Konsep Gerakan Serikat Buruh Teknik Kepustakaan

Indonesia, memperjuangkan nasib kaum buruh dalam stabilitas perekonomian dan tuntutan-tuntutan diiringi dengan pemogokan-pemogokan kaum buruh VSTP yang terjadi pada tahun 1920-1923.

C. Paradigma

Keterangan : : Garis Pengaruh : Garis Pergerakan Gerakan serikat Buruh VSTP Pergerakan VSTP dalam memperjuangkan nasib kaum buruh Pengaruh Sosialis-Komunis Pemogokan serikat buruh VSTP pada tahun 1920-1923 Upaya persatuan serikat buruh oleh VSTP REFERENSI Erich Fromm. 2001. Konsep manusia Menurut Marx. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Halaman 77 Sofyan Fatwa . Dalam http:lamoiko.blogspot.com201210ideologi-sosialism- dan-paham-anarkisme 8.html diakses pada hari Rabu tanggal 4 Februari 2015. 15:10. Halaman 1 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1900. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta. Halaman 272 Adi Waluyo. Dalam http:sahabatmayacc.blogspot.com201106pengertian- pergerakan-nasional_16.html diakses pada tanggal 7 Oktober 2013. 19:20. Halaman 1 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Op Cit. Halaman 826 Ibid. Halaman 139 Iskandar Tedjasukmana. 2008. Watak Politik Gerakan Serikat Buruh Indonesia. Jakarta. Turc. Halaman 6-7 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Op Cit. Halaman 344 Arion. Dalam http:filsafat.kompasiana.com20110827penjajahan-391298.html. diakses minggu 20 Oktober 20:40. Halaman 1

III. METODELOGI PENELITIAN

A. Metode yang Digunakan Dalam penelitian, metode merupakan faktor penting untuk memecahkan masalah yang turut menentukan keberhasilan suatu penelitian. “Metode adalah cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan menggunakan teknik serta alat tertentu Winarno Surakhmad, 1982: 121 Sedangkan menurut Husin Sayuti 1989: 32 menegaskan bahwa “Metode merupakan cara kerja untuk memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan”. Berdasarkan kedua pendapat tersebut dapat ditegaskan bahwa metode adalah cara kerja yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan. Metode historis adalah proses menguji dan menganalisa secara kritis rekaman dan peninggalan masa lalu Louis Gottschalk, 1986:32 Sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa: Metode penelitian historis adalah prosedur pemecahan masalah dengan menggunakan data masa lalu atau peninggalan-peninggalan, baik untuk memahami kejadian atau suatu keadaan yang berlangsung pada masa lalu terlepas dari keadaan masa sekarang maupun untuk memahami kejadian atau keadaan masa lalu, selanjutnya kerap kali juga hasilnya dapat dipergunakan untuk meramalkan kejadian atau keadaan masa yang akan datang Hadari Nawawi, 200l:79 Berdasarkan pendapat kedua ahli di atas, maka metode historis adalah suatu cara dalam proses mengumpulkan, menganalisa, dan memahami data-data historis, serta diinterprestasikan secara kritis untuk dijadikan bahan dalam penulisan sejarah kemudian merekonstruksi fakta dan menarik kesimpulan secara tepat. Langkah-langkah yang digunakan dalam pelaksanaan metode historis adalah: 1. Heuristik, yakni kegiatan menyusun jejak-jejak masa lampau. 2. Kritik sejarah, yakni menyelidiki apakah jejak-jejak itu sejati, baik bentuk maupun isi. 3. Inteprestasi, yakni menetapkan makna yang saling berhubungan dari fakta-fakta yang diperoleh. 4. Historiografi, menyimpulkan sintesa yang diperoleh dalam bentuk suatu kisah Nugroho Notosusanto, 1984: 84 Berdasarkan langkah-langkah penelitian historis seperti di atas, maka langkah- langkah kegiatan penelitian yangakan peneliti lakukan adalah : 1. Heuristik Peneliti mencoba mencari serta mengumpulkan data-data yang diperlukan dan berhubungan dengan penelitian yang sedang dilakukan. Kegiatan heuristik akan difokuskan pada literatur-literatur yang berkaitan dengan gerakan serikat buruh VSTP di Semarang. 2. Kritik Setelah data terkumpul, kegiatan penelitian selanjutnya adalah melakukan kritik terhadap sumber-sumber yang telah didapat untuk menguji apakah data tersebut valid atau tidak serta layak menunjang kegiatan penelitian yang dilakukkan. Jenis kritik yang dilakukan dengan kritik ekstern dan kritik intern. Kritik ekstern adalah mengkritik dengan melihat apakah data yang didapat itu asli atau palsu. Kritik intern adalah mengkritik yang bertujuan untuk meneliti kebenaran isi data dari sumber data yang sudah didapat. 3. Interpretasi Peneliti rnelakukan penafsiran terhadap data-data yang telah didapatkannya dan selanjutnya berusaha untuk melakukan analisis data atau peneliti mulai melakukan pembentukan konsep dan generalisasi sejarah. 4. Historiografi Langkah terakhir yang dilakukan peneliti adalah melakukan penyusunan atau penulisan dalam bentuk laporan hingga menjadi sebuah konsep sejarah yang sistematis. Bersadarkan pendapat kedua ahli di atas, maka metode historis adalah suatu cara dalam mengumpulkan, menganalisa, dan memahami data-data historis, serta diinterpretasikan secara kritis untuk dijadikan bahan dalam penulisan sejarah untuk merekonstruksi fakta dan rnenarik kesimpulan secara tepat.

