Peran Ustad Abu Deedat Syihab Dalam Mengantisipasi Gerakan Pemurtadan Melalui Fakta : forum anti gerakan pemurtadan

PERAN USTAD ABU DEEDAT SYIHAB
DALAM MENGANTISIPASI
GERAKAN PEMURTADAN MELALUI FAKTA
(Forum Anti Gerakan Pemurtadan)
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I)

Oleh

Ratna Sari

NIM: 104051001873

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SY ARIF HIDA YATULLAH
JAKARTA
1429 H. I 2008 M.


LEMBARPERNYATAAN

Dengan ini saya nyatakan bahwa:

I.

Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata I di UIN Syarif I-Iidayatullah
Jakarta.

2.

Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN SyarifHidayatullah Jakarta.

3.

Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.


Ciputat, 03 Maret 2008

Ratna Sari

PERAN USTAD ABU DEEDAT SYIHAB
DALAM MENGANTISIPASI GERAKAN PEMURT ADAN
MELALUI FAKTA
(Forum Anti Gerakan Pemurtadan)

Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.1)

Oleh
Raina Sari
NIM: 104051001873

Di Bawah Bimbingan


Dr. Murodi, MA
NIP 150254102

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1429 H. / 2008 M.

ABSTRAK

Ratna Sari
Peran Ustad Abu Deedat Syihab Dalam Menghadapi Gerakan Pemurtadan
Melalui FAKTA (Forum Anti Gerakan Pemurtadan)
Upaya pemurtadan melalui kristenisasi bukan merupakan isu, tetapi sebuah
fakta. Telah banyak umat Islam yang berhasil di murtadkan, mulai dengan cara
menikahi wanita muslimah dengan berpura-pura masuk Islam, menulis buku,
artikel, brosur dan lain sebagainya yang berisikan penyesatan aq id ah dengan

memotong ayat-ayat Al-Qur'an, hingga mengaku sebagai mantan ustad dan
meniru tata cara beribadah umat Islam. Strategi pemurtadan ini di ungkapkan oleh
seorang missionaris keturunan Yahudi bernama Samuel Zwemer yang
mengatakan bahwa untuk memurtadkan untuk Islam harus digunakan dua cara,
yaitu melalui pembinaan dan penghancuran.
Berdasarkan fakta-fakta gerakan pemurtadan yang ada, maka seorang da'i
dituntut untuk dapat membentengi akidah umat. Untuk mengatasi ha! ini,
diperlukan para da'i yang menguasai bidang kristologi (ilmu tentang Kristen).
Salah satu da'I yang berusaha untuk mengantisipasi gerakan pemurtadan adalah
Ustad Abu Deedat Syihab, beliau adalah ketua umum FAKTA (Forum Anti
Gerakan Pemurtadan).
Penelitian ini ingin mengetahui peranan, metode, dan materi dakwah ustad
Abu Deedat Syihab dalam mengantisipasi gerakan pemurtadan melalui FAKTA
(Forum Anti Gerakan Pemurtadan). Melalui observasi, wawancara dan
dokumentasi, diketahui bahwa peran ustad Abu Deedat adalah melakukan
pembinaan untuk membentengi akidah umat Islam, metode yang digunakan
adalah Mauizhatil Hasanah dan Mujadalah dalam bentuk Bil Lisan dan Bil Qalam.
Adapun materi dakwah yang digunakan adalah Keislaman dan Kristologi, dalam
materi tersebut mencakup pesan akidah dan syari'ah.


KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah Rabbul Izzati yang telah memberikan nikmat
kasih sayang-Nya, yang dengannya penulis memiliki kekuatan dan kesabaran
untuk dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa
tercurah kepada Nabi Muhammad saw, keluarganya, sahabatnya, dan para
generasi penerus hingga akhir zaman.
Selama penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak. Do'a, perhatian, semangat atau dalam bentuk apapun adalah suatu
ha! yang sangat berharga bagi penulis dalam meraih cita. Dalam kesempatan kali
ini, penulis mengucapkan untaian terima kasih kepada:
I.

Bapak Dr. Murodi, MA. selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi
dan Dasen Pembimbing yang dengan tekun dan sabar dalam memberikan
nasihat dan menyempatkan waktu untuk membimbing penulis.

2.

Ketua dan Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Bapak Drs.

Wahidin Saputra, M.Ag dan !bu Umi Musyarrofah, MA atas segala
perhatian dan nasihat yang sangat berharga bagi penulis.

3.

Pimpinan dan seluruh staf Perpustakaan Utama UIN SyarifHidayatullah dan
Fakultas Dakwah dan Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan dan
fasilitas buku-buku referensi.

4.

Seluruh Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi, atas kesabaran selama
memberikan ilmu yang sangat berharga.

5.

Ustad Abu Deedat Syihab beserta !bu Hidayati Qurtubi, atas waktu,
kesabaran, dan dukungan yang diberikan, untuk Zahra, Sabrina, Deedat dan
Nazwa, semoga menjadi anak sholeh dan sholehah.


6.

Keluarga besar FAKTA (Forum Anti Gerakan Pemurtadan), H.Abu Sufyan
dan istri, Ustad Mulyadi, Ustad Syaikhu, !bu Rosita, serta jajaran pengurus
lainnya, yang telah mmberikan kesempatan, dan kemudahan dalam
penyelesaikan skripsi ini.

7.

