Tehnik Penulisan Ilmiah Populer

(1)

Te h n ik Pe n u lisa n I lm ia h Popu le r

SUW ARD I LUBI S

Fa k u lt a s I lm u Sosia l D a n I lm u Polit ik Un iv e r sit a s Su m a t e r a Ut a r a

PEN D AH ULUAN

I st ilah k ar y a ilm iah digunak an unt uk sebuah t ulisan yang m endalam sebagai hasil m engk aj i dengan m et ode ilm iah. Dalam hal ini buk an berart i bahw a t ulisan it u selalu berupa hasil penelit ian ilm iah. Sebagai cont oh t ulisan y ang berupa pet unj uk t eknik at au bahkan cer it a pengalam an nyat a dan pengalam an biasa, yang bukan hasil penelit ian ilm iah t et api disaj ik an dalam bent uk yang m endalam sebagai hasil ilm iah. I t ulah sebabnya t ulisan t ent ang bagaim ana ber cocok t anam j agung, pem elihar aan ikan bandeng, pr oses pem buat an es, dapat disaj ikan secar a ilm iah.

Sedangkan ist ilah t ulisan ( kar ya t ulis) dim asukkan, unt uk m enyat akan kar angan yang disusun ber dasar kan ide penulisnya yang diper kuat oleh dat a ser t a per nyat aan dan gagasan or ang lain. I t ulah sebabnya kit a m engenal ist ilah penulis. Dalam hal ini har us dibedakan ant ar a penulis dengan pengar ang. Penulis di sam ping m engungkapkan ide yang t er kandung di dalam dir inya, dapat j uga ide t er sebut didukung oleh gagasan dan per nyat aan orang lain, bahkan kadang- kadang penulis hanya m engkom binasikan pendapat dar i banyak or ang, ser t a didukung oleh inform asi y ang diolah dalam bent uk baru dan ut uh.

Ciri k has sebuah k arya t ulis y ang disusun berdasark an m et ode ilm iah ialah keobyekt ifan pandangan yang dikem ukakan, dan kedalam an m akna yang disaj ik an. Keobyekt ifan dan kedalam an, dua hal yang senant iasa diusahakan agar t ulisan dapat dir asakan ilm iah. Sedangkan pengar ang sem at a- m at a m engungkapkan per nyat aan dan pendapat ber dasar ide yang m encuat dar i dalam dir inya, t anpa didukung oleh dat a dan infor m asi yang j elas.

Sebuah t ulisan akan dirasakan ilm iah apabila t ulisan it u m engandung kebenar an secar a obyekt if, kar ena didukung oleh infor m asi yang sudah t er uj i kebenar annya ( dengan dat a pengam at an yang t idak subyekt if) dan disaj ikan secar a m endalam , ber kat penalar an dan analisa yang m am pu m enukik ke dasar m asalah. Tulisan ilm iah akan kehilangan keilm iahannya apabila yang dikem ukakan ilm u ( t eor i dan fakt a) penget ahuan saj a yang sudah diket ahui oleh um um dan ber ulang kali dikem ukakan.

Penulisan ilm iah m enunt ut adanya ket er am pilan khusus dar i penulisannya, kar ena di sam ping har us m engum pulkan dat a, m enganalisa dat a, dengan m enggunakan m et ode ilm iah j uga m eny aj ik an dalam bent uk t ulisan. Bahasa dalam k ary a ilm iah dit unt ut lugas/ harfiah m ak na kat a- kat anya. At au boleh dikat akan pem baca t idak m enafsirkan ar t i kat a- kat anya sat u per sat u. I t ulah sebabnya t ulisan ilm iah m engandung m akna denot at aif.

M a ca m - M a ca m Pe n u lisa n I I m ia h

Hasil dar i suat u penelit ian dpat dit ulis dalam berbagai bent uk t ulisan ilm iah seper t i kar ya t ulis, paper , r epor t , skr ipsi at au t esis, deser t asi, dan sebagainya.

Kar yat ulis ialah kar ya ilm iah yang disusun sisw a Sekolah Menengah Tingkat At as ( SMTA) unt uk m elengkapi syarat - syar at m engik ut i Ev aluasi Belaj ar Tahap akhir ( EBTA) . Kar yat ulis har us ber sifat pem ecahan per soalan dar i suat u t em a, sehingga kesim pulan- kesim pulan kar yat ulis m em ber i sum bangan yang nyat a bagi per kem bangan hasil pengolahan m engenai suat u hal dengan m em per gunakan


(2)

m et ode- m et ode ilm iah. Kary at ulis harus bert em ak an persoalan dalam lingk ungan j ur usan sisw a yang ber sangkut an.

Paper ialah hasil penelit ian ilm iah y ang dit ulis oleh seseorang sebagai bahan per t anggungj aw aban yang dibebankan kepadanya. Kadang- kadang seor ang m ahasisw a m enyusun paper unt uk diper t anggungj aw abkan kepada dosennya kalau ia ingin lulus dari sesuat u m at a kuliah t ert ent u. Begit u pula k adang- k adang seorang pej abat at au seorang ahli dim int a m em buat paper unt uk bahan sem inar at au sim posium , k alau ia dit unj uk sebagai pem asar an at au pem bahas ut am a.

Repor t at au lapor an, j uga m er upakan kar ya t ulis dar i hasil suat u t ugas at au penelit ian, yang har us diser ahkan pada suat u inst ansi. Ber beda dengan paper biasanya r epor t kalau sudah diser ahkan t idak lagi diper t anggungj aw abkan. Khusus bagi lingkungan per gur uan t inggi r epor t ini biasanya dim int a dari hasil kerj a m ahasisw a sesuai dengan pr ofesi at au spesialisasinya m asing- m asing.

Skr ipsi dan t esis sebenar nya sam a, hanya ist ilahnya saj a yang ber beda. Tet api ada beber apa pihak yang sengaj a m em bedakan ant ar a skr ipsi dengan t esis, dengan alasan isi dan m ut u t esis har us lebih baik dar ipada skr ipsi. Oleh sebab it u skr ipsi dianggap sebagai t ulisan ilm iah yang m er upakan bagian dar i syar at - syar at unt uk m er aih gelar sar j ana m uda, dar i suat u per gur uan t inggi.

Sedangkan t esis dianggap sebagai t ulisan ilm iah yang m erupakan bagian dar i syar at - syarat uj ian unt uk m encapai gelar sar j ana lengkap, dar i suat u per gur uan t inggi buah skr ipsi hendaknya m ahasisw a bahw a m elaksanakan penelit ian em pir is, dan unt uk m enyusun t esis hendaknya m ahasisw a m engadakan penelit ian yang ber sifat st udi eksper im ent al. Analisa st at ist ik akhir - akhir ini j uga ser ing digunakan baik pada sk r ipsi m aupun pada t esis.

Desert asi y ait u suat u t ulisan ilm iah yang biasaya diper gunakan oleh seseor ang unt uk m em per oleh gelar dokt or dalam suat u cabang ilm u penget ahuan. Deser t asi ini biasanya diper t ahankan oleh penyusun prom ovendus di depan par a gur u besar dar i suat u lingkungan per gur uan t inggi. Dalam hubungan ini biasanya pr om envendus biasanya didam pingi oleh suat u konsult an yang biasanya disebut pr om ot or dan seor ang pem bant u konsult an yang disebut co- pr om ot or .

