode dapat
diselesaikan secara mekanis.
5.
Pengujian
Pada tahap ini, sekali kode dibuat maka pengujian program dimulai. Proses pengujian
berfokus pada logika internal perangkat lunak, memastikan bahwa semua pernyataan sudah
diuji, dan memastikan apakah hasil yang diinginkan sudah tercapai atau belum.
(11)
setelah disampaikan kepada pelanggan. Perubahan akan terjadi dari kesalahan-kesalahan
yang ditemukan, karena perangkat lunak harus disesuaikan untuk mengakomodasi
perubahan-perubahan di dalam lingkungan eksternalnya.
Gambar 1.1 Metode Waterfall
6. Sistematika Penulisan
Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai penyusunan skripsi, maka ditetapkan
sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I
PENDAHULUAN
(12)
Informasi Perhitungan Angka Kredit Guru (PAK) di Dinas Pendidikan
Kecamatan Subang.
BAB III
ANALISIS SISTEM
Bab ini berisi analisis kebutuhan sistem dan pengguna diantaranya yaitu: analisis
masalah, analisis prosedur yang sedang berjalan, analisis basis data dan analisis
non fungsional.
BAB IV
PERANCANGAN SISTEM
Bab ini berisi perancangan sistem dimulai dari perancangan prosedural,
perancangan alir data, perancangan menu dan perancangan antar muka program
(interface).
BAB V
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
Bab ini berisi tahap implementasi sistem terdiri dari langkah-langkah sebagai
berikut: (1) Menerapkan rencana implementasi; (2) Melakukan kegiatan
implementasi; (3) Tindak lanjut implementasi. Selain itu juga berisi pengujian
program yang dikerjakan.
(13)
(14)
2.1 Pengertian Program Aplikasi
Dalam menentukan standar aplikasi perlu diketahui pengertian dasar dari program aplikasi.
2.1.1 Program
Program adalah ekspresi, pernyataan atau kombinasi yang disusun dan dirangkai menjadi satu kesatuan prosedur yang berupa urutan langkah untuk menyelesaikan masalah yang diimplemtasikan dengan menggunakan bahasa pemprograman, sehingga dapat dieksekusi oleh komputer.
2.1.2 Aplikasi
Aplikasi merupakan penerapan, penyimpan suatu data dan penyelesaian masalah kedalam suatu sarana atau media yang digunakan untuk menerapkan atau mengimplementasikan permasalahan tersebut sehingga berubah menjadi suatu bentuk yang baru tanpa menghilangkan nilai-nilai dasar dari suatu data. Permasalahan atau pekerjaan dalam hal ini hanya bentuk dari tampilan data yang berubah, sedangkan isi yang termuat dalam data tersebut tidak mengalami perubahan.
Maka program aplikasi adalah sederetan kode yang digunakan untuk mengatur komputer supaya dapat melakukan pekerjaan sesuai dengan keinginan programer atau user.
(15)
2.2 Pengertian Angka kredit
Angka kredit, adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang diberikan/ditetapkan berdasarkan penilaian atas prestasi yang telah dicapai oleh seorang guru dan yang dipergunakan sebagai salah satu syarat dalam rangka pembinaan karier dalam jabatan fungsional/kepangkatan guru.
2.3 Unsur Kegiatan yang di Nilai
Unsur kegiatan yang dinilai dalam memberikan angka kredit terdiri atas: a. Unsur utama
b. Unsur penunjang.
a. Unsur utama terdiri atas: a. Pendidikan, meliputi:
1. Mengikuti pendidikan sekolah dan memperoleh gelar/sebutan
2. Mengikuti pendidikan sekolah dan memperoleh gelar/sebutan tambahan yang setingkat atau lebih tinggi di luar bidang ilmunya.
3. Memberikan pendidikan dan pelatihan fungsional Guru dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) termasuk yang berbentuk kegiatan magang Guru yunior.
b. Tridarma Perguruan Tinggi, meliputi :
1. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran, meliputi :
f. membina kegiatan siswa di bidang akademik dan kesiswaan; g. mengembangkan program sekolah;
(16)
i. menyampaikan orasi ilmiah;
j. membimbing Guru yang lebih rendah jabatannya; dan atau k. melaksanakan kegiatan detasering dan pencangkokan Guru
2. Melaksanakan penelitian dan pengembangan serta menghasilkan karya ilmiah, karya teknologi, karya seni monumental/seni pertunjukan, dan karya sastra meliputi:
a menghasilkan karya penelitian, karya ilmiah; b menterjemahkan/menyadur buku ilmiah; c mengedit/menyunting karya ilmiah;
d membuat rancangan dan karya teknologi; dan atau e membuat rancangan dan karya seni.
Karya ilmiah yang tidak atau kurang berbobot tidak begitu saja dapat dialihkan ke butir Pendidikan dan Pengajaran atau Pengabdian kepada Masyarakat. Pengalihan harus mempertimbangkan substansi dan manfaatnya.
3. melaksanakan Pengabdian kepada Masyarakat, meliputi:
a. menduduki jabatan pimpinan dalam lembaga pemerintahan/pejabat negara sehingga harus dibebaskan dari jabatan organiknya;
b. melaksanakan pengembangan hasil pendidikan dan penelitian yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat;
c. memberi latihan/penyuluhan/penataran/pada masyarakat;
d. memberi pelayanan kepada masyarakat atau kegiatan lain yang menunjang pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pembangunan; dan atau
(17)
e. membuat/menulis karya pengabdian kepada masyarakat.
b. Unsur penunjang adalah kegiatan yang mendukung pelaksanaan tugas pokok Guru, meliputi:
a. menjadi anggota dalam suatu panitia/badan pada perguruan tinggi; b. menjadi anggota panitia/badan pada lembaga pemerintah;
c. menjadi anggota organisasi profesi;
d. mewakili perguruan tinggi/lembaga pemerintah duduk dalam panitia antar lembaga.
e. menjadi anggota delegasi nasional ke pertemuan internasional; f. berperan serta aktif dalam pertemuan ilmiah;
g. mendapat tanda jasa/penghargaan;
h. menulis buku pelajaran SLTA ke bawah; dan atau i. mempunyai prestasi di bidang olahraga/kesenian/sosial.
2.4.1 Penilaian perhitungan angka kredit
(1) Tim Penilai Angka kredit Pusat bertugas membantu Sekretaris Jenderal Departemen Pendidikan Nasional dalam melakukan penilaian terhadap usul Penetapan angka kredit guru serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Menteri Pendidikan Nasional yang berhubungan dengan penetapan angka kredit guru.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Tim Penilai Angka kredit Pusat mempunyai fungsi sebagai berikut:
(18)
a. meneliti persyaratan dan bukti-bukti yang dipersyaratkan bagi setiap usul penetapan angka kredit yang diajukan;
b. melakukan penilaian terhadap angka-angka kredit yang diajukan pada setiap usul penetapan angka kredit guru yang menjadi wewenangnya;
c. menyampaikan hasil penilaiannya kepada Menteri Pendidikan Nasional selaku yang berwenang menetapkan angka kredit; dan
d. melaksanakan tugas- tugas lain yang berhubungan dengan Penetapan Angka Kredit
(3) Tim Penilai Angka Kredit Pusat dibentuk dengan Keputusan Sekretaris Jenderal Departemen Pendidikan Nasional.
(4) Dalam melaksanakan tugasnya, Tim Penilai Angka Kredit Pusat bertanggung jawab kepada Sekretaris Jenderal Departemen Pendidikan Nasional.
(19)
Dinas Pendidikan Kecamatan Subang
Jalan Darmodiharjo No.5 Kelurahan Sukamelang, Kecamatan Subang, Kabupaten Subang Telp 0260-413450
Visi :
• Kecamatan Subang unggul dalam mutu, optimal dalam pelayanan dan
responsif terhadap inovasi
Misi :
• Menuntaskan wajar Diknas 9 tahun
• Peningkatan mutu pendidikan
• Peningkatan efisiensi pendidikan
• Peningkatan relevansi pendidikan
(20)
SASARAN
1. Menuntaskan wajar Diknas 9 tahun
1.1 Tercapainya angka parisipasi sebesar 100% lebih 1.2 Tercapainya angka partisipasi murni sebesar 100%
2. Meningkatkan mutu pendidikan
2.1 Tercapainya mutu prestasi akademik rata-rata 7.0 2.2 Tercapainya peningkatan mutu non akademik/imtaq
2.3 Terselenggaranya pengelolaan pendidikan yang demokratis, pasilitatif, dan inovatif
3. Meningkatkan efisiensi pendidikan
3.1 Tertekannya angka DO/mengulang test
3.2 Terpenuhinya penambatan/pemerataan guru, termasuk guru kontrak/GBS 3.3 Terenovasinya sekolah-sekolah yang rusak berat dan ringan oleh
pemerintah dan atau melaui partisipasi masyarakat
3.4 Terealisasinya dana perawatan sekolah melalui programACIS_PAMIARSA (aku cinta indahnya sekolah dengan cara perpatungan miara sakola)
3.5 Terpenuhinya kebutuhan buku pelajaran (ratio 1:1) 3.6 Terwujudnya program akselerasi
4. Meningkatkan relevansi pendidikan
4.1 Tersusunnya materi muatan lokal yang dapat menyentuh kebutuhan pembangunan daerah/masyarakat sekitar sekolah
4.2 Terciptanya managemen partisipatif dari dewan sekolah melalui managemen berbasis sekolah(MBS)
(21)
5. Memasyarakatkan budaya gemar baca
5.1 Tercapainya peningkatan minat baca siswa sehingga membaca siswa sehingga
membaca merupakan suatu kebutuhan untuk belajar, bukan belajar untuk membaca
5.2 Terselenggaranya program gerakan budaya gemar pustaka (gebyar pustaka) 5.3 Terimplementasinya konsep perpustakaan kelas
2.3 Pengembangan Sistem
Alat pengembangan sistem adalah unsur yang sangat penting dalam melakukan langkah–langkah metodologi pengembangan sistem yang terstruktur. Alat–alat yang digunakan umumnya berupa gambar, diagram atau grafik serta kamus data .
