Perancangan Ulang Desain Kemasan Tahu Cihanjuang CHJ
(2)
Permasalahan
•
Desain kemasan tidak mempunyai ciri khas.
•
Aplikasi identitas perusahaan tidak konsisten pada
beberapa kemasan
•
Pada desain kemasan tidak mengkomunikasikan
keunggulan produk.
•
. Kurang tersampaikannya varian produk Tahu CHJ pada
konsumen
•
Kemasan Tahu Susu Mentah kurang tertutup rapat
•
Pembaharuan Kemasan untuk peningkatan penjualan
terhadap Pabrik Tahu CHJ yang masih dalam tahap usia
perkembangan.
(3)
Profil
Tahun Didirikan : April tahun 2010
Pendiri : Asep Muhammad Mulyana. Nama CHJ Sejarah
Nama Pabrik : Lokasi didirikan
(4)
Solusi
͞
Bagaimana merancang sebuah media identitas produk terkait
kemasan yang informatif dan memaksimalkan fungsi kemasan
serta membuat aturan dan panduan yang jelas agar identitas Tahu
Cihanjuang CHJ terbentuk dengan baik dan dapat memberi
(5)
Media
Media utama yang digunakan dalam perancangan ini
meliputi beberapa media seperti, kertas kardus
(Corgatedpaper), Plastik Bening, Kertas Nasi, plastik
polyester, dan besek. media-media tersebut dipilih
berdasarkan fungsinya masing-masing disesuaikan
dengan produk.
(6)
Segmentasi
•
Aspek Demografis
-
Gender
: Pria dan Wanita
-
Pekerjaan
: Semua kalangan
-
Usia
: 18
–
50 tahun
•
Aspek Geografis
-
Primary
: Kota Bandung
-
Secondary
: Kota-kota besar luar Bandung
•
Aspek psikografis
Mempunyai gaya hidup berwisata kuliner, penyuka jajana
sehat dan suka berkumpul.
(7)
Konsep Visual
•
Identitas
Dentitas visual menggunakan kecambah kacang kedelai yang
memiliki cabang dan sedang bertumbuh kembang, alasannya yaitu
karena pabrik Tahu CHJ ini baru didirikan pada awal tahun 2010.
Penambahan aksen melengkung pada setiap kemasan bermaksud
menselaraskan dengan kacang kedelai yang berbentuk oval.
Backgroung menggunakan bentuk persegi yang disusun acak
maksudnya yaitu mewakili bentuk.
(8)
Konsep Visual
•
Warna
Warna-warna yang akan digunakan pada perancangan
desain kemasan ini yaitu warna-warna yang senada warna
coklat untuk menciptakan kesan klasik pada kemasan dan
dominasi warna Hijau untuk member kesan kesegaran.
•
Tipografi
Huruf yang digunakan adalah huruf-huruf yang tidak terlalu
tegas agar dapat merangkum semua kalangan selain itu dipilih
huruf yang tidak terlalu tegas untuk menginformasikan bahwa
Tahu CHJ ini memiliki karakteristik yang lembut.
Brush Script Std Medium
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
1234567890!@#$%^&*()
Maiandra GD
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
(9)
Media Utama
•
Tahu Susu Goreng
Ukuran : 16 x 16 x 34 cm
Material : Corgated Paper
Teknis Produksi : Cetak Offset
•
Tahu Susu Goreng
Ukuran : 15 x 10 x 9 cm
Material : Kertas daur ulang
Teknis Produksi : Cetak Offset
(10)
Media Utama
•
Tahu Susu Goreng
Ukuran : 14 x 6 x 21 cm
Material : Kertas Nasi
Teknis Produksi : Cetak Offset
•
Tahu Susu Mentah
Ukuran : 15 x 22 cm
Material : Plastik
(11)
Media Utama
•
Kerupuk Tahu
Ukuran : 15 x 25 cm
Material : Plastik
Teknis Produksi : Sablon Plastik
•
Nuget Tahu
Ukuran : 15 x 15 cm
Material : Plastik
(12)
Media Utama
•
Kantung Kresek
Ukuran : Kantong Kresek no 15
Material : Plastik
(13)
Media Pendukung
•
X Banner
Ukuran : 160 x 60 cm
Material : Albatros laminasi Dof
Teknis Produksi : Digital Printing
•
Gelas
Ukuran : 4,5 x 6 cm
Material : Gelas kaca
(14)
Media Pendukung
•
Spanduk
Ukuran : 300 x 100 cm
Material : Flexi Cina 280 gram
Outdor
Teknis Produksi : Digital Printing
•
Stiker
Ukuran : 12 x 7 cm; Diameter 8,5 cm;
8,5 x 7 cm
Material : Stiker Polyposter
Teknis Produksi : Digital Printing
(15)
Media Pendukung
•
Seragam Pegawai
Ukuran : All Size
Material : T-Shirt Vike
Teknis Produksi : Bordir
•
Pin
Ukuran : Diameter 5,8 cm
Material : Art Paper 80 gram
Teknis Produksi : Digital Printing. Laminasi
Dof, Press
(16)
Media Pendukung
•
Papan Nama Perusahaan
Ukuran : 80 x 70 cm
Material : Flexi Cina 280 gram Outdor
Teknis Produksi : Digital Printing
•
Papan Pemesanan
Ukuran : 40 x 60 cm
Material : White Board
(17)
Media Pendukung
•
Mobil Box
Ukuran : 2,8 x 1,8 x 1,5 cm
Material : Stiker
(18)
(19)
Laporan Pengantar Tugas Akhir
PERANCANGAN ULANG DESAIN KEMASAN TAHU CIHANJUANG CHJ
DK 26313/Tugas Akhir Semester II 2011/2012
Oleh:
Rike Purnamawati 52109004
Program Studi Desain Grafis
FAKULTAS DESAIN
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
(20)
Abstrak
PERANCANGAN ULANG DESAIN KEMASAN TAHU CIHANJUANG CHJ
Oleh:
Rike Purnamawati 52109004
Program Studi Desain Grafis
Tahu Cihanjuang CHJ adalah sebuah pabrik tahu susu yang berdiri sejak bulan april tahun 2010, pabrik ini didirikan oleh Asep Muhammad Mulyana. Nama CHJ diambil dari nama kota Cihanjuang yaitu nama lokasi pabrik tahu itu didirikan tepatnya di Jl. Artabahana No.6 Rt.08 Rw.01 Cihanjuang Cibaligo.
Tahu CHJ memiliki kemasan sama halnya dengan perusahaan lain yang bergerak dalam bidang yang sama, namun menurut beberapa konsumen kemasan Tahu CHJ memiliki kendala yaitu desain kemasannya yang kurang maksimal dan terlalu umum serta kurang konsistennya pengaplikasian visual identitas perusahaan pada setiap kemasan selain itu spesifikasi produk tidak dicantumkan pada setiap kemasan, hal itu menyebabkan konsumen kebingungan dengan identitas visual Tahu CHJ..
Dari permasalahann yang ada perlu adanya perancangan ulang identitas produk pada kemasan, tanpa menghilangkan keseluruhan dari image pabrik Tahu Cihanjuang CHJ yang sudah ada pada benak masyarakat. Dari hasil perancangan identitas visual idenntitas visual kemasan diharapkan dapat memperkuat citra perusahaan dibenak konsumen terkait identitas serta kemasan memiliki fungsi yang lebih maksimal dan pesan-pesan perusahaan dapat tersampaikan dengan baik.
(21)
Abstract
DESIGNPACKAGINGDESIGNREVIEW CIHANJUANGCHJ TOFU
By:
RikePurnamawati 52109004
Study Programme GraphicDesign
Cihanjuang CHJ Tofu is adairy plant that stands out from the month of April of 2010, the factory was founded by Muhammad Asep Mulyana. CHJ name was taken from a city that is the name of the plant site Cihanjuang know it was set up exactly on Jl. Artabahana 6 Rt. 08 Rw. 01 Cihanjuang Cibaligo.
CHJ Tofu has packaged the same as other companies engaged in the same field, but according to several consumer packaged CHJ Tofu has packaging design constraints which are less than the maximum and too general and lack of consistent application of corporate visual identity in each package in addition to the specifications of the product is not listed in each package, it causes consumer confusion with CHJ Tofu visual identity.
Of the existing problem need tore design the identity of the production the packaging, without removing the whole of the image factory Cihanjuang Tofu CHJ existing in people's minds. Of the visual identity design packaging visual idenntity as expected to strengthen the company's image to mind related consumer identity and packaging have more leverage functions and message scan be conveyed with good company.
(22)
i KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat dan Rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan Laporan Pengantar Tugas Akhir tentang Media Identitas yang berjudul “Perancangan Ulang Desain Kemasan Tahu Cihanjuang CHJ”.
Penyusun menyadari bahwa penyusunan makalah ini, masih belum sempurna, oleh karena itu penyusun mengharapkan berbagai kritik dan saran bagi siapa saja yang membaca makalah ini, tentunya yang bersifat membangun bagi penyusun.
Akhir kata, penyusun mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Semoga Allah SWT selalu tetap memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua Amin.
Bandung, Juli 2012
(23)
ii DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………. ... i DAFTAR ISI ……… ... ii DAFTAR GAMBAR ……….. iv DAFTAR TABEL ………... vi DAFTAR LAMPIRAN ... vii BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah ……….. 1 I.2 Identifikasi Masalah ………. 3 I.3 Fokus Masalah ………...…… 4 I.4 Tujuan Perancangan ………. 4 BAB II KEMASAN DAN OPINI KONSUMEN
II.1 Desain Kemasan ………. 5 II.1.1 Definisi Desain Kemasan ………... 6 II.1.2 Segi Fungsional Kemasan ………... 6 II.1.3 Kemasan Sebagai Media Komunikasi ………. 8 II.1.4 Kemasan Sebagai Daya Tarik terhadap Konsumen ……… 8 II.1.5 Kemasan Sebagai Brand/merek ………... 8 II.1.6 Kemasan Sebagai identitas Merek ………... 8 II.1.7 Tujuan Desain Kemasan ……….. 8 II.1.8 Kemasan Produk Pangan ………. 9 II.2 Produk Pangan Tahu ………... 14 II.3 Tahu Cihanjuang CHJ ……….. 15 II.3.1 Geografis Tahu CHJ ………. 16 II.3.2 Identitas Tahu CHJ……… 16
II.3.3 Identifikasi Produk 17
II.3.4 Produk Tahu Cihanjuang CHJ 18 II.4 Opini Konsumen tentang Kemasan Tahu Cihanjuang CHJ ………. 19 II.4.1 Ciri Kemasan Tahu ………... 22 II.4.2 Analisis SWOT Kemasan ………... 22 II.5 Segmentasi Konsumen ……… 23 BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL
(24)
iii III.1 Strategi Perancangan………. 24 III.1.1 Pendekatan komunikasi ……… 24 III.1.2 Strategi Kreatif……….. ………... 26 III.1.3 Strategi Media………...……… 27 III.1.4 Strategi Distribusi ……… 30 III.2 Konsep Visual ……….. 31 III.2.1 Format Desain………... 31 III.2.2 Layout Kemasan ……..……… ………... 32 III.2.3 Huruf………..………... 35 III.2.4 Ilustrasi ……….………... ……….……….. 36 III.2.5 Warna……….... 40 BAB IV MEDIA DAN TEKNIK PRODUKSI
IV.1 Pra Produksi………. 42 IV.2 Proses Produksi ……….. 43 IV.2.1 Media Utama ……….. 43 IV.2.2 Media Pendukung ………... 47 DAFTAR PUSTAKA……….……… ………. viii LAMPIRAN ... 53
(25)
1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah
Bandung dikenal sebagai salah satu kota kuliner, hal ini dapat terlihat dari banyaknya variasi dan inovasi kuliner yang ada di kota Bandung dan ini menjadi salah satu ciri khas kota Bandung. Salah satu kuliner terkenal di Bandung yaitu kuliner tahu. Tahu adalah makanan yang berbahan dasar kacang kedelai, tahu menjadi salah satu makanan keseharian bangsa Indonesia selain karena rasanya yang enak, kaya akan protein dan harga yang terjangkau. Ini menjadikan tahu sebagai makanan yang tak asing bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Tahu pun banyak macamnya, seperti ; Tahu Bulat, Tahu Kuning, Tahu Sumedang, Tahu Pong, Tahu Susu, dan masih banyak lagi jenis tahu lainnya. Banyak juga produsen tahu yang terkenal di Bandung seperti; Tahu Yun Yi, Tahu Talaga, Tahu Lembang, Tahu Tauhid, Tahu Cibuntu, Tahu Sumedang dan Tahu Cihanjuang CHJ.