M e m ilih Te m a

Per t am a- t am a yang per lu diper siapkan sebelum m enulis yait u m enent ukan t em a. Pokok per soalan yang akan dit ulis har us j elas agar nant inya di dalam m enger j akannya t idak salah t afsir dan salah dalam m engum pulkan dat a ser t a ar ah t ulisan t er sebut . Mengenai t em a t ulisan, m em ang kadang- kadang kit a har us m enent uk an sendiri t et api j uga t idak j ar ang yang m endapat pesanan dar i pem bim bing, lengkap dengan t opiknya.

Menurut art i kat anya t em a ber ar t i subyek at au pokok pem bicar aan. Tem a adalah suat u pem ber it aan yang khusus, sebuah pengalam an, pr oses, at au sebuah ideo di dalam k ary a ilm iah ( t erm asuk k ary a t ulis) t em a selalu m enj adi j udul k ary a t er sebut .

Mengenai t em a at au pokok per soalan m ana yang akan dit ulis, sebenar nya sum ber - sum ber ada di sekit ar k it a m enyediakan bahan yang t idak akan habis unt uk kit a t ulis. Segala sesuat u yang m enar ik per hat ian kit a, pengalam an dim asa lam pau at au m asa kini dapat dij adikan t em a t ulisan. Beber apa j enis t em a yang biasa dipakai dalam penulisan ialah aut obiografi, at au t ulisan- t ulisan y ang bersifat desk ript if-ner at if lainnya.

Apabila k it a m em ilih t em a eksposit or is ( yang ber sifat infor m at if) m aka t em a t er sebut akan diur aikan dalam suat u proses, m isalnya bagaim ana m em im pin perusahaan, bagaim ana bet ernak kelinci, bagaim ana m enanam j am ur , dan sebagainya.


(3)

Bagi suat u t ulisan ilm iah t opik haruslah dibat asi, baik r uang lingkup ( scope) m aupun ist ilah yang dipakainya sem akin sem pit r uang lingkup per m asalahannya, m enj adi sem akin m engunt ungkan kar ena akan sem akin m udah didalam m em per t anggung j aw abkannya. Di dalam m em ilih t em a hendaknya kit a m em per hat ikan beber apa pedom an seper t i dibaw ah ini ;

1. Tem a hendaknya sesuai dengan profesi/ spesialisasi kit a m asing- m asing. 2. Tem a hendaknya dipilih dar i m asalah yang akt ual supaya selalu m enarik .

3. Sesuat u t em a t ulisan hendaknya m em punyai r uang lingkup dan m asalah yang t erbat as, m ak in sem pit ruang lingk up m ak in baik .

4. Pilihlah t em a y ang bahan- bahan m udah diper oleh dan dapat dikuasai.

5. Tiap- t iap ist ilah yang di anggap pent ing dalam j udul t ulisan ( yang m er upakan cer m inan t em a) har uslah diber i bat asan ar t i supaya t idak t im bul penafsiran yang salah dar i pihak lain.

Di pihak lain, t em a yang baik har uslah m em puny ai ciri- cir i posit if sebagai ber ikut :

1 . Ke j e la sa n

Kej elasan m erupakan hal yang esensial bagi sebuah t ulisan yang baik. Kej elasan dapat dilihat dar i ide sent r alnya, m elalui subor dinasinya, m aupun kalim at -kalim at nya. St r ukt ur -kalim at har us m at ang dan ber var iasi, kar ena dengan dem ikian t am pak bahw a penulisannya t elah m em ik ir kan sem at ang- m at angnya sam pai kepada kalim at - kalim at nya.

2 . Ke sa t u a n da n Ke h a r m on isa n

Sebuah t ulisan y ang baik harus t et ap m em bat asi diriny a dalam m engem ukakan ide t unggal, sehingga karena ia ber t olak dar i ide t unggal m aka pem baca- pem baca j ust r u dapat m enyim pulkan k arangan it u dalam sebuah k alim at t unggal.

3 . Ke sa la h a n y a n g se e in g dibu a t a da la h m e n ge n a i pe r k e m ba n ga n .

Kesat uan dapat dicapai dengan beber apa lat ihan singkat , t et api m em buat per incian sedet il- det ailnya m er upakan hal yang sangat sulit . Penulis t ent u t ahu t ent ang m asalah yang dit ulisnya, t et api pem baca belum t ent u dapat m em aham i m aksud pengar ang. I t ulah sebabnya diper lukan adanya per incian- per incian yang konkr it dan t er at ur dar i pokok- pokok per soalan t er sebut .

4 . Ke a slia n

Tem a yang baik har us m engandung keaslian. Keaslian m ungkin t er let ak pada t opiknya, segi pandangannya, t et api dapat j uga t er dapat dalam pendekat annya dalam rangk aian k alim at - k alim at at au pilihan j udulny a.

M e r e n ca n a k a n Pe n u lisa n I lm ia h

Seor ang I nsiyur t eknik sipil yang akan m em bangun j em bat an at au gedung, ia akan m em but uhkan sebuah perencanaan yang ser ius. Dem ikian Juga seor ang penulis sebelum ia m elak uk an t ugasny a hendak lah m erencanak an segala sesuat u ber kenaan kar yanya. Agar pem bicar aan m enj adi t er at ur diper luk an suat u susunan at au y ang lebih dik enal dengan sist em at ik a. Unt uk it u, sebelum m ulai m enulis baiklah dibuat lebih dahulu gar is besar kar angan. Gar is besar kar angan, yang didalam bahasa lnggr is disebut 'Out line" yang dianggap sebagai r encana ker j a sebelum penulis m ulai m elangk ah. dapat m enolong penulis m enyusun pikir annya.

Seorang penulis profesional m em ang t idak m em but uhkan lagi gar is besar , m er eka t er us m enghadapi m esin ket ik dan yang hendak dit ulisnya seakan m eluncur begit u saj a, t anpa t ersendat - sendat . Ak an t et api j um lah m ereka t idaklah banyak. Pada um um nya kit a m em but uhkan w akt u ber har i- har i, bahkan ber bulan- bulan unt uk


(4)

m elahirk an sebuah kary a. Dalam hal ini garis besar sangat m enolong sek ali, t erist im ew a lagi bagi penulis pem ula. Gar is besar , yang boleh dik at ak an bagian um um suat u r encana, kelak set elah kar ya t ersebut selesai sej aj ar dengan isi at au m alah m enj adi " daft ar isi" k arangan t ersebut .

Ke gu n a a n Ga r is Be sa r :

1. Dengan m em buat gar is besar m ak a akan kelihat an m aksud t ulisan t er sebut , at au j ika m aksud t er sebut t elah dit et apkan dalam pikir an m aka kit a har us m engar ah pada t uj uan yang hendak dicapai.

2. Dar i gar is besar akan kelihat an j uga penent uan per soalan dan pem bat asanny a. 3. Garis- garis j uga m em berik an kem ungkinan unt uk kalim at hal- hal apa ( m isalnya

buku- buku bacaan) yang diper lukan unt uk m enulis, at au hendaknya apa yang diper lukan, ser t a m et ode yang sesuai unt uk m em ecahkan per soalan t er sebut . 4. Gar is besar m em ungkinkan kit a m eninj au per im bangan bab- bab at au

bagian-bagian dalam kar angan t er sebut . Kit a dapat m er encanakan ber apa halam an panj angnya, m enurut suat u per im bangan yang baik .