B. Variabel Penelitian

Menurut pendapat Mohammad Nazir, Variabel dalam arti sederhana adalah suatu konsep yang mempunyai bermacam- macam nilai. Mohammad Nazir,1988; 149. Sedangkan menurut Pendapat Sumadi Suryabrata bahwa Variabel sebagai segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian Sumadi Suryabrata, 2000; 72. Sementara, variabel penelitian sebagai faktor-faktor yang berperanan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti Sumadi Suryabrata,2000;72. Variabel penelitian ini adalah merupakan konsep dari gejala yang bervariasi yaitu objek penelitian. Variabel adalah sesuatu yang menjadi objek penelitian atau faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti Ari Kunto, 1989; 78. Menurut Hadari Nawawi 1996; 55, Variabel adalah himpunan sejumlah gejala yang memiliki beberapa aspek atau unsur di dalamnya yang dapat bersumber dari kondisi objek penelitian, tetapi dapat pula berada di luar dan berpengaruh pada objek penelitian. Variabel adalah obyek penelitianatribut, atau apa yang menjadi variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik. Dari pendapat-pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan variabel penelitian adalah sebuah objek yang mempunyai nilai dan menjadi pusat perhatian dalam sebuah penelitian. dalam penelitian ini variable yang digunakan adalah variabel tunggal dengan fokus penelitian pada gerakan serikat buruh di Semarang pada masa kolonialisme Belanda tahun 1905-1927

C. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik, yaitu teknik kepustakaan dan dokumentasi. Hal ini dilakukan untuk memperoleh data yang diinginkan lebih akurat. Teknik pendukung dalam pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah :

1. Teknik Kepustakaan

Menurut Koentjaraningrat, „studi pustaka‟ adalah suatu cara pengumpulan data dan informasi dengan bantuan bermacam-macam materi yang terdapat diruangan perpustakaan, misalnya koran, catatan-catatan, kisah-kisah sejarah, dokumen, dan sebagainya yang relevan dengan penelitian Koentjaraningrat, 1997: 8. Menurut pendapat lain teknik studi kepustakaan dilaksanakan dengan cara mendapatkan sumber-sumber data yang diperoleh dari perpustakaan yaitu dengan mempelajari buku-buku literatur yang berkaitan dengan masalah yang diteliti Nawawi, 1993: 133. Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku dalam usaha untuk memperoleh beberapa teori maupun argumen yang dikemukakan oleh para ahli terkait dengan masalah yang diteliti.

2. Teknik Dokumentasi

Teknik dokumentasi adalah cara mengumpulkan data melalui sumber tertulis terutama berupa arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku, teori, hukum-hukum dan lain-lain, yang berhubungan dengan masalah yang akan di teliti Nawawi, 1993: 134. Menurut Suharsimi Arikunto 1989: 188, dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, majalah, surat kabar, agenda, dan sebagainya. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dengan mengunakan teknik dokumentasi peneliti berusaha untuk mengumpulkan buku-buku, surat kabar, dan film dokumenter tentang gerakan serikat buruh di Semarang pada masa kolonialisme Belanda tahun 1905-1927.

