ANALISIS RESIKO KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE Analisis Resiko Keuangan Dengan Menggunakan Metode Altman Z-Score (Studi Pada PT. Bank Rakyat Indonesia. Tbk Tahun 2011-2013).

(1)

ANALISIS RESIKO KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE

(Studi kasus pada PT.Bank Rakyat Indonesia.Tbk tahun 2011-2013)

NASKAH PUBLIKASI

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh :

NOFFI KUSWANTORO B 100120249

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


(2)

i

HALAMAN PERSETUJUAN

ANALISIS RESIKO KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE

(Studi kasus pada PT.Bank Rakyat Indonesia.Tbk tahun 2011-2013)

PUBLIKASI ILMIAH

Disusun Oleh: NOFFI KUSWANTORO

B 100120249

Telah diperiksa dan disetujui oleh: Dosen Pembimbing


(3)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

ANALISIS RESIKO KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE

(Studi kasus pada PT.Bank Rakyat Indonesia.Tbk tahun 2011-2013) Disusun Oleh:

NOFFI KUSWANTORO B 100120249

Telah dipertahankan di depan Dewan PengujiFakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada hari Selasa, 09 Agustus 2016 Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji:

1. Ir. Irmawati, SE, M.Si ( )

(Ketua Dewan Penguji)

2. Drs. Ma’ruf, MM ( )

(Sekertaris Dewan Penguji)

3. Muzakar Isa, SE, M.Si ( )

(Angota Dewan Penguji)

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta


(4)

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelarsarjana di perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan di sebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya diatas, maka saya akan bertanggung jawab sepenuhnya.

Surakarta, 10 Agustus 2016 Penulis

NOFFI KUSWANTORO B100120249


(5)

1

ANALISIS RESIKO KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE

(Studi kasus pada PT.Bank Rakyat Indonesia.Tbk tahun 2011-2013) ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kebangkrutan PT. Bank Rakyat Indonesia.Tbk Tahun 2011-2013 dengan menggunakan metode Altman Z-Score. Dalam penelitian ini populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan (neraca dan laporan rugi laba) PT.Bank Rakyat Indonesia Tbk. Sedangkan sampel dalam penelitian ini berupa laporan laba rugi, neraca pada PT.Bank Rakyat Indonesia Tbk. Tahun 2011-2013. Bedasarkan hasil analisis hasil yang di peroleh Altman Z-Score dalam kinerja keuangan PT.Bank Rakyat Indonesia tahun 2011-2013 dengan nilai Z-Score sebesar tahun 2011 = 0,4988, tahun 2012 = 0,5240, tahun 2013 = 0,5500. Bedasarkan kategori yang digunakan dalam Altman Z-Score bahwa PT.Bank Rakyat Indonesia masuk dalam kategori kurang dari 1,81 yang berarti perusahaan mengalami kesulitan keuangan yang sangat besar. Sehingga dalam kaitanya dengan kategori tersebut diprediksi PT.Bank Rakyat Indonesia Tbk. Ada kemungkinan dapat mengalami potensi kebangkrutan sewaktu waktu.

Kata kunci : Altman Z-Score, Potensi Kebangkrutan ABSTRACT

The purpose of this study was to determine the level of bankruptcy PT. Bank Rakyat Indonesia.Tbk Year 2011-2013 using the Altman Z-Score. In this study population used in this research is financial statements (balance sheet and income statement) PT.Bank Rakyat Indonesia Tbk. While the sample is in the form of an income statement, balance sheet at PT.Bank Rakyat Indonesia Tbk. 2011-2013. Based on the results of the analysis of the results obtained in the Altman Z-Score Y PT.Bank financial performance in 2011-2013 with a Z-Score of the year 2011 = 0.4988, 2012 = 0.5240, 2013 = 0.5500. Based on the categories used in the Altman Z-Score that PT.Bank Rakyat Indonesia in the category of less than 1.81, which means that the company is experiencing financial difficulties were enormous. Thus, in relation to that category predicted PT.Bank Rakyat Indonesia Tbk. There is likely to be experiencing potential bankruptcy at any time. Keywords: Altman Z-Score, Potential Bankruptcy


(6)

2 1. PENDAHULUAN

Dunia perbankan di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat. Dengan banyaknya bank baru yang berdiri di Indonesia maka hal ini tentu saja akan membuat persaingan perusahaan perbankan semakin kompetitif. Perusahaan perbankan Indonesia dihadapkan pada berbagai tantangan akibat perlambatan ekonomi dan pengetatan likuiditas yang membatasi kapasitas pertumbuhan kredit dan menyebabkan meningkatnya NPI sektor perbankan.