Tahu Cihanjuang CHJ adalah sebuah pabrik Tahu susu yang berdiri sejak bulan April tahun 2010, pabrik ini didirikan oleh Asep Muhammad Mulyana. Nama CHJ diambil dari nama kota Cihanjuang yaitu nama lokasi pabrik tahu itu didirikan tepatnya di Jl. Artabahana No.6 Rt.08 Rw.01 Cihanjuang Cibaligo. Sebelum memproduksi Tahu Susu Cihanjuang CHJ, Asep M Mulyana sudah memproduksi tahu sejenis tahu Cibuntu dengan lebel AMH namun karena tahu sejenis ini sudah banyak beredar di pasaran pemilik mulai berinovasi membuat Tahu Susu dengan memberi lebel baru yaitu Tahu Cihanjuang CHJ. Tahu Cihanjuang CHJ ini sudah banyak dikenal oleh masyarakat luas dan tak jarang dijadikan buah tangan khas Bandung. Setiap produk Tahu Cihanjuang CHJ memiliki kemasan yang berbeda-beda sesuai dengan fungsinya, contohnya kemasan tahu susu mentah terbuat dari plastik berbahan mika sedangkan untuk tahu susu gorengnya menggunakan kemasan berbahan dasar bambu dan untuk kemasan lainnya menggunakan plastik. Adapun produk-produk yang diproduksi
(26)
2
oleh pabrik Tahu Cihanjuang CHJ diantaranya ; Tahu Susu Mentah, Tahu Susu Goreng, Nuget Tahu dan Kerupuk Tahu, dan lain sebagainya.
Gambar I.1 Kemasan Produk Tahu Cihanjuang CHJ Sumber : Dokumen pribadi
Idealnya sebuah pabrik Tahu Cihanjuang CHJ memiliki kemasan yang tidak hanya difungsikan sebagai wadah atau pembungkus saja, tetapi dapat juga difungsikan sebagai media identitas dan upaya peningkatan nilai suatu produk. Kemasan juga harus disesuaikan dengan produk yang dikemasnya, agar kemasan tidak merusak produk sesuai dengan arti kemasan sebagai pelindung keutuhan dan keamanan produk. Singkatnya sebuah kemasan dapat mewakili identitas suatu perusahaan dengan desain yang sesuai identitasnya dan konsisten dalam pengaplikasian desainnya serta memiliki nilai ergonomis. Kemasan memiliki pengaruh dalam pencitraan makanan yang dikemasnya yang secara tidak langsung dapat mengkomunikasikan apa yang terdapat didalamanya, seperti rasa maupun tekstur yang dikomunikasikan melaui bentuk, warna, tipografi serta gambar yang terdapat dalam sebuah kemasan, selain itu kemasan juga diusahakan dapat mempengaruhi konsumen dalam membeli sebuah produk. Desain kemasan pada suatu produk harus memiliki ciri khas dan karakteristik agar tidak tersilap oleh produk-produk selain CHJ dan setiap produk Tahu Cihanjuang CHJ harus saling memiliki keterkaitan antara produk yang satu dengan produk lainnya agar konsumen langsung mengetahui bawha suatu produk bearsal dari pabrik CHJ hanya dengan melihat kemasannya saja.
Tahu CHJ memiliki kemasan sama halnya dengan perusahaan lain yang bergerak dalam bidang yang sama, namun menurut beberapa konsumen kemasan
(27)
3
Tahu CHJ memiiki kendala yaitu desain kemasannya yang terlalu umum serta kurang konsistennya pengaplikasian visual identitas perusahaan pada setiap kemasan, hal tersebut dapat membuat konsumen kebingungan mengenali kemasan Tahu CHJ. Selain itu spesifikasi dan varian produk CHJ tidak dicantumkan pada setiap kemasan sehingga konsumen menjadi kurang menyadari Tahu Cihajnuang CHJ memiliki bermacam-macam varian Tahu. Ada beberapa kemasan Tahu yang tidak terlalu tertutup rapat, sehingga menyebabkan air yang terdapat didalamnya sering tumpah. Tahu Susu Cihanjuang CHJ memiliki keunggulan sebagai Tahu yang padat namun lembut saat dimakan, hal itu tidak tersampaikan pada kemasaanya padahal hal tersebut adalah sesuatu yang memberi nilai jual produknya. Tahu Cihanjuang CHJ terus mengalami peningkatan dalam penjualannya, maka tidak ada salahnya memperbaharui kemasan yang sudah ada sekarang. Karena kemasan memenag perlu untuk diperbaharui untuk menjadi lebih baik. Tahu CHJ ini berencana akan membuat supermarket Tahu yang akan berlokasi di Jln. Sariwangi, hal ini tentu sangat mendukung adanya perubahan kemasan karena sebuah kemasan yang akan dipajang layaknya disupermarket memiliki ketentutan-ketentuan tersendiri.
Dengan permasalahan yang ada itu, perlu adanya perancangan ulang identitas produk pada kemasan, tanpa menghilangkan keseluruhan dari image pabrik Tahu Cihanjuang CHJ yang sudah ada pada benak masyarakat.
I.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan Latar Belakang Masalah, maka yang akan menjadi pembahasan dalam identifikasi masalah adalah:
Desain kemasan kurang menarik dan tidak mempunyai ciri khas.
Aplikasi identitas perusahaan tidak konsisten pada beberapa kemasan contohnya identitas pada Tahu Bulat berbeda dengan identitas pada Tahu Susu.
Pada desain kemasan tidak mengkomunikasikan keunggulan produk.
Kurang tersampaikannya varian produk Tahu CHJ pada konsumen.
Kemasan Tahu Susu Mentah kurang tertutup rapat sehinnga air yang terdapat dalam kemasan sering tercecer.
(28)
4 Pembaharuan Kemasan untuk peningkatan penjualan terhadap Pabrik Tahu
CHJ yang masih dalam tahap usia perkembangan.
I.3 Fokus Masalah
Berdasarkan Identifikasi Masalah, maka yang akan menjadi pembahasan dalam Fokus Masalah yaitu:
“Bagaimana merancang sebuah media identitas produk terkait kemasan yang informatif dan memaksimalkan fungsi kemasan serta membuat aturan dan panduan yang jelas agar identitas Tahu Cihanjuang CHJ terbentuk dengan baik
dan dapat memberi pengaruh positif kepada perusahaan”. I.4 Tujuan Perancangan
Berdasarkan Fokus Masalah diatas, adapun tujuan dari perancangan media identitas produk terkait kemasan, yaitu:
Membuat identitas produk kemasan yang konsisten agar tidak membuat konsumen kebingungan.
Membuat kemasan yang sesuai dengan produk agar dapat digunakan seefektif mungkin.
Membuat desain kemasan yang menarik yang diharapkan dapat memperkuat citra produk dibenak konsumen.
Menyampaikan informasi dengan tepat sasaran kepada para konsumen.
(29)
5
BAB II
KEMASAN TAHU CIHANJUANG CHJ DAN OPINI KONSUMEN
II.1 Desain Kemasan
Christine Suharto menuliskan dalam jurnalnya pengemasan atau pewadahan diperkirakan telah ada sejak beberapa ratus tahun sebelum Masehi. Bahkan kemasan yang berasal dari alam seperti dedaunan, kulit binatang dan tanah liat telah banyak digunakan sebagai wadah penyimpanan atau pengemasan.
Peranan kemasan baru dirasakan pada tahun 1950-an, saat banyak munculnya
supermarket atau pasar swalayan, di mana kemasan harus “dapat menjual”
produk-produk di rak-rak toko. Tetapi pada saat itu pun kemasan hanya berfungsi memberikan informasi atau memberitahu kepada konsumen tentang apa isi atau kandungan di dalam kemasan tersebut. Pada tahun 1980-an di mana persaingan dalam dunia usaha semakin tajam dan kalangan produsen saling berlomba untuk merebut perhatian calon konsumen, bentuk dan model kemasan dirasakan sangat penting peranannya dalam strategi pemasaran. Disini kemasan harus mampu
menarik perhatian, menggambarkan keistimewaan produk, dan “membujuk”
konsumen.
Christine Suharto Cenadi (seperti dikutip Tri, 2011) Daya tarik suatu produk tidak dapat terlepas dari kemasannya. Karena itu kemasan harus dapat mempengaruhi konsumen untuk memberikan respon positif. Pertarungan produk tidak lagi terbatas pada keunggulan kualitas atau teknologi canggih semata, tetapi juga pada usaha untuk mendapatkan nilai tambah untuk memberikan emotional benefit kepada konsumen. Salah satu usaha yang dapat ditempuh untuk menghadapi persaingan perdagangan yang semakin tajam adalah melalui desain kemasan.
Hermawan Kertajaya (seperti dikutip Christine Suharto Cenadi, 2000)
“Packaging protects what it sells (Kemasan melindungi apa yang dijual).” but now (tetapi sekarang), “Packaging sells what it protects (Kemasan menjual apa
(30)
6 II.1.1 Definisi Desain Kemasan
Pengertian kemasan dalam kamus bahasa Indonesia adalah hasil mengemas; bungkus pelindung; barang dagangan atau (niaga). Kemas adalah teratur (terbungkus), rapi, bersih, beres, kuat. Mengemas adalah mengatur rapi-rapi; membungkus ringkas; memberes-bereskan. Sedangkan pengemasan adalah suatu proses, cara perbuatan mengemasi.
Christine (2000) berpendapat bahwa:
Kemasan dapat didefinisikan sebagai seluruh kegiatan merancang dan memproduksi wadah atau bungkus suatu produk. Kemasan meliputi tiga hal yaitu; merek, kemasan itu sendiri dan label. Ada tiga alasan utama untuk melakukan pembungkusan, yaitu:
Kemasan memenuhi syarat keamanan dan kemanfaatan. Kemasan melindungi produk dalam perjalanannya dari produsen ke konsumen. Produk-produk yang dikemas biasanya lebih bersih, menarik dan tahan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh cuaca.
