Perancangan Dan Implementasi Sistem Absensi Menggunakan RFID

(1)

vii

An agency or company requires a tool to karyawanya attendance as a sign of presence. From the results reported absences process undertaken will be used for various purposes promotion or other purposes. There are many tools that are absent in the market like a time machine, scan bar codes and finger print. By designing the attendance system using RFID and with the features of RFID expected can be perform the good absenteeism process. By using the RFID tags as the sign of identity as well as absentee tool and RFID Reader as the reader of the RFID tags are used. And by designing the application program using Visual Basic 6.0 so that the hardware (RFID) be able to communicate with the software. So that when the process of scanning the RFID user identity can be displayed. record the time when the RFID code and the password is entered is suitable and the results of programs designed can be print the report absentee per week, per month and per year


(2)

vi

Suatu instansi atau perusahaan membutuhkan alat absensi untuk karyawanya sebagai tanda kehadiran. Dari hasil laporan proses absen yang dilakukan akan digunakan untuk berbagai tujuan kenaikan pangkat atau keperluan lainya. Terdapat banyak sekali alat absen yang ada di pasaran seperti mesin waktu, scan bar code dan finger print. Dengan merancang sistem absen menggunakan RFID dan dengan fitur yang dimiliki RFID diharapkan dapat melakukan proses absensi dengan baik. Dengan menggunakan Tag RFID sebagai tanda absen sekaligus pengenal karyawan dan RFID Reader sebagai pembaca dari Tag RFID. Dan dengan merancang program aplikasi dari Visual Basic 6.0 sehingga perangkat keras mampu berkomunikasi dengan perangkat lunak. Sehingga pada saat proses scanning RFID identitas pengguna dapat ditampilkan, mencatat waktu ketika kode RFID dan password yang dimasukkan sesuai dan hasil program yang dirancang dapat mencetak laporan absensi per minggu, per bulan dan per tahun


(3)

1

1.1 Latar Belakang

Institusi atau perusahaan memerlukan alat absen untuk proses absen para karyawannya, dimana hasil absen yang dilakukan akan dilihat untuk beberapa tujuan. Misalnya untuk kenaikan jabatan, penggajian, dan lain-lain. Institusi itu sendiri perlu untuk mempertimbangkan alat absen yang digunakan. Banyak yang perlu dipertimbangkan untuk pemilihan alat absen itu sendiri seperti dengan pertimbangan harga dan kualitas.

Terdapat banyak sekali alat absen yang ada di pasaran yang menyediakan fitur-fitur yang dimiliki alat absen itu sendiri. Mulai dari alat absen yang memasukan kartu ke mesin waktu, scan badcode dengan cara menggesekan bar code pengenal karyawan, finger print dengan cara absen menempelkan jari.

Penulis akan mencoba merancang dan mengimplementasikan sistem absensi menggunakan RFID. Dimana akan digunakan RFID Tag sebagai pengenal dan alat absen serta RFID reader sebagai pebaca Tag RFID.

1.2 Maksud dan Tujuan

1.2.1 Maksud

Maksud dari penelitian ini adalah mengimplementasikan penggunaan RFID sebagai alat absen.

1.2.2 Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian yang dilaksanakan adalah: a. Mempermudah dalam proses absensi karyawan.


(4)

b. Memperoleh waktu pencatatan absensi yang akurat.

c. Mempercepat proses absensi sehingga dapat mengurangi antrian.

1.3 Batasan Masalah

Pada perancangan ini penulis membatasi permasalahan guna mempermudah ruang lingkup dalam proses pengerjaan serta analisa. Adapun permasalahan yang dibatasi adalah sebagai berikut:

a. Sistem kerja perangkat dalam mengirimkan data dari RFID ke komputer. b. Apabila Tag RFID telah rusak maka perlu diganti dan didaftarkan

kembali ke database.

c. Asumsi satu Tag RFID haya berlaku untuk satu orang.

d. Tidak ada gangguan dari frekuensi lain yang mengganggu frekuensi RFID.

e. Penekanan keypad maksimal dua kali pembacaan password. f. Tidak dapat melakukan proses ketika jaringan listrik mati.

1.4 Metode Penelitian

Dalam proses pemecahan masalah maka penulis menggunakan beberapa metode yaitu :

a. Metode Studi Pustaka

Metode studi pustaka yaitu melakukan penelitian dengan mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan pembuatan tugas akhir ini.

b. Merancang Hardware dan Software

Perancangan merupakan langkah dalam merencanakan pengerjaan hardware maupun software secara keseluruhan.

c. Pengujian hardware dan Software

Pengujian dilakukan untuk dapat mengetahui hasil dari pengerjaan hardware dan software yang telah dibuat.


(5)

Langkah ini akan dikerjakan apabila proses pengujian telah dilakukan untuk dapat mengetahui hasil dari penelitian yang telah dilakukan.

1.5 Sistematika Penulisan

Agar mempermudah penulis dalam menyusun laporan akhir secara lebih jelas dan sistematis, maka dilakukan pembagian dalam sistematika penulisan yang terdiri dari beberapa bab pembahasan. Urutan bab pembahasan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini mengemukakan latar belakang dari judul yang diambil, maksud dan tujuan, batasan masalah, metode penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II DASAR TEORI

Bab ini akan menjelaskan tentang semua landasan teori yang berhubungan dengan hardware dan software yang akan dibuat.

BAB III PERANCANGAN

Bab ini menjelaskan perancangan hardware, mulai dari tujuan, komponen yang digunakan, perancangan desain hardware, dan cara menggunakan hardware. Serta menjelaskan perancangan software dari tujuan, objek-objek yang digunakan, desain software, pembuatan source code dan cara menggunakan software tersebut.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini mengemukakan hasil dan bahasan dari perancangan hardware dan software yang telah dilakukan.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini mengemukakan kesimpulan dari hasil pembahasan serta saran yang diberikan penulis kepada mahasiswa yang akan mengembangkan Tugas Akhir ini.


(6)

4

2.1 Perangkat Keras

2.1.1 RFID

RFID (Radio Frequency Identification) merupakan sebuah metode identifikasi dengan menggunakan sarana Tag RFID untuk mengambil data secara jauh menggunakan frekuensi radio. Data yang dikirimkan oleh RFID berupa kode-kode yang bertujuan untuk mengenali objek. RFID ini terdiri dari dua bagian yakni RFID Reader atau pembaca RFID dan Tag RFID.

2.1.1.1RFID Reader

RFID Reader dapat juga disebut interrogator yaitu alat pembaca Tag RFID yang kompatibel. Ketika Tag RFID didekatkan maka Tag yang terbaca didekatnya akan memberikan respon dengan mengirimkan identitas Tag. Identitas Tag yang dibaca tersebut dikirimkan ke komputer melalui port serial komputer.

Pembaca Tag ini berkomunikasi dengan Tag tanpa line of sight. Jadi pembaca berkomunikasi dengan Tag menggunakan gelombang radio. Menurut bentuknya, reader dibedakan menjadi 2, yaitu reader bergerak seperti peralatan genggam yang dapat berpindah-pindah dan stasioner seperti peralatan pendeteksi barang yang berada di super market yaitu point-of-sale. Selain itu pembaca juga dapat dibedakan berdasarkan kapasitas penyimpanannya, kemampuan pemrosesan serta frekuensi pembacaannya.


(7)

Gambar 2.1 RFID Reader

2.1.1.2Tag RFID

Sistem RFID merupakan suatu sistem identifikasi otomatis yang bertujuan untuk memungkinkan data ditransmisikan oleh peralatan portable yang disebut Tag. Kemudian Tag tersebut dibaca oleh suatu reader RFID dan diproses menurut kebutuhan dari aplikasi tertentu. Data yang ditransmisikan oleh Tag dapat menyediakan informasi identifikasi atau lokasi atau hal-hal khusus tentang produk-produk ber Tag, seperti harga, warna, tanggal pembelian dan lain-lain.

Sebuah Tag RFID atau dapat disebut transponder terdiri dari sebuah microchip dan sebuah antena. Microchip itu sendiri dapat berukuran kecil. Chip tersebut menyimpan nomor seri yang unik atau informasi lainnya tergantung kepada tipe memorinya. Tipe memori digolongkan menjadi read-only, read-write atau write-onceread-many. Antena yang terpasang pada microchip mengirimkan informasi ke reader RFID. Antena dengan rentang yang lebih besar tingkat pembacaan yang lebih jauh. Tag tersebut terpasang atau tertanam dalam objek yang akan diidentifikasi. Tag dapat di-scan dengan reader RFID bergerak maupun stasioner.

