Tata, 2015 PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMODELAN DAN ABSTRAKSI MATEMATIS SERTA MOTIVASI
BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL KOLABORATIF
Universitas Pendidikan Indonesia |
\.upi.edu perpustakaan.upi.edu
5. Apakah terdapat interaksi antara faktor kelompok pembelajaran PKK, PK,
PB dengan faktor level sekolah tinggi, sedang dalam pencapaian dan peningkatan kemampuan abstraksi matematis siswa?
6. Apakah terdapat interaksi antara faktor kelompok pembelajaran PKK, PK,
PB dengan faktor pengetahuan awal matematika atas, tengah, bawah dalam pencapaian dan peningkatan kemampuan abstraksi matematis siswa?
7. Apakah terdapat perbedaan pencapaian dan peningkatan motivasi belajar
siswa dalam matematika antara yang memperoleh pembelajaran kontekstual kolaboratif PKK, pendekatan kontekstual PK, dan pembelajaran biasa
PB? 8.
Apakah terdapat interaksi antara faktor kelompok pembelajaran PKK, PK, PB dengan faktor level sekolah tinggi, sedang dalam pencapaian dan
peningkatan motivasi belajar siswa? 9.
Apakah terdapat interaksi antara faktor kelompok pembelajaran PKK, PK, PB dengan faktor pengetahuan awal matematika atas, tengah, bawah dalam
pencapaian dan peningkatan motivasi belajar siswa? 10.
Apakah terdapat korelasi antara kemampuan pemodelan matematis dan kemampuan abstraksi matematis, antara kemampuan pemodelan matematis
dan motivasi belajar siswa, antara kemampuan abstraksi matematis dan motivasi belajar siswa?
11. Kesalahan, kekeliruan, atau kekurangan apa yang dialami siswa ditinjau dari proses penyelesaian soal-soal tes kemampuan pemodelan dan abstraksi
matematis pada masing-masing aspek?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan pembelajaran
kontekstual kolaboratif terhadap pencapaian dan peningkatan kemampuan pemodelan dan abstraksi matematis serta motivasi belajar siswa dalam
matematika. Secara rinci tujuan penelitian ini adalah:
Tata, 2015 PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMODELAN DAN ABSTRAKSI MATEMATIS SERTA MOTIVASI
BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL KOLABORATIF
Universitas Pendidikan Indonesia |
\.upi.edu perpustakaan.upi.edu
1. Menganalisis secara komprehensif kualitas pencapaian dan peningkatan
kemampuan pemodelan matematis siswa yang memperoleh pembelajaran kontekstual kolaboratif, pembelajaran kontekstual, dan pembelajaran biasa
ditinjau dari: a keseluruhan, b level sekolah, dan c pengetahuan awal matematika.
2. Menganalisis secara komprehensif kualitas pencapaian dan peningkatan
kemampuan abstraksi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran kontekstual kolaboratif, pembelajaran kontekstual, dan pembelajaran biasa
ditinjau dari: a keseluruhan, b level sekolah, c pengetahuan awal matematika.
3. Menganalisis secara komprehensif kualitas pencapaian dan peningkatan
motivasi belajar siswa dalam matematika yang memperoleh pembelajaran kontekstual kolaboratif, pembelajaran kontekstual, dan pembelajaran biasa
ditinjau dari: a keseluruhan, b level sekolah, c pengetahuan awal matematika.
4. Menganalisis korelasi antara kemampuan pemodelan matematis, kemampuan
abstraksi matematis, dan motivasi belajar siswa. 5.
Mengidentifikasi dan mendeskripsikan secara komprehensif kesalahan, kekeliruan, atau kekurangan siswa dalam menyelesaikan soal-soal
kemampuan pemodelan matematis dan kemampuan abstraksi matematis.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini, diharapkan dapat bermanfaat: 1.
Bagi siswa, penerapan pembelajaran kontekstual kolaboratif dan pembelajaran kontekstual pada pelajaran matematika sebagai sarana untuk melibatkan
aktivitas siswa secara optimal melakukan: pengamatan, penalaran, koneksi, komunikasi, representasi; memecahkan masalah, mengkonstruksi pengetahuan
serta sebagai wahana dalam meningkatkan kemampuan pemodelan dan abstraksi matematis, serta motivasi belajar siswa. Melalui aktivitas-aktivitas
Tata, 2015 PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMODELAN DAN ABSTRAKSI MATEMATIS SERTA MOTIVASI
BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL KOLABORATIF
Universitas Pendidikan Indonesia |
\.upi.edu perpustakaan.upi.edu
seperti itu, diharapkan siswa dapat meningkatkan kemampuan pemodelan dan abstraksi matematis serta motivasi belajarnya secara optimal, sehingga dapat
memahami konsep matematika dan memecahkan masalah yang dihadapi baik di sekolah maupun di luar sekolah.
2. Bagi guru, diharapkan pembelajaran kontekstual kolaboratif dan
pembelajaran kontekstual dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat digunakan sehari-hari untuk meningkatkan
kemampuan pemodelan dan abstraksi matematis serta motivasi belajar siswa. 3.
Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan rujukan untuk mengembangkan kemampuan pemodelan dan abstraksi matematis serta
motivasi belajar siswa pada berbagai jenjang pendidikan.
E. Definisi Operasional