Menentukan daerah penerima dengan menggunakan 3 tiga kriteria, yaitu: Menghitung DAK per daerah menggunakan porporsi KU, KK dan KT

1. Menentukan daerah penerima dengan menggunakan 3 tiga kriteria, yaitu:

Kriteria Umum KU Kriteria Umum KU KU = PAD + DAU + DBH – DBH DR - Belanja Gaji PNSD Daerah dengan KU dibawah rata-rata KU secara Nasional adalah daerah yang prioritas mendapatkan DAK Kriteria Khusus KK Kriteria Khusus KK Berupa : a. Peraturan per-UU-an yang mengatur penyelenggaraan otsus Papua Papua Barat, dan seluruh daerah tertinggal diprioritaskan mendapat alokasi DAK. b. Karakteristik daerah, meliputi: 1 Daerah Tertinggal; 2 Daerah perbatasan dengan negara lain; 3 Daerah rawan bencana; 4 Daerah Pesisir dan atau Kepulauan; 5 Daerah ketahanan pangan; 6 Daerah pariwisata Kriteria Teknis KT Kriteria Teknis KT berdasarkan indikator-indikator teknis yang dapat menggambarkan kondisi sarana dan prasarana yang akan didanai dari DAK

2. Menghitung DAK per daerah menggunakan porporsi KU, KK dan KT

41 KEMAMPUAN KEUANGANDAERAH IFN 1 KEMAMPUAN KEUANGANDAERAH IFN 1 PERATURAN PERUNDANGAN PERATURAN PERUNDANGAN KARAKTERISTIK DAERAH IKW KARAKTERISTIK DAERAH IKW INDEKS FISKAL WILAYAH IFW = f IFN.IKW INDEKS FISKAL WILAYAH IFW = f IFN.IKW IFW 1 IFW 1 INDIKATOR KEBUTUHAN TEKNIS INDIKATOR KEBUTUHAN TEKNIS INDEKS TEKNIS IT = f Indikator Teknis INDEKS TEKNIS IT = f Indikator Teknis INDEKS FISKAL WILAYAH TEKNIS IFWT = fIFN.IKW.IT INDEKS FISKAL WILAYAH TEKNIS IFWT = fIFN.IKW.IT IFWT 1 IFWT 1 DAERAH TIDAK LAYAK DAERAH TIDAK LAYAK DAERAH LAYAK DAERAH LAYAK PROSES PENETAPAN DAERAH BOBOT DAK BD = IFWT IKK BOBOT DAK BD = IFWT IKK ALOKASI DAK per BIDANG ADB = BD PAGU per BIDANG ALOKASI DAK per BIDANG ADB = BD PAGU per BIDANG DAERAH TIDAK LAYAK UNTUK BIDANG TERTENTU DAERAH TIDAK LAYAK UNTUK BIDANG TERTENTU ALOKASI DAK Utk DAERAH AD = ADB1+ADB2+….ADBn ALOKASI DAK Utk DAERAH AD = ADB1+ADB2+….ADBn NO NO YES NO YES YES YES NO No PROSES PENETAPAN INDEKS FISKAL WILAYAH TEKNIS IFWT = fIFN.IKW.IT INDEKS FISKAL WILAYAH TEKNIS IFWT = fIFN.IKW.IT INDEKS TEKNIS IT = f Indikator Teknis ; IT 0 INDEKS TEKNIS IT = f Indikator Teknis ; IT 0 Yes Kriteria Umum Kriteria Khusus Kriteria Teknis ALOKASI 42 DALAM PENGALOKASIAN DAK 1. Dalam Penentuan Kelayakan Daerah Penerima DAK, digunakan bobot ; a Untuk menghitung IFW = IFN : 50 dan IKW : 50 b Untuk menghitung IFWT = IFW : 50 dan IT : 50 2. Dalam Penentuan Besaran Alokasi DAK, digunakan bobot ; c Untuk menghitung IFW = IFN : 50 dan IKW : 50 d Untuk menghitung IFWT = IFW : 20 dan IT : 80 43 Komponen RAPBN DAK APBN Selisih 2013 Tambaha n 2013 1 2 3=2-1 4=3 1