2.5.1 Metode RekayasaPerangkat Lunak
Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam pengembangan sebuah perangkat lunak, salah satu diantaranya yaitu metode waterfall. Pengembangan sistem dengan menggunakan Metode waterfall ini terbagi menjadi beberapa tahap diantaranya tahap rekayasa sistem, analisis, perancangan, pengkodean, pengujian dan pemeliharaan, tahapan-tahapan tersebut saling terkait dan saling mempengaruhi.
a. Rekayasa Sistem
Tahap awal yang dilakukan adalah rekayasa sistem yaitu perumusan sistem yang akan kita buat. Tujuan dilakukan tahap ini adalah agar pengembang benar-benar mengerti tentang sistem yang akan dibuat dan langkah-langkah
(22)
serta kebijaksanaan apa saja yang berkaitan dengan pengembangan sistem tersebut.
b. Analisis
Tujuan dilakukan tahapan ini adalah untuk memahami sistem yang ada pada saat ini agar dapat mendefinisikan permasalahan sistem sehingga selanjutnya dapat menentukan kebutuhan sistem secara garis besar sebagai persiapan ke tahap perancangan
c. Perancangan
Pada tahap perancangan diberikan gambaran umum yang jelas kepada pengguna dan rancang bangun yang lengkap tentang sistem yang akan dikembangkan kepada pihak-pihak yang terlibat dalam pengembangan sistem. Tahap perancangan ini dilakukan sebagai persiapan untuk tahap implementasi.
d. Implementasi/Coding/Pemrograman
Setelah tahap perancangan sistem, selanjutnya dilakukan konversi rancangan sistem ke dalam kode-kode bahasa pemrograman yang diinginkan. Pada tahap ini dilakukan pembuatan komponen-komponen sistem yang meliputi modul program, antarmuka dan basis data.
e. Pengujian
Tahap pengujian ini dilakukan untuk mendapatkan serta memastikan bahwa perangkat lunak yang dihasilkan adalah valid dan sesuai dengan kebutuhan yang telah dideskripsikan.
(23)
f. Pemeliharaan
Pada tahap pemeliharaan ini perangkat lunak sudah diserahkan kepada pengguna. Pada tahap ini dilakukan evaluasi terhadap sistem yang baru untuk mengetahui apakah sistem telah memenuhi tujuan yang ingin dicapai. Dari hasil evaluasi ini dimungkinkan untuk melakukan perubahan-perubahan yang diperlukan terhadap sistem agar sistem senantiasa dapat digunakan dengan baik.
Definisi dan Analisa Kebutuhan
Perancangan
Software
Implementasi
Pengujian
Pemeliharaan
Gambar 2.8 Metode Waterfall
2.5.2 Diagram Konteks
Diagram konteks adalah arus data yang berfungsi untuk menggambarkan hubungan aliran-aliran data antara sistem dengan bagian-bagian luar yang berkaitan dengan sistem tersebut sebagai suatu proses dengan data masukan dan keluaran digambarkan sebagai panah yang masuk dan keluar. Diagram konteks biasa disebut dengan model sistem pokok (fundamental system model) mewakili keseluruhan elemen software dengan masukan (input) dan keluaran (output) yang diindikasi dengan anak panah masuk dan keluar memperlihatkan suatu hubungan
(24)
2.5.3 Data Flow Diagram
Untuk menganalisa sistem yang dibuat dilakukan pemodelan dengan menggunakan Data Flow Diagram (DFD). DFD adalah suatu teknik grafis yang menggambarkan aliran informasi dan perubahan yang digunakan sebagai perpindahan data dari masukan (input) ke keluaran (output) .
DFD dapat dibagi menjadi beberapa level yang menggambarkan penambahan aliran informasi dan fungsionalitas yang lebih rinci. DFD level 0 disebut dengan diagram konteks. Selanjutnya pada level yang lebih tinggi, proses tersebut dipecah-pecah untuk memperoleh aliran data dan proses yang lebih rinci.
2.5.4 Flow Map
Flow Map merupakan data berbentuk dokumen di dalam suatu sistem informasi yang merupakan suatu aktifitas yang saling terkait dalam hubungannya dengan kebutuhan data dan informasi dengan cara mendifinisikan hubungan antara pelaku proses, proses, dan aliran data.
2.4 Konsep Dasar Basis Data
Basis data terdiri atas dua kata yaitu basis dan data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul. Sedangkan data adalah representasi dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya.
(25)
Basis data sendiri dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti: a. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.
b. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
c. Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis.
2.6.1 Entity Relation Diagram
Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan suatu diagram yang digunakan untuk menghubungkan antar elemen (relational Condition), dimana pada tahap selanjutnya dapat diimplementasikan ke dalam bentuk tabel relasi.
Beberapa macam hubungan antar relasi, antara lain : 1. Satu Ke Satu (One to One)
Bentuk relasi antara satu entitas dengan jumlah satu ke entitas dengan jumlah yang sama.
Gambar 2.9 Hubungan relasi One to One
2. Satu Ke Banyak (One to Many)
Bentuk relasi dari entitas dengan jumlah satu ke entitas lain yang berjumlah lebih dari satu (Entitas dengan banyak alternatif tujuan).
(26)
Gambar 2.10 Hubungan relasi One to Many 3. Banyak ke Satu (Many to One)
Bentuk relasi yang mendefinisikan hubungan antara entitas yang berjumlah lebih dari satu dengan entitas yang berjumlah satu.
Gambar 2.11 Hubungan relasi Many to One
4. Banyak ke Banyak (Many to Many)
Bentuk relasi yang mendeskripsikan permasalahan yang komplek yaitu hubungan antara entitas yang berjumlah lebih dari satu dengan entitas dengan jumlah yang sama.
Gambar 2.12 Hubungan relasi Many to Many
2.6.2 Normalisasi
Normalisasi adalah proses memecah suatu file database yang mengandung permasalahan. Tujuan dari normalisasi adalah untuk mengurangi penyimpangan informasi dalam proses :
1. Penyimpangan penyisipan, yaitu tidak ada tempat untuk menyisipkan informasi dalam suatu entiti sampai dibangun suatu relasi dengan entiti yang lainnya.
2. Penyimpangan penghapusan, yaitu penghapusan suatu record akan menghilangkan semua informasi dari himpunan data dalam satu entiti.
(27)
3. Penyimpangan perubahan, yaitu perubahan terhadap suatu nilai atribut yang harus dilakukan di beberapa tempat.
Pada proses normalisasi selalu diuji beberapa kondisi, relasi tersebut dipecahkan dalam beberapa tabel, yaitu :
1. Normal Kesatu (1NF/First Normal Form)
Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal pertama jika dan hanya jika memenuhi syarat bahwa relasi tersebut memenuhi nilai-nilai atomik (tidak ada yang berulang-ulang atau bernilai ganda)
2. Normal Kedua (2NF/Second Normal Form)
Suatu relasi berada dalam bentuk normal kedua jika dan hanya jika berada pada bentuk normal pertama dan semua atribut bukan kunci memiliki dependensi sepenuhnya terhadap kunci primer.
3. Normal Ketiga (3NF/Third Normal Form)
Relasi harus dalam bentuk normal kedua dari semua atribut tabel, kunci harus tergantung hanya pada primary key.
4. Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF)
Definisi bentuk Boyce-Codd adalah suatu relasi disebut memenuhi bentuk normal Boyce-Codd jika dan hanya jika semua penentu (determinan) adalah kunci kandidat (atribut yang bersifat unik). BCNF merupakan bentuk normal sebagai perbaikan terhadap 3NF, tetapi tidak untuk sebaliknya karena bentuk normal ketigapun mungkin masih mengandung anomali sehingga masih perlu dinormalisasi lebih lanjut.
(28)
2.6.3 Kamus Data
Kamus data adalah daftar teroganisir dari semua elemen data yang ada pada suatu sistem dengan definisi yang jelas/tepat, sehingga user dan analisis sistem mendapat kesepahaman dari input, output dan komponen dari penyimpanan dan kalkulasi “intermediate” yang ada.
2.6.4 Operasi Dasar Basis Data
Pengoperasian database meliputi:
1. Pembuatan database baru (create database) yaitu menciptakan database baru. 2. Penghapusan database (drop database) yaitu penghapusan suatu database. 3. Pembuatan file/tabel baru ke dalam suatu database yaitu penambahan
file/tabel ke dalam database.
4. Penambahan/pengisian data baru ke sebuah file/tabel di sebuah database (insert)
5. Pengambilan data dari sebuah file/tabel (retrieve/search) yaitu pencarian data pada suatu file.
6. Pengubahan data dari sebuah file/tabel (update) yaitu perbaikan data pada suatu file.
7. Penghapusan data dari sebuah file/tabel (delete).
(29)
Peranan utama suatu program server adalah melayani client yang berjumlah banyak yang memiliki tujuan untuk menggunakan secara bersama sumber daya yang dimiliki oleh server tersebut [8]. Berikut ini adalah karasteristik suatu yang biasanya dimiliki oleh suatu program server.