Bank merupakan lembaga perantara yang dapat mendorong kemajuan pembangunan melalui fasilitas kredit dan kemudahan-kemudahan pembayaran dan penarikan dalam proses transaksi yang dilakukan oleh para pelaku ekonomi (Judisseno, 2002:95).

2. METODE PENELITIAN

Populasi adalah keseluruhan data yang menjadi obyek penelitian yang karakteristiknya akan diduga. Sedangkan sampel merupakan bagian dari populasi yang akan mewakili dari keseluruhan populasi yang akan diselidiki pada penelitian. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan (neraca dan laporan rugi laba) PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. Sedangkan sampel dalam penelitian ini berupa laporan laba/rugi, neraca pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. tahun 2011-2013.

Data merupakan keterangan tentang suatu hal yang dapat berupa sesuatu yang diketahui. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang telah dipublikasikan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. dan dari berbagai sumber lain yang menunjang penelitian ini. Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan dari sumber lain yang telah dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data yang berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun. Data yang akan digunakan dalampenelitian ini adalah berupa laporan keuangan bank tahun 2011-2013 yang dipublikasikan.

2.1Metode Analisis Data

Rasio-rasio yang sudah dihitung selama periode 2011-2013, kemudian diolah dan dimasukan ke dalam model Z-Score yang dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut Z = 1,2 (X1) + 1,4 (X2) + 3,3 (X3) + 0,6(X4) + 1,0 (X5).

Tingkat resiko kebangkrutan yang dapat dilihat melalui skala nilai Z-Score sebagai berikut :

1. Z-Score ≥ 2,99. Perusahaan dalam keadaan yang sangat sehat maka mempunyai resiko kebangkrutan yang sangat kecil.


(7)

3

2. 1,81 ≤ Z-Score ≤ 2,99. Perusahaan berada di daerah abu-abu, maka dikategorikan sebagai perusahaan yang memiliki kesulitan keuangan, tetapi kemungkinan untuk sehat dan bangkrut sama besarnya, tergantung kebijaksanaan manajemen perusahaan sebagai pengambil keputusan.

Z-Score ≤ 1,81. Perusahaan dalam keadaan kesulitan keuangan yang sangat parah, maka memiliki resiko kebangkrutan yang sangat tinggi apabila tidak segera dilakukan perbaikan yang berarti.

3. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 3.1Hasil Analisis Data Variabel Independen

a) Working Capital to Total Asset (X1)

Tabel 4.1 Working Capital to Asset

Tahun Modal Kerja (Miliar Rupiah)

Total Asset (Miliar Rupiah)

Working Capital to Asset (X1)

2011 49.009.555 469.899.284 0,1043 2012 61.261.565 551.336.790 0,1111 2013 69.325.393 626.182.926 0,1107 Sumber: Laporan keuangan BRI (BBRI) dan idx.co.id

Dari tabel 4.1 menunjukkan bahwa hasil perhitungan pada rasio working capital to asset pada tahun 2011-2013 dalam kemampuan yang dilakukan perusahaan menghasilkan modal kerja yang dipunyai dari keseluruhan asset yang dimiliki ternyata mengalami perubahan secara fluktuasi. Hasil ini ditandai dengan ketidakseimbangan dalam mengasilkan modal kerja yag dilakukan dengan asset yang dimiliki.

b)Retained Earning to Total Asset (X2)

Tabel 4.2Retained Earning to To Total Asset

Tahun Laba Ditahan (Miliar Rupiah)

Total Asset (Miliar Rupiah)

Retained Earning to Total Asset

(X2)

2011 40.879.180 469.899.284 0,0870 2012 55.940.630 551.336.790 0,1015 2013 70.368.273 626.182.926 0,1124 Sumber: Laporan keuangan BRI (BBRI) dan idx.co.id

