Tarjana Nataraharja, 2012 Implementasi Pendidikan Politik Melalui Pembelajaran Pkn Dalam Mengembangkan Kompetensi
Kewarganegaraan Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
pendekatan kualitatif-naturalistik adalah disebabkan data yang diperoleh dari penelitian di lapangan, lebih banyak menyangkut perbuatan dan ungkapan kata-
kata dari responden yang sedapat mungkin bersifat alami, tanpa adanya rekayasa serta pengaruh dari luar. Sebagaimana Moleong 2003:3 mengatakan bahwa:
“P
enelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data kualitatif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari perilaku orang-orang yang
diamati.”
B. Metode Penelitian
Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus atau penelitian kasus
case study
yang merupakan bagian dari penelitian kualitatif. Burgess dalam Nasution, 1996:17 mengemukakan bahwa:
“
metode penelitian kualitatif sebenarnya meliputi sejumlah metode penelitian, antara lain kerja
lapangan, penelitian lapangan, studi kasus, etnografi, prosedur interpretatif dan lain-lain.
” Hal di atas senada dengan apa yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto
1989:120, yang menyatakan bahwa: “
Penelitian kasus adalah suatu penelitian yang dilakukan secara intensif terinci dan mendalam terhadap suatu organisasi,
lembaga atau gejala tertentu.
” Ditinjau dari lingkup wilayahnya, maka penelitian kasus hanya meliputi daerah atau subjek yang sangat sempit. Tetapi ditinjau dari
sifat penelitian, penelitian kasus lebih mendalam membicarakan kemungkinan
Tarjana Nataraharja, 2012 Implementasi Pendidikan Politik Melalui Pembelajaran Pkn Dalam Mengembangkan Kompetensi
Kewarganegaraan Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
untuk memecahkan masalah yang aktual dengan mengumpulkan data menyusun data mengaplikasikannya dan menginterprestasikannya.
Sebagai suatu metode kualitatif, studi kasus mempunyai beberapa keuntungan. Lincon dan Guba dalam Deddy Mulyana, 2002: 201
mengemukakan bahwa keistimewaan studi kasus meliputi hal-hal berikut : 1.
Studi kasus merupakan sarana utama bagi penelitian emik, yakni menyajikan pandangan subjek yang diteliti.
2. Studi kasus menyajikan uraian menyeluruh yang mirip dengan apa yang
dialami pembaca dalam kehidupan sehari-hari. 3.
Studi kasus merupakan sarana efektif untuk menunjukkan hubungan antara peneliti dan informan.
4. Studi kasus memungkinkan pembaca untuk menemukan konsistensi
internal yang tidak hanya merupakan konsistensi gaya dan konsistensi faktual tetapi juga keterpercayaan
trustworthiness
5. Studi kasus memberikan “uraian tebal” yang diperlukan bagi penilaian
atau transferabilitas. 6.
Studi kasus terbuka bagi penilaian atas konteks yang turut berperan bagi pemaknaan atas fenomena dalam konteks tersebut.
Dari pendapat di atas digambarkan bahwa metode studi kasus lebih menitikberatkan pada suatu kasus, adapun kasus yang dimaksud dalam penelitian
ini adalah bagaimana implementasi pendidikan politik melalui pembelajaran PKn dalam upaya untuk mengembangkan kompetensi kewarganegaraan? Kasus
tersebut dibatasi dalam suatu ruang siswa SMA Negeri 2 Subang. Penggunaan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus diharapkan mampu mengungkap
aspek-aspek yang diteliti terutama, mengetahui; bagaimana materi pendidikan politik melalui pembelajaran PKn dalam mengembangkan kompetensi
kewarganegaraan? Bagaimana metode pendidikan politik melalui pembelajaran PKn dalam mengembangkan kompetensi kewarganegaraan? Bagaimana media
Tarjana Nataraharja, 2012 Implementasi Pendidikan Politik Melalui Pembelajaran Pkn Dalam Mengembangkan Kompetensi
Kewarganegaraan Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
pendidikan politik melalui pembelajaran PKn dalam mengembangkan kompetensi kewarganegaraan? Bagaimana sumber pendidikan politik melalui pembelajaran
PKn dalam mengembangkan kompetensi kewarganegaraan? Bagaimana evaluasi pendidikan politik melalui pembelajaran PKn dalam mengembangkan kompetensi
kewarganegaraan?. Penggunaan pendekatan penelitian kualitatif dengan studi kasus dalam
penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi yang objektif dan mendalam tentang fokus penelitian. Pendekatan studi kasus dipilih karena
permasalahan yang dijadikan fokus penelitian ini hanya terjadi di tempat tertentu Di SMA Negeri 2 Subang. Dalam pelaksanaannya, penulis lebih banyak
menggunakan pendekatan antarpersonal di dalam penelitian ini, artinya selama proses penelitian penulis akan lebih banyak mengadakan kontak atau berhubungan
dengan orang-orang di lingkungan lokasi penelitian. Dengan demikian diharapkan peneliti dapat lebih leluasa mencari informasi
dan mendapatkan data yang lebih terinci tentang berbagai hal yang diperlukan untuk kepentingan penelitian. Selain juga berusaha mendapatkan pandangan dari
orang di luar sistem dari subjek penelitian, atau dari pengamat, untuk menjaga
objektivitas hasil penelitian.
C. Teknik Pengumpulan Data