2.1.5.2 Wajib Pajak PPh Pasal 21
Wajib pajak adalah orang yang dituju oleh undang-undang untuk dikenakan pajak. Pajak penghasilan dikenakan kepada wajib pajak sehubungan dengan
peghasilan yang diterima atau diperoleh wajib pajak dalam tahun pajak yang bersangkutan.
Menurut Mardiasmo 2006 : 137-138 disebutkan bahwa penerima penghasilan yang dipotong PPh Pasal 21 adalah :
a. Pejabat Negara, adalah :
1 Presiden dan Wakil Presiden
2 Ketua, Wakil Ketua dan Anggota DPRMPR, DPRD Propinsi dan
DPRD kabupatenkota 3
Ketua dan Wakil Ketua Badan Pemeriksaan Keuangan 4
Ketua, Wakil Ketua, Ketua Muda dan Hakim Mahkamah Agung 5
Ketua dan Wakill Ketua Dewan Pertimbangan Agung 6
Menteri dan Menteri Negara 7
Jaksa Agung 8
Gubernur dan Wakil Gubernur Kepala Daerah Propinsi 9
Bupati dan Wakil Bupati Kepala Daerah Kabupaten 10
Walikota dan Wakil Walikota b.
Pegawai Negeri Sipil adalah PNS-Pusat, PNS-Daerah dan PNS lainnya yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang.
c. Pegawai, adalah setiap orang pribadi yang melakukan pekerjaan
berdasarkan perjanjian atau kesepakatan kerja baik tertulis maupun tidak tertulis, termasuk yang melakukan pekerjaan dalam jabatan negri
atau BUMN atau BUMD.
d. Pegawai Tetap, adalah orang pribadi yang bekerja pada pemberi kerja
yang menerima atau memperoleh gaji dalam jumlah tertentu secara berkala termasuk anggota dewan komisaris dan anggota dewan pengawas
yang secara teratur dan terus-menerus ikut mengelola kegiatan perusahaan secara langsung.
e. Pegawai denga status Wajib Pajak Luar Negeri, adalah orang pribadi
yang tidak bertempat tinggal di Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan yang menerima atau memperoleh gaji, honorarium
danatau imbalan lain sehubungan dengan pekerjaan, jasa dan kegiatan.
f. Pegawai Lepas, adalah orang pribadi yang bekerja pada pemberi kerja
yang menerima imbalan apabila orang pribadi yang bersangkutan bekerja.
g. Penerima Pensiun, adalah orang pribadi atau ahli warisnya yang
menerima atau memperoleh imbalan untuk pekerjaan yang dilakukan di masa lalu, termasuk orang pribadi atau ahli warisnya yang menerima
Tabungan Hari Tua atau Tunjangan Hari Tua.
h. Penerima honorarium, adalah orang pribadi yang menerima atau
memperoleh imbalan sehubungan dengan jasa, jabatan atau kegiatan yang dilakukannya.
i. Penerima upah, adalah orang pribadi yang menerima upah harian, upah
mingguan, upah bororngan atau upah satuan. Yang menerima atau memperoleh penghasilan sehubungan dengan pekerjaan,
jasa dan kegiatan dari pemotongan pajak.
2.1.5.3 Tidak Termasuk Wajib Pajak PPh Pasal 21
Mardiasmo 2004 : 139 mengatakan bahwa yang tidak termasuk penerima Penghasilan yang dipotong PPh Pasal 21 adalah :
a. Pejabat perwakilan diplomatik dan konsulat atau pejabat lain dari negara