Kemasan dapat melaksanakan program pemasaran. Melalui kemasan identifikasi produk menjadi lebih efektif dan dengan sendirinya mencegah pertukaran dengan produk pesaing. Kemasan merupakan satu-satunya cara perusahaan membedakan produknya.
Kemasan merupakan suatu cara untuk meningkatkan laba perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus membuat kemasan semenarik mungkin. Dengan kemasan yang sangat menarik diharapkan dapat memikat dan menarik perhatian konsumen. Selain itu, kemasan juga dapat mangurangi kemungkinan kerusakan barang dan kemudahan dalam pengiriman. (h. 93)
II.1.2 Segi Fungsional Kemasan
Faktor-faktor yang mempengaruhi segi funsional kemasan:
Faktor pengamanan
Kemasan harus melindungi produk terhadap berbagai kemungkinan yang dapat menjadi penyebab timbulnya kerusakan barang, misalnya: cuaca, sinar matahari, jatuh, tumpukan, kuman, serangga dan lain-lain.
(31)
7 Contohnya, kemasan biskuit yang dapat ditutup kembali agar kerenyahannya tahan lama.
Faktor ekonomi
Perhitungan biaya produksi yang efektif termasuk pemilihan bahan, sehingga biaya tidak melebihi proporsi manfaatnya. Contohnya, produk-produk refill atau isi ulang, produk-produk susu atau makanan bayi dalam karton, dan lain-lain.
Faktor Pendistribusian
Kemasan harus mudah didistribusikan dari pabrik ke distributor atau pengecer sampai ke tangan konsumen. Di tingkat distributor, kemudahan penyimpanan dan pemajangan perlu dipertimbangkan. Bentuk dan ukuran kemasan harus direncanakan dan dirancang sedemikian rupa sehingga tidak sampai menyulitkan peletakan di rak atau tempat pemajangan.
Faktor komunikasi
Sebagai media komunikasi kemasan menerangkan dan mencerminkan produk, citra merek, dan juga bagian dari produksi dengan pertimbangan mudah dilihat, dipahami dan diingat. Misalnya, karena bentuk kemasan
yang aneh sehingga produk tidak dapat “diberdirikan”, harus diletakkan pada posisi “tidur” sehingga ada tulisan yang tidak dapat terbaca dengan baik; maka fungsi kemasan sebagai media komunikasi sudah gagal. (Tri 2011)
Nilai Ergonomi
Definisi ergonomi dapat terangkumkan dalam definisi yang dikemukakan Chapanis (1985), yaitu ergonomi adalah ilmu untuk menggali dan mengaplikasikan informasi-informasi mengenai perilaku manusia, kemampuan, keterbatasan dan karakteristik manusia lainnya untuk merancang peralatan, mesin, sistem, pekerjaan dan lingkungan untuk meningkatkan produktivitas, keselamatan, kenyamanan dan efektifitas pekerjaan manusia.
(32)
8 II.1.3Kemasan Sebagai Media Komunikasi
Kemasan harus dapat memberikan informasi yang jelas serta bisa dipercaya tentang produk tersebut dan penggunaannya. Bila perlu juga menyebutkan apa yang seharusnya dihindari oleh konsumen. Kemasan juga memberi informasi tentang isi, dan kapan sebaiknya produk tersebut digunakan.
II.1.4 Kemasan Sebagai Daya Tarik terhadap Konsumen
Sebuah desain yang baik harus mampu mempengaruhi konsumen untuk memberikan respons positif tanpa disadarinya. Sering terjadi konsumen membeli suatu produk yang tidak lebih baik dari produk lainnya walaupun harganya lebih mahal. Dalam hal ini dapat dipastikan bahwa terdapat daya tarik tertentu yang mempengaruhi konsumen secara psikologis tanpa disadarinya.
II.1.5 Kemasan Sebagai Brand / Merek
Tidak hanya sebagai wadah atau pembungkus produk, saat ini kemasan juga bisa menjadi sebuah brand. Maksudnya adalah kemasan berfungsi juga sebagai tanda, symbol, desain atau kombinasinya yang bertujuan untuk mengidentifikasi produk dan menajdi pembeda dengan produk – produk saingan.
II.1.6 Kemasan Sebagai Identitas Merek
Kemasan berfungsi sebagai identitas merek tertentu. Apa yang ada pada sebuah kemasan secara tidak sadar telah menghasilkan sebuah citra kepada konsumen yang akhirnya menjadi identitas dari produk tersebut.
II.1.7 Tujuan Desain Kemasan
Tujuan Desain Kemasan adalah khusus untuk masing-masing produk atau merek tertentu. Desain Kemasan bisa diarahkan untuk:
Menampilkan atribut unik sebuah produk
Memperkuat penampilan estetika dan nilai produk
Mempertahankan keseragaman dalam kesatuan merek produk
Memperkuat perbedaan antara ragam produk dan lini produk
(33)
9 Menggunakan material baru dan mengembangkan struktur inovatif untuk mengurangi biaya, lebih ramah lingkungan, atau meningkatkan fungsionalitas. (Klimchuck and Krasovec, 2007)
II.1.8 Kemasan Produk Pangan
(Anni Intan, 2010) Berdasarkan urutan dan jaraknya dengan produk, kemasan terbagi atas kemasan primer, sekunder dan tersier. Ketiga kemasan tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut:
Kemasan Primer adalah kemasan yang langsung bersentuhan dengan makanan, sehingga bisa saja terjadi migrasi komponen bahan kemasan ke makanan yang berpengaruh terhadap rasa, bau dan warna.
Gambar II.1 Kemasan Primer
Sumber : http://ikm.kemenperin.go.id/Portals/0/Artikel/Nita_005b.jpg (21 April 2012) Kemasan Sekunder adalah kemasan lapis kedua setelah kemasan primer,
dengan tujuan untuk lebih memberikan perlindungan kepada produk.
Gambar II.2 Kemasan Sekunder
http://sweetystrawberry.weebly.com/uploads/1/0/4/3/10430934/3606049.jpg?197 (21 April 2012)
(34)
10 Kemasan Tersier adalah kemasan lapis ketiga setelah kemasan sekunder, dengan tujuan untuk memudahkan proses transportasi agar lebih praktis dan efisien. Kemasan tersier bisa berupa kotak karton atau peti kayu.
Gambar II.3 Kemasan Tersier Sumber :
http://2.bp.blogspot.com/-faORAG3ZNVE/Ts0CDO2l4iI/AAAAAAAAACk/S0ap7y9c0bk/s320/tersier.jpg (21 April 2012)
Jenis-jenis Kemasan Produk :
Kemasan Kertas
Gambar II.4 Kemasan Kertas
Sumber : http://www.scribd.com/anni_intan/d/38865594-kemasan (21 April 2012)
Sifat kemasan kertas tergantung dari proses pembuatannya dan perlakuan tambahan yang diberikan. Sifat fisika dan kimia seperti permeabilitas (mudah dilalui) terhadap cairan, uap dan gas. Sehingga dapat dimodifikasikan dengan cara pelapisan atau laminating (dengan malam, plastik, resin, gum dan adhesif).
Kemasan Karton
Gambar II.5 Kemasan Karton
(35)
11
Kelebihan Kemasan karton yaitu mudah didapat dan harganya lebih murah dan lebih kuat daripada kemasan kertas, sedangkan kekurangannya yaitu kemasan karton juga tidak dapat memuat produk yang berat sama seperti kemasan kertas.
Kemasan Daun Pisang
Gambar II.6 Kemasan Daun Pisang
Sumber : http://www.scribd.com/anni_intan/d/38865594-kemasan (21 April 2012)
Daun pisang memiliki permukaan yang licin, rendah menyerap panas, kedap air dan udara, maka cocok untuk digunakan untuk mengemas. Namun kemasan daun pisang memiliki kekurangan yaitu tidak semua daun pisang baik digunakan untuk mengemas, dikarenakan sifat fisik yang berbeda terutama sifat fleksibilitas.
Kemasan Bambu
Kemasan dari bambu dan rotan merupakan kemasan tradisional yang biasanya ditampilkan dalam bentuk anyaman.
Gambar II.7 Kemasan Bambu/Rotan Sumber : Dokumen Pribadi
Kemasan yang terbuat dari anyaman bambu, mampu menjaga kelembaban udara dan dengan sifatnya yang opak, dapat melindungi bahan yang dikemasnya terhindar dari reaksi penguraian yang diakibatkan oleh sinar atau cahaya.
(36)
12 Kemasan Plastik
Plastik sering digunakan sebagai pengemas pangan terutama karena keunggulannya yaitu memiliki bentuk yang fleksibel yang mudah mengikuti bentuk pangan yang dikemasnya; berbobot ringan; tidak mudah pecah; bersifat transparan/tembus pandang, mudah diberi label dan dibuat dalam aneka warna, dapat diproduksi secara massal, harga relatif murah dan terdapat berbagai jenis pilihan bahan dasar plastik. Adapun kombinasi bahan lain yang direkatkan bersama dengan plastik yang sering disebut laminasi.
Menurut badan pengawasan obat dan makanan (BPOM), untuk mempermudah proses daur ulang plastik, telah disetujui pemberian kode plastik secara internasional. Kode tersebut terutama digunakan pada kemasan plastik yang disposable atau sekali pakai.
- 1 PET (Polyethylene Terephthalate)
Gambar II.8 Kemasan PET
Sumber : http://polymixbd.com (21 April 2012)
- 2 HDPE (High Density Polyethylene)
Gambar II.9 Kemasan HDPE
(37)
13
- 3 PVC (Polyvinyl Chloride)
Gambar II.10 Kemasan PVC
Sumber : http://cdn-u.kaskus.us/55/fout2lya.jpg (21 April 2012)
- 4 LDPE (Low Density Polyethylene)
Gambar II.11 Kemasan LDPE
Sumber : http://www.epochtimes.co.id/fotokeluarga/no4.jpg (21 April 2012)
- 5 PP (Polypropylene)
Gambar II.12 Polypropylene
Sumber : http://samsihan.multiply.com/journal/item/pp.jpg (21 April 2012)
- 6 PS (Polystyrene)
Gambar II.13 Kemasan Polystyrene
Sumber : http://dhenokhastuti.files.wordpress.com/2011/05/styrofoam.jpg (21 April 2012)
(38)
14
BPOM menyarankan agar kita menghindari penggunaan bahan plastik dengan kode 1,3,6, dan 7 (PC) sebisa mungkin. Kode plastik 2,4,5, dan 7 (SAN/ABS) lebih aman untuk digunakan sebagai wadah makanan/minuman.