1. Menanti permintaan client. Program server menghabiskan sebagian besar waktu kerjanya secara pasif menanti permintaan client. Biasanya permintaan ini datang dalam bentuk message melalui sessi komunikasi. Beberapa server menggunakan suatu sesi khusus untuk setiap client. Server yang lainnya menggunakan session yang digunakan secara dinamis. Ada juga yang menggunakan gabungan kedua teknik ini (dedicated dan dinamis). Untuk dapat bekerja dengan baik, server harus tetap dapat bekerja ketika terjadi permintaan yang banyak (rush hour traffic).
2. Melaksanakan banyak permintaan pelayanan pada saat yang bersamaan. Server harus sesegera mungkin melaksanakan pelayanan yang diminta oleh client. Jelas ini berarti, bahwa client tak boleh bergantung pada proses server yang hanya memiliki thread tunggal. Server harus dapat secara konkuren menyediakan pelayanan dengan tetap menjaga integritas sumber dayanya. 3. Mendahulukan client yang memiliki prioritas lebih tinggi (VIP). Server harus
menyediakan beberapa tingkatan prioritas untuk clientnya. Misal untuk suatu pekerjaan batch dilakukan pada tingkatan prioritas yang rendah, sedangkan untuk pekerjaan yang berkaitan dengan On Line Transaction Processing (OLTP) dilakukan dengan prioritas tinggi.
(30)
4. Memulai dan melaksanakan aktifitas pekerjaan di background. Server harus dapat menjalankan program di background, misal melakukan download record dari database utama selama waktu tidak sibuk. Inisiatif ini harus dapat dilakukan secara otomatis oleh server.
5. Tetap menjaga agar sistem tetap selalu bekerja. Program server biasanya tergolong mission-critical application. Akan terjadi kerugian bila server tak bekerja melayani client. Dengan demikian program server dan environmentnya harus dapat bekerja secara robust (tahan terhadap gangguan). 6. Bertambah besar. Biasanya program server membutuhkan memori dan
prosesor yang besar. Environment dari server haruslah dapat di upgrade dan memiliki skalabilitas yang baik.
Model hubungan Client/Server memungkinkan jaringan untuk mensentralisasi fungsi dan aplikasi kepada satu atau dua dedicated file server. Sebuah file server menjadi jantung dari keseluruhan sistem, memungkinkan untuk mengakses sumber daya dan menyediakan keamanan. Workstation yang berdiri sendiri dapat mengambil sumber daya yang ada pada file server. Model hubungan ini, menyediakan mekanisme untuk mengintegrasikan seluruh komponen yang ada di jaringan dan memungkinkan banyak penggunaan secara bersama-sama memakai sumber daya pada file server.
(31)
File Server
Client
Client
Client Client
Gambar 2.13 Model Hubungan Client/server
Kelebihan model hubungan Client/server:
1. Terpusat (sumber daya dan keamanan data dikontrol melalui server) 2. Skalabilitas
3. Fleksibel
4. Teknologi baru dengan mudah terintegrasi ke dalam system
5. Keseluruhan komponen (Client, network, server) dapat bekerja bersama. Kekurangan model hubungan client/server:
1. Mahal
2. Membutuhkan investasi untuk dedicated file server
3. Perbaikan (Jaringan besar membutuhkan seorang staff untuk mengatur agar sistem berjalan secara efisien)
4. Berketergantugan.
5. Ketika server jatuh mengakibatkan keseluruhan operasi pada network akan jatuh pula.
(32)
Software pendukung digunakan sebagai fasilitator dalam memenuhi kriteria dalam membuat suatu aplikasi yang sempurna
Software pendukung ini disesuaikan dengan kemampuan seorang programmer dalam memadukan antara bahasa pemograman dengan database yang digunakan
2.8.1 Visual Basic 6.0
Visual Basic 6.0 adalah bahasa pemrograman berbasis Windows. Sebagai bahasa pemrograman yang mutakhir, visual basic didesain untuk dapat memanfaatkan fasilitas yang tersedia dalam Microsoft Windows [6].
Visual Basic juga merupakan bahasa pemrograman Object Oriented Programming (OOP), yaitu pemrograman yang berorientasi objek. Visual Basic 6.0 menyediakan objek-objek yang sangat kuat, berguna dan mudah dipakai.
Visual Basic 6.0 adalah salah satu bahasa pemrograman yang telah menerapkan konsep RAD (Rapid Application Development) atau pengembangan aplikasi secara cepat, berbasis visual dan familiar bagi pengguna. Sebagai software DBMS, kita dapat merancang, membuat dan membangun program aplikasi database maupun program-program lainnya [6].
2.8.2 MySQL
MySQL merupakan salah satu dari sekian banyak Relational Database Management System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (GNU General Public Licence) [3]. Sehingga setiap orang mudah untuk
(33)
mendapatkan dan bebas untuk menggunakan MySQL, dengan batasan tidak boleh dijadikan sebuah produk turunan yang bersifat closed source atau dikomersialkan. Meski sebelumnya dalam masalah lisensi ini, MySQL pernah mengalami perubahan, namun hingga saat ini lisensi tersebut sudah erat pada MySQL.
MySQL merupakan turunan dari salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL (Structured Query Language). SQL sendiri adalah sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan/seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis. Hal ini akan memudahkan pengguna database ketika ingin menggunakan kembali database yang ada.
MySQL merupakan terobosan solusi yang tepat dalam aplikasi database. Sifatnya yang open source serta dukungan oleh ribuan bahkan jutaan komunitas pengguna di internet, menjadikan MySQL sebagai software database yang cukup banyak digunakan. Tak hanya itu, kemampuannya yang bisa digunakan pada berbagai sistem operasi juga menjadikan MySQL sebagai software database pilihan.
Pada dasarnya, keandalan suatu sistem database (DBMS) dapat diketahui dengan melihat cara kerja optimizer-nya dalam melakukan proses-proses perintah SQL. Baik itu yang dibuat oleh user maupun program-program aplikasi lainnya.
MySQL merupakan database server yang dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan database server lainnya dalam query data.
Kelebihan dari MySql adalah sebagai berikut : 1. Portability
(34)
MySql dapat digunakan dengan stabil tanpa kendala, berarti pada berbagai sistem operasi diantaranya seperti Windows, Linux, FreeBSD, OS X Server, Solaris, Amiga, HP-UX dan masih banyak lagi.
2. Open Source
Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, MySql didistribusikan secara open source(gratis), di bawah lisensi GPL, sehingga kita dapat memperoleh dan menggunakannya secara cuma-cuma tanpa dipungut biaya sepeser pun.
3. Multiuser
MySql dapat digunakan untuk menangani beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik. Hal ini akan memungkinkan sebuah database server MySql dapat diakses client secara bersamaan dalam waktu yang bersamaan pula.
4. Perfomance Tuning
Dalam hal ini perfomansi, MySql memiliki kecepatan yang cukup menakjubkan dalam menangani query-query sederhana, serta mampu memproses lebih banyak SQL persatuan waktu.
5. Column Type
MySql mendukung Type kolom (tipe kolom) yang sangat komplek, seperti signed/unsigned integer, float, double, char, varchar, text, blob, date, time, datetime, timestamp, year, set serta enum. Bukan tidak mungkin tipe-tipe data tersebut akan terus dikembangkan oleh pengembang MySql.
(35)
MySql memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah select dan where dalam query.
7. Security
Sekuritas sistem merupakan hal yang sangat diperhatikan pada MySql. Terbukti adanya beberapa lapisan sekuritas seperti level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta password yang terenkripsi.
8. Scability dan Limits
Dalam hal batas kemampuan, MySql terbukti mampu menangani database dalam skala cukup besar, dengan jumlah records lebih dari 50 juta 60 ribu tabel serta 5 miliar baris. Selain itu, batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.
9. Connectivity
MySql mampu melakukankoneksi dengan client menggunakan protocol TCP/IP, Unix soket (Unix), atau Named Pipes(NT).
10.Localisation
Localisation merupakan salah satu kemampuan MySql dalam mendeteksi pesan kesalahan (error code) pada client dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Dengan demikian, pengguna cukup menyesuaikan bahasa yang digunakan.
(36)
Sama halnya dengan software-software database lainnya, MySql memiliki interface(antarmuka) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemprograman dengan menggunakan fungsi API (Aplication Programing Interface).
12.Client dan Tools
MySql dilengkapi dengan berbagai tool yang dapat digunakan untuk administrasi database, dan pada setiap tool yang ada disertakan petunjuk online. Hal ini akan semakin memudahkan dalm penggunaan MySql.
13.Struktur Tabel
Struktur tabel MySQL cukup baik, serta cukup fleksibel, misalnya ketika menangani antar tabel dibandingkan database lainnya semacam PostgreSql ataupun Oracle.
2.8.3 MyODBC
ODBC adalah sebuah standar yang dikembangkan microsoft untuk mendukung driver database yang bersifat indefendent terhadap produk[9], dengan adanya ODBC kita dapat menggunakan database yang tidak didukung oleh BDE (Borland Database Engine). Driver ODBC dapat diperoleh dari produsen database yang kita pakai. Driver ODBC ada yang 16 bit dan ada yang 32 bit. Delphi memakai driver yang 32 bit. Microsoft memproduksi driver ODBC untuk Access, Excell, SQL Server, MySql, dan lain lain.
