Perancangan Desain Kemasan Tahu Tauhid

(1)

Laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir

PERANCANGAN DESAIN KEMASAN TAHU TAUHID

DK 38315/Tugas Akhir Semester II 2010/2011

Oleh

Tri Lisnawati

Nim :

51907175 Program Studi

Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

i

Kata Pengantar

Bismillaahirahmaanirahiim,

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah Swt. Karena atas izin beserta rahmat dan ridha-Nya lah penulis telah dapat menyelesaikan penulisan laporan pengantar proyek tugas akhir yang

berjudul “ Perancangan Desain Kemasan Tahu Tauhid ”.

Penulis merasa bersyukur karena banyak pihak-pihak yang membantu dan mendukung penulis dalam penyelesaian laporan penelitian ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

• Bpk. Boy selaku narasumber sekaligus pemilik dari Tahu Tauhid

• Bpk. Iyeng, selaku pengawas Tahu Tauhid II.

• Drs. Asep Kadarisman, M.Sn selaku dosen pembimbing, yang telah memberikan kesempatan dan membimbing pada penulis untuk menyelesaikan laporan dengan sebaik-baiknya.

• Mohammad Khalifagypan, yang telah membantu penulis.

Penulis menyadari Laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan. Untuk itu penulis mohon kritik dan saran dari para pembimbing untuk perbaikan dimasa yang akan datang. Penulis berharap semoga Laporan Penelitian Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua, khususnya bagi Penulis.

Bandung, Juli 2011


(3)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki banyak potensi. Sumber Daya Manusia yang cukup memadai, yang membuat masyarakat Indonesia berfikir menjadi lebih kreatif untuk membuka suatu usaha. Salah satu usaha yang dikembangkan oleh masyarakat Indonesia adalah usaha dalam bidang industri makanan. Hampir di setiap kota atau provinsi di Indonesia mempunyai peluang usahanya masing-masing. Kota Bandung merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia yang memiliki perkembangan yang pesat seperti halnya kota Jakarta. Kelebihan kota Bandung dibandingkan dengan kota – kota lainnya adalah banyak memiliki potensi yang sekaligus dapat menjadi identitas kota.

Makanan yang terdapat di Kota Bandung cukup terkenal di Indonesia, karena banyak makanan yang dihasilkan cukup unik, dan banyak makanan tradisional yang divariasikan menjadi makanan yang lebih menarik. Sebut saja salah satunya adalah tahu. Tahu adalah makanan yang terbuat dari fermentasi kacang kedelai dan kemudian diambil sarinya. Pada saat ini tahu dikonsumsi oleh masyarakat tidak hanya sebagai makanan pokok tetapi sebagai makanan ringan. Banyak produsen tahu yang mulai bermunculan. Salah satunya di Lembang terdapat salah satu industri tahu yang cukup dikenal oleh masyarakat sekitar Lembang, Bandung yaitu Tahu Tauhid.


(4)

2

Semua perusahaan apapun bidangnya tentu menginginkan produk atau jasanya selalu di ingat dan digunakan oleh masyarakat atau konsumen. Setiap perusahaan harus memiliki nilai lebih di mata masyarakat, kelebihan atau keunikan yang tidak dimiliki oleh perusahaan lain, terutama yang bergerak di bidang yang sama. Masyarakat akan lebih mudah ingat kepada perusahaan yang memiliki kelebihan atau keunikan, dan kelebihan tersebut harus bisa menampilkan citra yang baik terhadap perusahaan sehingga konsumen tertarik untuk menggunakan barang ataupun jasa yang di tawarkan oleh perusahaan tersebut.

Hal tersebut dapat di bentuk oleh perusahaan melalui produk atau jasa yang ditawarkan. Dalam hal ini pembuatan desain kemasan juga berfungsi sebagai media promosi yang tidak dapat diabaikan. Dikarenakan desain kemasan yang ada pada umumnya, khususnya pada produk tahu hampir semua sama. Visual yang ada pada kemasan harus mampu menyampaikan pesan dan kesan yang akan memberikan keuntungan besar dan popularitas bagi perusahaan di masa depan.

Tahu Tauhid adalah salah satu home industry yang bergerak dalam bidang pembuatan tahu dimana kedelai merupakan salah satu bahan baku utamanya. Tahu Tauhid didirikan pada tahun 1985 oleh Bpk H.Oteng (Alm), Setelah ± 20thn Bpk H. Oteng meninggal, pabrik tahu ini di teruskan oleh ke 2 anaknya. Dalam perkembangannya Pabrik Tahu Tauhid ini semakin lama kemajuannya semakin pesat dari yang awalnya hanya memproduksi tahu, tetapi saat ini sudah ada beberapa produk yang juga dikeluarkannya, seperti


(5)

3

Susu Tauhid, Yoghourt Tauhid, Tempe Tauhid. Tidak hanya itu Tahu Tauhid pun telah memiliki dua toko dari yang awalnya hanya satu toko. Tahu Tauhid tidak ada membuka cabang lain selain di Lembang. Tahu Tauhid I (pusat) yang terletak di jl. Cijeruk No.113, dan Tahu Tauhid II (cabang) di jl. Sesko-AU No.20 Lembang, Bandung. Tahu Tauhid juga telah memasarkan produk nya ke supermarket – supermarket di sekitar Lembang dan juga kota Bandung. Tahu Tauhid memiliki kemasan sama halnya dengan perusahaan lain yang bergerak dalam bidang yang sama, tetapi masih kurangnya pengaplikasian visual identitas perusahaan pada setiap kemasan dan juga spesifikasi produk yang tidak dicantumkan pada setiap kemasan, yang membuat masyarakat kurang menyadari Tahu Tauhid memiliki bermacam-macam varian tahu.

Dengan melihat hal ini maka tidaklah berlebihan jika dilakukan pembenahan ulang dengan membuat desain kemasan dengan identitas perusahaan dan juga spesifikasi produk pada setiap kemasan yang hanya dikhususkan pada satu produk saja yaitu Tahu. Dan membuat merek Tahu Tauhid yang dapat mewakili produk tersebut.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis dapat mengidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :


(6)

4

- Identitas visual kurang teraplikasi dengan baik pada setiap kemasan.

- Kurangnya pengaplikasian identitas visual pada media promosii dan juga media pendukung lainnya.

- Tidak semua produk di sertakan identitas perusahaan sehingga tidak ada informasi yang jelas tentang perusahaan tersebut.

