Analisis Masukan dan Keluaran Sistem Perancangan Struktur Menu Perancangan Tampilan Antar Muka Jaringan Semantik

50

3.3 Analisis Masukan dan Keluaran Sistem

Pada sistem ini yang akan menjadi inputan adalah teks dan berkas yang akan dibuat. Sedangkan yang menjadi keluaran adalah sebagai berikut : 1. Teks dan berkas Enkripsi 2. Teks dan berkas yang telah di dekripsi.

3.4 Analisis Proses Algoritma RSA

Gambar 3.4 Flowchart Algoritma RSA 51

3.4.1 Proses Pembentukan Kunci Pada Algoritma RSA

Proses pembentukan kunci pada metode algoritma RSA adalah sebagai berikut : 1. Pilih dua buah bilangan prima p dan q secara acak, p ≠ q. 2. Hitung n = pq. 3. Hitung m = p-1 q-1. 4. Pilih bilangan bulat integer antara 1 dan m 1 e m yang tidak mempunyai factor pembagi dari m. 5. Hitung d hingga d e ≡ 1 mod m atau bisa ditulis d = 1+m.n e Setelah langkah ini selesai, didapatkan kesimpulan : Public key n,e Secret key n,d

3.4.2 Proses Enkripsi Menggunakan RSA

Berikut ini adalah proses enkripsi RSA. Dilakukan oleh pihak pengirim, dalam hal ini adalah A. seluruh perhitungan pemangkatan bilangan modulo dilakukan menggunakan metoda fast exponentiation. 1. Ambil kunci publik n,e 2. Pilih plainteks p, dengan 0 ≤ p ≤ n – 1. 52 3. Hitung c = p e mod n. 4. Diperoleh cipherteks c, dan kirimkan kepada B.

3.4.3 Proses Dekripsi Menggunakan RSA

Berikut ini adalah proses dekripsi RSA. Dilakukan oleh penerima cipherteks, yaitu B. 1. Ambil kunci public n,e dan kunci rahasia d. 2. Hitung p = c d mod n. 3. Diperoleh plainteks p.

3.4.4 Konversi Plainteks ke Bilangan Sequent

Seluruh teks plainteks yang akan dienkripsi harus dikonversikan terlebih dahulu kedalam bentuk bilangan sequent, karena proses enkripsi yang dilakukan adalah proses perhitungan matematis mod, sehingga teks yang sudah menjadi bilangan dapat langsung di ekripsi dengan algoritma RSA yang sudah ditetapkan. A B C D E ….. Z 2 3 4 5 6 ….. 28 Tabel 3.1 Konversi Plainteks Ke Bilangan Sequent 53 0 dan 1 tidak dijadikan referensi konversi teks ke bilangan karena apabila “0” dan “1” dienkripsi dengan menggunakan kunci public maka hasilnya tetap, sehingga proses konversi dimulai dari 2, sebagai contoh, A=2, B=3, dan seterusnya.

3.5 Analisis Fungsional

3.5.1 Diagram Konteks

Diagram Konteks merupakan gambaran aliran data dari suatu sistem atau perangkat lunak secara global, yang bertujuan untuk memudahkan pemahaman terhadap suatu sistem atau perangkat lunak tersebut. Pada intinya diagram konteks mendeskripsikan ruang lingkup sistem atau perangkat lunak dan interaksi yang terjadi dengan entitas-entitas luarnya. Gambar 3.6 dibawah ini menjelaskan tentang diagram konteks dari sistem kriptografi. Pengirim Penerim a Sistem kriptografi Plainteks, kunci publik Plainteks Kunci Private Gambar 3.5 Diagram Konteks 54 Gambar 3.6 Diagram Konteks menerangkan tentang suatu sistem dari Kriptografi atau cara kerja dari Kriptografi. Dalam gambar diatas, input yang digunakan adalah Plaintext yaitu berupa berkas asli yang akan di-enkripsi, kemudian diproses dalam sistem kriptografi untuk menghasilkan output berupa ciphertext yaitu berupa berkas yang sudah ter-enkripsi. Sistem Kriptografi juga akan menghasilkan ciphertext yang akan dikembalikan lagi menjadi plaintext.