5. Gar is besar m em per lihat kan j uga pem ecahan per soalan ( kesim pulan)

6. Dengan m enghadapi sebuah gar is besar penulis dapat m elihat dengan j elas m at ei- m at ei yang diper lukan, ser t a m at er i- m at er i yang t elah diper oleh har us dim asukkan dalam bab- bab yang m ana. Dengan dem ikian nant inya sebuah kar ya ( kar angan) akan kelihat an t er at ur, m em puny ai hubungan t im bal balik , dan t epat pada sasar annya.

Kit a m engenal ber m acam - m acam gar is besar . Nam un didalam kar angan ini disebut kan dua m acam , yait u gar is besar r ingkas dan gar is besar t er urai.

Cont oh gar is besar t er ur ai ; 1. Penger t ian kor an m asuk desa

a. KMD sebagai sarana inform asi, pendidik an, dan sosial k ont rol b. KMD bukan ber ar t i kor an dibagikan pada m asyar akat desa 2. KMD ( Kor an Masuk Desa) sebagai sar ana pem bangunan

a. Usaha m er angsang m asyar kat pedesaan unt uk m em bangun b. Menj adikan desa sebagai subyek

3. KMD sebagai arena prom osi pem bangunan a. Apa yang dim uat dalam KMD

b. Upaya m eningkat kan kesadar an m asyar akat unt uk m em bangun. Cont oh- cont oh Gar is besar r ingkas :

1. KMD - penger t iaannya

a. Sarana inform asi, pendidik an, dan sosial k ont rol b. Bukan ber ar t i dibagi- bagikan

2. KMD - sebagai pem bangunan a. Mer angsang m asyarakat b. Menj adikan subyek 3. KMD - arena prom osi

a. Apa yang dim uat

b. Upaya m eningkat kan kesadar an m asyar akat . 4. Kesim pulan.

Melihat kedua cont oh di at as j elas bahw a ant ar a gar is besar t er ur ai dengan gar is besar r ingkas lebih m engunt ungkan gar is besar t er ur ai. Di sat u pihak gar is besar t erurai m erupak an k alim at - k alim at selesai, sehingga nant iny a di dalam m enger j akannya t idak akan t im bul ker agu- raguan lagi. Di pihak lain gar is besar r ingkas hanya t er cant um kepala- kepala per soalan yang m em ungkinkan kit a t idak ingat lagi dalam w akt u beber apa har i saj a. I t ulah sebabnya gar is besar t er ur ai di dalam m erencanak an kary a ilm iahny a.


(5)

Oleh sebab it u sebagai penulis kat akan di at as bahw a gar is besar adalah sesuat u yang dapat m enolong pengar ang/ penulis didalam j alan pik iranny a. m ak a gar is besar selam anya dapat diubah. dan kalau per lu dir om bak . apabila t idak sesuai dengan j alan pikir an kit a. I t ulah sebabnya kadang- kadang kit a m em buat gar is besar/ out line y ang baru set elah k ary a t ersebut selesai k it a k erj ak an. Sek ali lagi j angan dilupakan bahw a gar is besar hanyalah alat penolong, bukan t uj uan.

Sy a r a t - sy a r a t ga r is be sa r y a n g ba ik

Sebelum kit a m elangkah pada m asalah bagaim ana kit a m em per oleh dat a unt uk penyusunan penulsan ilm iah. sebaiknya kit a m em bicar akan t ent ang gar is besar out line yang baik . Sebenar nya di dalam m em bicarakan perencanaan garis besar t elah disinggung pula m engenai per syar at an unt uk m eny usun gar is besar . Tet api unt uk m endapat kan gam bar an secar a khusus m aka hal it u akan kit a bicar akan secar a t er sendir i. Lepas dar i besar kecilnya gar is besar yang dibuat . sebuah gar is besar / out line har uslah m em enuhi beber apa per syar at an sebagai ber ikut :

a . Tia p u n it ( sa t u a n ) ga r is be sa r h a r u s m e n ga n du n g h a n y a sa t u ide .

Di dalam t iap unit gar is besar t idak boleh m em ilik i lebih dari sat u ide pok ok . Akibat nya t idak boleh ada pokok yang t er dir i at as dua kalim at at au t opik. Kalau t er j adi m ak a ide pokok t er sebut har uslah dipecah ke dalam dua t opik at au dua k alim at . Apabila dua ide pok ok t ersebut dibiar k an dalam sat u unit m ak a hubungan st r ukt urnya t idak akan t am pak j elas. Oleh sebab it u k alau t erj adi hal y ang dem ik ian m aka gar is besar t er sebut har us seger a dir evisi ( diper baiki) . Bila kedua ide t er sebut ber ada dalam sit uasi yang set ar a, m aka m asing- m asingnya har us dit em pat kan pada ur ut an sim bol yang sam a der aj at nya. Nam un apabila ber beda m aka ide- ide t er sebut haruslah dit em pat kan dalam sim bol yang ber beda der aj at nya.

Agar m em per oleh gam bar an secar a nyat a m aka per hat ikan cont oh ber ikut :

Te m a

a. Keker asan hidup

1. Manusia dalam pr oses pencar ian ident it as dir inya.

2. Kesulit an m anusia dalam ber hubungan dengan sesam anya. b. Keingint ahuan m anusia t er hadap segala sesuat u

1. Segala yang dipikir kan or ang lain 2. Apa yang dir asakan oleh or ang lain

c. Pokok- pok ok dalam gar is besar har us disusun secar a logis.

Pe r soa la n - pe r sola n a t a u fa k t a - fa k t a ya n g dica t a t diba w a h j u du l u t a m a haruslah m er upakan bawahan langsung dan t idak boleh sam a pent ingnya

dengan j udul ut am anya. Hal ini dim ak sudkan agar pem bicar aan dalam bab- bab t er sebut m engar ah pada sasar annya. Dem ikian j uga t iap pokok t am bahan har uslah secar a langsung m enunj ang at au m endukung dan m em per kuat pokok yang pent ing, sehingga urut - ur ut annya logis.


(6)

Sa la h Be n a r

I . KUD ber azaskan got ong r oyong dan kekeluargaan

A. Mew aj ibkan par a anggot anya unt uk m em bayar iur an pokok, w aj ib dan sukar ela.

I I . Meningkat kan t ar af hidup anggot anya.

I I I . Menyadar kan m asyar akat unt uk saling m em bant u.

A. Keunt ungannya dibagi – bagikan anggot anya.

B. Mem ber ik an kesadar an

unt uk t idak m enggant ungkan dir inya

pada or ang lain.

1. Mudah m endapat kan pinj am an

2. Bungany a kecil 3. Tidak ber belit – belit .

I . KUD m em baw a m anfaat langsung bagi par a anggot anya.

A. Meningkat nya t ar af hidupnya B. Menyadar kan kepent ingannya

ar t i got ong r oyong dan kekeluar gaan

I I . KUD m em baw a m anfaat t idak langsung bagi par a anggot anya.