II.2 Produk Pangan Tahu
Tahu adalah makanan yang terbuat dari kacang kedelai yang difermentasikan dan diambil sarinya. Tahu berasal dari Cina, seperti halnya kecap, tauco, bakpau, dan bakso. Sebagaimana tempe, tahu dikenal sebagai makanan masrakyat Indonesia. Beraneka ragam jenis tahu yang ada di Indonesia umumnya dikenal dengan tempat pembuatannya, misalnya tahu Sumedang, tahu Kediri, Tahu Cina, dan Tahu Bandung. (Luckas, 2012)
Gambar II.14 Tahu
Sumber : http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/1/1e/Tahu_putih.JPG (21 April 2012)
Tahu mengandung protein, karbohidrat, lemak dan air. Dalam tahu kadar protein yang dikandungnya lebih tinggi dikarenakan tahu terbuat dari kacang kedelai. Kedelai mengandung protein 35 % bahkan pada varitas unggul kadar proteinnya dapat mencapai 40 - 43 %. Dibandingkan dengan beras, jagung, tepung singkong, kacang hijau, daging, ikan segar, dan telur ayam, kedelai mempunyai kandungan protein yang lebih tinggi, hampir menyamai kadar protein susu skim kering. Bila seseorang tidak boleh atau tidak dapat makan daging atau sumber protein hewani lainnya, kebutuhan protein sebesar 55 gram per hari dapat dipenuhi dengan makanan yang berasal dari 157,14 gram kedelai. Kedelai dapat diolah menjadi: tempe, keripik tempe, tahu, kecap, susu, dan lain-lainnya. Proses pengolahan kedelai menjadi berbagai makanan pada umumnya merupakan proses
(39)
15 yang sederhana, dan peralatan yang digunakan cukup dengan alat-alat yang biasa dipakai di rumah tangga, kecuali mesin pengupas, penggiling, dan cetakan.
Dasar pembuatan tahu adalah melarutkan protein yang terkandung dalam kedelai dengan menggunakan air sebaagai pelarutnya. Setelah protein tersebut larut, diusahakan untuk diendapkan kembali dengan penambahan bahan pengendap sampai terbentuk gumpalan-gumpalan protein yang akan menjadi tahu. Salah satu cara pembuatan tahu ialah dengan menyaring bubur kedelai sebelum dimasak, sehingga cairan tahu yang sudah terpisah dari ampasnya ( Tri Radiyati et.al. 1992)
II.3 Tahu Cihanjuang CHJ
Tahu Cihanjuang CHJ adalah sebuah pabrik tahu susu yang berdiri sejak bulan april tahun 2010 dengan nomer izin DINKES RI P.IRT 215321701149, pabrik ini didirikan oleh Asep Muhammad Mulyana. Nama CHJ diambil dari nama Cihanjuang yaitu nama lokasi pabrik tahu itu didirikan.
Sebelum memproduksi Tahu Susu Cihanjuang CHJ, Asep M Mulyana sudah memproduksi tahu sejenis tahu Cibuntu dengan lebel AMH namun karena tahu sejenis ini sudah banyak beredar dipasaran Asep M Mulyana mulai berinovasi membuat Tahu Susu dengan memberi lebel baru yaitu Tahu Cihanjuang CHJ. Walaupun sudah memiliki pabrik tahu Cihanjuang CHJ Asep M Mulyana tetap tidak meninggalkan tahu AMH, karena tahu AMH ini adalah tahu yang akan dijual atau dipasok ke pasar-pasar tradisional. Berbeda dengan tahu susu CHJ yang tahunya lebih berkualitas dibanding tahu AMH karena target dari tahu susu ini adalah masyarakat menengah ke atas walaupun sebenarnya masih terjangkau untuk masyarakat menengah ke bawah.
Konsep Pabrik tahu Cihanjuang CHJ ini adalah sebuah Pabrik tahu yang langsung menjual hasil olahannya kepada masyarakat dengan menyediakan tempat bagi pelanggannya untuk menikmati produk-produknya secara langsung selagi hangat. Hal ini dikarenakan untuk mengejar harga yang terjangkau namun tetap menjaga kualitas dari tahunya itu sendiri. Hal tersebut adalah salah satu cara agar tahu Cihanjuang CHJ mampu bersaing dengan tahu-tahu sekelasnya. Tahu CHJ ini juga bisa dijadikan salah satu buah tangan untuk kerabat di rumah karena
(40)
16
Tahu CHJ ini berbeda dengan tahu-tahu pada umumnya yaitu tahu yang padat namun lembut saat di makan, hal ini juga yang menjadi andalan dari tahu Cihanjuang CHJ.
Gambar II.15 Pabrik Tahu Cihanjung CHJ Sumber : Dokumen Pribadi
Omset dari pabrik Tahu CHJ ini sudah cukup besar. Dalam satu hari pabrik ini mampu memproduksi 25 adonan tahu atau 16.500 loyang yang dikerjakan oleh 8 orang secara manual tanpa menggunakan mesin dan 2-4 orang di bagian penjualan (counter).
Lokasi tahu CHJ ini sedikit kurang strategis, berjarak 15 M dari jalan besar. Namun hal ini tidak membuat Asep M Mulyana patah semangat karena ia yakin Pabrik tahunya ini mampu menjadi pabrik yang berkembang dengan melihat sejarah toko kue Kartika Sari yang juga awalnya hanya sebuah rumah kecil disebuah gang.
II.3.1 Geografis Tahu CHJ
Secara geografis letak tahu CHJ didaerah yang cukup mudah dijangkau dan lokasinya yang lumayan strategis yaitu di Jl. Artabahana No.6 Rt.08 Rw.01 Cihanjuang Cibaligo, Bandung. Dikatakan lumayan strategis dikarenakan lokasi Tahu CHJ dekat dengan tujuan wisata yang ada di Cihanjuang, seperti All About Strowberry, Taman Kupu-Kupu dan lain-lain.
II.3.2 Identitas Tahu CHJ
Tahu CHJ adalah salah satu ciri khas makanan yang dimilki oleh kota Bandung. Dalam perkembangannya, Tahu tidak hanya digunakan sebagai
(41)
17
makanan pokok bagi masyarakat, tetapi juga Tahu kini telah banyak digunakan sebagai makanan cemilan yang digemari oleh masyarakat.
Target audience adalah semua kalangan. Meskipun lokasinya tidak dijalan utama, Tahu CHJ ini hampir tak pernah sepi dari pengunjung. Pada umumnya pengunjung yang datang ketempat ini adalah masyarakat daerah sekitar Bandung dan masyarakat diluar Kota Bandung yang sedang berlibur. Tahu CHJ ini sering kali dijadikan oleh-oleh untuk ke luar Kota Bandung. Tahu Cihanjuang CHJ dikenal oleh masyarakat melalui mouth to mouth, atau dari pembicaraan yang dilakukan oleh mereka yang pernah datang mengunjungi Tahu Cihanjuang CHJ.
II.3.3 Identifikasi Produk
Tahu Susu Mentah
Memiliki tekstur Tahu yang lebih lembut dibanding dengan Tahu pada umumnya sehingga Tahu ini lebih mudah hancur. Dimensi Tahu Susu Mentah yaitu 5 cm x 5 cm x 2 cm. Dalam 1 bungkus kemasan tahu mentah terdapat 12 potong, memiliki berat @ 45,8 gram dan harga 1 bungkusnya yaitu Rp.6500,-.
Tahu Susu Goreng
Kulitnya berwarna coklat dan bertekstur kasar namun isinya berwarna putih dan lembut. Dimensi Tahu Susu Goreng ini yaitu 5 cm x 5 cm x 2 cm. 1 buah tahu memiliki berat @ 33,3 gram, dijual dengan harga Rp.15.000,-/18bh dan Rp.10.000,-/12bh.
Kerupuk Tahu
Kerupuk Tahu bertekstur kasar dan keras karena masih mentah, berwarna kuning dengan cacahan cabai merah. Dimensi Kerupuk Tahu 7 cm x 9 cm dengan ketebalan yang relatip tipis seperti kerupuk pada umumnya. 1 bungkus memiliki berat 150 gram dan dijual dengan harga Rp.5000,-.
Nuget Tahu
Nuget Tahu memiliki kulit luar yang bertekstur, berwarna krem kekuning-kuningan, Dimensi Nuget Tahu 1 cm x 1cm x 7cm. 1 bungkus memiliki berat 150 gram dan dijual dengan harga Rp.5000,-.
(42)
18
II.3.4 Produk Tahu Cihanjuang CHJ
Tahu Susu Mentah
Berbeda dengan tahu kuning tahu susu ini mudah hancur bila dimasak sebagai sayur kecuali apabila sebelum di sayur tahu ini digoreng terlebih dahulu. Perbandingan bahan dalam pembuatan tahu ini yaitu 1 liter susu murni dengan 10 kg kacang kedelai.
Gambar II.16 Tahu Susu Mentah CHJ Sumber : Dokumen Pribadi Tahu Susu Goreng
Tahu goreng CHJ dibuat dari tahu susu mentah yang dihancurkan dan diolah kembali menjadi sebuah tahu yang siap digoreng. Kelebihan dari tahu ini yaitu keutuhan sebuah tahu yang padat namun lembut ketika dimakan, berbeda dengan luarnya yang bertekstur kasar.
Gambar II.17 Tahu Susu Goreng CHJ Sumber : Dokumen Pribadi Nugget tahu
Nugget tahu ini adalah variasi baru yang dibuat pabrik Tahu Cihanjuang CHJ, seperti namanya makanan ini terbuat dari tahu. Dikarenakan masih baru kemasan tahu ini belum didesain dan belum di tempelkan label.
(43)
19 Gambar II.18 Nuget Tahu CHJ
Sumber : Dokumen Pribadi Kerupuk Tahu
Kerupuk tahu dibuat dengan bahan dasar tahu yang dicampurkan dengan bahan-bahan pembuat kerupuk. Memiliki rasa gurih dan renyah.
Gambar II.19 Kerupuk Tahu CHJ Sumber : Dokumen Pribadi
II.4 Opini Konsumen tentang Kemasan Tahu Cihanjuang CHJ
(Seperti dikutip Sri Yati, 2010) Untuk mengetahui strategi pemasaran yang tepat dan berdaya saing dengan terlebih dahulu mengidentifikasi, menilai faktor-faktor internal perusahaan dan eksternal lingkungan yang mempengaruhi perusahaan tersebut. Hal ini dilakukan dengan menggunakan metode Analisis SWOT (Strenght, Weakness, Oppurtunity, Threat) yang dicetuskan oleh Albert Humphrey. Analisis SWOT adalah analisis yang digunakan untuk mengevaluasi peluang dan ancaman dilingkungan bisnis maupun kekuatan serta kelemahan yang dimiliki internal perusahaan.
Penelitian dilakukan dengan metode survey wawancara pada 10 konsumen Tahu CHJ.
(44)
20
Data kesimpulan hasil wawancara :
Konsumen Pertama:
Sri Handini berpendapat Tahu CHJ lebih enak dan lebih murah di banding tahu-tahu lain, namun memiliki kendala pada kemasan tahu mentahnya yaitu air yang terkandung dalam tahu sering tercecer kemana-mana selain itu desainya tidak menarik terutama saat tahu akan dibawa sebagai oleh-oleh ke luar Kota Bandung. Ingin dilakukan redesain kemasan namun harganya tidak melonjak bahkan tetap. Tidak mengetahui varian produk.
Konsumen Kedua:
Santika Pratama konsumen dari Tanggerang yang baru pertama kali mengunjungi Tahu CHJ berpendapat kemasan Tahu CHJ sama seperti tahu-tahu lainnya, Standar tidak mempunyai ciri Khusus berbeda dengan kemasan Tahu Lembang yang terkesan berkelas. Namun karena mendengar rasa Tahu CHJ lebih enak maka mau untuk mencoba Tahu CHJ dan ia Tidak mengetahui varian produk yang disediakan Tahu CHJ.