Dari hasil tabel 4.2 menunjukkan bahwa Retained Earning to Total Asset yang dianalisis pada tahun 2011-2014. Hal ini menggambarkan suatu peningkatan dalam menghasilkan laba


(8)

4

ditahan dari keseluruhan aktiva yang dimiliki perusahaan akan tetapi laba yang dihasilkan belum memenuhi harapan perusahaan

c) Earning Before Interest & Taxes to Total Asset (X3)

Tabel 4.3 Earning Before and Tax to Total Asset

Tahun EBIT (Miliar Rupiah)

Total Asset (Miliar Rupiah)

Earning Before and Tax to Total Asset

(X3)

2011 18.755.880 469.899.284 0,0399 2012 23.859.572 551.336.790 0,0433 2013 27.910.066 626.182.926 0,0446 Sumber: Laporan keuangan BRI (BBRI) dan idx.co.id

Berdasarkan tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa laba operasional yang dihasilkan perusahaan dari tiga tahun terkahir mengalami peningkatan. Akan tetapi peningkatan laba operasi ini belum dapat dikatakan sesuai rencana perusahaan. Hal ini dapat ditunjukkan dengan setiap Rp 1,- dari aktiva yang produktif belum mampu mengahsilkan laba operasi lebih besar dari 100%.

d)Market Value Equity to Book Value of Debt (X4)

Tabel 4.4 Market Value Equity to Book Value of Total Liabilities

Tahun

Nilai Pasar Ekuitas (Miliar Rupiah)

Total Hutang (Miliar Rupiah)

Market Value Equity to Book

Value of Total Liabilities

(X4)

2011 3.228.750 420.078.955 0,0077 2012 3.540.891 486.455.011 0,0073 2013 4.213.752 546.855.504 0,0077 Sumber: Laporan keuangan BRI (BBRI) dan idx.co.id

Dari hasil perhitungan pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa terjadi fluktuasi dalam market value of equity to book value of total liability. Dalam ketidak stabilan nila pasar modal sendiri terhadap total hutang dikarenakan peningkatannya tidak sebanding antara nilai pasar modal dengan jumlah hutang yang mengakibatkan fluktuasi harga saham di pasar modal.


(9)

5 e) Sales to Total Asset (X5)

Tabel 4.5 Sales to Total Asset

Tahun Penjualan (Miliar Rupiah)

Total Asset (Miliar Rupiah)

Sales to Total Asset (X5)

2011 53.940.323 469.899.284 0,1148 2012 56.000.153 551.336.790 0,1016 2013 67.809.543 626.182.926 0,1083 Sumber: Laporan keuangan BRI (BBRI) dan idx.co.id

Berdasarkan hasil tabel 4.5 dalam perhitungan yang dilakukan dengan sector perbankan tahun 2011-2013 menunjukkan bahwa kemampuan yang dihasilkan dalam penjualan mengalami fluktuasi. Peningkatan yang terjadi secara fluktuasi dikarenakan antara penjualan dan total asset tidak sebanding peningkatan. Hal ini memperlihatkan bahwa kemampuan manajemen dalam mengahadapi persaingan belum cukup baik yang disebabkan belum mampunya pihak manajemen menciptakan penjualan dari Rp. 1,- dalam setiap 1 aktiva yang dikeluarkan perusahaan.

Hasil Analisis Model Altman Z-Score Tabel 4.6

Hasil Z – Score Pada Perusahan Bank Rakyat Indonesia tahun 2011 - 2013

NO NAMA BANK X1 X2 X3 X4 X5 Z - SCORE

PT. BANK RAKYAT INDONESIA

1 TAHUN 2011 0, 1043 0, 0870 0, 0399 0, 0077 0, 1148 0, 4988 2 TAHUN 2012 0, 1111 0, 1015 0, 0433 0, 0073 0, 1016 0, 5240 3 TAHUN 2013 0, 1107 0, 1124 0, 0446 0, 0077 0, 1083 0, 5500

Sumber: Data keuangan yang sudah diolah

Dari hasil analisis yang dilakukan diatas menunjukkan bahwa kinerja yang dilakukan manajemen PT. Bank Rakyat Indonesia tahun 2011-2013 dengan Z-Score < 1,8. Ini berarti dalam skala yang diatur Z-score menggambarkan perusahaan mempunyai kinerja yang buruk yang mengakibatkan kesulitan dalam keuangan. Hal ini akan memunculkan kemungkinan resiko yang sangat tinggi yang sewaktu-waktu perusahaan tersebut akan mengalami kebangkrutan jika perusahaan tersebut tidak segera memperbaikinya. 3.2Pembahasan

