ANALISIS KETERKAITAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SDN PENGKOK 1 TAHUN Analisis Keterkaitan Antara Pola Asuh Orang Tua dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas V SDN Pengkok 1 Tahun Ajaran 2016/2017.

(1)

ANALISIS KETERKAITAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SDN PENGKOK 1 TAHUN

AJARAN 2016/2017

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh :

INTAN IRAWATI A510130185

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017


(2)

i


(3)

(4)

iii


(5)

1

ANALISIS KETERKAITAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SDN PENGKOK 1 TAHUN

AJARAN 2016/2017

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menguji besarnya hubungan antara pola asuh orang tua dengan motivasi belajar siswa. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah kelas V SDN Pengkok 1 yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling jenuh yaitu semua populasi dijadikan sebagai sampel. Teknik pengumpulan data dengan angket, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi. Hasil analisis data menggunakan regresi diperoleh nilai thitung (44,069) ttabel (2,02269) oleh karena itu H0 ditolak atau dapat diasumsikan bahwa ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan motivasi belajar siswa kelas V SDN Pengkok 1 tahun ajaran 2016/2017. Apabila pola asuh yang diberikan pada siswa meningkat 1 maka akan diikuti pula peningkatan motivasi belajar siswa sebesar 0.939 dimana semakin baik pola asuh semakin baik pula motivasi belajar siswa. Variabel pola asuh orang tua memberikan sumbangan relatif kepada motivasi belajar sebesar 96,307% dan memberikan sumbangan efektif sebesar 92,5517 %.

Kata kunci: pola asuh orang tua, motivasi belajar

Abstract

This research aims to describe and test the magnitude of the relationship between parenting styles with learning motivation of students. This research included quantitative research. The population in this research was class V SDN 1 Pengkok which is 40 students. The sampling techniques used in this research is sampling of saturated, that is all the population serve as samples. Data collection techniques are questionnaire, interview and documentation. Data analysis technique used is regression analysis. The results of data analysis using regression retrieved values

thitung (44,069) ttabel (2,02269) therefore H0 is rejected or can be assumed there is a

link between parenting styles against children's learning motivation. Where in parenting that is given on the students improved 1 it will be followed an increase in student learning motivation of 0.939 where the better parenting the better student learning motivation anyway. Variable parenting styles give relative contribution to learning motivation of 96.307% and the effective contribution of 92.5517%.

Keywords: parenting parents, learning motivation

1. PENDAHULUAN

Pendidikan adalah suatu hal yang penting dan berpengaruh terhadap perkembangan manusia. Proses pendidikan dapat berlangsung melalui tiga jalur,


(6)

2

yaitu jalur informal, formal dan nonformal. Keluarga merupakan salah satu contoh proses pendidikan di jalur informal. Keluarga menjadi lingkungan pertama proses pendidikan berawal, selain itu orang tua adalah guru pertama dan utama bagi anak. UU RI Nomor 20 tahun 2003 pasal 7 ayat 2 menyatakan bahwa “Orang tua dari anak usia wajib belajar, berkewajiban memberikan pendidikan dasar kepada anaknya”.

Lingkungan keluarga menjadi pendukung paling penting dalam kegiatan belajar anak, selain itu lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang mempengaruhi kondisi psikis anak yang pada akhirnya dapat mempengaruhi motivasi belajar anak (Buyung, 2015: 2). Dalam kesehariannya, seorang anak pasti membutuhkan motivasi untuk melakukan sesuatu. Contohnya dalam hal belajar, motivasi menjadi daya penggerak psikis dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar.

Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi (Hamzah: 2014: 23). Motivasi timbul dari dalam dan dari luar diri siswa, motivasi yang timbul dari luar salah satunya berasal dari keluarga atau orang tua. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Igbo dkk (2015: 90) bahwa hubungan yang terjalin antara orang tua dengan anak dapat menimbulkan dampak positif maupun negatif terhadap motivasi belajar anak. Sikap yang ditunjukkan oleh orang tua akan menjadi perhatian anak. Dukungan dari orang tua merupakan suatu pemacu semangat belajar bagi anak. Orang tua perlu membuat suasana rumah menjadi nyaman dan penuh kasih sayang agar anak selalu termotivasi untuk belajar.