Konsumen Ketiga:
Sri Mulyati berpendapat bahawa desain kemasan kurang menarik terutama kemasan tahu susu mentah, airnya suka tumpah-tumpah padahal saya biasa membawanya sebagai oleh-oleh ke Jakarta.
Konsumen Keempat:
Asep berpendapat tahu susu besek adalah kemasan yang menarik karena mengandung unsur tradisional, tidak setuju jika kemasan diganti. Untuk tahu susu mentah tidak pernah mengalami kendala karena untuk dikonsumsi sendiri dan lokasi tahu CHJ dekat dengan rumah saya.
Konsumen Kelima:
Baharudin, pengajar berpendapat Tahu CHJ rasanya lebih enak dibanding Tahu sumedang atau tahu Cibuntu namun karena lokasi Tahu CHJ yang jauh membuat ia jarang mengunjungi tahu CHJ. Kemasan perlu diinovatif untuk pencitraan baik produk maupun perusahaan yang diharapkan juga kedepannya tahu CHJ ini bisa menjadi salah satu pangan yang go
(45)
21 Konsumen Keenam:
Drajat Purnama sangat mengetahui sentra-setra produksi Tahu selain Tahu CHJ, memilih membeli Tahu CHJ sebagai suguhan cemilan karena Tahu CHJ berkualitas dan rasanya lebih lembut. Memiliki kendala pada kemasan besek dan juga kemasan Tahu mentah, yang paling menjadi kendala adalah kemasan tahu mentah saat akan dibawa sebagai oleh-oleh ke Jogjakarta.
Konsumen Ketujuh:
Nina Nurmala masyarakat Cihanjuang membeli Tahu CHJ untuk dikonsumsi pribadi, berpendapat Tahu Susu CHJ rasanya lebih enak dan lembut. Kemasan Tahu susu mentah tidak menarik dan terlalu biasa selain itu sama dengan kemasan tahu umumnya sehingga sulit mengingat secara Khusus kemasan Tahu CHJ.
Konsumen Kedelapan:
Siti Hajar penggemar Tahu Susu Goreng dan Tahu bulat CHJ. Berpendapat rasa Tahu Susunya lebih lembut dan tahu bulatnya tidak terlalu gurih yang diakibatkan MSG (Monosodium Glutamat). Namun untuk kemasannya kurang menarik terlalu sama dengan kemasan lainnya, tidak mempunyai ciri khas. Berbeda dengan kemasan Tahu Lembang yang mengemasnya dengan baik sehingga mencerminkan kualitas. Sangat menyetujui untuk perubahan kemasan yang bisa lebih baik.
Konsumen Kesembilan:
Rahayu konsumen tetap yang selalu membawa Tahu CHJ sebagai oleh-oleh ke Jakarta karena rasanya yang enak dan lembut berpendapat kemasan besek sudah cukup baik karena dapat menyerap uap panas dari tahu goreng namun merasa sangat bermasalah dengan kemasan tahu susu mentahnya yang tidak tertutup rapat yang mengakibatkan air tercecer kemana-mana.
Konsumen Kesepuluh:
Imam salah satu konsumen dari Riung Bandung berpendapat Tahu CHJ rasanya lebih enak dan lembut sehingga sering menjadikan Tahu CHJ
(46)
22
sebagai oleh-oleh ke Surabaya, namun merasa kurang nyaman dengan kemasan Tahu Susu mentahnya karena Tahu sedikit hancur saat sampai Surabaya selain itu merasa kebingungan saat melihat nuget tahu CHJ yang tidak terdapat identitas perusahaannya.
Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa banyak konsumen yang berpendapat bahwa desain kemasan tahu kurang menarik dan kurang maksimal terutama untuk kemasan tahu susu mentahnya. Dikatakan kurang menarik dikarenakan desain kemasan terlalu umum dan ada beberapa kemasan yang tidak ada identitas perusahaannya sehingga menyebabkan konsumen kebingungan, sedangkan untuk Tahu Susu Goreng banyak konsumen yang setuju dengan kemasan berupa besek karena besek dapat menyerap uap panas Tahu sesaat setelah digoreng.
II.4.1 Ciri Kemasan Tahu
Ciri kemasan Tahu pada umumnya memiliki beberapa unsur seperti informasi berat, halal, suhu penyimpanan, komposisi, tanggal kadaluarsa, izin Dinkes, dan lain sebagainya.
II.4.1 Analisis SWOT Kemasan
Tabel II.1 Analisis Swot
SWOT Kemasan Sekarang Tindakan
Strenght (Kekuatan)
Kemasan mudah ditemukan di pasaran,
Biaya Produksi kemasan yang terjangkau
Kemasan besek yang dinilai memiliki unsur tradisional dan fungsi yang maksimal oleh para konsumen.
Kemasan mudah ditemukan dipasaran, biaya produksi kemasan diusahakan tetap terjangkau.
Mempertahankan kemasan besek yang sudah ada saat ini.
Weakness (Kekurangan)
Identitas perusahaan ataupun produk belum teraplikasikan dengan baik (tidak konsisten). Tidak adanya pemberitahuan pada kemasan bahwa tahu CHJ
memiliki beberapa varian produk Produk dipaksakan masuk pada kemasan.
Kemasan dibuat ebih maksimal dan disesuaikan dengan produk, dirancang sebuah desain yang menarik dan dapat
mengkomunikasikan seluruh pesan perusahaan serta dapat mewakili
(47)
23 Tidak adanya daya tarik visual
yang terdapat pada setiap kemasan saat Tahu akan dijadikan oleh-oleh keluar Kota Bandung.
identitas perusahaan dan layak untuk dijadikan oleh-oleh ke luar Kota Bandung.
Oppurtunity (Peluang)
Menjangkau semua kalangan. menjangkau semua
kalangan dan akan lebih menarik kalangan menengah atas
Threat (Ancaman)
Banyak kemasan yang lebih menarik
Produk Tahu CHJ hanya terdapat di Cihanjuang.
Kemasan akan mudah diingat dan akan menjadi identitas perusahaan, Desain kemasa dibuat lebih menarik (menengah ke atas).
Dari tabel Analisis SWOT diatas dapat disimpulkan bahwa banyak konsumen yang merasa belum puas dengan kemasan yang ada saat ini, dan diharapkan dengan kemasan yang akan dirancang dapat lebih memaksimalkan kekurangan-kekurangan yang ada pada kemasan Tahu CHJ saat ini. Sehingga Tahu CHJ akan terlihat lebih menarik, cocok untuk menjadikan Tahu CHJ sebagai oleh-oleh ke luar Kota Bandung, mengkomunikasikan pesan varian produk Tahu CHJ dan membuat identitas visual yang konsisten pada semua kemasan.
II.5 Segmentasi Konsumen
Aspek Demografis
-Gender : Pria dan Wanita -Pekerjaan : Semua kalangan
- Usia : 18 – 50 tahun, alasannya karena pada usia 18 seseorang mampu dan mau membelanjakan uangnya untuk membeli produk Tahu CHJ.
Aspek Geografis
-Primary : Kota Bandung
-Secondary : Kota-kota besar luar Bandung Aspek psikografis
Mempunyai gaya hidup berwisata kuliner, penyuka jajana sehat dan suka berkumpul.
(48)
24
BAB III
STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL
III.1 Strategi Perancangan
Strategi perancangan yang akan dilakukan yaitu membuat sebuah kemasan yang menarik dan berbeda dengan kemasan pada umumnya yang akan meliputi Beberapa hal yaitu :
III.1.1 Pendekatan komunikasi
Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain. Pengertian yang akan disampaikan kepada masyarakat adalah memberitahukan keberadaan Tahu CHJ yang menyediakan berbagai macam varian produk Tahu dengan berbagai keunggulan, mengkomunikasikan perusahaan yang baru dan sedang berkembang.
Hal tersebut dikomunikasikan kedalam sebuah visual desain kemasan yang baik dengan mempertimbangkan keestetisan sebuah desain pada setiap kemasan Tahu yang ada, sehingga perusahaan tersebut memiliki citra yang kuat dan melekat di masyarakat/konsumen.
Materi Pesan:
- Memberikan sebuah visual kemasan dengan identitas yang baru kepada konsumen.
- Menyampaikan informasi berupa Alamat lokasi Pabrik Tahu CHJ, komposisi dan informasi tentang berat bersih setiap produk dalam kemasannya.
- Menyampaikan kelebihan-kelebihan yang dimiliki Pabrik Tahu CHJ seperti halnya pabrik Tahu CHJ yang berlabel halal, memiliki izin dari Dinas Kesehatan, Produknya yang tidak mengandung zat-zat pengawet berbahaya, memiliki Varian Produk dan banyaknya manfaat jika konsumen mengkonsumsi Tahu.
- Menyampaikan keunikan produk Tahu CHJ yang Tahunya memiliki tekstur lembut.
(49)
25
- Menyampaikan informasi berupa peringatan penting yang harus dilakukan seperti kapan sebaiknya produk dikonsumsi dan untuk beberapa produk harus disimpan dilemari es pada suhu tertentu. - Menambahkan bonus resep dengan bahan dasar Tahu CHJ pada
beberapa kemasan.
Tujuan komunikasi perancangan:
- Memberikan sebuah visual pada kemasan agar dapat memperkuat image perusahaan.
- Memberikan kesan keunikan dan kelebihan pada Tahu CHJ. - Kemasan memiliki identitas yang konsisten
Tema/Pesan Utama
Pesan utama dalam perancangan Desain Kemasan Tahu CHJ adalah menyampaikan informasi kepada masyarakat atau konsumen bahwa Tahu CHJ menyediakan berbagai jenis varian tahu, tahu yang bebas formalin dan bahan pengawet lainnya, memiliki kelebihan rasa yang lembut dan berbahan susu murni dengan kemasannya yang cukup berbeda.
Pendekatan komunikasi yang disimpulkan menempati dua hal yaitu:
Pendekatan Verbal
Pendekatan verbal yang dilakukan agar pesan atau tujuan dari komunikasi yang ingin disampaikan tepat sasaran maka akan dilakukan perancangan kemasan Tahu CHJ dengan menampilkan tagline dengan menggunakan Bahasa Indonesia formal dan informal serta menggunakan kata imbuhan bahasa daerah Jawa Barat atau Bahasa Sunda yang dipadukan, hal ini dikarenakan target konsumen dari perancangan desain adalah semua kalangan ekonomi dengan rentang usia 18 hingga 50 tahun serta agar terasa kental nuansa daerah Bandung karena Tahu CHJ ini sering dijadikan oleh-oleh keluar kota Bandung. Adapun tagline yang disampaikan yaitu
“Lembutnya bikin ketagihan euy”. Kata lembut ini diangkat dari keunikan tekstur yang dimiliki Tahu Susu yang paling banyak digemari oleh konsumen dan diharapkan konsumen akan terus berkelanjutan untuk mengkonsumsi Tahu CHJ ini.
(50)
26
Pendekatan Visual
Sebuah desain yang dapat mewakili semua pesan utama secara singkat padat dan dapat dimengerti oleh target sasaran. Dengan menggunakan unsur grafis seperti garis dan latar belakang agar desain terlihat lebih menarik. Ilustrasi juga digunakan sebagai gambaran pesan yang tak terbaca, namun bisa mengurai cerita sehingga pesan dapat lebih berkesan. Warna-warna yang akan digunakan adalah warna-warna senada coklat, hijau dan kuning emas pucat seperti karakter kedelai. Warna-warna ini digunakan agar kemasan Tahu CHJ terkesan klasik seperti kemasan besek yang menjadi andalan di Tahu CHJ dan bernuansa segar seperti lokasi pabrik Tahu CHJ yaitu Cihanjuang dan sering dijadikan oleh-oleh khas Bandung.