1.3

Fokus Permasalahan

Berdasarkan pada uraian masalah yang dikemukakan diatas, dalam upaya menjelaskan ruang lingkup permasalahan yang dihadapi, maka dikemukakan fokus permasalahan sebagai berikut : Bagaimana membuat suatu desain kemasan yang informatif dan berguna untuk meningkatkan penjualan produk yang ada di Tahu Tauhid, serta membuat aturan dan panduan yang jelas agar identitas Tahu Tauhid terbentuk dengan baik dan dapat memberi pengaruh positif kepada perusahaan.

1.4 Tujuan Perancangan

- Menciptakan ingatan yang kuat dimasyarakat terhadap Identitas perusahaan, salah satunya dengan desain kemasannya.

- Dengan dibuatnya merek produk dan visual kemasan produk membuat masyarakat mengetahui bahwa tahu tauhid memiliki berbagai macam varian tahu.


(7)

5

BAB II

TINJAUAN UMUM

DESAIN KEMASAN TAHU TAUHID

2.1 Desain Kemasan

Daya tarik suatu produk tidak dapat terlepas dari kemasannya. Karena itu kemasan harus dapat mempengaruhi konsumen untuk memberikan respon positif. Pertarungan produk tidak lagi terbatas pada keunggulan kualitas atau teknologi canggih semata, tetapi juga pada usaha untuk mendapatkan nilai tambah untuk memberikan emotional benefit kepada konsumen. Salah satu usaha yang dapat ditempuh untuk menghadapi persaingan perdagangan yang semakin tajam adalah melalui desain kemasan. (Cenadi, Christine S. 1999.)

Packaging protects what it sells (Kemasan melindungi apa yang

dijual).” but now (tetapi sekarang), “Packaging sells what it protects (Kemasan menjual apa yang dilindungi).” (Kartajaya, 1996 ),

2.1.1 Definisi Desain Kemasan

Desain kemasan adalah bisnis kreatif yang mengkaitkan bentuk, struktur, material, warna, citra, tipografi, dan elemen-elemen desain dengan informasi produk agar produk dapat dipasarkan. Desain kemasan berlaku untuk membungkus, melindungi, mengirim,


(8)

6

mengeluarkan, menyimpan, mengidentifikasi, dan membedakan sebuah produk dipasar. Pada akhirnya desain kemasan berlaku sebagai pemasaran produk dengan mengkomunikasikan kepribadian atau fungsi produk konsumsi secara unik. (Klimchuck and Krasovec, 2007)

2.1.2 Prinsip Dasar Desain - Keseimbangan

Keseimbangan adalah konvergensi elemen-elemen atau bagian-bagian untuk menciptakan suatu desain yang membuat penampilan ”keseluruhan”. Keseimbangan visual bisa diciptakan secara simetris maupun asimetris.

- Kontras

Kontras dicipktakan ketika elemen-elemen ditempatkan sedemikian rupa sehingga menekkankan perbedaan. Kontras bisa berupa bobot, ukuran, skala, warna, nilai, atau dinamika positif dan negative suatu ruang.

- Intensitas

Intensitas adalah keseimbangan antar elemen yang bersebrangan. Suatu tata letak yang menggunakan prinsip intensitas dapat menstimulasi ketertarikan visual dengan memberikan penekanan lebih pada salah satu elemen.


(9)

7

Positif dan negative menagacu pada hubungan yang berlawanan antar elemen-elemen desain dalam suatu komposisi. Obyek atau elemen menunjukan bagian positif, dan ruangan atau linkungan dimana elemen berada menjadi bagian negatif.

- Nilai

Nilai diciptakan oleh terang atau gelapnya warna. Menerapkan prinsip nilai merupakan cara yang berguna untuk mengontrol perhatian pengamat melalui kontras terang atau gelap.

- Bobot

Bobot mengacu pada ukuran, bentuk, warna visual dalam kaitannya dengan elemen-elemen lain.

- Posisi

Posisi adalah penempatan elemen-elemen dalam kaitannya anatara satu elemen dengan elemen lainnya dalam format visual. Posisi menciptakan poin focus yang selanjutnya mengarahkan mata pengamat.

- Urutan (alignment)

Pengurutan adalah penyusunan elemen-elemen dalam pengelompokan yang logis yang nyaman bagin presepsi manusia secara visual mendukung alur informasi.


(10)

8

Hirarki diciptakan dengan pengorganisasianelemen-elemen visual dalam tahap-tahap atau tingkatan urutan kepentingan. Tingkat dominasi yang diberikan ke elemen dapat dikomunikasikan secara visual melalui ukuran, bobot, nilai, posisi, urutan dan skala.

- Tekstur

Suatu komposisi dua dimensi dapat mengkomunikasikan tekstur melalui pemakaian gaya desain. Tekstur bias memberikan suatu kedalaman komposisi atau dapat mensimulasikan kualitas fisik seperti halus, kasar, atau berbutir.

(Klimchuck and Krasovec, 2007)

2.1.3 Segi Fungsional Kemasan

Faktor faktor yang mempengaruhi segi fungsional kemasan :

2.1.3.1 Faktor Pengamanan

Kemasan harus melindungi produk terhadap berbagai kemungkinan yang dapat menjadi penyebab timbulnya kerusakan barang, misalnya: cuaca, sinar matahari, jatuh, tumpukan, kuman, serangga dan lain-lain. Contohnya, kemasan biskuit yang dapat ditutup kembali agar kerenyahannya tahan lama.


(11)

9

2.1.3.2 Faktor Ekonomi

Perhitungan biaya produksi yang efektif termasuk pemilihan bahan, sehingga biaya tidak melebihi proporsi manfaatnya. Oleh karena itu sebaiknya hindari biaya pembuatan kemasan yang lebih besar dari harga produk.

2.1.3.3 Faktor Distribusi

Kemasan harus mudah didistribusikan dari pabrik ke distributor atau pengecer sampai ke tangan konsumen. Di tingkat distributor, kemudahan

penyimpanan dan pemajangan perlu

dipertimbangkan. Bentuk dan ukuran kemasan harus direncanakan dan dirancang sedemikian rupa sehingga tidak sampai menyulitkan peletakan di rak atau tempat pemajangan.

2.1.3.4 Faktor Komunikasi

Sebagai media komunikasi kemasan menerangkan dan mencerminkan produk, citra merek, dan juga bagian dari produksi dengan pertimbangan mudah dilihat, dipahami dan diingat. Misalnya, karena bentuk kemasan yang aneh sehingga produk tidak dapat

“diberdirikan”, harus diletakkan pada posisi “tidur”


(12)

10

baik; maka fungsi kemasan sebagai media komunikasi sudah gagal.

