Sistem Informasi Kepegawaian Pada Pt.Asuransi Jiwasraya (PERSERO) Bandung Timur Branch Office

(1)

SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN PADA PT. ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO)

BANDUNG TIMUR BRANCH OFFICE

NENDEN ATIK HADIYANI NIM. 10506701

Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai Skripsi pada tanggal :

Menyetujui, Pembimbing

Wahyuni, S.Si. M.T. NIP. 4127.70.26.006

Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer,

Prof. Dr. Ir. Ukun Sastraprawira, MSc Nip. 4127.70.006

Ketua Jurusan Manajemen Informatika,

Dadang Munandar, SE. M.Si NIP. 4127.70.26.019


(2)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Hal ini mengingat keterbatasan pengetahuan, pengalaman dan kemampuan dalam mengolah serta menyajikannya. Namun demikian, penulis telah berusaha untuk menyusun laporan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan skripsi ini, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dan penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan khususnya bagi penulis sendiri.

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan dan mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya, dan sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Ir. H. Ukun Sastraprawira, M.Sc, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

3. Dadang Munandar, SE, M.Si, selaku Ketua Jurusan Manajemen Informatika Universitas Komputer Indonesia.


(3)

iv

4. Wahyuni, S.Si, M.T, selaku Dosen Wali MI-K serta Dosen Pembimbing atas bimbingan, saran, nasehat dan dorongannya dalam menyelesaikan laporan skripsi ini.

5. Seluruh Dosen Manajemen Informatika dan Staff Universitas Komputer Indonesia.

6. Pa Amet, selaku pimpinan PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office atas kesempatan yang telah diberikan untuk dapat melakukan penelitian di PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office.

7. M. Barkah Adam, SE, selaku Kasi Adm. & Logistik PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office atas bimbingan, saran, nasehat dan dorongannya dalam menyelesaikan laporan skripsi ini, dan juga atas kesempatan yang telah diberikan untuk dapat melakukan penelitian di PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office.

8. Iman Sardjono, selaku Staff Adm. & Logistik PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office atas bimbingan, saran, nasehat dan dorongannya dalam menyelesaikan laporan skripsi ini, dan juga atas kesempatan yang telah diberikan untuk dapat melakukan penelitian di PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office.

9. Seluruh Staff Dinas Dalam PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office atas dukungan yang diberikan.


(4)

v

10.Kedua orang tua dan adik-adik yang telah memberikan dukungan secara materil dan moril, serta doa yang selalu dipanjatkannya setiap waktu, penulis ucapkan terima kasih yang tak terhingga.

11.Teman-teman di Jurusan Manajemen Informatika khususnya kelas MI-K yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, terima kasih atas bantuan dan dukungannya.

Semoga kebaikan yang telah diberikan kepada penulis selama ini mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Bandung, Februari 2010


(5)

vi LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN KEASLIAN

ABSTRAK ... ABSTRACT ... KATA PENGANTAR ... DAFTAR ISI ... DAFTAR GAMBAR ……….. DAFTAR TABEL ………... DAFTAR SIMBOL ………

i ii iii vi xi xv xvii

BAB I PENDAHULUAN ……….

1.1.Latar Belakang Penelitian ……… 1.2.Identifikasi dan Rumusan Masalah ……….. 1.2.1. Identifikasi Masalah ……….. 1.2.2. Rumusan Masalah ………. 1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian ……… 1.4.Kegunaan Penelitian ……… 1.4.1. Kegunaan Praktis ……….. 1.4.2. Kegunaan Akademis ………. 1.5.Batasan Masalah ……….. 1.6.Lokasi dan Waktu Penelitian ………...

1 1 3 3 4 5 5 6 6 6 7


(6)

vii

2.1.1. Definisi Sistem ……….. 2.1.2. Karakteristrik Sistem ………. 2.2.Konsep Dasar Informasi ……….. 2.2.1. Siklus Informasi ……… 2.2.2. Kualitas Informasi ………. 2.2.3. Nilai Informasi ……….. 2.3.Konsep Dasar Sistem Informasi ………..

2.4.Definisi Cuti ………

2.4.1.Jenis-jenis Cuti ………..

2.5.Penggajian ……….………..

2.5.1. Prinsip-prinsip Pemberian Gaji ...……….. 2.6. Arsitektur Aplikasi ……….. 2.6.1. Pengertian Jaringan Komputer ……….. 2.6.2. Jenis-Jenis Jaringan Komputer ……….. 2.6.3. Topologi Jaringan Komputer ……… 2.6.4. Manfaat Jaringan Komputer ……….. 2.7.Pengertian Client Server ……….. 2.8.Perangkat Lunak Pendukung ………... 2.8.1. Microsoft Visual Baasic 6.0 ……….. 2.8.2. Microsoft SQL Server 2000 ………..

8 9 11 11 13 14 15 15 16 19 19 20 20 21 22 24 26 27 27 28

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ………

3.1.Objek Penelitian ……….. 32 32


(7)

viii

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan .……….. 3.1.4. Deskripsi Tugas ………. 3.2.Metode Penelitian ……… 3.2.1. Desain Penelitian ………... 3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data …………... 3.2.2.1.Sumber Data Primer ……….. 3.2.2.2.Sumber Data Sekunder ………. 3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

……… 3.2.3.1.Metode Pendekatan Sistem ………... 3.2.3.2.Metode Pengembangan Sistem …………. 3.2.3.3.Alat Bantu Analisis dan Perancangan …... 3.2.4. Pengujian Software ………...

37 38 44 45 45 46 46 47 47 48 51 56

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM …………...

4.1.Analisis Sistem Yang Berjalan ……… 4.1.1. Analisis Dokumen ………. 4.1.2. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan ………. 4.1.2.1.Flow Map ……….. 4.1.2.2.Diagram Konteks ……….. 4.1.2.3.Data Flow Diagram ………... 4.1.3. Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan ………… 4.2.Perancangan Sistem ……….

58 58 58 61 61 67 68 70 72


(8)

ix

4.2.3. Perancangan Prosedur Yang Diusulkan ………… 4.2.3.1.Flow Map ……….. 4.2.3.2.Diagram Konteks ……….. 4.2.3.3.Data Flow Diagram ………... 4.2.3.4.Kamus Data ………... 4.2.4. Perancangan Basis Data ………

4.2.4.1.Normalisasi ………... 4.2.4.2.Relasi Tabel ……….. 4.2.4.3.Entity Relationship Diagram ………. 4.2.4.4.Struktur File ……….. 4.2.4.5.Kodifikasi ……….. 4.2.5. Perancangan Antar Muka ……….. 4.2.5.1.Struktur Menu ………... 4.2.5.2.Perancangan Input ………. 4.2.5.3.Perancangan Output ……….. 4.2.6. Perancangan Arsitektur Jaringan ………...

73 73 77 77 79 83 83 89 90 90 93 95 95 95 102 106

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ………..

5.1.Implentasi ………

5.1.1. Batasan Implementasi ………... 5.1.2. Implementasi Perangkat Lunak ………. 5.1.3. Implementasi Perangkat Keras ……….. 5.1.4. Implementasi Basis Data ………...

108 108 108 109 109 110


(9)

x

5.1.7. Penggunaan Program ………

5.2.Pengujian ……….

5.2.1. Rencana Pengujian ……… 5.2.2. Kasus dan Hasil pengujian ……… 5.2.3. Kesimpulan Hasil Pengujian ……….

123 138 139 139 143

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ……….

6.1.Kesimpulan ………..

6.2.Saran ………

144 144 145

DAFTAR PUSTAKA ………. 146


(10)

xi

Gambar 2.1. Siklus Pengolahan Data ………... 12

Gambar 2.2 Kualitas Informasi ……… 13

Gambar 2.3. Jenis-Jenis Topologi Jaringan ………. 23

Gambar 2.4 Topologi Star ……… 24

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office ………... 38

Gambar 3.2 Metode Pengembangan Waterfall ……… 49

Gambar 4.1. Flow Map Cuti Pegawai Yang Sedang Berjalan …………... 63

Gambar 4.2. Flow Map Penggajian Pegawai Yang Sedang Berjalan …... Gambar 4.3. Flow Map Pembayaran Uang Cuti Yang Sedang Berjalan .... Gambar 4.4. Diagram Konteks Kepegawaian Yang Sedang Berjalan …... 65 67 68 Gambar 4.5. DFD Level 0 Yang Sedang Berjalan ………... 69

Gambar 4.6. DFD Level 1 Proses 1 Yang Berjalan ..………... 69

Gambar 4.7. DFD Level 1 Proses 2 Yang Berjalan ………. 70

Gambar 4.8. DFD Level 1 Proses 3 Yang Berjalan ………. 70

Gambar 4.9. Flow Map Penggajian Yang Diusulkan ………..…. 74

Gambar 4.10. Flow Map Cuti Yang Diusulkan ...………. 76

Gambar 4.11. Diagram Konteks Kepegawaian Yang Diusulkan …………. 77

Gambar 4.12. DFD Level 0 Yang Diusulkan ...………. 78

Gambar 4.13. DFD Level 1 Proses 1 Yang Diusulkan .………... 78

Gambar 4.14.DFD Level 1 Proses 2 Yang Diusulkan .………... 79


(11)

xii

Gambar 4.18. Rancangan Form Input Pegawai ………... 97

Gambar 4.19. Rancangan Form Input Jabatan ……….…… 97

Gambar 4.20. Rancangan Form Input Golongan ...……….. 98

Gambar 4.21. Rancangan Form Input Bagian ………... 98

Gambar 4.22. Rancangan Form Input Jenis Cuti ………. 98

Gambar 4.23. Rancangan Form Pengolahan Gaji ...……….. 99

Gambar 4.24. Rancangan Form Pengolahan Cuti ...…………... 100

Gambar 4.25. Rancangan Form Pembayaran Uang Cuti …….……… 100

Gambar 4.26. Rancangan Form Cari Data Pegawai ...……… 101

Gambar 4.27. Rancangan Form Cari Data Jabatan ……… 101

Gambar 4.28. Rancangan Form Cari Data Golongan ……… 101

Gambar 4.29. Rancangan Form Cari Data Gaji ...……… 102

Gambar 4.30. Rancangan Form Cari Data Cuti ...……… 102

Gambar 4.31. Rancangan Ouput Struk Gaji ………..……... 103

Gambar 4.32. Rancangan Ouput Surat Ijin Cuti .………..……... 104

Gambar 4.33. Rancangan Ouput Bukti Pembayaran Uang Cuti …..……... 104

Gambar 4.34. Rancangan Laporan Penggajian ………...…..……... 105

Gambar 4.35. Rancangan Laporan Cuti ……...………...…..……... 105

Gambar 4.36. Rancangan Laporan Pembayaran Uang Cuti …...…..……... 106

Gambar 4.37. Perancangan Arsitektur Jaringan (Topologi Star) ... 107

Gambar 5.1. Ikon Setup Aplikasi Sistem Informasi Kepegawaian ……... 118 Gambar 5.2. Tampilan Jendela Wellcome to the Sistem Informasi


