PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA Penerapan Metode Pembelajaran Discovery Learning Dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas X SMK Teknosa Surakarta Tahun Aj

(1)

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA

PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS X SMK TEKNOSA SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2015/2016

PUBLIKASI ILMIAH

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Diajukan Oleh:

RICKY CAHYO PAMUNGKAS A210120007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016


(2)

i

HALAMAN PERSETUJUAN

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA

PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS X SMK TEKNOSA SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2015/2016

PUBLIKASI ILMIAH

oleh:

RICKY CAHYO PAMUNGKAS A 210 120 007

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen Pembimbing

Drs. Sami’an, MM NIK. 195309191983121001


(3)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA

PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS X SMK TEKNOSA SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2015/2016

OLEH

RICKY CAHYO PAMUNGKAS A 210 120 007

Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Pada Tanggal: 12 Oktober 2016

Dan Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Susunan Dewan Penguji

1. Drs. Sami’an, MM (……..………)

(Ketua Dewan Penguji)

2. Drs. Budi Sutrisno, M.Pd (………..………)

(Anggota I Dewan Penguji)

3. Prof. Drs. Harsono, SU (……….……….)

(Anggota II Dewan Penguji)

Dekan,

Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M. Hum. NIP. 19650428 199303 1001


(4)

iii

HALAMAN PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 27 September 2016 Penulis

RICKY CAHYO PAMUNGKAS A 210 120 007


(5)

1

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY

LEARNINGDALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS X

SMK TEKNOSA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dengan menerapkan metode pembelajaran discovery learning.Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam 2 siklus. Subjek penelitian ini adalah guru yang memberikan tindakan dan penerima tindakan adalah siswa kelas X B-PS Akuntansi SMK Teknosa Surakarta yang berjumlah 30 siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi.Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan keaktifan belajar siswa yang dapat dilihat dari indikator, yaitu : 1) Siswa yang turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya sebelum tindakan 33,33% dan di akhir tindakan menjadi 96,67%, 2) Siswa yang terlibat dalam pemecahan masalah sebelum tindakan 30% dan di akhirtindakan menjadi 83,33%, 3) Siswa berani bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami yang dihadapinya sebelum tindakan 16,67% dan di akhir tindakan menjadi 70%, 4) Siswa berusaha mencari informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah sebelum tindakan 26,67% dan di akhir tindakan menjadi 83,33%, 5) Siswa yang melaksanakan diskusi kelompok sesuai perintah guru sebelum tindakan 50% dan di akhir tindakan menjadi 93,33%. Sehingga disimpulkan bahwa penggunaan metode pembelajaran discovery learning dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa akuntansi kelas X-B PS SMK Teknosa Surakarta.

Kata kunci : keaktifan belajar, discovery learning Abstract

This study aims to improve the student’s learning activeness using discovery learning. This study was a classroom action research which was conducted in two cycles. The subjects in this study were teachers who provide action and the action recipients were students of class X-B PS accounting of SMK Teknosa Surakartawith total 30 students. The method of collecting data which used in this study were interviews, observation, field notes, and documentation. The techniques of data analysis used in this study were data reduction, data presentation, and data verification. The results showed that there were an increase in students' learning activities that can be seen from the indicators, namely: 1) Student’s who participate in carrying out the task of learning before action was 33,33% and at the end of the action, it became 96,67%, 2) Students who engage in problem solvingbefore actionswas 30% and at the end of the action, it became 83,33%, 3) Students dare ask another student or a teacher if it does not understand that it facesbefore action was


(6)

2

16,67% and at the end of the action it became 70%, 4) Student’s trying to find a variety of information necessary for solving the problem before actions 26,67% and at the end of the action becomes 83,33% , 5) Student’s who conducting group discussionin accordance with user teacher before action was 23,33% and at the end of the action it became 93.33%. Therefore, it can be concluded that the use of learning method of discovery learnin) can increase the student’s learning activenessin learning accounting for students class X-B PS of SMK Teknosa Surakarta.

Key word : learning activeness, discovery learning

1. PENDAHULUAN

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah bagian terpadu dari sistem Pendidikan Nasional yang memiliki peran penting dalam menyiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia. SMK ini merupakan sekolah jenjang menengah yang menyiapkan lulusan untuk mampu langsung siap bekerja setelah lulus nantinya.

