29 Nyamuk ditangkap dengan alat penghisap. Indeks dihitung dari jumlah
nyamuk dewasa jantan atau betina per rumah atau per jam.
9
C. Perangkap Telur Ovitrap
1. Pengertian Ovitrap
singkatan dari oviposition trap adalah perangkat untuk mendeteksi kehadiran Ae aegypti dan Ae albopictus pada keadaan densitas
populasi yang rendah dan survey larva dalam skala luas tidak produktif misalnya BI 5, sebaik pada keadaan normal. Secara khusus, ovitrap
digunakan untuk mendeteksi infestasi nyamuk ke area baru yang sebelumnya telah dieliminasi. Alasan ini menjadi dasar pemasangan Ovitrap di bandara
internasional yang harus memenuhi persyaratan bebas vektor.
9,41-43
Ovitrap standar berupa gelas kecil bermulut lebar dicat hitam bagian
luarnya dan dilengkapi dengan bilah kayu atau bambu pedel yang dijepitkan vertikal pada dinding dalam. Gelas diisi air setengahnya
9
hingga ¾ bagian
20
dan ditempatkan di dalam dan di luar rumah yang diduga menjadi habitat nyamuk Aedes. Ovitrap dengan penambahan air rendaman jerami 10
terbukti dapat menghasilkan telur terperangkap 8 kali lebih banyak dibanding versi aslinya.
20
Ovitrap memberikan hasil setiap minggu, namun temuan baru dapat memberikan hasil tiap 24 jam. Pedel diperiksa untuk menemukan dan
menghitung jumlah telur yang terperangkap. Telur ditetaskan untuk menentukan spesies nyamuk Aedes. Persentase Ovitrap yang positif
30 menginformasikan tingkat paparan nyamuk Aedes, sedangkan jumlah telur
digunakan untuk estimasi populasi nyamuk betina dewasa.
9,44
2. Modifikasi Ovitrap Modifikasi
dilakukan terhadap fungsi, bentuk, ukuran, dan
penambahan atraktan. Modifikasi fungsi ovitrap dilakukan oleh Supakul et al 2001 di Thailand selama bulan Mei hingga September 2000. Ovitrap silinder
gerabah tanah liat tanpa tambahan insektisida maupun bentuk perangkap lainnya dipasang di dalam rumah. Larvatrap dari plastik dipasang di kamar
mandi atau dekat tandon air. Larva yang muncul dibuang setiap hari. Setelah 4 minggu berjalan, tidak ditemukan lagi larva di tandon air lainnya, dan setelah
9 minggu tidak ditemukan larva pada ovitrap.
45
Modifikasi bentuk dan ukuran antara lain dengan mengunakan gelas plastik berukuran 200, 350, dan 470 mililiter. Modifikasi bahan juga dilakukan
terhadap lapisan tempat meletakkan telur dari pedel kayu, bambu, dan kertas saring. Modifikasi warna gelas dan bahan peletak telur dilakukan Lenhart et al
2005 dengan memilih gelas plastik berwarna biru tua dengan volume 300 mililiter. Bagian dalam ovitrap dilapisi dengan kain katun berwarna krem,
yang dibeli dari produk lokal. Kain dilapiskan hampir ¾ bagian dalam gelas, dan salah satu ujungnya dijepit di tepi gelas plastik dengan penjepit kertas.
Ujicoba modifikasi ini dilakukan di Tamaulipas, Mexico, dan terbukti telur Ae aegypti
yang terperangkap lebih banyak dibanding pada ovitrap yang tidak dimodifikasi.
46
Bentuk modifikasi ovitrap di Republik Dominica oleh Pena et al 2004 berupa potongan ban luar sepeda sepajang 50 cm diisi 300 mL air
31 dan ujungnya digantung dengan tali sepanjang 100 cm pada ketinggian 1,2
meter di atas permukaan tanah.
47
Modifikasi warna kasa nylon dilakukan oleh Santoso et al 2007 dan tidak mempengaruhi jumlah larva Aedes yang
terperangkap.
48
Penambahan atraktan bervariasi antara lain air rendaman jerami
20,22
dan jenis rerumputan
24
tertentu, air rendaman kerang dan udang.
23
Air rendaman tersebut mengandung kadar CO
2
dan Amonia yang tinggi sehingga dapat menarik penciuman dan mempengaruhi nyamuk dalam memilih tempat
bertelur. Senyawa tersebut hasil fermentasi zat organik atau ekskresi proses metabolisme.
49
Modifikasi ovitrap dengan insektisida antara lain deltamethrin, bendiocarb, permethrin, cypermethrin, dan cyfluthrin.
31-33
Selain itu, dapat digunakan pula penghambat pertumbuhan serangga insect growth regulator
= IGR.
D. Perangkap Larva Larvitrap