Tag RFID sangat bervariasi dalam bentuk dan ukuran. Untuk bentuk itu sendiri ada yang terbuat dari plastik keras, biasanya digunakan untuk identifikasi pengenal karyawan. Selain itu ada pula yang berbentuk gantungan kunci, dapat digunakan untuk kunci kendaraan. Untuk ukuran Tag yang kecil dapat ditanamkan di bawah kulit manusia ataupun dibawah kulit hewan.


(8)

Gambar 2.2 Tag RFID

Terdapat beberapa jenis Tag menurut cara kerjanya, yaitu:

a. Tag pasif yaitu Tag paling sederhana, sehingga Tag ini bekerja dengan induksi listrik pada antena yang disebabkan adanya frekuensi radio scanning yang masuk. Induksi tersebut cukup untuk mengirimkan respon balik. Karena tidak menggunakan asupan daya maka Tag ini sederhana dan memiliki ukuran yang kecil dan tipis. Saat ini ukuran Tag terkecil sebesar 4 mm. Karena Tag ini sederhana maka Tag hanya mengirimkan data berupa nomor saja. Jarak pembacaannya pun tidak begitu jauh.

b. Tag semi-aktif yaitu Tag yang telah disuplai daya tetapi tidak dapat menginisiasi dengan reader. asupan daya yang dipakai Tag ini digunakan untuk melakukan fungsi yang lain seperti mamantau keadaan lingkungan dan mencatu bagian elektronik internal Tag serta memfasilitasi penyimpanan informasi. Tag ini tidak secara aktif memberikan sinyal ke reader, Tag ini tetap diam hingga menerima sinyal dari reader.

c. Tag Aktif mempunyai asupan daya yang sama dengan Tag semi-aktif. Pengiriman sinyal dilakukan secara kontinyu. Untuk jarak pembacaannya, Tag ini dapat dibaca hingga jarak yang cukup jauh. Tag aktif mempunyai memori yang besar yang dapat dibaca dan ditulis sehingga dapat memuat banyak informasi ketika terbaca.


(9)

2.1.2 Frekuensi RFID

Pemilihan frekuensi radio merupakan kunci karakteristik operasi sistem RFID. Frekuensi sebagian besar ditentukan oleh kecepatan komunikasi dan jarak baca terhadap Tag. Secara umum tingginya frekuensi mengindikasikan jauhnya jarak baca. Frekuensi yang lebih tinggi mengindikasikan jarak baca yang lebih jauh.

Pemilihan tipe frekuensi juga dapat ditentukan oleh tipe aplikasinya. Aplikasi tertentu lebih cocok untuk salah satu tipe frekuensi dibandingkan dengan tipe lainnya karena gelombang radio memiliki perilaku yang berbeda-beda menurut frekuensinya. Sebagai contoh, gelombang LF memiliki kemampuan penetrasi terhadap dinding tembok yang lebih baik dibandingkan dengan gelombang dengan frekuensi yang lebih tinggi, tetapi frekuensi yang lebih tinggi memiliki laju data (data rate) yang lebih cepat. Kombinasi dari level-level frekuensi dan daya yang dibolehkan menentukan rentang fungsional dari suatu aplikasi tertentu seperti keluaran daya dari reader.

Berikut ini adalah empat frekuensi utama yang digunakan oleh sistem RFID.

a. Band LF (Low Frequency) berkisar dari 125 KHz hingga 134 KHz. Band ini paling sesuai untuk penggunaan jarak pendek (short-range) seperti sistem anti pencurian, identifikasi hewan dan sistem kunci mobil.

b. Band HF (High Frequency) beroperasi pada 13.56 MHz. Frekuensi ini memungkinkan akurasi yang lebih baik dalam jarak tiga kaki dan karena itu dapat mereduksi resiko kesalahan pembacaan Tag. Sebagai konsekuensinya band ini lebih cocok untuk pembacaan pada tingkat item (item-level reading). Tag pasif dengan frekuensi 13.56 MHz dapat dibaca dengan laju 10 to 100 Tag perdetik pada jarak tiga kaki atau kurang. Tag RFID HF digunakan untuk pelacakan barang-barang di


(10)

perpustakaan, toko buku, kontrol akses gedung, pelacakan bagasi pesawat terbang, pelacakan item pakaian.

c. Tag dengan band UHF (Ultra High Frequency) beroperasi disekitar 900 MHz dan dapat dibaca dari jarak yang lebih jauh dari Tag HF, berkisar dari 3 hingga 15 kaki. Tag ini lebih sensitif terhadap faktor-faktor lingkungan daripada Tag-Tag yang beroperasi pada frekuensi lainnya. Band 900 MHz muncul sebagai band yang lebih disukai untuk aplikasi rantai supply disebabkan laju dan rentang bacanya. Tag UHF pasif dapat dibaca dengan laju sekitar 100 hingga 1.000 Tag perdetik. Tag ini umumnya digunakan pada pelacakan kontainer, truk, trailer, terminal peti kemas, serta telah diadopsi oleh peritel besar dan Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Sebagai tambahan, di Amerika Serikat, band MHz digunakan untuk mengidentifikasi isi kontainer dalam area komersial dan industri untuk meningkatkan ketepatan waktu dan akurasi transmisi data. Menurut FCC penggunaan semacam itu menguntungkan perusahaan pengapalan komersial dan memberikan manfaat keamanan yang signifikan dengan dimungkinkannya seluruh isi kontainer teridentifikasi dengan mudah dan cepat serta dengan dapat diidentifikasinya kerusakan selama pengapalan.

d. Tag yang beroperasi pada frekuensi gelombang mikro, biasanya 2.45 dan 5.8 GHz, mengalami lebih banyak pantulan gelombang radio dari obyek-obyek didekatnya yang dapat mengganggu kemampuan reader untuk berkomunikasi dengan Tag. Tag RFID gelombang mikro biasanya digunakan untuk manajemen rantai supply.


(11)

2.1.3 Transmisi Data

2.1.3.1Transmisi Data Serial

Transmisi serial dapat menggantikan transmisi paralel. Dengan menggunakan transmisi serial pengiriman data jarak jauh menjadi lebih efektif dibanding dengan transmisi paralel. Saluran serial mengirimkan setiap karakter per elemen sehingga hanya diperlukan satu atau dua penghantar, yaitu kirim data (Txd) dan terima data (Rxd). Pada transmisi serial ini membutuhkan waktu yang relatif lebih lama dibanding transmisi serial karena pengiriman data per bit secara beruntun.

Gambar 2.3 Transmisi data serial

2.1.3.2Transmisi Data paralel

Pada transmisi paralel semua saluran atau penghantar digunakan untuk mengirimkan data dari perangkat luar ke komputer atau dari komputer ke perangkat luar bersamaan menggunakannya. Transmisi paralel dapat mengirim data dengan cepat, namun jarak menjadi hambatan karena tidak mungkin menggunakannya dengan jarak yang jauh atau panjang. Untuk mengirim data dengan jarak yang jauh maka digunakanlah transmisi serial.


(12)

Gambar 2.4 Transmisi data paralel

2.2 Perangkat Lunak

2.2.1 Visual Basic 6.0

2.2.1.1Pengenalan Visual Basic 6.0

Visual Basic 6.0 merupakan salah satu bahasa pemrograman yang dapat digunakan untuk menyusun dan membuat program aplikasi pada lingkungan sistem operasi Windows. Program aplikasi dapat berupa program database, program grafis dan lain sebagainya. Di dalam Visual Basic 6.0 sudah terdapat komponen-komponen yang sangat membantu program aplikasi.

Untuk dapat menyusun dan membuat suatu program aplikasi dari Visual Basic 6.0, tentunya user harus mengetahui fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh Visual Basic 6.0 agar proses pembuatan program aplikasi dapat berjalan dengan lancar.

a. Pembuatan Project

Dalam pembuatan sebuah program aplikasi harus diperhatikan dalam langkah-langkah pembuatannya. Pada saat membuka Visual Basic 6.0 tampilan pertama adalah memilih project yang digunakan, yaitu standard.exe. Berikut ini gambar pada saat Visual Basic 6.0 dijalankan:


(13)

Gambar 2.5 Pilihan jenis New Project


(14)

b. Menu

Visual Basic 6.0 mempunyai beberapa fasilitas yang dapat digunakan untuk membantu pengguna dalam membuat program aplikasi, salah satunya adalah menu. Visual Basic 6.0 mempunyai tigabelas menu yang dapat digunakan dan masing-masing menu mempunyai fungsi yang berbeda.

