Pengertian Biomassa Kom Pema

Tetapi untuk proses gasifikasi kebutuhan oksigen yang digunakan adalah kebutuhan oksigen stoikiometri SA.

2.3. Biomassa

2.3.1. Pengertian Biomassa

Biomassa adalah bahan organik yang dihasilkan melalui proses fotosintetis, baik berupa produk maupun buangan sisalimbah. Melalui fotosintesis, karbondioksida di udara ditransformasi menjadi molekul karbon lain misalnya gula dan selulosa dalam tumbuhan. Energi kimia yang tersimpan dalam tanaman dan hewan akibat memakan tumbuhan atau hewan lain atau dalam kotorannya dikenal dengan nama bio-energi. Contoh biomassa antara lain adalah tanaman, pepohonan, rumput, ubi, limbah pertanian, limbah hutan, limbah perkebunan, tinja dan kotoran ternak. Pada prinsipnya biomassa sudah mengandung energi yang dapat diubah menjadi berbagai macam energi lain, misalnya menjadi energi panas. Contoh pemanfaatannya adalah biomassa dibakar, maka energi akan terlepas, umumnya dalam bentuk energi panas. Karbon pada biomassa bereaksi dengan oksigen di udara sehingga membentuk karbondioksida. Apabila dibakar sempurna, jumlah karbondioksida yang dihasilkan akan sama dengan jumlah yang diserap dari udara ketika tanaman tersebut tumbuh. Umumnya biomassa yang digunakan untuk diambil energinya adalah biomassa yang nilai ekonomisnya rendah atau merupakan limbah setelah diambil produk primernya. Energi yang telah diambil biasanya berupa bahan bakar. Sumber ene sumber ener sumber ener