Pada pembahasan yang dilakukan berdasarkan hasil analisis yang ditemukan dapat diketahui bahwa resiko yang ditemukan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. Pada tahun 2011-2013 mempunyai


(10)

6

resiko yang tinggi dalam kuangan yang mempunyai Z-Score kurang dari 1,81. Dalam analisis ini dapat dirinci dengan dasar hasil analisis yang ditemukan pada laporan keuangan yaitu pada tahun 2011 mempunyai nilai Z-Score = 0,4988, tahun 2012 = 0,5240, dan tahun 2013 = 0,5500 yang kesemuanya itu tidak melebihi 1,81. Hasil analisis ini dengan menggunakan analisis diskrimanan yang digunakan dalam memprediksi PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. yang memungkinan berpotensi menimbulkan kebangkrutan.

Namun dalam analisis ini walaupun berpotensi mengalami kebangkrutan tetap mempunyai tren positif kinerja pihak manejemen dalam menangani masalah keuangan yang terjadi di perusahaan tersebut yang mempunyai nilai Z-Score dari tiga tahun yang diteliti meningkat sedikit demi sedikit yaitu tahun 2011, 2012, dan 2013. Dari analisis ini menggunakan Z-Score karenan sangat penting dan berguna dalam mengukur tingkat kelangsungan hidup perusahaan dan digunakan untuk mencerminkaan kinerja yang dilakukan manajemen sudah berhasil atau tidak dalam menjalankan startegi perusahaan.

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis yang didasarkan pada data laporan keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. dengan menggunakan Altman Z-score dapat disimpulkan bahwa:

Hasil yang diperoleh Altman Z-Score dalam kinerja keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia tahun 2011-2013 dengan nilai Z-Score sebesar tahun 2011 = 0,4988, tahun 2012 = 0,5240, dan tahun 2013 = 0,5500. Berdasarkan kategori yang digunakan dalam Z-Score bahwa PT. Bank Rakyat Indonesia masuk dalam kategori kurang dari 1,81 yang berarti perusahaan mempunyai indikasi kesulitan keuangan dalam jumlah yang besar. Sehingga dalam kaitanya dengan kategori tersebut diprediksi PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. ada kemungkinan dapat mengalami potensi kebangkrutan sewaktu-waktu. Kesulitan dalam keuangan dikarekanakan faktor modal kerja yang dihasilkan dari Bank Rakyat Indonesia tidak terlalu besar yang berdampak pada keuntungan yang dihasilkan perusahaan juga akan kecil.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Johar. 2004. AnalisiLaporanKeuanganBerbasisKomputer. Elex Media Komputindo.

Hanafi, Mamduh M. 2009. ManajemenRisiko. Yogyakarta: SekolahTinggiIlmuEkonomi YKPN.


(11)

7

Hasibuan, Malayu. 2008. Dasar-DasarPerbankan. Jakarta: BumiAksara.

Judisseno, Rimsky K. 2002. SistemMoneter Dan Perbankan Di Indonesia.Jakarta:PT GramediaPustakaUtama.

Kasmir. 2004. ManajemenPerbankan..Jakarta: PT. GrafindoPersada.

Marcelinda, Sheilly Olivia., HadiParamudan Novi Puspitasari. 2014. AnalisisAkurasiPrediksiKebangkrutan Model Altman Z-Score padaPerusahaanManufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. e-JournalEkonomiBisnisdanAkuntansi, 1 (1) : 1-3

Martono. 2004. Bank danLembagaKeuangan Lain edisi 4. Yogyakarta: Ekonosia. Megasari, Nur. 2014. AnalisisResikoKeuanganPada PT. Bank

MandiriTbkDenganMenggunakanMetode Altman Z-Score. Skripsi. Surakarta: UniversitasMuhammadiyah Surakarta.

Praptiwi, Dyah. 2014.AnalisisKebangkrutanResikoKeuangan Bank UmumKonvensional Dan Bank UmumSyariah.Skripsi. Surakarta: UniversitasMuhammadiyah Surakarta.