Gambar 2.7 Menu Visual Basic

c. Toolbar

Pada prinsipnya toolbar berfungsi sama dengan menu, hanya saja berbeda tampilan. Untuk dapat menggunakan fasilitas menu, harus memilih menu yang dipilih terlebih dahulu dan selanjutnya memilih sub menu yang akan digunakan. Pada toolbar, pengguna tinggal memilih icon yang terdapat pada masing-masing toolbar.

Gambar 2.8 Toolbar Visual Basic

d. Toolbox

Toolbox merupakan tempat kontrol-kontrol yang akan digunakan untuk membantu pembuatan program aplikasi. Secara default, pada toolbox hanya terdapat kontrol-kontrol seperti yang terdapat pada gambar di bawah ini:


(15)

Gambar 2.9 Toolbox Visual Basic

Kontrol-kontrol pada toolbox dapat ditambah. Untuk dapat menambah kontrol-kontrol pada toolbox, klik kanan bagian toolbox lalu memilih components. Lalu pengguna dapat menambahkan kontrol yang sesuai dengan kebutuhan.

Gambar 2.10 Komponen Objek Kontrol


(16)

Project Explorer merupakan tempat yang digunakan untuk melihat daftar forms, modules, class modules, dan designers. Di samping itu, project explorer dapat digunakan untuk menambah forms, modules, class modules dan designers.

Gambar 2.11 Project Explorer

f. Properties Window

Properties Window merupakan tempat yang digunakan untuk mengatur properti dari setiap object control. Pada properties ini semua object control dapat diatur sesuai dengan program aplikasi yang akan dibuat.

Gambar 2.12 Properties Window


(17)

Form layout window ini berfungsi untuk melihat atau mengetahui posisi tampilan pada saat dieksekusi atau dijalankan. Untuk dapat mengubah ukuran form, dapat digunakan fasilitas properties window. Pengguna dapat mengatur posisi form sesuai dengan kebutuhan.

Gambar 2.13 Form layout Window

h. Form Objek

Form objek digunakan untuk menempatkan atau meletakan objek dari kontrol-kontrol yang akan digunakan untuk merancang dan membuat program aplikasi.

Gambar 2.14 Tampilan form object


(18)

Form code digunakan sebagai tempat untuk menulis kode-kode program aplikasi. Berikut tampilan form code pada Visual Basic 6.0.

Gambar 2.15 Tampilan Form Kode

2.2.1.2Komunikasi serial pada Visual Basic 6.0

Program aplikasi Visual basic 6.0 telah menyediakan komponen untuk berkomunikasi dengan peralatan luar seperti mikrokontroler, modem, ataupun dengan perangkat lainya.

Secara default pada toolbox tidak disediakan, untuk menambahkan komponen tersebut dengan menambahkan komponen seperti telihat pada gambar di bawah ini:


(19)

Gambar 2.16 Penambahan komponen Microsoft comm control 6.0 pada visual Basic 6.0

Fungsi dari Microsoft comm control ini adalah sebagai berikut: 1. Mengadakan komunikasi serial port pada komputer 2. Untuk bertukar data dengan peralatan luar

3. Memonitor dan merespon event dan error yang terjadi pada hubungan serial.

Karena pogram ini berkomunikasi dengan peralatan luar, untuk dapat menjalankanya ada beberapa langkah pengaturan, antara lain:

1. Membuka serial port.

2. Mengatur receive dan transmit buffer properties. 3. Managing receive dan transmit buffer.

2.2.1.3Koneksi Visual Basic 6.0 dengan database Microsoft Acces

menggunakan ODBC Driver

Untuk memudahkan koneksi antara Visual Basic 6.0 dengan Microsoft acces maka dapat membuat koneksi dengan administrative Tools yang terdapat pada control panel yang telah disediakan oleh sistem operasi Windows sendiri.


(20)

Berikut gambar control panel untuk pembuatan koneksi antara Microsoft acces dengan visual basic 6.0:

Gambar 2.17 tampilan pada saat membuat koneksi untuk Microsoft Access dengan Visual Basic 6.0

Sebelum membuat koneksi untuk Visual basic 6.0, pastikan data atau file telah dibuat sebelumnya karena dalam pembuatan koneksi akan diminta file mana yang akan dikoneksikan. Karena program yang dibuat akan dikoneksikan dengan Microsoft acces maka dipilih driver do Microsoft acces(*.mdb). Setelah itu maka berikanlah nama untuk memudahkan dalam pencarian pada saat menghubungkan pada Visual Basic 6.0.

2.2.1.4Koneksi Visual basic 6.0 dengan Crystal Report

Banyak fasilitas koneksi yang telah disediakan oleh Visual Basic 6.0 untuk menunjang program yang akan dibuat dengan aplikasi ini. Diantaranya adalah menghubungkan dengan crystal report yang berfungsi untuk mencetak laporan.


(21)

Namun sebelum menghubungkan perlu disiapkan terlebih dahulu program aplikasi crystal report.

Apabila program aplikasi telah di-install maka selanjutnya menambahkan komponen tambahan ke toolbox dan kemudian digunakan di form object. Berikut merupakan komponen crystal report yang telah ditambahkan ke form object:

Gambar 2.18 Tampilan component Crystal Report pada form object

2.2.2 Database

Basis data atau yang sering disebut database merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi karena merupakan basis dalam menyediakan informasi disebut dengan database sistem.

Sistem basis data adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam di dalam suatu organisasi pendekatan database. Untuk menghasilkan sebuah database, suatu data mempunyai jenjang atau tahapan prosesnya, dimulai dari karakter-karakter (characters), item data (field), record dan kemudian database. Jenjang ini dapat digambarkan sebagai berikut:


(22)

Database

File

Record

Field

Character

Gambar 2.19 Jenjang proses pembuatan database

1. Field yaitu menggambarkan suatu atribut dari record yang menunjukkan suatu item data, seperti nama, nip, bagian dan lain sebagainya. Kumpulan field ini membentuk suatu record.

2. Record yaitu dibentuk dari kumpulan field. Record menggambarkan suatu individu yang tertentu. Kumpulan record membentuk satu file.

3. File yaitu kumpulan dari record.

4. Database yaitu kumpulan dari file yang membentuk suatu database.

2.2.3 Crystal Report

Crystal report merupakan program khusus untuk membuat laporan yang terpisah dari program microsoft Visual Basic 6.0, tetapi keduanya dapat dihubungkan. Berikut tampilan utama ketika program dibuka dan akan membuat rancangan laporan:


(23)

Gambar 2.20 Tampilan Crystal Report pada saat memulai perancangan Crystal report ini dapat membuat laporan-laporan yang terhubung dengan database seperti Microsoft access, My Sql, ataupun dengan Sql Server. Pemilihan database yang dihubungkan biasanya dipilih pada saat akan membuat laporan, setelah itu rancangan laporan yang dibuat akan dihubungkan dengan Visual Basic 6.0 dengan komponen tambahan yang terdapat pada Visual Basic 6.0.


(24)

22

3.1 Perancangan Secara Umum

3.1.1 Diagram Blok Sistem

Tag RFID Komputer

3 Catu Daya RFID Reader

1 2 3

Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem Keterangan:

1. Tag RFID 2. RFID Reader 3. Catu daya 4. Komputer

3.1.2 Penjelesan Diagram Blok Sistem

1. Tag RFID berfungsi sebagai tanda pengenal atau alat untuk proses absensi. 2. RFID reader berfungsi untuk membaca Tag RFID yang di scan dan

mengirimkan kode unik Tag RFID ke komputer.

3. Catu daya merupakan suplai daya atau tegangan untuk menghidupkan komponen yang dipakai proses absensi.

4. Komputer sebagai interfacing sehingga proses absensi terlihat berhasil atau belum berhasil. Selain itu berfungsi sebagai tempat menyimpan database.


(25)

3.2 Peraturan Penggunaan serta Peraturan Absensi

3.2.1 Hak Akses yang diberikan

Dalam penggunaan program aplikasi yang dibuat ada yang perlu diperhatikan Hak akses dari program aplikasi ini di antaranya:

Tabel 3.1 Hak Akses yang diberikan

No. Status Hak akses

1 Admin Semua form dari program aplikasi dapat dibuka.

2 User (Karyawan) Hanya dapat menggunakan form absensi untuk melakukan absen kedatangan dan kepulangan serta merubah password miliknya.

