Latar Belakang Konflik Konflik Bersenjata Israel – Hezbollah Tahun 2006 .1 Sejarah Konflik

serangan rudal Hezbollah itu diikuti dengan penyusupan pasukan Hezbollah ke wilayah Israel. Serangan yang ditujukan ke sebuah pos perbatasan Israel tersebut menimbulkan korban tiga orang tentara Israel tewas, dua orang terluka, dan dua orang diculik. Serangan terus berlanjut hingga menewaskan delapan tentara Israel dan melukai lebih dari 20 orang. Pihak militer Israel semakin geram dengan serangan mendadak milisi Hezbollah. Israel segera merencanakan suatu operasi serangan balasan yang dipersiapkan dengan sebutan “Just Reward”, atau “Suatu Serangan Balasan Yang Adil”. Para pejabat Israel mulai berkoar tentang berbagai tindakan operasi iliter yang akan diambil. Mereka berjanji akan melakukan apa yang disebut dengan tindakan yang wajar. Pada saat bersamaan, kapal israel menembakkan ratusan misil ke arah daratan Lebanon, sementara peswat- pesawatnya bergerak untuk melakukan operasi udara dan pengeboman. Sepanjang malam, pesawat-pesawat Israel menjatuhkan cluster bomb ke berbagai wilayah lebanon Selatan. Hezbollah membalasnya dengan tembakan-tembakan rudal Katyusha. Gerilyawan Hezbollah yang bertahan di lereng-lereng pegunungan Lebanon Selatan mengamati dan menganggap pilot-pilot tempur Israel tidak lebih dari penerbang buta, yang tidak tahu menentukan sasaran. Gua-gua dan bunker Hezbollah aman, tidak tersentuh, sementara permukiman dan bangunan sipil luluh-lantak, rata dengan tanah. Operasi tahap awal yang dilancarkan pihak Israel tampaknya belum membawakan hasil. Nama sandi serangan kemudian diubah menjadi “Operasi Perubahan Arah” atau “Change of Direction”. Meskipun mengakibatkan banyak korban sipil, pihak Israel selalu mengemukakan alasan bahwa penyerangan tersebut merupakan balasan atas penculikan dua tentara Israel oleh hezbollah sebagai suatu operasi lintas perbatasan. Sedangkan pihak di luar Israel menganggap penculikan dua tentara Israel oleh Hezbollah hanya digunakan sebagai sarana pertukaran tawanan warga Lebanon yang ditawan Israel. Serangan balasan berikutnya dilakukan Israel lebih dari apa yang dilakukan Hezbollah. Serangan bertubi-tubi pada pagi itu sangat mengejutkan Hezbollah. Mereka mengira Israel akan melancarkan operasi komando untuk menculik anggota Hezbollah atau membebaskan tentaranya seperti yang pernah dilakukan pada waktu-waktu sebelumnya. Berbagai pengeboman dilancarkan. Pesawat Israel menaburkan cluster bomb dan menembakkan roketnya ke arah Lebanon Selatan. Wilayah seperti Meiss Ej Jebell, Markaba, dan Ett Tailbe menjadi bulan-bulanan serangan udara yang dilakukan pasukan udara Israel. Dari arah Meiss Ej Jebel dan Ett Taibe masyarakat mengungsi ke arah Marjayoun. Pada pagi hari Kamis, tanggal 13 Juli, Israel mulai melakukan blokade darat dan laut di wilayah Lebanon. Untuk memutus jalur komunikasi udara,