82
Tabel 5.18 Perhitungan Debit Banjir Rencana Metode FSR Jawa Sumatra T
A H
L SIMS
PBAR APBAR
MAF GF
Q Km²
m m
m m³det
5 554 1.908 45 0,0424
140 113,922 678,418 1,24 844,359
10 554 1.908 45 0,0424
140 113,922 678,418 1,49
1.010,299
25 554 1.908 45 0,0424
140 113,922 678,418 1,76
1.196,593
50 554 1.908 45 0,0424
140 113,922 678,418 2,20
1.491,433
100 554 1.908 45 0,0424
140 113,922 678,418 2,59
1.759,137
5.1.3.4 Metode
Passing Capacity
Dari data yang diperoleh dari PSDA Jawa Tengah diketahui bahwa debit banjir terbesar yang pernah terjadi adalah 1.943,00 m³dt.
Sumber : PSDA Jawa Tengah
Dari empat analisis perhitungan metoda di atas didapat perbandingan debit banjir rencana yang disajikan pada Tabel 5.19 sebagai berikut :
Tabel 5.19 Perbandingan Hasil Analisis Debit Banjir Rencana dengan Periode Ulang
Periode Ulang
Tahun Metoda
Rasional m
3
dt Metoda
Hasper m
3
dt Metode FSR
Jawa Sumatera
m
3
dt Metode
Passing
Capasity m
3
dt
2 1.452,857
330,521 -
1.943,00 5
1.722,412 391,844
844,359 10
1.922,906 437,456
1.010,299 25
2.175,214 494,855
1.196,593 50
2.363,665 537,728
1.491,433 100
2.552,431 580,671
1.759,137 KESIMPULAN :
Dari hasil perhitungan debit dengan tiga metode yang berbeda, maka dapat diketahui bahwa terjadi perbedaan antara hasil perhitungan dari ketiga metode
tersebut. Berdasarkan pertimbangan keamanan dan efisiensi serta ketidakpastian besarnya debit banjir yang terjadi di daerah tersebut, maka antara metode–metode
83 yang ada, dipakai debit maksimum dengan metoda Rasional pada periode ulang
10 tahun sebesar 1.922,906 m
3
det di mana di antara ketiga metode di atas paling dekat dengan hasil dari metode Passing Capacity.
5.2 ANALISIS KEBUTUHAN AIR
Secara umum kebutuhan air irigasi adalah besarnya debit air yang akan digunakan untuk mengairi areal layanan di daerah irigasi tersebut. Perhitungan
kebutuhan air ini dimaksudkan untuk: •
Menentukan besarnya debit air yang dibutuhkan dengan rencana pola tanam, tata tanam dan intensitas tanaman
• Menentukan dimensi saluran irigasi dan bangunan irigasi yang diperlukan
• Dapat dijadikan pedoman eksploitasi suatu jaringan irigasi
Menurut jenisnya ada dua macam pengertian kebutuhan air, yaitu 1.
Kebutuhan air bagi tanaman penggunaan komsumtif, yaitu banyaknya air yang dibutuhkan tanaman untuk membuat jaring tanaman batang dan daun
dan untuk diuapkan evapotranspirasi, perkolasi, curah hujan, pengolahan lahan dan pertumbuhan tanaman.
Rumus : Ir = E + T+ P +B + W – Re
Di mana Ir = Kebutuhan air
E = Evaporasi
T = Transpirasi
P = Perkolasi
B = Infiltrasi
W = Tinggi genangan
Re = Hujan efektif
2. Kebutuhan air untuk irigasi, yaitu kebutuhan air yang digunakan untuk
pengairan pada saluran irigasi sehingga didapat kebutuhan air untuk masing- masing jaringan.
Perhitungan kebutuhan air irigasi ini dimaksudkan untuk menentukan besarnya debit yang akan dipakai untuk mengairi daerah irigasi. Besarnya