Dari tabel diatas dapat dilihat hak akses untuk admin dapat membuka semua form program aplikasi yang dibuat. Form tersebut seperti form untuk proses absen, form proses penyimpanan data karyawan, proses pencetakan laporan maupun merubah data laporan absen.

Tetapi untuk user hanya diberi hak akses perubahan password dan form absen. Hak akses perubahan password bertujuan untuk memudahkan user mengingat password yang dipakainya. Form absen untuk melakukan absen setiap hari.

3.2.2 Peraturan Absensi

Peraturan absen mengacu pada peraturan unikom, yaitu:

1. Senin s/d jumat pencatatan pagi (datang) paling lambat pukul 08.00 WIB dan pencatatan siang (pulang) paling cepat pukul 13.30. Untuk hari sabtu pencatatan siang (pulang) paling cepat pukul 12.00 WIB


(26)

2. Dosen yang menempuh studi program pasca sarjana (S2/S3) agar menyampaikan jadwal yang dilegalisasi pejabat Program Pascasarjana yang bersangkutan.

3. Dosen yang mengikuti kegiatan ilmiah (seminar, dan lain-lain) atas izin rektorat, agar menyampaikan surat pemberitahuan yang diketahui Ketua Jurusan kepada Dekan degan tembusan kepada Pembantu Rektor-II dan Petugas Absensi serta dilampiri fotokopi surat permohonan ke Rektorat tentang keikutsertaan dalam kegiatan tersebut.

4. Dosen tidak masuk kantor karena sakit, diwajibkan untuk menunjukan keterangan sakit dokter. Tanpa keterangan dari dokter dianggap izin. 5. Surat peermohonan izin/surat tugas/surat sakit diserahkan paling lambat 1

(satu) hari sebelumnya atau pada saat masuk kerja kembali.

3.3 Perancangan Perangkat Keras

3.3.1 Perancangan Mekanik

Penempatan dan desain bentuk dari alat pembaca Tag harus disesuaikan untuk mengefisienkan tempat yang dipakai. Alat ini akan ditempatkan di tempat yang mudah dijangkau dan berdekatan dengan komputer.

Dimensi dari alat yang dibuat penulis yaitu: Panjang : 80 mm (8 cm)

Tinggi : 200 mm (20 cm) Lebar : 100 mm (10 cm)

Pemakaian bahan untuk scanning Tag RFID menggunakan bahan plastik keras atau akrilik.


(27)

3.3.2 RFID Reader

Berikut ini merupakan schematic dari RFID RStater Kit yang digunakan

Gambar 3.2 Schematic RFID Stater kit Tabel 3.2 Keterangan Pin Out ID-12

No. Pin Out Keterangan

1. 11 VCC

2. 10 Read (Led/Beeper)

3. 9 ASCII Out

4. 8 Future

5. 7 ASCII In

6. 6 Program LED

7. 5 future

8. 4 Antenna

9. 3 Antenna

10. 2 Reset Bar


(28)

3.3.3 Catu Daya

Catu daya merupakan sumber tegangan utama yang digunakan untuk menyalakan semua komponen yang dipakai. Penulis membuat rangkaian catu daya menggunakan tegangan 9 V dikarenakan pada modul RFID Reader terdapat IC regulator 7805. Sehingga tegangan akan diturunkan kembali menjadi 5Volt.

Berikut ini gambar skematik dari rangkaian catu daya:

Gambar 3.3 Schematic Catu Daya

Dengan menggunakan transformator tegangan AC 220V diturunkan menjadi 12V. Keluaran dari Transformator ini masih bersifat AC atau bolak-balik Agar menjadi tegangan DC maka diperlukan 2 buah dioda IN4001 untuk menyearahkan tegangan. Ketika tegangan masuk ke kapasitor maka ripple dapat dihilangkan. Kemudian tegangan diturunkan kembali menjadi 9V dengan menggunakan IC regulator 7809CT. Pada skematik terdapat led berfungsi sebagai indikator.

3.4 Perancangan Software

3.4.1 Algoritma pencatatan Waktu Absensi

Perancangan algoritma merupakan langkah dalam penentuan cara kerja program. Hal ini dapat mempercepat pemrosesan absensi kerena langkah langkah terstruktur. Adapun flowchart yang dibuat dapat dilihat pada gambar di bawah ini:


(29)

Mulai

Scan RFID Tag

Input password Pesan telah muncul

dua kali

Tampilkan pesan kombinasi kode RFID

dan password tidak cocok

Apakah kode RFID

dan password cocok

Tampilkan pesan telah melakukan

absen

Jam >= 06.30 dan <= 08.00

Jam >= 08.01 dan 12.00

Telah melakukan absen masuk

Simpan data NIP, Nama, Jam masuk dan Jam

pulang dengan keterangan APTD

C

Telah melakukan absen masuk

Simpan data NIP, Nama, Jam masuk dan Jam

pulang dengan keterangan APTD dan Keterangan masuk Telat

C A B D C 1 9 10 8 7 5 4 6 3 2 12 11 18 T Y T Y T Y T Y T Y T Y


(30)

A

B

Jam 21.01

Telah melakukan absen pulang Jam >= 12.01 dan

13.30

Telah melakukan absen Masuk

Apakah semua karyawan absen

Perbaharui jam pulang dengan waktu absen dan

sertakan Keterangan Pulang PSW

Simpan data NIP, Nama Jam masuk, dengan

keterangan AMTD, keterangan pulang dengan PSW

Telah melakukan absen pulang Jam >= 13.31 dan

21.00

Telah melakukan absen Masuk

Perbaharui jam pulang dengan waktu absen

Simpan data NIP, Nama Jam masuk, dengan

keterangan AMTD

Simpan data NIP, Nama Jam masuk dengan

keterangan ALPA, keterangan pulang dengan ALPA Ulang D D D D D 13 24 22 23 21 19 17 16 15 14 25 26 27 28 20 T Y T Y T Y T Y T Y T Y T Y T Y


(31)

Adapun keterangan dari flowchart diatas adalah sebagai berikut: 1. Memulai proses.

2. Scanning RFID.

3. Pemilik tag RFID memasukan password yang dikombinasikan dengan kode RFID dan akan dicocokan dengan database.

4. Apakah kombinasi password dengan kode RFID sama dengan data pada database.

5. Menampilkan pesan kombinasi password dan RFID tidak sama dengan database.

6. Apakah telah memunculkan pesan selama dua kali jika tidak maka cukup dengan memasukan password saja tapi jika ya maka diharuskan untuk men-scan lagi tag RFID.

7. Apakah jam menunjukan lebih dari sama dengan 06.30 dan kurang dari sama dengan 08.00.

8. Jika ya apakah telah melakukan absen masuk. Apabila ya maka tampilkan pesan.

9. Apabila tidak maka Nama, NIP, Jam masuk, Jam pulang dengan keterangan APTD.

10.Apakah jam menunjukkan lebih dari 08.01 dan kurang dari sama dengan 12.00.

11.Jika ya apakah telah melakukan absen masuk, jika telah melakukan absen masuk tampilkan pesan.

12.Jika tidak maka simpan data NIP, Nama, Jam masuk, Jam pulang dengan keterangan APTD dan keterangan masuk terlambat.

13.Apakah jam menunjukan jam lebih dari sama dengan 12.01 dan kurang dari sama dengan 13.30 jika tidak maka lanjutkan ke proses pembacaan jam.


(32)

14.Jika ya apakah telah melakukan absen pulang apabila ya maka tampilkan pesan telah absen.

15.Apabila tidak maka apakah telah melakukan absen pada waktu masuk. 16.Jika ya maka perbaharui keterangan jam APTD dengan jam pada saat

absen dan sertakan keterangan PSW.

17.Apabila tidak maka simpan Nama, NIP, Jam masuk dengan keterangan AMTD, dan keterangan pulang PSW.

18.Menampilkan pesan telah absen.

19.Apakah jam menunjukan lebih dari sama dengan jam 13.31 dan kurang dari sama dengan 21.00. Jika tidak maka lanjutkan ke pembacaan waktu berikutnya.

20.Apakah telah melakukan absen pulang.

21.jika ya maka tampilkan pesan telah melakukan absen. 22.Jika tidak apakah telah melakukan absen pulang.

23.Perbaharui jam pulang dengan jam pada saat melakukan proses absen. 24.Simpan data Nama, NIP, Tanggal Masuk, Jam masuk dengan keterangan

AMTD dan Jam Pulang.