III.1.2 Strategi Kreatif
Untuk menghasilkan desain kemasan Tahu CHJ yang lebih baik, rancangan desain kemasan akan disesuaikan dengan target konsumen dengan menggunakan strategi kreatif yang pas dan tepat sasaran. Pertama-tama membuat sebuah tagline
yang akan ada pada semua kemasan. Tagline berupa “Lembutnya bikin ketagihan euy!” kata itu dipilih untuk menanamkan pada benak konsumen bahwa setiap mendengar kata lembut maka akan ingat Tahu CHJ yang bertekstur lembut dan
membuat orang tertarik untuk mencoba karena kata “ketagihan”. Kata “euy!”
ditambahkan diakhir kalimat Tagline untuk mempertegas daerah asal pabrik CHJ
yaitu Bandung. Kata “Euy” adalah kata akrab yang sehari-hari biasa diucapkan oleh hampir seluruh lapisan masyarakat Kota Bandung. Hal ini juga dikarenakan taget konsumen berdasarkan aspek psikografisnya yaitu suka berwisata kuliner, penyuka jajanan sehat, dan yang suka berkumpul. Sedangkan untuk headline akan dipilih nama jenis Tahu.
Selain memunculkan kata-kata tadi pada kemasan juga akan memunculkan sebuah ilustrasi kecambah kacang kedelai yang berwarna hijau segar yang seditit terbelah dan mengeluarkan lekukan yang maksudnya cabang yang sedang tumbuh. Hal tersebut dipakai sebagai identitas kemasan. alasan memakai kecambah kacang kedelai yaitu mewakili pesan perusahaan yakni pabik CHJ yang
(51)
27 masih baru didirikan pada awal tahun 2010 yang saat ini sedang berkembang seperti ilustrasi kecambah tersebut. Kecambahnya pun dibuat dengan bentuk oval seperti bibit unggul kacang kedelai yang maksudnya ingin menyampaikan bahwa pabrik Tahu CHJ selalu memakai bahan-bahan berkualitas dalam pembuatan Produknya.
Latar belakang menggunakan warna gradasi dari coklat tua ke kuning krem, seperti warna tahu goreng yang berwarna coklat tua dan warna kuning krem diambil dari warna kacang kedelai yang siap untuk diolah. Warna latar tersebut dibuat gradasi agar tersampaikan bahwa tahu CHJ ini tidak kaku tetapi terasa lembut. Pada latarnya pun ditambahkan corak kotak-kotak yang bertumpuk secara acak seperti Tahu yang berbentuk kotak dan bertumpuk-tumpuk. Membuat gambar melengkung sebagai tanda batas bawah dan btas atas setiap kemasan.
III.1.3 Strategi Media
Media yang digunakan meliputi :
Media Utama
Media utama yang digunakan dalam perancangan Desain Kemasan Tahu CHJ adalah Kemasan produk Tahu CHJ yaitu kemasan Tahu Susu Goreng, Tahu Susu Mentah, Nuget Tahu dan Kerupuk Tahu. Kemasannya pun akan beragam dari mulai kemasan sebagai berikut :
- Tahu Susu Goreng, kemasan Tahu Goreng ini terbagi atas dua yaitu pertama kemasan yang menggunakan material besek, besek tetap digunakan sebagai kemasan karena besek mempunyai fungsi yang maksimal sebagai wadah atau bungkus Tahu Matang, besek mampu menyerap uap panas ketika Tahu baru saja diangkat dari penggorengan dan dimasukan dalam kemasan besek ini, selain itu akan ada aroma besek pada Tahu Goreng yang membuat rasa Tahu ini semakin Tradisional dan terahir besek ini akan diberi label semacam kunci yang terbuat dari material kertas Samson. Sedangkan kemasan kedua menggunakan kertas nasi yang agak tebal dan buat terbuka agar seperti kemasan besek, uap pansa Tahu Goreng dengan mudah akan keluar.
(52)
28 - Kemasan yang terbuat dari material corrugated paper atau atau lebih dikenal kemasan kardus akan digunakan untuk mengemas Tahu Goreng Susu setiap pembelian 2 besek.
- Kemasan Tahu Susu mentah, Tahu ini akan dikemas menggunakan material plastik yang direkatkan di atasnya. Plastik yang direkatkan dipilih agar air rendaman yang dimasukan dalam plastik tidak tercecer ketika pendistribusian produsen ke penggecer maupun ketika konsumen membawanya dalam perajalan. Pabrik Tahu CHJ juga mengharapkan kedepannya produk-produk tahu yang diproduksinya dapat tembus penjualan ke pasar-pasar swalayan seperti Indomart, Alfamart, Circle Key, Superindo, hypermart dan swalayan-swalayan lainnya.
- Untuk kemasan Kerupuk Tahu pun akan menggunakan plastik bening yang direkatkan hal tersebut dilakukan agar kerupuk tidak melempem atau menjadi lembek karena pengaruh udara ketika kerupuk dijajarkan didisplay.
- Kemasan Nuget Tahu akan menggunakan material plastik seperti kemasan pada umumnya karena Nuget ini harus dimasukan kedalam lemari es ketika tidak akan dikonsumsi agar nugget ini tidak cepat basi.
- Kemasan Keresek adalah kemasan yang paling umum digunakan untuk pegemasan terutama untuk penjualan eceran. Kemasan ini digunakan sesuai dengan kebutuhan karena kemasan kresek ini tergolong dalam jenis kemasan sekunder.
Media Pendukung - X Banner
Merupakan salah satu media untuk membatu perusahaan dalam memberi informasi kepada setiap orang yang melihatnya, tentang produk apa saja yang ada atau sesuatu yang dihasilkan oleh perusahaan. Isi atau informasi utama yang akan disampaikan dalam x banner ini yaitu hadirnya kemasan dengan identitas visual yang baru.
(53)
29 - Papan Pemesanan
Media ini merupakan media yang dibutuhkan pegawai untuk mencatat pesanan dari konsumen yang memesan melalui telepon. Papan pemesanan didesain ulang disesuaikan dengan identitas visual kemasan yang baru untuk memperkuat citra yang kuat dan melekat pada konsumen.
- Seragam Pegawai
Merupakan salah satu media yang digunakan pegawai yang berfungsi untuk membedakan antara pegawai dengan konsumen. Selain itu pemakaian seragam ini difungsikan juga untuk menciptakan suasana identitas visual yang baru sehingga dengan cepat melekat pada benak konsumen bahwa CHJ telah memiliki identitas visual yang baru mendukung kemasan.
- Papan Nama Perusahaan
Merupakan sebuah media yang dibutuhkan perusahaan untuk member tahu masyarakat atau konsumen tentang adanya sebuah Pabrik dilokasi tersebut. Papan nama ini didesain menyesuaikan identitas visual kemasan yang baru.
- Stiker
Dengan pembuatan stiker ini diharapkan dengan cepat identitas visual CHJ menyebar dan melekat dibenak konsumen sehingga konsumen tidak akan kebingungan ketika membeli produk tahu dengan identitas visual kemasan yang baru.
- Spanduk
Media ini merupakan media untuk membantu perusahaan dalam memberi informasi kepada masyarakat yang melihat dari jarak yang lumayan jauh.
- Gelas
Media ini merupakan media yang sering ditemukan di hampir semua tempat makan. Dengan pengaplikasian identitas pada gelas diharapkan dapat membuat konsumen lebih ingat dengan identitas Tahu CHJ yang Baru.
(54)
30 - Pin
Pin yang bertuliskan tagline “lembutnya bikin ketagihan euy” akan
dipakai oleh para pegawai juga, tersebut agar tagline seperti pada kemasan dapat tersampaikan dengan baik kepada para konsumen.
- Mobil Box
Salah satu media promosi yang cukup efektif untuk menginformasikan kepada setiap orang yang berada dijalan. Hal ini secara tidak langsung mempermudah konsumen mengetahui visual identitas yang baru sehingga tidak akan merasa heran ketika mendapatkan kemasan dengan baru ini.
III.1.4 Strategi Distribusi
Strategi distribusi media ini akan dilakukan sesuai jadwal yang sudah di tentukan yang diharapkan dengan strategi distribusi yang tepat konsumen dapat langsung menerima dan mengingat visual identitas kemasan yang baru diluncurkan. Strategi distribusi tersebut dapat dilihat pada pada Tabel III.1 berikut ini :
Tabel III.1 Strategi Distribusi
Bulan Media
Juli Agustus September Oktober November Desember
Kemasan Mobil Box Spanduk Stiker Papan Nama Perusahaan X Banner Papan Pemesanan Seragam Gelas Pin
(55)
31 Semua media akan diluncurkan secara serempak pada bulan Juli agar secara tidak langsung tercipta suasana baru dengan identitas visual yang baru ini. Selain itu dengan peluncuran media-media pendukung dapat membatu menyampaikan kepada konsumen bahwa adanya peluncuran kemasan dengan identitas visual yang baru. Untuk penyebaran stiker akan dilakukan 3 kali yaitu pada bulan Juli bersamaan dengan diluncurkannya kemasan baru, selanjutnya pada bulan September yaitu ketika musim liburan sekolah sehingga banyak pengunjung yang dating bersama keluarganya dan terakhir pada bulan desember ketika musim liburan kembali yang sering kali banyak pengunjung dari luar kota bandung berdatangan sehinnga dengan cepat identitas visual kemasan yang baru akan dapat langsung dikenalkan dimasyarakat diluar kota bandung.
Untuk pemasangan Spanduk akan dilakukan penggatian pada 3 bulan berikutnya yaitu pada bulan Oktober karena spanduk akan dipasang pada gapura yang akan memasuki wilayah pabrik Tahu CHJ sehingga akan mudah pudar dan rusak.
Pin akan dipakai secara rutin selama 3 bulan untuk melekatkan identitas visual pada konsumen terkait kemasan. yang diharapkan pesan yang tersurat didalm pin dapat dengan cepat diingat oleh konsumen.
III.2 Konsep Visual
Konsep visual yang dilakukan pada perancangan identitas visual ini akan memalui beberapa macam dari mulai format desain, layout kemasan, pembuatan ilustrasi, pemilihan font hingga pemilihan warna yang digunakan. Semua hal tersebut akan dijabarkan sebagai berikut ini.
III.2.1 Format Desain
Desain yang akan dibuat menggunakan format desain potret, simetris dan komposisi yang teratur dengan maksud agar mudah dibaca dan jelas sehingga pesan dapat disampaikan dan diterima dengan baik oleh konsumen. Elemen yang terdapat dalam media berupa ilustrasi, logo perusahaan, tipografi yang terdiri dari Tagline, informasi, menu resep, manfaat mengkonsumsi Tahu, dan lain sebagainya.