Mata pelajaran akuntansi merupakan salah satu pelajaran di SMK yang sangat penting pada kemajuan perkembangan dunia kerja.Dalam pelajaran akuntansi ini menyajikan seluruh materi berkaitan dengan pencatatan setiap transaksi yang terjadi dalam suatu perusahaan yang kemudian dilakukan penggolongan, peringkasan dan pelaporan. Sebagian besar dalam pelajaran akuntansi adalah berupa perhitungan dari transaksi-transaksi dalam suatu periode yang digambarkan dengan angka dan sebagian lagi berupa teori. Sehingga pelajaran akuntansi diperlukan metode pembelajaran berupa pelatihan dan praktek. Jadi pelajaran akuntansi ini merupakan pelajaran produktif yang diajarkan terhadap peserta didik yang mempunyai tujuan mengembangkan pengetahuan tentang ilmu akuntansi.

Untuk mencapai tujuan tersebut, pembelajaran akuntansi diharapkan dapat menumbuhkan kemampuan berfikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting dalam kehidupan sehari-hari. Namun, pembelajaran akuntansi di SMK Teknosa Surakarta saat ini sangat terbatas pada proses mentransfer informasi dari guru ke siswa. Guru sangat mendominasi dalam proses pembelajaran. Siswa menjadi pasif dan kurang


(7)

3

perhatian dalam belajar kreatif dan mandiri, pembelajaran dikelas tersebut mempengaruhi siswa menjadi malas dan cepat bosan.

Melihat hal tersebut ada beberapa faktor penyebab, diantaranya siswa merasa bosan dalam proses pembelajaran. Siswa suka berbicara dengan teman ketika proses pembelajaran atau kurang aktif dalam memperhatikan penjelasan dari guru, sehingga materi pembelajaran tidak bisa dipahami dengan baik oleh siswa.

Berkaitan dengan hal tersebut di atas, perlunya strategi pembelajaran di SMK Teknosa Surakarta yang mampu mengikat siswa untuk aktif dalam pembelajaran, membuat pembelajaran lebih relevan, menyenangkan, serta menyajikan pengalaman belajar yang membangkitkan motivasi untuk belajar. Ngalimun (2014:4), “strategi pembelajaran adalah sebagian perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapi tujuan pendidikan tertentu”.

Pendidikan yang terjadi saat ini kebanyakan siswa mendapatkan materi melalui ceramah dari guru, tanpa adanya pemikiran atau penemuan ide-ide baru dari siswa.Hal ini disebabkan siswa hanya pasif mengikuti pembelajaran, mereka tidak terlatih untuk mengembangkan ide-ide atau pemikiran mereka untuk menjadi siswa yang aktif. Di samping itu bila siswa dihadapkan dengan permasalahan dalam pembelajaran, siswa tidak mampu memecahkan masalah tersebut dengan pemikiran yang kritis.

Hamdani (2011:23), berpendapat bahwa salah satu sasaran pembelajaran adalah membangun gagasan saintifik setelah siswa berinteraksi dengan lingkungan, peristiwa, dan informasi dari sekitarnya. Pada dasarnya semua siswa memiliki gagasan atau pengetahuan awal yang sudah terbangun dalam wujud skema.Dari pengetahuan awal dan pengalaman yang ada, siswa menggunakan informasi yang berasal dari lingkungannya dalam rangka mengonstruksi interpretasi pribadi serta makna-maknanya. Makna dibangun ketika guru memberikan permasalahan yang relevan dengan pengetahuan dan pengalaman yang sudah ada sebelumnya, memberikan kesempatan kepada siswa menemukan


(8)

4

dan menerapkanidenya sendiri.Untuk membangun makna tersebut, proses belajar mengajar berpusat pada siswa.

Dari hasil pengamatan di SMK Teknosa Surakarta ditemukan salah satu kelemahan dalam pembelajaran yaitu rendahnya keaktifan belajar siswa. Siswa yang turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya sebanyak 10 siswa (33,33 %), siswa yang terlibat dalam pemecahan masalah sebanyak 9 siswa (30 %), siswa berani bertanya kepada siswa lain atau guru sebanyak 5 siswa (16,67 %), siswa berusaha mencari informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah sebanyak 8 siswa (26,67 %), dan siswa yang melaksanakan diskusi kelompok sesuai perintah guru sebanyak 7 siswa (23,33 %). Dari hasil tersebut rata-rata keaktifan belajar siswa sebanyak 26%, jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat keaktifan belajar masih rendah.

Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan atau ketidak sesuaian strategi yang digunakan dengan materi yang akan disampaikan oleh guru. Umumnya guru masih menggunakan metode ceramah dan tanya jawab kemudian siswa diberikan tugas, hal ini justru dimanfaatkan siswa untuk berbicara sendiri dengan temannya dan mengabaikan apa yang disampaikan oleh guru.

Dalam kegiatan pembelajaran seorang guru harus mampu menerapkan strategi pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya. Keterlibatan siswa dalam melakukan kegiatan belajar mengajar dapat meningkatkan daya ingat akan materi yang telah dipelajari. Setiap konsep akan lebih mudah dipahami dan diingat, apabila disajikan dengan strategi yang tepat, sehingga tidak membuat siswa merasa jenuh, bosan, serta siswa dapat aktif dan bersemangat dalam belajar akuntansi. Dari strategi pembelajaran yang ada, salah satu strategi yang menarik dan menyenangkan yaitu pembelajaran dengan metode discovery learning.

Discovery learning merupakan salah satu strategi pembelajaran yang memberikan peluang bagi peserta didik untuk mengembangkan dan meningkatkan keaktifan belajar siswa. Strategi ini menekankan pemahaman struktur atau ide-ide penting terhadap suatu disiplin ilmu, melalui keterlibatan siswa secara aktif dalam proses belajar (Hosnan, 2014: 280).


(9)

5

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Penerapan Metode Pembelajaran Discovery Learning Dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas X SMK Teknosa Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016”.

2. METODE

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaborasi antara guru akuntansi, siswa dan peneliti. Penelitian ini dilakukan di SMK Teknosa Surakarta.Siswa yang menjadi subjek penerima tindakan ini yaitu siswa kelas X-B PS. Siswa kelas tersebut berjumlah 30 siswa.Sementara itu, guru yang menjadi subjek pelaku tindakan ini adalah Nur Arifah, S.Pd. Waktu penelitian 3 bulan dimulai dari bulan April 2016 sampai bulan Juni 2016. Pelaksanaan penelitian ini tanggal 11 Mei 2016 sampai dengan 20 Mei 2016.

Dalam penelitian metode pengumpulan data terdiri dari: 1) wawancara untuk mengetahui informasi yang dibutuhkan. 2) observasi untuk mengamati peningkatan keaktifan belajar akuntansi setelah dilaksanakan penelitian menggunakan metode pembelajaran discovery learning dan mengamati perubahan yang terjadi pada guru, siswa serta situasi kelas setelah digunakan pembelajaran tersebut. 3) dokumentasi yaitu berupa RPP , daftar nama siswa, pedoman observasi, lembar tanggapan guru dan foto proses penelitian berlangsung.

Teknik analisis terdiri dari tiga langkah yaitu: 1) reduksi data yaitu proses pemilihan. 2) penyajian data yaitu untuk menyusun data hasil penelitian berupa tabel dan grafik. 3) verifikasi data/kesimpulan yaitu menarik kesimpulan hasil data yang diperoleh. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yangmemanfaatkan sesuatu yang lain dari luar data itu untuk keperluan pengecekan atau pembanding terhadap data tersebut.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah diadakan penelitian dengan menerapkan metode Discovery Learning dalam pembelajaran akuntansi dikelas X-B PS SMK Teknosa Surakarta


(10)

6

diperoleh hasil bahwa keaktifan belajar siswa meningkat. Artinya hipotesis tindakan diterima dan didukung dengan hasil penelitian. Hasil tindakan dari setiap siklus tindakan dimana sebelum adanya tindakan keaktifan belajar siswa hanya 26%, sedangkan pada siklus I keaktifan belajar siswa terlihat sebanyak 52%, sedangkan pada siklus II keaktifan belajar siswa secara keseluruhan semakin meningkat dibandingkan dengan sebelum adanya tindakan dan pada siklus I yang meningkat menjadi 85,33%. Berdasarkan uraian tersebut, dapat dinyatakan bahwa hasil penelitian mengenai keaktifan belajar siswa meningkat pada setiap siklusnya.

Adapun peningkatan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran akuntansi pada siswa kelas X-B PS dari sebelum tindakan sampai tindakan kelas pada siklus II dapat disajikan dalam table dan grafik sebagai berikut.