25.Apakah jam menunjukan jam 21.00. 26.Apakah semua karyawan telah absen

27.Jika tidak maka simpan Nama, NIP Tanggal Absen, jam masuk dengan keterangan ALPA dan Jam pulang dengan keterangan ALPA.

28.Kembali ke proses awal.

3.4.2 Flowchart Sistem

Bagan ini merupakan bagan keseluruhan dari sistem yang dibuat. Berikut merupakan gambar dari bagan alur sistem:


(33)

Admin

Mulai

Data

Kode RFID

Simpan ke tabel Detail karyawan

Cetak Pendaftaran

Simpan

Cetak

Absen 1

2

1 2

Data pada absen karyawan

Gambar 3.6 Flowchart Sistem Admin Keterangan:

1. Admin memasukkan data beserta kode RFID dan disimpan ke tabel detail Karyawan. Kemudian file tersebut dicetak

2. Setelah user melakukan proses absensi maka data tersebut disimpan pada tabel absen masuk dan tabel absen pulang. Setelah itu data diproses dan disimpan ke tabel absen yang kemudian dicetak dan menjadi dokumen untuk bagian yang lain.


(34)

1

Simpan data ke Tabel Absen

karyawan

Simpan ke Tabel Absen

karyawan 1

User

2 2

3 4

Kode RFID Kode RFID

Gambar 3.7 Flowchart Sistem untuk User atau Karyawan

3. User melakukan proses absen masuk dengan memasukan kode Tag RFID dan setelah kode RFID cocok dengan password maka tanggal dan jam akan disimpan ke tabel absen masuk.

4. User melakukan proses absen pulang dengan memasukkan kode Tag RFID dan password. Setelah Kode RFID cocok dengan password maka tanggal dan jam akan disimpan ke tabel absen masuk.


(35)

3.4.3 Program Antarmuka Visual Basic 6.0

Perancangan antarmuka untuk proses absensi ini menggunakan Visual Basic 6.0. Dalam penggunaanya terdapat dua bagian yaitu untuk user dan untuk admin. Adapun antarmuka yang ditampilkan seperti gambar di bawah ini:

ADMIN USER EXIT

PILIH FORM YANG AKAN DIBUKA

ABSENSI KARYAWAN

Gambar 3.8 Tampilan program pada saat program dijalankan

Form ini hanya sebagai tampilan ketika program yang telah dibuat dijalankan. Pada form ini hanya terdapat dua pemilihan form yang akan dibuka dengan memakai tiga command button saja, yaitu tombol admin untuk masuk form admin dan tombol user untuk masuk form absen.

1. Tampilan Form User / Karyawan

Setelah menekan tombol user pada form pertama maka program langsung menampilkan form untuk proses absen. Fasilitas yang disediakan pada form ini yaitu hanya penggantian password saja. Tampilan dapat dilihat pada gambar di bawah ini:


(36)

ABSENSI KARYAWAN JAM PENCATATAN TANGGAL HARI : : : : NAMA PASSWORD JURUSAN NIP Simpan Peraturan Absen

Ganti Password Exit

1 5 4 3 2 6

Gambar 3.9 Tampilan Form user untuk proses absensi Adapun penjelasan dari gambar diatas yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.3 Keterangan form absensi

No. Keterangan

1 Area untuk menampilkan keterangan waktu.

2 Area untuk menampilkan identitas pengguna tag dan memasukan password.

3 Area peraturan absen.

4 Tabel untuk menampilkan hasil absen.

5 Tombol ganti password untuk mengganti password pemilik .

6 Tombol exit untuk keluar dari form absen.

Pada saat karyawan melakukan scanning Tag RFID maka identitas pengguna akan ditampilkan pada area untuk menampilkan identitas. Apabila tag RFID telah terdaftar maka identitas karyawan pemilik kartu akan ditampilkan, namun apabila tidak terdaftar dalam database maka akan menampilkan pesan kartu belum terdaftar.


(37)

Jika permintaan password terpenuhi maka akan dicatat pada database yang akan ditampilkan pada tabel masuk kerja dan pulang kerja. Pada form ini terdapat component timer untuk menampilkan jam pada form absensi. Selain itu menggunakan component MSComm untuk berkomunikasi dengan peralatan luar dan pengiriman datanya secara serial.

Ketika tombol ganti password ditekan maka akan tampil form untuk mengganti password sebagai berikut:

Ganti Password

User

Password Lama

Password Baru Konfirmasi

Simpan Batal

1

2

3

Gambar 3.10 Tampilan form Ganti Password Tabel 3.4 Keterangan form Ganti password

No. Keterangan

1 Area textbox untuk pengisian data dan memasukan password baru.

2 Tombol simpan berfungsi menyimpan password baru.

3 Tombol batal untuk menutup form penggantian password.

Untuk proses penggantian password user diminta untuk memasukkan nama pengguna dan password lama agar meyakinkan bahwa user yang melakukan pergantian password adalah bebar-benar user yang mempunyai data tersebut.


(38)

Dibawah merupakan gambar perancangan form permintatan password untuk dapat menutup form absen. Tampilan form ini sebagai berikut:

Log Out

Close

TUTUP JENDELA ABSEN

Username Password

1

2

3

Gambar 3.11 Tampilan form tutup form absen Tabel 3.5 Keterangan form tutup form absen

No. Keterangan

1 Tombol log out berfungsi untuk keluar dari form absen apabila username dan password terpenuhi.

2 Area textbox untuk pengisian username dan password.

3 Tombol close untuk membatalkan keluar dari form absen.

Ketika user menekan tombol exit pada form absen maka akan muncul form tutup form absen. Form ini dimunculkan bertujuan hanya admin saja yang dapat mengatur program ketika berjalan.

2. Tampilan Form Admin

Sebelum masuk pada form admin maka akan muncul form permintaan username dan password untuk menjaga agar user tidak dapat masuk pada form


(39)

admin. Kerana pada form admin terdapat data yang penting yaitu laporan absen karyawan. Berikut ini form permintaan password:

Log In

Exit

Log In Admin

Username Password

1

2

3

Gambar 3.12 Tampilan Form Log in Admin Tabel 3.6 Keterangan form log in admin

No. Keterangan

1 Tombol log out berfungsi untuk keluar dari form absen apabila username dan password terpenuhi.

2 Area textbox untuk pengisian username dan password.

3 Tombol close untuk membatalkan keluar dari form absen.

Apabila username dan password terdapat pada database namun statusnya bukan admin maka tidak dapat memunculkan form admin. Jika username dan password cocok dengan data yang terdapat pada database dan statusnya adalah admin maka dapat menampilkan form admin. Berikut form yang ditampilkan setelah permintaan pada form permintaan password terpenuhi:


(40)

Input Data ADMIN No. RFID Password Status Nama NIP Jurusan Fakultas Pend. Terakhir Alamat No. Telp Tempat Lahir Tanggal Lahir Jenis Kelamin 1 8 3 4 5 6 7 2

Gambar 3.13 Tampilan Tab Input Data pada form Admin

Pada gambar tampilan tab admin terdapat area untuk memasukan data. Secara default area tersebut tidak aktif namun ketika tombol tambah ditekan maka area tersebut dapat aktif untuk memasukkan data-data. Selain itu terdapat tabel untuk menampilkan data yang telah dimasukkan.

Tab input data ini dilengkapi dengan beberapa tombol untuk menambah, menyimpan, edit, update dan hapus data. Tombol-tombol ini akan aktif dan tidak aktif ketika fasilitas berbeda ditekan misalnya ketika tombol tambah ditekan maka tombol simpan akan aktif sementara tombol tambah akan berubah fungsinya menjadi pembatalan proses input, dan tombol yang lainya tidak di-aktif-kan.