2.3.2. Kom

Kand ditunjukkan komposisi d C x H y O z nila Table 2.2. An dalam Badeau

2.3.3. Pema

Agar teknologi un ergi biomass rgi yang dap rgi secara be mposisi Biom dungan utam n pada tabel dari 13 biom ai koefisien d nalisis Ultima u Pierre, 2009 anfaatan En biomassa ntuk mengk sa mempuny pat diperbah erkesinambu massa ma biomassa l ultimate a massa. Rumu dari x, y dan ate dari Biom 9 nergi Bioma bisa diguna konversinya. yai beberapa arui renewa ungan suista adalah carbo analysis. Pad s kimia dari z ditentukan assa Sumber assa. akan sebaga Terdapat b kelebihan able sehing ainable . on, oksigen, da tabel ters biomassa u n oleh masin r : Raveendra ai bahan ba beberapa tekn antara lain m gga dapat me , dan hidrog sebut memp mumnya diw ng-masing bi an dkk. 1995, akar maka knologi untuk merupakan enyediakan en. Hal ini perlihatkan wakili oleh iomassa. Tercantum diperlukan k konversi biomassa, d membutuhk biomassa da G Secar dibedakan m konversi bi sederhana k Beberapa b kepraktisan dijelaskan pa kan perbedaa an menghasi Gambar 2.7. Te ra umum te menjadi tiga okimiawi. P karena pad biomassa per dalam pen ada Gambar an pada al ilkan perbed eknologi Konv eknologi kon a yaitu pemb Pembakaran a umumnya rlu dikering nggunaan. K r 2.1. Tekno lat yang d aan bahan b versi Biomass nversi biom bakaran lang n langsung m a biomassa gkan terlebih Konversi ter ologi konver digunakan akar yang di a Sumber : A massa menja gsung, konve merupakan t telah dapa h dahulu da rmokimiawi rsi biomassa untuk men ihasilkan. Anonim, 2006 di bahan ba ersi termoki teknologi ya at langsung an didensifik merupakan tentu saja ngkonversi akar dapat miawi dan ang paling g dibakar. kasi untuk n teknologi yang memerlukan perlakuan termal untuk memicu terjadinya reaksi kimia dalam menghasilkan bahan bakar. Sedangkan konversi biokimiawi merupakan teknologi konversi yang menggunakan bantuan mikroba dalam menghasilkan bahan bakar. Berikut adalah proses yang biasanya dipakai untuk memanfaatkan biomassa. a Biobriket. Briket adalah salah satu cara yang digunakan untuk mengkonversi sumber energi biomassa ke bentuk biomassa lain dengan cara dimampatkan sehingga bentuknya menjadi lebih teratur. Briket yang terkenal adalah briket batubara namun tidak hanya batubara saja yang bisa dibuat menjadi briket. Biomassa lain seperti sekam padi, arang sekam, serbuk kayu, dan limbah-limbah biomassa yang lainnya. Pembuatan briket tidak terlalu sulit, alat yang digunakan juga tidak terlalu rumit. b Gasifikasi. Secara sederhana, gasifikasi biomassa dapat didefinisikan sebagai proses konversi bahan selulosa dalam suatu reaktor gasifikasi gasifier menjadi bahan bakar. Gas tersebut dipergunakan sebagai bahan bakar motor untuk menggerakan generator pembangkit listrik. Gasifikasi merupakan salah satu alternatif dalam rangka program penghematan dan diversifikasi energi. Selain itu gasifikasi akan membantu mengatasi masalah penanganan dan pemanfaatan limbah pertanian, perkebunan dan kehutanan. Ada tiga bagian utama perangkat gasifikasi, yaitu : a unit pengkonversi bahan baku umpan menjadi gas, disebut reaktor gasifikasi atau gasifier, b unit pemurnian gas, c unit pemanfaatan gas. c Pirolisa. Pirolisa adalah penguraian biomassa lysis karena panas pyro pada suhu yang lebih dari 150 o C. Pada proses pirolisa terdapat beberapa tingkatan proses, yaitu pirolisa primer dan pirolisa sekunder. Pirolisa primer adalah pirolisa yang terjadi pada bahan baku umpan, sedangkan pirolisa sekunder adalah pirolisa yang terjadi atas partikel dan gasuap hasil pirolisa primer. Penting diingat bahwa pirolisa adalah penguraian karena panas, sehingga keberadaan O 2 dihindari pada proses tersebut karena akan memicu reaksi pembakaran. d Liquification Liquification merupakan proses perubahan wujud dari gas ke cairan dengan proses kondensasi, biasanya melalui pendinginan, atau perubahan dari padat ke cairan dengan peleburan, bisa juga dengan pemanasan atau penggilingan dan pencampuran dengan cairan lain untuk memutuskan ikatan. Pada bidang energi liquification tejadi pada batubara dan gas menjadi bentuk cairan untuk menghemat transportasi dan memudahkan dalam pemanfaatan. e Biokimia Pemanfaatan energi biomassa yang lain adalah dengan cara proses biokimia. Contoh proses yang termasuk ke dalam proses biokimia adalah hidrolisis, fermentasi dananaerobic digestion. Anaerobic digestionadalah penguraian bahan organik atau selulosa menjadi CH 4 dan gas lain melalui proses biokimia. Adapun tahapan proses anaerobik digestion adalah diperlihatkan pada Gambar 2.2. Gambar 2.8. Skema Pembentukan Biogas Selain anaerobic digestion, proses pembuatan etanol dari biomassa tergolong dalam konversi biokimiawi. Biomassa yang kaya dengan karbohidrat atau glukosa dapat difermentasi sehingga terurai menjadi etanol dan CO 2 . Akan tetapi, karbohidrat harus mengalami penguraian hidrolisa terlebih dahulu menjadi glukosa. Etanol hasil fermentasi pada umumnya mempunyai kadar air yang tinggi dan tidak sesuai untuk pemanfaatannya sebagai bahan bakar pengganti bensin. Etanol ini harus didestilasi untuk mencapai kadar etanol di atas 99.5.

2.3.4. Produk Biomassa