(56)
32 III.2.2 Layout Kemasan
Layout atau tata letak adalah merangkai unsur-unsur tertentu (gambar, tulisan, warna dan unsur-unsur lainnya) menjadi susunan yang menyenangkan sehingga mencapai tujuan. Penerapan elemen-elemen serta prinsip-prinsip dalam proses desain dengan maksud agar dapat menghasilkan suatu karya grafis yang menarik, enak dipandang, tampil mencolok dan memiliki kesan. Dimana secara keseluruhan dapat membentuk sebuah keserasian yaitu susunan berbagai macam bentuk, bangun warna, dan elemen lain yang disusun secara seimbang dalam suatu susunan komposisi yang utuh agar enak dipandang.
Gambar III.1 Layout Kemasan Nuget Tahu
(57)
33 Gambar III.3 Layout Kemasan Tahu Goreng Susu (Besek)
(58)
34 Gambar III.5 Layout Kemasan Kerupuk Tahu (Plastik)
Gambar III.6 Layout Kemasan Tahu Susu Mentah (Plastik)
Nama Barang/Produk
Sebuah nama dari produk yang terdapat dalam kemasan. Nama produk disini akan selalu di sertai dengan Tagline yang berupa keunggulan produk CHJ. Agar konsumen akan selalu mengingat keunggulan dari Tahu CHJ.
Logo dan Ilustrasi
Logo dan Ilustrasi kecambah akan ditampilkan pada semua kemasan sebagai tanda kepemilikan dan identitas sebuah perusahaan.
(59)
35
Informasi
Informasi yang dicantumkan berupa alamat pembuatan produk, atau alamat perusahaan tersebut, komposisi produk, berat bersih produk dan juga informasi mengenai pihak-pihak terkait misalnya izin Dinas Kesehatan atau Departemen terkait.
Informasi Varian Produk
Informasi varian produk dicantumkan agar konsumen mengetahui varian produk apa saja yang diproduksi oleh pabrik CHJ.
Nilai Gizi
Salah satu hal yang penting agar konsumen mengetahui manfaat apa saja yang didapat bila ia mengkonsumsi Tahu CHJ ini.
Peringatan
Merupakan salah satu bagian yang terpenting dalam kemasan makanan, yaitu agar konsumen melakukan ketentuan-ketentuan tertentu sesuai dengan yang di perintahkan salah satunya yaitu peringatan tentang kapan sebaiknya produk di konsumsi.
III.2.3 Huruf
Huruf yang digunakan adalah huruf-huruf yang tidak terlalu tegas agar dapat merangkum semua kalangan selain itu dipilih huruf yang tidak terlalu tegas untuk menginformasikan bahwa Tahu CHJ ini memiliki karakteristik yang lembut. Huruf tersebut adalah
Brush Script Std Medium
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890!@#$%^&*()
Maiandra GD
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
(60)
36 III.2.4 Ilustrasi
Ilustrasi identitas yang digunakan disini adalah kecambah kacang kedelai. Membuat sebuah ilustrasi yang sederhana namun mengena dan dapat menyampaikan pesan tersirat pabrik CHJ.
Gambar III.7 Ilustrasi
Gambar III.8 Proses Pembuatan Ilustrasi
Identitas Tahu CHJ sendiri Melambangkan sebuah penyderhanaan gambar dari sebuah kecambah kacang kedelai yang sedang tumbuh dan berkembang yang berarti ingin menyampaikan bahwa pabrik Tahu CHJ adalah sebuah pabrik Tahu yang sedang tumbuh dan berkembang pula.
(61)
37 Ilustrasi kedelai yang berkecambah ini disederhanakan dari bentuk aslinya namun masih tetap tidak menghilangkan warna hijaunya yang berkesan segar. Hal tersebut dapat diartikan bahwa kacang kedelai adalah bahan utama dalam semua pembuatan produknya sedangkan untuk warna hijau segar agar dapat mewakili lokasi CHJ berada yaitu daerah Cihanjuang yang bernuansa segar. Untuk bentuknya yang oval mengartikan bahwa kacang kedelai yang dipakai oleh CHJ adalah kacang kedelai berkualitas karena ciri dari bibit unggul sebuah kacang kedelai adalah berbentuk oval. Liukan kecambah yang ditambahkan diatas bermaksud menyampaikan keelokan dari para pegawai pabrik tahu CHJ yang selalu melayani konsumennya dengan ramah tamah.
Gambar III.9 Background atau latar belakang
Background atau latar belakang menggunakan bentuk persegi yang disusun secara acaka dengan ukuran yang berbeda-beda maksudya yaitu mewakili benntuk kotak dari Tahu itu sendiri sedangkan untuk bentuknya yang berbeda-beda bermaksud mengkomunikasikan Tahu Chj menjangkau semua kalangan. Selain bentuk kotak-kotak yang disusun secara acak latar belakang juga menggunakan warna bergradasi agar desain kemasan tidak terlihat kaku dan dapat mengkomunikasikan kelembutan dari tekstur Tahu unggulan CHJ.
(62)
38 Gambar III.10 ilustrasi aksen batas bawah
Ilustrasi aksen batas bawah dibuat melengkung agar terlihat lebih dinamis dan dapat menyatu dengan desain kemasan. Bentuk melengkung ini juga dipilih karena menyesuaikan bentuk ilustrasi kcang kedelai yang berbentuk oval atau melengkung sehingga dapat terbentuk desain yang lebih selaras. Pembuatan aksen batas bawah ini yait6u untuk sedikit mempertegas informasi yang akan di letakan di area ini hal tersebut juga memudahkan konsumen dalam melihat informasi yang ada diareanya.
Gambar III.11 Informasi
Ilustrasi informasi buanglah sampah pada tempatnya ini dibuat agar masyarakat atau konsumen diharapkan dapat membuang bekas kemasan ke tmpat sampah. Ilustrasi disini dibuat secara umum yaitu tidak memperlihatkan gender baik itu laki-laki ataupun perempuan dengan menggunakan outline yang didak lancip atau halus seperti tagline yaitu lembut. Untuk bentuk sampah yang dipegang berbentuk segitiga yang maksudnya adalah benda recycle. Untuk tempat sampahnya dibuat dalam ukuran besar dan kaku untuk mempertegas perintah pembuangan yang harus dilakukan ke tempat sampah.
(63)
39 Gambar III.12 Foto Tahu Susu Goreng
Untuk kemasan tahu goreng menggunakan foto Tahu yang tersaji dalam piring yang dilumuri saus kecap pedas agar konsumen tertarik dan dapat mengetahui produk yang ada dalam kemasan selain itu dalam foto ini alasnya ditaburi kacang kedelai dan disebelahnya diletakan semangkung susu murni cair. Hal tersebut untuk menyampaikan kepada konsumen bahwa bahan dasar dalam pembuatan tahu ini yaitu susu murni dan kacang kedelai.
Gambar III.13 Foto varian produk Tahu CHJ
Foto-foto ini akan digunakan pada spanduk, tujuannya agar konsumen dapat melihat secaca keseluruhan produk-produk yang diproduksi oleh pabrik Tahu CHJ ini. Foto tahu susu terletak ditengah sebagai focus penglihaan karena tahu susu goreng ini merupakan produk unggulan Pabrik Tahu CHJ dan merupakan produk yang paling digemari oleh konsumen. Untuk kerupk tahu diletakan menghimpit tahus susu goreng agar terlihat kerupuk tahu ini adalah produk yang tak kalah
(64)
40 enak yang harus para konsumen ketahui dan coba sama halnya seperti tahu susu dan nugget tahu, merupakan produk yang tak kalah enak disbanding tahu susu goreng.
Gambar III.14 ilustrasi bendera pada xbanner
Ilustrasi bendera ini dibuat agar informasi pada X Banner tentang hadirnya kemasan baru dapat menarik perhatian konsumen yang datang berkunjung ke pabrik Tahu CHJ maka informasi ini pun akan dengan cepat menyebar dan melekat dibenak para konsumen. Bentuk bendera yang melipat-lipat dipilih karena bendera merupakan salah satu benda yang dihormati dan diperhatikan dan dengan lipatan yang seperti diatas menginformasikan bahwa muncul sesuatu yang baru.
III.2.6 Warna
Warna-warna yang akan digunakan pada perancangan desain kemasan ini yaitu warna-warna yang senada warna coklat untuk menciptakan kesan klasik pada kemasan dan dominasi warna Hijau untuk memberi kesan kesegaran. Selain itu alasan lain dari pemilihan warna coklat baik yang bergradasi ataupun tidak yaitu didasarkan pada warna kulit dari tahu susu goreng yang selalu menjadi andalan sedangkan untuk warna krem diambil dari bahan dasar tahu yaitu kacang kedelai. Untuk menyampaikai informasi bahwa Tahu CHJ menggunakan Susu Murni sebagai bahan dasar pembuatan produknya maka penggunaan warna putih untuk setiap nama produk. Untuk penggunaan warna hijau baik yang bergradasi dan tidak bergradasi dipilih berdasarkan warna kacang kedelai segar yang sedang tumbuh dan berkembang. Untuk warna yang kekeuningan yaitu warna tumbuhan kacang kedelai yang terkena sinar matahari sebagai salah satu proses pembentukan klorofil yang akan membantu menjaja kualitas kacang kedelai
(65)
41 kedepannya nanti. Selain itu warna kekuningan ini juga memiliki makna kilau atau masa depan yang cerah yang diharapkan dapat terjadi pada kelangsungan Tahu CHJ ini.
(66)
42
BAB IV
MEDIA DAN TEKNIK PRODUKSI
IV.1 Pra Produksi
Sebelum memasuki tahap produksi ada Beberapa tahapan yang dilalui dalam suatu perancangan media kemasan ini yaitu:
Pengumpulan Data
Yaitu proses awal sebelum melakukan sebuah kegiatan perancangan yang meliputi data primer dan data sekunder. Data primer ini didapatkan dengan cara wawancara secara langsung kepada narasumber yang dapat dipercaya yaitu wawancara kepada Pemilik pabrik Tahu CHJ sendiri dan wawancara kepada Beberapa konsumen yang jawabannya dapat dipertanggungjawabkan. Sedangkan untuk data sekunder didapatkan dengan cara pencarian data di search engine seperti Google. Dengan mengumpulkan jurnal, makalah, laporan serta tulisan yang ada dibloger.
Sketsa
Yaitu proses kedua setelah pengumpulan data selesai dilakukan. Tahap kedua dari sebuah kegiatan perancangan ini meliputi tampilan visual seperti ilustrasi, tipografi, layout atau tata letak, warna maupun format desain. Proses sketsa ini dapat dilakukan dengan cara manual yang kemudian diacckan kepada pembimbing dan juga sketsa secara digital yang kemudian dilakukan acac juga kepada pembimbing..
Komputerisasi Pengolahan Gambar
Pengolahan gambar dilakukan dengan cara sebagai berikut:
- Memindai sketsa yang sudah dibuat ke komputer dengan meggunakan alat pindai Umax 1300.
- Mengolah gambar pada ilustrasi yang akan digunakan dengan cara mendigitalisasi sketsa yang sudah dipindai dikomputer dengan menggunakan software Adobe Ilustrator CS5 dan Adobe Photoshop CS5.
(67)
43 Gambar IV.1 Proses pengeditan Foto
Gambar IV.2 Proses Pembuatan ilustrasi Digital
- Mengolah keseluruhan visual yang telah didapat dari mulai penataan letak, tipografi, ilustrasi, dan pemilihan warna yang tepat dan sesuai.