(12)

xiii

Gambar 5.4. Tampilan Jendela Customer Information ……… 120

Gambar 5.5. Tampilan Jendela Setup Type ……….. 121

Gambar 5.6. Tampilan Jendela Ready to Install the Program ………. 121

Gambar 5.7. Tampilan Jendela Setup Status ……… 122

Gambar 5.8. Tampilan Jendela InstallShield Wizard Complete …………. 122

Gambar 5.9. Icon Kepegawaian ………... 123

Gambar 5.10. Form Menu Utama ……… 123

Gambar 5.11. Form Login ……… 124

Gambar 5.12. Form Menu Utama Administrator ………. 124

Gambar 5.13. Form Menu Utama Kasir ………... 127

Gambar 5.14. Form Pegawai ...………... 128

Gambar 5.15. Form Jabatan ………... 129

Gambar 5.16. Form Golongan ...………. 130

Gambar 5.17. Form Bagian ……….. 130

Gambar 5.18. Form Jenis Cuti ...………. 131

Gambar 5.19. Form Penggajian ……….... 132

Gambar 5.20. Form Cuti ...………. 133

Gambar 5.21. Form Pembayaran Uang Cuti ...……….. 134

Gambar 5.22. Form Pencarian Data Pegawai …...………... 134

Gambar 5.23. Form Pencarian Data Jabatan …...………..…... 135

Gambar 5.24. Form Pencarian Data Golongan …...………. 135


(13)

xiv

Gambar 5.28. Form Cetak Laporan Cuti ...……….. 138 Gambar 5.29. Form Backup Database ...……….. 138


(14)

xv

Tabel 1.1. Jadwal Penelitian ………. 7

Tabel 4.1. Evaluasi Sistem Yang Berjalan ... 71

Tabel 4.2. Struktur File Pegawai ... 91

Tabel 4.3. Struktur File Gaji ... 91

Table 4.4. Struktur File Cuti ... 92

Tabel 4.5. Struktur File Bayar Cuti ... 92

Tabel 4.6. Struktur File Jenis Cuti ... 92

Tabel 4.7. Struktur File Jabatan ... 92

Tabel 4.8. Struktur File Golongan ... 93

Tabel 4.9. Struktur File Bagian ... 93

Tabel 5.1. Implementasi Struktur Menu Halaman Utama ………... 113

Tabel 5.2. Implementasi Struktur Menu Struktur Menu Berdasarkan User Admin ... 114

Tabel 5.3. Implementasi Struktur Menu Struktur Menu Berdasarkan User Kasir ………...………. 115

Tabel 5.4. Implementasi Sub Menu File ……….. 115

Tabel 5.5. Implementasi Sub Menu Input Data ………...…… 116

Tabel 5.6. Implementasi Sub Menu Pengolahan Data ... 117

Tabel 5.7. Implementasi Sub Menu Pembayaran ... 117

Tabel 5.8. Implementasi Sub Menu Cari Data ………. 117

Tabel 5.9. Implementasi Sub Menu Laporan ..………. 118


(15)

(16)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Sistem informasi dan ilmu pengetahuan di bidang komputerisasi pada saat ini semakin pesat, dengan pesatnya teknologi tersebut maka semakin pesat pula kebutuhan akan penggunaan komputer sebagai penunjang kerja, karena pada saat ini tidak memungkinkan lagi mengerjakan sesuatu secara manual. Karena jika masih menggunakan sistem secara manual, akan banyak kesalahan yang terjadi dan sulit untuk diubah dan diperbaiki kembali. Sebaliknya jika menggunakan sistem secara terkomputerisasi maka kesalahan tersebut dapat diatasi dan waktu yang diperlukan untuk kegiatan tersebut akan lebih cepat.

Sebuah perusahaan atau instansi harus dapat mengolah data dengan hasil yang diinginkan dan melakukan suatu pekerjaan dengan semaksimal mungkin sesuai dengan prosedur dan aturan yang dijalankan pada perusahaan atau instansi tersebut. Pentingnya kecepatan dan keakuratan sebuah informasi bagi mutu suatu perusahaan atau instansi akan meningkatkan mutu kerja dan pelayanannya sehingga mendorong perusahaan atau instansi tersebut untuk dapat mengolah data yang diproses menjadi sebuah informasi yang berguna dan bermanfaat yaitu dengan menggunakan, memahami dan menguasai teknologi informasi sehingga data dapat secara tepat dan akurat disajikan kepada pihak manapun yang memerlukan.


(17)

Teknologi informasi yang berbasis komputer merupakan salah satu cara untuk mengolah data menjadi suatu informasi yang cepat dan akurat. Pada saat ini komputer juga merupakan salah satu bentuk perkembangan teknologi yang dapat dijadikan sarana untuk mendapatkan informasi. Komputer juga memegang peranan yang penting dalam teknologi informasi yang dibutuhkan tanpa keterbatasan ruang dan waktu. Teknologi informasi yang berbasis komputer merupakan salah satu cara untuk mengolah data dan menjadikan informasi yang cepat dan akurat pada masa sekarang.

Untuk mendapatkan informasi yang cepat dan akurat tersebut dari sistem yang dibuat dibutuhkan tiga perangkat bantu, yaitu perangkat keras (hardware)

berupa komputer, perangkat lunak (software) berupa sistem operasi dan bahasa pemograman, dan perangkat manusia (brainware) yang dapat berupa analisis sistem, teknisi, programmer dan operator.

Dalam pengelolaan sistem informasi kepegawaian di PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office masih menggunakan sistem yang belum terkomputerisasi dan dilakukan secara manual, dengan masih mengandalkan pencarian arsip-arsip untuk mendapatkan informasi mengenai data pengolahan cuti dan penggajian pegawai. Hal tersebut juga mempengaruhi bagian keuangan untuk mengeluarkan bantuan cuti karena informasi mengenai data cuti pegawai tidak didapatkan dengan cepat. Dengan sistem yang berjalan saat ini menghambat terhadap kebutuhan data yang seharusnya tersedia dengan cepat, tepat dan akurat. Dengan semakin canggihnya teknologi pengolahan data dapat


(18)

dilakukan dengan menggunakan sistem komputerisasi dengan aplikasi berbasis database.

Berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik dan termotivasi untuk menjadikan permasalahan tersebut sebagai bahan penelitian dalam tugas akhir yang berjudul “SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN PADA PT. ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO) BANDUNG TIMUR BRANCH OFFICE”.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Identifikasi masalah adalah cara untuk mengidentifikasi masalah yang akan dijadikan objek penelitian dalam membuat laporan penelitian ini. Rumusan masalah adalah gambaran atau rancangan masalah yang akan diteliti dalam sebuah penelitian.

1.2.1. Identifikasi Masalah

Setiap perusahaan selalu dihadapkan pada permasalahan dalam menjalankan suatu kegiatan. Permasalahan tersebut membutuhkan perhatian dan penanganan yang lebih mendalam agar masalah tersebut dapat teratasi dengan baik.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diidentifikasikan beberapa masalah untuk pengolahan cuti dan penggajian pegawai yang efektif di PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office yaitu :


(19)

1. Proses pengolahan data cuti pegawai masih dilakukan dengan cara manual. Penyimpanan data pribadi pegawai yang masih dalam bentuk arsip memperlambat proses pencarian data pegawai. Penyimpanan data cuti pegawai yang masih dalam bentuk arsip memperlambat proses pengolahan cuti pegawai dan pembuatan laporan.

2. Karena adanya penyimpanan data pegawai yang manual maka berpengaruh terhadap pengolahan data penggajian pegawai.

1.2.2. Rumusan Masalah

Berbagai cara digunakan untuk memperoleh informasi data yang dinginkan tanpa mendapat dukungan dari alat atau sistem yang digunakan tidak akan tercapai, maka untuk mencapai suatu hasil yang memuaskan harus merumuskan masalah terlebih dahulu. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem yang sedang berjalan pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office.

2. Bagaimana perancangan sistem informasi kepegawaian pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office

3. Bagaimana implementasi sistem informasi kepegawaian pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office akan berfungsi secara efektif dan efisien.


(20)

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk menganalisa proses pengolahan cuti dan penggajian pegawai yang akan dijadikan data dalam penulisan tugas akhir dan mengimplementasikannya dengan membangun sistem informasi kepegawaian pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office.

Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dari penelitan yang dilakukan tentang sistem kepegawaian pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office.