3.5.2 Data Flow Diagram

DFD merupakan hasil pemodelan analisis yang merupakan pecahan dari diagram konteks ke tingkat atau level selanjutnya yang lebih spesifik. Gambaran pada DFD dan seterusnya haruslah konsisten sampai ke tingkat terkecil atau tingkat paling primitive yang bisa dicapai. Dalam gambar 3.7 dibawah ini, menjelaskan tentang proses dari sistem kriptografi. Gambar 3.6 Data Flow Diagram Level 1 Gambar 3.7 Data Flow Diagram Level 1 menerangkan tentang sistem kerja dari kriptografi. Langkah awal yaitu dengan meng-input plaintext berkas asli yang akan dienkripsi. Dalam proses enkripsi, akan menghasilkan output berupa berkas hasil enkripsi yang disebut ciphertext berkas sudah teracak. 55 Proses dekripsi dilakukan untuk mengembalikan ciphertext menjadi berkas asli plaintext. Gambar 3.7 Data Flow Diagram Level 1 Proses 1 Gambar 3.8 Data Flow Diagram Level 1 Proses 1 menerangkan tentang sistem kerja dari proses konversi dan enkripsi. Langkah awal yaitu dengan meng- input plaintext berkas asli yang akan dikonversi. Dalam proses konversi, akan menghasilkan berkas dalam bentuk nilai sequent. Kemudian berkas hasil konversi di enkripsi sehingga menghasilkan output berupa berkas hasil enkripsi yang disebut ciphertext berkas sudah teracak. Proses dekripsi dilakukan untuk mengembalikan ciphertext menjadi berkas asli plaintext. Gambar 3.8 Data Flow Diagram Level 1 Proses 2 Gambar 3.9 Data Flow Diagram Level 1 Proses 2 menerangkan tentang sistem kerja dari proses dekripsi. Langkah awal yaitu dengan meng-input cipherteks berkas sudah teracak yang akan didekripsi. Dalam proses dekripsi, akan menghasilkan output berupa berkas sequent yang kemudian dilakukan proses 56 konversi untuk mengembalikan berkas dalam bentuk teks. Proses dekripsi dilakukan untuk mengembalikan ciphertext menjadi berkas asli plaintext.

3.5.3 Spesifikasi Proses

Spesifikasi proses merupakan deskripsi dari setiap elemen proses yang terdapat dalam program, yang meliputi nama proses, input, output dan keterangan proses. Penggunaan algoritma RSA pada simulasi kriptografi seperti telah disebutkan, menerapkan beberapa proses yang saling berhubungan sehingga akan membentuk suatu sistem utuh yang diharapkan. Berikut ini spesifikasi proses aplikasi KomDat LAN. Tabel 3.2 Spesifikasi Proses Aplikasi KomDat LAN Proses Keterangan No. Proses 1.1 Nama Proses Konversi ke bilangan sequent Input Teks atau file dari pengguna berupa plainteks Output Teks atau file dalam bentuk bilangan sequent Logika Proses Begin {pengguna memasukkan teks atau file berupa plainteks} End Proses Keterangan No. Proses 1.2 Nama Proses Enkripsi teks atau file 57 Input Teks atau file dalam bentuk bilangan sequent Output Teks atau file dalam bentuk cipherteks Logika Proses Begin {sistem memasukkan teks atau file berupa bilangan sequent} End Proses Keterangan No. Proses 2.1 Nama Proses Dekripsi teks atau file Input Teks atau file berupa cipherteks Output Teks atau file dalam bentuk bilangan sequent Logika Proses Begin {sistem memasukkan teks atau file berupa bilangan sequent} End Proses Keterangan No. Proses 2.2 Nama Proses Konversi ke bentuk teks Input Teks atau file dalam bentuk bilangan sequent Output Teks atau file dalam bentuk plainteks Logika Proses Begin {sistem memasukkan teks atau file berupa bilangan sequent} End 58

3.5.4 Kamus Data

Kamus data ikut berperan dalam perancangan dan pembangunan sistem informasi. Berfungsi untuk menjelaskan semua data yang digunakan didalam sistem. Berikut adalah kamus data untuk sistem informasi yang dibangun Tabel 3.3 Kamus Data Nama Data plainteks Deskripsi Berisi teks atau file dalam bentuk plainteks Struktur data Teks + File Teks [A..Z | a..z | 0..9] File [A..Z | a..z | 0..9] Nama Data bilangan sequent Deskripsi Berisi teks atau file plainteks yang dikonversi Struktur data Bilangan sequent Bilangan sequent [0..255] Nama Data cipherteks Deskripsi Berisi teks atau file yang sudah terenkripsi Struktur data Teks + File Teks [ | 0..9] File [ | 0..9] 59

3.6 Perancangan Sistem

Perancangan akan dimulai setelah tahap analisis terhadap sistem selesai dilakukan. Perancangan dapat didenifisikan sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Tahapan ini menyangkut mengkonfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan dari rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap analisis sistem. Alat bantu yang digunakan untuk menggambarkan perancangan sistem secara umum yang akan dibangun. Untuk menjelaskan bagaimana suatu masukan diproses pada sistem maka digunakan spesifikasi proses dan kamus data untuk mengetahui aliran data yang mengalir pada sistem. 60