D. Teknik Analisis Data

Langkah yang harus ditempuh setelah pengumpulan data yaitu analisis data. Analisis data merupakan bagian penting dalam metode ilmiah, karena analisis data di gunakan untuk memecahkan masalah penelitian. Analisis data merupakan usaha proses memilih, memilah, membuang menggolongkan data untuk menjawab dua permasalahan pokok : 1 tema apa yang dapat ditemukan pada data-data ini, dan 2 seberapa jauh data-data ini dapat menyokong tema tersebut Basrowi dan Suwandi. 2008 : 192 Analisis data menurut Moeleong yaitu proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data Moeleong,2007 : 280. Dalam hal ini, analisis data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif mengingat data tersebut berupa fenomena-fenomena yang terjadi yang dikumpulkan dalam bentuk laporan dari karangan para sajarawan sehingga memelukan pemikiran yang tepat dalam menyelesaikan masalah penelitian tersebut. Menurut Kirk dan Miller, dalam Moeleong 2004 : 3 penelitian kualitaif adalah tradisi tertentu dalam lmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan terhadap manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristiwanya. Sedangkan menurut Bodgan dan Biklen, 1982 dalam Moeleong 2007 : 248, analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data., mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam teknik analisis dala kualitatif menurut Muhammad Ali 1985 : l5l yaitu: 1. Penyusunan data Penyusunan data ini merupakan usaha dari peneliti dalam memilih data yang sesuai dengan data yang akan diteliti. 2. Klasifikasi Data Merupakan usaha dari peneliti untuk menggolongkan data berdasarkan jenisnya. 3. Pengolahan Data Setelah data digolong-golongkan berdasarkan jenisnya kemudian peneliti mengolahnya kedalam suasana kalimat serta kronologis sehingga mudah dipahami. 4. Penyimpulan Setelah melakukan langkah-langkah di atas, maka langkah terakhir dari penelitian ini adalah menyimpulkan hasil dari penelitian sehingga akan memperoleh suatu kesimpulan yang jelas kebenarannya. REFERENSI Winarno Surakhmad. 1982. Pengantar Penelitian Ilmiah. Tarsito: Bandung. Halaman 121 Husin Sayuti. 1989. Pengantar Metodologi Riset. Fajar Agung: Jakarta. Halaman 32 Louis Gottschalk. penerjemah Nugroho Noto Susanto. 1986. Mengerti Sejarah. Universitas Indonesia Press: Jakarta. Halaman 32 Hadari Nawawi. 1985. Metode Penelitian Bidang Sosial. Gajah Mada University Press: Yogyakarta. Halaman 79 Nugroho Notosusanto. 1984. Masalah Penelitian Sejarah Kontemporer Suatu Pengalaman. Inti Dayu: Jakarta. Halaman 84 Suharsimi Arikunto. 1989. Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Kritis. Bina Aksara: Jakarta. Halaman 78 Hadari Nawawi. Op Cit. Halaman 55 Koentjaraningrat. 1997. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Gramedia : Jakarta. Halaman 8 Hadari Nawawi. Op Cit. Halaman 133 Ibid. Halaman 134 Suharsimi Arikunto. Op Cit. Halaman 188 Basrowi dan Suwandi. 2008. Penelitian Kualitatif. PT. Rineka Cipta : Jakarta. Halaman 192 Muhammad Ali. 1985. Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Angkasa. Bandung. Halaman 151

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan mengenai Tinjauan Historis Gerakan Serikat Buruh di Semarang Pada Masa Kolonial Belanda Tuhun 1917-1923, dapat diambil kesimpulan yaitu : 1. Pengaruh sosialis-komunis dalam pergerakan serikat buruh VSTP Vereeniging van Spoor-en Tramweg Pesoneel di Semarang telah mampu membuat gerakan serikat buruh tersebut semakin militan dan lebih radikal jika dibandingkan dengan gerakan serikat buruh sebelum masuknya pengaruh sosialis-komunis di Indonesia. Hal ini tidak terlepas dari peranan Sneevliet, Semaoen, Darsono, dan Tan Malaka. terbukti setelah bergabungnya para tokoh tersebut dalam Organisasi VSTP, organisasi VSTP ini kemudian mampu mengakomodir hampir semua gerakan serikat buruh Indonesia, serta serakan-gerakan serikat buruhnya pun lebih terstruktur. 2. Dinamika konflik dalam pergerakan buruh merencanakan pelembagaan sebuah intitusi vakcentraal yang menggabungkan serikat buruh-serikat buruh yang ada agar kekuatan buruh semakin terorganisir dan kuat. Upaya pembentukan vakcentraal yang dimulai sejak tahun 1916 sering