2. Untuk membuat perancangan sistem informasi kepegawaian pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office.

3. Untuk mengimplementasikan sistem informasi kepegawaian pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office.

1.4. Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini bagi penulis adalah untuk menerapkan ilmu dan pengembangan pengetahuan yang didapat selama dibangku kuliah. Dengan penyusunan skripsi ini diharapkan timbul suatu motivasi untuk meningkatkan kemampuan penguasaan disiplin ilmu yang ditekuni dalam bidang komputer dan dalam pembuatan aplikasi, untuk menambah pengetahuan dan pengalaman dalam ruang lingkup dunia kerja yang sesungguhnya.


(21)

1.4.1. Kegunaan Praktis

Kegunaan praktis dari penelitian ini diharapkan memberikan masukan - masukan ke perusahaan atau objek penelitian tentang kekurangan atau kelemahan yang masih ada pada objek penelitian. Dengan adanya penelitian ini diharapkan bisa memperbaiki kelemahan - kelemahan yang ada dan memperlancar kegiatan yang berjalan pada perusahaan yang bersangkutan.

1.4.2. Kegunaan Akademis

Bagi pengembangan ilmu sistem informasi yaitu dengan cara membuat aplikasi-aplikasi baru yang berbasis sistem informasi untuk mengatasi masalah-masalah yang sering terjadi pada objek penelitian.

Bagi penulis, penelitian ini merupakan suatu studi kasus tentang bagaimana membuat sebuah Sistem Informasi pasa sebuah perusahaan atau instansi. Dari sini penulis akan mendapatkan pengetahuan yang mungkin belum didapat di kampus dan disini juga akan lebih mengerti tentang Sistem Informasi yang dibuatnya karena sekaligus praktek mengimplementasikannya.

1.5. Batasan Masalah

Untuk mengurangi kompleksitas masalah, perlu adanya batasan masalah sehingga pembahasan akan lebih terarah dan mempermudah dalam proses


(22)

perancangan sistem itu sendiri, maka penulis membatasi permasalahan sebagai berikut :

1. Sistem yang dibangun hanya dapat dijalankan pada sistem pengolahan cuti bagi pegawai tetap dan penggajian bagi pegawai tetap maupun pegawai dinas luar (marketing) di PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office.

2. Merancang dan membangun suatu sistem aplikasi pengolahan cuti yang terintegrasi dengan sistem penggajian untuk mengganti sistem yang masih bersifat manual ke proses komputerisasi.

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penulis melakukan penelitian Skripsi pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office yang beralamat di Jl. PHH. Mustofa No. 80 Bandung, adapun adapun jadwal penelitian yang dilakukan sebagai berikut :

Tabel 1.1. Jadwal Penelitian

Penerapan Oktober 2009 Nopember 2009 Desember 2009 Januari 2010 Februari 2010 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Penyusunan Proposal Survei Objek Penelitian Pengumpulan Data Analisa dan Perencanaan

Desain

Pengkodean

Uji Coba Program Pembuatan Laporan


(23)

8 2.1. Konsep Dasar Sistem

Menurut Jogiyanto (2005 : 1). Sistem merupakan bagian yang saling berkaitan erat dan membentuk suatu kesatuan yang saling berinteraksi antara bagian satu dengan bagian lainnya untuk mencapai suatu tujuan, artinya apabila salah satu bagian dari sistem tidak ada maka sistem tersebut tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya.

Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian (subsistem) yang saling berinteraksi, sebagai akibat adanya input yang diproses menjadi output/informasi, misalnya sebuah komputer terdiri dari beberapa komponen.

2.1.1. Definisi Sistem

Pengertian sistem dapat dikelompokkan dalam dua kelompok dalam mendenifisikan sistem yaitu penekanan pada prosedurnya dan menekankan pada komponen atau elemennya. Denifisi sistem itu sendiri yang menekankan pada komponen atau elemen memiliki pengertian yang lebih luas dari pada penekanan pada prosedur karena pengertian tersebut lebih diterima dikarenakan suatu sistem terdiri dari beberapa subsistem-subsistem.

Ada beberapa definisi sistem yang penulis dapat dari beberapa sumber antara lain:


(24)

1) Menurut Gery Fitgerald. Sistem adalah jaringan kerja prosedur-prosedur atau jaringan prosedur yang berhubungan untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

2) Menurut Norman L. Enger. Sistem terdiri dari beberapa kegiatan yang saling berhubungan guna mencapai tujuan.

3) Menurut Jogiyanto. Sistem adalah kumpulan dari komponen atau elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.

Dari beberapa definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen elemen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.

2.1.2. Karakteristrik Sistem

Menurut Jogiyanto (2005 : 3). Pada hakekatnya suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (component), batasan sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environment), penghubung sistem (interface), masukan sistem (input), pengolahan sistem (process), keluaran sistem (output), dan sasaran sistem (object ives) atau tujuan sistem (goal).

1) Komponen sistem (component)

Komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.


(25)

2) Batasan sistem (boundary)

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3) Lingkungan luar sistem (environment)

Lingkungan luar dari sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. 4) Penghubung sistem (interface)

Penghubung sistem merupakan media penghubung atau subsistem dengan subsistem lainnya. Dengan subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem lainnya membentuk satu kesatuan.

5) Masukan sistem (input)

Masukan sistem dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input berupa sebuah program komputer, pada komputer data merupakan signal input untuk diolah menjadi informasi.

6) Pengolahan sistem (process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang akan merubah input menjadi output.


(26)

7) Keluaran sistem (output)

Keluaran sistem merupakan hasil dari pengolahan sistem dan mengklasifikasikan masukan menjadi keluaran.

8) Sasaran sistem (object ives)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Sasaran sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan dan keluaran yang akan dikatakan berhasil bila mengenai sasaran dan tujuannya.

2.2. Konsep Dasar Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 7). Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil dan akhirnya berakhir. Robert N. Anthony dan John Dearden menyebutkan keadaan dari sistem dalam hubungannya dengan keberakhirannya dengan istilah entropy. Informasi yang berguna bagi sistem akan menghindari proses entropy yang disebut dengan negative entropy atau negentropy.

Dari pengertian diatas informasi dapat didefinisikan yaitu, informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

2.2.1. Siklus Informasi

Menurut Andri Kristanto (2008 : 10). Data yang masih merupakan bahan mentah apabila tidak diolah maka data tersebut tidak berguna. Data tersebut akan berguna dan menghasilkan suatu informasi apabila diolah


(27)

melalui suatu model. Model yang digunakan untuk mengolah data tersebut disebut dengan model pengolahan data atau lebih dikenal dengan nama siklus pengolahan data.

Gambar 2.1. Siklus Pengolahan Data

(Sumber : Perancangan Sistem informasi dan Aplikasinya. Oleh : Andi Kristanto)

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa data yang merupakan suatu kejadian yang menggambarkan kenyataan yang terjadi dimasukan melalui elemen input kemudian data tersebut akan diolah dan diproses menjadi suatu output, dan output tersebut adalah informasi yang dibutuhkan. Informasi tersebut akan diterima oleh pemakai atau penerima, kemudian penerima akan memberikan umpan balik yang berupa evaluasi terhadap informasi tersebut dan hasil umpan balik tersebut akan menjadi data yang akan dimasukan menjadi input kembali. Begitu seterusnya.


(28)

2.2.2. Kualitas Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 10). Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timeliness) dan relevan (relevance).

Gambar 2.2 Kualitas Informasi

(Sumber : Analisis dan Desain. Oleh : Jogiyanto)

Dari gambar 2.2 diatas dapat dijelaskan sebagai berikut : 1) Akurat

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.


(29)

2) Tepat pada waktunya

Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi. Dewasa ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.

3) Relevan

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai sebab-musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi relevan untuk akuntan.

2.2.3. Nilai Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 11). Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem


(30)

informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.

2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 11). Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan. Pertanyaannya adalah darimana informasi tersebut bisa didapatkan?. Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi (information system) atau disebut juga dengan processing systems atau information processing systems atau information-generating systems. Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Leith dan K. Roscoe Davis sebagai berikut :

“Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

2.4. Definisi Cuti

Dalam rangka usaha menjamin kesegaran jasmani dan rohani maka kepada pegawai setelah bekerja dalam jangka waktu tertentu perlu diberikan cuti. Cuti


(31)

merupakan hak pegawai, oleh karena itu pelaksanaan cuti hanya dapat ditunda dalam rangka waktu tertentu apabila kepentingan dinas mendesak.

Cuti adalah keadaan tidak masuk kerja yang diinginkan dalam jangka waktu tertentu setelah bekerja terus menerus pada suatu perusahaan/instansi.

2.4.1. Jenis-jenis Cuti

Adapun beberapa jenis-jenis cuti sebagai berikut :

1. Cuti Tahunan

- Setiap pegawai yang telah bekerja terus menerus selama 12 (dua belas) bulan terhitung sejak diangkat sebagai Pegawai Sementara berhak atas Cuti Tahunan selama 12 (dua belas) hari kerja tidak termasuk hari libur.

- Selama menjalankan Cuti Tahunan, Pegawai yang bersangkutan menerima Gaji yang dibayar penuh.

- Bagi pegawai yang berhak atas Cuti Tahunan diberikan bantuan uang Cuti Tahunan sekurang-kurangnya sebesar 1 (satu) kali jumlah Gaji terakhir yang diterima, serta hanya diberikan 1 (satu) kali dalam setahun pada saat Pegawai yang bersangkutan mengajukan cuti pertama kali dalam tahun berjalan.


(32)

2. Cuti Besar

- Setiap pegawai yang telah mempunyai Masa Kerja Efektif selama 6 (enam) tahun berturut-turut berhak atas Cuti Besar setiap 6 (enam) tahun sekali selama 90 (sembilan puluh) hari kalender.

- Selama menjalankan Cuti Besar, hari libur dihitung sebagai masa cuti.

- Pada setiap jatuh tempo Cuti Besar diberikan bantuan uang Cuti Besar sekurang-kurangnya sebesar 2 (dua) kali Gaji terakhir yang diterima.