A. Menyadar kan anggot anya agar t idak m enj adi perm ainan lint ah dar at

B. Menyadar kan anggot anya agar t idak m enggant ungkan dir inya pada or ang lain.

Hubungan logis seper t i t am pak pada cont oh di at as diper lihat kan oleh ident it as- ident it as t er t ent u yang ber upa penem pat an- penem pat an pokok- pokok secar a ver t ikal. Sem akin besar kepent ingsan logis, m aka pokok it u dit em pat kan lebih dekat ke t epi kir i.

d. H a r u s m e m pe r gu n a k a n pa sa n ga n sim bol y a n g k on sist e n

Seper t i t am pak pada cont oh- cont oh sebelum nya, t iap pokok harus disusun dalam sar is v ert ik al y ang ber lainan sehingga sim bol- sim bolnya dapat dikelihat an dengan j elas. Sat u hal yang t idak boleh dilakukan yait u m engubah pasangan t er sebut di t engah- t engah sar is besar / out line. Pok ok- pok ok yang m em puny ai kepent ingan sam a harus diber i sim bol sam a, sedangkan pokok- pokok yang ber beda kepent inganya har uslah diber i sim bol yang ber beda.

Sa la h Be n a r

Pengaj ar an bahasa I ndonesia belum dapat dikat akan ber hasil

A. Par a sisw a m asih m enggunakan bahasa I ndonesia dengan ser am pangan.

B. Golongan t erdidik ilm iah m asih k acau dalam m enggunakan bahasa I ndonesia.

1. Mut u pengaj ar an bahsa I ndonesai har us dit ingkat kan.

2. Sisw a har us akt if dalam pr oses belaj ar m engaj ar.

Pengaj ar an bahasa I ndonesia belum dapat dikat akan berhasil

A. Par a sisw a m asih m enggunakan bahsa I ndonesia dengan ser am pangan

B. Golongan t erdidik m asih belum dapat m enggunakan bahasa I ndonesia dengan baik dan benar dalam kar ya ilm iahnya.

1. Mut u pengaj ar an bahasa

I ndonesia har us dit ingkat k an

2. Sisw a har us akt if dalam pr oses belaj ar m engaj ar .


(7)

Unt uk m elengkapi per syar at an garis besar/ out line y ang baik m ak a penulis akan m enyaj ikan cont oh gar is besar for m al. Kalau pada bagian t er dahulu t elah m em am par kan adanya gar is besar r ingkas dan gar is besar t er ur ai, sebenar nya gar is besar t er sebut m er upakan gar is besar sem ent ar a. Oleh sebab it u gar is besar t er sebut har us dikongkrit kan ke dalam gar is besar for m al.

Dalam gar is besar for m al pr oses per encanaannya ham pir sam a dengan gar is begat sem ent ar a. Perencanaannya t er let ak per um usan t em a dengan cer m at dan t epat , kem udian dipecah- pecah ke dalam bagian- bagian baw ahan ( subor dinasi) yang har us dikem bangkan dapat diper inci ke dalam bagian yang lebih kecil sej auh diper lukan unt uk m engur aikan per soalan t er sebut sej elas- j elasnya.

Ta t a Tu lis Pe n u lis I lm ia h

Dalam ini akan penulis ur aikan t ent ang susunan naskah kar ya t ulis at au lapor an ker j a at au skr ipsi it u, t er ut am a dar i segi t eknik nya. I sinya t ent u t er gant ung pada pok ok pilihan ( m aha- ) sisw a sendiri. Dalam hal ini penulis t idak ak an m enyinggung- nyinggung bagaim ana m elet akkan kom a, t it ik, t anda t anya, ser t a t anda baca yang lain. Hal it u j elas t er m asuk dalam bidang Ej aan Yang Disem pur nakan, dan m enj adi t ugas guru bidang st udi bahasa I ndonesia.

Ket ika kit a m em baca sebuah kar ya t ulis at au k ary a ilm iah y ang lain, k adang-kadang kit a m enem ukan adanya kar angan yang ker ing sekali. Ada kem ungkingan j uga kur ang m enim bilkan seler a pem baca. Nam un ada j uga t ulisan yang m enggunakan bahasa yang m em ikat , segar a, dan m enar ik per hat ian. Oleh sebab it u disam ping m em epr hat ikan segi isi, sebuah kar ya t ulis j uga har us m em per hat ikan gaya bahasa ( t eknik penyam paian) .

Menulis bukan sem at a- m at a sebagai pengungkapan dir i, nam un j uga ber ar t i kom unikasi. Dalam hal ini j uga har us diper hit ungkan j uga siapa calon pem baca t ulisan kit a. Hendaknya diusahakan agar pem baca t idak salah paham di dalam m enangk ap m ak na k alim at - k alim at y ang k it a t am pilk an. Apabila t ulisan k it a t idak dipaham i pem baca yang kit a t uj u m aka t ulisan k it a t idak lah m em punyai ar t i.

Sebuah t ulisan yang ber bent uk kar ya t ulis at au skr ipsi pem bacanya t er bat as pada lingkungan t er t ent u. Nam un dem ikian gaya bahasa yang kit a per gunakan m em ber i k em ungkinan yang m enar ik bagi calon pem baca. Kendat ipun bagaim ana, sebuah gaya bahasa yang hidup dan ber t enaga j auh lebih m em ikat dar i padam t ulisan yang ker ing hal pengungkapan. Dalam hal ini bukan hanya apa yang akan kit a ungkapkan yang pent ing, t et api j uga bagaim ana car a m engat akannya. Gaya bahasa ini ber kait an er at dengan pr ibadi pengar angnya.

- Pe m ilih a n Ka t a - k a t a

Kat a- kat a yang akan kit a t am pilk an dalam sebuah t ulisan t ur ut m enent ukan nilai sebuah t ulisan. Sebuah pik iran y ang ber har ga, kadang- kadang m enj adi t idak ber ar t i, kar ena kat a- kat a yang unt uk m enj elaskannya t idak at au kur ang t epat . Mengenal kat a- kat a unt uk m enj elaskan sesuat u, hal ini pent ing bagi seorang pengar ang. Mem ang kat a- kat a it u t er susun di dalam kalim at . Nam un kat a- kat a it u j uga m em punyai t enaga j uga. Tet api bukan kat a- k at a yang m ent er eng yang kit a per lukan. per hat ikan kut ipan di baw ah :

Dalam hal ini, t ubuh m anusia dapat lah dium pam akan sebagai m odil. Agar dapat ber j alan, m obil m em but uhkan bensin, oleh kar ena bensin m er upakan bahan bakar bagi m obil. Begit u j uga m anusia agar dapat ber j alan, ber ger ak, ber lar i, dan sebagainya dibut uhkan bahan bakar . Bahan bakar bagi m anusia bukanlah bensin sepert i m odil, m elaink an bahan m ak anan yang cukup m engandung bahan bakar yaiat u bahan m akanan yang m engandung kar bohidr at dan lem ak. Bagi m er eka yang peker j aan sehar i- har inya banyak m engeluar kan t enaga yang ber at - ber at , per lu


(8)

m akanan bahan bakar yang banyak yait u har us m akan m akan nasi, j agung, at au ket ela.