Adapun penjelasan dari gambar yang ditampilkan pada gambar tampilan tab input data sebagai berikut:

Tabel 3.7 Keterangan form input data

No. Keterangan


(41)

2 Tombol tambah untuk menambahkan data sekaligus meng-aktif-kan area untuk memasukan data.

3 Tombol simpan untuk menyimpan setelah memasukkan data.

4 Tombol edit untuk merubah data yang telah ada.

5 Tombol update untuk menyimpan data yang telah diubah.

6 Tombol hapus untuk menghapus data berjumlah satu record.

7 Tombol log out untuk keluar dari form admin.

8 Tampilan tebel data yang telah disimpan ke dalam database.

Selain tab Input Data fasilitas fasilitas pencarian data juga disediakan untuk admin. Berikut ini antarmuka untuk form pencarian:

Admin

Cari Data

Hapus Cetak

Refresh Cari

Data Yang ditemukan Record

Log Out

1

2

3

4

5

6

7

Gambar 3.14 Tampilan Tab Pencarian data dan cetak laporan pendaftaran karyawan

Tabel 3.8 Keterangan tab pencarian data

No. Keterangan


(42)

2 Tombol cari untuk memulai pencarian.

3 Tombol refresh untuk menampilkan kembali seluruh data yang terdapat pada database.

4 Area untuk menampilkan data yang terdapat pada database.

5 Tombol cetak untuk mencetak data yang telah dimasukan kedalam database.

6 Tombol hapus untuk menghapus kata atau huruf yang terdapat pada textbox pencarian

7 Menampilkan jumlah data yang ada dalam database.

Pada form ini digunakan fasilitas pencarian dan pencetakan laporan. Untuk melakukan pencarian digunakan kata kunci dari nama karyawan. Apabila pada keterangan dari tabel tersebut adalah belum dicetak maka dapat mencetaknya dengan menekan tombol cetak dan dengan otomatis keterangan akan berubah menjadi cetak.

Selain fasilitas pencarian terdapat pula fasilitas pencetakan laporan absen baik mencetak laporan untuk perorangan maupun semua orang. Ada pula opsi yang disediakan untuk mencetak laporan, yaitu dengan pilihan pencetakan laporan per minggu, per bulan dan per tahun.

Untuk form pencetakan laporan perorangan disediakan textbox untuk memasukkan nama yang akan dicari. Tombol cari untuk memulai proses pencarian dan tombol hapus untuk menghapus kata atau huruf yang terdapat pada textbox.


(43)

Cetak Laporan Per Orang

Log Out Cetak Cetak

Cetak

Cari Hapus Cari Hapus Cari Hapus

1 2 3 4 5 6 Laporan Mingguan

Cetak Per orang Cetak Per orang Cetak Per orang Laporan Bulanan Laporan Tahunan

Cari Nama Cari Nama Cari Nama Dari Tanggal Sampai Bulan Tahun Tahun ADMIN

Gambar 3.15 Tampilan Tab Pencarian pencetakan laporan per orang Tabel 3.9 Keterangan Tab pencetakan laporan perorangan

No. Keterangan

1. Tombol cari untuk memulai pencarian.

2. Area menampilkan data yang telah dicari.

3. Textbox untuk memasukan nama kayawan yang dicari.

4. Tombol hapus untuk menghapus huruf yang terdapat pada textbox pencarian.

5. Combobox untuk memilih waktu laporan yang akan dicetak.

6. Tombol cetak untuk mencetak laporan yang telah dicari.

7. Tombol log out untuk keluar dari form admin.

Tidak berbeda jauh dengan tab pencetakan laporan per orang hanya saja dikurangi beberapa tombol untuk proses pencetakannya. Tombol tersebut diantaranya tombol pencarian, tombol hapus dan textbox. Tampilan dari tab tersebut dapat dilihat seperti di bawah ini:


(44)

Log Out Cetak Refresh Cetak Refresh Cetak Refresh

Cetak Laporan Semua

4 3 2 1 Laporan Tahunan Laporan Bulanan Laporan Mingguan

Cetak Semua Cetak Semua Cetak Semua

Dari Tanggal Sampai Bulan Tahun Tahun ADMIN

Gambar 3.16 Tampilan Tab Cetak Laporan Semua karyawan

Pada dasarnya form ini sama saja dengan form cetak laporan per orang namun ada beberapa component yang dihilangkan diantaranya tombol cari, tombol hapus serta textbox dikarenakan form ini bertujuan mencetak laporan bukan untuk perorangan tetapi mencetak laporan absensi semua karyawan.

Tabel 3.10 Keterangan Tab pencetakan laporan perorangan

No. Keterangan

1. Textboxt untuk memasukan tanggal laporan yang akan dicetak

2. Tabel yang berfungsi untuk menampilkan data yang telah yang dicari

3. Tombol refresh untuk mengembalikan data awal yang terdapat di database.

4. Tombol cetak untuk mencetak laporan.

Fasilitas yang terakhir yang diberikan kepada admin yaitu form edit laporan yang digunakan untuk memberikan keterangan ketika karyawan tidak masuk kerja. Berikut merupakan antarmuka dari form Edit Laporan:


(45)

Gambar 3.17 Tampilan Tab Edit Laporan pada form Admin Keterangan dari gambar diatas dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.11 Keterangan Tab edit laporan

No. Keterangan

1. Textbox untuk mencari data berdasarkan nama, NIP dan tanggal

2. Pencarian laporan berdasarkan tanggal

3. Tombol cari untuk melakukan pencarian

4. Tombol simpan untuk menyimpan data ketidakhadiran di database.

5. Area keterangan untuk menerangkan alasan yang dipakai

6. Area untuk menampilkan hasil perubahan data

3.4.4 Perancangan Database

Perancangan untuk database salah satu bagian yang tak terpisahkan dari semua perancangan. Karena memuat data hasil dari input identitas maupun hasil pencatatan absen yang dihubungkan dengan program aplikasi visual basic 6.0. Berikut perancangan tabel untuk Detail Karyawan:


(46)

Gambar 3.18 Rancangan Tabel untuk tabel detail karyawan Berikut penjelasan dari tiap-tiap field yang digunakan:

Tabel 3.12 Keterangan perancangan tabel detail karyawan

No Nama Field Tipe Data Ukuran Field Primary key

1 No_Rfid Text 20 Ya

2 Password Text 20 -

3 Status Text 20 -

4 Nama Text 30 -

5 NIP Text 20 -

6 Jurusan Text 20 -

7 fakultas Text 30 -

8 Pend_Terakhir Text 20 -

9 Alamat Text 100 -

10 No_Tlp Text 20 -

11 Tempat_Lahir Text 50 -

12 Tgl_Lahir Text 20 -

13 Jenis_Kelamin Text 20 -

14 Keterangan Text 30 -

Untuk proses absensi dicatat pada jam masuk kerja dan pada saat jam pulang kerja. Rancangan database pada saat jam kerja dapat dilihat sebagai berikut:


(47)

Tabel 3.13 Keterangan perancangan tabel Absen karyawan

No Nama Field Tipe Data Ukuran Field Primary key

1 NIP Text 20 -

2 Nama Text 30 -

3 Tanggal_absen Date/Time Short Date -

4 Jam_Masuk Text 20 -

5 Jam_Pulang Text 20 -

6 Keterangan_masuk Text 20 -

7 Keterangan_pulang Text 20 -

8 Tanggal Number Long integer -

9 Bulan Number Long integer -

10 Tahun Number Long integer -

11 poin Number Byte

3.4.5 Perancangan Laporan Absen

Perancangan laporan dengan menggunakan crystal report merupakan bagian perancangan untuk dapat mencetak dari database yang telah dibuat dan diisi menggunakan program aplikasi visual basic 6.0. Laporan yang pertama dibuat yaitu membuat laporan pendaftaran.

Laporan ini akan diberikan kepada pemegang kartu yang data identitasnya telah didaftarkan ke dalam database. Laporan ini akan diberikan kepada per orang karena pada laporan itu sendiri memuat nomor kartu, nomor identitas dan password.


(48)

Gambar 3.20 Rancangan Laporan Pendaftaran Absensi Karyawan

Setelah mendapatkan laporan tersebut karyawan baru dapat menggunakan Tag RFID untuk alat absensi karyawan. Setelah melakukan proses absen pada saat masuk dan pulang kerja, maka akan mendapatkan laporan absensi yang dapat dilihat perminggu, per bulan, daan pertahun.

Berikut ini merupakan gambar rancangan laporan absensi per orang:

Gambar 3.21 Rancangan Laporan Absen per orang

Pencetakan laporan perorangan dapat dicetak per minggu, per bulan dan per tahun. Dengan tujuan laporan absen ini akan diberikan kepada perorangan dan keuntunganya orang lain idak dapat mengetahui bagus atau tidaknya kehadiran seseorang.


(49)

Selain per orang pencetakan laporan absen dapat juga dicetak untuk semua karyawan. Di bawah ini merupakan rancangan laporan absensi untuk semua karyawan:


(50)

48

4.1 Pengujian

Setelah proses pengerjaan selesai, maka perlu ada langkah pengujian untuk mengetahui kualitas sistem yang telah dibuat. Terdapat dua langkah pengujian yaitu pengujian terhadap kinerja perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).