2.1.3.5 Faktor Ergonomi

Kemasan seharusnya memperhatikan kenyamanan konsumen. Kenyamanan tersebut meliputi kemudahan membawa, membuka, menutup, menjinjing produk dan sebagainya. Tingkat ergonomi kemasan akan mempengaruhi aspek pemasaran produk.

2.1.3.6 Faktor Estetika

Keindahan pada kemasan merupakan daya tarik visual yang mencakup pertimbangan penggunaan warna, bentuk, merek atau logo, ilustrasi, huruf, tata letak atau layout, dan maskot . Tujuannya adalah untuk mencapai mutu daya tarik visual secara optimal.

2.1.3.7 Faktor Identitas

Secara keseluruhan kemasan harus berbeda dengan kemasan lain, memiliki identitas produk agar mudah dikenali dan dibedakan dengan produk-produk yang lain. (Wirya, 1999)


(13)

11

2.1.4 Kemasan Sebagai Alat Pemasaran

Kemasan merupakan bagian yang penting dari aspek pemasaran. Jadi tidak benar jika menempatkan kemasan sebagai sebagai renacan terakhir pemasaran. Kemasan harus ditujukan pada suatu pasar yang spesifik, maka diperlukan riset mengenai pasar tertentu untuk mengetahui seperti apa kemasan yang menarik dan cocok untuk pasar tersebut. Kemasan harus ideal agar dalam pendistribusiannya, distributor tidak mengalami kesulitan seperti kemasan rusak, memakan banyak tempat dan lain sebagainya.

2.1.5 Kemasan Sebagai Media Komunikasi

Kemasan harus dapat memberikan informasi yang jelas dan kredibel, bisa dipercaya tentang produk tersebut dan penggunannya. Bila perlu juga menyebutkan apa yang seharusnya di hindari oleh konsumen. Kemasan juga memberi informasi tentang isi, dan kapan sebaiknya produk tersebut di gunakan.

2.1.6 Kemasan Sebagai Daya Tarik terhadap Konsumen

Sebuah desain yang baik harus mampu mempengaruhi konsumen untuk memberikan respons positif tanpa disadarinya. Sering terjadi konsumen membeli suatu produk


(14)

12

yang tidak lebih baik dari produk lainnya walaupun harganya lebih mahal. Dalam hal ini dapat dipastikan bahwa terdapat daya tarik tertentu yang mempengaruhi konsumen secara psikologis tanpa disadarinya.

2.1.7 Kemasan Sebagai Brand / Merek

Tidak hanya sebagai wadah atau pembungkus produk, saat ini kemasan juga bisa menjadi sebuah brand. Maksudnya adalah kemasan berungsi juga sebagai tanda, symbol, atau desain atau kombinasinya yang bertujuan untuk mengidentifikasi produk dan menajdi pembeda dengan produk

– produk saingan.

2.1.8 Kemasan Sebagai Identitas Merek

Kemasan berfungsi sebagai identitas merek tertentu. Apa yang ada pada sebuah kemasan secara tidak sadar telah menghasilkan sebuah citra kepada konsumen yang akhirnya menjadi identitas dari produk tersebut.

2.1.9 Tujuan Desain Kemasan

Tujuan Desain Kemasan adalah khusus untuk masing-masing produk atau merek tertentu. Desain Kemasan bisa diarahkan untuk :


(15)

13

- Menampilkan atribut unik sebuah produk

- Memperkuat penampilan estetika dan nilai produk

- Mempertahankan keseragaman dalam kesatuan merek produk

- Memperkuat perbedaan antara ragam produk dan lini produk

- Mengembangkan bentuk kemasan berbeda yang sesuai dengan kategori

- Menggunakan material baru dan mengembangkan struktur inovatif untuk mengurangi biaya, lebih ramah lingkungan, atau meningkatkan fungsionalitas.

(Klimchuck and Krasovec, 2007)

2.2 Tahu

2.2.1 Definisi Tahu

Gambar 2. 1 Tahu Sumber : www.blogspot.com


(16)

14

Tahu adalah makanan yang terbuat dari kacang kedelai yang difermentasikan dan diambil sarinya. Tahu berasal dari Cina, seperti halnya kecap, tauco, bakpau, dan bakso. Sebagaimana tempe, tahu dikenal sebagai makanan masrakyat Indonesia. Beraneka ragam jenis tahu yang ada di Indonesia umumnya dikenal dengan tempat pembuatannya, misalnya tahu Sumedang, tahu Kediri, Tahu Cina, dan Tahu Bandung.(www.wikipedia.org)

Tahu mengandung protein, karbohidrat, lemak dan air. Dalam tahu kadar protein yang dikandungnya lebih tinggi dikarenakan tahu terbuat dari kacang kedelai. Kedelai mengandung protein 35 % bahkan pada varitas unggul kadar proteinnya dapat mencapai 40 - 43 %. Dibandingkan dengan beras, jagung, tepung singkong, kacang hijau, daging, ikan segar, dan telur ayam, kedelai mempunyai kandungan protein yang lebih tinggi, hampir menyamai kadar protein susu skim kering. Bila seseorang tidak boleh atau tidak dapat makan daging atau sumber protein hewani lainnya, kebutuhan protein sebesar 55 gram per hari dapat dipenuhi dengan makanan yang berasal dari 157,14 gram kedelai. Kedelai dapat diolah menjadi: tempe, keripik tempe, tahu, kecap, susu, dan lain-lainnya. Proses pengolahan kedelai menjadi berbagai makanan pada umumnya merupakan proses yang sederhana, dan peralatan yang digunakan cukup dengan alat-alat yang biasa dipakai di rumah tangga, kecuali mesin pengupas, penggiling, dan cetakan.


