PPKn | 89
1. Kata Kunci
Kata kunci yang harus kalian pahami dalam mempelajari materi pada bab ini adalah demokrasi, prinsip demokrasi, dan demokrasi Pancasila.
2. Intisari Materi
a. Dalam pandangan Abraham Lincoln, demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan
dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Artinya rakyat dengan serta merta mempunyai kebebasan untuk melakukan
semua aktiitas kehidupan termasuk aktivitas politik tanpa adanya tekanan dari pihak manapun, karena pada hakekatnya yang berkuasa
adalah rakyat untuk kepentingan bersama.
b. Pada umumnya menurut Henry B. Mayo demokrasi mengandung prinsip-prinsip sebagai berikut, yaitu menyelesaikan perselisihan
dengan damai dan secara melembaga; menjamin terselenggaranya perubahan secara damai dalam suatu masyarakat yang sedang berubah;
menyelenggarakan pergantian pimpinan secara teratur; membatasi pemakaian kekerasan sampai minimum; mengakui serta menganggap
wajar adanya keanekaragaman; dan menjamin tegaknya keadilan.
c. Inti dari demokrasi Pancasila adalah sila keempat, yaitu Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam Permusyawaratan
Perwakilan. Jadi demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang dikendalikan oleh dua nilai yaitu nilai hikmat dan nilai bijak.
d. Pada hakikatnya sebuah negara dapat disebut sebagai negara yang demokratis, apabila di dalam pemerintahan tersebut rakyat memiliki
persamaan di muka hukum, memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan, dan memperoleh pendapatan yang layak
karena terjadi distribusi pendapatan yang adil.
Penilaian Diri
Berikut ini disajikan beberapa contoh perilaku yang mungkin saja biasa kalian lakukan. Tugas kalian adalah membaca terlebih dahulu semua contoh perilaku,
kemudian kalian tentukan perilaku tersebut termasuk yang baik atau buruk dengan member tanda silang x pada kolom pilihanmu, jangan lupa berikan alasannya.
No Pelakonan
Baik Buruk
Alasan
1 Memutuskan sesuatu yang
menyangkut kepentingan keluarga secara mufakat.
Rangkuman
Diunduh dari
http:bse.kemdikbud.go.id
90 | Kelas XI SMAMASMKMAK Semester 1
No Pelakonan
Baik Buruk
Alasan
2 Melaksanakan tugas harian di
keluarga, misalnya dalam hal membersihkan rumah.
3 Memaksakan kehendak kepada
anggota keluarga yang lain.
4 Memilih-milih teman dalam
bergaul di sekolah.
5 Menghargai pendapat teman
sekalipun sangat bertentangan dengan pendapat kita.
6 Menghindari permusuhan dengan
siapapun.
7 Berani menyampaikan pendapat
untuk kepentingan masyarakat.
8 Menerima perbedaan pendapat.
9 Memotong pembicaraan orang
lain.
10 Memberikan kesempatan kepada
orang lain untuk menyampaikan pendapatnya.
Praktik Belajar Kewarganegaraan Mari Mengobservasi
Aturan Main 1.
Kerjakanlah tugas ini di luar proses pembelajaran 2.
Amatilah kehidupan masyarakat di sekitar tempat tinggalmu. Kemudian identiikasilah kegiatan-kegiatan rutin dilaksanakan
yang mencerminkan pelaksanaan nilai-nilai demokrasi. 3.
Tulislah hasil pengamatanmu dengan menuliskannya dalam tabel di bawah ini, serta laporkanlah hasil pekerjaanmu
kepada guru kalian.
Diunduh dari
http:bse.kemdikbud.go.id
PPKn | 91
No Jenis Kegiatan
Partisipasi Masyarakat
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
Uji Kompetensi Bab 3 Jawablah pertanyaan di bawah ini secara singkat, jelas dan akurat.
1. Apa yang dimaksud dengan demokrasi? 2. Jelaskan macam-macam demokrasi.
3. Jelaskan soko guru demokrasi universal. 4. Jelaskan nilai demokrasi Pancasila jika dibandingkan dengan demokrasi
lainnya. 5. Buktikan bahwa negara Indonesia adalah negara demokratis baik secara
normatif maupun empirik. 6. Kemukakan prinsip-prinsip yang perlu dilaksanakan untuk mewujudkan
kehidupan yang demokratis.
Diunduh dari
http:bse.kemdikbud.go.id
92 | Kelas XI SMAMASMKMAK Semester 1
BAB
4
Mengupas Penyelenggaraan Kekuasaan Negara
Selamat ya. Kalian saat ini akan segera mempelajari bab keempat dari buku ini. Setelah mempelajari tiga bab sebelumnya, tentunya pengetahuan dan pemahaman
kalian semakin meningkat. Hal tersebut tentu saja harus diikuti pula oleh sikap dan perilaku kalian yang semakin baik.
Pada bab ini kalian akan diajak untuk menyelami penyelenggaraan kekuasaan pemerintahan negara berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Setelah mempelajari bab ini diharapkan kalian mampu menganalisis mekanisme
pembagian kekuasaan, kedudukan kemeneterian negara dan peranan pemerintah daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia
Coba kalian amati gambar 4.1.
Sumber: id.wikipedia.org
Gambar 4.1 Para anggota kabinet menteri.
Siapa yang ada di gambar tersebut? Mereka adalah pejabat negara yang sering kita sebut dengan pemerintah. Pemerintah merupakan salah satu unsur konstitutif
mutlak berdirinya sebuah negara, selain dari rakyat dan wilayah. Pemerintah bertugas menyelenggarakan pemerintahan negara, atau dengan kata lain mengelola
kekuasaan negara untuk mencapai cita-cita dan tujuan negara. Pemerintahlah yang
Diunduh dari
http:bse.kemdikbud.go.id
PPKn | 93
mempunyai kewenangan untuk mengatur seluruh rakyat dan menjaga keutuhan wilayah negara untuk mencapai kemakmuran rakyat.
Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai pemegang kekuasaan negara terdiri atas dua tingkatan, yaitu Pemerintahan Pusat dan
Pemerintahan Daerah. Dalam arti luas, Pemerintahan Pusat dilaksanakan oleh setiap lembaga negara yang tugas dan kewenangannya sudah diatur dalam UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta peraturan perundang-undangan yang lainnya, sedangkan dalam arti sempit Pemerintahan Pusat dilaksanakan
oleh lembaga eksekutif, yaitu Presiden, Wakil Presiden, Kementerian Negara dan Lembaga Pemerintahan Non-Kementerian. Pemerintahan Daerah di
Indonesia terdiri atas Pemerintahan Provinsi dan Pemerintahan KabupatenKota. Pemerintahan daerah dilaksanakan oleh pemerintah daerah yang dipimpin oleh
Kepala Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
A. Sistem Pembagian Kekuasaan Negara Republik Indonesia
1. Macam-macam Kekuasaan Negara
Konsep kekuasaan tentu saja merupakan konsep yang tidak asing bagi kalian. Dalam kehidupan sehari-hari konsep ini sering sekali terdengar baik dalam
obrolan di masyarakat maupun dalam berita di media cetak maupun elektronik. Apa sebenarnya kekuasaan itu?
Secara sederhana kekuasaan dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain supaya melakukan tindakan-tindakan yang
dikehendaki atau diperintahkannya. Sebagai contoh, ketika kalian sedang menonton televisi, tiba-tiba orang tua kalian menyuruh untuk belajar, kemudian
kalian mematikan televisi tersebut dan masuk ke kamar atau ruang belajar untuk membaca atau menyelesaikan tugas sekolah. Contoh lain dalam kehidupan di
sekolah, kalian datang ke sekolah tidak boleh terlambat, apabila terlambat tentu saja kalian akan mendapatkan teguran dari guru. Begitu pula di masyarakat, ketika
ada ketentuan bahwa setiap tamu yang tinggal di wilayah itu lebih dari 24 jam wajib lapor kepada Ketua RTRW, maka setiap tamu yang datang dan tinggal lebih
dari 24 jam harus lapor kepada yang berwenang. Nah contoh-contoh tersebut menggambarkan perwujudan dari kekuasaan yang dimiliki oleh sesorang atau
lembaga. Apakah negara juga mempunyai kekuasaan?
Diunduh dari
http:bse.kemdikbud.go.id
94 | Kelas XI SMAMASMKMAK Semester 1
Sumber: blog.rawins.com
Gambar 4.2 Pos Keamanan.
Negara tentu saja mempunyai kekuasaan, karena pada dasarnya negara merupakan organisasai kekuasaan. Dengan kata lain, bahwa negara memiliki
banyak sekali kekuasaan. Kekuasaan negara merupakan kewenangan negara untuk mengatur seluruh rakyatnya untuk mencapai keadilan dan kemakmuran,
serta keteraturan.
Apa saja kekuasaan negara itu? Kekuasaan negara banyak sekali macamnya. Menurut John Locke sebagaimana dikutip oleh Astim Riyanto dalam bukunya
yang berjudul Negara Kesatuan; Konsep, Asas, dan Aplikasinya 2006:273, kekuasaan negara itu dapat dibagi menjadi tiga macam kekuasaan yaitu:
a. Kekuasaan legislatif, yaitu kekuasaan untuk membuat atau membentuk
undang-undang b. Kekuasaan eksekutif, yaitu kekuasaan untuk melaksanakan undang-undang,
termasuk kekuasaan untuk mengadili setiap pelanggaran terhadap undang- undang
c. Kekuasaan federatif, yaitu kekuasaan untuk melaksanakan hubungan luar negeri.
Selain John Locke, ada tokoh lain yang berpendapat tentang kekuasaan negara, yaitu Montesquieu. Montesquieu sebagaimana dikutip oleh Astim Riyanto
dalam bukunya yang berjudul Negara Kesatuan; Konsep, Asas, dan Aplikasinya 2006:273
a. Kekuasaan legislatif, yaitu kekuasaan untuk membuat atau membentuk
undang-undang
Diunduh dari
http:bse.kemdikbud.go.id
PPKn | 95
b. Kekuasaan eksekutif, yaitu kekuasaan untuk melaksanakan undang-undang c. Kekuasaan yudikatif, yaitu kekuasaan untuk mempertahankan undang-
undang, termasuk kekuasaan untuk mengadili setiap pelanggaran terhadap undang-undang.
Pendapat yang dikemukakan oleh Montesquieu merupakan penyempurnaan dari pendapat John Locke. Kekuasaan federatif oleh Montesquieu dimasukan
ke dalam kekuasaan eksekutif dan fungsi mengadili dijadikan kekuasaan yang berdiri sendiri. Ketiga kekuasaan tersebut dilaksanakan oleh lembaga-lembaga
yang berbeda dan sifatnya terpisah. Oleh karena itu teori Montesquieu ini
dinamakan dengan Trias Politica.
Tugas Mandiri 4.1
Nah setelah membaca uraian di atas, coba kalian uraiankan dalam satu paragraf mengenai pentingnya kekuasaan negara. Informasikanlah pendapat kalian pada
teman yang lainnya. Kekuasaan negara itu penting karena
…………………………....…………... ……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………
2. Konsep Pembagian Kekuasaan di Indonesia