An hidrat, Asam sulfat pekat, Etanol, Hexan, Serbuk Mg, HCl pekat, Etil, Butanol, dan kapas. Peralatan yang digunakan adalah pisau silet, mikroskop, kaca objek, kaca
pembesar, cawan petri, gelas ukur, pinset, tabung reaksi, labu destilasi, pipet, corong pisah, rotary evaporator, timbangan, jangka sorong, meteran, kamera, kertas dan alat
tulis.
C. Metode Penelitian 1. Studi fenologi bunga
Studi fenologi bunga dilaksanakan dengan metode observasi pada tiga lokasi, yaitu di Padang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Lima Puluh Kota.
Perkembangan bunga mulai dari inisiasi bunga sampai buah gugur diamati secara langsung di pohonnya dan didokumentasikan. Jumlah tanaman sampel pada setiap
lokasi diambil sesuai dengan ketersediaan pohon yang berbunga pada saat penelitian dilaksanakan. Untuk di Padang sampel hanya terdiri dari satu tanaman betina,
sedangkan tanaman jantan tidak ada. Untuk Kabupaten Lima Puluh Kota sampel hanya terdiri dari bunga jantan, sedangkan bunga betina tidak ada karena sudah selesai
berbunga. Untuk Kabupaten Tanah Datar sampel terdiri dari 2 dua pohon jantan dan 2 dua pohon betina. Dari setiap pohon diambil sampel sebanyak 50 lima puluh
kuncup bunga. Selanjutnya struktur morfologi bagian-bagian bunga, buah dan biji diamati secara mikroskopis di Laboratorium. Untuk membawa sampel segar dari
lapangan digunakan larutan FAA.
2. Perkecambahan benih andalas
Penelitian perkecambahan benih andalas dilakukan dengan metode eksperimen dalam bentuk percobaan faktorial 3 x 3 dalam Rancangan Acak Lengkap RAL.
Faktor pertama terdiri dari 3 tiga taraf umur benih, yaitu : U1 : Benih berumur 21 hari
U2 : Benih berumur 24 hari U3 : Benih berumur 27 hari
Faktor kedua terdiri dari 3 tiga taraf perendaman benih andalas dalam beberapa jenis zat perangsang perkecambahan yaitu :
P 0 : Perendaman benih andalas dalam aquades kontrol P1 : Perendaman benih andalas dalam KNO
3
0,2 6
P2 : Perendaman benih andalas dalam air kelapa muda 25 Dengan demikian terdapat 3 x 3 = 9 kombinasi perlakuan, dan setiap
kombinasi perlakuan diulang sebanyak 4 empat kali, sehingga diperoleh 36 tiga puluh enam satuan percobaan. Setiap satuan percobaan terdiri dari 50 lima puluh
benih. Lampiran 2 memperlihatkan tata letak unit percobaan di laboratorium. Model matematika yang digunakan adalah :
Y
ijk
= μ + U
i
+ P
j
+ UP
ij
+ Σ
ijk
Keterangan: Y
ijk
= Nilai pengamatan umur buah taraf ke i dengan zat perangsang perkecambahan taraf ke j, pada kelompok ke k,
dimana i = 1,2, 3, dan j = 1, 2, 3 dan k = 1, 2, 3, 4. μ = Nilai tengah umum
U
i
= Pengaruh faktor umur biji taraf ke i P
j
= Pengaruh faktor jenis zat perangsang perkecambahan taraf ke j UP
ij
= Pengaruh Interaksi faktor umur benih taraf ke i dengan jenis zat perangsang perkecambahan faktor ke j
Σ
ijk
= Pengaruh sisa faktor umur benih taraf ke i dengan faktor jenis zat perangsang perkecambahan faktor ke j, ulangan ke k
Data yang diperoleh dianalisis secara statistika dengan menggunakan sidik ragam uji F pada taraf nyata 5, dan apabila terdapat perbedaan yang nyata, dilanjutkan
dengan DNMRT pada taraf nyata 5.
3. Identifikasi golongan senyawa pada jaringan buah
Identifikasi golongan senyawa yang terdapat pada jaringan buah menggunakan metode observasi. Untuk golongan Alkaloid identifikasi dilakukan dengan metode
Culvenor-Fitzgerald. Identifikasi Steroid, Terpenoid, Saponin, dan senyawa Fenol dilakukan dengan metode Simes dan kawan-kawan yang telah dimodifikasi. Data
yang diperoleh tidak dianalisis secara statistika.
D. Pelaksanaan Penelitian 1. Studi Fenologi Bunga