6. Kotak Isolasi gelas ukur Kotak isolasi ini berfungsi untuk mengisolasi gelas ukur supaya tidak ada
dipengaruhi oleh lingkungan. Kotak isolasi terbuat dari bahan syrofoam. Tebal styrofoam adalah 2,5 cm. Adapun ukuran styrofoam adalah P x L x T = 47 cm x
32cm x 32 cm. Berikut ini gambar styrofoam yang digunakan.
Gambar 3.9 Kotak Isolasi Styrofoam 7. Laptop
Digunakan untuk menyimpan data yang diperoleh dari alat XR5 – SE – M – 20 data logger.
\
Gambar 3.10 Laptop
3.5 Set-Up Eksperimental
Wadah yang berisi adsorben karbon aktif adsorber dipanaskan sehingga temperatur dan tekanan meningkat yang menyebabkan timbulnya uap desorpsi.
Adsorbat dalam bentuk cair akan mengalir ke gelas ukur. Set-Up
eksperimental dapat dilihat seperti gambar 3.11 s.d 3.13 berikut ini.
Gambar 3.11 Set-Up Eksperimental pada Proses Desorpsi Proses desorpsi terjadi karena panas yang berasal dari lampu penguji
berpindah secara radiasi ke adsorber. Refrigeran yang berada dalam adsorben karbon aktif akan menimbulkan uap desorpsi. Uap ini akan mengalir ke gelas ukur
melalui selang. Uap ini akan berubah fasa menjadi cair di dalam gelas ukur. Kemudian adsorber melepaskan panas sehingga adsorber terus mengalami
penurunan temperatur dan tekanan yang menyebabkan timbulnya uap adsorpsi. Adsorbat dalam bentuk uap mengalir dari gelas ukur ke adsorber. Adsorbat dalam
bentuk uap dihasilkan dari proses penyerapan kalor oleh adsorbat dari lingkungan
sebesar kalor laten penguapan adsorbat tersebut. Proses ini berlangsung pada tekanan saturasi yang rendah sehingga penyerapan kalor berlangsung pada
temperatur yang rendah pula. Proses tersebut dinamakan adsorpsi.
Gambar 3.12 Set-Up Eksperimental pada Proses Adsorpsi
3.5.1 Prosedur Pengujian
Prosedur pengujian dapat diuraikan sebagai berikut ini. 1.
Proses assemblingpenyambungan alat penguji kapasitas adsorpsi. Komponen adsorber dengan gelas ukur dirangkaidihubungkan dengan baik. Pada
persambungan pipa dilem dengan baik dan kuat untuk menghindari kebocoran.
2. Kemudian dipasang termokopel dan sensor tekanan. Pemasanangan
termokopel pada adsorber 4 titik dan pada gelas ukur 3 titik. Setelah terpasang dengan baik, termokopel dan sensor tekanan kemudian dihubungkan
ke terminal port Pace XR5 data logger . 3.
Adsorber dipanaskan selama 7 jam mulai pukul 13.05 WIB sampai dengan pukul 20.05 WIB.
4. Kemudian pada pukul 20.05 WIB dilakukan pemvakuman dengan
mengunakan pompa vakum untuk mengeluarkan gasudara dan airuap air yang terdapat pada adsorben karbon aktif. Setelah kondisi vakum, kemudian
semua katup ditutup. 5.
Pada gelas ukur diisi refrigeran. Pengujian mengunakan metanol dengan adsorber menggunakan baut, pengujian kedua menggunakan adsorber tanpa
baut. Kemudian lampu alat penguji kapasitas adsorpsi dimatikan. Data tekanan, temperatur adsorber dan gelas ukur akan otomatis tersimpan pada
Pace XR5 Data Logger dalam bentuk Notepad yang kemudian dapat di transfer dalam bentuk grafik dan dalam bentuk microsoft xl.
6. Kemudian gelas ukur dimasukkan ke dalam kotak styrofoam dan pada
styrofoam diisi es sebanyak 5 kg. Hal ini bertujuan untuk melihat berapa refrigeran yang dapat diserap oleh karbon aktif dengan kondisi bagian luarnya
sudah menjadi es. Karena gelas ukur nantinya akan digantikan fungsinya oleh evaporator pada mesin pendingin siklus adsorpsi tenaga surya.
7. Katup antara adsorber dan gelas ukur dibuka untuk memulai proses adsorpsi
pukul 20.05 WIB sampai keesokan harinya pukul 13.05 WIB. Temperatur adsorber dan tekanan akan turun seiring dengan turunnya temperatur
lingkungan. Pada malam hari dengan turunya temperatur adsorber, maka karbon aktif akan menyerap refrigeran sehingga refrigeran akan menguap dan
naik ke adsorben karbon aktif. 8.
Proses desorpsi mulai pukul 13.05 WIB sampai dengan pukul 20.05 WIB dengan menyalakkan lampu pemanas alat penguji kapasitas adsorpsi 1000
W. Seiring dengan naiknya temperatur adsorber maka refrigeran akan menguap dari adsorben karbon aktif dan masuk ke gelas ukur dalam fasa cair.