- Selama menjalankan Cuti Besar, Gaji Pokok dan Tunjangan Perumahan serta Tunjangan Umum dibayarkan penuh kecuali Tunjangan Merit akan dibayarkan dengan pengurangan 0,5% (setengah persen) per hari Cuti Besar.

3. Cuti Sakit

- Cuti sakit diberikan kepada Pegawai yang sakit dan berdasarkan Surat Keterangan Dokter yang merawat memerlukan perawatan selama 30 (tiga puluh) hari atau lebih.

- Selama menjalani Cuti Sakit, Gaji Pokok dan Tunjangan Perumahan serta Tunjangan Umum dibayarkan penuh kecuali Tunjangan Merit akan dibayarkan dengan pengurangan 0,5% (setengah persen) per hari Cuti Sakit


(33)

4. Cuti Bersalin dan Gugur Kandungan

- Cuti bersalin diberikan kepada Pegawai wanita yang kehamilannya telah mendekati bulan persalinan sesuai keterangan Dokter Kebidanan/Bidan yang merawat. Jangka waktu Cuti Bersalin adalah 3 (tiga) bulan.

- Selama menjalankan Cuti Bersalin atau Cuti Gugur Kandungan, Gaji Pokok dan Tunjangan Perumahan serta Tunjangan Umum dibayarkan penuh kecuali Tunjangan Merit akan dibayarkan dengan pengurangan 0,5% (setengah persen) per hari Cuti Besar.

5. Cuti Diluar Tanggungan Perusahaan

- Pegawai dapat diberikan Cuti Diluar Tanggungan Perusahaan 1 (satu) kali selama menjadi Pegawai.

- Ketentuan lebih rinci mengenai Cuti Diluar Tanggungan Perusahaan akan diatur dan ditetapkan dengan Ketentuan Perusahaan.

6. Cuti Masal

- Dalam hal-hal tertentu, Perusahaan dapat memberikan Cuti Masal kepada Pegawai.

- Cuti Masal yang dapat diberikan Perusahaan adalah maksimal selama 6 (enam) hari kerja setiap tahun.


(34)

- Pegawai yang menjalani Cuti Masal tetap mendapatkan Gaji secara penuh dan tidak dikaitkan dengan pengurangan Tunjangan Merit.

2.5. Penggajian

Banyak definisi gaji dikemukakan oleh para ahli , namun pada dasarnya gaji bukan merupakan kata atau istilah yang baru , berikut ini di definisikan penggajian menurut DAV[2] ”Gaji adalah pembayaran untuk satu jarak yang lebih lama dari suatu jam atau hari, biasanya untuk satu minggu , satu bulan atau satu tahun.”

2.5.1. Prinsip – prinsip Pemberian gaji

Agar pegawai atau pekerja yang menerima gaji atau upah merasa puas, maka perlu di perhatikan prinsip-prinsip pemberian gaji sebagai berikut:

1. Gaji yang berikan harus cukup untuk hidup pegawai dan keluarganya dengan kata lain besarnya gaji harus memenuhi kebutuhan pokok minimum.

2. Pemberian gaji harus adil, artinya besar kecilnya tergantung pada berat ringannya kewajiban dan tanggung jawab yang dibebankan kepada pegawai yang bersangkutan.


(35)

3. Gaji harus diberikan tepat pada waktunya, gaji yang terlambat diberikan dapat mengakibatkan kemarahan dan rasa tidak puas pegawai yang pada akhirnya akan merugikan produktivitas pegawai.

4. Besar kecilnya gaji dan upah harus mengikuti perkembangan harga pasar. Hal ini perlu diperhatikan, karena yang penting bagi para pegawai bukan banyaknya uang yang diterima, tetapi berapa banyak barang atau jasa yang diperoleh dengan gaji tersebut.

5. Sisetem pembayaran gaji harus mudah dipahami atau dilaksanakan, sehingga pembayaran dapat dilakukan dengan relatif sangan singkat.

6. Perbedaan dalam tingkat gaji harus berdasarkan evaluasi jabatan yang objektif.

7. Struktur gaji harus ditinjau kembali dan mungkin harus diperbaiki apabila kondisi berubah.

2.6. Arsitektur Aplikasi

Menjelaskan mengenai definisi jaringan komputer, jenis-jenis jaringan komputer, topologi jaringan komputer dan manfaat jaringan komputer.

2.6.1. Pengertian Jaringan Komputer

Menurut Dede Sopandi (2006 : 5). Jaringan komputer merupakan gabungan antara teknologi komputer dan teknologi komunikasi. Gabungan teknologi ini melahirkan pengolahan data yang didistribusikan, mencakup


(36)

pemakaian database, software aplikasi dan peralatan hardware secara bersamaan, untuk membantu proses otomatisasi dan peningkatan kearah efisiensi kerja.

2.6.2. Jenis-jenis Jaringan Komputer

Secara umum jaringan komputer dibagi atas tiga jenis, yaitu ; 1) Local Area Network (LAN)

Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (resouce, misalnya printer) dan saling bertukar informasi.

2) Metropolitan Area Network (MAN)

Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.

3) Wide Area Network (WAN)

Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN


(37)

terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai.

2.6.3. Topologi Jaringan Komputer

Menurut Dede Sopandi (2006 : 38). Memilih jenis kabel yang digunakan untuk membangun jaringan tidak lepas dari jenis topologi yang kita gunakan, namun pada intinya, jaringan komputer adalah jaringan kabel, dimana bentuk dan fungsi dari jaringan tersebut menentukan pemilihan jenis kabel, demikian juga sebaliknya, ketersedian kabel dan harga menjadi pertimbangan utama untuk membangun sebuah jaringan komputer (baik home network, ataupun network kelas raksasa seperti MAN (metropolitan area network).

Ada empat macam topologi jaringan yaitu: 1) Topologi Bus

2) Topologi Star 3) Topologi Ring 4) Topologi Mesh


(38)

Gambar 2.3. Jenis-Jenis Topologi Jaringan

(Sumber : http://vendika11.wordpress.com/2009/01/14/topologi-gambar/)

Dalam sistem informasi pengelolaan cuti dan penggajian ini menggunakan topologi star, karena topologi ini mempunyai karakteristik sebagai berikut :

a. Setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi.

b. Mudah dikembangkan, karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsung terhubung ke central node.

c. Keunggulannya adalah jika satu kabel node terputus yang lainnya tidak terganggu.


(39)

d. Dapat digunakan kabel yang “lower grade” karena hanya menghandel satu traffic node, biasanya digunakan kabel UTP.

Sehingga cukup mudah untuk mengubah dan menambah computer ke dalam jaringan yang menggunakan topologi star tanpa mengganggu aktivitas jaringan yang sedang berlangsung, dan apabila satu computer yang mengalami kerusakan dalam jaringan maka computer tersebut tidak akan membuat mati seluruh jaringan star. Dibawah ini merupakan gambar dari topologi star.

Gambar 2.4 Topologi Star

(Sumber : http://vendika11.wordpress.com/2009/01/14/topologi-star/)

2.6.4. Manfaat Jaringan Komputer

Menurut Dede Sopandi (2006 : 37). Manfaat yang didapat dari membangun jaringan komputer adalah sebagai berikut :


(40)

1. Sharing Resources

Sharing resources bertujuan agar seluruh program, peralatan/peripheral lainnya dapat dimanfaatkan oleh setiap orang yang ada pada jaringan komputer tanpa terpengaruh oleh lokasi maupun pengaruh dari pemakai.

2. Media Komunikasi

Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antara pengguna, baik untuk teleconference maupun untuk mengirim pesan/informasi yang penting lainnya.

3. Integrasi Data

Pembangunan jaringan komputer dapat mencegah ketergantungan pada komputer pusat. Setiap proses data tidak harus dilakukan 1 komputer saja, melainkan dapat didistribusikan ketempat lainnya oleh sebab inilah maka dapat terbentuk data yang terintegrasi sehingga dengan demikian memudahkan pemakai untuk memperoleh dan mengolah informasi setiap saat.

4. Pengembangan dan Pemeliharaan

Dengan adanya jaringan komputer ini, maka perkembangan peralatan dapat dilakukan dengan mudah dan menghemat biaya, jaringan komputer bisa memudahkan pemakai dalam merawat harddisk dan peralatan lainnya.


(41)

5. Keamanan Data

Sistem jaringan komputer memberikan perlindungan terhadap data jaminan keamanan. Data tersebut diberikan melalui pengaturan hak akses para pemakai dan password, serta teknik perlindungan terhadap harddisk sehingga data mendapatkan perlindungan yang efektif.

6. Sumber Daya Lebih Efisien dan Informasi Terkini

Dengan adanya pemakaian sumber daya secara bersama-sama maka pemakai bisa mendapatkan hasil dengan maksimal dan kualitas yang tinggi. Selain itu data atau informasi yang diakses selalu terbaru, karena setiap ada perubahan yang terjadi dapat secara langsung diketahui oleh pemakai.

2.7. Pengertian Client Server

Menurut Dede Sopandi (2006 : 1). Transmisi data berarti pengiriman data antara dua komputer, atau antara sebuah komputer dengan terminal. CCITT (Consultative Cimmittee International Tlephony dan Tegraphy), yang sekarang dikenal ITU-T (International Telecommunications Union Telephony), menyebut terminal sebagai piranti terminal data (data terminal equipment=DTE).

Client adalah setiap komponen dari sebuah sistem yang meminta layanan atau sumber daya (resources) dari komponen sistem lainnya. Server adalah setiap komponen sistem yang menyediakan layanan atau sumber daya ke komponen sistem lainnya. Sistem client/server dirancang untuk memisahkan layanan basis


(42)

data dari client, dengan penghubungnya dengan menggunakan jalur komunikasi data. Layanan basisdata diimplementasikan pada sebuah komputer yang berdaya guna, yang memungkinkan manajemen tersentralisasi, keamanan dan berbagi sumber daya. (Sumber : http://www.wimpermana.web.ugm.ac.id/ jaringan-client-server/18 April 2009).