(17)

15

Dasar pembuatan tahu adalah melarutkan protein yang terkandung dalam kedelai dengan menggunakan air sebaagai pelarutnya. Setelah protein tersebut larut, diusahakan untuk diendapkan kembali dengan penambahan bahan pengendap sampai terbentuk gumpalan-gumpalan protein yang akan menjadi tahu. Salah satu cara pembuatan tahu ialah dengan menyaring bubur kedelai sebelum dimasak, sehingga cairan tahu yang sudah terpisah dari ampasnya ( Tri Radiyati et.al. 1992)

2.3 Tahu Tauhid

Gambar 2.2 Tahu Tauhid I (pusat) Sumber : Dokumentasi pribadi


(18)

16

Tahu Tauhid didirikan pada tanggal 21 oktober 1985 oleh Bpk H.Oteng (alm). Setelah ± 20thn Bpk H. Oteng meninggal pabrik

tahu ini di teruskan oleh anaknya yaitu Boy dan Furqon, ST sampai saat ini. Dahulu nama Tahu Tauhid adalah Tahu Lembang namun nama tersebut dirubah pada tahun 1990 sekaligus pada tahun tersebut Tahu Tauhid memiliki bangunan permanen yang sekarang merupakan menjadi pusat pabrik Tahu Tauhid tersebut yang berada di jln. Cijeruk 113, Lembang Bandung. Pabrik Tahu Tauhid ini salah satu pabrik tahu yang masih bertahan hingga saat ini dan juga merupakan salah satu tahu yang cukup dikenal oleh masyarakat Bandung khususnya di Lembang. Dalam perkembanganya Pabrik Tahu Tauhid ini semakin lama kemajuan nya semakin pesat dari yang awalnya hanya terdapat satu toko, tetapi saat ini Tahu Tauhid Lembang telah menambah cabangnya yaitu Tahu Tauhid II yang terletak di jln. Sesko AU No.20 Lembang, Bandung pada tahun 2009.


(19)

17

Gambar 2.3 Tahu Tauhid II (pusat) Sumber : Dokumentasi pribadi

2.3.1 Geografis Tahu Tauhid

Secara geografis Tahu Tauhid terletak didaerah yang cukup strategis, yaitu Jln. Cijeruk 113 (Tahu Tauhid I/pusat) dan di Jln. Sesko-AU No.20 (Tahu Tauhid II/cabang) Lembang, Bandung. Tempat yang cukup strategis karena lokasi Tahu Tauhid dekat dengan tempat wisata yang ada di Lembang, Bandung.

2.3.2 Identitas Tahu Tauhid

Tahu Tauhid adalah salah satu ciri khas makanan yang dimilki oleh kota Bandung. Dalam perkembangannya, tahu tidak hanya digunakan sebagai makanan pokok bagi masyarakat, tetapi juga tahu kini telah banyak digunakan sebagai makanan cemilan yang digemari oleh masyarakat dikarenakan banyaknya variasi baru akan tahu.


(20)

18

Target audience adalah semua kalangan. Letaknya yang cukup strategis dekat dengan tempat rekreasi yang berada di Lembang, membuat Tahu Tauhid ini hampir tak pernah sepi dari pengunjung. Pada umumnya pengunjung yang datang ketempat ini adalah wisatawan yang sedang berlibur seperti dari Kota Jakarta, Kota Surabaya, Pulau Jambi, dan Kota Bandung sendiri. Tahu Tauhid sendiri dikenal oleh masyarakat melalui mouth to mouth, atau dari pembicaraan yang dilakukan oleh mereka yang pernah datang mengunjungi Tahu Tauhid.

2.3.3 Identifikasi Data Lapangan

Perusahaan (The Company)

Nama Perusahaan : Tahu Tauhid

Pemilik : Boy

Furqon, ST

Alamat : Tahu Tauhid I (Jln. Cijeruk 113) Tahu Tauhid II (Jln. Sesko-AU No. 20) Lembang, Bandung

Berdiri Sejak : 21 Okober 1985

Jumlah Pegawai : 60

- Tahu Tauhid I : 30

- Tahu Tauhid II : 30


(21)

19

- Weekday : 07.00 – selesai *

- Weekend : 07.00 – selesai *

2.3.4 Informasi Tentang Produk (The Pruduct)

Klasifikasi Produk :

1. Tahu Kuning 2. Tahu Goreng 3. Tahu Pedas 4. Tahu Keju 5. Tahu Crispy 6. Risoles Tahu

2.3.5 Pemasaran (The Market) 2.3.5.1 Posisi Pasar

Tahu Tauhid berusaha menampilkan sesuatu yang nyaman bagi para pengunjung, dikarenakan rata-rata pengunjung yang datang kesini adalah pengunjung yang habis berlibur dan mampir untuk beristirahat dan membeli oleh-oleh khas Bandung yang tersedia di Tahu Tauhid. Dengan keadaan seperti ini menjadikan Tahu Tauhid tidak pernah sepi dari pengunjung baik hari biasa ataupun hari libur.

2.3.5.2 Potensi Pasar

Tahu Tauhid Lembang mencoba memberi kepuasan selain di bidang pemenuhan kebutuhan pangan, tetapi juga dapat menjadi tempat peristirahatan sejenak bagi para wisatawan yang telah berlibur. Dengan kondisi masyarakat baik


(22)

20

dari Jakarta, Bandung dan sekitarnya menjadikan Tahu Tauhid ini merupakan salah satu tempat yang nyaman untuk beristirahat dari kelehahan setelah melakukan aktifitas. Lokasi yang dekat dengan tempat wisata menjadikan Tahu tauhid ini memiliki peluang yang cukup bagus, dimana tempat khusus membeli oleh-oleh khas Bandung, khususnya Tahu Tauhid sendiri menjadi tempat peristirahatan merupakan kebutuhan yang kini semakin diharapkan, dewasa ini.

2.3.6 Segmentasi Pemasaran

Untuk mencapai target konsumen, sebuah perusahaan harus memfokuskan diri pada segmen yang ingin dicapai. Dalam hal ini Tahu Tauhid memfokuskan diri dengan mencapai target pasar pada semua kalangan, walaupun rata-rata pengunjung yang datang adalah kalangan menengah keatas, tetapi tidak menutup kemungkinan pengunjung yang datang dari kalangan menengah kebawah. Karena dapat dilihat dari segi harga yang cukup relative terjangkau oleh semua kalangan.

2.3.7 Pembeli (The Customer)

Target Audience dari Tahu Tauhid Lembang adalah sebagai berikut :


(23)

21

- Usia: 25 tahun–30 tahun ( keluarga )

- Jenis Kelamin: Pria dan Wanita

- Ekonomi: Semua Kalangan

- Geografis

Primary: Kota Bandung Secondary: Kota Jakarta

- Psikografis

- Gaya Hidup

Mempunyai gaya hidup yang modern, suka refreshing, dan berwisata kuliner.

- Kepribadian

Suka bersosialisasi, dan menyukai hal-hal yang berbau intertaiment.

- Behaviour

Kesempatan Penggunaan: Menyukai sesuatau yang dapat bebas pilih oleh konsumen melalui daftar menu.

Manfaat Yang Dicari: Tempat membeli oleh-oleh atau makanan sekaligus tempat beristirahat yang cukup nyaman. Tingkat Pemakaian: Kalangan masyarakat yang belum pernah mengkonsumsi hingga yang sering menkonsumsi. Tahap Kesiapan Pengunjung: Masyarakat yang menyadari adanya Tahu Tauhid.