Rahmawan, AdityaRofi. 2015. AnalisisPotensiKebangkrutanPada PT. Bank Negara Indonesia TbkDenganMenggunakanMetode Altman Z-Score. Skripsi. Surakarta: UniversitasMuhammadiyah Surakarta.

Sholahuddin, Muhammad. 2005. AnalisisInformasiKeuangan. Surakarta: UniversitasMuhammadiyah Surakarta.

Subagyo, dkk. 1997. Bank Dan LembagaKeuanganLainnya, edisipertamajilid 1. Yogyakarta: SekolahTinggiIlmuEkonomi YKPN.

Sudiyatno, BambangdanElenPuspitasari. 2010. Tobin’s Q DanAltman Z-Score SebagaiIndikatorPengukuranKinerja Perusahaan. KajianAkuntansi, 2 (1): 9-21.

www. bri.co.id www.idx.co.id


(1)

2 1. PENDAHULUAN

Dunia perbankan di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat. Dengan banyaknya bank baru yang berdiri di Indonesia maka hal ini tentu saja akan membuat persaingan perusahaan perbankan semakin kompetitif. Perusahaan perbankan Indonesia dihadapkan pada berbagai tantangan akibat perlambatan ekonomi dan pengetatan likuiditas yang membatasi kapasitas pertumbuhan kredit dan menyebabkan meningkatnya NPI sektor perbankan.

Bank merupakan lembaga perantara yang dapat mendorong kemajuan pembangunan melalui fasilitas kredit dan kemudahan-kemudahan pembayaran dan penarikan dalam proses transaksi yang dilakukan oleh para pelaku ekonomi (Judisseno, 2002:95).

2. METODE PENELITIAN

Populasi adalah keseluruhan data yang menjadi obyek penelitian yang karakteristiknya akan diduga. Sedangkan sampel merupakan bagian dari populasi yang akan mewakili dari keseluruhan populasi yang akan diselidiki pada penelitian. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan (neraca dan laporan rugi laba) PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. Sedangkan sampel dalam penelitian ini berupa laporan laba/rugi, neraca pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. tahun 2011-2013.

Data merupakan keterangan tentang suatu hal yang dapat berupa sesuatu yang diketahui. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang telah dipublikasikan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. dan dari berbagai sumber lain yang menunjang penelitian ini. Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan dari sumber lain yang telah dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data yang berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun. Data yang akan digunakan dalampenelitian ini adalah berupa laporan keuangan bank tahun 2011-2013 yang dipublikasikan.

2.1Metode Analisis Data

Rasio-rasio yang sudah dihitung selama periode 2011-2013, kemudian diolah dan dimasukan ke dalam model Z-Score yang dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut Z = 1,2 (X1) + 1,4 (X2) + 3,3 (X3) + 0,6(X4) + 1,0 (X5).

Tingkat resiko kebangkrutan yang dapat dilihat melalui skala nilai Z-Score sebagai berikut :

1. Z-Score ≥ 2,99. Perusahaan dalam keadaan yang sangat sehat maka mempunyai resiko kebangkrutan yang sangat kecil.


(2)

3

2. 1,81 ≤ Z-Score ≤ 2,99. Perusahaan berada di daerah abu-abu, maka dikategorikan sebagai perusahaan yang memiliki kesulitan keuangan, tetapi kemungkinan untuk sehat dan bangkrut sama besarnya, tergantung kebijaksanaan manajemen perusahaan sebagai pengambil keputusan.

Z-Score ≤ 1,81. Perusahaan dalam keadaan kesulitan keuangan yang sangat parah, maka memiliki resiko kebangkrutan yang sangat tinggi apabila tidak segera dilakukan perbaikan yang berarti.

3. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 3.1Hasil Analisis Data Variabel Independen

a) Working Capital to Total Asset (X1)

Tabel 4.1 Working Capital to Asset

Tahun Modal Kerja (Miliar Rupiah)

Total Asset (Miliar Rupiah)

Working Capital to Asset (X1)

2011 49.009.555 469.899.284 0,1043

2012 61.261.565 551.336.790 0,1111

2013 69.325.393 626.182.926 0,1107

Sumber: Laporan keuangan BRI (BBRI) dan idx.co.id

Dari tabel 4.1 menunjukkan bahwa hasil perhitungan pada rasio working capital to asset pada tahun 2011-2013 dalam kemampuan yang dilakukan perusahaan menghasilkan modal kerja yang dipunyai dari keseluruhan asset yang dimiliki ternyata mengalami perubahan secara fluktuasi. Hasil ini ditandai dengan ketidakseimbangan dalam mengasilkan modal kerja yag dilakukan dengan asset yang dimiliki.

b)Retained Earning to Total Asset (X2)

Tabel 4.2 Retained Earning to To Total Asset Tahun Laba Ditahan

(Miliar Rupiah)

Total Asset (Miliar Rupiah)

Retained Earning to Total Asset

(X2)

2011 40.879.180 469.899.284 0,0870 2012 55.940.630 551.336.790 0,1015 2013 70.368.273 626.182.926 0,1124 Sumber: Laporan keuangan BRI (BBRI) dan idx.co.id

Dari hasil tabel 4.2 menunjukkan bahwa Retained Earning to Total Asset yang dianalisis pada tahun 2011-2014. Hal ini menggambarkan suatu peningkatan dalam menghasilkan laba


(3)

4

ditahan dari keseluruhan aktiva yang dimiliki perusahaan akan tetapi laba yang dihasilkan belum memenuhi harapan perusahaan

c) Earning Before Interest & Taxes to Total Asset (X3)

Tabel 4.3 Earning Before and Tax to Total Asset

Tahun EBIT

(Miliar Rupiah)

Total Asset (Miliar Rupiah)

Earning Before and Tax to Total Asset

(X3)

2011 18.755.880 469.899.284 0,0399 2012 23.859.572 551.336.790 0,0433 2013 27.910.066 626.182.926 0,0446 Sumber: Laporan keuangan BRI (BBRI) dan idx.co.id

Berdasarkan tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa laba operasional yang dihasilkan perusahaan dari tiga tahun terkahir mengalami peningkatan. Akan tetapi peningkatan laba operasi ini belum dapat dikatakan sesuai rencana perusahaan. Hal ini dapat ditunjukkan dengan setiap Rp 1,- dari aktiva yang produktif belum mampu mengahsilkan laba operasi lebih besar dari 100%.

d)Market Value Equity to Book Value of Debt (X4)

Tabel 4.4 Market Value Equity to Book Value of Total Liabilities

Tahun

Nilai Pasar Ekuitas (Miliar Rupiah)

Total Hutang (Miliar Rupiah)

Market Value Equity to Book

Value of Total Liabilities

(X4)

2011 3.228.750 420.078.955 0,0077

2012 3.540.891 486.455.011 0,0073

2013 4.213.752 546.855.504 0,0077

Sumber: Laporan keuangan BRI (BBRI) dan idx.co.id

Dari hasil perhitungan pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa terjadi fluktuasi dalam market value of equity to book value of total liability. Dalam ketidak stabilan nila pasar modal sendiri terhadap total hutang dikarenakan peningkatannya tidak sebanding antara nilai pasar modal dengan jumlah hutang yang mengakibatkan fluktuasi harga saham di pasar modal.


(4)

5 e) Sales to Total Asset (X5)

Tabel 4.5 Sales to Total Asset

Tahun Penjualan (Miliar Rupiah)

Total Asset (Miliar Rupiah)

Sales to Total Asset (X5)

2011 53.940.323 469.899.284 0,1148 2012 56.000.153 551.336.790 0,1016 2013 67.809.543 626.182.926 0,1083 Sumber: Laporan keuangan BRI (BBRI) dan idx.co.id

Berdasarkan hasil tabel 4.5 dalam perhitungan yang dilakukan dengan sector perbankan tahun 2011-2013 menunjukkan bahwa kemampuan yang dihasilkan dalam penjualan mengalami fluktuasi. Peningkatan yang terjadi secara fluktuasi dikarenakan antara penjualan dan total asset tidak sebanding peningkatan. Hal ini memperlihatkan bahwa kemampuan manajemen dalam mengahadapi persaingan belum cukup baik yang disebabkan belum mampunya pihak manajemen menciptakan penjualan dari Rp. 1,- dalam setiap 1 aktiva yang dikeluarkan perusahaan.