Pola asuh orang tua menurut Mansur (2007: 350) adalah suatu cara yang ditempuh oleh orang tua dalam mendidik anak-anaknya sebagai perwujudan dari rasa tanggung jawab kepada anak-anaknya. Pola asuh dikategorikan menjadi 3 macam, yaitu pola asuh demokratis, otoriter dan permisif. Setiap orang tua mempunyai cara yang berbeda-beda dalam membesarkan anaknya, cara dan sikap yang ditunjukkan oleh orang tua dalam mendidik anaknya menunjukkan jenis pola asuh yang dipakai oleh orang tua (Farzana Bibi, 2013: 91). Perbedaan pola asuh yang diterima oleh anak berpengaruh terhadap perkembangan anak itu sendiri memungkinkan berbeda pula cara orang tua dalam memotivasi anaknya untuk belajar.


(7)

3

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti akan melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Keterkaitan Antara Pola Asuh Orang Tua dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas V SDN Pengkok 1 Tahun Ajaran 2016/2017”.

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Pengkok 3. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Arikunto (2006: 12) mengemukakan bahwa metode kuantitatif merupakan metode yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya. Menurut Sugiyono (2011: 80) populasi adalah wilayah generalisasi yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah Kelas V SD Negeri Pengkok 1. Sedangkan sampel menurut Yatim (2010: 64) adalah bagian dari populasi, jenis sampel yang diambil harus mencerminkan populasi oleh sebab itu sampel dapat didefinisikan sebagai sembarang himpunan yang merupakan bagian dari suatu populasi. Sampel penelitian ini adalah kelas V SD Negeri Pengkok 1 tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 40 siswa. Teknik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh dimana semua anggota populasi dijadikan sampel penelitian

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, angket dan dokumentasi. Sebelum melakukan penelitian, membuat angket tentang pola asuh orang tua dan motivasi belajar yang disesuaikan dengan indikator terlebih dahulu. Kemudian angket tersebut diuji coba untuk mengetahui kevalidan item pada angket tersebut. Untuk menentukan tingkat kevalidan instrumen menggunakan rumus Product Moment, apabila rhitung > rtabel pada taraf signifikansi 5 % maka butir instrumen dinyatakan valid dan sebaliknya.

Teknik uji prasyarat analisis meliputi uji normalitas dan uji linieritas. Pada uji nomalitas, H0 ditolak jika Lhitung > Ltabel atau H0 diterima jika Lhitung < Ltabel. Apabila H0 ditolak berarti data tersebut berdistribusi tidak normal, jika H0 diterima maka data tersebut berdistribusi normal. Sedangkan pada uji linieritas H0 diterima jika Fhitung < Ftabel atau H0 ditolak bila Fhitung > Ftabel. Apabila H0 ditolak berarti hubungan antara X


(8)

4

dan Y tidak linier, dan sebaliknya jika H0 diterima berarti hubungan antara X dan Y linier.

3. HASIL PENELITIAN

3.1 Hubungan antara pola asuh orang tua dengan motivasi belajar siswa kelas V SDN Pengkok 1 tahun ajaran 2016/2017.

Penelitian yang berjudul Analisis Keterkaitan Antara Pola Asuh Orang Tua dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas V SDN Pengkok 1 Tahun Ajaran 2016/2017 ini diawali dengan melakukan uji instrumen penelitian yang berbentuk angket. Uji instrumen dilakukan di SDN Pengkok 3 pada kelas V yang berjumlah 22 siswa. Berdasarkan hasil uji validitas dari 30 item pertanyaan variabel pola asuh orang tua, diketahui terdapat 4 item yang dinyatakan tidak valid sehingga item pertanyaan yang digunakan hanya 26 item. Sedangkan hasil uji validitas dari 30 item pertanyaan motivasi belajar, diketahui terdapat 3 item yang dinyatakan tidak valid sehingga item pertanyaan yang digunakan hanya 27 item. Hasil uji reliabilitas variabel pola asuh orang tua = 0.924 sedangkan untuk variabel motivasi belajar = 0.942. Berdasarkan hasil uji reliabilitas keuda variabel tersebut diketahui bahwa Cronbach’s Alpha 0,06 sehingga kedua variabel tersebut dinyatakan reliabel dan layak digunakan sebagai instrumem penelitian.