TABEL 1.1

Data Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa Dengan Model Pembelajaran Discovery Learning

No Indikator Aktivitas Belajar Sebelum tindakan (30 siswa) Setelah tindakan Siklus I (30 siswa) Siklus II (30 siswa) 1 Siswa yang turut serta dalam

melaksanakan tugas belajarnya 10 siswa (33,33%) 20 siswa (66,67%) 29 siswa (96,67%) 2 Siswa yang terlibat dalam

pemecahan masalah 9 siswa (30%) 17 siswa (56,67%) 25 siswa (83,33%) 3 Siswa berani bertanya

kepada siswa lain atau guruapabila tidak memahami yang dihadapinya 5 siswa (16,67%) 10 siswa (33,33%) 21 siswa (70%)

4 Siswa berusaha mencari informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah

8 siswa (26,67%) 13 siswa (43,33%) 25 siswa (83,33%) 5 Siswa yang melaksanakan

diskusi kelompok sesuai perintah guru 7 siswa (23,33%) 18 siswa (60%) 28 siswa (93,33%)


(11)

7

GAMBAR 1.1 Analisis Perbandingan Keaktifan Belajar Siswa Sebelum Tindakan Dan Setelah Diberi Tidakan

Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa prestasi belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran discovery Learning menunjukkan bahwa keaktifan belajar siswa mengalami peningkatan dari sebelum tindakan sampai dengan siklus II yaitu 26% pada sebelum tindakan, 52% pada siklus I, 85,33% pada siklus II. Hal ini membuktikan bahwa pemilihan dan penggunaan metode pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa, salah satunya dengan model pembelajaran discovery learning.

Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Matsna Affi Trisnawati (2015) dalam penelitiannya yang berjudul “Penerapan Strategi Pembelajaran Problem Based Learning Sebagai Upaya Peningkatan Keaktivan Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X Ilmu Pengetahuan Sosial I Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Slogohimo, Wonogiri Tahun Ajaran 2014/2015” menunjukkan bahwa adanya peningkatan keaktivan siswa dalam pembelajaran ekonomi melalui penerapan strategi pembelajaran Problem Based Learning

0,00% 20,00% 40,00% 60,00% 80,00% 100,00%

Sebelum Tindakan

Siklus I Siklus II

Grafik Keaktifan Belajar Siswa

Siswa yang turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya

Siswa yang terlibat dalam pemecahan masalah

Siswa berani bertanya kepada siswa lain atau guruapabila tidak memahami yang dihadapinya Siswa berusaha mencari informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah

Siswa yang melaksanakan diskusi kelompok sesuai perintah guru


(12)

8

(PBL).Dalam penelitan tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan keaktivan dari siklus I ke siklus II.

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada siswa kelas X siswa SMK Teknosa tahun ajaran 2015/2016 dapat disimpulkan bahwa terjadinya peningkatan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi melalui model pembelajaran discovery learning. Hal tersebut dapat dilihat dari tercapainya indikator keaktifan belajar siswa yaitu :

1. Siswa yang turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya

Hasil tindakan yang diperoleh, menyatakan bahwa sebelum tindakan sebanyak 10 siswa (33,33%), setelah dilakukan siklus I tercatat sebanyak 20 siswa (66,67%), setelah dilakukan siklus II tercatat sebanyak 29 siswa (96,67%).

2. Siswa yang terlibat dalam pemecahan masalah

Hasil tindakan yang diperoleh, menyatakan bahwa sebelum tindakan sebanyak 9 siswa (30%), setelah dilakukan siklus I tercatat sebanyak 17 siswa (56,67%), setelah dilakukan siklus II sebanyak 25 siswa (83,33%).

3. Siswa berani bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami yang dihadapinya

Hasil tindakan yang diperoleh, menyatakan bahwa sebelum tindakan sebanyak 5 siswa (16,67%), setelah dilakukan siklus I tercatat sebanyak 10 siswa (33,33%), setelah dilakukan siklus II tercatat sebanyak 21 siswa (70%). 4. Siswa berusaha mencari informasi yang diperlukan untuk memecahkan

masalah

Hasil tindakan yang diperoleh, menyatakan bahwa sebelum tindakan sebanyak 8 siswa (26,67%), setelah dilakukan siklus I tercatat sebanyak 13 siswa (43,33%), setelah dilakukan siklus II tercatat sebanyak 25 siswa (83,33%).


