Kinerja Koperasi Unit Desa (KUD) Rukun Jaya, UPT IPUH II/C SP: 6, Kabupaten Bengkulu Utara, Propinsi Bengkulu.

RINGKASAN

JENPITAR SILALAHI. Kinerja Koperasi Unit Desa (KUD) Rukun Jaya, UPT
IPUH IUC SP: 6, Kabupaten Bengkulu Utara, Propinsi Bengkulu. (di bawah
bimbingan Ir. Suryo Adiwibowo, MS)
Penelitian ini bertujuan : (1) Menganalisis tingkat keberhasilan KUD ditinjau
dari segi perkembangan modal, jumlah SHU, simpanan sukarela, serta perannya
dalam menghekat biaya hidup rumah tangga dan biaya sarana produksi pertanian
para transmigran. (2) Mengidentifikasi aspek-aspek kelembagaan dan usaha yang
terkait dengan kinerja KUD.
Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer yang diperoleh
dari hasil wawancara langsung dengan 30 anggota KUD, serta data sekunder dari
instansi-instansi terkait.
Unit ~emukimanTransmigrasi P U H IUC SP 6 termasuk jenis transmigrasi
umum dengan pola usaha adalah pola pangan lahan kering. Pada saat studi pola
pangan lahan kering ini sebagian telah berubah menjadi pola perkebunan (sawit dan
karet) yang dibndidayakan secara swadana oleh transmigran. Penempatan awal
transmigran dilakukan pada tahun anggaran 199511996,
Tingkat keberhasilan KUD Rukun Jaya diketahui bahwa : (1) Perkembangan
jumlah modal 'dari tahap konsolidasi ke tahap pengembangan adalah berhasil
(meningkat sebesar 327 %). Adapun dzri tahap pengembangan ke tahap pemantapan

adalah cukup berhasil (meningkat sebesar 18 %). (2) Jumlah anggota KUD yang
melakukan simpanan sukarela adalah tidak berhasil, karena anggota KUD tidak

mampu untuk menyisihkan sebagian penghasilannya. (3) Perolehan SHU pada tahap
konsolidasi dan tahap pengembangan dapat dikatakan sangat berhasil, yaitu sebesar
Rp 980.000 atau 29 % dari modal berputar pada tahap konsolidasi dan Rp 5.625.000
atau 39% dari modal berputar pada tahap pengembangan (4) Koperasi Unit Desa
Rukun Jaya telah berperan dalam menghemat biaya rumah tangga dan biaya sarana
produksi pertanian untuk sebagian anggotanya (66,6 %).
berkisar antara Rp 5.000

-

Penghematan tersebut

Rp 25.000 dibandingkan dengan belanja di pasar

kecamatan.
Permasalahan KUD Rukun Jaya yang berkaitan dengan aspek kelembagaan
adalah : (1) Personil KUD yang hanya mencakup pengurus dan tidak adanya struktur

organisasi yang bersifat formal. (2) Sejak berdirinya KUD RAT baru satu kali
diselenggarakan. (3) Tingginya jumlah anggota KUD yang mengatakan bahwa
pelayanan KUD kurang baik (60 %). (4) Rendahnya citra pengurus KUD, yaitu
hanya 10 % responden yang memandang ketua KUD tergolong baik, dan masingmasing 7 % responden yang memandang sekretaris dan bendahara tergolong baik.
Permasalahan KUD Rukun Jaya yang berkaitan dengan aspek usaha adalah
rendahnya partisipasi anggota KUD dalam pembayaran simpanan wajib (14 % yang
membayar secara teratur), aktivitas pernbelian saprotan dari KUD (30 % yang pernah
belanja) dan aktivitas pembelian kebutuhan sehari-hari dari KUD (53 % yang pernah
belanja).