(37)
3.1 Analisis Sistem
Pada analisis sistem ini akan dilakukan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam prosedur-prosedur yang saling berhubungan dengan maksud agar dapat mengetahui seluruh kegiatan yang bekerja didalamnya. Analisis sistem ini terdiri dari analisis fungsional dan analisis non-fungsional.
3.1.1 Analisis Fungsional
3.1.1.1 Analisis Prosedur yang sedang berjalan
Prosedur yang berjalan pada Dinas Pendidikan Kecamatan Subang terdiri dari 3 prosedur, yaitu :
1. Prosedur Pendataan Pengusulan Baru
1. Bagi guru yang mengusulkan Perhitungan Angka Kredit diwajibkan untuk melakukan mengambil formulir pendaftaran pada Bag. Administrasi.
2. Bag. Administrasi akan memberikan formulir pendaftaran.
3. Guru akan mengisi formulir pendaftaran dengan lengkap dan kemudian di serahkan kepada Bag. Administrasi.
4. Bag. Administrasi akan melakukan pengecekan pada data formulir pendaftaran
5. Jika formulir lengkap Bag. Administrasi akan menyerahkan formulir pendaftaran kepada Kepala Dinas untuk di ACC atau di setujui.
(38)
6. Jika formulir tidak lengkap maka Bag. Administrasi akan menyerahkan kembali kepada guru pemohon untuk di lengkapi.
7. Formulir pendaftaran yang telah di ACC oleh Kepala Dinas akan diserahkan kembali ke Bag. Administrasi untuk di arsipkan.
(39)
2. Prosedur Perhitungan Angka Kredit
1. Bag. Administrasi memberikan daftar usul perhitungan angka kredit dan berkas-berkas pendukung lainnya ke Guru pemohon
2. Guru pemohon menerima daftar usul perhitungan angka kredit dan berkas-berkas pendukung lainnya dari Bag. Administrasi
3. Guru mengisi kelengkapan daftar usul perhitungan angka kredit dan berkas berkas pendukung lain nya untuk di serahkan kembali ke Bag. Administrasi
4. Bag. Administrasi memeriksa kelengkapan daftar usul perhitungan angka kredit dan berkas-berkas pendukung lainnya. Dan memberikan ke Bag Tim Penilai untuk di cek dan di hitung
5. Tim Penilai melaksanakan Penilaian terhadap Angka Kredit yang diajukan sesuai dengan ketentuan proses penilaian.
6. Tim Penilai memberikan hasil perhitungan angka kredit ke Kepala Dinas. 7. Kepala Dinas menerima hasil perhitungan angka kredit dari Tim Penilai
untuk disetujui.
8. Kepala Dinas akan memberikan kembali ke Bag. Administrasi untuk di arsipkan.
(40)
(41)
3.Prosedur Penetapan Angka Kredit
1. Tim Akreditasi menerima Laporan hasil perhitungan Dupak guru dari Bag Administrasi.
2. Tim Akreditasi memeriksa kelayakan dan keaslian dokumen dupak naik pangkat atau tidaknya seorang guru.
3. Tim Akreditasi melaporkan hasil perhitungan PAK yang telah memenuhi syarat ke Kepala Dinas.
4. Kepala Dinas menerima hasil laporan perhitungan PAK yang telah memenuhi syarat dan mensyahkan / menyetujui hasil Dupak.
5. Kepala Dinas membuat surat keputusan penetapan naik pangkat seorang guru.
6. Kepala Dinas memberikan bukti atau surat keputusan penetapan naik pangkat seorang guru melalui Bag. Administrasi untuk disampaikan kepada guru.
(42)
(43)
Berdasarkan hasil analisa terhadap prosedur yang berjalan pada Dinas Pendidikan Kecamatan Subang, masih terdapat kendala-kendala yang dihadapi seperti :
1. Lamanya proses pengolahan data.
2. Banyaknya data yang hilang karena hanya berupa dokumen yang diarsipkan
3. Hasil pencarian data yang tidak akurat.
3.1.2 Analisis Non-Fungsional
Analisis non-fungsional meliputi analisis user, analisis hardware dan software, dan analisis jaringan.
3.1.2.1 Analisis User
Analisis user dimaksudkan untuk mengetahui siapa saja user yang terlibat dalam Sistem Informasi Perhitungan Angka Kredit (PAK) Guru di Kecamatan Subang beserta karakteristiknya sehingga dapat diketahui tingkat pengalaman dan pemahaman user terhadap komputer. Sistem yang sedang berjalan melibatkan empat user, yaitu :
1. Kepala Dinas
Pendidikan : S2
Sistem Operasi yang digunakan : Windows XP
Software yang digunakan : Microsoft Word dan Excel
2. Tim Penilai
Pendidikan : S1
(44)
3. Tim Akreditasi
Pendidikan : S1
Sistem Operasi yang digunakan : Windows XP
Software yang digunakan : Microsoft Word dan Excel
4. Bag. Administrasi
Pendidikan : S1
Sistem Operasi yang digunakan : Windows XP
Software yang digunakan : Microsoft Word dan Excel
Berdasarkan hasil analisa, setiap user yang ada pada Dinas Pendidikan Kecamatan Subang pada umumnya sudah bisa mengoperasikan komputer. Tetapi untuk menjamin kelancaran aplikasi yang dibangun, dirasakan perlunya pengenalan dan pelatihan singkat terhadap user agar dapat memahami aplikasi yang akan mereka gunakan.
3.1.2.2 Analisis Hardware & Software
3.1.2.2.1 Analisis Hardware
Analisis perangkat keras (Hardware) yang digunakan pada Dinas Pendidikan Kecamatan Subang antara lain :
1) Komputer 2 buah yang diletakkan di ruang Bag Administrasi, dan Ruang Kepala Dinas, dengan spesifikasi sebagai berikut :
a. Processor : Intel Pentium 4 (1,8 GHz). b. HardDisk : 20 Gb.
(45)
c. Memory : 128 Mb.
d. Monitor : 15”
2) Printer 1 buah yang diletakkan di ruang Bag Administrasi.
Kebutuhan Perangkat keras (Hardware) yang diperlukan untuk mengimplementasikan Sistem Informasi Perhitungan Angka Kredit Pada Dinas Pendidikan Kecamatan Subang ini adalah 4 buah komputer, dengan menambah 2 buah komputer, 2 buah printer dan 1 Hub. Komputer server diletakkan di ruang Kepala Dinas dan 3 buah komputer lainnya sebagai Client diletakkan di ruang Bag. Administrasi, ruang Penilai dan ruang Akreditasi dengan spesifikasi sebagai berikut :
1. Komputer server diletakkan di ruang Kepala Dinas dengan spesifikasi sebagai berikut :
a. Processor : Minimal (2.4 GHz). b. HardDisk : Minimal 80 Gb.
c. Memory : Minimal 512 Mb.
d. Monitor : 15”
e. Mouse dan Keyboard
2. Komputer client ada 3 buah yang diletakkan di ruang Bag. Administrasi, ruang Tim Penilai, dan ruang Tim Akreditasi dengan spesifikasi sebagai berikut:
a. Processor : Minimal (1,8 GHz). b. HardDisk : Minimal 20 Gb.
c. Memory : Minimal 128 Mb.
(46)
3. Printer 3 buah yang diletakkan di : a. Ruang Tim Penilai
b. Ruang Tim Akreditasi c. Ruang Bag. Administrasi
Kebutuhan hardware yang diperlukan untuk mengimplementasikan jaringan Sistem Informasi PAK ini adalah sebagai berikut :
1. Switch : 8 Port 1 buah.
2. Kabel UTP
3. Konektor RJ - 45
3.1.2.2.2 Analisis software
Perangkat lunak (Software) yang digunakan pada Dinas Pendidikan Kecamatan Subang antara lain :
1. Windows XP Profesional. 2. Office 2000.
Perangkat lunak (Software) pendukung aplikasi yang akan di bangun adalah MySQL sebagai media penyimpanan database dan Visual basic sebagai implementasi rancangan sistem.
(47)
3.1.2.3 Analisis Jaringan
Analisis terhadap denah ruangan dan letak komputer dimaksudkan untuk memudahkan dalam menggambarkan jaringan yang akan dibangun pada Dinas Pendidikan Kecamatan Subang. Jaringan ini berfungsi sebagai penghubung antara komputer yang satu dengan komputer lainnya yang ada di setiap ruangan.
Gambar III.4 Denah Dinas Pendidikan Kecamatan Subang
Setelah menganalisis denah dan letak komputer di Dinas Pendidikan Kecamatan Subang, terdapat 2 buah komputer dan 1 buah printer. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka diperlukan penambahan 2 buah komputer, 2 buah printer, dan 1 buah Hub. Topologi yang digunakan adalah topologi star. Server diletakkan di ruangan Kepala Dinas, sedangkan untuk client diletakkan di ruang Bag. Administrasi, ruang penilai, dan ruang akreditasi.
(48)
Gambar III.5 Arsitektur Jaringan Sistem Informasi PAK Dinas Pendidikan Kecamatan Subang
3.2 Analisis Basis Data
Basis data atau database adalah kumpulan file–file yang mempunyai kaitan antara satu file dengan file yang lain sehingga membentuk satu kesatuan yang terintregrasi.
3.2.1 Entity Relationship Diagram (ERD)
Diagram E-R merupakan himpunan entitas dan himpunan relasi yang digambarkan lebih jauh melalui sejumlah atribut-atribut (property) yang menggambarkan seluruh fakta dari sistem yang ada.