(24)

22

2.3.8 Pesaing (The Competitor)

Salah satu pesaing Tahu Tauhid adalah Tahu Cibuntu. Tahu Cibuntu berdiri pada tahun 1965. Di Cibuntu ini merupakan kawasan industry tahu, hampir semua penduduk yang berada didaerah cibuntu ini menjadi produsen tahu. Tahu cibuntu sendiri hanya memiliki satu jenis tahu yaitu tahu mentah (kuning).

2.4 Analisa Produk

2.4.1 Tinjauan Aspek USP

Desain Kemasan yang ada pada Tahu Tauhid kurang teraplikasi dengan baik, dari segi visual maupun kosistensinya misalnya logo, merek, dan informasi yang tidak semua ada pada setiap kemasan .

2.4.2 Tinjauan Aspek Positioning

Dalam Tahu Tauhid tidak mempunyai tagline, ataupun slogan yang dikeluarkan, sehingga positioning pun tidak tersampaikan dengan baik dibenak konsumen, disini positioning yang akan disampaikan berupa “ Varian Tahu “, dikarenakan dengan tagline tersebut secara tidak langsung memberi sebuah informasi jika Tahu Tauhid memiliki beraneka ragam macam olahan yang terbuat dari Tahu.


(25)

23

2.5 Analisa Pemasaran

2.5.1 Tinjauan 4P (Product, Price, Place, Promotion)

a. Pruduct (Produk)

Merupakan kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan pada pasar sasaran.

Tinjauan: menawarkan produk berupa jasa yang meliputi penjualan makanan dan minuman.

b. Price (Harga)

Merupakan jumlah uang yang harus dibayar oleh konsumen untuk mendapatkan produk yang ditawarkan. Tinjauan harga yang ditawarkan berkisar Rp. 5000/bungkus – Rp. 27.500/bungkus.

c. Place (Tempat)

Menunjukan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk menjadikan produk dapat diperoleh dan tersedia bagi konsumen.

Tinjauan: Suatu usaha yang menawarkan jasa yang ada di Tahu Tauhid, berupa berbagai macam makanan maupun minuman. Tempat yang cukup strategis dan dekat dari tempat wisata merupakan salah satu alasan pengunjung datang ke Tahu Tauhid.


(26)

24

Pemilik Tahu Tauhid tidak melakukan promosi sama sekali terhadap masyarakat baik yang sudah mengetahui keberadaan Tahu Tauhid atau yang belum mengetahui.

2.6 Analisa Corporate Identity Tahu Tauhid 2.6.1 Logo

Logo yang ada hanya berupa tulisan atau logotype nama

“ T ” berwarna merah yang cukup mewakili Tahu Tauhid, tetapi

pengaplikasian logo pada setiap media promosi berbeda-beda.

2.6.2 Merek

Tahu Tauhid adalah nama merek produk tahu, namun belum visual yang terdapat pada merek masih terlihat kurang.

2.6.3 Kemasan

Kemasan yang ada di Tahu Tauhid cukup memadai, tetapi masih kurangnya pengaplikasian identitas perusahaan pada setiap kemasan menjadikan informasi kurang tersampaikan dengan baik.

2.6.4 Perlengkapan Stationery

Perlengkapan yang sudah ada berupa daftar menu, kalender,dll. Tetapi kurangnya pengaplikasian identitas


(27)

25

perusahaan pada media-media tersebut bahkan ada beberapa media promosi yang tidak teraplikasi dengan baik, atau tidak mencantumkan Identitas perusahaan.

2.7 Analisa Permasalahan

2.7.1 Analisa SWOT Kemasan

Gambar 2.4 Kemasan Tahu Tauhid Sumber : Dokumentasi pribadi

Kekuatan

- Kemasan mudah ditemukan di pasaran

- Biaya Produksi kemasan yang terjangkau Kelemahan

- Kemasan yang ada kurang dapat mengkomunikasikan citra merek, dan kurang mencerminkan produk.


(28)

26

- Tidak adanya daya tarik visual yang terdapat pada setiap kemasan.

- Identitas perusahaan ataupun produk belum teraplikasikan dengan baik.

Peluang

- Setiap produk varian tahu memiliki kemasan yang berbeda.

- Harga yang cukup terjangkau bagi semua kalangan. Ancaman

- Mulai bermunculannya kemasan yang menarik.

- Produk Tahu Tauhid hanya terdapat di Lembang dan Bandung.

2.7.2 Analisa 5W+1H 5W+1H What

- Kemasan merupakan salah satu daya tarik bagi sebuah produk.

- Kemasan untuk produk berbagai macam olahan makan tahu :

Tahu Kuning Tahu Pedas Tahu Crispy Tahu Goreng


(29)

27

When

- Berdiri Pada tanggal 21 Oktober 1985

Who

- Pemilik: Boy dan Furqon, ST

- Konsumen diluar maupun dalam kota Demografi

Usia: 25 tahun–30 tahun ( keluarga ) Jenis Kelamin: Pria dan Wanita

Ekonomi: Semua Kalangan Geografis

Primary: Kota Bandung Secondary: Kota Jakarta Psikografis

Gaya Hidup

Mempunyai gaya hidup yang modern, suka refreshing, dan berwisata kuliner.

Kepribadian

Suka bersosialisasi, dan menyukai hal-hal yang berbau intertaiment.

Behaviour

Kesempatan Penggunaan: Menyukai sesuatu yang dapat bebas pilih oleh konsumen melalui daftar menu.


(30)

28

Manfaat Yang Dicari: Tempat membeli oleh-oleh atau makanan sekaligus tempat beristirahat yang cukup nyaman.

Tingkat Pemakaian: Kalangan masyarakat yang belum pernah mengkonsumsi hingga yang sering menkonsumsi.

Tahap Kesiapan Pengunjung: Masyarakat yang menyadari adanya Tahu Tauhid.

How

- Dicantumkannya Spesifikasi Produk, dan informasi penting pada setiap kemasan.

- Setiap varian tahu memiliki kemasan yang berbeda dengan gaya visual yang sama.


(31)

29

BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

3.1 Strategi Komunikasi

Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain. Pengertian yang akan disampaikan kepada masyarakat adalah memberitahukan keberadaan Tahu Tauhid, yang menyediakan berbagai macam jenis macam jenis varian tahu.