Sebenar nya apa yang hendak dikat akan penulis adalah seder hana, yait u m anusia pada dasar nya m em but uhkan bahan m akana yang ber upa kar bohidr at dan lem ak. Hanya it u saj a. Tet api penulis m encoba m enhadir kan suasana hidup, dengan m enam pilkan kat a- kat a yang m et afor is, yang m em per sonifikasikan m anusia dengan m obil.Sebuah kut ipan lagi :

Mem bicar akan dir i seor ang anak dihadapannya ber sam a or ang lain, m enur ut m et odik t idak bij aksana. Seor ang anak akan m er asa t er hina kalau m enget ahui bahw a kesalah kesalahannya disiar kan. Tet api sebaliknya kalau kebaik an-kebaikannya yang dipam er kan di hadapan or ang lain ia akan m enj adi som bong sehingga t idak per lu perbaik an lagi. Sebaik ny a panggilah anak it u unt uk m em bicar akan kekur angan- k ekuranganya t anpa kehadir an or ang lain.

Kat a- kat a yang dit am pilk an seder hana, dalam ar t i bahasa keser asian. Nam un m akna yang dikandung j elas, t idak m em bigungkan pem baca. Kalim at - kalim at sepert i di at as nam pak m em ikiat karena sebagai pengungkapan pikir an pem baca t idak salah di dalam m enafsirkan m aknanya.

Dalam hal ini m em ang t idak dapat dipast ikan kalim at yang bagaim ana yang ham s diper gunakan. Hal ini t er gant ung pada dir i penulisnya. Ada penulis yang senang m enggunakan kalim at - kalim at yang m enyeret em osi pem baca sehingga m em bangkit kan gairah pem baca unt uk m em baca secar a keselur uhan. Tet api ada j uga penulis yang senang m enam pilkan kalim at - kalim at yang m engandung kej elasana ar t i. Dalam hal ini yang pent ing bahw a kalim at - kalim at yang diper gunakan har us m engandung kej elasan art i m engingat penulisan ilm iah ber beda dengan kary a fiksi.

- Pe n ggu n a a n Alin e a

Dalam sat u alinea har us ada sat u pikir an ut am a. Pikir an ut am a t er sebut t ercerm in di dalam k alim at ut am a. Sedangk an k alim at - k alim at y ang lain dalam alinea t er sebut hanyalah ber fungsi sebagai kalim at penj elas at au pengem bangan. I t ulah sebabny a sebuah t ulisan lDl berguna unt uk m em udahkan pem baca di dalam m em aham i m akna t ulisan t ersebut .

Dalam hall ini y ang perlu diingat sek ali lagi, bahw a set iap alinea hany a ada sat u pikir an ut am a. Apabila ada pikir an ut am a yang lain sebaiknya dit urunkan kedalam alinea ber ikut nya. Sedangkan let ak kalim at ut am a t er sebut dapat diaw al at au di akhir alinea. Hal ini t er gant ung pada ket ur unan dan kej elian penulis di dalam m engolah t em a t er sebut .

- Pe m ba gia n Pe n u lisa n

Menger t i j enis t ulisan ber dasar kan fungsinya dan ukur an t ulisan yang baik t idak cukup seseorang unt uk m em ulai belaj ar m enulis. la harus t ahu j uga t ent ang k aidah t ulisan secara um um . Kaidah it u m eny angkut st ruk t ur t ulisan y ait u adany a, pem bukaan at au pendahuluan at au pengenalan; int i/ pem bahasan at au pengem bangan; dan penut up at au kesim pulan. I bar at m elakukan suat u per j alanan, seseor ang yang akan m enulis har us m enget ahui t er lebih dahulu, kem ana ia akan pergi dan m elalui j alan m ana ia akan m encapai t uj uan.

Tiga st ruk t ur dalam sat u t ulisan it u j uga dapat di ibar at kan sebagai per j alanan m endaki gunung, pendahuluan m er upakan pem buka j alan, m akin lam a m akin m endekat i puncak dan kem udian berhent i. Bagian- bagian dalam sat u t ulisan t er sebut dapat dij elask an sebagai ber ikut :

a. Pendahuluan, m er upakan pem buka suat u proyek per soalan yang akan dibahas dalam t ulisan. la t idak boleh t er lalu panj ang apalagi m em asuki pem bahasan pokok per soalan. la hanya m er upakan pengenalan ke ar ah yang akan dit uj u oleh


(9)

penulis dalam t ulisannya. Di dalam pendahuluan, dilakukan pem bat asan m asalah dan penger t ian- pengert ian sehingga pem baca sudah dibaw a ke ar ah t er t ent u. Per kiraan per sent ase pendahuluan dar i suat u keselur uhan t ulisan ant ar a 20 sam pai 25 per sen.

b. I nt i/ pem bahasan pengem bangan m er upakan t ahap pem asar an pokok per soalan. Bagian in kadangkala di sebut int i, pem bahasan at au pengem bangan. Penyebut an seper t i it u t idak t er lalu m enj adi soal, yang pent ing ia dim enger t i sebagai bagian yang ber isi papar an per soalan pokok. Di bagian ini penulis m enj alin gagasan secar a sist em at is dan logis dan m enuangkan selur uh pem ikir annya t ent ang pokok yang dibahas, unt uk m enuj u kepada sat u klim aks. Unt uk m encapai k lim ak s, k elancaran ide harus t ercerm in, m engalir sepert i air sungai. Per sent ase bagian ini ant ar a 60- 70 per sen dar i selur uh t ulisan.

c. Penut up/ kesem pat an m er upakan bagian ak hir t ulisan yang ber isi kesim pulan, sar an at au pendapat penulis t ent ang pokok per soalan yang dikem ukakannya sebagai ar ahan bagi pem baca. Ada dua car a m enuliskan penut up. Per t am a, penut up yang ber sifat t er buka, yait u dengan m em ber i peluang at au kesem pat an kepada pem baca agar m enar ik kesim pulan sendiri m engenai pok ok persoalan yang dibahas. Kedua, penut up yang ber sifat t er t ut up, y ait u penut up t ulisan y ang m enyodor kan pendapat yang ber sifat akhir . Pendapat yang ber sifat akhir it u dibuat penulis dan disodor kan kepada pem baca t anpa ada kesem pat an bagi pem baca unt uk m enar ik kesim pulan sendiri.

D AFTAR PUSTAKA

Assegaf, Jaffar .1989. Teknik Penulisan Dan Jurnalist ik. Bandung : Rem aj a Kar ya . Mangunhar j ana, AM,1986. Teknik Menam bah Dan Mengem bangakan I lm u

Penget ahuan. Yogyakart a : Kanisius.

Sudikan, Yuw ana Set ya ,1984. Penunt un Penyusunan Kar ya I lm iah. Sem ar ang: Aneka I lm u.

Sir egar , Ashadi,1982. Bagaim ana Menj adi Penulis Media Massa. Jakar t a : Kar ya Uniper s.

Susant o, Ast r id,1987. Filsafat I lm u : Sebuah Pengant ar Populer . Jakar t a : Sinar Har apan.


(1)

m elahirk an sebuah kary a. Dalam hal ini garis besar sangat m enolong sek ali, t erist im ew a lagi bagi penulis pem ula. Gar is besar , yang boleh dik at ak an bagian um um suat u r encana, kelak set elah kar ya t ersebut selesai sej aj ar dengan isi at au m alah m enj adi " daft ar isi" k arangan t ersebut .

Ke gu n a a n Ga r is Be sa r :

1. Dengan m em buat gar is besar m ak a akan kelihat an m aksud t ulisan t er sebut , at au j ika m aksud t er sebut t elah dit et apkan dalam pikir an m aka kit a har us m engar ah pada t uj uan yang hendak dicapai.