Hasil Analisis Model Altman Z-Score Tabel 4.6

Hasil Z – Score Pada Perusahan Bank Rakyat Indonesia tahun 2011 - 2013

NO NAMA BANK X1 X2 X3 X4 X5 Z - SCORE

PT. BANK RAKYAT INDONESIA

1 TAHUN 2011 0, 1043 0, 0870 0, 0399 0, 0077 0, 1148 0, 4988 2 TAHUN 2012 0, 1111 0, 1015 0, 0433 0, 0073 0, 1016 0, 5240 3 TAHUN 2013 0, 1107 0, 1124 0, 0446 0, 0077 0, 1083 0, 5500

Sumber: Data keuangan yang sudah diolah

Dari hasil analisis yang dilakukan diatas menunjukkan bahwa kinerja yang dilakukan manajemen PT. Bank Rakyat Indonesia tahun 2011-2013 dengan Z-Score < 1,8. Ini berarti dalam skala yang diatur Z-score menggambarkan perusahaan mempunyai kinerja yang buruk yang mengakibatkan kesulitan dalam keuangan. Hal ini akan memunculkan kemungkinan resiko yang sangat tinggi yang sewaktu-waktu perusahaan tersebut akan mengalami kebangkrutan jika perusahaan tersebut tidak segera memperbaikinya. 3.2Pembahasan

Pada pembahasan yang dilakukan berdasarkan hasil analisis yang ditemukan dapat diketahui bahwa resiko yang ditemukan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. Pada tahun 2011-2013 mempunyai


(5)

6

resiko yang tinggi dalam kuangan yang mempunyai Z-Score kurang dari 1,81. Dalam analisis ini dapat dirinci dengan dasar hasil analisis yang ditemukan pada laporan keuangan yaitu pada tahun 2011 mempunyai nilai Z-Score = 0,4988, tahun 2012 = 0,5240, dan tahun 2013 = 0,5500 yang kesemuanya itu tidak melebihi 1,81. Hasil analisis ini dengan menggunakan analisis diskrimanan yang digunakan dalam memprediksi PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. yang memungkinan berpotensi menimbulkan kebangkrutan.

Namun dalam analisis ini walaupun berpotensi mengalami kebangkrutan tetap mempunyai tren positif kinerja pihak manejemen dalam menangani masalah keuangan yang terjadi di perusahaan tersebut yang mempunyai nilai Z-Score dari tiga tahun yang diteliti meningkat sedikit demi sedikit yaitu tahun 2011, 2012, dan 2013. Dari analisis ini menggunakan Z-Score karenan sangat penting dan berguna dalam mengukur tingkat kelangsungan hidup perusahaan dan digunakan untuk mencerminkaan kinerja yang dilakukan manajemen sudah berhasil atau tidak dalam menjalankan startegi perusahaan.

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis yang didasarkan pada data laporan keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. dengan menggunakan Altman Z-score dapat disimpulkan bahwa:

Hasil yang diperoleh Altman Z-Score dalam kinerja keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia tahun 2011-2013 dengan nilai Z-Score sebesar tahun 2011 = 0,4988, tahun 2012 = 0,5240, dan tahun 2013 = 0,5500. Berdasarkan kategori yang digunakan dalam Z-Score bahwa PT. Bank Rakyat Indonesia masuk dalam kategori kurang dari 1,81 yang berarti perusahaan mempunyai indikasi kesulitan keuangan dalam jumlah yang besar. Sehingga dalam kaitanya dengan kategori tersebut diprediksi PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. ada kemungkinan dapat mengalami potensi kebangkrutan sewaktu-waktu. Kesulitan dalam keuangan dikarekanakan faktor modal kerja yang dihasilkan dari Bank Rakyat Indonesia tidak terlalu besar yang berdampak pada keuntungan yang dihasilkan perusahaan juga akan kecil.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Johar. 2004. AnalisiLaporanKeuanganBerbasisKomputer. Elex Media Komputindo.

Hanafi, Mamduh M. 2009. ManajemenRisiko. Yogyakarta: SekolahTinggiIlmuEkonomi YKPN.


(6)

7

Hasibuan, Malayu. 2008. Dasar-DasarPerbankan. Jakarta: BumiAksara.