Hal tersebut dikomunikasikan kedalam sebuah visual sebuah desain kemasan yang baik pada setiap kemasan tahu yang ada, sehingga perusahaan tersebut memiliki citra yang kuat dan melekat di masyarakat/konsumen.

3.1.1 Materi Pesan :

a) Tahu tauhid merupakan makanan yang berbahan dasar kacang kedelai.

b) Tahu mentah ( kuning ) merupakan produk utamanya. c) Pemilik perusahaan bernama Boy dan Furqon, ST. d) Produk terbuat dari bahan – bahan pilihan.

e) Perusahaan berdiri sejak 1985.

f) Dikonsumsi untuk oleh-oleh atau makanan pokok. g) Menyediakan makanan khas Lembang.


(32)

30

Tujuan komunikasi perancangan :

a) Memberikan sebuah visual pada kemasan agar dapat memperkuat perusahaan.

b) Memberikan kesan keunikan dan kelebihan pada Tahu Tauhid.

3.1.2 Tema/Pesan Utama

Pesan utama dalam perancangan Desain Kemasan Tahu Tauhid adalah menyampaikan informasi kepada masyarakat atau konsumen bahwa Tahu Tauhid menyediakan berbagai jenis varian tahu, tahu yang bebas formalin, dan pewarna dengan kemasannya yang cukup berbeda.

- Positioning

Untuk dapat menempatkan produk perusahaan di benak/pikiran masyarakat sebagai target sasaran merupakan suatu hal yang penting karena ini berhubungan dengan citra perusahaan tersebut. Dengan produk yang bermanfaat dan berkualitas bagi masyarakat, maka diperlukan desain kemasan yang cukup baik dapat menunjukan kekuatan karakter perusahaan sehingga menimbulkan suatu kebanggaan bagi masyarakat yang menggunakannya.


(33)

31

3.2 Analisa Visual

Pada kemasan dan logo Tahu tauhid secara keseluruhan visual Nampak jelas namun dari hasil penelitian ditemukan tidak konsistennya pengaplikasian visual pada kemasan, dan tidak adanya spesifikasi produk yang dikeluarkan.

3.3 Strategi Kreatif

Perancangan Desain Kemasan Tahu Tauhid , dimulai dengan

3.3.1 Pendekatan Kreatif 3.3.1.1 Pendekatan Verbal

Pendekatan verbal yang dilakukan dalam perancangan kemasan Tahu Tauhid ini dengan membuat merek dagang yaitu dengan cara membuat merek Tahu Tauhid, sub-merek, dan juga tagline.

3.3.1.2 Pendekatan Visual

Dengan cara memadukan berbagai macam warna, warna yang dominan adalah warna merah. Sedangkan warna pada kemasan digunakan warna merah dan coklat.

3.4 Strategi Media

Media yang akan digunakan meliputi :


(34)

32

Media utama yang di gunakan dalam Perancangan Desain Kemasan Tahu Tauhid adalah Kemasan produk Tahu Tauhid.

3.4.2 Media pendukung

Media pendukung merupakan suatu media tambahan atau media promosi yang dibuat oleh perusahaan untuk mempromosikan produknya agar lebih dikenal oleh masyarakat luas.

- Media Promosi a. Display

Merupakan salah satu media yang membantu penempatan kemasan, display tersebut akan disimpan datas meja sehingga konsumen dapat melihat contoh kemasan yang dimiliki tahu tahu tauhid.

b. Brosur

Merupakan salah satu media promosi yang cukup efektif untuk memberi informasi kepada setiap orang, tentang keberadaan Tahu Tauhid, dan varian tahu yang ada didalamnya.

c. Iklan Cetak (Tabloid)

Media ini sering dipakai oleh perusahaan atau industri makanan, dalam hal mempromosikan produk yang akan


(35)

33

dijual. Sehingga sangat efektif dalam menyampaikan suatu informasi terhadap target audience yang dituju.

d. X-Banner

Media yang merupakan membatu perusahaan untuk memberi informasi kepada setiap orang yang melihatnya, tentang produk apa saja yang ada atau dikeluarkan oleh perusahaan.

e. Mobil box

Salah satu media promosi yang cukup efektif untuk menginformasikan kepada setiap orang yang berada dijalan yang belum mengetahui keberadaan Tahu Tauhid.

- Stastionery 1. Daftar Menu

Media yang menginformasikan produk yang dijual kepada konsumen, media ini merupakan salah satu sarana yang mempermudah konsumen mengetahui atau mencari produk yang dibutuhkannya.

2. Kalender

Merupakan media yang dapat diletakkan di perusahaan, agar mempermudah mengingat sesuatu sekaligus media promosi bagi orang yang melihatnya.


(36)

34

- Seragam 1. Seragam

Merupakan salah satu media yang digunakan pegawai. Memudahkan membedakan antara konsumen dan pegawai.

2. Celemek

Salah satu media yang digunakan oleh pegawai untuk membedakan antara koki dan pegawai biasa.

3.5 Konsep Visual

3.5.1 Layout Kemasan


(37)

35

Merek

Sebuah nama, tanda kepemilikan dan representasi produk dan tempat. Merek disini adalah Tahu Tauhid.

Sub - nama Merek (teks sekunder)

Berupa Ragam atau macam yang dikeluarkan oleh merek tersebut. Misalnya : Tahu Mentah, Tahu Keju, Risoles Tahu, Tahu Crispy, dan Tahu Pedas.

Layout

Layout yang digunakan berupa ilustrasi dari merek produk tersebut, dan diperbanyak kemudian warna oppacity diturunkan 50%, dikarenakan agar layout tersebut tidak menjadi suatu yang dominan, dengan di perbanyaknya ilustrasi merek tersebut akan menimbulkan sebuah motif tersendiri yang berkesan tadisional.

Informasi

Informasi yang dicantumkan berupa alamat pembuatan produk, atau alamat perusahaan tersebut dan juga informasi mengenai pihak-pihak terkait misalnya izin Departemen Kesehatan atau Departemen terkait.

Komposisi

Penggunaan teks komposisi harus memiliki tingkat keterbacaan yang cukup tinggi, teks komposisi berupa keterangan bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan produk tersebut.


(38)

36

Berat

Menyatakan isi produk atau banyaknya produk dalam kemasan.

Tanggal Kadaluarsa

Tanggal kadaluarsa merupakan salah satu bagian yang terpenting dalam kemasan makanan, tetapi dalam produk-produk tertentu mendapat ketentuan-ketentuan khusus seperti pada bisnis kecil, atau makanan siap saji.

