Penilaian Siswa Kurikulum 2013 LANDASAN TEORI

Dapat disimpulkan bahwa pengolahan nilai adalah proses menyusun dan mengumpulkan data nilai dengan bantuan tenaga atau suatu peralatan, sehingga dapat menghasilkan informasi untuk mencapai tujuan tertentu .

2.8 Penilaian Siswa Kurikulum 2013

Penilaian pada siswa dilakukan secara komperehensif untuk menilai dari masukan input, proses, dan keluaran output pembelajaran meliputi: ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan bdk. Lampiran Permendikbud No. 66 tahun 2013. Kriteria ketuntasan minimal diperlukan guru untuk mengetahui kompetensi yang harusdikuasai secara tuntas oleh peserta didik, sehingga pencapaian kompetensi yang kurang optimaldapat segera diperbaiki. Penentuan kriteria ketuntasan minimal ditetapkan pada awal tahunpelajaran melalui musyawarah oleh satuan pendidikan sekolah dengan memperhatikan: 1 Intakekemampuan rata-rata peserta didik; 2 Kompleksitas mengidentifikasi indikator sebagaipenanda tercapainya kompetensi dasar; 3 Kemampuan daya dukung berorientasi pada sumberbelajar. Pengetahuan KI-3 dan keterampilan KI-4 dinyatakan tuntas jika pencapaiankompetensinya minimal 60. Sedangkan sikap spiritual KI-1 dan sikap social KI-2 minimal baikB. Satuan pendidikan berhak untuk menentukan kriteria ketuntasan minimal di atas ketuntasanminimal yang telah ditentukan oleh pemerintah melalui analisa dengan mempertimbangkankriteria ketuntasan belajar. Penilaian KD pada KI-1 dan KI-2 dilakukan oleh wali kelas, guru BK,dan guru Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, dan PPKn. Penilaian pengetahuan menggunakanrerata dan keterampilan menggunakan rata-rata optimumdengan skala 1 - 100. Penilaian akhirsikap pada rapor menggunakan predikat sangat baik, baik, cukup dan kurang baik. Diantara aspek penilaian pada kurikulum 2013 adalah penilaian knowledge , penilaian skill , dan penilaian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI sikap.Berdasarkan Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Direktorat Pembinaan SMK, maka penilaian kurikulum 2013 sebagai berikut: a. Penilaian Sikap 1. Sikap spiritual dan sosial untuk LHB terdiri atas sikap dalam mata pelajaran dan sikap antar mata pelajaran. Sikap dalam mata pelajaran diisi oleh setiap guru mata pelajaran berdasarkan rangkuman hasil pengamatan guru, penilaian diri, penilaian sejawat, dan jurnal, ditulis dengan predikat Sangat Baik SB, Baik B, Cukup C, atau Kurang K. Sikap antar mata pelajaran diisi oleh wali kelas setelah berdiskusi dengan semua guru mata pelajaran, disimpulkan secara utuh dan ditulis dengan deskripsi koherensi. 2. Penilaian Sikap dalam mata pelajaran diperoleh dari hasil penilaian observasi Penilaian Proses, penilaian diri sendiri, penilaian antar teman, dan jurnal catatan guru. 3. Nilai Observasi diperoleh dari hasil Pengamatan terhadap Proses sikap tertentu sepanjang proses pembelajaran satu Kompetensi Dasar KD. 4. Untuk penilaian Sikap Spiritual dan Sosial KI-1 dan KI-2 menggunakan nilai Kualitatif sebagai berikut: Bentuk Nilai Nilai Angka A= Sangat Baik = 86 – 100 B = Baik = 71 – 85 C = Cukup = 56 – 70 D = Kurang = 55 b. Penilaian Pengetahuan Adapun bentuk penilaian pengetahuan terdiri atas: 1. Nilai Proses Nilai Harian = NH 2. Nilai Ulangan Tengah Semester UTS, dan 3. Nilai Ulangan Akhir Semester UAS c. Penilaian Keterampilan Penilaian Ketrampilan terdiri atas: Nilai Praktik, Nilai Projek dan Nilai Portofolio. Penilaian rapor untuk pengetahuan dan keterampilan menggunakan penilaian kuantitatif dengan skala 10 – 100dengan rincian sebagai berikut: Huruf Nilai Angka A 86 – 100 B 71 – 85 C 56 – 70 D 55 Tabel 2.1. Tabel skala penilaian

2.9 Rapor