(13)

9

5. Siswa yang melaksanakan diskusi kelompok sesuai perintah guru

Hasil tindakan yang diperoleh, menyatakan bahwa sebelum tindakan sebanyak 7 siswa (23,33%), setelah dilakukan siklus I tercatat sebanyak 18 siswa (60%), setelah dilakukan siklus II tercatat sebanyak 28 siswa (93,33%).

5. DAFTAR PUSTAKA

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.

Ngalimun. 2014. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

Trisnawati, Matsna Affi. 2015. Penerapan Strategi Pembelajaran Problem Based Learning Sebagai Upaya Peningkatan Keaktivan Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X Ilmu Pengetahuan Sosial 1 Sekolah Menengah Atas Negeri I Slogohimo, Wonogiri Tahun Ajaran 2014/ 2015. Skripsi. Surakarta: UMS (Tidak Dipublikasikan).


(1)

4

dan menerapkanidenya sendiri.Untuk membangun makna tersebut, proses belajar mengajar berpusat pada siswa.

Dari hasil pengamatan di SMK Teknosa Surakarta ditemukan salah satu kelemahan dalam pembelajaran yaitu rendahnya keaktifan belajar siswa. Siswa yang turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya sebanyak 10 siswa (33,33 %), siswa yang terlibat dalam pemecahan masalah sebanyak 9 siswa (30 %), siswa berani bertanya kepada siswa lain atau guru sebanyak 5 siswa (16,67 %), siswa berusaha mencari informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah sebanyak 8 siswa (26,67 %), dan siswa yang melaksanakan diskusi kelompok sesuai perintah guru sebanyak 7 siswa (23,33 %). Dari hasil tersebut rata-rata keaktifan belajar siswa sebanyak 26%, jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat keaktifan belajar masih rendah.

Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan atau ketidak sesuaian strategi yang digunakan dengan materi yang akan disampaikan oleh guru. Umumnya guru masih menggunakan metode ceramah dan tanya jawab kemudian siswa diberikan tugas, hal ini justru dimanfaatkan siswa untuk berbicara sendiri dengan temannya dan mengabaikan apa yang disampaikan oleh guru.

Dalam kegiatan pembelajaran seorang guru harus mampu menerapkan strategi pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya. Keterlibatan siswa dalam melakukan kegiatan belajar mengajar dapat meningkatkan daya ingat akan materi yang telah dipelajari. Setiap konsep akan lebih mudah dipahami dan diingat, apabila disajikan dengan strategi yang tepat, sehingga tidak membuat siswa merasa jenuh, bosan, serta siswa dapat aktif dan bersemangat dalam belajar akuntansi. Dari strategi pembelajaran yang ada, salah satu strategi yang menarik dan menyenangkan yaitu pembelajaran dengan metode

discovery learning.

Discovery learning merupakan salah satu strategi pembelajaran yang memberikan peluang bagi peserta didik untuk mengembangkan dan meningkatkan keaktifan belajar siswa. Strategi ini menekankan pemahaman struktur atau ide-ide penting terhadap suatu disiplin ilmu, melalui keterlibatan siswa secara aktif dalam proses belajar (Hosnan, 2014: 280).


(2)

5

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Penerapan Metode Pembelajaran Discovery Learning

Dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas X SMK Teknosa Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016”.

2. METODE

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaborasi antara guru akuntansi, siswa dan peneliti. Penelitian ini dilakukan di SMK Teknosa Surakarta.Siswa yang menjadi subjek penerima tindakan ini yaitu siswa kelas X-B PS. Siswa kelas tersebut berjumlah 30 siswa.Sementara itu, guru yang menjadi subjek pelaku tindakan ini adalah Nur Arifah, S.Pd. Waktu penelitian 3 bulan dimulai dari bulan April 2016 sampai bulan Juni 2016. Pelaksanaan penelitian ini tanggal 11 Mei 2016 sampai dengan 20 Mei 2016.

Dalam penelitian metode pengumpulan data terdiri dari: 1) wawancara untuk mengetahui informasi yang dibutuhkan. 2) observasi untuk mengamati peningkatan keaktifan belajar akuntansi setelah dilaksanakan penelitian menggunakan metode pembelajaran discovery learning dan mengamati perubahan yang terjadi pada guru, siswa serta situasi kelas setelah digunakan pembelajaran tersebut. 3) dokumentasi yaitu berupa RPP , daftar nama siswa, pedoman observasi, lembar tanggapan guru dan foto proses penelitian berlangsung.