III. Dana Alokasi Khusus 29.697,14 2.000,00 31.697,14

2.000,0 2,5 1 Pendidikan 10.090,77 1.000,00 11.090,77 1.000,00 9,91 2 Kesehatan 3.101,55 3.101,55 0,00 3 Infrastruktur Jalan 4.373,52 1.000,00 5.373,52 1.000,00 22,86 4 Infrastruktur Irigasi 1.614,06 1.614,06 0,00 5 Infrastruktur Air Minum 609,91 609,91 0,00 6 Infrastruktur Sanitasi 569,46 569,46 0,00 7 Prasarana Pemerintah Daerah 481,28 481,28 0,00 8 Kelautan dan Perikanan 1.812.30 1.812.30 0,00 9 Pertanian 2.542,31 2.542,31 0,00 10 Lingkungan Hidup 530,55 530,55 0,00 11 Keluarga Berencana 442,87 442,87 0,00 12 Kehutanan 539,42 539,42 0,00 13 Sarpras Daerah Tertinggal 716,99 716,99 0,00 14 Sarana Perdagangan 694,70 694,70 0,00 15 Energi Perdesaan 432,49 432,49 0,00 16 Perumahan dan Permukiman 205,04 205,04 0,00 17 Keselamatan Transportasi Darat 221,01 221,01 0,00 18 Transportasi Perdesaan 260,75 260,75 0,00 19 Sarpras Kawasan Perbatasan 458,14 458,14 0,00 dalam miliar rupiah 44 Arah Kebijakan DAU 2013: 1. Menggunakan prinsip Non Hold Harmless. 2. Meningkatkan pemerataan kemampuan keuangan antardaerah sebagai equalization grant, melalui peningkatan kinerja dan pencapaian hasil yang berkualitas terhadap pelaksanaan DAU. 3. Meningkatkan akurasi data dasar perhitungan DAU yang bersumber dari lembagainstansi yang berwenang. 45 PAGU DAU NASIONAL = 26 X PDN NETO Bagian Provinsi Bagian Kabkota 10 90 PP No55 Th 2005 tentang Dana Perimbangan Bab III Pasal 37 ayat 4 46 Dimana: DAU : Dana Alokasi Umum; AD : Alokasi Dasar yang dihitung berdasarkan Jumlah Gaji Pegawai Negeri Sipil Daerah; CF : Celah Fiskal yang merupakan selisih dari Kebutuhan Fiskal KbF dengan Kapasitas Fiskal KpF. DAU = AD + CF 47 Alokas i Dasar Celah Fiskal BELANJA GAJI PNSD DAU Kebutuhan Fiskal Kapasitas Fiskal Jumlah Penduduk Luas Wilayah IKK IPM PDRB per Kapita P.A.D DBH Pajak DBH SDA KbF = TBR α1 IP + α2 LW + α3 IKK + α4 IPM + α5 PDRB per kapita wilayah darat 100, laut prov 35, laut kabkota 40 48 Kebutuhan Fiskal K b F Keterangan : TBR : Total Belanja Rata-rata APBD; IP : Indeks Jumlah Penduduk; IW : Indeks Luas Wilayah; IKK : Indeks Kemahalan Konstruksi; IPM : Indeks Pembangunan Manusia; IPRDBcap : Indeks PDRB per kapita  : Bobot Indeks. Catatan: Bobot  1 ;  2 ;  3 ;  4 ; dan  5 ditentukan dengan mempergunakan pertimbangan tingkat equalisasi terbaik berdasarkan Coefficient Of Variation atau Indeks Williamson. K b F= TBR  1 IP +  2 IW +  3 IKK +  4 IPM +  5 IPDRB Keterangan: PAD : Pendapatan Asli Daerah DBH SDA : Bagi Hasil Sumber Daya Alam DBH Pajak : Bagi Hasil Pajak Kapasitas Fiskal KpF K p F= PAD + DBH SDA + DBH Pajak 49 Alokasi Dasar Alokasi Dasar Kebutuhan Fiskal Kebutuhan Fiskal Kapasitas Fiskal Kapasitas Fiskal Gaji PNSD Gaji PNSD Penduduk Penduduk Luas Wilayah Luas Wilayah IKK IKK IPM IPM PDRB Per Kapita PDRB Per Kapita PAD PAD DBH Pajak DBH Pajak DBH SDA DBH SDA Daerah dan Kemenkeu Daerah dan Kemenkeu BPS BPS Kemendagri dan BIG Kemendagri dan BIG BPS BPS BPS BPS BPS BPS Daerah Kemenkeu Daerah Kemenkeu Kemenkeu Kemenkeu Kemenkeu Kemenkeu Total Belanja Rata2 Total Belanja Rata2 Daerah Kemenkeu Daerah Kemenkeu Formasi PNSD Formasi PNSD MENPAN MENPAN T- ½ T- ½ T- ½ T- ½ T-1 T-1 T-1 T-1 T-1 T-1 T-2 T-2 T-2 T-2 T-2 T-2 T-2 T-2 T-2 T-2 T-2 T-2 50 Pengolahan Data Dasar Dengan Kata lain: Variasi Hasil Perhitungan DAU 2013 dibanding DAU 2012

1. Naik Pada umumnya terjadi di daerah yang Kapasitas Fiskalnya rendah, yaitu