(49)
Gambar III.6 Entity Relationship Diagram (ERD) Sistem Informasi PAK Dinas Pendidikan Kecamatan Subang.
3.3 Perancangan Sistem
Perancangan sistem informasi dinas pendidikan kecamatan subang ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan yang ada atau sebagai solusi dari masalah yang sedang terjadi.
3.3.1 Perancangan Aliran Informasi 3.3.1.1 Diagram Konteks
Hakekatnya suatu sistem mempunyai keterkaitan dengan sejumlah entitas, baik itu keterkaitan dengan entitas luar sistem maupun keterkaitan dengan entitas dalam sistem. Hubungan antara entitas dengan sistem digambarkan dengan Diagram Konteks. Adapun Diagram Konteks pada sistem informasi dinas pendidikan kecamatan subang adalah sebagai berikut :
(50)
Gambar III.7 Diagram Konteks Sistem Informasi PAK Dinas Pendidikan Kecamatan Subang.
3.2.1.1.1 DFD (Data Flow Diagram)
DFD adalah sebuah teknik yang menggambarkan aliran data atau informasi yang digunakan. DFD dibuat jika pada Diagram Konteks masih terdapat proses yang mesti dijelaskan lebih rinci. Berikut ini adalah DFD pada Sistem Informasi Dinas Pendidikan Kecamatan Subang :
(51)
Gambar III.8 DFD Level 0 Sistem Informasi PAK Dinas Pendidikan Kecamatan Subang
(52)
Gambar III.9 DFD Level 1 proses 1 Login
DFD Level 1 proses 1 merupakan turunan dari DFD Level 0 yang menjabarkan secara rinci proses-proses yang terdapat pada proses login.
(53)
Gambar III.10 DFD Level 1 proses 2 Master Data
DFD level 1 proses 2 merupakan turunan dari DFD level 0 yang menjabarkan secara rinci proses-proses yang terdapat pada proses master data.
(54)
Gambar III.11 DFD Level 1 proses 3 Perhitungan Dupak
DFD level 1 proses 4 merupakan turunan dari DFD level 0 yang menjabarkan secara rinci proses-proses yang terdapat pada proses Perhitungan Dupak
(55)
Gambar III.12 DFD Level 1 proses 4 Penetapan Dupak
DFD level 1 proses 5 merupakan turunan dari DFD level 0 yang menjabarkan secara rinci proses-proses yang terdapat pada proses penetapan Dupak.
(56)
Gambar III.13 DFD Level 1 proses 5 Pengolahan Laporan
DFD level 1 proses 6 merupakan turunan dari DFD level 0 yang menjabarkan secara rinci proses-proses yang terdapat pada proses pengolahan laporan.
(57)
DFD level 1 proses 6 merupakan turunan dari DFD level 0 yang menjabarkan secara rinci proses-proses yang terdapat pada proses perubahan password.
Gambar III.15 DFD Level 2 Proses 2.1 Pengolahan Data User
DFD level 2 proses 2.1 merupakan turunan dari DFD level 1 proses 2 yang menjabarkan secara rinci proses-proses yang terdapat pada proses pengolahan data user.
(58)
Bag. Administrasi
2.2.1 Cari data guru
2.2.2 Tambah data guru
2.2.3 Edit data guru
Guru Data Guru
Info data guru
Info data guru Info data guru
Data Guru
Data Guru
Info data guru
Data Guru Data Guru Data Guru Login valid Login valid Login valid Info data guru
Info data guru
Info data guru Golongan
Info data guru Info data golongan
Info data golongan
Gambar III.16 DFD Level 2 Proses 2.2 Pengolahan Data Guru
DFD level 2 proses 2.2 merupakan turunan dari DFD level 0 yang menjabarkan secara rinci proses-proses yang terdapat pada proses pengolahan data guru.
(59)
Gambar III.17 DFD Level 2 proses 2.3 Pengolahan Data Tim Penilai
DFD level 2 proses 2.3 merupakan turunan dari DFD level 1 proses 2 yang menjabarkan secara rinci proses-proses yang terdapat pada proses pengolahan data Tim Penilai.
(60)
Gambar III.18 DFD Level 2 proses 2.4 Pengolahan Data Tim Akreditasi
DFD level 2 proses 2.4 merupakan turunan dari DFD level 1 proses 2 yang menjabarkan secara rinci proses-proses yang terdapat pada proses pengolahan data Tim Akreditasi.
(61)
Gambar III.19 DFD Level 2 proses 2.5 Pengolahan Data Golongan
DFD level 2 proses 2.5 merupakan turunan dari DFD level 1 proses 2 yang menjabarkan secara rinci proses-proses yang terdapat pada proses pengolahan data Golongan.
(62)
Gambar III.20 DFD Level 2 proses 2.6 Pengolahan Data Sekolah
DFD level 2 proses 2.5 merupakan turunan dari DFD level 1 proses 2 yang menjabarkan secara rinci proses-proses yang terdapat pada proses pengolahan data Golongan.
(63)
Gambar III.21 DFD Level 2 proses 6.1 Laporan Data Nilai
DFD level 2 proses 6.2 merupakan turunan dari DFD level 1 proses 6 yang menjabarkan secara rinci proses-proses yang terdapat pada proses pengolahan data Laporan.
Gambar III.22 DFD Level 2 proses 6.2 Laporan Data Keputusan
DFD level 2 proses 6.3 merupakan turunan dari DFD level 1 proses 6 yang menjabarkan secara rinci proses-proses yang terdapat pada proses pengolahan data Laporan.
(64)
Gambar III.23 DFD Level 2 proses 6.3 Laporan Data Guru
DFD level 2 proses 6.4 merupakan turunan dari DFD level 1 proses 6 yang menjabarkan secara rinci proses-proses yang terdapat pada proses pengolahan data Laporan.
Gambar III.24 DFD Level 2 proses 6.4 Laporan Data Tim Penilai
DFD level 2 proses 6.5 merupakan turunan dari DFD level 1 proses 6 yang menjabarkan secara rinci proses-proses yang terdapat pada proses pengolahan data Laporan.
(65)
Gambar III.25 DFD Level 2 proses 6.5 Laporan Data Tim Akreditasi
DFD level 2 proses 6.6 merupakan turunan dari DFD level 1 proses 6 yang menjabarkan secara rinci proses-proses yang terdapat pada proses pengolahan data Laporan.
3.2.2 Spesifikasi Proses
Berikut ini adalah spesifikasi proses yang terdapat pada Data Flow Diagram (DFD) diatas:
Tabel III.1 Spesifikasi Proses
Proses Keterangan
No. Proses 1
Nama Proses Login
Source (Sumber) - Bag. Administrasi - Tim Penilai - Tim Akreditasi - Kepala Dinas
(66)
Input - data login Bag. Administrasi - data login Tim Penilai - data login Tim Akreditasi - data login Kepala Dinas
Output - Login invalid
Destination (tujuan) - Bag. Administrasi - Tim Penilai - Tim Akreditasi - Kepala Dinas
Logika Proses Begin
{Bag. Administrasi memasukan username dan password ke database}
If username ada dan password benar then tampil login valid
else tampil login invalid end
No. Proses 1.1
Nama Proses Verifikasi Username
Source (Sumber) - Bag. Administrasi - Tim Penilai - Tim Akreditasi - Kepala Dinas
Input - data login Bag. Administrasi - data login Tim Penilai - data login Tim Akreditasi - data login Kepala Dinas
Output - login invalid
- username valid
Destination (tujuan) - Bag. Administrasi - Tim Penilai - Tim Akreditasi
(67)
- Kepala Dinas
Logika Proses Begin
{Bag. Administrasi memasukan username ke database} If username ada
t hen tampil username login valid else tampil login invalid
end
No. Proses 1.2
Nama Proses Verifikasi Password
Source (Sumber) - Bag. Administrasi - Tim Penilai - Tim Akreditasi - Kepala Dinas
Input - data login Bag. Administrasi - data login Tim Penilai - data login Tim Akreditasi - data login Kepala Dinas
Output - login invalid
- login valid
Destination (tujuan) - Bag. Administrasi - Tim Penilai - Tim Akreditasi - Kepala Dinas
Logika Proses Begin
{Bag. Administrasi memasukan password ke database} If password benar
then tampil password valid else tampil login invalid end
No. Proses 2
Nama Proses Pengolahan master data
Source (Sumber) Bag. Administrasi
Input - Data user
(68)
- Data Tim Akreditasi
Output - Data user
- Data guru - Data Tim Penilai - Data Tim Akreditasi
Destination (tujuan) - Bag. Administrasi - Tim Penilai - Tim Akreditasi - Kepala Dinas
Logika Proses Begin
{Bag. Administrasi menginputkan data yang akan ditambah, dilihat, diubah, dihapus}
end
No. Proses 2.1
Nama Proses Pengolahan Data User
Source (Sumber) Bag. Administrasi
Input Data User
Output Info Data User
Destination (tujuan) - Bag. Administrasi
Logika Proses Begin
{Bag. Administrasi menginputkan data user} end
No. Proses 2.1.1
Nama Proses Tambah Data User
Source (Sumber) Bag. Administrasi
Input Data user yang akan ditambah