Client-Server adalah arsitektur jaringan yang memisahkan client (biasanya aplikasi yang menggunakan GUI) dengan server. Masing-masing client dapat meminta data atau informasi dari server.

2.8. Perangkat Lunak Pendukung

Yaitu perangkat lunak yang akan digunakan untuk membangun maupun melakukan pengembangan suatu aplikasi sistem informasi.

2.8.1. Microsoft Visual Basic 6.0

Menurut Andri Koniyo (2007 : 145). Microsoft Visual Basic 6.0 merupakan Bahasa pemograman yang cukup popular dan mudah untuk di pelajari. Anda dapat membuat program dengan aplikasi GUI (Graphical User Interface), atau program yang memungkinkan penggunaan komputer dapat berkominikasi menggunakan media grafik atau gambar dengan komputer tersebut. Microsoft Visual Basic 6.0 menyediakan fasilitas yang memungkinkan anda menyusun sebuah program dengan memasang objek-objek grafis dalam sebuah form.


(43)

Visual Basic 6.0 berawal dari Bahasa pemrograman BASIC (Beginners Allpurpose Symbiloc Instruction Code). Karena Bahasa BASIC cukup mudah dipelajari dan popular, maka hampir setiap programmer menguasai Bahasa ini. Pada tahun 1980-an, system operasi DOS cukup popular di kalangan pengguna PC karena didalamnya disertai Bahasa BASIC yang dikenal dengan QBASIC (Quick Basic). Sistem tersebut sekarang sudah jarang digunakan. Di era windows, mocrosoft menciptakan Visual Basic yang terus mengalami penyempurnaan hingga Visual Basic 6.0.

2.8.2. Microsoft SQL Server 2000

Menurut Andri Koniyo (2007 : 145). Microsoft SQL Server 2000 adalah perangkat lunak relational database management system (RDBMS) yang didesain untuk melakukan proses manipulasi database berukuran besar dengan berbagai fasilitas.

SQL server 2000 mempunyai fungsi utama untuk memproses query dan transaksi database yang diberikan oleh aplikasi client dengan perfomansi yang baik.

Dengan Microsoft SQL Server 2000, database bukanlah sebuah file tetapi merupakan sebuah konsep logis yang berisi sekumpulan objek-objek yang berhubungan. Missal sebuah database berisi data, struktur database, index, sekuritas, view, dan stored procedure. Objek-objek dalam sebuah database adalah sebagai berikut :


(44)

1) Database

Database berisi berbagai objek yang digunakan untuk mewakili, menyimpan data, dan mengakses data.

2) Table

Objek yang berisi tipe-tipe data dan data mentah.

3) Kolom

Sebuah tanel berisi kolom-kolom untuk menampung data. Kolom mempunyai sebuah tipe dan nama yang unik.

4) Tipe data

Sebuah kolom mempunyai sebuah tipe data. Tipe-tipe yang dapat dipilih adalah karakter, numeric, tanggal, Boolean dan lain-lain.

5) Stored procedure

Merupakan perintah-perintah SQL yang membentuk makro. Dengan menjalankan stored prosedure berarti menjalankan perintah-perintah SQL di dalam sebuah procedure.

6) Trigger

Stored procedure yang diaktifkan pada saat data ditambahkan, diubah, atau dihapus dari database. Trigger dipakai untuk menjamin aturan integrasi di dalam database.


(45)

7) Rule

Diberlakukan pada kolom sehingga data yang dimasukan harus sesuai dengan aturan.

8) Primary key

Menjamin setiap baris data unik, dapat dibedakan dari data yang lain.

9) Foreign key

Kolom-kolom yang mengacu primary key pada table lain. Primary key dan foreign key dipakai untuk menghubungkan sebuah data dengan tabel lain.

10) Konstrain

Mekanisme integritas data yang berbasis server dan diimplementasikan oleh sistem.

11) Default

Dinyatakan pada field (kolom) sehingga jika kolom tersebut tidak diisi data, maka diisi dengan nilai default.

12) View

Query yang memakai beberapa tabel, dan disimpan di dalam database. View dapat memilih beberapa kolom dari sebuah tabel atau menghubungkan beberapa tabel. View daapt dipakai untuk menjaga keamanan data.

13) Index


(46)

14) Fungsi

Kumpulan perintah yang mengandung input atau tidak menggunakan input baik satu atau lebih dari satu dan mengeluarkan nilai baik berupa skalar maupun tabular (berbentuk tabel).


(47)

32

3.1. Objek Penelitian

Tempat yang dijadikan penulis sebagai objek penelitian yakni sebuah perusahaan asuransi. Untuk melihat lebih jelas gambaran mengenai objek penelitian tepatnya di PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office, maka penulis membahas mengenai sejarah, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi dan deskripsi pekerjaan dari PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office tersebut.

3.1.1. Sejarah Singkat PT. Asuransi Jiwasraya (Persero)

PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) berdiri pada tanggal 31 Desember 1859. Pada hari itulah berdiri perusahaan asuransi yang pertama di Indonesia (Hindia Belanda pada masa itu) yang bernama NILLMIJ (Nederlands – Indishe Levensverzekering en Lijfrente Maatschappij). Perusahaan asuransi tersebut didirikan berdasarkan Akte William Hendry Helots No. 185 tanggal 31 Desember 1859. NILLMIJ Van 1859 tercatat dalam sejarah sebagai perusahaan asuransi jiwa yang pertama di Indonesia. Pada tahun 1957, pemerintah Indonesia mengadakan Indonesianisasi perekonomian Indonesia termasuk juga terhadap perusahaan-perusahaan asuransi milik Belanda yang terkena nasionalisasi seperti :


(48)

a. NILLMIJ Van 1859; Kantor Pusat Jakarta

b. De Nederland Van 1859 Cabang Jakarta; Kantor Pusat di Den

Haag Negeri Belanda

c. De Olveh Van 1879 Cabang Jakarta; Kantor Pusat di Den Haag

Negeri Belanda

d. Eerst Nederlansche Verzekerings mij Op Bet Leven Tegen

Invaliditeit N. V. Cabang Surabaya; Kantor Pusat di Den Haag Negeri Belanda

e. Amstien N. V. (Amsterdamsche Maatschappij Van

Levensverzekeringen) Cabang Surabaya; Kantor Pusat di Amsterdams Negeri Belanda

f. National Levensverzekerings Bank N. V. Cabang Jakarta; Kantor

Pusat di Rotterdam Negeri Belanda

g. Ons Belanda Cabang Jakarta; Kantor Pusat di Amsterdam Negeri

Belanda.

Pada tanggal 17 Desember 1960, NILLMIJ Van 1859 yang sudah dinasionalisasikan berdasarkan peraturan No. 23 tahun 1958, kemudian diganti namanya menjadi PT. Pertanggungan Jiwa Sejahtera berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehakiman. Kemudian pada tanggal 1 Januari 1961, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 214 tahun 1961 didirikan sebuah perusahaan negara asuransi jiwa yang bernama PT. Asuransi Jiwa


(49)

Eka Sejahtera kedalam perusahaan baru inilah kesembilan perusahaan asuransi milik Belanda tersebut bergabung.

Pada tanggal 1 Januari 1966 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 1965, didirikan perusahaan asuransi Negara yang baru dengan nama PT. Asuransi Jiwasraya. Kemudian PT. Asuransi Jiwa Eka Sejahtera juga bergabung kedalam perusahaan baru ini. Pada saat itu PT. Pertanggungan Jiwa Darma Nasional mengalami kepailitan dan dikuasai oleh pemerintah. Pemerintah mengambil keputusan untuk menggabungkan perusahaan ini kedalam PT. Asuransi Jiwasraya berdasarkan Surat Keputusan Menteri Urusan Perasuransian No. 2/SK/66 Tahun 1966.

Berdasarkan peraturan Pemerintah No. 33 tahun 1972, PT. Asuransi Jiwasraya yang merupakan penggabungan dari sembilan perusahaan asuransi milik Belanda ditambah dengan sebuah perusahaan nasional berupa status dari perusahaan negara menjadi Perseroan Terbatas (Persero) yang melalui tahap peralihan sejak 8 Desember 1971. perubahan itu pada tanggal 23 Maret 1973 berdasarkan Akte Notaris Mohamad Ali No. 12 tahun 1973.

Jaringan pelayanan PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) meliputi seluruh wilayah Indonesia dengan memiliki satu kantor pusat yang berkedudukan di Jakarta, 17 kantor cabang perwakilan di tingkat propinsi maupun daerah tingkat I dan 300 kantor unit produksi di daerah tingkat II. Hal ini

dimaksudkan untuk memberikan pelayanan cepat dan tepat (Just in Time)


(50)

PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) memiliki motto dalam meningkatkan pelayanan kepada para nasabah. Dengan berdasarkan pada motto “Terpercaya & Tegar dalam tempaan Zaman”. “Terpercaya” memiliki pengertian bahwa perusahaan bertekad untuk selalu melayani masyarakat berdasarkan kepercayaan dan itikad baik (Utmost Gooffaith). “Tegar dalam Tempaan Zaman” memiliki pengertian bahwa perusahaan memiliki manajemen yang tangguh dan professional serta berpengalaman sehingga mampu bertahan lebih dari satu abad.

3.1.2. Visi dan Misi PT. Asuransi Jiwasraya (Persero)

Berikut ini adalah visi dan misi PT. Asuransi Jiwasraya (Persero).

1) Visi

"Menjadi perusahaan yang terpercaya dan dipilih untuk memberikan solusi bagi kebutuhan asuransi dan perencanaan keuangan."

