commit to user 66
E. Hubungan Tekanan Panas terhadap Tekanan Darah
Berdasarkan tabel 13 dan tabel 15 dapat dinyatakan bahwa paparan tekanan panas lingkungan yang melebihi NAB mengakibatkan peningkatan
tekanan darah rata-rata sebesar 94,28 atau sebanyak 33 tenaga kerja dari jumlah sampel sebanyak 35 tenaga kerja.
Tekanan darah rata-rata sebelum dan sesudah terpapar tekanan panas kemudian diuji dengan menggunakan uji statistik Paired Sample T-Test
dengan menggunakan program SPSS versi 16.0. Hasil uji statistik dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 15. Uji Statistik Paired Sample T-Test Tekanan Darah Rata-rata Sebelum dan Sesudah Terpapar Tekanan Panas
Paired Differences Mean
Std. t
Df Sig.
Deviation 2-tailed
Pair1 tekanan -9,52371
5,78135 -9,746 34
0,000 darah rata-rata
sebelum terpapar tekanan panas-
tekanan darah rata-rata sesudah
terpapar tekanan panas
Hasil uji statistik diperoleh nilai t = -9,746 yang menunjukkan bahwa tekanan darah rata-rata tenaga kerja sebelum terpapar tekanan panas lebih
rendah dari tekanan darah rata-rata tenaga kerja sesudah terpapar tekanan panas. Hasil uji Paired Sample T-Test tekanan darah rata-rata tenaga kerja
sebelum dan sesudah terpapar tekanan panas menunjukkan hasil yang sangat signifikan yaitu p = 0,000 p
≤ 0,01, maka uji dinyatakan ada hubungan yang sangat signifikan berarti hipotesis yang diajukan Ha diterima.
commit to user 67
BAB V PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum PT. Dan Liris Sukoharjo
Berdasarkan hasil observasi lapangan di bagian preparation unit weaving PT. Dan Liris Sukoharjo aktivitas pekerjaan sehari-hari adalah
mempersiapkan benang sebelum ditenun. Masing-masing tenaga kerja berhadapan dengan mesin yang digunakan untuk menyusun helaian benang.
Dari segi ergonomis peralatan kerja dirasakan masih kurang bagi pekerjaan yang membutuhkan ketelitian dan waktu kerja yang lama, sehingga dapat
menjadi beban tambahan bagi tenaga kerja. Faktor fisik penerangan yang kurang memadai serta suhu udara tinggi yang disebabkan atap terbuat dari
bahan penghantar panas dan lingkungan kerja yang kurang ventilasi dan penghawaan.
Perusahaan sebelumnya belum pernah melakukan pengukuran cuaca kerja di bagian preparation unit weaving, sehingga perusahaan tidak dapat
mengetahui dan memantau tingkat paparan tekanan panas di tempat kerja. Selain itu, perusahaan tidak dapat menilai apakah paparan tekanan panas
tersebut melebihi NAB atau tidak sehingga tidak dapat dipastikan keamanan dan keselamatan tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannya.
Hal ini sudah dirasakan sebagai kekurangan perusahaan dalam mendukung aktivitas kerja para tenaga kerja, seperti adanya laporan kepala
67
commit to user 68
bagian kepada pihak manajemen guna menindaklanjuti kondisi lingkungan dengan cuaca kerja yang tidak sesuai. Upaya yang sudah dilakukan
perusahaan untuk mengatasi kekurangan tersebut dengan memasang kipas angin pada langit-langit dan menyediakan minum di area kerja. Namun upaya
tersebut belum berefek maksimal, kipas angin yang berada di tempat kerja masih sangat sedikit dalam satu ruang terdapat 3 kipas dan ketinggiannya dari
posisi tenaga kerja jauh sehingga tidak dapat menjangkau langsung. Perusahaan juga belum melakukan evaluasi keberhasilan program yang telah
ditempuh dengan pemeriksaan rutin tekanan darah tenaga kerja sehingga tidak dapat diketahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi derajat
kesehatan tenaga kerja.
B. Karakteristik Subjek Penelitian