Faktor Fisik Faktor Fungsional

dilakukan atas pemberian aset tetap tersebut, tetapi pengeluaran itu biasanya jauh lebih kecil dari nilai aset tetap yang diperoleh.

2.6.3 Metode Penyusutan Aset Tetap

Aset tetap yang digunakan oleh perusahaan di dalam menjalankan operasinya akan mengalami penurunan produktivitas, kecuali tanah. Menurut Warren 2005 : 496 penurunan produktivitas ini disebabkan oleh berbagai faktor yaitu :

a. Faktor Fisik

Faktor fisik terjadi karena kerusakan, keausan dan karena cuaca ketika digunakan perusahaan tersebut.

b. Faktor Fungsional

Faktor fungsional terjadi karena : 1 Tidak sanggup untuk memenuhi kebutuhan perusahaan 2 Perubahan modal, mutu dan lain-lain permintaan terhadap barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan 3 Kemajuan teknologi sehingga aktiva tetap tersebut tidak ekonomis lagi, atau tidak sanggup bersaing. Menurut SAK ETAP 2009 : 177 ―Penyusutan adalah alokasi sistematis dari jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset selama umur manfaatnya. Penyusutan untuk periode akuntansi dibebankan ke pendapatan baik secara langsung maupun tidak langsung‖. Tujuan dari penyusutan aktiva tetap dalam suatu periode akuntansi juga dikemukakan oleh Hongren, Horrison, Robinson, dan Secokusumo 2001 : 509 yaitu : ―Tujuan utama dari akuntansi penyusutan adalah untuk menentukan berapa keuntungan yang diperoleh perusahaan, sedangkan kegunaan lainnya adalah untuk memperhitungkan penurunan kegunaan aktiva tetap karena pemakaiannya‖. Masa manfaat menurut PSAK No. 17 2004 : 17.2 adalah : 1. Periode suatu aktiva diharapkan digunakan oleh perusahaan 2. Jumlah produksi atau unit serupa yang diharapkan diperoleh dari aktiva oleh perusahaan Masa manfaat dapat dinyatakan dalam periode waktu, seperti bulan, tahun, atau jasa operasi seperti jam kerja atau unit output. Pengalokasian biaya aktiva berdasarkan pengurangan manfaat yang diperoleh dikenal dengan tiga macam istilah yaitu : 1 Penyusutan Istilah ini digunakan sebagai aktiva tetap yang dibuat manusia dapat digunakan berulang-ulang dalam produksi, contoh : gedung, pabrik, dan lain-lain. 2 Deplesi Istilah ini digunakan sebagai penyusutan aktiva tetap yang berupa sumbersumber alam. Aktiva tersebut tidak dapat dipakai secara berulang-ulang dan karena sifat alamiahnya justru menjadi produksi untuk dijual, contoh : lokasi tambang. 3 Amortisasi Istilah amortisasi untuk aktiva tidak berwujud, contoh : paten, goodwill, dan copyright. Melihat semua keterangan di atas dapat disimpulkan ada empat faktor yang harus diperhatikan dalam menentukan jumlah beban penyusutan yang diakui setiap periode yaitu, nilai perolehan, nilai residu atau nilai sisa, masa manfaat.

1. Harga Perolehan Historical Cost

Harga perolehan aktiva tetap meliputi seluruh pengeluaran yang berkaitan dengan perolehan dan penyajiannya agar dapat dipakai

2. Nilai Residual atau Nilai Sisa

Nilai residual adalah jumlah yang diperkirakan dapat direalisasikan pada saat aktiva sudah tidak digunakan lagi.

3. Masa Manfaat

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia 2002 : 17.2 dalam PSAK No. 17 masa manfaat adalah ―periode suatu aktiva yang diharapkan digunakan oleh perusahaan, atau jumlah produksi atau unit serupa yang diharapkan diperoleh dari aktiva oleh perusahaan‖. Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan metode penyusutan dapat dikelompokkan menurut kriteria : a Metode garis lurus straight line method Metode garis lurus merupakan metode yang paling banyak digunakan karena sangat sederhana dalam penggunaannya. Dalam metode ini aset tetap dianggap sama penggunaannya sepanjang waktu artinya mempertimbangkan penyusutan sebagai fungsi waktu, bukan fungsi dari penggunaan. Beban penyusutan besarnya sama setiap periode kecuali ada penyesuaian- penyesuaian. Kelemahan metode ini adalah kapasitas produksi aset tetap semakin lama semakin menurun serta biaya pemeliharaan dan reperasi dari suatu peiode ke periode berikutnya akan semakin besar, seiring dengan semakin tuanya umur aktiva tetap tersebut. Menurut Baridwan 2001 : 309 depresiasi yang konstan setiap periode seolah- olah menunjukan bahwa kemampuan aset relatif sama dalam suatu periode padahal aset tetap semakin lama mempunyai kemampuan semakin menurun dan karenanya sangat tidak logis kalau beban penyusutan diperlakukan sama dengan peiode sebelumnya. Rumus perhitungan penyusutan metode garis lurus adalah : b Metode saldo menurun saldo menurun ganda declining double declining balance method Metode Saldo menurun ganda adalah perhitungan beban penyusutan periodik yang semakin menurun selama estimasi masa manfaat aset tetap. Tingkat penyusutan metode saldo menurun ganda dihitung dengan menggandakan tingkat penyusutan metode garis lurus. Tingkat penyusutan per tahun : Untuk tahun pertama, biaya penyusutan diperoleh dengan menghitung biaya perolehan aset tetap dikalikan dengan tingkat penyusutan saldo menurun ganda. Harga perolehan harga beli ———————————— Umur ekonomis x 12 bulan Tingkat penyusutan metode garis lurus x 2 c Metode jumlah unit produksi unit of production method Kapasitas produksi suatu aset tetap dijadikan pedoman dalam penentuan besarnya depresiasi, dan besarnya produksi yang dilakukan dalam kapasitas produksi tersebut merupakan metode yang digunakan untuk menghitung depresiasi. Rumus menghitung depresiasi :

2.7 Kerangka Pemikiran