2) Misi

a. Misi Jiwasraya bagi Pelanggan

"Selalu memberikan rasa aman, kepastian dan kenyamanan melalui solusi inovatif dan kompetitif bagi pelanggan atas kebutuhan asuransi dan perencanaan keuangan."

b. Misi Jiwasraya bagi Pemegang Saham

"Menciptakan nilai pemegang saham (shareholder value creation) yang atraktif melalui pengelolaan operasional dan investasi


(51)

perusahaan yang berlandaskan prinsip-prinsip good corporate governance."

c. Misi Jiwasraya bagi Karyawan

"Menjadi tempat pilihan untuk tumbuh dan berkembangnya karyawan menjadi profesional yang memiliki integritas dan kompetensi di bidang asuransi dan perencanaan keuangan."

d. Misi Jiwasraya bagi Agen

"Berkomitmen mengembangkan agen yang memiliki dedikasi, kemampuan dan integritas sehingga perusahaan menjadi tempat pilihan bagi agen yang ingin berkarier serta memiliki penghasilan tinggi."

e. Misi Jiwasraya bagi Masyarakat

"Berpartisipasi mewujudkan peningkatan kesejahteraan melalui kontribusi dalam proses pembangunan masyarakat."

f. Misi Jiwasraya bagi Aliansi

"Membangun kemitraan yang saling menguntungkan serta menciptakan sinergi bisnis untuk meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan."

g. Misi Jiwasraya bagi Distribusi

"Meningkatkan penetrasi pasar dan kualitas pelayanan kepada pelanggan secara lebih efisien dan efektif melalui multiple distribution channel seperti bancassurance, direct marketing dan financial planning."


(52)

h. Misi Jiwasraya bagi Pemasok

"Melakukan kerjasama dengan pemasok sesuai prinsip keterbukaan, fairness, saling menguntungkan dan berkembang sebagai 'partner in progres'."

i. Misi Jiwasraya bagi Regulator

"Mewujudkan praktek pengelolaan bisnis asuransi dan perencanaan keuangan yang sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku."

j. Misi Jiwasraya bagi Penagih

"Menjaga kemitraan dengan penagih yang memiliki integritas dan kompetensi dalam penagihan premi."

3.1.3. Struktur Organisasi PT. Asuransi Jiwasraya (Persero)

Struktur organisasi sangat diperlukan supaya terjadi koordinasi kerja yang baik antar kedudukan dan tugas serta kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap karyawan yang bersangkutan di dalam satu organisasi. Dengan adanya struktur organisasi yang rapih maka setiap karyawan akan tahu apa yang harus dikerjakan dan kepada siapa dia harus melaporkan hasil kerjanya.

Berikut ini penulis sajikan struktur organisasi PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) beserta tugas dan kewajibannya masing-masing :


(53)

KASI PERTANGGUNGAN BRANCH MANAGER PEG. ADMINISTRASI PERTANGGUNGAN KASI OPERASIONAL

BG 1 AREA MANAGER BG 2 AREA MANAGER

BG 3 AREA MANAGER

BG 4 AREA MANAGER

BG 5 AREA MANAGER

BG 6 AREA MANAGER

STRUKTUR ORGANISASI PT. ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO)

BANDUNG TIMUR BRANCH OFFICE

PEG. ADM/KASIR KUITANSI

KASI ADM & LOGISTIK

PEG. ADMINISTRASI 1

PEG. ADM 3/ KASIR APLIKASI

BG 7 AREA MANAGER

AGEN

PEG. ADMINISTRASI 2

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Asuransi Jiwasraya (Persero)

Bandung Timur Branch Office

3.1.4. Deskripsi Tugas 1) Bagian Pertanggungan

a. Kasi Pertanggungan

Tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Kepala Seksi Pertanggungan adalah :

a. Memeriksa kebenaran terhadap SPAJ (Surat Permohonan

Asuransi Jiwa) dan SKK (Surat Keterangan Kesehatan)


(54)

c. Memberikan pelayanan dan administrasi pertanggungan

d. Menyeleksi kelengkapan data pengajuan klaim

e. Melaksanakan pembayaran klaim dan pelaporan

f. Mengadakan investigasi terhadap klaim yang diragukan

kebenarannya bersama dengan pejabat kantor cabang dan pusat

b. Peg. Administrasi Pertanggungan

Tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Pegawai Administrasi Pertanggungan adalah :

a. Memeriksa kebenaran data yang telah disampaikan oleh calon

nasabah

b. Membuat nota pengantar pengajuan klaim ke kantor cabang /

pusat dan melampirkan dokumen kelengkapan

c. Melaporkan hasil pembayaran uang asuransi yang dilengkapi

dengan dokumen pendukung kepada kantor cabang / pusat

2) Bagian Operasional a. Kasi Operasional

Tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Kepala Seksi Operasional adalah :

a. Melaksanakan serta mengatur pemasaran berbagai jenis produk

asuransi jiwa dan menyiapkan pendidikan Agen sesuai dengan Pola Keagenan

b. Memeriksa pengisian Surat Permohonan Asuransi Jiwa (SPAJ)


(55)

(PK) serta mencatat data produksi Aparat Operasional Pemasaran (Agen) pada kartu dan buku administrasi produksi

c. Mengadakan evaluasi Aparat Operasional Penagih (Kolektor)

d. Merencanakan dan mengkoordinasi pengadaan agen dan

penagih serta menyiapkan pelaksanaan rapat diskusi dan evaluasi agen dan penagih

e. Merencanakan, mengatur dan melaksanakan penagihan premi

untuk polis pertanggungan kumpulan (PK) dan menjamin kesamaan data pemegang polis perusahaan

f. Melapor dan bertanggung jawab kepada Branch Manager

b. Peg. Administrasi Operasional/Kasir Kuitansi

Tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Pegawai Administrasi Operasional adalah :

a. Membuat LOPP (Laporan Operasional Pertanggungan

Perorangan) beserta lampirannya

b. Membuat daftar penerimaan premi harian dan sebelum dikirim

ke kantor cabang harus direkonsilisasikan terlebih dahulu dengan tata urusan pembukuan

c. Mengkoordinasi dan melaksanakan operasional penagihan

premi yang dilaksanakan oleh penagih


(56)

e. Melaksanakan pembuatan Klad Kas Harian Kuitansi untuk setiap penagih secara bertahap untuk mengetahui saldo tagihan premi dan masing-masing penagih setiap hari

f. Mendistribusikan kuitansi-kuitansi premi secara cepat sesuai

pengajuan bon kuitansi dari para penagih sesuai jadwal penagihan

g. Membuat daftar Opname Fisik Kuitansi premi PP setiap 3

bulan sekali yang dibuat per penagih

h. Melapor dan bertanggung jawab kepada Kasi Operasional

3) Bagian Administrasi, Logistik & Keuangan a. Kasi Administrasi, Logistik & Keuangan

Tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Kepala Seksi Administrasi, Logistik & Keuangan adalah :

a. Mengatur mekanisme pembayaran hak-hak Agen dan Penagih

b. Mengawasi proses pengadministrasian investasi

c. Melaksanakan pemeliharaan antara lain kantor dan peralatan

serta keamanannya

d. Mengawasi pelaksaan pembayaran gaji dan tunjangan para

karyawan perusahaan

b. Pegawai Administrasi Logistik

Tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Pegawai Administrasi Logistik adalah :


(57)

b. Mengawasi pelaksanaan kebersihan gedung kantor yang dilakukan oleh juru layan

c. Melakukan pengamanan atas asset perusahaan dengan

memberikan petunjuk-petunjuk kepada para pekerja

c. Kasir Uang

Tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Kasir Uang adalah :

a. Melakukan pembayaran komisi dan bonus kepada agen

b. Melaksanakan pembayaran gaji dan tunjangan kepada

karyawan perusahaan

c. Melaksanakan pembayaran gaji dan tunjangan kepada agen

dan penagih

d. Melaksanakan pembayaran komisi penagih atas premi yang

sudah lunas

e. Membayar uang asuransi yang jatuh tempo kepada pemegang

polis

4) Kepala Perwakilan (Branch Manager)

Tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Kepala Perwakilan (Branch Manager) adalah :

a. Memimpin seluruh kegiatan operasional perusahaan dan

bertanggung jawab penuh terhadap segala sesuatu yang terjadi pada kantor perwakilan (branch office) yang dipimpin


(58)

b. Melaksanakan dan mendelegasikan kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh kantor pusat dengan sebaik-baiknya

c. Menerima laporan dan memberikan petunjuk serta pengarahan

kepada para Kepala Seksi (Kasi)

d. Mengevaluasi hasil kerja dari setiap Kepala Seksi

e. Berusaha untuk memenuhi target produksi yang ditetapkan oleh

Kantor Pusat (Head Office)

f. Melaporkan dan bertanggung jawab pada Kantor Cabang (Regional

Office)

5) Kepala Unit Daerah (Area Manager)

Tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Area Manager adalah :

a. Mengadakan pemasaran berbagai jenis produk asuransi di daerah

b. Melakukan rekruting agen serta menyiapkan pendidikan agen

sesuai pola keagenan

c. Mengkoordinasi dan mengevaluasi kegiatan operasional agen dan

penagih

d. Melapor dan bertanggung jawab kepada Branch Manager

6) Executive Agen

Tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Executive Agen adalah :

a. Melakukan pemasaran berbagai produk asuransi yang ditawarkan


(59)

b. Melakukan analisis kebutuhan agen

c. Mengadakan pertemuan rutin untuk mengevaluasi hasil kerja agen

dan memberikan tambahan pengetahuan untuk meningkatkan prestasi

d. Membantu memberikan solusi penyelesaian kesulitan yang

dihadapi para agen di lapangan

e. Melapor dan bertanggung jawab kepada Area Manager

7) Agen

Tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Agen adalah :

a. Melakukan pemasaran berbagai produk asuransi yang ditawarkan

perusahaan

b. Melapor dan bertanggung jawab kepada Executive Agen

3.2. Metode Penelitian

Metode adalah suatu kerja untuk melakukan suatu tindakan, atau suatu kerangka berfikir menyusun gagasan, yang beraturan, berarah dan berkonteks, yang paut (relevant) dengan maksud dan tujuan. Secara ringkas, metode ialah suatu sistem berbuat. Karena berupa sistem maka metode merupakan seperangkat unsur-unsur yang membentuk suatu kesatuan.