Kedua orangtua tercinta, Bapak Bakri dan !bu Zubaedah.tercinta, kakakku
Murliana dan Darmayanti serta adikku tersayang Kamal dan Bari, atas doa
dan dukungan yang diberikan unluk mewujudkan cila-cila.

8.

Seluruh teman-teman KP! A,B,C,D,E Angkalan 2004, alas dukungan dan
semangatnya.

9.


Keluarga Besar Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Syahid UIN Jakarta,
RAMA Al-Hidayah dan RISKA (Remaja Islam Sunda Kelapa), anugerah
yang begilu indah dapal mengenal dan bersama kalian di jalan dakwah.

10.

Keluarga Besar PSBR (Panli Sosial Bina Remaja) Cawang, para pengasuhku
!bu Upi, Pak Johan, !bu Sili, !bu Poni dan !bu Rini, alas kesabaran dalam
memberi bimbingan, dukungan, dan motivasi. Serta sahabatku Damay,
Amel, dan Erva, banyak kisah selama bersama yang menjadi bagian dari
perjalanan hidup penulis.

11.

Sahabal berbagi cerita Melly, semoga Allah meridhoi persahabalan kita.

12.

Sahabal yang selia menemani dihari-hari perkuliahan Ulufia, Ulfa, Yuli,
Nida, Eka, Dede, Dian, Irfa, Arul, Alif, dan masih banyak lagi yang lidak

dapat diluliskan satu per satu.

13.

Sahabat-sahabal "Falhinah Mujahidah" yang lelah menjadi keluarga dalam
meraih ilmu dan menyatukan hati di jalan-Nya

Semoga Allah swt meridhoi setiap detik waktu, langkah dan pengorbanan
yang telah dilakukan selama penyelesaian skripsi ini. Amiin.

Jakarta, 03 Maret 2008

Ratna Sari

DAFTARISI

ABSTRAK. ...................................................................................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
DAFTAR 181 ................................................................................................... ix


BABI

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masai ah ........................................................... I
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ....................................... 3
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................ .4
D. Metodologi Penelitian .............................................................. 5
E. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 7
F. Sistematika Penulisan ............................................................... 8

BAB II

TINJAUAN TEORITIS
A. Da'i dan Peran Da'i ................................................................. I 0
B. Dakwah ..................................................................................... 14
I. Pengertian Dakwah ............................................................. 14
2. Unsur-unsur Dakwah .......................................................... 16
C. Aktivitas Dakwah ..................................................................... 23
D. Organisasi Dakwah ................................................................... 24
E. Murtad dan Pemurtadan ........................................................... 25


BAB III

PROFIL USTAD ABU DEEDAT 1$YIHAB DAN FAKTA
A. Sekilas Tentang Ustad Abu Deedat Syihab .............................. 29
1. Latar Belakang Keluarga .................................................... 29

2. Latar Belakang Pendidikan ................................................. 30
3. Aktifitas Dakwah Ustad Abu Deedat Syihab ..................... 31
4. Karya-karya Ustad Abu Deedat Syihab .............................. 32

B. Sekilas Tentang FAKTA .......................................................... 33
I. Sejarah Berdirinya FAKTA ................................................ 33
2. VisidanMisiFAKTA ........................................................ 38
3. Struktur Organisasi FAKTA ............................................... 39
4. Kegiatan Umum FAKTA ................................................... 41

BAB lV DAKWAH DAN FORUM ANTI GERAKAN PEMURTADAN

(Analisis Gerakan dakwah Ustad Abu Deedat)
A. Peran Ustad Abu Deedat Syihab Dalam Mengantisipasi
Gerakan Pemurtadan Melalui FAKTA ..................................... 44
B. Metode Dakwah Ustad Abu Deedat Syihab ............................. 47
C. Materi Dakwah Ustad Abu Deedat.. ......................................... 58

BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................... 64
B. Saran-saran ............................................................................... 65

DAFTARPUSTAKA .................................................................................... 66
LAMPIRAN

BABI
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah
Dewasa ini, tantangan dakwah semakin beragam. Salah satunya banyak

aliran sesat yang mengatasnamakan Islam bermunculan. Munculnya aliran-aliran
sesat yang mengacak-acak ajaran Islam, serta upaya penghancuran akidah,
mengindikasikan adanya usaha memperburuk citra Islam, baik dari dalam maupun
dari luar. Pencitraan negatif dari pihak luar biasanya dilakukan oleh kelompok
tertentu, bisa dalam bentuk kristenisasi ataupun bentuk lainnya. Hal inilah yang
menjadi problem dam tantangan umat Islam dewasa ini.
Problematika umat saat ini tidak hanya sebatas akidah, tetapi juga masalah
sosial, ekonomi, politik, budaya, dan lain sebagainya. Karena itu, kegiatan
dakwah tidak hanya sebatas tabligh, tetapi lebih dari itu, aktivitas dakwah harus
menyentuh ke persoalan-persoalan subtansial, aktivitas ini sering disebut sebagai
dakwah bil-hal. Untuk itu, seorang da'i tidak cukup hanya menyampaikan apa
yang dipahami, juga hams memiliki wawasan pengetahuan dan keterampilan yang
luas, sehingga ia dapat menjalankan tugas dakwahnya dengan baik.
Menurut Hamka dalam Tafsir Al-Azhar, 1 seorang da'i dikatakan dapat
menjalankan tugasnya dengan baik, apabila telah memenuhi beberapa syarat.

