6. Disintegrants Penghancur
Bahan penghancur ditambahkan untuk memudahkan pecahnya tablet ketika berkontak dengan cairan saluran pencernaan. Dapat berfungsi
menarik air ke dalam tablet, mengembang, dan menyebabkan tablet pecah. Contoh: avicel, primogel, CMC, veegum.
7. Zat pewarna dan Pemanis
Gunanya adalah untuk menutupi warna tablet yang kurang baik, memudahkan identifikasi hasil produksi, dan membuat suatu produk
tampak lebih menarik. Contoh: zat warna FDC
7.4 Metode Pembuatan Tablet a.
Granulasi Basah
Adalah memproses campuran partikel zat aktif dan eksipien menjadi partikel yang lebih besar dengan menambahkan cairan pengikat dalam jumlah
yang tepat sehingga terjadi massa lembab yang dapat digranulasi. Metode ini biasanya digunakan apabila zat aktif tahan terhadap lembab dan panas. Umumnya
untuk zat aktif yang sulit dicetak langsung karena sifat aliran dan kompresibilitasnya tidak baik. Prinsip dari metode granulasi basah adalah
membasahi masa tablet dengan larutan pengikat tertentu sampai mendapat tingkat kebasahan tertentu pula, kemudian masa basah tersebut digranulasi. Contoh tablet
dengan teknik granulasi basah yaitu tablet vitamin C asam askorbat.
b. Granulasi Kering
Proses ini disebut juga slugging, yaitu memproses partikel zat aktif dan eksipien dengan mengempa campuran bahan kering menjadi massa padat yang
Universitas Sumatera Utara
selanjutnya dipecah lagi untuk menghasilkan partikel yang berukuran lebih besar dari serbuk semula granul.
Dengan metode ini, baik bahan aktif maupun pengisi harus memiliki sifat kohesif agar massa yang jumlahnya besar dapat dibentuk. Metode ini khususnya
untuk bahan-bahan yang tidak dapat diolah dengan metode granulasi basah, karena kepekaannya terhadap uap air atau suhu tinggi 6.
Setelah penimbangan dan pencampuran bahan sama seperti pada metode granulasi basah, serbuk di ”slugged” atau dikompresi menjadi tablet yang lebar
dan datar ataupelet dengan diameter sekitar 1 inci. Kempaan harus cukup keras agar ketika dipecahkan tidak menimbulkan serbuk berceceran. Tablet kempaan ini
dihancurkan dengan tangan atau alat dan diayak, kemudian ditambahkan pelincir lalu di kempa menjadi tablet 6. Contoh tablet dengan teknik granulasi kering
antara lain tablet desogestrel, alendronat sodium, alupurinol, amitryprilin.
c. Kompresi Langsung
Adalah pembuatan tablet dengan mengempa langsung campuran zat aktif dan eksipien kering tanpa melalui perlakuan awal terlebih dahulu. Metode ini
merupakan metode yang paling mudah, praktis, dan cepat pengerjaannya, namun hanya dapat digunakan pada kondisi zat aktif yang kecil dosisnya, serta zat aktif
tersebut tidak tahan terhadap panas dan lembab. Ada beberapa zat berbentuk kristal seperti NaCl, NaBr dan KCl yang mungkin langsung dikempa, tetapi
sebagian besar zat aktif tidak mudah untuk langsung dikempa, selain itu zat aktif tunggal yang langsung dikempa untuk dijadikan tablet kebanyakan sulit untuk
pecah jika terkena air cairan tubuh. Secara umum sifat zat aktif yang cocok untuk metode kempa langsung adalah alirannya baik, kompresibilitasnya baik,
Universitas Sumatera Utara
bentuknya kristal, dan mampu menciptakan adhesifitas dan kohesifitas dalam massa tablet. Contoh tablet dengan teknik kempa langsung yaitu tablet
asetaminofen.
Universitas Sumatera Utara
BAB VIII STUDI PRAFORMULASI
8.1 Keterangan Spesifikasi Bahan 8.1.1 Zat Aktif
a. Klordiazepoksida
Pemerian: Serbuk hablur; kuning; tidak berbau; peka terhadap cahaya matahari
Kelarutan: Praktis tidak larut dalam air; sukar larut dalam kloroform P dan dalam etanol 95P
Stabilitas penyimpanan: dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya. Indikasi: derivat benzodiazepin digunakan untuk menimbulkan sedasi,
menghilangkan rasa cemas, dan keadaan psikosomatik yang ada hubungan dengan rasa cemas, hipnotik, antikonvulsi, pelemas otot dan induksi anastesi
umum. Dosis, Cara Pemberian dan Lama Pemberian: Sebagai antiansietas,
klordiazepoksid dapat diberikan secara oral atau suntikan dapat diulang 2-4 jam dengan dosis 25-100 mg sehari dalam 2 atau 4 pemberian. Tersedia
sebagai tablet 5 dan 10 mg. Kontraindikasi: Hipersensitif terhadap klordiazepoksi dan glaucoma.
Efek samping: Mual, nyeri kepala, gangguan fungsi seksual, dan vertigo.
b. Thyamin Hidroklorida Vitamin B
1
Pemerian : Hablur kecil atau serbuk hablur; putih; bau khas lemah mirip ragi; rasa pahit
Universitas Sumatera Utara