Penelitian dilaksanakan di SDN Pengkok 1 dengan menyebar angket kepada semua siswa kelas V yang berjumlah 40 siswa. Setelah semua angket terkumpul maka dilakukan uji normalitas dan uji linieritas terlebih dahulu. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Kolmogorov-Smirnov, berdasarkan hasil uji normalitas tersebut diperoleh nilai signifikansi untuk pola asuh orang tua sebesar 0.606 > 0.05 dan untuk motivasi belajar diperoleh nilai signifikansi 0.682 > 0.05. Hasil uji normalitas tersebut menunjukkan bahwa kedua variabel berdistribusi normal. Setelah uji normalitas dilakukan uji linieritas. Hasil uji linieritas diperoleh nilai signifikansi 0.000 0.05. Maka dapat diasumsikan bahwa pola asuh orang tua memiliki hubungan yang linier terhadap motivasi belajar siswa.


(9)

5

Langkah selanjutnya dilakukan uji hipotesis menggunakan uji regresi linier sederhana. Berdasarkan hasil uji hipotesis yang dilakukan dengan analisis regresi linier sederhana diperoleh persamaan regresi dengan nilai konstanta 8,304 menunjukkan nilai yang positif artinya jika Pola Asuh Orang Tua (X) memiliki nilai yang konstan, maka besarnya motivasi belajar (Y) sebesar 8,304 dan koefisien regresi pola asuh orang tua (X) sebesar 0,939 menunjukkan nilai yang positif artinya setiap 1 poin pola asuh orang tua maka dapat meningkatkan motivasi belajar sebesar 0.939. Berdasarkan hasil uji t menunjukkan data bahwa pola asuh orang tua terhadap motivasi belajar memiliki nilai thitung (44.069) ttabel (2,02269) atau dapat diasumsikan bahwa

H0 ditolak sehingga ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan motivasi belajar siswa.

Hasil penelitian tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fenia Teviana dan Maria Anita (2012) yang berjudul “Pola Asuh Orang Tua Terhadap Tingkat Kreativitas Siswa”. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan kreativitas anak di TK Dharma Wanita Kelurahan Bangsal Kediri. Hasil penelitian tersebut juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rizkia Sekar Kirana (2013) dalam penelitiannya yang berjudul “Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan

Temper Tantrum pada Anak Pra Sekolah”. Berdasarkan penelitian yang

dilakukan oleh Rizkia Sekar Kirana diketahui bahwa ada hubungan yang signifikan antara model pola asuh tertentu dengan intensitas temper tantrum

pada anak pra sekolah. Selain itu penelitian yang lain dilakukan oleh Jane Heidyan Tan, dkk (2013) yang berjudul “Hubungan Antara Dukungan Orang tua dengan Motivasi Belajar Pada Anak Usia Sekolah Kelas IV dan V di SD Negeri Kawangkoan Kalawat”. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan antara dukungan orang tua dengan motivasi belajar anak usia sekolah di SD Negeri Kawangkoan Kalawat.

Hasil penelitian yang dilakukan di kelas V SD N Pengkok 1 tahun ajaran 2016/2017 yang menunjukkan adanya hubungan antara pola asuh orang tua dengan motivasi belajar juga dapat diperkuat dengan pendapat


(10)

6

Buyung (2015: 2) yang menyatakan bahwa lingkungan keluarga menjadi pendukung paling penting dalam kegiatan belajar anak, selain itu lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang mempengaruhi kondisi psikis anak yang pada akhirnya dapat mempengaruhi motivasi belajar anak. Motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswi yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung (Hamzah, 2014: 23). Motivasi yang timbul dari diri siswa dapat berupa cita-cita atau aspirasi, kemampuan belajar dan kondisi siswa itu sendiri. Sedangkan motivai yang timbul dari luar diri siswa (ekstrinsik) dapat berasal dari kondisi lingkungan, upaya guru dalam memotivasi siswa, dukungan orang tua, perhatian yang diberikan orang tua serta penghargaan atau pujian yang diberikan oleh orang tua baik yang berbentuk verbal maupun non verbal.