Pertama, juru dakwah hams memiliki pengetahuan yang sempurna, dan
memahami sepenuhnya kemana umat akan· diarahkan. Paham sepenuhnya tentang
al-Qur'an, sunah Rasulullah, sejarah para sahitbat dan tabi'in. Kedua, juru dakwah

1

Hamka, Tafsir al-Azhar Vll, (Jakarta: Pustaka Panji Mas, 2005), h. 50

2

harus memiliki pengetahuan tentang pendidikan dan tingkat pemahaman
masyarakat.. Ketiga, seorang juru dakwah harus memiliki pengetahuan tentang
ilmu jiwa, agar dapat memahami psikologi masyarakat. Keempat, seorang juru
dakwah harus memiliki pengetahuan tentang sosiologi dan sebagainya.
Dengan kata lain, seorang da'i harus mamahami apa yang menjadi
kebutuhan masyarakat, sehingga dakwah yang disampaikan mudah dimengerti
dan dapat di terima. Bila demikian, maka persoalan-persoalan yang dihadapi
masyarakat, baik persoalan akidah, sosial, ekonomi, politik, dan sebagainya, dapat
dengan mudah di atasi. Oleh karena itu, sekali lagi dikatakan disini, bahwa
persoalan-persoalan yang dihadapi umat harus diselesaikan secara komprehensif
malalui kegiatan dakwah bi/ ha/, bi/ lisan dan bi/ qalam, dengan pendekatan
sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dengan demikian, akan dapat menangkal
upaya pendangkalan aqidah akidah umat Islam oleh kelompok lain.
Maraknya upaya pendangkalan akidah melalui Kristenisasi, tampaknya
semakin gencar dilakukan para missionaris. Oleh karena itu, diperlukan peran da'i
yang benar-benar fokus untuk mengatasi upaya kristenisasi tersebut.
Maka peran da'i dalam pembinaan umat harus dilakukan secara intensif agar
umat agar menjadi orang-orang yang kuat iman, taqwa, dan

keislamannya.

Dengan demikian, aktifitas dakwah dapat menghimpun mejadi sebuah kekuatan
yang mengusung tugas dakwah di tengah umat manusia serta mampu memutar
roda dakwah agar manusia mau tunduk kepada syariat Allah SWT.
Hal ini berarti bahwa kegiatan dakwah tidaklah dapat dilakukan tanpa
program yang baik, yang dihimpun dari seluruh potensi yang ada, termasuk
potensi yang ada pada diri seorang da'i.

3

Salah seorang da' i yang sangat peduli terhadap upaya kristenisasi adalah
ustad Abu Deedat. Beliau adalah ketua umum FAKTA (Forum Anti Gerakan
Pemurtadan). Hampir sebagian besar aktifitas dakwahnya difokuskan untuk
menghadang gerakan pemurtadan yang dilakukan oleh kelompok lain, dalam
bentuk kristenisasi. Meskipun tidak sedikit tantangan yang dihadapi, ustad Abu
Deedat tetap pada pendiriannya bahwa umat Islam harus di bentengi akidahnya
dari upaya-upaya pemurtadan, yang sering dilakukan oleh kelompok-kelompok
non muslim.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka judul yang akan penulis
angkat

dan

diteliti

adalah:

"Peran

Ustad

Abu

Deedat

Syihab

Dalam

Mengantisipasi Gerakan Pemurtadan Melalui Fakta (Forum Anti Gerakan
Pemurtadan)".

B.

Pembatasan dan Pernmusan Masalah
I. Pembatasan Masalah
Melihat banyak ha! yang terkait dengan Ustad Abu Deedat Syihab
dan organisasi FAKTA, maka agar penelitian ini dapat lebih fokus, penulis
hanya meneliti dakwah ustad Abu Deedat Syihab dalam mengantisipasi
gerakan pemurtadan melalui FAKTA yang mencakup peran, metode, dan
strategi dakwah.
2. Perumusan Masalah
Dari pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan
masalah sebagai berikut :

4

a) Bagaimana peranan Ustad Abu Deedat Syihab dalam mengantisipasi
gerakan pemurtadan melalui FAKTA?
b) Metode dakwah apa saja yang digunakan ustad Abu Deedat Syihab
melalui FAKTA dalam mengatasi kristenisasi?
c) Materi dakwah apa saja yang dipakai ustad Abu Deedat Syihab?

C.

Tuj uan dan Manfaat Penelitian
I. Tujuan Penelitian

a) Tujuan Khusus
I). Mengetahui

peran yang dilakukan ustad Abu Deedat Syihab

dalam mengantisipasi gerakan pemurtadan melalui FAKTA.
2). Mengetahui metode dakwah ustad Abu Deedat Syihab dalam
mengatasi upaya kristenisasi melalui FAKTA.
3). Mengetahui materi yang dipakai ustad Abu Deedat dalam
berdakwah.
b) Tujuan Umum
Memberikan informasi kapada para mahasiswa Dakwah dan
Komunikasi khususnya, dan umat Islam pada umumnya mengenai
kip rah salah satu da' i di Indonesia.
2. Manfaai Penelitian
a) Segi Teoritis
Sebagai bahan rujukan, tambahan referensi atau perbandingan
penelitian selanjutnya bagi bidang studi dakwah dan komunikasi
mengenai aktifitas da'i di Indonesia.

5

b) Segi Praktis
Sebagai

inforniasi

mengenai

aktifitas

dakwah

da'i,

serta

gambaran metode dakwah yang cocok untuk mengantisipasi bahaya
Kristenisasi.

D.