Output Info data user yang akan ditambah
Destination (tujuan) - Bag. Administrasi
Logika Proses Begin
{Bag. Administrasi menambah data user ke database} end
No. Proses 2.1.2
Nama Proses Hapus Data User
Source (Sumber) Bag. Administrasi
Input Data user yang akan dihapus
Output Info data user yang akan dihapus
(69)
Logika Proses Begin
{Bag. Administrasi menghapus data user dari database} end
No. Proses 2.2
Nama Proses Pengolahan Data Golongan
Source (Sumber) Bag. Administrasi
Input - Data Data Golongan
Output - Info Data Data Golongan
Destination (tujuan) - Bag. Administrasi
Logika Proses Begin
{Bag. Administrasi memasukan data Data Golongan ke database} end
No. Proses 2.2.1
Nama Proses Cari Data Golongan
Source (Sumber) Bag. Administrasi
Input Data Golongan yang akan di cari
Output Info Data Golongan yang dicari
Destination (tujuan) - Bag. Administrasi
Logika Proses Begin
{Bag. Administrasi mencari data Golongan yang ada dalam database}
End
No. Proses 2.2.2
Nama Proses Tambah Data Golongan
Source (Sumber) Bag. Administrasi
Input Data Golongan yang akan di tambah
Output Info Data Golongan yang di tambah
Destination (tujuan) - Bag. Administrasi
Logika Proses Begin
{Bag. Administrasi menambah data Golongan ke dalam database} end
No. Proses 2.2.3
Nama Proses Edit Data Golongan
Source (Sumber) Bag. Administrasi
Input Data Golongan yang akan diedit
Output Info Data Golongan yang diedit
Destination (tujuan) - Bag. Administrasi
Logika Proses Begin
{Bag. Administrasi mengedit data Golongan yang ada dalam database}
End
(70)
Input Data Guru
Output Info Data Guru
Destination (tujuan) - Bag. Administrasi
Logika Proses Begin
{Bag. Administrasi memasukan data guru ke database} end
No. Proses 2.3.1
Nama Proses Cari Data Guru
Source (Sumber) Bag. Administrasi
Input Data Guru yang akan di cari
Output Info Data Guru yang dicari
Destination (tujuan) - Bag. Administrasi
Logika Proses Begin
{Bag. Administrasi mencari data guru yang ada dalam database} end
No. Proses 2.3.2
Nama Proses Tambah Data Guru
Source (Sumber) Bag. Administrasi
Input Data Guru yang akan di tambah
Output Info Data Guru yang di tambah
Destination (tujuan) - Bag. Administrasi
Logika Proses Begin
{Bag. Administrasi menambah data guru ke dalam database} end
No. Proses 2.3.3
Nama Proses Edit Data Guru
Source (Sumber) Bag. Administrasi
Input Data Guru yang akan diedit
Output Info Data Guru yang diedit
Destination (tujuan) - Bag. Administrasi
Logika Proses Begin
{Bag. Administrasi mengedit data guru yang ada dalam database} end
No. Proses 2.4
Nama Proses Pengolahan Data Tim Penilai
Source (Sumber) Bag. Administrasi
Input Data Tim Penilai
Output Info Data Tim Penilai
Destination (tujuan) - Bag. Administrasi
Logika Proses Begin
{Bag. Administrasi memasukan data Tim Penilai} end
No. Proses 2.4.1
(71)
Source (Sumber) Bag. Administrasi
Input Data Tim Penilai yang akan di cari
Output Info Data Tim Penilai yang dicari
Destination (tujuan) - Bag. Administrasi
Logika Proses Begin
{Bag. Administrasi mencari data Tim Penilai yang ada dalam database}
End
No. Proses 2.4.2
Nama Proses Tambah Data Tim Penilai
Source (Sumber) Bag. Administrasi
Input Data Tim Penilai yang akan di tambah
Output Info Data Tim Penilai yang di tambah
Destination (tujuan) - Bag. Administrasi
Logika Proses Begin
{Bag. Administrasi menambah data Tim Penilai ke dalam database}
end
No. Proses 2.4.3
Nama Proses Edit Data Tim Penilai
Source (Sumber) Bag. Administrasi
Input Data Tim Penilai yang akan diedit
Output Info Data Tim Penilai yang diedit
Destination (tujuan) - Bag. Administrasi
Logika Proses Begin
{Bag. Administrasi mengedit data Tim Penilai yang ada dalam database}
End
No. Proses 2.5
Nama Proses Pengolahan Data Tim Akreditasi
Source (Sumber) Bag. Administrasi
Input - Data Tim Akreditasi
Output - Info Data Tim Akreditasi
Destination (tujuan) - Bag. Administrasi
Logika Proses Begin
{Bag. Administrasi memasukan data Tim Akreditasi} end
No. Proses 2.5.1
Nama Proses Cari Data Tim Akreditasi
Source (Sumber) Bag. Administrasi
Input Data Tim Akreditasi yang akan di cari
Output Info Data Tim Akreditasi yang dicari
(72)
{Bag. Administrasi mencari data Tim Akreditasi yang ada dalam database}
End
No. Proses 2.5.2
Nama Proses Tambah Data Tim Akreditasi
Source (Sumber) Bag. Administrasi
Input Data Tim Akreditasi yang akan di tambah
Output Info Data Tim Akreditasi yang di tambah
Destination (tujuan) - Bag. Administrasi
Logika Proses Begin
{Bag. Administrasi menambah data Tim Akreditasi ke dalam database}
end
No. Proses 2.5.3
Nama Proses Edit Data Tim Akreditasi
Source (Sumber) Bag. Administrasi
Input Data Tim Akreditasi yang akan diedit
Output Info Data Tim Akreditasi yang diedit
Destination (tujuan) - Bag. Administrasi
Logika Proses Begin
{Bag. Administrasi mengedit data Tim Akreditasi yang ada dalam database}
End
No. Proses 2.6
Nama Proses Pengolahan Data Sekolah
Source (Sumber) Bag. Administrasi
Input - Data Sekolah
Output - Info Data Sekolah
Destination (tujuan) - Bag. Administrasi
Logika Proses Begin
{Bag. Administrasi memasukan data Sekolah } end
No. Proses 2.5.1
Nama Proses Cari Data Sekolah
Source (Sumber) Bag. Administrasi
Input Data Sekolah yang akan di cari
Output Info Data Sekolah yang dicari
Destination (tujuan) - Bag. Administrasi
Logika Proses Begin
{Bag. Administrasi mencari data Sekolah yang ada dalam database}
End
No. Proses 2.5.2
Nama Proses Tambah Data Sekolah
(73)
Input Data Sekolah yang akan di tambah
Output Info Data Sekolah yang di tambah
Destination (tujuan) - Bag. Administrasi
Logika Proses Begin
{Bag. Administrasi menambah data Sekolah ke dalam database} End
No. Proses 2.5.3
Nama Proses Edit Data Sekolah
Source (Sumber) Bag. Administrasi
Input Data Sekolah yang akan diedit
Output Info Data Sekolah yang diedit
Destination (tujuan) - Bag. Administrasi
Logika Proses Begin
{Bag. Administrasi mengedit data Sekolah yang ada dalam database}
End
No. Proses 3
Nama Proses Perhitungan Dupak
Source (Sumber) Tim Penilai, Bag. Administrasi,
Input Data Nilai
Output Info Data Nilai
Destination (tujuan) - Tim Penilai, Bag. Administrasi
Logika Proses Begin
{Tim Penilai memasukan data nilai ke database} end
No. Proses 3.1
Nama Proses Cari Data Nilai
Source (Sumber) - Tim Penilai, Bag. Administrasi
Input Data Nilai yang akan di cari
Output Info Data Nilai yang dicari
Destination (tujuan) - Tim Penilai, Bag. Administrasi
Logika Proses Begin
{Tim Penilai mencari data Nilai yang ada dalam database} End
No. Proses 3.2
Nama Proses Hitung Data Nilai
Source (Sumber) - Tim Penilai, Bag. Administrasi
Input Data Nilai yang akan di hitung
Output Info Data Nilai yang di hitung
Destination (tujuan) - Tim Penilai, Bag. Administrasi
Logika Proses Begin
{ Tim Penilai menghitung data Nilai yang ada dalam database} End
(74)
Source (Sumber) - Tim Penilai, Bag. Administrasi
Input Data Nilai yang akan di tambah
Output Info Data Nilai yang di tambah
Destination (tujuan) - Tim Penilai, Bag. Administrasi
Logika Proses Begin
{ Tim Penilai menambah data Nilai ke dalam database} End
No. Proses 3.4
Nama Proses Edit Data Nilai
Source (Sumber) Tim Penilai, Bag. Administrasi
Input Data Nilai yang akan diedit
Output Info Data Nilai yang diedit
Destination (tujuan) - Tim Penilai, Bag. Administrasi
Logika Proses Begin
{ Tim Penilai mengedit data Nilai yang ada dalam database} End
No. Proses 4
Nama Proses Penetapan Dupak
Source (Sumber) Bag. Administrasi, Tim Akreditasi
Input Data Penetapan
Output Info Data penetapan
Destination (tujuan) - Bag. Administrasi - Tim Akreditasi
Logika Proses Begin
{Tim akreditasi memasukan data penetapan ke database} end
No. Proses 4.1
Nama Proses Cari Data Penetapan
Source (Sumber) Bag. Administrasi