Setiap anak memiliki motivasi belajar yang berbeda-beda, ada anak yang memiliki motivasi belajar tinggi dan ada anak yang memiliki motivasi belajar rendah. Anak yang memiliki motivasi belajar tinggi mempunyai ciri-ciri tekun menghadapi tugas, ulet, menunjukkan minat, lebih senang bekerja mandiri, dapat mempertahankan pendapatnya serta senang memecahkan masalah dari soal-soal yang ditemuinya (Sardiman, 2007:83). Selain itu anak yang memiliki motivasi belajar yang tinggi tidak lepas dari peran orang tua. Cara orang tua dalam mendidik maupun memotivasi anak untuk belajar berkaitan dengan pola asuh yang diterapkan oleh orang tua. Pola asuh adalah suatu cara yang ditempuh oleh orang tua dalam mendidik anak-anaknya sebagai perwujudan dari rasa tanggung jawab kepada anak-anaknya (Mansur, 2007: 350). Pola asuh dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu pola asuh otoriter, pola asuh permisif dan pola asuh demokratis.

Berdasarkan hasil wawancara dari tiga wali siswa kelas V menunjukkan bahwa orang tua mempunyai cara masing-masing dalam meningkatkan motivasi belajar anaknya. Narasumber pertama menyatakan bahwa meskipun narasumber selalu berusaha memenuhi semua kebutuhan sekolah anak dan memberikan penghargaan berbentuk barang kepada anak


(11)

7

agar termotivasi untuk belajar namun narasumber mengakui bahwa narasumber pasif dalam segala bentuk kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas belajar anaknya di rumah maupun di sekolah seperti mendampingi anak ketika belajar atau membantu anak menyelesaikan tugas-tugas yang berkaitan dengan sekolah.

Narasumber yang kedua menyatakan bahwa narasumber tidak mengasuh anaknya secara langsung karena mempunyai pekerjaan di luar Jawa. Sehingga komunikasi yang dilakukan oleh orang tua hanya melalui telefon. Hal yang dilakukan agar anak termotivasi untuk belajar adalah dengan memberi uang saku lebih. Narasumber yang ketiga menyatakan bahwa hal yang dilakukan agar anak termotivasi untuk belajar adalah dengan memberikan sesuatu yang berbentuk barang, namun diimbangi dengan membuat aturan-aturan yang telah disepakati antara orang tua dengan anak, memberikan perhatian kepada anak serta mendampingi anak ketika belajar sebagai bentuk dukungan orang tua kepada anak untuk belajar.

Perbedaan pola asuh orang tua dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, adapun faktor-faktor tersebut seperti usia orang tua, keterlibatan orang tua, pendidikan orang tua, pengalaman sebelumnya dalam mengasuh anak, stress orang tua serta hubungan yang terjalin antara suami dengan istri (Tridonanto, 2014: 24). Perbedaan pola asuh yang diterima oleh anak mengakibatkan motivasi belajar yang dimiliki oleh setiap anak berbeda-beda pula. Penelitian ini membuktikan bahwa terdapat pengaruh antara pola asuh orang tua dengan motivasi belajar. Oleh sebab itu orang tua perlu mengetahui pola asuh apa yang sesuai diterapkan kepada anak-anaknya. Hal tersebut dilakukan agar orang tua dapat membuat anak selalu termotivasi dalam melakukan segala kegiatan yang berhubungan dengan belajar, baik di rumah maupun di sekolah. 3.2 Besarnya hubungan antara pola asuh orang tua dengan motivasi belajar siswa

kelas V SDN Pengkok 1 tahun ajaran 2016/2017.

Berdasarkan hasil perhitungan Sumbangan Relatif (SE) dan Sumbangan Efeketif (SR) menunjukkan bahwa Variabel pola asuh orang tua memberikan sumbangan relatif kepada motivasi belajar sebesar 96,307% dan


(12)

8

memberikan sumbangan efektif sebesar 92,5517 %. Hal ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh Hendita Rifki Alfiansyah (2015) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Partisipasi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Se-Gugus III Kecamatan Panjatan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2015”. Berdasarkan penelitian tersebut diketahui bahwa pengaruh partisipasi orang tua terhadap motivasi belajar memberikan sumbangan sebesar 39,7% sedangkan sumbangan sebesar 60,3% dipengaruhi oleh faktor lain. Penelitian relevan yang lain dilakukan oleh Dyasinta Retpusa Putri (2012) yang berjudul “Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas VII SMP Nurul Islami Ngemolak Boyolali Tahun Ajaran 2011/2012”. Berdasarkan penelitian tersebut diketahui bahwa pola asuh orang tua memberijan sumbangan sebesar 41,2% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan motivasi belajar siswa kelas V SDN Pengkok 1 tahun ajaran 2016/2017 yang dibuktikan dengan nilai thitung (44,069) > ttabel (2,02269) H0: Ditolak.