Metodologi Penelitian
I. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui pendekatan
keilmuan antropologi sosial. Pendekatan ini penting, mengingat tokoh
yang akan dikaji merupakan salah seorang da'i yang memiliki wawasan
penetahuan dan keterampilan berdakwah dalam bentuk bi/ /isan, bi/
qalam, dan bi/ ha/.
2. Subjek, Objek dan Sumber data Penelitian
a) Subjek dalam penelitian ini adalah profil ustad Abu Deedat Syihab
b) Objek penelitian ini adalah metode dakwah ustad Abu Deedat Syihab
melalui organisasi FAKTA.
c) Sumber Data Penelitian pada penelitian ini adalah kata-kata dan
kegiatan Ustad Abu Deedat Syihab dalam berdakwah, data tertulis
seperti arsip, dokumen pribadi maupun karya-karya beliau.
3. Tehnik Pengumpulan Data
a) Wawancara
Wawancara bertujuan untuk memperoleh

informasi secara

langsung dari ustad Abu Deedat Syihab dan beberapa pengurus
FAKTA. Penulis memberkan beberapa pertanyaan, dan akan dijawab
langsung oleh ustad Abu Deedat Syihab dan pihak-pihak terkait.

6

b) Observasi
Dalam penelitian ini penulis mengamati langsung objek yang
akan diteliti, adapun hal-hal yang diperlukan dalam observasi ini
adalah Tape Recorder, Kamera, yang akan digunakan selama
observasi berlangsung.
c) Dokumentasi
Dokumentasi dapat diartikan sebagai bahan tertulis, flim
maupun foto, penulis menggunakan dokumentasi untuk memperoleh
data yang tidak didapat melalui catatan hasil wawancara.
4. Tehnik Analisis Data
Analisis Data Kualitatif menurut Bogdan & Biklen, seperti dikutip
Lexi J. Moeleong, adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja
dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi saham
yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola,
menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan
apa yang dapat diceritakan kapada orang lain.2
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan buku Pedoman
Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) yang diterbitkan
oleh CeQDA Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode
deskriptif, dengan cara menggambarkan hasil temuan di lapangan
mengenai peran, metode, dan materi dakwah yang dipakai ustad Abu
Deedat Syihab dalam berdakwah melalui FAKTA untuk mengantisipasi

2

h. 248

Prof. Dr. Lexy J. Moeleong, M.A, Metodo/ogi Penelitian Kua/itatif, (Bandung: ROSDA),

7

gerakan pemurtadan. Penulis mencoba memaparkan semua data yang
diperoleh dari berbagai literatur, wawancara langsung yang kemudian
data-data yang terkumpul dianalisa yang berpedoman pada sumbersumber tertulis.

E.

Tinjanan Pustaka
Dalam penelitian ini, penulis mengkaji beberapa penelitian sebelumnya

terkait peranan dan strategi dakwah yang dilakukan FAKTA (Forum Anti
Gerakan Pemurtadan). Penelitian sebelumnya berupa skripsi yang ditulis oleh:
I) Edi

Kusnadi,

Strategi Dakwah da/am

Menghadapi Kristenisasi

Terhadap Umat Islam: Studi Kasus di FAKTA, (Bogor Jurusan
manajemen Dakwah Islam, Fakultas Studi Islam, Universitas Djuanda,
2004)
2) Misnan, Peranan FAKTA dalam menghadapi Kristenisasi Berkedok

Islam di Indonesia, (Jakarta: Program Studi Komunikasi dan Penyiaran
Islam, Sekolah Tinggi Ilmu Oa'wah Mohammad Natsir, 2005)
Dari penelitian yang ditulis oleh Edi Kusnadi, dengan judul "Strategi

Dalovah dalam menghadapi Kristenisasi Terhadap Umat Islam, Studi Kasus di
FAKTA", membahas mengenai konsep dakwah, konsep lcristenisasi berkedok
Islam, strategi dakwah FAKTA dalam menghadapi kristenisasi berkedok Islam,
berbagai terapi terhadap orang yang dimurtadkan, serta dampak negatif dari
kristenisasi berkedok Islam.
Pada penelitian selanjutnya, yang ditulis oleh Misnan, dengan judul

"Peranan FAKTA Dalam Mengantisipasi Pemurtadan Berkedok Islam di

8

Indonesia". Penelitian tersebut meneliti peranan FAKTA dalam mengantisipasi
pemurtadan berkedok Islam, program-program yang dilakukan FAKTA, terapi
yang dilakukan FAKTA dalam menyadarkan murtadin, serta faktor penghambat
dan pendukung dakwah FAKTA.
Berdasarkan analisis penulis, antara penelitian yang dilakukan Edi Kusnadi
dan Misnan tidak jauh berbeda. Kedua penelitian tersebut hampir sama,
mengungkapkan beberapa fakta kristenisasi berkedok Islam, strategi dan peranan
FAKTA dalam menghadapi kristenisasi berkedok Islam, serta terapi bagi orangorang yang di murtadkan.
Berbeda dengan penelitian sebelumnya, yang lebih fokus kepada Organisasi
FAKTA, maka pada kali ini penulis meneliti salah satu da'i di dalam FAKTA
(Forum Anti Gerakan Pemurtadan), yaitu ustad Abu Deedat Syihab sebagai ketua
umum FAKTA. Penelitian ini membahas mengenai peranan ustad Abu Deedat
dalam mengantisipasi gerakan pemurtadan melalui organisasi FAKTA, dan
meneliti metode apa yang dipakai ustad Abu Deedat, serta meneliti materi yang
digunakan dalam berdakwah. Oleh sebab itu, penelitian yang dilakukan penulis
kali ini berjudul "Peran ustad Abu Deedat Syihab dalam mengantisipasi gerakan

pemurtadan Melalui FAKTA (Forum Anti Gerakan Pemurtadan)".