4.1.1 Pengujian Perangkat keras

4.1.1.1Pengujian Catu Daya

Catu daya merupakan suplai daya yang berfungsi memberikan daya sehingga perangkat eletronik dapat berfungsi. Karena catu daya bersumber dari arus AC (alternating current) maka pelu mengubah dan menurunkan tegangan menjadi tegangan DC (Direct Current). Dengan menggunakan transformator dan keluaran tegangan dari transformator akan diregulasi dengan IC 7809 (voltage regulator) sehingga akan menurunkan tegangan menjadi 9 Volt Dc. Dengan cara mengukur arus dari keluaran regulator maka akan didapatkan hasilnya. Berikut tabel pengujian:

Tabel 4.1 Pengujian catu daya

IC Regulator Output Transformator Output Regulator


(51)

4.1.1.2Pengujian RFID Reader

Pegujian ini dilakukan agar dapat mengetahui jarak baca RFID Reader terhadap Tag RFID yang didekatkan. Berikut hasil pengujian yang dilakukan dengan menghadapkan Tag RFID kearah RFID reader:

Tabel 4.2 Pengujian jarak baca RFID Reader

No. Jarak

Pembacaan

Kondisi Pembacaan

Tidak terhalang Terhalang benda non logam

1 10 Cm Tidak Terbaca Tidak Terbaca

2 9 Cm Tidak Terbaca Tidak Terbaca

3 8 Cm Tidak Terbaca Tidak Terbaca

4 7 Cm Tidak Terbaca Tidak Terbaca

5 6 Cm Tidak Terbaca Tidak Terbaca

6 5 Cm Tidak Terbaca Tidak Terbaca

7 4 Cm Terbaca Terbaca

8 3 Cm Terbaca Terbaca

9 2 Cm Terbaca Terbaca

10 1 Cm Terbaca Terbaca

4.1.2 Pengujian program antarmuka Visual basic 6.0

Pengujian ini dilakukan dengan cara menghubungkan perangkat keras dengan komputer menggunakan port serial. Apakah ketika Tag RFID didekatkan ke RFID Reader data pemilik kartu dapat ditampilkan atau tidak setelah melakukan proses menampilkan identitas tersebut dapat disimpan ataukah tidak. Berikut ini hasil pengujian yang dilakukan pada form absen:


(52)

Gambar 4.1 Tampilan Form Absensi pada saat scanning Tag RFID pada jam 06.49

Pada gambar di atas terlihat ketika scanning Tag RFID identitas dapat dimunculkan ke area untuk memunculkan identitas. Dan pada saat itu pula pemilik tag diharuskan untuk memasukan password agar waktu pada saat absensi dapat disimpan. Apabila password yang dimasukan cocok dengan data yang terdapat pada database maka waktu ketika karyawan melakukan absen dicatat. Berikut gambar pengujian pada saat jam 06.49 WIB:


(53)

Pada gambar tersebut terlihat penambahan data setelah melakukan proses absensi yang dilakukan pemilik tag RFID.

Selanjutnya dengan menguji form absen pada jam berbeda yaitu pada jam 08.21 WIB berikut ini gambar pengujianya:

Gambar 4.3 Tampilan Form Absensi pada saat scanning Tag RFID pada jam 08.21 WIB

Setelah itu maka terlihat pada gambar tabel yang terdapat pada form absen seperti gambar di bawah ini:


(54)

Pada gambar yang dilingkari terlihat penambahan data bahwa ketika melakukan proses absen lebih dari jam 08.21 maka akan diberikan keterangan masuk telat . Pada gambar ini terlihat jam masuk adalah jam 08.22 dikarenakan ketika penyimpanan, waktu bertambah sehingga menyebabkan penyimpanan menjadi jam 08.22.

Proses pengujian selajutnya menguji form absen pada jam 12.15 yaitu pada saat jam pulang sebelum waktunya. Tampilan form tersebut sebagai berikut:

Gambar 4.5 Tampilan Form Absensi pada saat scanning Tag RFID pada jam 12.15 WIB

Dari proses absen tersebut maka dapat dilihat penambahan data pada tabel yang terdapat pada form absen, berikut gambar tampilannya:


(55)

Gambar 4.6 Tabel absen karyawan pada proses absen jam 12.15 WIB Gambar tabel yang terdapat pada form absen terlihat bahwa ketika seseorang melakukan absen pulang pada saat jam 12.15 maka waktu absen akan dicatat pada kolom Jam pulang namun akan diberikan keterangan yaitu PSW yang berarti pulang sebelum waktunya.

Pengujian yang terakhir pada form absen yaitu menguji pada jam 15.40, berikut gambar tampilanya:

Gambar 4.7 Tampilan Form Absensi pada saat scanning Tag RFID pada jam 15.40 WIB


(56)

Dari hasil absen yang telah dilakukan pada jam 15.40 maka didapat hasil seperti gambar tabel yang terdapat pada form user. Berikur gambar tabel tersebut:

Gambar 4.8 Tabel absen karyawan pada proses absen jam 15.40 WIB Hasil pencatatan dapat dilihat pada gambar diatas yang telah dilingkari. Dengan melakukan proses absen pada jam 15.40 maka akan dicatat jam kepulangan sesuai dengan waktu pada saat melakukan absen. Pada jam ini tidak ada keterangan satu pun dikarenakan pada jam tersebut merupakan waktu absen pulang secara normal.

Selanjutnya adalah pengujian form untuk admin yang pertama pengujian terhadap tab input data. Pada saat akan menambahkan data maka dengan menekan tombol tambah maka admin dapat diizinkan menambahkan data. Pertama-tama tag RFID di scan terlebih dahulu untuk mengisi kode RFID selanjutnya melengkapi data yang diminta. Apabila data yang diminta tidak lengkap maka identitas calon pemilik tag RFID tidak akan disimpan namun hanya menampilkan pesan untuk melengkapi data-datanya yang akan disimpan.

Jika permintaan identitas telah diisi dengan lengkap maka identitas tersebut akan disimpan ke database. Berikut hasil pengujian untuk tab input data:


(57)

Gambar 4.9 Tampilan Pengujian input data

Setelah identitas diisi ke dalam area textbox maka selanjutnya menekan tombol simpan, maka data akan disimpan ke dalam database dan dimunculkan pada tabel fom input data. Berikut tampilanya:

Gambar 4.10 Tabel input data pada form input data

Area yang dilingkari merupakan data yang baru ditambahkan. Selain itu admin dapat menambahkan user baru atau pun admin baru. Maka proses input data dapat dikatakan berhasil.


(58)

Berikutnya adalah pengujian untuk proses perubahan identitas dan penyimpan kembali dari pemilik tag RFID gambar tersebut dapat dilihat seperti di bawah ini:

Gambar 4.11 Tampilan Pengujian edit data

Dengan memilih terlebih dahulu data mana yang akan di-edit setelah itu dengan menekan tombol edit maka data akan dimasukan kedalam textbox-textbox yang terdapat pada area input data. Setelah itu data dapat diubah sesuai dengan data perubahan. Apabila perubahan data telah selesai maka selanjutnya dengan menekan tombol update maka perubahan identitas akan disimpan pada database. Berikut tampilan tabel yang terdapat pada tab input data


(59)

Proses pengujian yang terakhir pada tab input data yaitu menghapus satu record data yang terdapat di database, Berikut tampilanya:

Gambar 4.13 Tampilan Pengujian Hapus data

Proses menghapus data dapat dilakukan dengan cara memilih data yang akan dihapus terlebih dahulu kemudian dengan menekan tombol hapus maka satu record yang terdapat dalam database akan dihapus. Berikut tampilan tabel tab input data:


(60)

Pengujian dilanjutkan ke tab cari data yang berfungsi untuk mencari data sesudah pendaftaran atau penambahan data yang akan dicetak, berikut tampilan dari tab cari data:

Gambar 4.15 Tampilan Pengujian Tab Cari Data

Pada tab cari data terdapat tombol cari sehingga setelah memasukan kata kunci serta menekan tombol cari maka hasilnya pun langsung terlihat. Tombol refresh untuk mengembalikan atau menampilkan semua data befungsi dengan baik. Tombol hapus untuk menghapus kata kunci dapat bekerja dengan baik. Yang terakhir tombol cetak yang berfungsi mencetak data laporan pendaftaran bisa bekerja dengan yang diharapkan. Berikut tampilan dari tabel yang terdapat pada form cari data:


(61)

Gambar 4.16 Tabel pancarian yang terdapat pada form cari data

Yang terakhir pengujian dilakukan untuk mengubah status absen seseorang pada laporan absen. Tab ini ditambahkan karena ada kepentingan atau halangan bagi seseorang tidak dapat bekerja seperti biasanya. Berikut tampilan dari tab edit laporan

Gambar 4.17 Tampilan Pengujian Tab Edit Laporan

Dengan mengisi Nama, NIP dan Tanggal pada saat seseorang tidak masuk dan menekan tombol cari maka akan dilakukan pencarian setelah itu dengan mengisi alasan seseorang tidak dapat bekerja selanjutnya dengan menekan tombol


(62)

simpan maka akan disimpan ke database, seperti yang terlihat pada gambar tabel yang terdapat pada tab edit laporan di bawah ini:

Gambar 4.18 Tabel Edit laporan yang terdapat pada Tab edit laporan Dapat dilihat pada gambar tabel diatas yang dilingkari sesudah melakukan perubahan maka status absen seseorang diganti dengan alasan S yang berarti alasanya tersebut adalah sakit.

