35
3.1.3 Pendekatan Verbal
film dokumenter ini disusun berdasarkan perjalanan kehidupan adat yang disajikan dari hal umum sampai ke khusus sampai ke linear.
Struktur narasi yang dibangun diperkuat dengan penuturan informasi dari seorang host yang menggunakan bahasa Tetum sebagai bahasa Timor Leste. Dan
dilengkapi dengan “super” atau titel menjelaskan beberapa hal mengenai objek, narasumber, dan hal lainnya yang perlu diperjelas.
3.1.4 Strategi Kreatif - Ide Cerita
Film dokumenter ini mengangkat cerita tentang kebudayaan di distrik Liquiça. Menceritakan keberadaan masyarakat dengan kebiasaanya serta potensi
daerahnya. Program siaran yang menyajikan film dokumemter ini dinamakan “Lao Hodi Hatene” yang secara harafiah artinya “Jalan Untuk Tahu” yaitu karena
ketika kita melakukan suatu perjalanan maka kita akan tahu tentang keberadaan sebuah tempat.
Setiap episode akan diberi judul sesuai dengan dokumenter yang disajikan, salah satunya adalah episode Ulmera Liquiça, yang menyajikan informasi kebudayaan
di distrik Liquiça.
- Sinopsis
Felix adalah host dalam acara “Lao Hodi Hatene”. Sebagai seorang yang sudah bekerja, tentunya akhir pekan adalah waktu yang sangat berarti sekali untuk
beristirahat dari rutinitas sehari-hari. Maka Felix memutuskan untuk melepaskan penat dan menghindari akan kebisingan kota Dili.
Felix akan berpergian ke salah satu distrik kabupaten di Timor Leste yaitu Liquiçá. Tetapi kurang lebih 12 km Felix baru keluar dari kota Dili, di jalan
Felix melihat ada sebuah suku kecil di area pantai sepanjang jalang menuju distrik
36
Liquiçá. Tepatnya suku Ulmera, diamana Felix sendiri tidak tahu bahwa jalan yang sering dilaluinya bernamaapa dan seperti apa kehidupan masyarakat
populasi di tempat tersebut. Maka Felix membutuhkan seorang narasumber untuk membawanya melihat-lihat kehidupan dan aktivitas sehari-hari masyarakat di
tempat tersebut. Setelah bertemu dengan narasumber yaitu Mestre Cleto seorang guru. Mestre
Cleto pun dengan senang hati membawa Felix mengelilingi dan menikmati keindahan pantai Ulmera dengan para pribadi yang bersahaja. Dan akhirnya Felix
pun bisa mengambil dan memberikan informasi kepada audien tentang pendapatan mayoritas masyarakat yang tergantung pada hasil laut, seperti
membuat garam sebagai mata pencaharian paling utama di daerah ini, penghasilan dari budi daya rumput laut dan sebagian kaum perempuan pun ikut memenuhi
kebutuhan sehari-hari dengan kerajinan seni yaitu membuat “Tais” dan kemudian menjualnya di ibu kota.
Setelah seharian berjalan mengelilingin di suku Ulmera, tiba saatnya Felix beranjak pulang dari Ulmera kembali ke Dili. Dan akan terus melakukan
perjalanannya untuk mengunjungi tempat-tempat lainnya pada akhir pekan tiba.
- Story line
• Suatu Sabtu pagi, Felix akan beranjak menuju Liquiça Salah satu distrik di Timor Leste
• Di jalan Felix menemukan seuatu suku yang tampaknya memiliki populasi yang sedikit dan mempunyai sesuatu yang menarik dari daerah tersebut.
• Dengan rasa yang ingin tahu, Felix pun berhenti tepat pada pusat daerah tersebut.
• Tetapi sejenak Felix berpikir bahwa, sepertinya dia akan mencari seorang narasumber yang dengan senang hati membawanya mengelilingi dan
mengetahui kehidupan dan aktifitas masyarakat daerah Ulmera tersebut. • Dan Felix menemukan seorang narasumber yang sudah membawanya melihat
apa saya yang bisa diketahuinya dari tempat itu.