F.

Sistematika Penulisan
Sebagai gambaran mengenai penelitian ini, penulis telah menyusun

penulisan ini dalam lima bab. Masing-masing bab terdiri dari beberapa sub bab.
Diawali dengan pendahuluan dan diakhiri dengan kesimpulan serta saran-saran.
Adapun sistematika penulisan ini sebagai berikut:

9

BAB!

PENDAHULUAN
Memuat: latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian,
tinjauan pustaka, sistematika penulisan.

BAB II

TINJAUAN TEORITIS
Memuat: da'i dan peran da'i dalam dakwah, aktifitas dakwah,
unsur-unsur dakwah, dan

organisasi dakwah, serta murtad dan

pemurtadan.
BAB Ill

PROFIL USTAD ABU DEEDAT SYIHAB DAN FAKTA
Memuat: profil ustad Abu Deedat Syihab mulai dari latar belakang
keluarga, pendidikan, aktifitas dakwah serta karya-karya beliau,
dan profil organisasi FAKTA mulai dari sejarah berdirinya, visi
dan misi, struktur organisasi, hingga kegiatan umumnya.

BABIV

DAKWAH USTAD ABU DEEDAT SYIHAB MELALUI
FAKTA
Memuat: peran dakwah Abu Deedat Syihab, metode dakwah yang
digunakan ketika berdakwah.melalui FAKTA.

BAB V

PENUTUP
Memuat: kesimpulan dan saran-saran.

BABII

TINJAUAN TEORITIS

A.

Da'i dan Peran Da'i
Da'i ialah penyeru dakwah, sebagai penyambung dakwah yang dilakukan

Rasul, serang da'i memiliki tugas dan amanah untuk mengajak umat kepada
kebaikan dan mencegah kemungkaran. Untuk menjadi seorang da'i yang handal,
diperlukan beberapa persiapan, seperti:
I). Persiapan Seorang Dai
Mengingat pentingnya pelaksanaan dakwah, seorang dai memerlukan
persiapan dan persenjataan yang kuat, antara lain :
a. Memahami secara mendalam ilmu, makna-makna, serta hukumhukum yang terkandung dalam Al Quran dan As Sunnah. Bentuk
pemahaman ini dapat dirinci lagi ke dalam tiga hal, yakni :
a) Pemahaman terhadap akidah Islam dengan baik dan benar,
berpegang teguh pada dalil-dalil Al Quran, Sunnah, dan ljma
ulama Ahlus Sunnah Wal Jama' ah.
b) Pemahaman terhadap tujuan hidup dan posisinya diantara
manusia.
c) Pemahaman terhadap ketergantungan hidup untuk akhirat dengan
tidak meninggalkan urusan dunia.
b. Iman yang dalam yang melahirkan cinta kepada Allah takut pada
siksa-Nya, optimis akan rahmat-Nya, dan mengikuti segala petunjuk
Rasul-Nya.
c. Selalu berhubungan dengan Allah dalam rangka tawakal ataupun
meminta pertolongan. Selain itu, juga harus ikhas dan jujur, baik
dalam perkataan maupun perbuatan. 1
Dengan ad an ya bekal dan persiapan sebelum berdakwah, seorang da' i dapat
menyampaikan dakwah lebih tersusun dan tertata rapi, karena telah memiliki
bekal dan kesiapan yang matang sebelum berdakwah.
1

Al-Said Ali Bin Wahif Al-Qhathani, Da'wah Islam Da ·wah Bijak. (Jakarta: GIP, 1994),

cet. Ke- I, h. 96

I1

2). Sifat Seorang Dai
Sebagai gambaran umum, ada beberapa sifat yang harus dimiliki oleh
seorang dai, sifat-sifat tersebutl adalah sebagai berikut :
a) Pertama dan paling utama adalah sifat ikhlas, sebab tanpa keikhlasan
segala amal dan usaha akan sia-sia
b) Harus dapat memperkirakan besarnya tu gas yang akan diemban sehingga
dapat memberikan perhatian secara proporsionala dengan tetap
mengharapkan balasan-Nya yang agung.
c) Bersikap hati-hati dalam memilih metode pendekatan, memberi nasehat
yang baik dan beragumentasi dengan ahsan (cara yang terbaik)
d) Bersikap lembut dan berakhlak mulia ; penyabar, dapat menahan diri
(tidak emosional), dan terhadap segala kesulitan di jalan dakwah,
perhitungannya langsung diserahkan kepada Allah SWT demikian ini,
karena meneladani Rosulullah SAW dan orang-orang yang
mengikutinya di jalan dakwah.
e) Hendaknya memiliki pengetahuan yang komprehensif tentang
masyarakat tempat dan aktivitas dakwahnya berlangsung. Mengetahui
segala permasalahan dan aliran yang berkembang ditengah-tengahnya
dan berusaha mengetahui lebih banyak tentang orang yang didakwahi.
f) Dai harus memiliki pemahaman agama yang mendalam dan senantiasa
menimba ilmu agar pemberiannya dapat sempurna.
g) Hendaknya mengkaji sirah Rosulullah SAW dan sahabat-sahabatnya
yang mulia, juga mengkaji tarikh Islam secara mendalam agar dapat
dijadikan bekal dan bantuan ketika ada permasalahan di jalan dakwah.
Demikianlah sikap para pelopor dakwah pendahulu kita.
h) Hendaklah menghafal Al Quran sesuai dengan kemampuan agar dapat
digunakan sebagai dasar-dasar dalam dakwahnya. Bahkan metode
penceritaan Al Quran mempunyai kesan yang kuat dalamjiwa manusia.
i) Dalam pembicaraanya jangan hanya bermuatan rasional tetapi harus
dipadukan dengan muatan emosional, karena sentuhan terhadap unsur
emosi dapat mempersiapkan jiwa manusia menerima apa yang diterima
oleh aka!, uahkan kesannya mendalam. 2
Dari penjelasan diatas, menurut penulis, hendaknya setiap da'i harus
memiliki sifat ikhlas, Jemah kmbut, bijaksana, memiliki pengetahuan yang Juas,
baik ilmu agama maupun umum, serta hafal ayat-ayat al-Qur'an.