2. Variabel pola asuh orang tua memberikan sumbangan relatif kepada motivasi belajar sebesar 96,307% dan memberikan sumbangan efektif sebesar 92,5517 %.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Alfiansyah, Hendita R. “Pengaruh Partisipasi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Se-Gugus III Kecamatan Panjatan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2015”. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.


(13)

9

Desiverlina, Buyung. (2015). Hubungan Kecerdasan Emosional dan Keharmonisan Keluarga dengan Motivasi Belajar Ssiwa di Sekolah SMK Kesehatan Samarinda. Jurnal Psikologi, Vol.1, No.1, Hal.2&11.

http://ejournal.psikologi.fisip-unmul.ac.id (Diakses pada 21 Februari 2017

pukul 08.00)

Farzana Bibi, dkk. (2013). Contribution of Parenting Style in Life Domain of Children. Journal of Humanities and Social Science, Vol.12, No.2, Hal.91.

https://repository.usd.ac.id (Diakses pada 11 Januari 2017 pukul 09.00)

Igbo J.N, dkk. (2015). Parent-child Relationship Motivation To Learn And Students Academic Achievement In Mathematics. International Journal, Vol.3, No. 9, hal.91. http://oaji.net (Diakses pada 10 Januari 2017 pukul 21.00)

Kirana, Rizkia S. 2013. “Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Temper Tatrum Pada Anak Pra Sekolah”. Skripsi. Semarang: UNY.

Mansur. 2007. Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam. Yogyakarta: Pustka Belajar. Putri, Dyashinta R. 2012. “Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar

IPA Siswa Kelas VII SMP Nurul Islami Ngemolak Boyolali Tahun Ajaran 2011/2012”. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Riyanto, Yatim. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: SIC.

Sardiman A.M. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Teviana, Fenia dan Maria Anita Y. (2012). Pola Asuh Orang Tua Terhadap Tingkat Kreativitas Anak. Jurnal STIKES, Vol.5, No.1, Hal.50.

http://repository.umy.ac.id (Diakses pada 10 Januari 2017 pukul 10.00)

Tridonanto, Al. 2014. Mengembangkan Pola Asuh Demokratis. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sekretariat Negara.


(1)

4

dan Y tidak linier, dan sebaliknya jika H0 diterima berarti hubungan antara X dan Y linier.

3. HASIL PENELITIAN

3.1 Hubungan antara pola asuh orang tua dengan motivasi belajar siswa kelas V SDN Pengkok 1 tahun ajaran 2016/2017.

Penelitian yang berjudul Analisis Keterkaitan Antara Pola Asuh Orang Tua dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas V SDN Pengkok 1 Tahun Ajaran 2016/2017 ini diawali dengan melakukan uji instrumen penelitian yang berbentuk angket. Uji instrumen dilakukan di SDN Pengkok 3 pada kelas V yang berjumlah 22 siswa. Berdasarkan hasil uji validitas dari 30 item pertanyaan variabel pola asuh orang tua, diketahui terdapat 4 item yang dinyatakan tidak valid sehingga item pertanyaan yang digunakan hanya 26 item. Sedangkan hasil uji validitas dari 30 item pertanyaan motivasi belajar, diketahui terdapat 3 item yang dinyatakan tidak valid sehingga item pertanyaan yang digunakan hanya 27 item. Hasil uji reliabilitas variabel pola asuh orang tua = 0.924 sedangkan untuk variabel motivasi belajar = 0.942. Berdasarkan hasil uji reliabilitas keuda variabel tersebut diketahui bahwa

Cronbach’s Alpha 0,06 sehingga kedua variabel tersebut dinyatakan

reliabel dan layak digunakan sebagai instrumem penelitian.