Judisseno, Rimsky K. 2002. SistemMoneter Dan Perbankan Di Indonesia.Jakarta:PT GramediaPustakaUtama.

Kasmir. 2004. ManajemenPerbankan..Jakarta: PT. GrafindoPersada.

Marcelinda, Sheilly Olivia., HadiParamudan Novi Puspitasari. 2014.

AnalisisAkurasiPrediksiKebangkrutan Model Altman Z-Score

padaPerusahaanManufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. e-JournalEkonomiBisnisdanAkuntansi, 1 (1) : 1-3

Martono. 2004. Bank danLembagaKeuangan Lain edisi 4. Yogyakarta: Ekonosia.

Megasari, Nur. 2014. AnalisisResikoKeuanganPada PT. Bank

MandiriTbkDenganMenggunakanMetode Altman Z-Score. Skripsi.

Surakarta: UniversitasMuhammadiyah Surakarta.

Praptiwi, Dyah. 2014.AnalisisKebangkrutanResikoKeuangan Bank

UmumKonvensional Dan Bank UmumSyariah.Skripsi. Surakarta:

UniversitasMuhammadiyah Surakarta.

Rahmawan, AdityaRofi. 2015. AnalisisPotensiKebangkrutanPada PT. Bank Negara Indonesia TbkDenganMenggunakanMetode Altman Z-Score. Skripsi. Surakarta: UniversitasMuhammadiyah Surakarta.

Sholahuddin, Muhammad. 2005. AnalisisInformasiKeuangan. Surakarta: UniversitasMuhammadiyah Surakarta.

Subagyo, dkk. 1997. Bank Dan LembagaKeuanganLainnya, edisipertamajilid 1. Yogyakarta: SekolahTinggiIlmuEkonomi YKPN.

Sudiyatno, BambangdanElenPuspitasari. 2010. Tobin’s Q DanAltman Z-Score SebagaiIndikatorPengukuranKinerja Perusahaan. KajianAkuntansi, 2 (1): 9-21.

www. bri.co.id www.idx.co.id


Dokumen yang terkait

ANALISIS RESIKO KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE Analisis Resiko Keuangan Dengan Menggunakan Metode Altman Z-Score (Studi Pada PT. Bank Rakyat Indonesia. Tbk Tahun 2011-2013).

0 2 13

PENDAHULUAN Analisis Resiko Keuangan Dengan Menggunakan Metode Altman Z-Score (Studi Pada PT. Bank Rakyat Indonesia. Tbk Tahun 2011-2013).

0 3 6

ANALISIS RESIKO KEUANGAN PADA PT. BANK CENTRAL ASIA TBK DENGAN MENGGUNAKANMETODE ALTMAN Z-SCORE Analisis Resiko Keuangan Pada PT. Bank Central Asia Tbk. Dengan Menggunakan Metode Altman Z-Score.

0 4 12

ANALISIS RESIKO KEUANGAN PADA PT. BANK CENTRAL ASIA TBK. DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE Analisis Resiko Keuangan Pada PT. Bank Central Asia Tbk. Dengan Menggunakan Metode Altman Z-Score.

0 2 12

PENDAHULUAN Analisis Resiko Keuangan Pada PT. Bank Central Asia Tbk. Dengan Menggunakan Metode Altman Z-Score.

1 3 6

ANALISIS RESIKO KEUANGAN Analisis Resiko Keuangan Pada PT. Bank Mandiri TBK Dengan Menggunakan Metode Altman Z-Score.

0 2 12

PENDAHULUAN Analisis Resiko Keuangan Pada PT. Bank Mandiri TBK Dengan Menggunakan Metode Altman Z-Score.

1 2 8

ANALISIS RESIKO KEUANGAN PADA PT. BANK MANDIRI Tbk DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE Analisis Resiko Keuangan Pada PT. Bank Mandiri TBK Dengan Menggunakan Metode Altman Z-Score.

0 1 15

ANALISIS RESIKO KEUANGAN Analisis Resiko Keuangan Pada PT. Bank Mandiri Tbk Dengan Menggunakan Metode Altman Z-Score.

0 2 12

ANALISIS RESIKO KEUANGAN Analisis Resiko Keuangan Pada PT. Bank Mandiri Tbk Dengan Menggunakan Metode Altman Z-Score.

0 1 13