2

Syaikh Musthafa Masyhur, Fiqh Dakwah, (Jakarta: Al-l'tishom, 2000), h. 274

12

Peran dalam kamus ilmiah popular mempunyai arti sebagai fungsi;
kedudukan. 3 Untuk pengertian peranan, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
berarti sebagai perangkat tingkah yang dihadapkan oleh orang yang mempunyai
kedudukan di masyarakat. 4
Dalam perspektif ilmu sosial, peranan diartikan dengan suatu prilaku atau
tindakan yang diharapkan oleh orang lain dari seseorang yang memiliki suatu
status di dalam kelompok tertentu. 5
Dari beberapa definisi di atas, peran dapat diartikan sebagai suatu prilaku
yang harus dilakukan karena memiliki sebuah kedudukan dalam sebuah kelompok
masyarakat, tindakan yang dilakukan sesuai dengan harapan semua yang terlibat
di dalam kelompok, tentunya harapan tersebut merupakan hasil dari kesepakatan
bersama. Berikut adalah bentuk-bentuk dari sebuah peran, antara lain:

I. Role Position: ialah kedudukan social yang sekaligus menjadikan status
atau kedudukan dan berhubungan dengan rendahnya pisisi orang tersebut
dalam struktur sosial tertentu;
2. Role Behavior: adalah cara seseorang memainkan perannya;
3. Role Perception: ialah bagaimana seseorang memandang peranan
sosialnya, serta bagaimana dia harus bertindak dan berbuat atas dasar
pandangannya tersebut.
4. Role expection: adalah peranan seseorang terhadap peranan yang
dinamakan bagi sebagian besar warga masyarakat. 6
Peran seorang da'i dalam dakwah adalah sebagai penyeru, penyampai dan
pengajak kepada ajaran agama Islam, agar objek dakwah dapat menerima dan
mengikuti seruan dakwah yang ia sampaikan, seorang dai harus melaksanakan
kegiatan sesuai dengan tugas yang telah ditentukan.
3

Pios A Partanto, Kamus //miah Populer, (Surabaya: Arkola, 1996), h. 585
Departemcn Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakaita: Balai
Pustaka, 2002), h. 854
'W.AGcrungan, Psiko/ogi Sosial, (Bandung: PT Ercsso, 1998), h. 135
6
Ahmad Sutannadi, Al-Tirn1idzi; Peranannya dalam Pengan1bangan fladits dan Fiqh,
(Ciputat: PT Logos Wacana Ilmu, 1998), eel. Ke-I, h. 27
4

13

Peran seorang da'i ialah meneruskan dakwah yang disampaikan Rasulullah
dan para sahabat, menyeru dan mengajak manusia untuk menerima kebenaran
Islam sebagai satu-satunya agama yang diridhoi Allah, serta mau mengikuti segala
aturan agama.
Dalam konteks ini, al Qhathani mengatakan bahwa umat Islam saling
membantu para Rasul dalam menjalankan tugas dakwah di jalan Allah SWT.
Ayat-ayat yang memerintahkan Nabi Muhammad saw untuk berdakwah, tidak
terbatas hanya untuk kaumnya saja, melainkan untuk seluruh kaum muslimin.
Pada dasarnya kitab Allah ditujukan pada Rosul, maka kitab tersebut juga
ditujukan untuk seluruh umatnya, kecuali hal-hal yang memang dikhususkan
untuk Rasul saja. Namun perintah yang tidak mengandung pengecualian. Allah

[Iセ@

SWT berfirman:
,. ,.

,.



セ@

J

...,, /&ii
.Y-1 Z[Qセ@
,

,.

)J [N|Aセ@

,.

セ@

"

.,.

;)t.j;.J
,.

,.



§'.::ii
j- セNI@
,
,.

,,.

N⦅Zjヲセ@

'

,,

,.

セ|[IウG@
Artinya

l"

[Ijセエ@
)

,..

.

,.

,.

,..,.

A

i

,,.

\1"8! セスMi@

セ⦅|ェQ@

,.

."
セ@

r:K
.J .J

:C:I ;.;;.
,.