Penelitian dilaksanakan di SDN Pengkok 1 dengan menyebar angket kepada semua siswa kelas V yang berjumlah 40 siswa. Setelah semua angket terkumpul maka dilakukan uji normalitas dan uji linieritas terlebih dahulu. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

Kolmogorov-Smirnov, berdasarkan hasil uji normalitas tersebut diperoleh nilai signifikansi

untuk pola asuh orang tua sebesar 0.606 > 0.05 dan untuk motivasi belajar diperoleh nilai signifikansi 0.682 > 0.05. Hasil uji normalitas tersebut menunjukkan bahwa kedua variabel berdistribusi normal. Setelah uji normalitas dilakukan uji linieritas. Hasil uji linieritas diperoleh nilai signifikansi 0.000 0.05. Maka dapat diasumsikan bahwa pola asuh orang tua memiliki hubungan yang linier terhadap motivasi belajar siswa.


(2)

5

Langkah selanjutnya dilakukan uji hipotesis menggunakan uji regresi linier sederhana. Berdasarkan hasil uji hipotesis yang dilakukan dengan analisis regresi linier sederhana diperoleh persamaan regresi dengan nilai konstanta 8,304 menunjukkan nilai yang positif artinya jika Pola Asuh Orang Tua (X) memiliki nilai yang konstan, maka besarnya motivasi belajar (Y) sebesar 8,304 dan koefisien regresi pola asuh orang tua (X) sebesar 0,939 menunjukkan nilai yang positif artinya setiap 1 poin pola asuh orang tua maka dapat meningkatkan motivasi belajar sebesar 0.939. Berdasarkan hasil uji t menunjukkan data bahwa pola asuh orang tua terhadap motivasi belajar memiliki nilai thitung (44.069) ttabel (2,02269) atau dapat diasumsikan bahwa H0 ditolak sehingga ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan motivasi belajar siswa.

Hasil penelitian tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fenia Teviana dan Maria Anita (2012) yang berjudul “Pola Asuh Orang Tua Terhadap Tingkat Kreativitas Siswa”. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan kreativitas anak di TK Dharma Wanita Kelurahan Bangsal Kediri. Hasil penelitian tersebut juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rizkia Sekar Kirana (2013) dalam penelitiannya yang berjudul “Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan

Temper Tantrum pada Anak Pra Sekolah”. Berdasarkan penelitian yang

dilakukan oleh Rizkia Sekar Kirana diketahui bahwa ada hubungan yang signifikan antara model pola asuh tertentu dengan intensitas temper tantrum

pada anak pra sekolah. Selain itu penelitian yang lain dilakukan oleh Jane Heidyan Tan, dkk (2013) yang berjudul “Hubungan Antara Dukungan Orang tua dengan Motivasi Belajar Pada Anak Usia Sekolah Kelas IV dan V di SD

Negeri Kawangkoan Kalawat”. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa ada

hubungan antara dukungan orang tua dengan motivasi belajar anak usia sekolah di SD Negeri Kawangkoan Kalawat.

Hasil penelitian yang dilakukan di kelas V SD N Pengkok 1 tahun ajaran 2016/2017 yang menunjukkan adanya hubungan antara pola asuh orang tua dengan motivasi belajar juga dapat diperkuat dengan pendapat


(3)

6

Buyung (2015: 2) yang menyatakan bahwa lingkungan keluarga menjadi pendukung paling penting dalam kegiatan belajar anak, selain itu lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang mempengaruhi kondisi psikis anak yang pada akhirnya dapat mempengaruhi motivasi belajar anak. Motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswi yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung (Hamzah, 2014: 23). Motivasi yang timbul dari diri siswa dapat berupa cita-cita atau aspirasi, kemampuan belajar dan kondisi siswa itu sendiri. Sedangkan motivai yang timbul dari luar diri siswa (ekstrinsik) dapat berasal dari kondisi lingkungan, upaya guru dalam memotivasi siswa, dukungan orang tua, perhatian yang diberikan orang tua serta penghargaan atau pujian yang diberikan oleh orang tua baik yang berbentuk verbal maupun non verbal.