3.6.1 Perancangan Prosedural

Proses enkripsi, dapat dilihat pada gambar 3.10 dibawah ini : Gambar 3.9 Flow Chart Form Enkripsi Teks Gambar 3.10 diatas menerangkan tentang flow chart dari proses enkripsi. Untuk memulai suatu proses enkripsi, maka harus terlebih dahulu memilih suatu berkas yang akan dienkripsi. Berkas asli sebelum dienkripsi disebut plaintext. Kemudian akan muncul suatu konfirmasi enkripsi pesan. Jika menjawab ’ya’ maka proses selanjutnya yaitu memasukkan kunci untuk proses enkripsi. Jika menjawab ’tidak’ maka proses enkripsi berakhir. Suatu berkas yang telah dienkripsi akan berubah menjadi berkas dalam bentuk sandi yang disebut ciphertext. Ciphertext kemudian disimpan dalam suatu alamat dan proses enkripsi berakhir. 61 Proses Dekripsi dapat dilihat pada gambar 3.11 berikut ini : Gambar 3.10 Flow Chart Form Dekripsi Teks Gambar 3.11 diatas menerangkan tentang flow chart dari proses dekripsi. Untuk memulai suatu proses dekripsi, maka harus terlebih dahulu memilih suatu berkas yang akan didekripsi. Berkas yang akan didekripsi berbentuk ciphertext yaitu berkas yang berbentuk sandi. Kemudian akan muncul suatu konfirmasi dekripsi pesan. Jika menjawab ’ya’ maka proses selanjutnya yaitu memasukkan kunci untuk proses dekripsi. Kunci yang digunakan untuk proses dekripsi harus sama dengan kunci yang digunakan pada proses enkripsi. Jika menjawab ’tidak’ maka proses dekripsi berakhir. Suatu berkas yang telah didekripsi akan berubah menjadi 62 berkas asli yang disebut plaintext. Plaintext kemudian disimpan dalam suatu alamat dan proses enkripsi berakhir.

3.6.2 Bagan Alir Sistem

Bagan alir sistem system flowchart marupakan bagan yang menunjukkanatas pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urutan prosedur-prosedur yang ada dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa yang dikerjakan oleh sistem.

3.6.3 Diagram Alir Aplikasi KomDat LAN

Gambar 3.11 Diagram Alir Perancangan 63 Dari gambar 3.11 maka dapat diuraikan penjelasan diagram alir proses sebagai berikut : 1. Inisialisasi password Proses ini untuk memvalidasi password sebagai autentikasi pengguna yang berhak menggunakan aplikasi versi server. 2. Inisialisasi pengguna Proses ini untuk menginisialisai pengguna yang akan memulai menggunakan aplikasi KomDat LAN dengan memasukkan nama, nama tersebut akan ditampilkan pada judul form dan sebagai pengenal pada komputer lain. 3. Koneksi Proses ini untuk mengkoneksikan dua komputer yang akan melakukan komunikasi. 4. Putus koneksi Proses ini untuk memutuskan koneksi diantara dua komputer untuk mengakhiri komunikasi. 5. Inputoutput data teksberkas Proses ini untuk mengirimkan dan menerima data dalam tampilan teks ataupun dalam bentuk berkas. 64

3.7 Perancangan Struktur Menu

Struktur menu dibangun untuk menjelaskan perancangan menu proses yang dapat digunakan oleh pengguna. Struktur menu secara umum yang dibuat dalam sistem ini terdiri dari menu-menu dan sub menunya. Perancangan struktur menu aplikasi KomDat LAN yang akan dibangun dapat dilihat pada gambra dibawah ini : 1. Aplikasi model server Gambar 3.12 Struktur Menu Aplikasi Model Server 2. Aplikasi model klien Gambar 3.13 Struktur Menu Aplikasi Model Klien 65

3.8 Perancangan Tampilan Antar Muka

interface design Perangkat lunak KomDat LAN dirancang dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0 dengan beberapa komponen standar seperti Text Box, Picture Box, Label, Shape, dan sebagainya. Desain perangkat lunak dirancang dengan menggunakan aplikasi Adobe Photoshop C.S. Perangkat lunak pembelajaran ini memiliki beberapa form, seperti : 1. Form Splash 2. Form Nama 3. Form Utama 4. Form Kirim Server 5. Form Kirim Klien 6. Form E-mail 7. Form Author 8. Form About 66 Gambar 3.14 Rancangan Antar Muka Form Splash Gambar 3.15 Rancangan Antar Muka Form Nama 67 Gambar 3.16 Rancangan Antar Muka Form Nama Server 68 Gambar 3.17 Rancangan Antar Muka Form Utama 69 Gambar 3.18 Rancangan Antar Muka Form Kirim File Server Gambar 3.19 Rancangan Antar Muka Form Kirim File Klien 70 Gambar 3.20 Rancangan Antar Muka Form E-mail Gambar 3.21 Rancangan Antar Muka Form Author 71 Gambar 3.22 Rancangan Antar Muka Form About

3.9 Jaringan Semantik

Jaringan Sematik Model Server Jaringan Semantik Model Klien Gambar 3.23 Jaringan Semantik 72

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

4.1. Implementasi Sistem

Setelah sistem dianalisis dan didesain, maka akan menuju tahap implementasi. Implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem sehingga siap untuk dioperasikan.

4.1.1. Perangkat Keras

Perangkat keras yang digunakan untuk mengimplementasikan sistem ini memiliki spesifikasi sebagai berikut : 1. Perangkat komputer server dengan spesifikasi : a. Processor AMD Athlon berkecepatan 1200 MHz. b. Memory DDR 1.37 GB PC 2700. c. VGA Memory Size 64 MB d. Harddisk berkapasitas 120 GB. 2. Perangkat komputer klien dengan spesifikasi : a. Processor Intel P III berkecepatan 650 MHz. b. Memory SDRam 128MB. c. VGA Memory Size 32 MB d. Harddisk berkapasitas 10 GB.