Teknik analisis terdiri dari tiga langkah yaitu: 1) reduksi data yaitu proses pemilihan. 2) penyajian data yaitu untuk menyusun data hasil penelitian berupa tabel dan grafik. 3) verifikasi data/kesimpulan yaitu menarik kesimpulan hasil data yang diperoleh. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yangmemanfaatkan sesuatu yang lain dari luar data itu untuk keperluan pengecekan atau pembanding terhadap data tersebut.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah diadakan penelitian dengan menerapkan metode Discovery Learning dalam pembelajaran akuntansi dikelas X-B PS SMK Teknosa Surakarta


(3)

6

diperoleh hasil bahwa keaktifan belajar siswa meningkat. Artinya hipotesis tindakan diterima dan didukung dengan hasil penelitian. Hasil tindakan dari setiap siklus tindakan dimana sebelum adanya tindakan keaktifan belajar siswa hanya 26%, sedangkan pada siklus I keaktifan belajar siswa terlihat sebanyak 52%, sedangkan pada siklus II keaktifan belajar siswa secara keseluruhan semakin meningkat dibandingkan dengan sebelum adanya tindakan dan pada siklus I yang meningkat menjadi 85,33%. Berdasarkan uraian tersebut, dapat dinyatakan bahwa hasil penelitian mengenai keaktifan belajar siswa meningkat pada setiap siklusnya.

Adapun peningkatan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran akuntansi pada siswa kelas X-B PS dari sebelum tindakan sampai tindakan kelas pada siklus II dapat disajikan dalam table dan grafik sebagai berikut.

TABEL 1.1

Data Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa Dengan Model Pembelajaran Discovery Learning

No Indikator Aktivitas Belajar Sebelum tindakan (30 siswa) Setelah tindakan Siklus I (30 siswa) Siklus II (30 siswa) 1 Siswa yang turut serta dalam

melaksanakan tugas belajarnya 10 siswa (33,33%) 20 siswa (66,67%) 29 siswa (96,67%) 2 Siswa yang terlibat dalam

pemecahan masalah 9 siswa (30%) 17 siswa (56,67%) 25 siswa (83,33%) 3 Siswa berani bertanya

kepada siswa lain atau guruapabila tidak memahami yang dihadapinya 5 siswa (16,67%) 10 siswa (33,33%) 21 siswa (70%)

4 Siswa berusaha mencari informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah

8 siswa (26,67%) 13 siswa (43,33%) 25 siswa (83,33%) 5 Siswa yang melaksanakan

diskusi kelompok sesuai perintah guru 7 siswa (23,33%) 18 siswa (60%) 28 siswa (93,33%)


(4)

7

GAMBAR 1.1 Analisis Perbandingan Keaktifan Belajar Siswa Sebelum Tindakan Dan Setelah Diberi Tidakan

Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa prestasi belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran discovery Learning menunjukkan bahwa keaktifan belajar siswa mengalami peningkatan dari sebelum tindakan sampai dengan siklus II yaitu 26% pada sebelum tindakan, 52% pada siklus I, 85,33% pada siklus II. Hal ini membuktikan bahwa pemilihan dan penggunaan metode pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa, salah satunya dengan model pembelajaran discovery learning.

Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Matsna Affi Trisnawati (2015) dalam penelitiannya yang berjudul “Penerapan Strategi Pembelajaran Problem Based Learning Sebagai Upaya Peningkatan Keaktivan Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X Ilmu Pengetahuan Sosial I Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Slogohimo, Wonogiri Tahun Ajaran 2014/2015” menunjukkan bahwa adanya peningkatan keaktivan siswa dalam pembelajaran ekonomi melalui penerapan strategi pembelajaran Problem Based Learning

0,00% 20,00% 40,00% 60,00% 80,00% 100,00%

Sebelum Tindakan

Siklus I Siklus II

Grafik Keaktifan Belajar Siswa

Siswa yang turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya

Siswa yang terlibat dalam pemecahan masalah

Siswa berani bertanya kepada siswa lain atau guruapabila tidak memahami yang dihadapinya Siswa berusaha mencari informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah

Siswa yang melaksanakan diskusi kelompok sesuai perintah guru


(5)

8

(PBL).Dalam penelitan tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan keaktivan dari siklus I ke siklus II.

