Peran Kejaksaan Republik Indonesia

PPKn | 127 sumber: www.antarafoto.com Gambar 5.3 Anggota kepolisian sedang melakukan pemeriksaan tempat kejadian perkara. f. memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi; g. mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan pemeriksaan perkara; h. mengadakan penghentian penyidikan; i. menyerahkan berkas perkara kepada penuntut umum; j. mengajukan permintaan secara langsung kepada pejabat imigrasi yang berwenang di tempat pemeriksaan imigrasi dalam keadaan mendesak atau mendadak untuk mencegah atau menangkal orang yang disangka melakukan tindak pidana; k. memberikan petunjuk dan bantuan penyidikan kepada penyidik pegawai negeri sipil serta menerima hasil penyidikan penyidik pegawai negeri sipil untuk diserahkan kepada penuntut umum; dan l. mengadakan tindakan lain menurut hukum yang bertanggung jawab, yaitu tindakan penyelidikan dan penyidikan yang dilaksanakan dengan syarat sebagai berikut: 1 tidak bertentangan dengan suatu aturan hukum; 2 selaras dengan kewajiban hukum yang mengharuskan tindakan tersebut dilakukan; 3 harus patut, masuk akal, dan termasuk dalam lingkungan jabatannya; 4 pertimbangan yang layak berdasarkan keadaan yang memaksa; 5 menghormati hak asasi manusia.

2. Peran Kejaksaan Republik Indonesia

Kejaksaan Republik Indonesia adalah lembaga negara yang melaksanakan kekuasaan negara, khususnya di bidang penuntutan. Penuntutan merupakan tindakan Jaksa untuk melimpahkan perkara pidana ke pengadilan negeri yang Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 128 | Kelas XI SMAMASMKMAK Semester 1 berwenang dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam undang- undang dengan permintaan supaya diperiksa dan diputus oleh hakim di sidang Pengadilan. Pelaku pelanggaran pidana yang akan dituntut adalah yang benar bersalah dan telah memenuhi unsur- unsur tindak pidana yang disangkakan dengan didukung oleh barang bukti yang cukup dan didukung oleh mininimal 2 dua orang saksi. Keberadaan Kejaksaan Republik Indonesia diatur dalam Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia. Berdasarkan undang-undang tersebut, kejaksaan sebagai salah satu lembaga penegak hukum dituntut untuk lebih berperan dalam menegakkan supremasi hukum, perlindungan kepentingan umum, penegakan hak asasi manusia, serta pemberantasan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme KKN. Kejaksaan Republik Indonesia sebagai lembaga negara yang melaksanakan kekuasaan negara di bidang penuntutan harus melaksanakan fungsi, tugas, dan wewenangnya secara merdeka, terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah dan pengaruh kekuasaan lainnya. Adapun yang menjadi tugas dan wewenang Kejaksaan dikelompokkan menjadi tiga bidang, yaitu:

a. Di bidang pidana :

1 melakukan penuntutan; 2 melaksanakan penetapan hakim dan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap; 3 melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan putusan pidana bersyarat, putusan pidana pengawasan, dan keputusan lepas bersyarat; 4 melakukan penyidikan terhadap tindak pidana tertentu berdasarkan undang- undang; 5 melengkapi berkas perkara tertentu dan untuk itu dapat melakukan pemeriksaan tambahan sebelum dilimpahkan ke pengadilan yang dalam pelaksanaannya dikoordinasikan dengan penyidik. Info Kewarganegaraan Untuk mengefektikan perannya, lembaga kejaksaan di Indonesia memiliki tiga tingkatan, yaitu: 1. Kejaksaan Agung di tingkat pusat yang dipimpin oleh seorang Jaksa Agung. 2. Kejaksaan Tinggi di tingkat provinsi yang dipimpin oleh seorang Kepala Kejaksaan Tinggi Kajati. 3. Kejaksaan Negeri yang berada di tingkat kabupatenkota yang dipimpin oleh seorang Kepala Kejaksaan Negeri Kajari. Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id PPKn | 129 Sumber: www.kompas.com Gambar 5.4 Gedung Kejaksaan Agung Republik Indonesia.

b. Di bidang perdata dan tata usaha negara

Kejaksaan dengan kuasa khusus, dapat bertindak baik di dalam maupun di luar pengadilan untuk dan atas nama negara atau pemerintah.

c. Dalam bidang ketertiban dan ketenteraman umum, Kejaksaan turut menyelenggarakan kegiatan:

1 peningkatan kesadaran hukum masyarakat; 2 pengamanan kebijakan penegakan hukum; 3 pengawasan peredaran barang cetakan; 4 pengawasan aliran kepercayaan yang dapat membahayakan masyarakat dan negara; 5 pencegahan penyalahgunaan danatau penodaan agama; 6 penelitian dan pengembangan hukum serta statistik kriminal.

3. Peran Hakim sebagai Pelaksana Kekuasaan Kehakiman