セ@ 9-

"Kamu adaiah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,
menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan
beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih
baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan
mereka adalah orang-orang yang fasik." ( Q.S Ali Imron : I I 0 )7

Menurut Quraish Shihab 8, bahwa umat Nabi Muhammad dari dulu hingga
yang akan

datang, adalah umat terbaik, karena adanya sifat-sifat yang

menghiasinya. Si fat yang terus mengajak kepada yang makruf dan mencegah yang
mungkar, sesuai dengan cara dan kandungan yang diajarkan Allah dan Rasul.
Namun, bukan berarti Allah pilih kasih, karena jika Ahlul kitab, yaitu Yahudi dan

7

Al-Said Bin Ali lbn Wahf Al-Qhathani, Menjadi dai Yang Sukses, (Jakarta: Qisthi
Press, 2005), h. 97
8
M. Quraish Shihab, Tafsir Al Misbah Vol. 2, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), h. 184-185

14

Nasrani beriman, sebagaimana orang Islam beriman, tenntulah itu baik untuk
mereka, sehingga meraih kebaikan untuk menyeru kepada yang makruf dan
mencegah kemungkaran, dan menjadi bagian dari sebaik-baik umat, tetapi jumlah
mereka yang beriman sedikit, kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik, yaitu
keluar dari ketaatan kepada Allah.

B.

Dakwah
1. Pengertian Dakwah

Kata "dakwah" berasal dari bahasa Arab yang berarti ajakan, panggilan,
undangan, jadi definisi dakwah secara umum ialah suatu ilmu pengetahuan yang
berisi cara-cara dan tuntunan, bagaimana seharusnya menarik perhatian manusia
untuk menganut, menyetujuai, melaksanakan suatu ideologi pendapat-pendapat
9
.
ekerJaan tertentu.

Dakwah menurut Islam ialah mengajak manusia dengan cara bijaksana
kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan, untuk kemaslahatan dan
kebahagiaan mereka didunia dan akhirat. 10
Dakwah menurut Islam ialah mengajak manusia dengan cara bijaksana
kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan, untuk kemaslahatan dan
kebahagiaan mereka didunia dan akhirat.
Dari pengertian di atas, makna dakwah adalah aktifitas menyeru dan
mengajak ke dalam ajaran Islam, yang sesuai dengan tuntunan yang telah
dicontohkan. oleh Rasululah dan para sahabat. Sebagaimana tujuan dakwah adalah
untuk kemaslahatan dan kebahagiaan dunia akhirat.

9

Toha Yahya Omar, Islam dan Dakwah, (Jakarta: Al-Mawardi Prima, 2004) cel.ke-1, h. 67
Ibid

IO

15

Menurut Jasiman, dalam buku Syarah Tarbiyah, secara bahasa dakwah
berasal dari kata da'a -yad'u- du'aan-dakwah berarti mengudang, mengajak,
atau menyeru. Secara terminologi, dakwah berari mengajak orang kepada Allah
dengan hikmah dan nasihat yang baik hingga mereka rneninggalkan taghut dan
beriman kepada Allah, agar mereka keluar dari kegelapan jahiliyah menuju
cahaya Islam. 11
Selain itu, Jum'ah Amin Abdul Azis dalam bukunya Fikih Dakwah,
menuliskan pengertian dakwah adalah :
a. An-nida artinya memanggil : da'!! Fulanun iii! Fulanah, artinya si fulan
mengundang si fulanah
b. Ad - du 'g i/g Syai 'i, artinya menyeru dan mendorong pada sesuatu.
c. Ad - da 'wat ilg qadhiyat, artinya menegaskannya atau membelanya,
baik terhadap yang hak atau yang batil, yang positif maupun yang
negatif. 12
Dakwah merupakan amanah yang harus dilakukan oleh setiap da'i, maka
agar dakwah yang dilakukan dapat berjalan sesuai dengan target, ada beberapa
unsur prinsip yang harus dipenuhi dalam dakwah :

a. Dakwah, bermakna aktifitas mengajak. Dakwah identik dengan para
aktifis dakwah untuk melakukan kebaikan. Dakwah dilakukan dengan
pendekatan persuasive menggunakan argumentasi yang jelas agar orang
menerima dakwah dengan kesadaran alas dasar pengetahuan.
b. Annas, manusia sebagai objek dakwah. Dakwah ditujukan kepada
seluruh manusia tanpa kecuali baik yang sudah menerima dakwah
(mukminin) maupun yang belum (kafirin dan musyrikin)
c. Ila Allah, kepada Allah. Lafazh ini mengandung orientasi dakwah yaitu
untuk mendapat ridho Allah, tidak diorientasikan kepada selain Allah.
Termasuk disorientasi dalam dakwah adalah apabila dimaskudkan
mendapatkan materi, menanamkan fanatisme pribadi I golongan, atau
seseorang yang dicintai.
d. Metodelogi yang dipakai adalah dengan hilanah (kebenaran manhaj, arif
dalam pendekatan, metodelogi, sarana, porsi, dan pentahapan) dan
Mau 'izhah (nasehat) yang baik. Lafazh ini mengandung makna
ketulusan para aktifis dalam menyampaikan nilai-nilai dakwah kepada

11
12

Jasiman, Syarah Tarbiyah, (Solo: Au Ii ya Press,2005), cct. Kc- I, h.3 I 0
Jum'ah Amin Abdul Azis, Fiqih Dakwah, (Solo: Era Intcnmcdia,2005), h.24

16

para mad'u sehingga mereka menerima dakwah dengan senang hati dan
lapang dada.
e. Target dakwah yaitu agar mad'u memiliki sikap yang jelas dalam
menolak thagut dan beriman kepada Allah sebagaimana kandungan dua
kalimat syahadat. Hasilnya dalah mereka terbebas dari kegelapan
13
jahiliyah dan mendapat cahaya Islam yang terang benderang.
Dengan dipenuhi beberapa prinsip diatas, diharapkan setiap da'i dapat lebih
siap dalam menjalankan amanah dakwah, karena apabila da'i belum memenuhi
prinsip-prinsip dakwah, maka dakwah yang dilakukan akan sulit diterima oleh
objek dakwah.

