Algoritma RSA Rivest-Shamir-Adleman TINJAUAN PUSTAKA

13 Gambar 2.3 Diagram Blok Kriptografi Dengan Kunci Publik

2.4 Algoritma RSA Rivest-Shamir-Adleman

Algoritma RSA Rivest-Shamir-Adleman mulai diperkenalkan pada tahun 1976 oleh tiga orang peneliti dari MIT Massachussetes Institute of Technology, yaitu Ronald Rivest, Adi Shamir, dan Leonard Adleman. Seperti sistem kunci publik lainnya, algoritma RSA ini berasal dari suatu permasalahan sukar hard problem teori matematika, yang dalam hal ini RSA berasal pada permasalahan pencarian faktor prima pada bilangan yang sangat besar. Kunci enkripsi dan dekripsi pada algoritma ini keduanya merupakan bilangan bulat. Kunci untuk enkripsi merupakan kunci publik, sedangkan kunci untuk dekripsi merupakan kunci rahasia yang hanya diketahui oleh penerima pesan. Untuk membuat pasangan kunci publik dan rahasia, langkah-langkah dasarnya adalah sebagai berikut: 1. Pilih dua buah bilangan prima, kita pilih p dan q. Dari dua bilangan prima tersebut, dapat kita peroleh bilangan modulus n = p.q. 14 2. Pilih bilangan ketiga, e, yang bilangannya relatif prima faktor pembagi terbesarnya =1 terhadap hasil perkalian p-1 q-1. 3. Hitung sebuah nilai d dari persamaan ed-1[p-1q-1]. Bilangan d tersebut adalah kunci deskripsinya. Keamanan algoritma RSA terletak pada tingkat kesulitan dalam memfaktorkan bilangan non prima menjadi faktor primanya, yang dalam hal ini r = p × q. Sekali r berhasil difaktorkan menjadi p dan q, maka φr = p – 1 q – 1 dapat dihitung. Selanjutnya, karena kunci enkrispi PK diumumkan tidak rahasia, maka kunci dekripsi SK dapat dihitung dari persamaan PK ⋅ SK ≡ 1 mod φr. Penemu algoritma RSA menyarankan nilai p dan q panjangnya lebih dari 100 digit. Dengan demikian hasil kali r = p × q akan berukuran lebih dari 200 digit. Menurut Rivest dan kawan-kawan, usaha untuk mencari faktor bilangan 200 digit membutuhkan waktu komputasi selama 4 milyar tahun dengan asumsi bahwa algoritma pemfaktoran yang digunakan adalah algoritma yang tercepat saat ini dan komputer yang dipakai mempunyai kecepatan 1 milidetik. Algoritma yang paling mangkus untuk memfaktorkan bilangan yang besar belum ditemukan. Inilah yang membuat algoritma RSA tetap dipakai hingga saat ini. Selagi belum ditemukan algoritma yang mangkus untuk memfaktorkan bilangan bulat menjadi faktor primanya, maka algoritma RSA tetap direkomendasikan untuk menyandikan pesan. 15

2.5 Enkripsi dan Dekripsi