Untuk hasil pengujian tab cetak per orang dan catak semua karyawan dapat dilihat pada lampiran-lampiran.

4.2 Analisa

Setelah pengujian selesai, maka kinerja dari alat atau software yang dibuat pun dianalisa untuk mengetahui hasil dari alat yang telah dibuat.


(63)

4.2.1 Perangkat keras

4.2.1.1Catu Daya

Pada pengukuran output dari IC regulator adalah 8.86 Volt yang artinya output kurang dari 9 Volt. Biasanya terdapat toleransi beberapa persen sehingga output yang dikeluarkan tidak genap nilainya.

4.2.1.2RFID Reader

Dikarenakan pada modul RFID sterkit tidak dipasang bahkan tidak disediakan antena maka jarak pembacaanya akan menjadi lebih pendek dibandingkan dengan yang terdapat pada datasheet.

4.2.2 Program Antarmuka Visual Basic 6.0

Secara keseluruhan program yang dirancang dapat bekerja dengan baik. Fasilitas untuk admin dapat menambahkan data, mengubah data, dan menghapus data serta dapat mencetak laporan data dengan periode mingguan, bulan, dan tahun. Fasilitas yang diberikan kepada user yaitu mengganti password dapat dilakukan serta melakukan absen harian yang akan diakses setiap hari.


(64)

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari hasil yang didapat dari pengujian yang dilakukan dapat disimpulkan beberapa poin yaitu:

Karena RFID reader tidak memiliki antena maka jarak pembacaan tag RFID menjadi pendek.

Ketika scanning Tag RFID dilakukan maka dapat ditampilkan identitas dari pemilik tag tersebut diantaranya NIP, Nama dan Jurusan.

Setelah melakukan scanning Tag RFID dan memasukan password yang cocok maka waktu pada saat melakukan absen itu sendiri akan langsung dicatat. Proses mencetak laporan perminggu, perbulan, dan pertahun untuk perorang maupun semua orang dapat dicetak dengan baik.

Dengan menambahkan fasilitas tab edit data maka admin dapat mengganti status alpa dengan status sakit, izin, cuti dan melanjutkan studi. Dengan fasilitas ini admin tidak mungkin dapat memanipulasi data yang telah ada.

5.2 Saran

Untuk memperbaiki kekurangan ada saran untuk memperbaiki kinerja sistem diantaranya:

Menggunakan RFID Reader yang jarak pembacaanya lebih jauh sehingga orang yang melakukan absen cukup dengan melewati saja.


(1)

Proses pengujian yang terakhir pada tab input data yaitu menghapus satu record data yang terdapat di database, Berikut tampilanya:

Gambar 4.13 Tampilan Pengujian Hapus data

Proses menghapus data dapat dilakukan dengan cara memilih data yang akan dihapus terlebih dahulu kemudian dengan menekan tombol hapus maka satu record yang terdapat dalam database akan dihapus. Berikut tampilan tabel tab input data:


(2)

Pengujian dilanjutkan ke tab cari data yang berfungsi untuk mencari data sesudah pendaftaran atau penambahan data yang akan dicetak, berikut tampilan dari tab cari data:

Gambar 4.15 Tampilan Pengujian Tab Cari Data

Pada tab cari data terdapat tombol cari sehingga setelah memasukan kata kunci serta menekan tombol cari maka hasilnya pun langsung terlihat. Tombol refresh untuk mengembalikan atau menampilkan semua data befungsi dengan baik. Tombol hapus untuk menghapus kata kunci dapat bekerja dengan baik. Yang terakhir tombol cetak yang berfungsi mencetak data laporan pendaftaran bisa bekerja dengan yang diharapkan. Berikut tampilan dari tabel yang terdapat pada form cari data:


(3)

Gambar 4.16 Tabel pancarian yang terdapat pada form cari data

Yang terakhir pengujian dilakukan untuk mengubah status absen seseorang pada laporan absen. Tab ini ditambahkan karena ada kepentingan atau halangan bagi seseorang tidak dapat bekerja seperti biasanya. Berikut tampilan dari tab edit laporan

Gambar 4.17 Tampilan Pengujian Tab Edit Laporan

Dengan mengisi Nama, NIP dan Tanggal pada saat seseorang tidak masuk dan menekan tombol cari maka akan dilakukan pencarian setelah itu dengan mengisi alasan seseorang tidak dapat bekerja selanjutnya dengan menekan tombol


(4)

simpan maka akan disimpan ke database, seperti yang terlihat pada gambar tabel yang terdapat pada tab edit laporan di bawah ini:

Gambar 4.18 Tabel Edit laporan yang terdapat pada Tab edit laporan

Dapat dilihat pada gambar tabel diatas yang dilingkari sesudah melakukan perubahan maka status absen seseorang diganti dengan alasan S yang berarti alasanya tersebut adalah sakit.

Untuk hasil pengujian tab cetak per orang dan catak semua karyawan dapat dilihat pada lampiran-lampiran.

4.2 Analisa

Setelah pengujian selesai, maka kinerja dari alat atau software yang dibuat pun dianalisa untuk mengetahui hasil dari alat yang telah dibuat.


(5)

4.2.1 Perangkat keras

4.2.1.1Catu Daya

Pada pengukuran output dari IC regulator adalah 8.86 Volt yang artinya output kurang dari 9 Volt. Biasanya terdapat toleransi beberapa persen sehingga output yang dikeluarkan tidak genap nilainya.

4.2.1.2RFID Reader

Dikarenakan pada modul RFID sterkit tidak dipasang bahkan tidak disediakan antena maka jarak pembacaanya akan menjadi lebih pendek dibandingkan dengan yang terdapat pada datasheet.

4.2.2 Program Antarmuka Visual Basic 6.0

Secara keseluruhan program yang dirancang dapat bekerja dengan baik. Fasilitas untuk admin dapat menambahkan data, mengubah data, dan menghapus data serta dapat mencetak laporan data dengan periode mingguan, bulan, dan tahun. Fasilitas yang diberikan kepada user yaitu mengganti password dapat dilakukan serta melakukan absen harian yang akan diakses setiap hari.


(6)

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari hasil yang didapat dari pengujian yang dilakukan dapat disimpulkan beberapa poin yaitu:

Karena RFID reader tidak memiliki antena maka jarak pembacaan tag RFID menjadi pendek.

Ketika scanning Tag RFID dilakukan maka dapat ditampilkan identitas dari pemilik tag tersebut diantaranya NIP, Nama dan Jurusan.

Setelah melakukan scanning Tag RFID dan memasukan password yang cocok maka waktu pada saat melakukan absen itu sendiri akan langsung dicatat.

Proses mencetak laporan perminggu, perbulan, dan pertahun untuk perorang maupun semua orang dapat dicetak dengan baik.

Dengan menambahkan fasilitas tab edit data maka admin dapat mengganti status alpa dengan status sakit, izin, cuti dan melanjutkan studi. Dengan fasilitas ini admin tidak mungkin dapat memanipulasi data yang telah ada.

5.2 Saran

Untuk memperbaiki kekurangan ada saran untuk memperbaiki kinerja sistem diantaranya:

Menggunakan RFID Reader yang jarak pembacaanya lebih jauh sehingga orang yang melakukan absen cukup dengan melewati saja.