2. Unsur-Unsur Dakwah
Sebelum dakwah dilakukan, seorang da'i hendaknya terlebih dahulu
memahami beberapa unsur-unsur dalam dakwah, hal ini dapat membantu seorang
da'i ketika akan melakukan dakwah, agar dakwah yang dilakukannya dapat
berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan. Allah swt berfirman dalam alQur' an surat Yusuf ayat I 08 :

Artinya: Katakanlah: "lnilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang
mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata,
Maha suci Allah, dan aku tiada Termasuk orang-orang yang musyrik".
Seorang dai harus memahami siapa dirinya, objek dakwahnya, sarana apa
yang akan digunakan untuk menunjang kegiatan dakwahnya, serta metode dan
materi dakwah apa yang akan digunakan dalam berdakwah, berikut adalah
beberapa unsur-unsur dakwah, antara lain:

a. Materi Dakwah
Materi dakwah menurut al-Qhathani, adalah aJaran agama islam. Seperti
yang telah dijelaskan dalam sebuah hadits secara lengkap bahwa rukun-rukun
13

Ibid. Jasiman, Le., h,310-311

17

Islam ialah kita bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad
utusan Allah, mendirikan shalat, melaksanakan zakat, berpuasa di bulan
Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji jika mampu. Sedangkan rukun-rukun
iman ialah kita percaya kepada Allah, malaikatNya, Kitab-kitabNya, RasulRasulNya, hari akhir dan percaya dengan ketentuan baik dan buruk. Ihsan adalah
kita menyembah Allah seakan-akan kita melihatNya. Jika kita tidak dapat
melihatNya maka sesungguhnya Dia melihat kita.

14

Dari keterangan di alas, dapat disimpulkan bahwa materi dakwah juga
mencakup rukun Islam yang mengajarkan aspek ketauhidan, ibadah, muamalah,
ibadah, dan lain sebagainya. Seorang da'i juga dituntut untuk mengerti tentang
tujuan-tujuan ajaran agama Islam.
Serang da'i dituntut untuk mengerti tentang tujuan-tujuan ajaran agama
Islam, adapun tujuan dari ajaran agama Islam ialah mewujudkan kemaslahatan
umat, menghindari kemudharatan, serta meminimalisirnya. Secara garis besar,
Syariat Islam tepusat pada tiga kemaslahatan, yaitu menolak kerusakan,
mendatangkan kemaslahatan, dan menetapkan akhlak mulia. Hali ini seperti yang
diktakan leh al-Qhathani di dalam buku Dakwah Islam dakwah Bijak, sebagai
berikut:
Seorang dai seharusnya memahami tujuan-tujuan Islam yang telah
dijelaskan oleh syariat Islam itu sendiri. Diantara tujuan-tujuan tersebut ialah
menciptakan kemashalatan umat dan menghindari segala kemudharatan dan
bahaya dari mereka, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang.
lbnu Taimiyah mengatkan, Syariat Islam datang untuk meraih kemashalatan dan
menyempurnakannya serta menghind&ri kemudharatan dan meminimalisirnya. 15
Secara garis besar, syariat Islam terpusat dalam tiga kemashalatan : Pertama,
menolak kerusakan demi memelihara ; agama, jiwa, akal, keturunan, kehormatan
diri, dan harta. Kedua, mendatangkan kemashalatan. Al Quran adalah pembawa
14
Al-Said Bin Ali Jbn Wahf Al-Qahthani, Menjadi Dai Yang Sukses, (Jakarta:Qisthi Press,
2005), cet.ke-1, h. 81-82
15
Ibid, h.83

18

kemashalatan dan penangkal kerusakan. Ketiga, menetapkan akhlak mulia dan
mentradisikan kebaikan. Al Quran menawarkan pemecahan segala problema yang
tidak mampu diatasi manusia. Tidak ada satu aspek kebutuhan manusia di dunia
dan akhirat yang diabaikan Al Quran. Kitab Allah ini memberikan kaidah-kaidah
dan petunjuk dengan cara paling bijak dan lurus. 16
Dengan kata lain, bahwa ajaran Islam telah mengatur berbagai urusan dalam
kehidupan manusia. Dalam kitab suci al-Qur'an, terdapat solusi dari berbagai
permasalahan kehidupan manusia. Oleh karena itu, semua materi dakwah ada di
dalam al-Qur'an.
b. Dai
Da'i ialah penyeru dakwah, sebagai penyambung dakwah yang dilakukan
Rasul, serang da' i memiliki tugas dan amanah untuk mengajak umat kepada
kebaikan dan mencegah kemungkaran. Selengkapnya mengenai da'i telah
dijelaskan pada pembahasan sebelumnya.
c.Metode Dakwah
Ada beberapa metode yang dapat dilakukan oleh seorang da'i di dalam
berdakwah, di antaranya yaitu hikmah, Mau 'izatil Hasanah dan Mujadalah. Hal
ini dapat kita lihat pada al-Qur'an surat An-Nahl ayat 125 sebagai berikut:
ᄋNイセQ@
!'"'"'

·.J'>· di'..) '·.1
u

,_.
• ! ·