2. Dar i gar is besar akan kelihat an j uga penent uan per soalan dan pem bat asanny a. 3. Garis- garis j uga m em berik an kem ungkinan unt uk kalim at hal- hal apa ( m isalnya

buku- buku bacaan) yang diper lukan unt uk m enulis, at au hendaknya apa yang diper lukan, ser t a m et ode yang sesuai unt uk m em ecahkan per soalan t er sebut . 4. Gar is besar m em ungkinkan kit a m eninj au per im bangan bab- bab at au

bagian-bagian dalam kar angan t er sebut . Kit a dapat m er encanakan ber apa halam an panj angnya, m enurut suat u per im bangan yang baik .

5. Gar is besar m em per lihat kan j uga pem ecahan per soalan ( kesim pulan)

6. Dengan m enghadapi sebuah gar is besar penulis dapat m elihat dengan j elas m at ei- m at ei yang diper lukan, ser t a m at er i- m at er i yang t elah diper oleh har us dim asukkan dalam bab- bab yang m ana. Dengan dem ikian nant inya sebuah kar ya ( kar angan) akan kelihat an t er at ur, m em puny ai hubungan t im bal balik , dan t epat pada sasar annya.

Kit a m engenal ber m acam - m acam gar is besar . Nam un didalam kar angan ini disebut kan dua m acam , yait u gar is besar r ingkas dan gar is besar t er urai.

Cont oh gar is besar t er ur ai ; 1. Penger t ian kor an m asuk desa

a. KMD sebagai sarana inform asi, pendidik an, dan sosial k ont rol b. KMD bukan ber ar t i kor an dibagikan pada m asyar akat desa 2. KMD ( Kor an Masuk Desa) sebagai sar ana pem bangunan

a. Usaha m er angsang m asyar kat pedesaan unt uk m em bangun b. Menj adikan desa sebagai subyek

3. KMD sebagai arena prom osi pem bangunan a. Apa yang dim uat dalam KMD

b. Upaya m eningkat kan kesadar an m asyar akat unt uk m em bangun. Cont oh- cont oh Gar is besar r ingkas :

1. KMD - penger t iaannya

a. Sarana inform asi, pendidik an, dan sosial k ont rol b. Bukan ber ar t i dibagi- bagikan

2. KMD - sebagai pem bangunan a. Mer angsang m asyarakat b. Menj adikan subyek 3. KMD - arena prom osi

a. Apa yang dim uat

b. Upaya m eningkat kan kesadar an m asyar akat . 4. Kesim pulan.

Melihat kedua cont oh di at as j elas bahw a ant ar a gar is besar t er ur ai dengan gar is besar r ingkas lebih m engunt ungkan gar is besar t er ur ai. Di sat u pihak gar is besar t erurai m erupak an k alim at - k alim at selesai, sehingga nant iny a di dalam m enger j akannya t idak akan t im bul ker agu- raguan lagi. Di pihak lain gar is besar r ingkas hanya t er cant um kepala- kepala per soalan yang m em ungkinkan kit a t idak ingat lagi dalam w akt u beber apa har i saj a. I t ulah sebabnya gar is besar t er ur ai di dalam m erencanak an kary a ilm iahny a.


(2)

Oleh sebab it u sebagai penulis kat akan di at as bahw a gar is besar adalah sesuat u yang dapat m enolong pengar ang/ penulis didalam j alan pik iranny a. m ak a gar is besar selam anya dapat diubah. dan kalau per lu dir om bak . apabila t idak sesuai dengan j alan pikir an kit a. I t ulah sebabnya kadang- kadang kit a m em buat gar is besar/ out line y ang baru set elah k ary a t ersebut selesai k it a k erj ak an. Sek ali lagi j angan dilupakan bahw a gar is besar hanyalah alat penolong, bukan t uj uan.

Sy a r a t - sy a r a t ga r is be sa r y a n g ba ik

Sebelum kit a m elangkah pada m asalah bagaim ana kit a m em per oleh dat a unt uk penyusunan penulsan ilm iah. sebaiknya kit a m em bicar akan t ent ang gar is besar out line yang baik . Sebenar nya di dalam m em bicarakan perencanaan garis besar t elah disinggung pula m engenai per syar at an unt uk m eny usun gar is besar . Tet api unt uk m endapat kan gam bar an secar a khusus m aka hal it u akan kit a bicar akan secar a t er sendir i. Lepas dar i besar kecilnya gar is besar yang dibuat . sebuah gar is besar / out line har uslah m em enuhi beber apa per syar at an sebagai ber ikut :

a . Tia p u n it ( sa t u a n ) ga r is be sa r h a r u s m e n ga n du n g h a n y a sa t u ide .

Di dalam t iap unit gar is besar t idak boleh m em ilik i lebih dari sat u ide pok ok . Akibat nya t idak boleh ada pokok yang t er dir i at as dua kalim at at au t opik. Kalau t er j adi m ak a ide pokok t er sebut har uslah dipecah ke dalam dua t opik at au dua k alim at . Apabila dua ide pok ok t ersebut dibiar k an dalam sat u unit m ak a hubungan st r ukt urnya t idak akan t am pak j elas. Oleh sebab it u k alau t erj adi hal y ang dem ik ian m aka gar is besar t er sebut har us seger a dir evisi ( diper baiki) . Bila kedua ide t er sebut ber ada dalam sit uasi yang set ar a, m aka m asing- m asingnya har us dit em pat kan pada ur ut an sim bol yang sam a der aj at nya. Nam un apabila ber beda m aka ide- ide t er sebut haruslah dit em pat kan dalam sim bol yang ber beda der aj at nya.

Agar m em per oleh gam bar an secar a nyat a m aka per hat ikan cont oh ber ikut : Te m a

a. Keker asan hidup

1. Manusia dalam pr oses pencar ian ident it as dir inya.

2. Kesulit an m anusia dalam ber hubungan dengan sesam anya. b. Keingint ahuan m anusia t er hadap segala sesuat u

1. Segala yang dipikir kan or ang lain 2. Apa yang dir asakan oleh or ang lain

c. Pokok- pok ok dalam gar is besar har us disusun secar a logis.

Pe r soa la n - pe r sola n a t a u fa k t a - fa k t a ya n g dica t a t diba w a h j u du l u t a m a haruslah m er upakan bawahan langsung dan t idak boleh sam a pent ingnya dengan j udul ut am anya. Hal ini dim ak sudkan agar pem bicar aan dalam bab- bab t er sebut m engar ah pada sasar annya. Dem ikian j uga t iap pokok t am bahan har uslah secar a langsung m enunj ang at au m endukung dan m em per kuat pokok yang pent ing, sehingga urut - ur ut annya logis.


(3)

Sa la h Be n a r I . KUD ber azaskan got ong r oyong

dan kekeluargaan

A. Mew aj ibkan par a anggot anya unt uk m em bayar iur an pokok, w aj ib dan sukar ela.

I I . Meningkat kan t ar af hidup anggot anya.

I I I . Menyadar kan m asyar akat unt uk saling m em bant u.

A. Keunt ungannya dibagi – bagikan anggot anya.

B. Mem ber ik an kesadar an

unt uk t idak m enggant ungkan dir inya

pada or ang lain.