Setiap anak memiliki motivasi belajar yang berbeda-beda, ada anak yang memiliki motivasi belajar tinggi dan ada anak yang memiliki motivasi belajar rendah. Anak yang memiliki motivasi belajar tinggi mempunyai ciri-ciri tekun menghadapi tugas, ulet, menunjukkan minat, lebih senang bekerja mandiri, dapat mempertahankan pendapatnya serta senang memecahkan masalah dari soal-soal yang ditemuinya (Sardiman, 2007:83). Selain itu anak yang memiliki motivasi belajar yang tinggi tidak lepas dari peran orang tua. Cara orang tua dalam mendidik maupun memotivasi anak untuk belajar berkaitan dengan pola asuh yang diterapkan oleh orang tua. Pola asuh adalah suatu cara yang ditempuh oleh orang tua dalam mendidik anak-anaknya sebagai perwujudan dari rasa tanggung jawab kepada anak-anaknya (Mansur, 2007: 350). Pola asuh dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu pola asuh otoriter, pola asuh permisif dan pola asuh demokratis.

Berdasarkan hasil wawancara dari tiga wali siswa kelas V menunjukkan bahwa orang tua mempunyai cara masing-masing dalam meningkatkan motivasi belajar anaknya. Narasumber pertama menyatakan bahwa meskipun narasumber selalu berusaha memenuhi semua kebutuhan sekolah anak dan memberikan penghargaan berbentuk barang kepada anak


(4)

7

agar termotivasi untuk belajar namun narasumber mengakui bahwa narasumber pasif dalam segala bentuk kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas belajar anaknya di rumah maupun di sekolah seperti mendampingi anak ketika belajar atau membantu anak menyelesaikan tugas-tugas yang berkaitan dengan sekolah.

Narasumber yang kedua menyatakan bahwa narasumber tidak mengasuh anaknya secara langsung karena mempunyai pekerjaan di luar Jawa. Sehingga komunikasi yang dilakukan oleh orang tua hanya melalui telefon. Hal yang dilakukan agar anak termotivasi untuk belajar adalah dengan memberi uang saku lebih. Narasumber yang ketiga menyatakan bahwa hal yang dilakukan agar anak termotivasi untuk belajar adalah dengan memberikan sesuatu yang berbentuk barang, namun diimbangi dengan membuat aturan-aturan yang telah disepakati antara orang tua dengan anak, memberikan perhatian kepada anak serta mendampingi anak ketika belajar sebagai bentuk dukungan orang tua kepada anak untuk belajar.

Perbedaan pola asuh orang tua dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, adapun faktor-faktor tersebut seperti usia orang tua, keterlibatan orang tua, pendidikan orang tua, pengalaman sebelumnya dalam mengasuh anak, stress orang tua serta hubungan yang terjalin antara suami dengan istri (Tridonanto, 2014: 24). Perbedaan pola asuh yang diterima oleh anak mengakibatkan motivasi belajar yang dimiliki oleh setiap anak berbeda-beda pula. Penelitian ini membuktikan bahwa terdapat pengaruh antara pola asuh orang tua dengan motivasi belajar. Oleh sebab itu orang tua perlu mengetahui pola asuh apa yang sesuai diterapkan kepada anak-anaknya. Hal tersebut dilakukan agar orang tua dapat membuat anak selalu termotivasi dalam melakukan segala kegiatan yang berhubungan dengan belajar, baik di rumah maupun di sekolah. 3.2 Besarnya hubungan antara pola asuh orang tua dengan motivasi belajar siswa

kelas V SDN Pengkok 1 tahun ajaran 2016/2017.

Berdasarkan hasil perhitungan Sumbangan Relatif (SE) dan Sumbangan Efeketif (SR) menunjukkan bahwa Variabel pola asuh orang tua memberikan sumbangan relatif kepada motivasi belajar sebesar 96,307% dan


(5)

8

memberikan sumbangan efektif sebesar 92,5517 %. Hal ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh Hendita Rifki Alfiansyah (2015) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Partisipasi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Se-Gugus III Kecamatan Panjatan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2015”. Berdasarkan penelitian tersebut diketahui bahwa pengaruh partisipasi orang tua terhadap motivasi belajar memberikan sumbangan sebesar 39,7% sedangkan sumbangan sebesar 60,3% dipengaruhi oleh faktor lain. Penelitian relevan yang lain dilakukan oleh Dyasinta Retpusa Putri (2012) yang berjudul “Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas VII SMP Nurul Islami Ngemolak Boyolali Tahun Ajaran 2011/2012”. Berdasarkan penelitian tersebut diketahui bahwa pola asuh orang tua memberijan sumbangan sebesar 41,2% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan motivasi belajar siswa kelas V SDN Pengkok 1 tahun ajaran 2016/2017 yang dibuktikan dengan nilai thitung (44,069) > ttabel (2,02269) H0: Ditolak.