Unsur-unsur metode ialah wawasan intelektual, konsep, cara penghampiran (approach) persoalan, dan rancangbangun alas data (database). Wawasan intelektual berkenaan dengan nalar, tanggap rasa (sensation), serapan(perception), pengalaman, dan ilmu pengetahuan. Konsep adalah hasil proses intelektual berupa


(60)

kejadian imajinatif untuk memperluas atau memperkaya serapan, sehingga dapat di bentuk gagasan baru yang dapat menganalisis persoalan secara lebih cermat. Cara berkenaan dengan pola berfikir. Alas data ialah cerminan citra tentang "kenyataan" yang dimiliki seorang penelitian, atau serapan penelitian tentang "kenyataan". Alas data dirancangbangun sedemikian rupa agar semua data yang terkumpul dapat dialoksikan kepada kedudukan atau fungsinya yang sepadan menurut maksud dan tujuan penelitian.

Penulis menggunakan metode penelitian terstruktur, sebagai metode untuk mencari pemecahan permasalahan di PT. Asuransi Jiwasraya. Sehingga dapat mendapatkan solusi dan pemecahan masalahnya dengan didasari dari data-data yang telah ada.

3.2.1. Desain Penelitian

Desain penelitian ini termasuk kedalam penelitian yang bersifat deskriptif. Penelitian deskriftif adalah penelitian yang bertujuan untuk memperoleh ciri-ciri variable, dimana dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang kinerja program yang dirancang dan di implementasikan kepada pengguna (user) dengan pendekatan studi kasus pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office.

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara :


(61)

3.2.2.1. Sumber Data Primer

Sumber data primer adalah data yang diperoleh melalui pengamatan atau wawancara dan observasi.

a. Wawancara

Yaitu penulis melakukan wawancara langsung dengan pegawai di PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office khususnya Bag. Adm & Logistik, sehingga didapatkan informasi mengenai data pengolahan cuti menyangkut alur pengajuan cuti dan penggajian yang berjalan di perusahaan.

b. Observasi.

Yaitu mengadakan pengamatan langsung untuk mendapatkan sistem informasi kepegawaian yang lebih akurat terkait dengan masalah-masalah yang diteliti. Berdasarkan pengamatan tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem pengolahan cuti dan penggajian yang berjalan saat ini belum berjalan secara baik dalam segi penyediaan data cuti dan penggajian sehingga diperlukan suatu sistem informasi yang menunjang terhadap kecepatan dan ketepatan data dalam proses pengolahan cuti dan penggajian di PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office.

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder

Penulis mengambil data-data yang berhubungan dengan skripsi di PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office


(62)

untuk dijadikan bahan dalam penyusunan skripsi. Dokumentasi yang didapat pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office adalah sebagai berikut:

1. Dokumen kepegawaian (pengajuan cuti dan gaji).

2. Profil serta struktur organisasi PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office.

3. Dokumen data pegawai.

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan sistem merupakan suatu metode yang akan digunakan dalam melakukan perancangan sistem informasi.

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan yang digunakan adalah pendekatan

perancangan terstruktur. Melalui pendekatan terstruktur,

permasalahan yang komplek di organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akan mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat waktu, sesuai dengan anggaran biaya pengembangan, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik.

Menurut Jogiyanto (2005:56). Pendekatan ini dimulai dari awal

tahun 1970 disebut dengan pendekatan terstruktur (structured


(63)

(tools) dan teknik-teknik (techniques) yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan didapatkan sistem yang struktur didefinisikan dengan baik dan jelas.

Konsep pengembangan sistem terstruktur bukan merupakan konsep yang baru, teknik perakitan di pabrik-pabrik dan perancangan sirkuit untuk alat-alat elektronik adalah dua contoh dari konsep ini yang banyak digunakan di industri-industri. Konsep ini memang relatif masih baru digunakan dalam pengembangan sistem informasi untuk dihasilkan sistem yang memuaskan pemakainya. Melalui pendekatan terstruktur, permasalahan-permasalahan yang komplek di organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akan mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat pada waktunya, sesuai dengan anggaran biaya pengembangannya, dapat meningkatkan produktifitas dan kualitasnya akan lebih baik (bebas kesalahan).

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah dengan

menggunakan metoda Model Waterfall yang merupakan metode

yang berfungsi sebagai sebuah mekanisme untuk mengidentifikasi kebutusan perangkat lunak.


(64)

System / Information Engineering and

Modeling

Software Requirements Analysis

Design

Coding

Testing / Verification

Maintenance

Gambar 3.2 Metode Pengembangan Waterfall

(Sumber : Software Engineering. Oleh : Roger S. Pressman)

Roger S. Pressman memecah model waterfall menjadi 6 tahapan. Berikut adalah penjelasan dari tahap-tahap yang dilakukan di dalam model ini menurut Pressman:

System / Information Engineering and Modeling. Permodelan ini

diawali dengan mencari kebutuhan dari keseluruhan sistem yang akan diaplikasikan ke dalam bentuk software. Hal ini sangat penting, mengingat software harus dapat berinteraksi dengan elemen-elemen yang lain seperti hardware, database, dsb. Tahap ini sering disebut dengan Project Definition.


(65)

Software Requirements Analysis. Proses pencarian kebutuhan

diintensifkan dan difokuskan pada software. Untuk mengetahui sifat dari program yang akan dibuat, maka para software engineer harus mengerti tentang domain informasi dari software, misalnya fungsi yang dibutuhkan, user interface, dsb. Dari 2 aktivitas tersebut (pencarian kebutuhan sistem dan software) harus didokumentasikan dan ditunjukkan kepada pelanggan.

Design. Proses ini digunakan untuk mengubah kebutuhan-kebutuhan

diatas menjadi representasi ke dalam bentuk “blueprint” software sebelum coding dimulai. Desain harus dapat mengimplementasikan kebutuhan yang telah disebutkan pada tahap sebelumnya. Seperti 2 aktivitas sebelumnya, maka proses ini juga harus didokumentasikan sebagai konfigurasi dari software.

Coding. Untuk dapat dimengerti oleh mesin, dalam hal ini adalah

komputer, maka desain tadi harus diubah bentuknya menjadi bentuk yang dapat dimengerti oleh mesin, yaitu ke dalam bahasa pemrograman melalui proses coding. Tahap ini merupakan implementasi dari tahap design yang secara teknis nantinya dikerjakan oleh programmer.

Testing / Verification. Sesuatu yang dibuat haruslah diujicobakan.

Demikian juga dengan software. Semua fungsi-fungsi software harus diujicobakan, agar software bebas dari error, dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya.

Maintenance. Pemeliharaan suatu software diperlukan, termasuk di


(66)

selamanya hanya seperti itu. Ketika dijalankan mungkin saja masih ada errors kecil yang tidak ditemukan sebelumnya, atau ada penambahan fitur-fitur yang belum ada pada software tersebut. Pengembangan diperlukan ketika adanya perubahan dari eksternal perusahaan seperti ketika ada pergantian sistem operasi, atau perangkat lainnya

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang untuk ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan

mengevaluasi permasalahan-permasalahannya,

kesempatan-kesempatan dan hambatan yang terjadi dalam kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Perancangan sistem adalah proses perancangan, pengembangan sistem, pendefinisian kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk sistem yang akan dibentuk.

Dalam perancangan suatu sistem diperlukan beberapa alat Bantu. Alat Bantu ini merupakan refresentasi grafik yang dapat mempermudah dalam menggambarkan komponen-komponen yang ada, proses yang terjadi dan membuat usulan pemecahan masalah secara logika. Alat Bantu yang digunakan diantaranya Diagram Konteks, Data Flow Diagram (DFD) dan Kamus Data.


(67)

1) Flow Map

Flow Map merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagian ini menjelas urutan-urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa yang dikerjalan di sistem. Bagan alir sistem digambar dengan menggunakan simbol-simbol yang tampak sebagai berikut ini.

2) Diagram Konteks

Menurut Al-Bahra bin Ladjamudin (2005:64).

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem.

3) Data Flow Diagram

Menurut Al-Bahra bin Ladjamudin (2005:68). Arus

data merupakan tempat mengalirnya informasi dan

digambarkan dengan garis yang menghubungkan

komponen dari sistem. Arus data ditunjukkan dengan arah panah dan garis diberi nama atas arus data yang mengalir. Arus data ini mengalir di antara proses, data store dan


(68)

menunjukkan arus data dari data yang berupa masukan untuk sistem atau hasil proses sistem.

4) Kamus Data

Menurut Al-Bahra bin Ladjamudin(2005:70). Kamus

Data sering disebut juga dengan sistem data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan

informasi dari suatu system informasi. Dengan

menggunakan kamus data, analisis sistem dapat

mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap.

Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada pada DFD, bersifat global dan hanya menunjukan nama arus datanya saja. Untuk keperluan ini maka kamus data harus memuat hal-hal sebagai berikut :

a. Nama arus data

Nama arus data memberikan penjelasan lebih lanjut tentang suatu arus data sehingga dapat langsung mencarinya dengan mudah di kamus data.

b. Alias

Alias atau nama lain dari data, untuk menyatakan nama lain dari dari suatu data elemen atau data store


(69)

yang sebenarnya sama dengan data elemen atau data store yang telah ada.

c. Bentuk data

Bentuk data dapat dipergunakan untuk

mengelompokkan kamus data ke dalam kegunaannya sewaktu perancangan sistem.

d. Arus data

Arus data menunjukkan dari mana data mengalir dan kemana data menuju.

e. Penjelasan

Untuk memperjelas tentang makna dari arus data yang dicatat di kamus data, penjelasan dapat diisi dengan keterangan-keterangan tentang arus data tersebut.