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada siswa kelas X siswa SMK Teknosa tahun ajaran 2015/2016 dapat disimpulkan bahwa terjadinya peningkatan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi melalui model pembelajaran discovery learning. Hal tersebut dapat dilihat dari tercapainya indikator keaktifan belajar siswa yaitu :

1. Siswa yang turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya

Hasil tindakan yang diperoleh, menyatakan bahwa sebelum tindakan sebanyak 10 siswa (33,33%), setelah dilakukan siklus I tercatat sebanyak 20 siswa (66,67%), setelah dilakukan siklus II tercatat sebanyak 29 siswa (96,67%).

2. Siswa yang terlibat dalam pemecahan masalah

Hasil tindakan yang diperoleh, menyatakan bahwa sebelum tindakan sebanyak 9 siswa (30%), setelah dilakukan siklus I tercatat sebanyak 17 siswa (56,67%), setelah dilakukan siklus II sebanyak 25 siswa (83,33%).

3. Siswa berani bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami yang dihadapinya

Hasil tindakan yang diperoleh, menyatakan bahwa sebelum tindakan sebanyak 5 siswa (16,67%), setelah dilakukan siklus I tercatat sebanyak 10 siswa (33,33%), setelah dilakukan siklus II tercatat sebanyak 21 siswa (70%). 4. Siswa berusaha mencari informasi yang diperlukan untuk memecahkan

masalah

Hasil tindakan yang diperoleh, menyatakan bahwa sebelum tindakan sebanyak 8 siswa (26,67%), setelah dilakukan siklus I tercatat sebanyak 13 siswa (43,33%), setelah dilakukan siklus II tercatat sebanyak 25 siswa (83,33%).


(6)

9

5. Siswa yang melaksanakan diskusi kelompok sesuai perintah guru

Hasil tindakan yang diperoleh, menyatakan bahwa sebelum tindakan sebanyak 7 siswa (23,33%), setelah dilakukan siklus I tercatat sebanyak 18 siswa (60%), setelah dilakukan siklus II tercatat sebanyak 28 siswa (93,33%).

5. DAFTAR PUSTAKA

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.

Ngalimun. 2014. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

Trisnawati, Matsna Affi. 2015. Penerapan Strategi Pembelajaran Problem Based Learning Sebagai Upaya Peningkatan Keaktivan Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X Ilmu Pengetahuan Sosial 1 Sekolah Menengah Atas Negeri I Slogohimo, Wonogiri Tahun Ajaran 2014/ 2015. Skripsi. Surakarta: UMS (Tidak Dipublikasikan).


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR AKUNTANSI MELALUI METODE DISCOVERY LEARNING Peningkatan Kreativitas Dan Kemandirian Belajar Akuntansi Melalui Metode Discovery Learning Pada Siswa Kelas X SMK Teknosa Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016.

0 3 14

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR AKUNTANSI MELALUI METODE DISCOVERY LEARNING Peningkatan Kreativitas Dan Kemandirian Belajar Akuntansi Melalui Metode Discovery Learning Pada Siswa Kelas X SMK Teknosa Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016.

0 2 16

PENDAHULUAN Peningkatan Kreativitas Dan Kemandirian Belajar Akuntansi Melalui Metode Discovery Learning Pada Siswa Kelas X SMK Teknosa Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016.

0 3 8

EFEKTIVITAS MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA Efektivitas Model Discovery Learning Dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Terpadu Di Kelas VIII H SMP Negeri 1 Bendosari Sukoharjo Tahun Pela

0 6 17

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA Penerapan Metode Pembelajaran Discovery Learning Dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas X SMK Teknosa Surakarta Tahun Aj

0 4 16

PENERAPAN STRATEGI DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA KELAS VIII E Penerapan Strategi Discovery Learning Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Kelas VIII E Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Di SMP Negeri 4 Sukoharjo Tahun Aj

0 1 15

PENERAPAN STRATEGI DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA KELAS IV PADA MATA Penerapan Strategi Discovery Learning Untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPA Di SD Negeri 01 Putatsari Kabupaten Grobogan Tahun Pelaj

0 1 17

PENERAPAN STRATEGI DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA KELAS IV PADA MATA Penerapan Strategi Discovery Learning Untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPA Di SD Negeri 01 Putatsari Kabupaten Grobogan Tahun Pelaj

0 0 13

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI PADA SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK MUHAMMADIYAH DELANGGU TAHUN AJARAN 2009/2010.

0 2 10

Penerapan model pembelajaran saintifik tipe discovery learning untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi materi penyediaan informasi persediaan barang dagang metode periodik kelas XI SMK 17 Seyegan.

0 0 2