SENI BUDAYA 97
5. Musik Zaman Barok 1600-1750
Istilah barok diambil dari bahasa Portugis barocco yang berarti mutiara. Istilah ini sebenarnya tidak digunakan pada waktu itu. Istilah barok hanya digunakan untuk memberi identitas bagi
sebuah masa perkembangan seni musik pada masa tahun 1600-an hingga tahun 1750-an yang tidak ada ciri-ciri dramatis dibandingkan dengan masa sebelumnya. Namun, seperti halnya bidang
seni lain, suatu masa baru muncul setelah terjadi tarik-menarik gaya antara kaum konservatif yang ingin mempertahankan estetika musik lama dengan kaum pembaharu yang inovatif.
Awalnya gaya musik zaman Barok dikritik sebagai musik yang harmoninya kurang jelas, kehilangan bentuk normal, eksentrik berlebihan, kurang bermutu, bahkan dekaden merosot.
Namun, karena perkembangan dasar-dasar estetika yang baru, gaya musik barok semakin dinilai secara positif. Gaya musik zaman Barok memang tidak jelas, berbelit-belit, dan bombastis.
Namun hidup, lancar, lincah, dan penuh perasaan sehingga sangat cocok untuk penyajian opera yang saat itu mulai populer.
Nada-nada penghias dimanfaatkan secara optimal sehingga menghasilkan sajian yang
dinamis. Keras lemahnya nada disajikan dengan jelas.
Selain bertambah jumlahnya, alat-alat musik juga semakin tinggi mutu suaranya. Selain alat-
alat musik yang sama dengan masa Renaisans yang berkembang di lingkungan istana, alat-alat
musik rakyat juga mulai berkembang. Oktavgeige biola sederhana, drehleier alat musik gesek
dengan dawai bordun, gitar, hackbrett sejenis sitar, maultrommel, pikolo, recorder, schalmei
mirip klarinet, genderang, castagnet, xilophon, lonceng kecil. Berkembang pula alat-alat musik
tiup baru prommer, fagot, dan raket yang kemudian lenyap kecuali obo dan klarinet. Pada masa Barok juga mulai diperkenalkan sistem tangga nada mayor dan minor. Bentuk-
bentuk sajian musik yang tumbuh pada masa itu adalah lagu-lagu instrumentalia dengan cerita sejenis opera suita, permainan instrumentalia sonata, hidangan musik yang sifatnya agung
kantata, dan sajian musik orkes simfoni yang diselingi permainan solo concerto. Komponis besar pada zaman ini adalah Johann Sebastian Bach 1685-1750 dan George Friederich Handel
1685-1759.
6. Zaman Musik Klasik 1750-1800
Menurut Frederich Blume 1958 musik klasik adalah karya seni musik yang sempat mengintikan daya ekspresi dan bentuk bersejarah sedemikian rupa hingga tercipta suatu ekspresi
yang meyakinkan dan dapat bertahan terus. Zaman klasik ditandai dengan kembalinya gaya seni yang memperhatikan kaidah-kaidah
formal. Pada masa ini seniman kembali menengok kepada gaya seni zaman Yunani Kuno. Struktur bentuk dan komposisi musik kembali mengikuti kaidah-kaidah formal dalam mencapai
kesempurnaan. Seperti halnya pada awal zaman Barok yang merupakan suatu reaksi terhadap Zaman
Sumber: www.baroquecd.com Gambar 9.21
Para Musisi Zaman Baroque
KELAS XI SMAMASMKMAK 98
SEMESTER 1
Renaisans, musik Zaman Klasik juga merupakan reaksi atas zaman barok. Hal ini tampak dari timbulnya dua gaya, yaitu gaya galan dan gaya sensitif.
Gaya galan berciri: 1. lebih bebas,
2. lebih mudah untuk dimengerti, 3. enak melodinya,
4. ornamentasi yang lebih halus, 5. iringan tanpa keterikatan jumlah suara,
6. ditujukan terutama kepada penggemar musik, 7. bertujuan untuk menghibur secara lebih bermutu, dan
8. bukan ditujukan untuk menciptakan komposisi yang berat.
Gaya sensitif berciri: 1. menentang gaya Barok yang terlalu kaku dan terlalu emosional,
2. musik lebih sebagai ungkapan pribadi yeng diungkapkan dalam penerapan dinamika crescendo, dan
3. ungkapan rasa suka dan duka. Zaman Klasik bermula sepeninggal Johann Sebastian Bach dan George Friederich Handel.
Ciri-ciri utama musik klasik adalah sebagai berikut. 1. Pemakaian crescendo dan decrescendo
2. Pemakaian accelerando mempercepat tempo dan ritartando memperlambat tempo
dalam penyajian musik. 3. Pembatasan pemakaian nada-nada penghias ornament.
4. Pemakaian akor trinada akor tiga nada. Bentuk-bentuk musik yang populer pada
waktu itu adalah bentuk-bentuk komposisi sonata, simfoni, concerto, dan karya-karya
lepas. Komposisi-komposisi itu bahkan semakin diperdalam, disempurnakan, dan
dikembangkan.
Komponis-komponis penting di zaman klasik ini di antaranya adalah John Stamitz
1717-1757, Franz Joseph Haydn 1732-1809 yang dikenal sebagai Bapak Orkes Simfoni
dengan lebih dari 100 karya dan Bapak Kwartet dengan lebih dari 80 karya. Kemudia Wolfgang
Amadeus Mozart 1765-1791. Para komponis ini dianggap sebagai tokoh yang membuat musik
gaya klasik tingkat tinggi.
7. Musik Zaman Romantik 1800-1890