2. Variabel pola asuh orang tua memberikan sumbangan relatif kepada motivasi belajar sebesar 96,307% dan memberikan sumbangan efektif sebesar 92,5517 %.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Alfiansyah, Hendita R. “Pengaruh Partisipasi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Se-Gugus III Kecamatan Panjatan

Kabupaten Kulon Progo Tahun 2015”. Skripsi. Yogyakarta: Universitas

Negeri Yogyakarta.


(6)

9

Desiverlina, Buyung. (2015). Hubungan Kecerdasan Emosional dan Keharmonisan Keluarga dengan Motivasi Belajar Ssiwa di Sekolah SMK Kesehatan Samarinda. Jurnal Psikologi, Vol.1, No.1, Hal.2&11.

http://ejournal.psikologi.fisip-unmul.ac.id (Diakses pada 21 Februari 2017

pukul 08.00)

Farzana Bibi, dkk. (2013). Contribution of Parenting Style in Life Domain of Children. Journal of Humanities and Social Science, Vol.12, No.2, Hal.91.

https://repository.usd.ac.id (Diakses pada 11 Januari 2017 pukul 09.00)

Igbo J.N, dkk. (2015). Parent-child Relationship Motivation To Learn And Students Academic Achievement In Mathematics. International Journal, Vol.3, No. 9, hal.91. http://oaji.net (Diakses pada 10 Januari 2017 pukul 21.00) Kirana, Rizkia S. 2013. “Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Temper Tatrum

Pada Anak Pra Sekolah”. Skripsi. Semarang: UNY.

Mansur. 2007. Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam. Yogyakarta: Pustka Belajar. Putri, Dyashinta R. 2012. “Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar

IPA Siswa Kelas VII SMP Nurul Islami Ngemolak Boyolali Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Riyanto, Yatim. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: SIC.

Sardiman A.M. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Teviana, Fenia dan Maria Anita Y. (2012). Pola Asuh Orang Tua Terhadap Tingkat Kreativitas Anak. Jurnal STIKES, Vol.5, No.1, Hal.50.

http://repository.umy.ac.id (Diakses pada 10 Januari 2017 pukul 10.00)

Tridonanto, Al. 2014. Mengembangkan Pola Asuh Demokratis. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sekretariat Negara.


Dokumen yang terkait

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS 4, 5, DAN 6 SDN DILEM 02 KEPANJEN MALANG

0 6 21

BENTUK – BENTUK POLA ASUH ORANG TUA DALAM PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada Orang Tua Siswa di SDN Mrawan 03 Mayang Desa Mrawan Kecamatan Mayang Kabupaten Jember)

0 8 17

HUBUNGAN ANTARA JENJANG PENDIDIKAN DAN PARTISIPASI ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SDN REBALAS 01 KECAMATAN GRATI KABUPATEN PASURUAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 3 17

HUBUNGAN ANTARA JENJANG PENDIDIKAN DAN PARTISIPASI ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SDN REBALAS 01 KECAMATAN GRATI KABUPATEN PASURUAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 5 20

Hubungan antara Jenjang Pendidikan dan Partisipasi Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SDN Rebalas 01 Kecamatan Grati Kabupaten Pasuruan Tahun Pelajaran 2011/2012

0 4 17

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN VERBAL (BAHASA) DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SDN KEBONSARI 03 TAHUN PELAJARAN 2015/2016

1 5 76

Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) Siswa Kelas V SD Al-Irsyad Al-Islamiyyah Bekasi

0 5 91

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI ORANG TUA DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PKN SISWA KELAS V SD NEGERI 4 NATAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

2 18 52

ANALISIS PENGARUH GAYA BELAJAR DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI SMA SE KECAMATAN PURBALINGGA TAHUN AJARAN 20152016 DENGAN MOTIVASI BELAJAR SEBAGAI VARIABE

2 25 238

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DAN BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PKN SISWA KELAS V SD NEGERI DI DESA PETANJUNGAN

4 46 224