1. Mudah m endapat kan pinj am an

2. Bungany a kecil 3. Tidak ber belit – belit .

I . KUD m em baw a m anfaat langsung bagi par a anggot anya.

A. Meningkat nya t ar af hidupnya B. Menyadar kan kepent ingannya

ar t i got ong r oyong dan kekeluar gaan

I I . KUD m em baw a m anfaat t idak langsung bagi par a anggot anya.

A. Menyadar kan anggot anya agar t idak m enj adi perm ainan lint ah dar at

B. Menyadar kan anggot anya agar t idak m enggant ungkan dir inya pada or ang lain.

Hubungan logis seper t i t am pak pada cont oh di at as diper lihat kan oleh ident it as- ident it as t er t ent u yang ber upa penem pat an- penem pat an pokok- pokok secar a ver t ikal. Sem akin besar kepent ingsan logis, m aka pokok it u dit em pat kan lebih dekat ke t epi kir i.

d. H a r u s m e m pe r gu n a k a n pa sa n ga n sim bol y a n g k on sist e n

Seper t i t am pak pada cont oh- cont oh sebelum nya, t iap pokok harus disusun dalam sar is v ert ik al y ang ber lainan sehingga sim bol- sim bolnya dapat dikelihat an dengan j elas. Sat u hal yang t idak boleh dilakukan yait u m engubah pasangan t er sebut di t engah- t engah sar is besar / out line. Pok ok- pok ok yang m em puny ai kepent ingan sam a harus diber i sim bol sam a, sedangkan pokok- pokok yang ber beda kepent inganya har uslah diber i sim bol yang ber beda.

Sa la h Be n a r

Pengaj ar an bahasa I ndonesia belum dapat dikat akan ber hasil

A. Par a sisw a m asih m enggunakan bahasa I ndonesia dengan ser am pangan.

B. Golongan t erdidik ilm iah m asih k acau dalam m enggunakan bahasa I ndonesia.

1. Mut u pengaj ar an bahsa I ndonesai har us dit ingkat kan.

2. Sisw a har us akt if dalam pr oses belaj ar m engaj ar.

Pengaj ar an bahasa I ndonesia belum dapat dikat akan berhasil

A. Par a sisw a m asih m enggunakan bahsa I ndonesia dengan ser am pangan

B. Golongan t erdidik m asih belum dapat m enggunakan bahasa I ndonesia dengan baik dan benar dalam kar ya ilm iahnya.

1. Mut u pengaj ar an bahasa

I ndonesia har us dit ingkat k an


(4)

Unt uk m elengkapi per syar at an garis besar/ out line y ang baik m ak a penulis akan m enyaj ikan cont oh gar is besar for m al. Kalau pada bagian t er dahulu t elah m em am par kan adanya gar is besar r ingkas dan gar is besar t er ur ai, sebenar nya gar is besar t er sebut m er upakan gar is besar sem ent ar a. Oleh sebab it u gar is besar t er sebut har us dikongkrit kan ke dalam gar is besar for m al.

Dalam gar is besar for m al pr oses per encanaannya ham pir sam a dengan gar is begat sem ent ar a. Perencanaannya t er let ak per um usan t em a dengan cer m at dan t epat , kem udian dipecah- pecah ke dalam bagian- bagian baw ahan ( subor dinasi) yang har us dikem bangkan dapat diper inci ke dalam bagian yang lebih kecil sej auh diper lukan unt uk m engur aikan per soalan t er sebut sej elas- j elasnya.

Ta t a Tu lis Pe n u lis I lm ia h

Dalam ini akan penulis ur aikan t ent ang susunan naskah kar ya t ulis at au lapor an ker j a at au skr ipsi it u, t er ut am a dar i segi t eknik nya. I sinya t ent u t er gant ung pada pok ok pilihan ( m aha- ) sisw a sendiri. Dalam hal ini penulis t idak ak an m enyinggung- nyinggung bagaim ana m elet akkan kom a, t it ik, t anda t anya, ser t a t anda baca yang lain. Hal it u j elas t er m asuk dalam bidang Ej aan Yang Disem pur nakan, dan m enj adi t ugas guru bidang st udi bahasa I ndonesia.

Ket ika kit a m em baca sebuah kar ya t ulis at au k ary a ilm iah y ang lain, k adang-kadang kit a m enem ukan adanya kar angan yang ker ing sekali. Ada kem ungkingan j uga kur ang m enim bilkan seler a pem baca. Nam un ada j uga t ulisan yang m enggunakan bahasa yang m em ikat , segar a, dan m enar ik per hat ian. Oleh sebab it u disam ping m em epr hat ikan segi isi, sebuah kar ya t ulis j uga har us m em per hat ikan gaya bahasa ( t eknik penyam paian) .

Menulis bukan sem at a- m at a sebagai pengungkapan dir i, nam un j uga ber ar t i kom unikasi. Dalam hal ini j uga har us diper hit ungkan j uga siapa calon pem baca t ulisan kit a. Hendaknya diusahakan agar pem baca t idak salah paham di dalam m enangk ap m ak na k alim at - k alim at y ang k it a t am pilk an. Apabila t ulisan k it a t idak dipaham i pem baca yang kit a t uj u m aka t ulisan k it a t idak lah m em punyai ar t i.

Sebuah t ulisan yang ber bent uk kar ya t ulis at au skr ipsi pem bacanya t er bat as pada lingkungan t er t ent u. Nam un dem ikian gaya bahasa yang kit a per gunakan m em ber i k em ungkinan yang m enar ik bagi calon pem baca. Kendat ipun bagaim ana, sebuah gaya bahasa yang hidup dan ber t enaga j auh lebih m em ikat dar i padam t ulisan yang ker ing hal pengungkapan. Dalam hal ini bukan hanya apa yang akan kit a ungkapkan yang pent ing, t et api j uga bagaim ana car a m engat akannya. Gaya bahasa ini ber kait an er at dengan pr ibadi pengar angnya.

- Pe m ilih a n Ka t a - k a t a

Kat a- kat a yang akan kit a t am pilk an dalam sebuah t ulisan t ur ut m enent ukan nilai sebuah t ulisan. Sebuah pik iran y ang ber har ga, kadang- kadang m enj adi t idak ber ar t i, kar ena kat a- kat a yang unt uk m enj elaskannya t idak at au kur ang t epat . Mengenal kat a- kat a unt uk m enj elaskan sesuat u, hal ini pent ing bagi seorang pengar ang. Mem ang kat a- kat a it u t er susun di dalam kalim at . Nam un kat a- kat a it u j uga m em punyai t enaga j uga. Tet api bukan kat a- k at a yang m ent er eng yang kit a per lukan. per hat ikan kut ipan di baw ah :

Dalam hal ini, t ubuh m anusia dapat lah dium pam akan sebagai m odil. Agar dapat ber j alan, m obil m em but uhkan bensin, oleh kar ena bensin m er upakan bahan bakar bagi m obil. Begit u j uga m anusia agar dapat ber j alan, ber ger ak, ber lar i, dan sebagainya dibut uhkan bahan bakar . Bahan bakar bagi m anusia bukanlah bensin sepert i m odil, m elaink an bahan m ak anan yang cukup m engandung bahan bakar yaiat u bahan m akanan yang m engandung kar bohidr at dan lem ak. Bagi m er eka yang peker j aan sehar i- har inya banyak m engeluar kan t enaga yang ber at - ber at , per lu


(5)

m akanan bahan bakar yang banyak yait u har us m akan m akan nasi, j agung, at au ket ela.