Input Data Penetapan yang akan di cari
Output Info Data Penetapan yang dicari
Destination (tujuan) - Bag. Administrasi
Logika Proses Begin
{Bag. Administrasi mencari data Penetapan yang ada dalam database}
End
No. Proses 4.2
Nama Proses Tambah Data Penetapan
Source (Sumber) Bag. Administrasi
Input Data Penetapan yang akan di tambah
Output Info Data Penetapan yang di tambah
Destination (tujuan) - Bag. Administrasi
Logika Proses Begin
{Bag. Administrasi menambah data Penetapan ke dalam database} end
(75)
No. Proses 4.3
Nama Proses Edit Data Penetapan
Source (Sumber) Bag. Administrasi
Input Data Penetapan yang akan diedit
Output Info Data Penetapan yang diedit
Destination (tujuan) - Bag. Administrasi
Logika Proses Begin
{Bag. Administrasi mengedit data Penetapan yang ada dalam database}
End
No. Proses 4.5
Nama Proses Cetak Data Penetapan
Source (Sumber) Bag. Administrasi
Input Data Penetapan yang akan dicetak
Output Info Data Penetapan yang dicetak
Destination (tujuan) - Bag. Administrasi
Logika Proses Begin
{Bag. Administrasi mencetak data Penetapan yang ada dalam database}
End
No. Proses 5
Nama Proses Laporan
Source (Sumber) Bag. Administrasi
Input - Data Nilai
- Data Penetapan - Data Guru - Data Tim Penilai - Data Tim Akreditasi
Output - Laporan Data Nilai - Laporan Data Penetapan - Laporan Data Guru - Laporan Data Tim Penilai - Laporan Data Tim Akreditasi
Destination (tujuan) - Bag. Administrasi - Kepala Dinas
Logika Proses Begin
(76)
No. Proses 5.1
Nama Proses Pembuatan Laporan Data Penetapan
Source (Sumber) Bag. Administrasi
Input Info Data Penetapan
Output laporan Data Penetapan
Destination (tujuan) - Bag. Administrasi - Kepala Dinas
Logika Proses Begin
{Bag. Administrasi memasukan laporan data penetapan ke
database} end
No. Proses 5.2
Nama Proses Pembuatan Laporan Data Guru
Source (Sumber) Bag. Administrasi
Input Data Guru
Output Laporan Data Guru
Destination (tujuan) - Bag. Administrasi - Kepala Dinas
Logika Proses Begin
{Bag. Administrasi memasukan Laporan data guru ke database} end
No. Proses 5.3
Nama Proses Pembuatan Laporan Data Tim Akreditasi
Source (sumber) Bag. Administrasi
Input Data Tim Akreditasi
Output Laporan Data Tim Akreditasi
Destination (tujuan) - Bag. Administrasi - Kepala Dinas
Logika Proses Begin
{Bag. Administrasi memasukan Laporan Data Tim Akreditasi ke
database} end
No. Proses 6
Nama Proses Ganti Password
Source (Sumber) - Bag. Administrasi - Tim Penilai - Tim Akreditasi - Kepala Dinas
(77)
Input Password lama
Output Password baru
Destination (tujuan) - Bag. Administrasi - Tim Penilai - Tim Akreditasi - Kepala Dinas
Logika Proses Begin
{Bag. Administrasi, Tim Penilai, Tim Akreditasi, Kepala Dinas merubah password di database}
end
(78)
Kamus data dapat mendefinisikan dengan lengkap data yang mengalir diantara proses, penyimpanan data dan entitas luar pada sistem. Data yang mengalir tersebut dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem. Kamus data dibuat berdasarkan data yang mengalir pada Diagram Konteks dan DFD sebagai berikut :
Tabel III.2 Kamus Data
Nama Data login
Where used/how used -Bag. Administrasi -proses 1.1 (input) -Bag. Administrasi -proses 1.2 (input) -Tim Penilai -proses 1.1 (input) -Tim Penilai -proses 1.2 (input) -Tim Akreditasi -proses 1.1 (input) -Tim Akreditasi-proses 1.2 (input) -Kepala Sekolah-proses 1.1 (input) -Kepala Sekolah-proses 1.2 (input) -Data-login-proses 2 (input) -Data-login-proses 3 (input) -Data-login-proses 1 (input) -Data-login-proses 2 (input)
Deskripsi Berisi data user yang akan menggunakan sistem
informasi PAK yang akan dibangun
Struktur Data Jenis user + nama user+password
Jenis user nama user password
[A-Z | a-z | 0-9] [A-Z | a-z | 0-9] [A-Z | a-z | 0-9]
Nama Data User
Where used / how used -User -proses 2.1.1 (input) -User -proses 2.1.2 (input) -Data user-proses 2.1.1 (output) -Data user -proses 2.1.2 (output)
Deskripsi berisi data user yang akan menggunakan sistem
informasi PAK
Struktur Data nama_user+ password
nama user password
[A-Z | a-z ] [A-Z | a-z | 0-9]
Nama Data Guru
Where used / how used -Bag. Administrasi -proses 2.2.1 (input) -Bag. Administrasi -proses 2.2.2 (input) -Bag. Administrasi -proses 2.2.3 (input) -Bag. Administrasi -proses 2.2.4 (input) -Data Guru-proses 2.2.1 (output) -Data Guru-proses 2.2.2 (output) -Data Guru-proses 2.2.3 (output) -Data Guru-proses 2.2.4 (output)
Deskripsi Berisi data guru yang akan digunakan pada
(79)
Struktur Data Nama + NIP + Golongan +Jabatan Nama
NIP Golongan Jabatan
[A-Z | a-z] [0-9]
[A-Z | a-z] [0-9] [A-Z | a-z]
Nama Data Tim Penilai
Where used / how used -Bag. Administrasi -proses 2.3.1 (input) -Bag. Administrasi -proses 2.3.2 (input) -Bag. Administrasi -proses 2.3.3 (input) -Bag. Administrasi -proses 2.3.4 (input -Data Tim Penilai -proses 2.3.1 (output) -Data Tim Penilai -proses 2.3.2 (output) -Data Tim Penilai -proses 2.3.3 (output) -Data Tim Penilai -proses 2.3.4 (output)
Deskripsi Berisi Data Tim Penilai yang akan digunakan pada
pengolahan master data
Struktur Data Nama + NIP + Golongan +Jabatan
Nama NIP Golongan Jabatan
[A-Z | a-z] [0-9]
[A-Z | a-z] [0-9] [A-Z | a-z]
Nama Data Tim Akreditasi
Where used / how used -Bag. Administrasi -proses 2.4.1 (input) -Bag. Administrasi -proses 2.4.2 (input) -Bag. Administrasi -proses 2.4.3 (input) -Bag. Administrasi -proses 2.4.4 (input) -Data Tim Akreditasi -proses 2.4.1 (output) -Data Tim Akreditasi -proses 2.4.2 (output) -Data Tim Akreditasi -proses 2.4.3 (output) -Data Tim Akreditasi -proses 2.4.4 (output)
Deskripsi Berisi Data Tim Akreditasi yang akan digunakan
pada pengolahan master data
Struktur Data Nama + NIP + Golongan +Jabatan
Nama NIP Golongan Jabatan
[A-Z | a-z] [0-9]
[A-Z | a-z] [0-9] [A-Z | a-z]
Nama Data Golongan
Where used / how used -Bag. Administrasi -proses 2.5.1 (input) -Bag. Administrasi -proses 2.5.2 (input) -Bag. Administrasi -proses 2.5.3 (input) -Bag. Administrasi -proses 2.5.4 (input) -Data Tim Akreditasi -proses 2.5.1 (output) -Data Tim Akreditasi -proses 2.5.2 (output) -Data Tim Akreditasi -proses 2.5.3 (output) Data Tim Akreditasi -proses 2.5.4 (output)
Deskripsi Berisi Data Tim Akreditasi yang akan digunakan
pada pengolahan master data
Struktur Data Kode_golongan+nama_golongan+keterangan
Kode_golongan nama_golongan keterangan
[0-9] [A-Z | a-z] [A-Z | a-z] [0-9]
(80)
-Bag. Administrasi -proses 4.3 (input) -Bag. Administrasi -proses 4.4 (input) -Data Tim Akreditasi -proses 4.1 (output) -Data Tim Akreditasi -proses 4.2 (output) -Data Tim Akreditasi -proses 4.3 (output) Data Tim Akreditasi -proses 4.4 (output)
Deskripsi Berisi Data nilai akan digunakan pada Perhitungan
DUPAK
Struktur Data Nip+no_penilaian+detail_penilaian
Nip
no_penilaian detail_penilaian
[0-9] [0-9]
[A-Z | a-z] [0-9]
Nama Data penetapan
Where used / how used -Bag. Administrasi -proses 5.1 (input) -Bag. Administrasi -proses 5.2 (input) -Bag. Administrasi -proses 5.3 (input) -Bag. Administrasi -proses 5.4 (input) -Bag. Administrasi -proses 5.5 (input) -Data Tim Akreditasi -proses 5.1 (output) -Data Tim Akreditasi -proses 5.2 (output) -Data Tim Akreditasi -proses 5.3 (output) -Data Tim Akreditasi -proses 5.4 (output) -Data Tim Akreditasi -proses 5.5 (output)
Deskripsi Berisi Data penetapan akan digunakan pada
Penetapan DUPAK
Struktur Data Nip+no_penetapan
Nip
no_penetapan
[0-9] [0-9]
Nama laporan
Where used / how used -Bag. Administrasi -proses 6.1 (input) -Bag. Administrasi -proses 6.2 (input) -Bag. Administrasi -proses 6.3 (input) -Bag. Administrasi -proses 6.4 (input) -Bag. Administrasi -proses 6.5 (input) -Bag. Administrasi -proses 6.5 (input) -Data Tim Akreditasi -proses 6.1 (output) -Data Tim Akreditasi -proses 6.2 (output) -Data Tim Akreditasi -proses 6.3 (output) -Data Tim Akreditasi -proses 6.4 (output) -Data Tim Akreditasi -proses 6.5 (output) -Data Tim Akreditasi -proses 6.6 (output)