3.5.2 Merek

Merek yang digunakan disini adalah Tahu Tauhid. Membuat sebuah merek yang sesederhana mungkin sesuai dengan target market Tahu Tauhid yaitu semua kalangan, sehingga membuat suatu merek yang cukup memasyarakat.

3.5.2.1 Ilustrasi Merek


(39)

37

Gambar 3.3 Ilustrasi proses merek

Merek Tahu Tauhid

Merek Tahu Tauhid sendiri melambangkan sebuah pengsederhanaan gambar dari sebuah mahkota, yang berarti tahu tauhid memiliki sebuah keunggulan dari produk tersebut.

Ilustrasi kedelai yang berkecambah dan disederhanakan dari bentuk aslinya yang mengartikan kedelai sebagai salah satu bahan utama dalam pembuatan produk tersebut. ilustrasi pita adalah melambangkan suatu kualitas, ataupun jaminan dari suatu produk termasuk Tahu Tauhid ini selain itu pita juga merupakan mudah menerima pendapat, saran serta kritik orang lain dan juga bisa menjadi seutas tali sebagai pengikat persaudaraan antara konsumen dan produsen. Sebuah titik dua merupakan sebuah keseimbangan yang dimiliki oleh tahu tauhid, keseimbangan yang dimaksud adalah


(40)

38

merupakan keseimbangan antara rasa yang dimiliki produk tersebut sesuai dengan harga yang dikeluarkan.

3.1.1.1 Sub-Nama Merek

Gambar 3.4 Sub-Nama Merek

Berupa Ragam atau macam yang dikeluarkan oleh merek tersebut. Misalnya : Tahu Mentah, Tahu Keju, Risoles Tahu, Tahu Crispy, dan Tahu Pedas. Tipografi yang digunakan pada sub Merek tersebut pun memiliki ketebalan dan kejelasan agar lebih mudah dimengerti oleh konsumen.

3.5.3 Tagline

Tagline yang ditampilkan pada merek tersebut merupakan tagline yang dapat mewakili keadaan yang ada dalam tahu tauhid, yaitu

Varian Tahu di tahu tauhid terdapat berbagai macam varian tahu, dimana masih bnyak orang yang belum mengetahui hal tersebut

3.5.4 Studi Tipografi Font Merek


(41)

39

Maagkrap

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

1234567890!`@#$%*|\?:;"

Pemilihan tipografi pada tulisan Tahu Tauhid ini dipilih tipograpy Maagkrap, dikarenakan tipografi tersebut mewakili karakteristik dari tahu sendiri, yaiu tidak tajam, lembut.

Font Sub- Nama Merek

Tahu Pedas

Tw Cen MT Condensed Extra Bold

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890!`@#$%*|\?:;"

Tipografi yang digunakan pada sub Merek tersebut pun memiliki ketebalan dan kejelasan agar lebih mudah dimengerti oleh konsumen.

Font Tagline

Varian Tahu

Celine Dion Handwrit


(42)

40

abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890!`@#$%*|\?:;

Tagline "Varian Tahu" menggunakan tipografi Celine dion Handwirt, dikarenakan font tersebut mewakili sesuatu yang tradisional.

Font Informasi

DINKES P-IRT NO.215321701043

Berlin Sans FB

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

1234567890!`@#$%*|\?:;

Tipografi yang digunakan dalam teks-teks yang terdapat pada kemasan adalah Berlin Sans FB, karena tipografi tersebut memiliki tingkat keterbacaan yang cukup tinggi.

3.5.5 Fotografi

Data-data gambar menu varian tahu berupa fotografi sebagai elemen pendukung dalam pembuatan media pendukung yang menggunakan kamera DSLR.


(43)

41

3.5.6 Warna

Warna yang digunakan pada merek berwarna merah dan transparant dan pada sub merek alah warna-warna yang mewakili dari rasa produk tersebut, sedangkan warna yang digunakan pada kemasan warna adalah warna coklat kertas dan bening seperti warna yang ada pada kemasan tahu pada umumnya.


(44)

42

BAB IV

TEKNIS PRODUKSI

4.1 Media Utama

Media utama yang digunakan adalah sebuah desain kemasan Tahu

Tauhid. Ada beberapa macam desain kemasan tahu, dikarenakan melihat produk dan tingkat keamanannya. setelah itu desain dibuat dengan sketsa manual kemudian dilanjutkan kedalam sketsa digital dengan layout kemasan dan ukuran kemasan menggunakan Adobe Illustrator CS3, Adobe Photoshop CS3 dan menggunakan CorelDraw 13. Proses terakhir adalah percetakan semua artwork dengan printer, untuk kemudian dibuat dummy.

4.1.1 Kemasan Kertas


(45)

43

Ukuran : 36 x 2,5 x 26 cm

Material : Kertas Samsons

Teknis Produksi : Cetak Offset

4.1.2 Kemasan Dus (Box)

Gambar 4.2 Kemasan Dus (Box) ( Tahu Keju dan Risoles Tahu )

Ukuran : 11,2 x 7 x 11 cm

Material : Duplek


(46)

44

4.1.3 Kemasan Bosang/Rotan

Gambar 4.3 Kemasan Bosang/Rotan ( Tahu goreng )

Ukuran : 39.4 x 28.6 cm

Material : Kertas Minyak/Kertas nasi Teknis Produksi : Sablon Kertas

Ukuran : 7 x 5 cm

Material : Kertas Minyak/Kertas nasi Teknis Produksi : Digital printing


(47)

45

4.1.4 Kemasan Mika

Gambar 4.4 Kemasan Mika ( Tahu Mentah/Tahu Kuning)

Ukuran : 5.5 x 14,5 cm

Material : Stiker Cormo Teknis Produksi : Digital printing

4.1.5 Kemasan Plastik

Gambar 4.5 Kemasan Plastik ( Tahu Mentah/ Tahu Kuning


(48)

46

Ukuran : 14 cm X 19cm

Material : Plastik

Teknis Produksi : Sablon Plastik

4.1.6 Kemasan Kantong Plastik ( Kresek )

Gambar 4.6 Kemasan Kantong Plastik (Kresek)

Ukuran : 36cm x 24cm x40 cm

Material : Plastik Putih ( HD pon ) Teknis Produksi : Sablon Plastik


(49)

47

4.2 Media Pendukung 4.2.1 Display

Gambar 4.7 Display

Ukuran : 56 x 40 x 51cm

Material : Duplek 3ml, karton asturo (merah) Teknis Produksi : Manual


(50)

48

Gambar 4.8 Iklan Tabloid

Ukuran : Tabloid (15.9 x 8 cm)