Sebenar nya apa yang hendak dikat akan penulis adalah seder hana, yait u m anusia pada dasar nya m em but uhkan bahan m akana yang ber upa kar bohidr at dan lem ak. Hanya it u saj a. Tet api penulis m encoba m enhadir kan suasana hidup, dengan m enam pilkan kat a- kat a yang m et afor is, yang m em per sonifikasikan m anusia dengan m obil.Sebuah kut ipan lagi :

Mem bicar akan dir i seor ang anak dihadapannya ber sam a or ang lain, m enur ut m et odik t idak bij aksana. Seor ang anak akan m er asa t er hina kalau m enget ahui bahw a kesalah kesalahannya disiar kan. Tet api sebaliknya kalau kebaik an-kebaikannya yang dipam er kan di hadapan or ang lain ia akan m enj adi som bong sehingga t idak per lu perbaik an lagi. Sebaik ny a panggilah anak it u unt uk m em bicar akan kekur angan- k ekuranganya t anpa kehadir an or ang lain.

Kat a- kat a yang dit am pilk an seder hana, dalam ar t i bahasa keser asian. Nam un m akna yang dikandung j elas, t idak m em bigungkan pem baca. Kalim at - kalim at sepert i di at as nam pak m em ikiat karena sebagai pengungkapan pikir an pem baca t idak salah di dalam m enafsirkan m aknanya.

Dalam hal ini m em ang t idak dapat dipast ikan kalim at yang bagaim ana yang ham s diper gunakan. Hal ini t er gant ung pada dir i penulisnya. Ada penulis yang senang m enggunakan kalim at - kalim at yang m enyeret em osi pem baca sehingga m em bangkit kan gairah pem baca unt uk m em baca secar a keselur uhan. Tet api ada j uga penulis yang senang m enam pilkan kalim at - kalim at yang m engandung kej elasana ar t i. Dalam hal ini yang pent ing bahw a kalim at - kalim at yang diper gunakan har us m engandung kej elasan art i m engingat penulisan ilm iah ber beda dengan kary a fiksi.

- Pe n ggu n a a n Alin e a

Dalam sat u alinea har us ada sat u pikir an ut am a. Pikir an ut am a t er sebut t ercerm in di dalam k alim at ut am a. Sedangk an k alim at - k alim at y ang lain dalam alinea t er sebut hanyalah ber fungsi sebagai kalim at penj elas at au pengem bangan. I t ulah sebabny a sebuah t ulisan lDl berguna unt uk m em udahkan pem baca di dalam m em aham i m akna t ulisan t ersebut .

Dalam hall ini y ang perlu diingat sek ali lagi, bahw a set iap alinea hany a ada sat u pikir an ut am a. Apabila ada pikir an ut am a yang lain sebaiknya dit urunkan kedalam alinea ber ikut nya. Sedangkan let ak kalim at ut am a t er sebut dapat diaw al at au di akhir alinea. Hal ini t er gant ung pada ket ur unan dan kej elian penulis di dalam m engolah t em a t er sebut .

- Pe m ba gia n Pe n u lisa n

Menger t i j enis t ulisan ber dasar kan fungsinya dan ukur an t ulisan yang baik t idak cukup seseorang unt uk m em ulai belaj ar m enulis. la harus t ahu j uga t ent ang k aidah t ulisan secara um um . Kaidah it u m eny angkut st ruk t ur t ulisan y ait u adany a, pem bukaan at au pendahuluan at au pengenalan; int i/ pem bahasan at au pengem bangan; dan penut up at au kesim pulan. I bar at m elakukan suat u per j alanan, seseor ang yang akan m enulis har us m enget ahui t er lebih dahulu, kem ana ia akan pergi dan m elalui j alan m ana ia akan m encapai t uj uan.

Tiga st ruk t ur dalam sat u t ulisan it u j uga dapat di ibar at kan sebagai per j alanan m endaki gunung, pendahuluan m er upakan pem buka j alan, m akin lam a m akin m endekat i puncak dan kem udian berhent i. Bagian- bagian dalam sat u t ulisan t er sebut dapat dij elask an sebagai ber ikut :

a. Pendahuluan, m er upakan pem buka suat u proyek per soalan yang akan dibahas dalam t ulisan. la t idak boleh t er lalu panj ang apalagi m em asuki pem bahasan pokok per soalan. la hanya m er upakan pengenalan ke ar ah yang akan dit uj u oleh


(6)

penulis dalam t ulisannya. Di dalam pendahuluan, dilakukan pem bat asan m asalah dan penger t ian- pengert ian sehingga pem baca sudah dibaw a ke ar ah t er t ent u. Per kiraan per sent ase pendahuluan dar i suat u keselur uhan t ulisan ant ar a 20 sam pai 25 per sen.

b. I nt i/ pem bahasan pengem bangan m er upakan t ahap pem asar an pokok per soalan. Bagian in kadangkala di sebut int i, pem bahasan at au pengem bangan. Penyebut an seper t i it u t idak t er lalu m enj adi soal, yang pent ing ia dim enger t i sebagai bagian yang ber isi papar an per soalan pokok. Di bagian ini penulis m enj alin gagasan secar a sist em at is dan logis dan m enuangkan selur uh pem ikir annya t ent ang pokok yang dibahas, unt uk m enuj u kepada sat u klim aks. Unt uk m encapai k lim ak s, k elancaran ide harus t ercerm in, m engalir sepert i air sungai. Per sent ase bagian ini ant ar a 60- 70 per sen dar i selur uh t ulisan.

c. Penut up/ kesem pat an m er upakan bagian ak hir t ulisan yang ber isi kesim pulan, sar an at au pendapat penulis t ent ang pokok per soalan yang dikem ukakannya sebagai ar ahan bagi pem baca. Ada dua car a m enuliskan penut up. Per t am a, penut up yang ber sifat t er buka, yait u dengan m em ber i peluang at au kesem pat an kepada pem baca agar m enar ik kesim pulan sendiri m engenai pok ok persoalan yang dibahas. Kedua, penut up yang ber sifat t er t ut up, y ait u penut up t ulisan y ang m enyodor kan pendapat yang ber sifat akhir . Pendapat yang ber sifat akhir it u dibuat penulis dan disodor kan kepada pem baca t anpa ada kesem pat an bagi pem baca unt uk m enar ik kesim pulan sendiri.

D AFTAR PUSTAKA

Assegaf, Jaffar .1989. Teknik Penulisan Dan Jurnalist ik. Bandung : Rem aj a Kar ya . Mangunhar j ana, AM,1986. Teknik Menam bah Dan Mengem bangakan I lm u

Penget ahuan. Yogyakart a : Kanisius.

Sudikan, Yuw ana Set ya ,1984. Penunt un Penyusunan Kar ya I lm iah. Sem ar ang: Aneka I lm u.

Sir egar , Ashadi,1982. Bagaim ana Menj adi Penulis Media Massa. Jakar t a : Kar ya Uniper s.

Susant o, Ast r id,1987. Filsafat I lm u : Sebuah Pengant ar Populer . Jakar t a : Sinar Har apan.