IV.2 Proses Produksi
Proses produksi ini meliputi meliputi dua hal yaitu proses produksi terhada media utama dan proses produksi terhadap media pendukung. Proses produksi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut ini:
IV.2.1 Media Utama
Media utama yang dalam perancangan ini adalah sebuah desain kemasan Tahu CHJ. Ada beberapa macam desain kemasan tahu dikarenakan melihat produk dan tingkat keamanannya. Setelah desain dibuat dengan sketsa manual kemudian dilanjutkan kedalam sketsa digital dengan layout kemasan dan
(68)
44 ukuran,Proses terakhir adalah percetakan semua artwork dengan printer, untuk kemudian dibuat dummy.
Kemasan Besek
Gambar VI.3 Kemasan Besek (Tahu Goreng)
Ukuran : 15 x 10 x 9 cm Material : Kertas daur ulang Teknis Produksi : Cetak Offset
Kemasan Kertas
(69)
45 Ukuran : 14 x 6 x 21 cm
Material : Kertas Nasi Teknis Produksi : Cetak Offset
Kemasan Dus Tahu Susu Goreng
Gambar IV.5 Kemasan Dus (Tahu Susu Goreng)
Ukuran : 16 x 16 x 34 cm Material : Corgated Paper Teknis Produksi : Cetak Offset
Kemasan Plastik Tahu Susu Mentah
(70)
46 Ukuran : 15 x 22 cm
Material : Plastik
Teknis Produksi : Sablon Plastik
Kemasan Plastik Kerupuk Tahu
Gambar IV.7 Kemasan Plastik (Kerupuk Tahu)
Ukuran : 15 x 25 cm Material : Plastik
Teknis Produksi : Sablon Plastik
Kemasan Plastik Nuget Tahu
(71)
47 Ukuran : 15 x 15 cm
Material : Plastik Teknis Produksi : Cetak Offset
Kantung Kresek
Gambar IV.9 Kemasan Kresek
Ukuran : Kantong Kresek no 15 Material : Plastik
Teknis Produksi : Sablon Plastik
IV.2.2 Media Pendukung
Media pendukung dalam perancangan ini dibuat untuk mendukung hadirnya kemasan dengan identitas visual yang baru. Untuk menciptakan suasana dilokasi dengan identitas visual yang baru pemilihan media ini pun dilakukan dengan cermat agar tidak membuat konsumen bingung dengan hadirnya kemasan baru. Hamper sama dengan pembuatan media utama yaitu setelah desain dibuat dengan sketsa manual kemudian dilanjutkan kedalam sketsa digital dengan layout dan ukuran, Proses terakhir media pendukung ini adalah percetakan semua artwork dengan printer, untuk kemudian dibuat dummy.
(72)
48
X Banner
Gambar IV.10 X Banner
Ukuran : 160 x 60 cm
Material : Albatros laminasi Dof Teknis Produksi : DigitalPrinting
Gelas
Gambar IV.11 Gelas
Ukuran : 4,5 x 6 cm Material : Gelas kaca Teknis Produksi : Cetak Offset
(73)
49
Spanduk
Gambar IV.12 Spanduk
Ukuran : 300 x 100 cm
Material : Flexi Cina 280 gram Outdor Teknis Produksi : DigitalPrinting
Stiker
Gambar IV.13 Stiker
Ukuran : 12 x 7 cm
Material : Stiker Polyposter Teknis Produksi : DigitalPrinting
Ukuran : Diameter 8,5 cm Material : Stiker Polyposter Teknis Produksi : DigitalPrinting
Ukuran : 8,5 x 7 cm Material : Stiker Polyposter Teknis Produksi : DigitalPrinting
(74)
50
Seragam Pegawai
Gambar IV.14 Seragam Pegawai
Ukuran : All Size Material : T-Shirt Vike Teknis Produksi : Bordir
Pin
Gambar IV.15 Pin
Ukuran : Diameter 5,8 cm Material : Art Paper 80 gram
(75)
51
Papan Nama Perusahaan
Gambar IV.16 Papan Nama Perusahaan
Ukuran : 80 x 70 cm
Material : Flexi Cina 280 gram Outdor Teknis Produksi : DigitalPrinting
Papan Pemesanan
Gambar IV.17 Papan Pemesanan
Ukuran : 40 x 60 cm Material : White Board Teknis Produksi : Stiker Transparan
(76)
52
Mobil Box
Gambar IV.18 Mobil Box
Ukuran : 2,8 x 1,8 x 1,5 cm Material : Stiker Vynil Teknis Produksi : digital Printing
(77)
viii DAFTAR PUSTAKA
Cenadi, Christine Suharto. (2000). Peranan Desain Kemasan Dalam Dunia Pemasaran. Dikutip dari http://dgi-indonesia.com/wp-content/uploads/2009/03/dkv00020203.pdf (27 Februari 2012)
Chandra, Dr. Budiman. (2005). Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Direktorat Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. (2008). Kemasan Sebagai Kemasan Pangan. Dikutip dari http://ik.pom.go.id/wpcontent/uploads/2011/11/Plastiksebagaikemasanpanga n.pdf (12 Mei 2012)
Intan, Anni. (2010). Kemasan Produk. Medan: Universitas Sumatra Utara.
Kustiana, Ani. (2004). Redesain Kemasan Oleh-oleh Bandung. Bandung: Universitas Komputer Indonesia.
Lisnawati, Tri. (2011). Perancangan Desain Kemasan Tahu Tauhid. Bandung: Universitas Komputer Indonesia.
Luckas. (2012). Tahu. Dikutip dari http://id.wikipedia.org/wiki/Tahu (21 Januari 2012)
Prawitasari, Sri Yati. (2010). Analisis SWOT Sebagai Dasar Perumusan Strategi Pemasaran Berdaya Saing. Semarang: Universitas Diponegoro.
Sumber lain-lain
1. Wawancara dengan Asep Muhammad Mulyana sebagai pemilik pabrik Tahu Cihanjuang CHJ di pabrik tahu CHJ, Jln. Artabahana No. 06 Cihanjuang Cibaligo Bandung Barat pada tanggal 15 Oktober 2011 pukul 14.00-16.00
(78)
ix 2. Wawancara kepada para konsumen Tahu Cihanjuang CHJ di lokasi pabrik
Tahu Cihanjuang CHJ pada tanggal 21 April 2012 pukul 08.00-14.30. Data konsumen tersebut sebagai berikut:
Nama : Sri Handini
Usia : 62 tahun
Tempat tinggal : Cihanjuang
Nama : Santika Pratama
Usia : 29 tahun
Tempat tinggal : Tanggerang
Nama : Sri Mulyati
Usia : 25 tahun
Tempat tinggal : Cimahi
Nama : Asep
Usia : 27 tahun
Tempat tinggal : Cihanjuang
Nama : Baharudin
Usia : 49
Tempat tinggal : Antapani
Nama : Drajat Purnama
Usia : 47 tahun
Tempat tinggal : Pagarsih
Nama : Nina Nurmala
Usia : 19 tahun
(79)
x
Nama : Siti Hajar Nurhaeni
Usia : 19 tahun
Tempat tinggal : Cibabat
Nama : Rahayu
Usia : 59 tahun
Tempat tinggal : Cibiru
Nama : Imam
Usia : 23 tahun
(80)
60 DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi
Nama : Rike Purnamawati
Tempat Tanggal Lahir : Cimahi, 27 Mei 1991
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Belum menikah
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : Diploma (D3) Desain Komunikasi Visual
Alamat : Gg. H Mustofa No.84 Rt.03 Rw.14 Cibabat, Cimahi Utara 40513
Telepon/HP : 08985228872
E-mail : [email protected]
Pendidikan
1. SDN Sosial 1 1997-2003
2. SMP Negeri 3 Cimahi 2003-2006 3. SMA Negeri 3 Cimahi 2006-2009
4. UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA jurusan Desain Komunikasi Visual D-3 tahun masuk 2009-SEKARANG
(1)
51
Papan Nama Perusahaan
Gambar IV.16 Papan Nama Perusahaan
Ukuran
: 80 x 70 cm
Material
: Flexi Cina 280 gram Outdor
Teknis Produksi :
Digital
Printing
Papan Pemesanan
Gambar IV.17 Papan Pemesanan
Ukuran
: 40 x 60 cm
Material
: White Board
Teknis Produksi : Stiker Transparan
(2)
52
Mobil Box
Gambar IV.18 Mobil Box
Ukuran
: 2,8 x 1,8 x 1,5 cm
Material
: Stiker Vynil
Teknis Produksi :
digital Printing
(3)
viii DAFTAR PUSTAKA
Cenadi, Christine Suharto. (2000). Peranan Desain Kemasan Dalam Dunia
Pemasaran. Dikutip dari
http://dgi-indonesia.com/wp-content/uploads/2009/03/dkv00020203.pdf (27 Februari 2012)
Chandra, Dr. Budiman. (2005). Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Direktorat Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. (2008). Kemasan Sebagai Kemasan Pangan. Dikutip dari http://ik.pom.go.id/wpcontent/uploads/2011/11/Plastiksebagaikemasanpanga n.pdf (12 Mei 2012)
Intan, Anni. (2010). Kemasan Produk. Medan: Universitas Sumatra Utara.
Kustiana, Ani. (2004). Redesain Kemasan Oleh-oleh Bandung. Bandung: Universitas Komputer Indonesia.
Lisnawati, Tri. (2011). Perancangan Desain Kemasan Tahu Tauhid. Bandung: Universitas Komputer Indonesia.
Luckas. (2012). Tahu. Dikutip dari http://id.wikipedia.org/wiki/Tahu (21 Januari 2012)
Prawitasari, Sri Yati. (2010). Analisis SWOT Sebagai Dasar Perumusan Strategi
Pemasaran Berdaya Saing. Semarang: Universitas Diponegoro.
Sumber lain-lain
1. Wawancara dengan Asep Muhammad Mulyana sebagai pemilik pabrik Tahu Cihanjuang CHJ di pabrik tahu CHJ, Jln. Artabahana No. 06 Cihanjuang Cibaligo Bandung Barat pada tanggal 15 Oktober 2011 pukul 14.00-16.00
(4)
ix 2. Wawancara kepada para konsumen Tahu Cihanjuang CHJ di lokasi pabrik
Tahu Cihanjuang CHJ pada tanggal 21 April 2012 pukul 08.00-14.30. Data konsumen tersebut sebagai berikut:
Nama : Sri Handini
Usia : 62 tahun
Tempat tinggal : Cihanjuang
Nama : Santika Pratama
Usia : 29 tahun
Tempat tinggal : Tanggerang
Nama : Sri Mulyati
Usia : 25 tahun
Tempat tinggal : Cimahi
Nama : Asep
Usia : 27 tahun
Tempat tinggal : Cihanjuang
Nama : Baharudin
Usia : 49
Tempat tinggal : Antapani
Nama : Drajat Purnama
Usia : 47 tahun
Tempat tinggal : Pagarsih
Nama : Nina Nurmala
Usia : 19 tahun
(5)
x
Nama : Siti Hajar Nurhaeni
Usia : 19 tahun
Tempat tinggal : Cibabat
Nama : Rahayu
Usia : 59 tahun
Tempat tinggal : Cibiru
Nama : Imam
Usia : 23 tahun
(6)