Material : Kertas

Teknis Produksi : Cetak Offset

4.2.3 Brosur


(51)

49

Ukuran : A5 (14,8 x 21.0 cm) Material : Art Papper 80 gram Teknis Produksi : Cetak Offset

4.2.4 X-Banner

Gambar 4.10 X-Banner

Ukuran : 60 x 160 cm

Material : Flexi Indoor Teknis Produksi : Digital Printing


(52)

50

4.2.5 Daftar Menu

Gambar 4.11 Daftar Menu

Ukuran : A3 ( 29.7 x 42 cm )

Material : Art Papper


(53)

51

4.2.6 Kalender

Gambar 4.12 Kalender

Ukuran : 21.5 x 15.5 cm

Material : Art Papper

Teknis Produksi : Digital Printing

4.2.7 Seragam


(54)

52

Material : Polo Shirt Teknis Produksi : Obras

4.2.8 Celemek

Gambar 4.14 Celemek

Material : Katun


(55)

53

4.2.9 Mobil Box

Gambar 4.15 Mobil Box

4.1.1 Display Kemasan

Gambar 4.15 Display Kemasan


(56)

42

BAB IV

Daftar Pustaka

Kartajaya, Hermawan. (1996). Marketing Plus 2000 Siasat Memenangkan Persaingan Global. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama.

Rosner Klimchuck, Marionne & A. Krasovec Sandra. (2007). Desain Kemasan. Jakarta. Erlangga.

Wirya, Irwan. (1999). Menang Bersaing Melalui Kemasan. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sumber Lain :

Cenadi, Christine S. (1999). Elemen-elemen dalam Desain Komunikasi Visual. Surabaya. Jurnal Nirmana volume 1 nomor 1, Unversitas Kristen Petra.

Jurusan Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain – Universitas Kristen Petra. http://puslit.petra.ac.id/journals/design [20 Juni 2011]

Tri Radiyati et.al. (1992). Pengolahan Kedelai. Subang: BPTTG Puslitbang Fisika Terapan – LIPI.

Pengertian Tahu. Tersedia di http://id.wikipedia.org/wiki/Tahu [28 April 2011]


(57)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

NAMA

Tri Lisnawati

ALAMAT

Jl. Surapati, Sukaluyu I No.56

Rt. 04/ Rw. 06, Kel.Cihaurgeulis, Bandung. Telp. +62 85722336752

E-MAIL

Cheer_liez@yahoo.com

TEMPAT, TGL

LAHIR

Bandung, 05 Juli 1990

STATUS

Belum Menikah

PENDIDIKAN

2007 - 2011 S-1 DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA (UNIKOM), BANDUNG

2002 - 2007 SMA PGII 1 Bandung

2001 - 2004 SMP PGII 1 Bandung

1995 - 2001 SDN Cihaurgeulis II Bandung

PENGALAMAN BERORGANISASI

2007 Bendahara, Panitia Pameran (Never Sleep) karya-karya Mahasiswa Desain

Komunikasi Visual UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA (UNIKOM) 2007

KEMAMPUAN SPESIFIK

Tugas Akhir (TA)

Perancangan Desain Kemasan Tahu Tauhid Lembang

Komputer MS Office (Ms Word, Ms Excel, Ms PowerPoint) Adobe Photoshop,

Adobe InDesign, Adobe Illustrator, Adobe Flash, Corel Draw,


(58)

Adobe Premiere, Macromedia Flash

2000-2001

2007

Cinderella English Course, Bandung

Villa Merah, Bandung

Hormat saya,

Tri Lisnawati


(1)

51 4.2.6 Kalender

Gambar 4.12 Kalender

Ukuran : 21.5 x 15.5 cm Material : Art Papper Teknis Produksi : Digital Printing

4.2.7 Seragam


(2)

52 Material : Polo Shirt

Teknis Produksi : Obras

4.2.8 Celemek

Gambar 4.14 Celemek

Material : Katun Teknis Produksi : Obras


(3)

53 4.2.9 Mobil Box

Gambar 4.15 Mobil Box

4.1.1 Display Kemasan

Gambar 4.15 Display Kemasan


(4)

42

BAB IV

Daftar Pustaka

Kartajaya, Hermawan. (1996). Marketing Plus 2000 Siasat Memenangkan Persaingan Global. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama.

Rosner Klimchuck, Marionne & A. Krasovec Sandra. (2007). Desain Kemasan. Jakarta. Erlangga.

Wirya, Irwan. (1999). Menang Bersaing Melalui Kemasan. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sumber Lain :

Cenadi, Christine S. (1999). Elemen-elemen dalam Desain Komunikasi Visual. Surabaya. Jurnal Nirmana volume 1 nomor 1, Unversitas Kristen Petra.

Jurusan Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain – Universitas Kristen Petra. http://puslit.petra.ac.id/journals/design [20 Juni 2011]

Tri Radiyati et.al. (1992). Pengolahan Kedelai. Subang: BPTTG Puslitbang Fisika Terapan – LIPI.

Pengertian Tahu. Tersedia di http://id.wikipedia.org/wiki/Tahu [28 April 2011]


(5)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

NAMA

Tri Lisnawati

ALAMAT

Jl. Surapati, Sukaluyu I No.56

Rt. 04/ Rw. 06, Kel.Cihaurgeulis, Bandung. Telp. +62 85722336752

E-MAIL

Cheer_liez@yahoo.com

TEMPAT, TGL

LAHIR

Bandung, 05 Juli 1990

STATUS

Belum Menikah

PENDIDIKAN

2007 - 2011 S-1 DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS KOMPUTER

INDONESIA (UNIKOM), BANDUNG

2002 - 2007 SMA PGII 1 Bandung

2001 - 2004 SMP PGII 1 Bandung

1995 - 2001 SDN Cihaurgeulis II Bandung

PENGALAMAN BERORGANISASI

2007 Bendahara, Panitia Pameran (Never Sleep) karya-karya Mahasiswa Desain

Komunikasi Visual UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA (UNIKOM) 2007

KEMAMPUAN SPESIFIK

Tugas Akhir

(TA)

Perancangan Desain Kemasan Tahu Tauhid Lembang

Komputer MS Office (Ms Word, Ms Excel, Ms PowerPoint) Adobe Photoshop,

Adobe InDesign, Adobe Illustrator, Adobe Flash, Corel Draw,


(6)

Adobe Premiere, Macromedia Flash

2000-2001

2007

Cinderella English Course, Bandung

Villa Merah, Bandung

Hormat saya,

Tri Lisnawati