Deskripsi Berisi Data laporan akan digunakan pada
Pengolahan laporan Struktur Data
(81)
3.2.4.2 Skema Relasi
Skema relasi merupakan penggambaran hubungan diantara dua table atau lebih pada sistem database. Berikut ini adalah skema relasi pada Sistem Informasi Perhitungan Angka Kredit (PAK) di Dinas Pendidikan Kecamatan Subang :
(82)
3.2.4.3 Struktur Tabel
Tabel-tabel yang digunakan dalam sistem informasi PAK yang akan dibangun adalah sebagai berikut :
Tabel III.3 Tabel User
Nama Field Type Length Keterangan
User_id char 10 Primary Key
User_name char 30
User_pass char 20
User_group char 1
Tabel III.4 Tabel Guru
Nama Field Type Length Keterangan
Nama char 30
Nip varchar 9 Primary Key
Kelamin char 6
Tempat_lahir char 20
Tgl_lahir Date
Pendidikan char 2
Jabatan char 15
Golongan char 2
Status char 10
agama char 15
alamat char 50
telepon char 12
Tabel III.5 Tabel Tim Penilai
Nama Field Type Length Keterangan
Nama char 30
nip varchar 9 Primary Key
Kelamin char 6
Tempat_lahir char 20
Tgl_lahir Date
Pendidikan char 10
Golongan char 10
Jabatan char 15
Status char 10
agama char 15
alamat char 50
(83)
Tabel III.6 Tabel Tim Akreditasi
Nama Field Type Length Keterangan
Nama char 30
nip varchar 9 Primary Key
Kelamin char 6
Tempat_lahir char 20
Tgl_lahir Date
Pendidikan char 10
Golongan char 10
Jabatan char 15
Status char 10
agama char 15
alamat char 50
telepon char 12
Tabel III.7 Tabel Golongan
Nama Field Type Length Keterangan
kode_golongan char 2 Primary Key
nama_golongan char 10
Keterangan char 30
Tabel III.8 Tabel Nilai
Nama Field Type Length Keterangan
Nama char 30
nip varchar 9
Kelamin char 6
Tempat_lahir char 20
Tgl_lahir Date
Pendidikan char 10
Golongan char 10
Unsur_Nilai char 15
Kode_Komputer Char 10
Angka_Kredit Float 15
Sekolah_Pengusul Char 50
Tim_Penilai Char 50
No_Penilaian Float 9 Primary Key
(84)
Tabel III.9 Tabel Keputusan
Nama Field Type Length Keterangan
Nama char 30
nip varchar 9
Kelamin char 6
Tempat_lahir char 20
Tgl_lahir Date
Pendidikan char 10
Golongan char 10
Unsur_Nilai char 15
Nilai_Lama Float 10
Nilai_Usulan Float 15
No_Penetapan Float 9 Primary Key
Tabel III.10 Tabel login
Nama Field Type Length Keterangan
User_id char 20
Password char 20
Hak_akses integer 1
Tabel III.11 Tabel Sekolah
Nama Field Type Length Keterangan
Sekolah char 30
(85)
3.2.4.4Pengkodean
Pengkodean yang terdapat pada Dinas Pendidikan kecamatan Subang meliputi : pengkodean Golongan dan Kode Komputer.
1. Pengkodean Golongan
Pengkodean untuk Golongan terdiri dari dua digit yaitu sebagai berikut : : 9 X
Contoh : 3A, 3B, 3C, 3D, 4A, 4B, 4C.
2. Pengkodean No. Induk Pegawai (NIP)
Nomor Induk Pegawai ditetapkan secara terpusat oleh Badan Administrasi Kepegawaian Negara (BAKN). NIP diberikan kepada setiap Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) bersamaan dengan persetujuan Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara untuk pengangkatan CPNS. Berikut ini contoh Pengkodean Nomor Induk Pegawai (NIP) :
Format : XXX XXXXXX
nomor urut
kode departemen / instansi
(86)
3. Pengkodean Surat Keputusan (SK)
Pengkodean untuk kode Surat Keputusan adalah sebagai berikut: : 9999/X/9999
No. Urut Contoh : 0433/P/1998
Dinas Pendidikan Tahun
(87)
3.2.5 Perancangan Antar Muka
Perancangan antar muka terdiri dari perancangan struktur menu, serta perancangan tampilan.
3.2.5.1Perancangan Struktur Menu
Perancangan menu dibuat dengan harapan agar pemakai dapat menggunakannya tanpa kesulitan, sehingga memudahkan pemakai dalam memilih menu dari aplikasi yang sedang berjalan. Untuk lebih jelas tentang bentuk rancangan menu dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Menu Utama Login
Data Master Proses Laporan About Me
Data Golongan Data Guru Data Tim Penilai Laporan Data Pendaftaran Laporan Data Nilai Data Tim Akreditasi File Perhitungan Dupak Ganti Password Pengaturan User
Log Off Dede Peryatna
Exit
(88)
3.2.5.2Perancangan Struktur Menu Tim Penilai
Gambar III.28 Struktur Menu Tim Penilai
3.2.5.3Perancangan Struktur Menu Tim Akreditasi
Gambar III.29 Struktur Menu Tim Akreditasi
(89)
Gambar III.30 Struktur Menu Kepala Dinas
3.2.5.5 Perancangan Tampilan
1. Form Login (A01)
Gambar III.31 Rancangan Form Login
(1)
105
b. Prosedur menu pengolahan data Guru merupakan prosedur pengolahan data Guru.
Gambar III.76 Flowchart Menu Pengolahan Data Guru
c. Prosedur menu pengolahan data Tim penilai merupakan prosedur pengolahan data Tim Penilai.
(2)
106
d. Prosedur menu pengolahan data Tim Akreditasi merupakan prosedur pengolahan data Tim Akreditasi.
Mulai Pilih Menu Pengolahan Data Tim Akreditasi Data telah dicari Data telah ditambah Data telah diedit Selesai Pilih lagi ?
Tidak Ya
Cari Tambah Edit
Ya Ya Ya
Tidak Tidak Tidak Tampilan Pengolahan Data Tim Akreditasi
Gambar III.78 Flowchart Menu Pengolahan Data Tim Akreditasi
e. Prosedur menu pengolahan data Golongan merupakan prosedur pengolahan data Golongan.
(3)
107
4. Prosedur Perhitungan DUPAK merupakan prosedur yang dilakukan oleh Bag. Administrasi untuk dapat melakukan pengolahan data perhitungan DUPAK.
Gambar III.80 Flowchart Menu Perhitungan DUPAK
5. Prosedur Penetapan DUPAK merupakan prosedur yang dilakukan oleh Tata usaha untuk dapat melakukan pengolahan penetapan DUPAK.
(4)
144 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pengujian yang telah dilakukan maka dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain :
a. Sistem informasi perhitungan angka kredit ini dapat mempercepat proses pendataan guru, data kategori perhitungan angka kredit, data pengusulan perhitungan angka kredit, data kenaikan gaji berkala, daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan pegawai negeri sipil dan data penetapan angka kredit sehingga lebih optimal.
b. Sistem informasi akademik ini dapat mengatasi kesalahan dalam pengolahan data, keterlambatan dalam pencarian data dan keterlambatan dalam pembuatan laporan.
c. Sistem yang digunakan dapat meningkatkan efektifitas kerja para guru dan karyawan.
d. Sistem ini telah menghasilkan laporan yang akurat.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran-saran yang dapat dikemukakan agar menjadi bahan masukan dan pertimbangan adalah sebagai berikut :
(5)
145
a. Dilakukan pemeliharaan data dengan cara back-up data secara berkala untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang mengganggu sistem. b. Sistem informasi yang telah dibangun ini agar dijadikan bahan untuk
pengembangan sistem lebih lanjut.
c. Sistem ini hendaknya digunakan oleh pengguna yang memahami sistem komputerisasi, sehingga penyajian informasinya dapat dilakukan dengan lebih baik.
(6)
146
DAFTAR PUSTAKA
[1] Abdul Kadir, 2003, “Pengenalan Sistem Informasi”,Andi, Yogyakarta.
[2] Abdul Kadir., 2004, ”Dasar Aplikasi Database MySQL – Delphi”, Andi, Yogyakarta.
[3] Bambang Hariyanto, Ir.,MT, ”Rekayasa Sistem Berorientasi Objek”, Informatika, Bandung.
[4] Budhi Irawan, 2005, Jaringan Komputer, Graha Ilmu, Yogyakarta.
[5] Jogiyanto HM,Akt MBA, 2006, “Analisis dan Desain Sistem Informasi”, Andi,Yogyakarta.
[6] Jogianto H M, 1999, Pengenalan Komputer , Andi, Yogyakarta.
[7] Kristanto A, 2004, “Rekayasa Perangkat Lunak ( Konsep Dasar )”, Gava Media, Yogyakarta.
[8] Materi Perkuliahan semester 1-8, 2003-2007, UNIKOM, Bandung.
[9] Roger S. Pressman, Ph. D., 2002, “Rekayasa Perangkat Lunak”, McGraw-Hill Book., Andi, Yogyakarta.
[10]Wahana Komputer, 2003, ”Tip dan Trik Pemrograman Delphi 7”, Andi, Yogyakarta.
[11]Yudha C. Setiawan, 2004, ” Trik dan Tip Delphi”, Andi, Yogyakarta.