5) Perancangan Basis Data a. Normalisasi

Menurut Al-bahra binlajamudin (2005:168). Proses Normalisasi merupakan proses pengelompokan data elemen menjadi table-tabel yang menunjukan entity dan relasinya. Pada proses normalisasi selalu diuji pada beberapa kondisi. Bila ada kesulitan pengujian tersebut maka relasi tersebut dipecahkan


(70)

pada beberapa table lagi, dengan kata lain perancangan belumlah mendapat database yang optimal.

Dalam Perspektif normalisasi sebuah database dikatakan baik jika setiap tabel yang membentuk basis data sudah berada dalam keadaan normal. Tahap normalisasi dimulai dari tahap paling ringan (1NF) hingga paling ketat (5NF). Biasanya hanya sampai pada tingkat 3NF atau BCNF, karena sudah cukup

memadai untuk menghasilkan tabel-tabel yang

berkualitas baik.

b. Tabel Relasi

Menurut Al-bahra binlajamudin (2005:142).

Tabel relasi merupakan hubungan yang terjadi pada suatu tabel dengan yang lainnya, berfungsi untuk mengatur operasi suatu database. Hubungan yang dapat dibentuk dapat mencakupi 3 macam hubungan yaitu:

1) One-To-One

Mempunyai pengertian setiap baris data pada tabel pertama dihubungkan hanya ke satu baris data pada tabel ke dua.


(71)

2) One-To-Many

Mempunyai pengertian setiap basis data dari tabel pertama dapat dihubungkan ke satu baris atau lebih data pada tabel ke dua.

3) Many-To-Many

Mempunyai pengertian satu baris atau lebih data pada tabel pertama dapat dihubungkan ke satu baris atau lebih data pada tabel kedua.

3.2.4. Pengujian Software

Menurut Al-bahra bin Lajamudin (2005:351). Pengujian Perangkat Lunak adalah proses menjalankan dan mengevaluasi sebuah perangkat lunak secara manual maupun otomatis untuk menguji apakah perangkat lunak sudah memenuhi persyaratan atau belum dan untuk menentukan perbedaan antara hasil yang diharapkan dengan hasil sebenarnya.

Faktor-faktor pengujian yang dilakukan meliputi:

1) Kebutuhan yang berkaitan dengan penanganan keluhan pelanggan.

2) Pendefinisian spesifikasi fungsional

3) Penentuan spesifikasi kegunaan

4) Penentuan kebutuhan portabilitas


(72)

Pengujian Black Box

Menurut Al-Bahra bin Ladjamudin (2005:360). Pengujian black-box

berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dengan demikian,

pengujian black-box memungkinkan perekayasa perangkat lunak

mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program. Pengujian black-box bukan merupakan alternatif dari teknik white-box, tetapi mengungkap kelas kesalahan dari pada metode white-box. Pengujian black-box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut :

a. Fungsi yang tidak benar atau hilang,

b. Kesalahan interface,

c. Kesalahan dalam stuktur data atau akses database eksternal,

d. Kesalahan kinerja,

e. Inisialisasi dan kesalahan terminasi.

Pada program aplikasi kepegawaian ini dilakukan pengujian dengan kategori-kategori diatas.


(73)

58

4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan

Sebelum melakukan perancangan sistem, diperlukan analisis terhadap sistem yang sedang berjalan. Tujuan dari analisis dan evaluasi sistem adalah untuk menganalisis sistem pengelolaan data serta pengembangan sistem melalui perbaikan sehingga Sistem Informasi Kepegawaian Pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office ini dapat menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan.

4.1.1. Analisis Dokumen

Analisis yang sedang berjalan menguraikan secara rinci dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem informasi, diantaranya :

1. Formulir Permohonan Cuti

Deskripsi : Merupakan surat permohonan untuk mengajukan cuti

Rangkap : 1 (Satu)


(74)

Distribusi : Bag. Adm & Logistik

Bentuk Dokumen : Formulir

Elemen Data : Tanggal, NIP, Nama, Jabatan, Golongan, Unit Kerja/Bagian, Tanggal Pengangkatan, Tanggal Cuti, Lama Cuti, Alasan Cuti, Alamat Selama Cuti

Periode : Pada saat mengajukan cuti

2. Surat Ijin Cuti

Deskripsi : Merupakan surat keterangan untuk menjalankan cuti

Rangkap : 2 (Dua)

Sumber : Bag. Adm & Logistik

Distribusi : Pegawai

Bentuk Dokumen : Formulir

Elemen Data : Tanggal, NIP, Nama, Jabatan, Golongan, Unit Kerja/Bagian, Tanggal Cuti, Lama Cuti


(75)

3. Struk Gaji

Deskripsi : Merupakan rincian gaji bulanan pegawai

Rangkap : 2 (Dua)

Sumber : Bag. Adm & Logistik

Distribusi : Pegawai

Bentuk Dokumen : Bukti Penerimaan

Elemen Data : Periode, Tanggal, NIP, Nama, Jabatan, Golongan, Unit Kerja/Bagian, Gaji Pokok, Tunjangan Merit Tunjangan Umum, Tunjangan Perumahan, Potongan, Total Penerimaan/Take Home Pay.

4. Dokumen Laporan Penggajian

Deskripsi : Merupakan Laporan Penggajian Pegawai

Rangkap : 2 (Dua)

Sumber : Bag. Adm & Logistik

Distribusi : Branch Manager


(1)

143

5.2.3. Kesimpulan Hasil Pengujian

Berdasarkan hasil pengujian dengan kasus uji sample di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa perangkat lunak secara fungsional mengeluarkan hasil sesuai dengan yang diharapkan.


(2)

144 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Setelah penulis menelusuri kegiatan yang dilakukan dalam proses administrasi kepegawaian di PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office dan menganalisa sistem yang berjalan, maka dapat ditarik kesimpulan :

1. Sistem Informasi Kepegawaian PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office yang dibuat dapat mengolah data pegawai, penggajian, dan cuti secara terkomputerisasi serta menggunakan database sebagai tempat penyimpanannya. Sehingga pengolahan data tersebut akan menjadi lebih akurat dalam ketepatan data, serta mampu mengurangi kesalahan dalam pengolahan data.

2. Dengan Sistem Informasi Kepegawaian yang baru maka diharapkan kebutuhan akan informasi yang dibutuhkan seperti segala bentuk laporan-laporan akan lebih mudah diberikan.

3. Dengan Sistem Informasi Kepegawaian yang dibangun diharapkan sesuai dengan yang dibutuhkan dimana dalam pengolahan datanya tidak lagi terjadinya duplikasi dan data yang diolah sudah terintegrasi.


(3)

145

6.2. Saran

Agar proses administrasi kepegawaian dapat berjalan dengan baik, penulis mengajukan beberapa saran yang mudah-mudahan dapat membantu pihak PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office dan peneliti yang akan datang. Saran-saran tersebut antara lain :

1. Sistem informasi sangat perlu diterapkan disegala bagian, baik bagian kepegawaian maupun non kepegawaian, seperti: pengolahan data logistik. Dengan menerapkan sistem informasi data logistik maka persediaan ataupun pengadaan barang bisa terjaga agar tidak terjadi kelangkaan barang logistik sehingga dapat menunjang kelancaran kinerja pegawai. 2. Peneliti yang akan datang apabila meneliti bagian administrasi, disarankan

mengembangkan aplikasi ini dengan menggunakan basis data yang penyimpanan datanya lebih besar seperti SQL sever tentunya disesuaikan dengan kebutuhan user yang akan datang.

Demikian Saran-saran yang penulis ajukan, mudah-mudahan dengan saran tersebut Sistem Informasi Kepegawaian PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office dapat diimplementasikan dengan baik dan sesuai


(4)

BIODATA PENULIS

Nama Lengkap : Nenden Atik Hadiyani

NIM : 10506701

Tempat / Tanggal Lahir

: Bandung, 21 Oktober 1985

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat Lengkap : Aspol Sukamiskin Blok. E No. 10 Rt. 03 Rw. 07

Kel. Sukamiskin Kec. Arcamanik Bandung 40293

No.Telp / HP : 022-92613670 / 085624015932

E-mail : melzcantix@yahoo.com

Website : -

Pendidikan :

1990 – 1991 : TK Bhayangkari 21 Bandung

1991 – 1997 : SD Negeri Sukakarya 02 Bandung

1997 – 2000 : SMP Negeri 17 Bandung

2000 – 2003 : SMA Negeri 24 Bandung

2003 – 2004 : PKN LPKIA Bandung

Jurusan Komputer Aplikasi Perkantoran Program D1


(5)

Jurusan Manajemen Informatika Program S1

Bandung, Februari 2010

Nenden Atik Hadiyani NIM. 10506701


(6)

146

DAFTAR PUSTAKA

1. Bin Ladjamudin, Al Bahra “Rekayasa Perangkat Lunak“ oleh Penerbit Graha Ilmu, Tangerang 2006.

2. Bin Ladjamudin, Al Bahra “Analisis dan Desain Sistem Informasi” oleh Penerbit Graha Ilmu, Tangerang 2005.

3. Jogiyanto, “Analisis & Desain” oleh Penerbit Andi, Yogyakarta, 2005. 4. Konyo, Andri, “Membuat Aplikasi Database SQL Server dengan Visual

Basic 6.0” oleh Gava Media, Yogyakarta 2007.

5. Kristanto, Andri “Perancangan Sistem Informasi Dan Aplikasinya” oleh Penerbit Gava Media, Klaten 2007.

6. Sopandi, Dede,” Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer “ oleh Informatika, Bandung 2006.